Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control"

Transkripsi

1 Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control Danu Bhrama Putra Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 6, danubrahma@gmail.com Penggunaan motor DC pada industri banyak kita temui. Hal ini dikarenakan pengaturan kecepatannya yang cukup mudah dan murah. Banyak metode pengaturan kecepatan telah digunakan mulai dari pengontrolan menggunakan kontroler PID sampai dengan penggunaan kontroler SMC. SMC merupakan kendali umpan balik pensaklaran frekuensi tinggi yang memiliki sifat kokoh. Kendali SMC dipilih karena kekokohan yang dimiliki sistem kendali ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan perubahan parameter dari motor DC akibat pembebanan. Perubahan parameter dapat mengakibatkan perubahan respon yang cukup signifikan. Namun kekurangan yang dimiliki oleh kendali SMC adalah timbulnya fenomena chattering yang berpengaruh terhadap stabilitas sistem kendali. Untuk itu dilakukan penambahan fungsi successive pada metode SMC konvensional yang bertujuan untuk meredam fenomena chattering. Dari hasil simulasi dapat dilihat bahwa successive SMC memiliki respon keluaran yang lebih baik dalam meredam chattering dibandingkan dengan metode SMC konvensional. Sifat kokoh dari kontroler SMC juga dimiliki kontroler SSMC yang dapat mempertahankan performansinya bahkan pada saat motor diberikan beban sehingga terjadi penurunan kecepatan sebesar %. Kata kunci : Pengaturan Kecepatan, Motor DC Shunt, Successive Sliding Mode Control I. PENDAHULUAN Motor DC banyak digunakan di industri karena kemudahan dalam penggunaan dan pengaturan kecepatannya. Oleh karena itu banyak dilakukan penelitian akan pengaturan kecepatan pada motor DC. Salah satunya pengaturan kecepatan menggunakan kontroler SMC. SMC adalah kendali umpan balik pensaklaran frekuensi tinggi yang dapat digunakan untuk mengendalikan sistem linear maupun nonlinear. Dengan adanya kemajuan teknologi semikonduktor yang memungkinkan penggunaan penyaklaran PWM dengan kecepatan tinggi maka pengaplikasian SMC mulai banyak dilakukan. Kendali yang dilakukan pada SMC bertujuan untuk membatasi gerak trajektori status agar tetap berada di kondisi yang diinginkan oleh perancangnya. Sehingga secara garis besar kendali yang dilakukan pada SMC dapat dibagi menjadi ke dalam dua proses, yaitu pembawaan trajektori status menuju ke keadaan yang diinginkan dan menjaga agar trajektori status itu tetap berada disana untuk sisa waktu berikutnya. Pada SMC dikenal istilah permukaan luncur yaitu suatu batasan yang dibuat oleh perancang dimana nantinya trajektori status tersebut akan dipaksa untuk menuju ke permukaan luncur dan meluncur (sliding) menuju ke kondisi yang diinginkan. Pada saat status dari sistem sudah berada di permukaan luncur maka sistem menjadi kebal dari gangguan dari luar maupun perubahan parameter yang terjadi pada sistem. Sehingga diharapkan trajektori status dari sistem dapat dengan cepat menuju permukaan luncur agar sistem menjadi tidak peka akan perubahan parameter maupun gangguan dari luar. Waktu yang dibutuhkan trajektori status sistem menuju ke permukaan luncur disebut dengan hitting time. Proses selanjutnya yaitu pemeliharaan trajektori status sistem disekitar permukaan luncur mengakibatkan timbulnya fenomena chattering yaitu gerak osilasi trajektori status disekitar permukaan luncur. Fenomena chattering dapat mempengaruhi stabilitas dari sistem kendali. Banyak penelitian telah dilakukan untuk meminimasi hitting time dan chattering. Seperti penggunaan penguatan umpan balik yang tinggi untuk mempercepat trajektori status menuju permukaan luncur. Namun hal ini justru membuat terjadinya peningkatan pada fenomena chattering. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa diperlukan penguatan yang tinggi untuk membawa trajektori status agar cepat menuju ke permukaan luncur dan sebaliknya dibutuhkan penguatan yang kecil untuk meredam fenomena chattering. Berdasarkan hal tersebut dilakukan penambahan fungsi successive pada kendali SMC konvensional yang bertujuan untuk meminimasi hitting time dengan memberikan penguatan yang tinggi dan setelah trajektori status mencapai permukaan luncur perlahan-lahan penguatan penyaklaran dikurangi untuk meredam fenomena chattering. Dasar dari fungsi successive yang akan dirancang adalah dengan memanfaatkan gerakan bolak-balik trajektori status di sekitar permukaan luncur. Setiap kali trajektori status memotong permukaan luncur maka pada saat itu pula dilakukan pengurangan besar penguatan. Ada beberapa hal yang akan dipaparkan pada makalah ini, yaitu : Pada bagian I akan dibahas mengenai latar belakang dan perkembangan penelitian mengenai SMC. Perumusan masalah yang ada pada SMC mengenai hitting time dan chattering akan dibahas pada bagian II. Untuk Selanjutnya, bagian III akan membahas

2 perancangan sistem dari pengaturan kecepatan motor DC shunt serta kontroler successive SMC yang digunakan. Bagian IV Menampilkan hasil simulasi dari kontroler yang telah dirancang dan melakukan analisa dari proses tersebut. Bagian akhir terdapat pada bagian V yang akan memberikan kesimpulan dari beberapa hal yang telah dilakukan dan saran untuk penelitian yang masih dapat dikembangkan. II. PERUMUSAN MASALAH Pembebanan yang diberikan pada motor DC menyebabkan perubahan parameter-parameter plant. Perubahan parameter ini dapat mengakibatkan perubahan respon secara signifikan. Untuk mengatasi permasalahan ini maka kontroler yang umum digunakan adalah kontroler yang memiliki sifat kokoh. Selain itu motor DC shunt merupakan sistem nonlinear sehingga tidak semua kontroler dapat digunakan. Berdasarkan pengetahuan akan kedua hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk pengaturan kecepatan motor DC shunt ini diperlukan metode kontrol nonlinear yang juga memiliki sifat kokoh terhadap gangguan maupun perubahan parameter plant. chattering x trajektori x Gambar. Diagram trajektori status Untuk pengaturan kecepatan motor DC, tegangan terminal motor V T adalah variabel yang diatur untuk mendapatkan kecepatan motor yang dikehendaki. Blok diagram dari dari pengaturan kecepatan pada motor DC shunt menggunakan successive SMC dapat dilihat pada gambar 3.. Pengaturan kecepatan pada motor ini dilakukan dengan memberikan masukan berupa tegangan terminal sebagai sinyal referensi. Untuk dapat dibandingkan dengan sinyal referensi yang berupa tegangan maka keluaran dari motor DC yang berupa kecepatan perlu dikonversi terlebih dahulu menggunakan sensor kecepatan yaitu tachometer. Berdasarkan blok diagram tersebut maka perancangan sistem pengaturan kecepatan motor DC ini dapat dibagi-bagi ke dalam beberapa bagian, yaitu : ) Perancangan motor DC shunt i. Pemodelan motor DC shunt ii. Pengujian secara open loop ) Perancangan sensor kecepatan 3) Perancangan kontroler : i. Perancangan SMC ii. Perancangan fungsi successive 3.. Perancangan Motor DC Shunt Pada bagian ini akan dilakukan pemodelan untuk mendapatkan model matematik dari motor DC shunt yang diperlukan dalam simulasi serta melakukan pengujian secara open loop terhadap model motor DC shunt yang telah didapatkan. 3.. Pemodelan Motor DC Shunt Motor DC shunt merupakan motor DC penguatan sendiri dengan rangkaian medannya terhubung secara paralel dengan rangkaian jangkar. SMC merupakan kontroler untuk sistem linear maupun nonlinear yang memiliki sifat kokoh sehingga dapat digunakan sebagai kontroler pada pengaturan kecepatan motor DC shunt. Namun fenomena chattering yang timbul menjadi kekurangan dari penggunaan kontroler SMC. III. PERANCANGAN SISTEM Kecepatan putar motor dc (N) dapat dirumuskan dengan persamaan di bawah ini : V N = T IaRa (3-) KΦ V T merupakan tegangan terminal, Ia adalah arus jangkar motor, Ra adalah hambatan jangkar motor, K adalah konstanta motor, dan Ф merupakan fluks magnet yang terbentuk pada rangkaian medan. Gambar 3. Diagram Blok Pengaturan Kecepatan Motor DC Gambar 3. Rangkaian ekivalen motor DC shunt Persamaan pada rangkaian medan : dif Rf =. If + E (3-) dt Lf Lf Persamaan pada rangkaian jangkar : dia Ra Kggl n =. Ia Ifω L + E (3-3) dt La La n La Persamaan pada rotor : dωl ktm n B =. Ia. If T ωl (3-4) dt JT n JT Karena nilai dari arus medan tidak dipengaruhi oleh besarnya arus jangkar maupun kecepatan motor maka dapat dilakukan reduksi orde dari model matematika motor DC shunt menjadi orde dua dengan

3 status yang diambil yaitu arus jangkar dan kecepatan motor. Motor DC shunt yang digunakan dimisalkan memiliki spesifikasi sebagai berikut : Tabel 3. Parameter Motor DC Shunt Parameter Satuan Nilai tegangan referensi (Vref) Volt tahanan jangkar (Ra) Ω.7 induktansi jangkar (La) mh.66 tahanan medan (Rf) Ω induktansi medan (Lf) H konstanta motor (KTM) N-m/A 3x -3 konstanta teg balik (Kggl) Volt/rpm 3x -3 damper motor (Bm) N-m/rpm 3.54x -6 inersia motor (Jm) kg-m 7.6x -6 rasio gigi (N) - Berdasarkan data yang diberikan maka dapat dituliskan model matematika dari motor DC shunt menggunakan persamaan state space menjadi : x = Ax( t) + Bu( t) x Ia x = variabel status = = x ω L If A = matrik status = If B = matrik masukan = La = u = sinyal masukan 3.. Pengujian Open Loop Dari model matematika yang telah didapat akan dilakukan pengujian secara open loop untuk mengetahui respon keluaran untuk tiap-tiap tegangan masukan. Data yang didapatkan dari pengujian secara open loop berguna untuk proses perancangan selanjutnya tegangan masukan (volt) Gambar 3.3 Grafik Respon Kecepatan Terhadap Tegangan Masuk 3. Perancangan Tachometer Sensor yang digunakan adalah tachometer yaitu peralatan yang digunakan untuk mengukur kecepatan. Masukan berupa kecepatan akan dikonversi menjadi tegangan sesuai dengan kecepatannya. Untuk bisa 3 mendapatkan fungsi alih dari tachometer maka digunakan data dari pengujian open loop sebelumnya. Dari data sebelumnya diketahui bahwa kecepatan motor mencapai 3537 rpm untuk tegangan masukan sebesar V dan rpm untuk tegangan masukan V. Dengan menggunakan persamaan garis linear maka didapatkan fungsi alih dari tachometer sebagai berikut : Vout = ω 3537 Vout = ω (3-5) Perancangan Kontroler Kontroler digunakan untuk melakukan koreksi terhadap kesalahan akibat respon plant yang berbeda dengan nilai referensi yang diberikan. Pada sistem pengaturan kecepatan motor DC shunt ini kontroler yang digunakan adalah successive SMC. Pada SMC konvensional terdapat fenomena chattering yang akan diredam dengan menambahkan fungsi successive pada kontroler SMC konvensional Perancangan SMC Pada perancangan SMC dapat kita bagi kedalam dua bagian, yaitu perancangan permukaan luncur yang fungsinya untuk membatasi pergerakan trajektori agar selalu berada disekitar permukaan luncur tersebut. Kemudian selanjutnya dilakukan perancangan sinyal kendali yang fungsinya untuk memaksa trajektori status untuk menuju permukaan luncur dan setelahnya memelihara agar trajektori status tersebut selalu berada disana Perancangan Permukaan Luncur Perancangan permukaan luncur menjadi hal yang terpenting dalam desain kontroler SMC. Karena pada perancangan permukaan luncur inilah diharapkan trajektori status dapat mengikuti tujuan yang diharapakan. Tujuan dari pengendalian motor DC ini adalah membuat keluaran mengikuti referensi yang diberikan dan perubahan kesalahan penjejakan terhadap waktu sama dengan nol. Sehingga untuk permukaan luncur nya dapat ditulis sebagai berikut : x e σ ( x) = sx = [ s ] = [ ] s s s = se + s e (3-6) x e x = e = V T V r de = e dt x = V T adalah tegangan keluaran dari tachometer, V r adalah tegangan referensi.

4 3.3.. Perancangan Sinyal Kendali Secara umum kendali pada SMC dapat dipisah menjadi dua bagian sinyal kendali yaitu u eq dan u n. dimana ueq merupakan sinyal kendali ekivalen yang akan membawa trajektori status ke permukaan luncur, sedangkan un merupakan sinyal kendali natural untuk menjaga agar trajektori status tetap berada pada permukaan luncur. u eq = ( sax (3-7) u n = k( sign( σ ) (3-8) Sehingga persamaan sinyal kendali SMC dapat ditulis : u( t) = ( sax k( sign( σ ) (3-9) s = koefisien permukaan luncur k = penguatan penyaklaran A = matrik status B = matrik masukan x = variabel status σ = persamaan permukaan luncur IV. SIMULASI DAN ANALISA Berdasarkan metodologi dan proses penghitungan yang telah dilakukan dan dibahas pada BAB III, maka selanjutnya dilakukan simulasi dan analisa data. Hasil simulasi pengaturan kecepatan menggunakan SMC dan successive SMC ditunjukkan oleh Gambar Gambar 4.. Hasil Simulasi Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt 4 kontroler SMC kontroler SSMC 3.3. Perancangan Fungsi Successive Fungsi successive dirancang untuk mengurangi nilai penguatan penyaklaran setiap kali trajektori status memotong permukaan luncur. Hal ini bertujuan untuk meredam fenomena chattering yang muncul pada kontroler SMC konvensional. Selain itu juga dilakukan penalaan penguatan penyaklaran berdasarkan kesalahan penjejakan. Hal ini berguna untuk mengatasi masalah perubahan respon secara signifikan misalnya disebabkan oleh pembebanan. Prinsipnya yaitu ketika perbedaan kesalahan penjejakan lebih besar daripada batas yang telah ditentukan maka nilai penguatan penyaklaran dikembalikan seperti nilai awal. Hal ini bertujuan agar sinyal kendali dengan cepat membawa trajketori status menuju permukaan luncur kembali. Dari pemaparan diatas dapat diformulasikan fungsi successive sebagai berikut : u ( n) u( n ) < (3-) k ( n) = fp k( n ) dan untuk koreksi menggunakan perbedaan kesalahan penjejakan dapat ditulis persamaannya sebagai berikut : e ( n ) e( n) > b (3-) k ( n) = k() u adalah sinyal keluaran dari fungsi sign (σ), k adalah penguatan penyaklaran, fp adalah faktor pengali yang menentukan seberapa besar perubahan nilai penguatan penyaklaran, b adalah batas perbedaan kesalahan penjejakan yang mengakibatkan nilai penguatan penyaklaran dibawa kembali ke nilai awalnya. 4 sinyal kendali (volt) sinyal kendali (volt) Gambar 4. Sinyal Kendali SMC Gambar 4.3 Sinyal Kendali Successive SMC penguatan penyaklaran Gambar 4.4 Nilai Penguatan Penyaklaran Respon keluaran dari kedua kontroler yaitu SMC dan successive SMC hampir sama hanya saja pada SMC masih terdapat chattering. Hal ini dapat dilihat lebih jelasnya pada Gambar 4. bahwa sinyal kendalinya selalu berosilasi.

5 Setelah itu dilakukan pengujian kepada kontroler successive SMC dengan melakukan perubahan penguatan penyaklaran. Hasil simulasi ditunjukan pada Gambar penguatan penyaklaran k= k= Gambar 4.5. Hasil Simulasi Perubahan Penguatan Penyaklaran Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa ketika penguatan penyaklaran dibesarkan maka respon transien menjadi lebih cepat. Hal ini juga berarti bahwa hitting time semakin mengecil s=8 s= s=6 s= Gambar 4.6 Hasil Simulasi Perubahan Koefisien Permukaan Luncur Berikut dilakukan pengujian dengan mengubahubah koefisien permukaan luncur. Dari simulasi yang dilakukan didapatkan respon keluaran seperti terlihat pada gambar 4.6. Untuk tiap nilai koefisien yang berbeda didapatkan respon keluaran yang juga berbeda. Untuk mengetahui kekokohan dari sistem kendali yang telah dirancang maka dilakukan pembebanan pada motor DC. Pembebanan dilakukan dengan nilai : Inersia beban = -5 kg-m Damper beban = -5 N-m/rpm kontroler SMC kontroler SSMC Gambar 4.7 Respon Keluaran Ketika Dilakukan Pembebanan Gambar 4.8 Nilai Penguatan Penyaklaran Respon keluaran ketika dilakukan pembebanan dapat dilihat pada Gambar 4.7 dimana respon keluaran dari kontroler SMC berosilasi sedangkan respon keluaran dari kontroler successive SMC tidak. Namun keduanya mampu mempertahankan kecepatan motor pada 35 rpm. V. KESIMPULAN Dari analisa yang telah dilakukan terhadap hasil simulasi maka dapat disimpulkan bahwa :. Pengaturan kecepatan menggunakan successive sliding mode control menghasilkan respon sistem dengan chattering teredam.. Pembebanan diatas beban nominal dan pemberian gangguan berupa sinyal impulse tidak mempengaruhi respon sistem. 3. Faktor pengali yang terbaik didapatkan dari hasil simulasi sebesar,9. REFERENSI [] Paulus Setiyo Nugroho, Ari SANTOSO, Pengaturan Robust berbasiskan Quantitative Feedback Theory (QFT) untuk Mengatasi Ketidak pastian Parameter model Motor DC, Tugas Akhir, Maret 3. [] Delon, Ari Santoso, Rusdhianto EAK, A. Fatoni, Perbaikan Respon Transient Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontroler Look Up Table Berbasis FLC-PI dengan Scheduling Gain, Tugas Akhir. [3] Ari Santoso, Kriteria Kestabilan Sistem Linier Terlambat untuk Kasus Skalar, IES,ITS,Nopember. [4] [4] Pahrudin Hasibuan, Muhammad Ashari, Soebagio, Kendali kecepatan motor DC dengan Fuzzy Logic Controller dan Fuzzy Current Limiter, Tugas Akhir, Juni 7 [5] Ogata, K., 97. Modern Control Engineering Prentice-Hall, Inc. [6] DeCarlo, A., Raymond., Zak, H., Stanislaw., Matthews, P. Gregory., 988. Variable Structure Control of Nonlinear Multivariable Systems: A tutorial IEEE. 5

6 RIWAYAT PENULIS Danu Bhrama Putra dilahirkan di kota Surabaya pada tanggal 3 Oktober 987, merupakan anak keempat dari pasangan Herry Singgih dan Lasmiati B.N. Setelah lulus dari SMUN 5 Surabaya tahun 6, penulis melanjutkan studi di Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Selama berkuliah di ITS, penulis sempat mempelajari ilmu elektronika sebelum akhirnya memutuskan untuk mendalami ilmu kontrol. Pada bulan Juni, penulis mengikuti seminar dan ujian Tugas Akhir di bidang studi Teknik Sistem Pengaturan, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro. 6

SISTEM PENGATURAN BERJARINGAN : DESAIN DAN IMPLEMENTASI SLIDING MODE CONTROL PADA PRESSURE PROCESS RIG

SISTEM PENGATURAN BERJARINGAN : DESAIN DAN IMPLEMENTASI SLIDING MODE CONTROL PADA PRESSURE PROCESS RIG SISTEM PENGATURAN BERJARINGAN : DESAIN DAN IMPLEMENTASI SLIDING MODE CONTROL PADA PRESSURE PROCESS RIG 8-7 Chandra Choirulyanto 050006 Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 60, e-mail : Chandrachoirulyanto@gmailcom

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle PROCEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR JUI 013 1 Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle Suci Endah Sholihah, Mochammad Rameli, dan Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian Terkait Perkembangan teknik pengendalian di dunia industri dewasa ini sangat pesat. Banyak penelitian yang telah dilakukan dalam rangka menemukan teknik kendali baru

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Metode Sliding Mode Control (SMC) dan Proposional Integral Derivative (PID)

Perancangan Pengendali Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Metode Sliding Mode Control (SMC) dan Proposional Integral Derivative (PID) Perancangan Pengendali Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Metode Sliding Mode Control (SMC) dan Proposional Integral Derivative (PID) Ahmad Faizal Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau Jl. HR Soebrantas

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali Modus Luncur untuk Motor DC dengan Optimasi Algoritma Genetika

Perancangan Pengendali Modus Luncur untuk Motor DC dengan Optimasi Algoritma Genetika Perancangan Pengendali Modus Luncur untuk Motor DC dengan Optimasi Algoritma Genetika Ahmad Riyad Firdaus ) Arief Syaichu Rahman ) Hilwadi Hendersah 3) ) Program Studi Teknik Elektro Piliteknik Batam,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 TahapanPenelitian berikut ini: Secara umum tahapan penelitian digambarkan seperti pada Gambar 3.1 diagram alir Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Agar dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER Halim Mudia 1), Mochammad Rameli 2), dan Rusdhianto Efendi 3) 1),

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR

Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl. Ing. Ph.D. Oleh : Bagus AR 2105100166 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Control system : keluaran (output) dari sistem sesuai dengan referensi yang diinginkan Non linear

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Penelitian Terkait Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk mengendalikan CSTR agar bekerja optimal. Perancangan sistem pengendalian level dan konsentrasi pada CSTR telah

Lebih terperinci

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve ROFIKA NUR AINI 1206 100 017 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali Modus Luncur untuk Motor DC dengan Optimasi Algoritma Genetika

Perancangan Pengendali Modus Luncur untuk Motor DC dengan Optimasi Algoritma Genetika Vol (), 9 ISSN : 85-3858 Perancangan Pengendali Modus Luncur untuk Motor DC dengan Optimasi Algoritma Genetika Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam Program Studi Teknik Elektronika Parkway St. Batam Center

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID

PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID PERANCANGAN PENGENDALI POSISI LINIER UNTUK MOTOR DC DENGAN MENGGUNAKAN PID Endra 1 ; Nazar Nazwan 2 ; Dwi Baskoro 3 ; Filian Demi Kusumah 4 1 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC

RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC RESPON SISTEM DITINJAU DARI PARAMETER KONTROLER PID PADA KONTROL POSISI MOTOR DC Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.

Lebih terperinci

APLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION

APLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION APLIKASI ADAPTIVE FIR INVERSE LINEAR CONTROLLER PADA SISTEM MAGNETIC LEVITATION Jonifan 1 Laboratorium Fisika Dasar, Jalan Akses UI Kelapa Dua E-mail : jonifan@staff.gunadarma.ac.id Iin Lidiya Zafina Laboratorium

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM SLIDING MODE CONTROL UNTUK JARAK ELEKTRODA PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

PERANCANGAN SISTEM SLIDING MODE CONTROL UNTUK JARAK ELEKTRODA PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING PERANCANGAN SISTEM SLIDING MODE CONTROL UNTUK JARAK ELEKTRODA PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING Fachrian Zulhar *), Munawar Agus Riyadi, and Iwan Setiawan Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Analisis Performansi Pengendali pada Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Metode Harriot Dengan Pengendali Hybrid SMC dan PID

Analisis Performansi Pengendali pada Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Metode Harriot Dengan Pengendali Hybrid SMC dan PID Analisis Performansi Pengendali pada Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Metode Harriot Dengan Pengendali Hybrid SMC dan PID Ahmad Faizal, Harman Jurusan Teknik Elektro UIN Suska Riau Jl. HR

Lebih terperinci

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps, 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik meningkat mengikuti perkembangan kehidupan manusia dan pertumbuhan di segala sektor industri yang mengarah ke modernisasi. Dalam sebagian besar industri, sekitar

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK

PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK PERANCANGAN SISTEM KENDALI SLIDING-PID UNTUK PENDULUM GANDA PADA KERETA BERGERAK Oleh : AHMAD ADHIM 2107100703 Dosen Pembimbing : Hendro Nurhadi, Dipl.-Ing., Ph.D. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebanyakan

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) OLEH : Teguh Herlambang (1206 100 046) DOSEN PEMBIMBING: Dr. Erna Apriliani,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terkait Dalam perkembangannya penelitian CSTR telah banyak dilakukan. Dimulai dengan pengendalian CSTR menggunakan pengendali konvensional PID untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC atau motor arus searah yaitu motor yang sering digunakan di dunia industri, biasanya motor DC ini digunakan sebagai penggerak seperti untuk menggerakan

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Oleh : Arif Hermawan (05-176) Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir.Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC Dinar Setyaningrum 22081000018 Teknik Sistem Pengaturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Rabu,

Lebih terperinci

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME

PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME PENERAPAN FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MEMPERTAHANKAN KESETABILAN SISTEM AKIBAT PERUBAHAN DEADTIME PADA SISTEM KONTROL PROSES DENGAN DEADTIME Mukhtar Hanafi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA KENDALIAN YANG DISERTAI KETIDAK PASTIAN

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA KENDALIAN YANG DISERTAI KETIDAK PASTIAN PERANCANGAN SISTEM KENDALI PADA KENDALIAN YANG DISERTAI KETIDAK PASTIAN Rudy S. Wahjudi Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti E-mail: rswahjudi@trisakti.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN SPINDLE PADA MESIN BUBUT DENGAN PENGGERAK MOTOR DC MENGGUNAKAN SISTEM PENGATURAN ROBUST METODE QUANTITATIVE FEEDBACK THEORY (QFT)

PENGATURAN KECEPATAN SPINDLE PADA MESIN BUBUT DENGAN PENGGERAK MOTOR DC MENGGUNAKAN SISTEM PENGATURAN ROBUST METODE QUANTITATIVE FEEDBACK THEORY (QFT) PENGATURAN KECEPATAN SPINDLE PADA MESIN BUBUT DENGAN PENGGERAK MOTOR DC MENGGUNAKAN SISTEM PENGATURAN ROBUST METODE QUANTITATIVE FEEDBACK THEORY (QFT) MOH. KHAIRUDIN NRP. 22 04 202 008 PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL

PERANCANGAN KONTROL NON-LINIER UNTUK KESTABILAN HOVER PADA UAV TRICOPTER DENGAN SLIDING MODE CONTROL Presentasi Tesis PERANCANGAN KONTROL NON-LNER UNTUK KESTABLAN HOVER PADA UAV TRCOPTER DENGAN SLDNG MODE CONTROL RUDY KURNAWAN 2211202009 Dosen Pembimbing: DR. r. Mochammad Rameli r. Rusdhianto Effendie

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR)

ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) ANALISIS PENERAPAN PID CONTROLLER PADA AVR (AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR) Indar Chaerah Gunadin Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin Abstrak Perubahan daya reaktif yang disuplai ke beban

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM Aretasiwi Anyakrawati, Pembimbing : Goegoes D.N, Pembimbing 2: Purwanto. Abstrak- Pendulum terbalik mempunyai

Lebih terperinci

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa, Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Kontrol Fuzzy Logic Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa, email: fikrihamzahahlul@gmail.com Subuh Isnur Haryudo Jurusan Tehnik

Lebih terperinci

External Permanent Magnets (EPMs) yang ditempatkan pada kulit perut. Dalam. proses pembedahan dibutuhkan bantuan alat instrumentasi yang memiliki

External Permanent Magnets (EPMs) yang ditempatkan pada kulit perut. Dalam. proses pembedahan dibutuhkan bantuan alat instrumentasi yang memiliki External Permanent Magnets (EPMs) yang ditempatkan pada kulit perut. Dalam proses pembedahan dibutuhkan bantuan alat instrumentasi yang memiliki kepresisian yang tinggi sehingga dapat mengurangi resiko

Lebih terperinci

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities

Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. (17), 337-35 (31-98X Print) A49 Kontrol Tracking Fuzzy untuk Sistem Pendulum Kereta Menggunakan Pendekatan Linear Matrix Inequalities Rizki Wijayanti, Trihastuti Agustinah

Lebih terperinci

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU

PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU PERILAKU TEGANGAN SISTEM EKSITASI GENERATOR DENGAN METODA PENEMPATAN KUTUB DALAM DOMAIN WAKTU Heru Dibyo Laksono 1, Noris Fredi Yulianto 2 Jurusan Teknik Elektro, Universitas Andalas Email : heru_dl@ft.unand.ac.id

Lebih terperinci

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN

SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN SIMULATOR RESPON SISTEM UNTUK MENENTUKAN KONSTANTA KONTROLER PID PADA MEKANISME PENGENDALIAN TEKANAN Dwiana Hendrawati Prodi Teknik Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof.

Lebih terperinci

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) A-594 KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES Rizki Wijayanti, Trihastuti

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER

PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER TUGAS AKHIR TE 091399 PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER 38-714 Nur Muhlis NRP 2208 100 662 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

Analisa Pengendalian Kecepatan Motor DC Menggunakan Pengendali Hybrid SMC dan Pid dengan Metode Heuristik

Analisa Pengendalian Kecepatan Motor DC Menggunakan Pengendali Hybrid SMC dan Pid dengan Metode Heuristik Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, Vol. 14, No. 1, Desember 216, pp.32-36 Analisa an Kecepatan Motor DC Menggunakan Hybrid dan Pid dengan Metode Heuristik Dian Mursyitah. 1, Adril 2 1,2 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

1.1. Definisi dan Pengertian

1.1. Definisi dan Pengertian BAB I PENDAHULUAN Sistem kendali telah memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu dan teknologi. Peranan sistem kendali meliputi semua bidang kehidupan. Dalam peralatan, misalnya proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

KONTROL POSISI MOTOR DC DENGAN SLIDING MODE CONTROL

KONTROL POSISI MOTOR DC DENGAN SLIDING MODE CONTROL KONTROL POSISI MOTOR DC DENGAN SLIDING MODE CONTROL Agandi Haryo Widagdo 1, Santi Anggraeni, S.T., M.T. 2, Alrijadjis, Dipl. Eng., M.T., 2 1 Penulis, Mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika PENS - ITS 2 Dosen

Lebih terperinci

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER KONTROL PROPORSIONAL INTEGRAL DERIVATIF (PID) UNTUK MOTOR DC MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Erwin Susanto Departemen Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Bandung Email: ews@ittelkom.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab

Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab Rancang Bangun Modul Praktikum Teknik Kendali dengan Studi Kasus pada Indentifikasi Sistem Motor-DC berbasis Arduino-Simulink Matlab Fahmizal, Nur Sulistyawati, Muhammad Arrofiq Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Analisis Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative)

Analisis Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative) Vol. 2, 2017 Analisis Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontrol PID (Proportional Integral Derivative) Rosalina *, Ibnu Qosim, Mohammad Mujirudin Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator

Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-31 Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator Fanniesha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu

BAB I PENDAHULUAN. Analisis penerapan Kontroler PID Pada AVR Untuk Menjaga Kestabilan Tegangan di PLTP Wayang Windu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi umat manusia. Tanpa energi listrik manusia akan mengalami kesulitan dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari.

Lebih terperinci

Analisis Penalaan Kontroller PID pada Simulasi Kendali Kecepatan Putaran Motor DC

Analisis Penalaan Kontroller PID pada Simulasi Kendali Kecepatan Putaran Motor DC Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Oktober 2013 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional TeknikElektro Itenas Vol.1 No.4 Analisis Penalaan Kontroller PID pada Simulasi Kendali Kecepatan Putaran Motor DC ADITYA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software maupun hardware yang digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem

Lebih terperinci

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri

Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri 1 Analisa dan Pemodelan PWM AC-AC Konverter Satu Fasa Simetri Rizki Aulia Ratnani, Mochamad Ashari, Heri Suryoatmojo. Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri,

Lebih terperinci

DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati

DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati DESAIN PENGENDALIAN ROBOT MOBIL BERODA MENGGUNAKAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC) Oleh: Ratnawati 1207 100 063 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Abstrak Kendaraan tanpa awak dalam bentuk robot mobil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kendali PID paling banyak digunakan dalam pengendalian di industri. Keberhasilan pengendali PID tergantung ketepatan dalam menentukan konstanta (penguatan) PID

Lebih terperinci

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia Seminar Internasional, ISSN 907-066 Aplikasi Internal Loop Berbasis Disturbance Observer pada Sistem Kontrol PI dalam Pengaturan Kecepatan Motor Universal Satu Fasa Oleh: I Gede Nurhayata Jurusan Teknik

Lebih terperinci

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC 4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Open Loop Motor DC Pengujian simulasi open loop berfungsi untuk mengamati model motor DC apakah memiliki dinamik sama dengan motor DC yang sesungguhnya. Selain

Lebih terperinci

Perbaikan Respon Transient Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontroler "Look Up Table" Berbasis FLC-PI dengan "Scheduling Gain"

Perbaikan Respon Transient Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kontroler Look Up Table Berbasis FLC-PI dengan Scheduling Gain 37 Perbaikan Respon Transient Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Konoler "Look Up Table" Berbasis FLC-PI dengan "Scheduling Gain" Ari Santoso Delon Rusdhianto EAK A. Fatoni Laboratory of Conol Engineering,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode kendali nonlinier telah menjadi metode yang sangat penting dan sangat bermanfaat dalam dunia kendali selama beberapa dekade terakhir. Beberapa contoh metode

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI

IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI Satryo Budi Utomo ), Rusdhianto ), Katjuk Astrowulan ) ) Fakultas Teknik,Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Bab IV Pengujian dan Analisis

Bab IV Pengujian dan Analisis Bab IV Pengujian dan Analisis Setelah proses perancangan, dilakukan pengujian dan analisis untuk mengukur tingkat keberhasilan perancangan yang telah dilakukan. Pengujian dilakukan permodul, setelah modul-modul

Lebih terperinci

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan

Bambang Siswanto Pasca Sarjana Teknik Pengaturan Bambang Siswanto 2208202004 Pasca Sarjana Teknik Pengaturan Latar Belakang Motor DC banyak dipakai pada proses industri Penggunaan kontroler PID pada motor industri Penggunaan metode Algoritma Genetik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan berbagai industri hingga kebutuhan rumah tangga. Oleh karena itu diperlukan suatu pembangkit tenaga listrik yang kontinu pelayanannya

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI

PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI PENGENDALIAN KECEPATAN MOTOR DC MENGGUNAKAN SENSOR ENCODER DENGAN KENDALI PI Jumiyatun Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tadolako E-mail: jum@untad.ac.id ABSTRACT Digital control system

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Proses Perancangan Alat Perancangan rangkaian daya Proteksi perangkat daya Penentuan strategi kontrol Perancangan rangkaian logika dan nilai nominal Gambar 3.1 Proses

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER Winarso*, Itmi Hidayat Kurniawan Program Studi Teknik Elektro FakultasTeknik, Universitas

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm

Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm A512 Perancangan Sistem Kontrol PID Untuk Pengendali Sumbu Azimuth Turret Pada Turret-gun Kaliber 20mm Danu Wisnu, Arif Wahjudi, dan Hendro Nurhadi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Institut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Sensor dan Tranduser Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI Sensor dan Tranduser Contoh Soal Ringkasan Latihan Assessment Pada sistem pengendalian loop tertutup, terkadang bentuk energi dari sinyal keluaran plant

Lebih terperinci

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012

SISTEM KONVERTER DC. Desain Rangkaian Elektronika Daya. Mochamad Ashari. Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 SISTEM KONVERTER DC Desain Rangkaian Elektronika Daya Oleh : Mochamad Ashari Profesor, Ir., M.Eng., PhD. Edisi I : cetakan I tahun 2012 Diterbitkan oleh: ITS Press. Hak Cipta dilindungi Undang undang Dilarang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni 206 00 03 Dosen Pembimbing : Dr. Erna Apriliani, M.Si Hendra Cordova, ST,

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC)

Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Desain dan Implementasi Soft Switching Boost Konverter Dengan Simple Auxillary Resonant Switch (SARC) Dimas Bagus Saputra, Heri Suryoatmojo, dan Arif Musthofa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY

DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY DESAIN KONTROL INVERTED PENDULUM DENGAN METODE KONTROL ROBUST FUZZY Reza Dwi Imami *), Aris Triwiyatno, and Sumardi Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Lup[1] Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan

Lebih terperinci

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun

Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 1 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 2 Protech Vol. 6 No. 1 April Tahun 2007 3 PENGATURAN ARUS STARTING DAN KECEPATAN MOTOR DC PENGUAT MEDAN SERI MENGGUNAKAN PLC

Lebih terperinci

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID JURNAL INTAKE---- Vol. 5, Nomor 2, Oktober 2014 Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID Alamsyah Ahmad Teknik Elektro,

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL POSISI PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL (FSMC)

DESAIN KONTROL POSISI PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL (FSMC) J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 6, No. 1, May 2009, 35 50 DESAIN KONTROL POSISI PADA PANEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL (FSMC) Mardlijah 1, Wawan Ismanto 2, I

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang TUGAS AKHIR RESUME PID Oleh: Nanda Perdana Putra MN 55538 / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang PROPORSIONAL INTEGRAL DIFERENSIAL (PID) Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc

KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN. Skema konverter dc-dc 4-kuadran untuk pengendalian motor dc KENDALI KECEPATAN MOTOR DC DENGAN 4 KUADRAN Konverter dc-dc 4-kuadran merupakan konverter dc-dc yang dapat bekerja secara bidirectional baik arus maupun tegangan kerjanya, sehingga sangat cocok untuk aplikasi

Lebih terperinci

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan

M O T O R D C. Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan M O T O R D C Motor arus searah (motor dc) telah ada selama lebih dari seabad. Keberadaan motor dc telah membawa perubahan besar sejak dikenalkan motor induksi, atau terkadang disebut Ac Shunt Motor. Motor

Lebih terperinci

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap

BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL. menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap BAB II KONSEP PERANCANGAN SISTEM KONTROL 2.1 Pengenalan Sistem Kontrol Definisi dari sistem kontrol adalah, jalinan berbagai komponen yang menyusun sebuah sistem untuk menghasilkan respon yang diinginkan

Lebih terperinci

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3 PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Fandy Hartono 1 2203 100 067 Dr. Tri Arief Sardjono, ST. MT. 2-1970 02 12 1995 12 1001 1 Penulis, Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of

Lebih terperinci

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Model Matematik Sistem Elektromekanik Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Model Matematik Sistem Elektromekanik Elektro Plunger Motor DC 2 Pada bagian ini akan dibahas mengenai pembuatan model matematika dari sistem elektromekanika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON

ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON ANALISIS PENGGUNAAN POWER SYSTEM STABILIZER (PSS) DALAM PERBAIKAN STABILITAS TRANSIEN GENERATOR SINKRON Indra Adi Permana 1, I Nengah Suweden 2, Wayan Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Generator merupakan peralatan utama dalam proses pembangkitan tenaga listrik. Poin penting dalam menyuplai daya ke suatu sistem (beban). Proses pembangkitan tenaga

Lebih terperinci

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda

MAKALAH. Sistem Kendali. Implementasi Sistim Navigasi Wall Following. Mengguakan Kontrol PID. Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda MAKALAH Sistem Kendali Implementasi Sistim Navigasi Wall Following Mengguakan Kontrol PID Dengan Metode Tuning Pada Robot Beroda oleh : ALFON PRIMA 1101024005 PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 1 SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR DC D-6759 BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Muhamad Faishol Arif, Pembimbing 1: Erni Yudaningtyas, Pembimbing 2: Rahmadwati. Abstrak Hampir seluruh industri didunia saat ini memanfaatkan

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC PERCOBAAN 2 SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC 2.1. PRASYARAT Memahami komponen yang digunakan dalam praktikum sistem pengaturan kecepatan motor dc Memahami

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE)

RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE) Makalah Seminar Tugas Akhir RANCANG BANGUN SIMULATOR PENGENDALIAN POSISI CANNON PADA MODEL TANK MILITER DENGAN PENGENDALI PD (PROPOSIONAL DERIVATIVE) Heru Triwibowo [1], Iwan Setiawan [2], Budi Setiyono

Lebih terperinci

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik JURNA TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil istrik A. M. Husni, M. Ashari Prof,

Lebih terperinci

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN Muhammad Aldo Aditiya Nugroho (13213108) Asisten: Jedidiah Wahana(13212141) Tanggal Percobaan: 12/03/16 EL3215 Praktikum Sistem Kendali Laboratorium Sistem Kendali dan

Lebih terperinci

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane E. Merry Sartika 1), Hardi Sumali 2) Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC

PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Presentasi Tugas Akhir 5 Juli 2011 PERANCANGAN KONTROLER PI ANTI-WINDUP BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 PADA KONTROL KECEPATAN MOTOR DC Pembimbing: Dr.Ir. Moch. Rameli Ir. Ali Fatoni, MT Dwitama Aryana

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER Firdaus NRP 2208 204 009 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci