BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dengan menerapkan Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Skor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitan Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 01

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Belajar IPA Kelas I Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

H S A I S L I PE P N E E N L E I L T I I T A I N A DA D N A PE P M E B M A B H A A H S A A S N

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil belajar Siswa Pra Siklus

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus ( kondisi awal ) Kondisi awal di SDN 02 Kupen khususnya di kelas 5 pada mata

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Frekuensi Persentase Rata-rata Selang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI NU Pendidikan Islam yang terletak di Jln.Gondang Manis Bae Kudus dan masuk di wilayah desa gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus. MI NU Pendidikan Islam masuk dalam lingkungan perdesaan karena terletak diletak di Kaki Gunung Muria. Di Selatan MI NU Pendidikan Islam terdapat Tk. Bustanul Athfal V. 4.2 Karakter Subjek Penelitian Siswa MI NU Pendidikan Islam berjumlah 189 anak yang terdiri mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI dengan masing-masing kelas terdiri kelas parallel dan kelas biasa. Di sini peneliti mengambil sampel seluruh siswa kelas V yang berjumlah 28 siswa. Rata-rata usia siswa kelas V sekitar 10 tahun sesuai dengan perkembangan perilaku, pada periode ini anak baru mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwaperistiwa yang konkret. Siswa kelas V pada umumnya masih suka bermain, mencari perhatian orang lain dan ramai sendiri bila pelajaran tidak ditunggu oleh gurunya. 4.3 Pelaksanaan Tindakan 4.3.1. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas V MI NU Pendidikan Islam Bae Kudus pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 28 siswa pada pelajaran IPA, sebelum memulai penelitian, untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti mengambil nilai ulangan Harian IPA materi tentang pernafasan pada manusia semester I yang tercantum pada tabel 4.1 Hasil Belajar Berdasarkan hasil ulangan harian IPA pada semester I yang telah dilakukan bisa terlihat dari nilai hasil evaluasi siswa pada mata pelajaran IPA yang telah dilakukan di mana sebagian besar siswa memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=80). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.1. 47

48 Tabel 4.1 No. Skor Frekuensi Presentasi Keterangan 1 50-59 4 14 % Belum Lulus 2 60-69 3 12 % Belum Lulus 3 70-79 4 14 % Belum Lulus 4 80-89 16 57 % Lulus 5 90-99 1 3% Lulus Jumlah 28 100% Nilai Tertinggi 99 Nilai Rendah 50 Rekapitulasi Nilai Sebelum Tindakan pembelajaran IPA yang dilakukan belum efektif dengan banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya (KKM=80) sebanyak 28 siswa sedangkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa. 50 s/d 69 frekuensinya ada 11 dengan presentase 26 %, dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, dan 70 s/d 79 frekuensinya ada 4 dengan persentase 14 %, skor nilai 80 s/d 89 frekuensinya ada 16 dengan persentase 58 %, skor nilai 90 s/d 100 frekuensinya ada 1 dengan persentase 3 % dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas tuntas. Dengan nilai rata-rata 76.14 sedangkan nilai tertinggi adalah 99 sedangkan nilai terendah adalah 50. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA. Untuk lebih jelasnya data nilai pada tabel 4.2 dapat dibuat diagram seperti pada grafik 4.1.

49 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 nilai pra siklus 50-59 60-69 70-79 80-89 90-99 nilai pra siklus Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Ketuntasan Belajar IPA pada Pra siklus Diagram Batang diatas dapat diketahui bahwa dari 28 siswa, 17 siswa (60%) tuntas memenuhi KKM dan 11 siswa (40%) tidak tuntas memenuhi KKM. Dari hasil yang dicapai siswa diperoleh rata-rata kelas yaitu 76,14 dengan skor maksimal 80 dan skor minimal adalah 60. 4.2 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar 1.1 mengenai Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.2.1 Perencanaan Tindakan Penelitian Perencanaan siklus 1 ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan pertemuan I dan II ini dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran dan perangkat evaluasi pembelajaran. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran, kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media yang akan digunakan dan materi yang akan disampaikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan, dalam penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun beberapa rubrik penilaian

50 diantaranya rubrik penilaian Hasil belajar IPA dengan model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual), karakter dan kuis serta lembar observasi kegiatan guru. Penyusunan RPP pertemuan I dan II dibuat dengan kompetensi dasar mengenai Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia. model yang digunakan yaitu SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) Selanjutnya mulai menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam RPP. Indikator dan tujuan pembelajaran disusun berdasarkan model yang digunakan dengan langkah pembelajaran siswa yaitu:. Proses pembelajaran dikelompokan yang terdiri dari 5 atau 6 orang siswa yang heterogen,proses pembelajaran menggunakan media. Mendemonstrasikan konsep mata pelajaran.memecahkan masalah dalam kelompok,presentasi hasil diskusi ke depan kelas. Kegiatan selanjutnya membuat materi yang sesuai dengan kompetensi dasar. Materi yang akan disampaikan pada siswa berkenaan dengan 3 alat pernafasan manusia, Proses bernafas manusia, dan 3 fungsi alat pernafasan manusia. Materi dibuat atas dasar kompetensi dasar yang sedang berjalan di kelas 5 disesuaikan dengan karakteristik siswa dan lingkungan disekitar siswa. Dari materi yang akan disampaikan maka mulai dibuat lembar kegiatan untuk siswa. Lembar kegiatan siswa dibuat untuk mempermudah siswa dalam memahami berkenaan denganalat pernafasan manusia dan fungsinya. Tahap kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran yang dibuat untuk dua kali pertemuan. Perangkat evaluasi pembelajaran untuk pertemuan I dan II terdiri dari beberapa rubrik penilaian dan lembar observasi kegiatan guru. Rubrik penilaian ini disusun untuk mengamati kinerja siswa, sedangkan lembar observasi kegiatan guru disusun untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran. Rubrik penilaian untuk mengamati kinerja siswa ini terdiri atas rubrik penilaian kegiatan siswa model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) rubrik penilaian karakter dan juga rubrik penilaian kuis SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual). Sedangkan untuk mengamati kinerja guru terdiri atas lembar observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai dengan akhir pembelajaran.

51 Penyusunan rubrik penilaian Hasil belajar melalui model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) terdiri atas 6 indikator/aspek yang akan diamati. 6 indikator/aspek yang akan diamati yaitu Proses pembelajaran dikelompokan yang terdiri dari 5 atau 6 orang siswa yang heterogen,proses pembelajaran menggunakan media. Mendemonstrasikan konsep mata pelajaran.memecahkan masalah dalam kelompok,presentasi hasil diskusi ke depan kelas. Masing-masing indikator/aspek yang akan diamati terdiri atas 4 kategori. Rubrik penilaian karakter dibuat atas 3 indikator/aspek yang akan diamati dengan aspek karakter yang dinilai yaitu kerja sama, ketepatan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan kuis. Aspek karakter kerja sama terdiri atas 2 indikator yaitu dominasi waktu dan pembagian tugas selama kuis. Aspek ketepatan terdiri atas 2 indikator yakni ketepatan dan waktu dalam menjawab kuis, sedangkan aspek tanggung jawab terdiri atas kehadiran, ketepatan hadir dan keikutsertaan dalam pelaksanaan kuis. Terdapat 4 kategori disetiap masing-masing aspek karakter yang akan diamati. Rubrik kuis dibuat atas 2 kegiatan siswa yang akan diamati yakni secara tertulis dan lisan. Masing-masing kegiatan yang akan diamati terdiri atas 5 aspek kuis SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) yaitu mendefinisikan permasalahan, mengumpulkan data permasalahan, menganalisis data permasalahan terdiri atas pembuatan tabel dan pengelompokkan data, merumuskan kesimpulan pemecahan masalah dan merumuskan rekomendasi pemecahan masalah. Setiap aspek kuis yang akan diamati terdiri atas 4 kategori. Ketiga rubrik penilaian tersebut, disusun untuk mengamati kinerja siswa selama proses pembelajaran, sedangkan untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran, maka disusunlah lembar observasi kegiatan guru yang terdiri atas 8 aspek meliputi tahap pendahuluan, penguasaan materi, upaya guru dalam memotivasi siswa, pemanfaatan media dan sumber belajar, penilaian proses, pelaksanaan kuis, penggunaan bahasa dan penutup.

52 4.2.2 Implementasi Tindakan dan Observasi A. Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 terdiri dari dua pertemuan. Pelaksanaan tindakan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran) dengan rincian sebagai berikut: Pertemuan I Pelaksanaan tindakan siklus 1 pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2013. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru mengawalinya dengan mengucap salam untuk mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi siswa dan melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa. Siapakah yang pada hari bernafas?, kemudian mengajak siswa untuk berfikir bernafas yang dihirup pada siswa itu diperoleh dengan cara apa?. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman awal siswa berkenaan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran pada hari itu. Kegiatan inti pembelajaran dimulai Proses pembelajaran dikelompokan yang terdiri dari 5 atau 6 orang siswa yang heterogen Proses pembelajaran menggunakan media. Mendemonstrasikan konsep mata pelajaran. Memecahkan masalah dalam kelompok. Presentasi hasil diskusi ke depan kelas. Pertemuan II Pelaksanaan tindakan siklus 1 pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 9 Agustus 2013. Kegiatan pada pertemuan kedua, diawali guru dengan mengucap salam untuk mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi siswa kemudian memberikan ice breaker pada siswa dengan mengajak siswa untuk menyanyikan lagu naik-naik kepuncak gunung secara bersama-sama. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran. Tahap yang dilakukan pada kegiatan inti pembelajaran yaitu dimulai siswa dengan bergabung dalam kelompok masing-masing sesuai dengan kelompok sebelumnya. Selanjutnya siswa dimotivasi untuk belajar dalam kelompok melanjutkan kegiatan pada pertemuan sebelumnya yakni merumuskan kesimpulan dan merekomendasikan pemecahan masalah. Pada kegiatan merumuskan kesimpulan siswa dimotivasi guru

53 untuk dapat mengambil kesimpulan pemecahan masalah terkait dengan materi sebelumnya yakni mendefinisikan 3 alat pernafasan manusia, Proses bernafas manusia, dan 3 fungsi alat pernafasan manusia.. Siswa dapat memberikan kesimpulan bahwa dari beberapa 3 fungsi alat pernafasan manusia. Selanjutnya, siswa menyampaikan materi tersebut untuk direkomendasikan pemecahan masalah tersebut dengan memakai model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual). selanjutnya siswa mengerjakan tugas secara tertulis dilembar kerja kelompok siswa. Sedangkan, kuis yang dilakukan secara lisan, diikuti siswa dengan mempresentasikan hasil deskripsi pemecahan masalah berkenaan tentang hubungan antara alat pernafasan manusia dan proses pernafasannya secara lisan melalui perwakilan tiap kelompok siswa, kemudian siswa menyimak jawaban kuis dan perolehan skor setiap kelompok yang diumumkan guru dipapan tulis. Bagi kelompok siswa yang hasil jawaban kuis secara tertulis maupun lisan memperoleh nilai terbaik diberi hadiah oleh guru. Pada akhir pembelajaran, siswa diberi hadiah / penghargaan guna sebagai stimulus murid-murid yang lain supaya secar giat dan aktif dalam melakukan pembelajaran yang telah dilakukan. B. Observasi Adapun observasi Pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan aktifitas guru serta siswa dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan, dapat dilihat pada penjelasan berikut: Pertemuan I Observasi pelaksanaan RPP, aktifitas guru dan siswa pada siklus 1 pertemuan I dilaksanakan dengan meminta bantuan observer (guru kelas 5) yaitu Bapak Saiful Amri, A.md untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi Pelaksanaan RPP dan aktifitas guru serta siswa dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pelaksanaan RPP diketahui bahwa guru telah melakukan pembelajaran menggunakan model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual)

54 Tahap pendahuluan pembelajaran guru sudah mengkondisikan siswa dengan baik untuk belajar. Siswa menyimak apersepsi, tujuan serta langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada bagian RPP, indikator pembelajaran sudah mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan pembelajaran mengarah pada siswa aktif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa. Guru sudah mengorganisasi,menggali ulang informasi,serta memperluas daya pikir siswa untuk membangun pemahaman siswa berkenaan dengan materi 3 jenis alat pernafasan dan proses bernafas dengan benar, selain itu guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk berani mengungkapkan pendapat. Pada tahap kegiatan inti, manajemen kelas sudah diterapkan dengan baik, guru bersama dengan siswa secara bersama-sama membentuk kelompok belajar siswa dengan cukup cepat yakni dalam waktu 10 menit. Pemanfaatan lembar kegiatan siswa digunakan secara maksimal mulai dari awal pelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi dapat diketahui bahwa siswa sudah mendefinisikan permasalahan dan merumuskan hipotesis terkait materi 3 jenis alat pernafasan dan proses bernafas dengan benar. Pada kegiatan mengumpulkan data siswa, rata-rata dari kelompok siswa mampu mengumpulkan data melalui wawancara sebanyak 6 responden. Siswa juga sudah menganalisis dengan benar, dengan mengelompokkan dan memasukkan data ke dalam tabel dengan benar. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru sudah melakukan penilaian proses akan tetapi belum berjalan dengan maksimal,mobilitas guru lebih banyak untuk membimbing dan memperluas konsep siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga sudah memberikan pesan yang menarik pada siswa. Pada bagian akhir pembelajaran, siswa mampu memberikan kesimpulan secara baik walaupun masih dibawah bimbingan guru. Terdapat kelemahan pada pertemuan pertama ini yaitu jumlah responden yang terlalu sedikit yang harus dicapai siswa saat mengumpulkan data ternyata tidak terkumpul secara utuh 10 responden, melainkan ratarata setiap kelompok siswa mampu mengumpulkan data 7 responden saja, komunikasi antar siswa juga masih kurang disebabkan siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan, metode dan model pembelajaran yang digunakan. Dari kelemahan dalam

55 pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya dengan berdiskusi bersama observer (guru kelas 5) dan guru kelas mengenai kelemahan-kelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi diantaranya adalah dengan terus memotivasi dan membimbing siswa pada saat melakukan wawancara dengan responden, terus memotivasi siswa supaya terbiasa dengan pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan. Pertemuan II Observasi pelaksanaan RPP pada siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan dengan meminta bantuan observer (guru kelas 5) yaitu Saeful Amri Amd.Kom Observasi dilakukan untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari lembar observasi Pelaksanaan RPP menunjukkan bahwa hasil observasi sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Pada tahap pendahuluan pembelajaran guru sudah mengkondisikan siswa dengan baik untuk belajar. Guru sudah mengajak siswa untuk melakukan motivasi dengan menyanyikan lagu naik-naik kepuncak gunung secara kompak dan senang. Siswa juga menyimak dengan baik tujuan serta langkah-langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pada tahap kegiatan inti, manajemen kelas sudah diterapkan lebih baik dibanding dengan pertemuan sebelumnya. Siswa secara bersama-sama membentuk kelompok belajar sesuai kelompok masing-masing dengan cepat yakni dalam waktu 8 menit. Lembar kegiatan siswa dimanfaatkan kembali secara maksimal mulai dari awal pelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru telah melakukan penilaian proses walaupun belum berjalan secara maksimal. Guru juga telah memberikan pemahaman konsep yang menarik pada siswa. Model pembelajaran berupa SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) yang digunakan untuk mengaitkan materi yang sedang dipelajari siswa dengan materi yang telah dipelajari siswa supaya siswa mampu mengembangkan materi yang dpelajari lebih luas dalam diskusi kelompok. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa dipertemuan kedua ini yaitu guru telah memotivasi siswa dengan baik untuk merumuskan kesimpulan. Siswa sudah merumuskan kesimpulan yang berkenaan dengan materi 3 alat pernafasan

56 manusia, Proses bernafas manusia, dan 3 fungsi alat pernafasan manusia. Siswa juga sudah merekomendasikan pemecahan masalah dengan benar pula. Tahap pelaksanaan kuis berjalan dengan tertib, walaupun siswa masih butuh bimbingan dari guru. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan kuis belum berjalan maksimal, siswa yang menghadiri kuis masih ada yang terlambat 5 menit. Namun, semua siswa dengan kelompok masing-masing telah mengikuti semua kegiatan yang ada dalam pelaksanaan kuis, baik itu menerima soal kuis, berdiskusi menyelesaikan kuis maupun mempresentasikan hasil diskusi kuis. Pada bagian akhir pembelajaran, siswa mampu memberikan kesimpulan secara baik walaupun masih dibawah bimbingan guru. Terdapat kelemahan pada pertemuan kedua ini yaitu pengelolaan waktu juga belum sempurna. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan kedua, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi kelemahan yang terjadi. Usaha tersebut diantaranya dengan berdiskusi bersama observer (guru kelas 5) dan guru kelas. Hasil diskusi diantaranya adalah pengelolaan waktu perlu ditingkatkan lagi supaya pembelajaran selesai tepat pada waktu. Tabel 4.2 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus I Pertemuan I dan 2 Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran V 4 Menyampaikan Tujuan dan memotivasi Siswa V 3 Menyajikan materi dengan V 4 media Membentuk kelompok V 4 Membimbing kelompok V 4 Memberikan evaluasi V 4 Memberikan Penghargaan V 4 Kesimpulan dan penutup V 4 Total Skor 31

57 Tabel 4.3 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I dan 2 Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa V 4 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru V 3 Kemampuan siswa V 4 mengerjakan LKS Keaktifan siswa dalam V 4 bertanya bekerja kelompok V 4 Keberanian siswa V 4 kejujuran V 4 penghargaan v 4 Kesimpulan dan penutup V 4 Total Skor 35 4.2.3 Refleksi Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dari pertemuan pertama dan kedua selesai, maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPA melalui SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual)Berdasarkan diskusi didapatkan bahwa penggunaan model belajar dengan menerapkan model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) kegiatan pembelajaran IPA ini menekankan kemampuan berpikir siswa untuk menghubungkan, mengorganisasikan, mendalami,mengelola, dan mengembangkan informasi yang didapat siswa untuk menyelesaikan suatu informasi terkait materi 3 jenis alat pernafasan dan proses bernafas dengan benar. Siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok menjadi aktif bertanya untuk menghubungkan, mengorganisasikan, mendalami,mengelola, dan mengembangkan informasi yang dihadapkan pada siswa. Hasil pembelajaran IPA berupa model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual)yang digunakan mampu meningkatkan prestasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran. Siswa menjadi semangat dan aktif bertanya untuk memecahkan masalah yang dihadapkan pada siswa. Siswa mampu mendeskripsikan dan merumuskan hipotesis permasalahan dengan benar. Pada saat pengumpulan data, siswa

58 telah berlomba-lomba untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin. Siswa mengumpulkan data dengan mewawancarai lingkungan sekitar terkait 3 jenis alat pernafasan dan proses bernafas dengan benar Pada saat mewawancarai siswa mampu telah melakukannya dengan sopan dan tepat waktu, hanya ada 2 kelompok yang masih terlihat belum percaya diri. Siswa yang telah memperoleh data juga mampu menganalisa data dengan baik pula, walaupun masih dibawah bimbingan guru. Melalui pengorganisasian oleh guru siswa mampu membuat pengelompokkan dan memasukkan data yang diperoleh siswa dari wawancara dengan responden ke dalam tabel yang telah siswa buat dengan baik dan tepat waktu. Siswa juga mampu merumuskan kesimpulan bahwa dari beberapa hal tentang alat pernafasan dang proses bernafas dengan benar. Melalui pengembangan dan perluasan tugas yang diberikan oleh guru, siswa juga mampu memberikan rekomendasi pemecahan melaksanakan observasi dan wawancara bahwa alat organ manusia sangat perlu di pahami dan diketahui serta perlunya kita bernafas dengan benar. Pada saat pelaksanaan kuis, siswa telah mengikuti semua kegiatan kuis dengan baik walaupun ada beberapa kelompok siswa yang masih kebingungan dan sering bertanyatanya pada guru. Penghargaan yang diberikan oleh guru setelah mengikuti kuis membuat siswa senang dan memotivasi siswa untuk berlomba-lomba memberikan hasil kuis yang terbaik. Di akhir pembelajaran guru juga telah memberikan pesan untuk belajar secara serius untuk meneruskan cita-cita setingi-tingginya. Adapun hasil observasi tindakan siklus 1 dari pertemuan I dan II. Berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I kemudian diambil skor hasil belajar secara kuantitatif melalui penilaian proses, Hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pada siklus ini yakni 89 dan minimal 50 dengan ketuntasan mencapai 78% ( 22 dari 28 jumlah siswa) dan ketidaktuntasan mencapai 22% ( 6 dari 28 jumlah siswa) dan skor rata-rata hasil belajar 76,54.Berikut ini tabel yang menunjukkan kondisi hasil belajar IPA siswa pada siklus I

59 Tabel 4.2 Distribusi Hasil Belajar IPA Siswa pada Siklus 1 No. Skor Hasil Belajar ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%) 1. >80 Tuntas 22 78 1. <80 Tidak Tuntas 6 22 Jumlah 28 100 Sumber : Data Primer Berdasarkan tabel 4.2 Hasil belajar IPA pada siklus 1 ini dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut: 22% 78% Tidak Tuntas Tuntas Sumber : Data Primer Gambar 4.2 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPA pada Siklus 1 Hasil belajar IPA pada siklus ini sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun, hasil ini belum memenuhi kriteria yang ingin dicapai yaitu seluruh siswa di kelas 5 memperoleh Hasil belajar IPA yang tuntas 90%. Untuk menindaklanjutinya maka, perlu dilakukan tindakan siklus 2. Berdasarkan dari hasil pengamatan pada siklus 1 maka secara keseluruhan hasil refleksi yang diperoleh pada proses pembelajaran siklus 1 untuk ditingkatkan pada siklus 2 adalah sebagai berikut:

60 1. Kelebihan a. memberdayakan siswa untuk belajar menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa, siswa membangun pemahaman sendiri dan memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat. b. Siswa menjadi aktif bertanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa. c. Siswa belum pernah diajarkan dengan model (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) Pada pembelajaran IPA, siswa belum pernah melakukan pengumpulan data di lapangan, sehingga menjadi pengalaman baru bagi siswa. d. Perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik melalui penilaian proses. e. Penghargaan terhadap siswa berupa hadiah yang telah diberikan oleh guru setelah mengikuti kuis mampu memotivasi siswa untuk berlomba-lomba memberikan hasil kuis yang terbaik. 2. Kelemahan Hambatan : a. Saat pengumpulan data, waktu pelaksanaan wawancara dengan responden belum berjalan tepat waktu. b. Siswa belum percaya diri dalam melakukan wawancara dengan responden. c. Penilaian proses dari guru belum berjalan secara maksimal. Penyelesaian : a. Mobilitas guru dalam hal meningkatkan hasil belajar perlu ditingkatkan saat siswa melakukan wawancara dengan responden supaya sesuai dengan waktu yang digunakan dalam pengumpulan data. b. Guru terus meningkatkan hasil belajar siswa supaya siswa tampil percaya diri dalam melakukan wawancara dengan responden. c. Guru perlu meningkatkan penilaian proses saat pembelajaran IPA berlangsung.

61 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 dengan kompetensi dasar 1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia dilakukan dalam dua kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: 4.3.1 Perencanaan Tindakan Penelitian Kegiatan perencanaan pada siklus 2 ini dibuat untuk dua kali pertemuan. Tahap perencanaan untuk pertemuan I dan II ini dimulai dengan penyusunan perangkat pembelajaran dan perangkat evaluasi pembelajaran. Dalam penyusunan perangkat pembelajaran, kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media yang akan digunakan dan materi yang akan disampaikan dalam pelaksanaan pembelajaran. Sedangkan, dalam penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran kegiatan yang dilakukan yaitu menyusun beberapa rubrik penilaian diantaranya rubrik penilaian Hasil belajar dengan model SAVI (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual)., karakter dan kuis serta lembar observasi kegiatan guru. Penyusunan RPP pertemuan I dan II dibuat dengan kompetensi 1.1 Mengidentifikasi fungsi organ pernapasan manusia. model yang digunakan yaitu (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual). Selanjutnya mulai menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam RPP. Indikator dan tujuan pembelajaran disusun berdasarkan pendekatan dan model yang digunakan dengan langkah pembelajaran siswa yaitu mengoneksikan konsep lama-baru siswa dilatih untuk mengingat informasi lama dan menggunakan informasi/konsep lama tersebut untuk digunakan dalam informasi/konsep baru. Kegiatan mengorganisasikan ide-ide, dapat melatih kemampuan siswa untuk mengorganisasikan, mengelola informasi yang telah dimilikinya. Guru menugaskan siswa untuk membuat model, menciptakan alat peraga untuk membantu pembelajaran. Tahap kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu menyajikan materi yang sesuai dengan kompetensi dasar. Materi yang akan disampaikan pada siswa berkenaan dengan organ pernafasan manusia. Materi dibuat atas dasar kompetensi dasar yang sedang berjalan di kelas 5 disesuaikan dengan karakteristik siswa dan lingkungan disekitar siswa. Dari materi yang akan disampaikan maka mulai dibuat lembar kegiatan untuk siswa. Lembar kegiatan siswa dibuat untuk mempermudah siswa dalam melakukan pendalaman, menemukan konsep dan informasi baru yang bermanfaat.

62 Kegiatan yang dilakukan selanjutnya yaitu penyusunan perangkat evaluasi pembelajaran yang dibuat untuk dua kali pertemuan. Perangkat evaluasi pembelajaran untuk pertemuan I dan II terdiri dari beberapa rubrik penilaian hasil belajar, karakter dan lembar observasi kegiatan guru serta kuis. Rubrik penilaian ini disusun untuk mengamati kinerja siswa, sedangkan lembar observasi kegiatan guru disusun untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran. Rubrik penilaian untuk mengamati kinerja siswa ini terdiri atas rubrik penilaian hasil belajar model (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) rubrik penilaian karakter dan juga rubrik penilaian kuis SAVI. Sedangkan untuk mengamati kinerja guru terdiri atas lembar observasi kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung dari awal sampai dengan akhir pembelajaran. Penyusunan rubrik penilaian Hasil belajar melalui dengan model (Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual) terdiri atas 7 indikator/aspek yang akan diamati. Tujuh indikator/aspek yang akan diamati yaitu mendefinisikan permasalahan, merumuskan hipotesis permasalahan, mengumpulkan data permasalahan, menganalisis data permasalahan, merumuskan kesimpulan pemecahan masalah, merumuskan rekomendasi pemecahan masalah dan mendeskripsikan pemecahan masalah. Masing-masing indikator/aspek yang akan diamati terdiri atas 4 kategori. Rubrik penilaian karakter dibuat atas 3 indikator/aspek yang akan diamati dengan aspek karakter yang dinilai yaitu kerja sama, ketepatan dan tanggungjawab dalam pelaksanaan kuis. Aspek karakter kerja sama terdiri atas 2 indikator yaitu dominasi waktu dan pembagian tugas selama kuis. Aspek ketepatan terdiri atas 2 indikator yakni ketepatan dan waktu dalam menjawab kuis, sedangkan aspek tanggung jawab terdiri atas kehadiran, ketepatan hadir dan keikutsertaan dalam pelaksanaan kuis. Terdapat 4 kategori disetiap masing-masing aspek karakter yang akan diamati. Rubrik kuis dibuat atas 2 kegiatan siswa yang akan diamati yakni secara tertulis dan lisan. n. Setiap aspek kuis yang akan diamati terdiri atas 4 kategori. Ketiga rubrik penilaian tersebut, disusun untuk mengamati kinerja siswa selama proses pembelajaran, sedangkan untuk mengamati kinerja guru selama proses pembelajaran, maka disusunlah lembar observasi kegiatan guru yang terdiri atas 8 aspek meliputi tahap pendahuluan, penguasaan materi, upaya guru dalam memotivasi siswa, pemanfaatan media dan sumber belajar, penilaian proses, pelaksanaan kuis, penggunaan bahasa dan penutup.

63 4.3.2 Implementasi Tindakan dan Observasi A. Implementasi Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 terdiri dari dua pertemuan. Implementasi tindakan berlangsung selama 70 menit (2 jam pelajaran) dengan rincian sebagai berikut: Pertemuan I Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 pertemuan I ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2013. Pada kegiatan awal pembelajaran, guru mengawalinya dengan mengucap salam untuk mengkondisikan siswa siap menerima pelajaran, melakukan presensi siswa dan melakukan apersepsi dengan menanyakan pada siswa. Siapakah yang sering lari?. Apa yang dapat kalian manfaatkan dengan lari pagi?. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman awal siswa berkenaan dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran pada hari itu. Membuka pelajaran dengan kegiatan yang menarik siswa yaitu menyanyikanyang mana isi lagu berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Penyampaian konsep lama yang akan dihubungkan dengan konsep baru olehguru kepada siswa. Proses pembelajaran dikelompokan yang terdiri dari 5 atau 6 orang siswa yang heterogen,proses pembelajaran menggunakan media. Mendemonstrasikan konsep mata pelajaran.memecahkan masalah dalam kelompok,presentasi hasil diskusi ke depan kelas. Pada akhir pembelajaran, siswa diberi pengembangan dan diperluas konsepnya oleh guru untuk melakukan ulasan kembali pembelajaran yang telah dilakukan dan menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Kuis dilakukan secara tertulis, diikuti siswa dengan mendeskripsikan pemecahan masalah berkenaan dengan fungsi organ pernafasan secara tertulis dilembar kerja kelompok siswa. Sedangkan, kuis yang dilakukan secara lisan, diikuti siswa dengan mempresentasikan hasil deskripsi berkenaan itu secara lisan melalui perwakilan tiap kelompok siswa, kemudian siswa menyimak jawaban kuis dan perolehan skor setiap kelompok yang diumumkan guru dipapan tulis. Bagi kelompok siswa yang hasil jawaban kuis secara tertulis maupun lisan memperoleh nilai terbaik diberi hadiah oleh guru. Pada akhir pembelajaran, siswa siswa diberi pengembangan dan diperluas konsepnya oleh guru untuk melakukan ulasan kembali pembelajaran yang telah

64 dilakukan dan menyimak informasi kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan sebelumnya. B. Observasi Adapun observasi pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan aktifitas guru serta siswa dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan, dapat dilihat pada penjelasan berikut: Pertemuan I Observasi pelaksanaan RPP dan aktifitas guru serta siswa pada siklus 2 pertemuan I dilaksanakan dengan meminta bantuan observer (guru kelas 5) yaitu Saeful Amri, Amd.kom untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran. Observasi pelaksanaan RPP, aktifitas guru dan siswa dilakukan dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi pelaksanaan RPP diketahui bahwa guru telah melakukan pembelajaran menggunakan model SAVI dengan sistematis dan baik. Pada tahap pendahuluan pembelajaran guru sudah mengawali pembelajaran dengan mengkondisikan siswa dengan baik untuk belajar. Siswa menyimak apersepsi, tujuan serta langkah-langkah pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada bagian RPP, indikator pembelajaran sudah mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi, kegiatan pembelajaran mengarah pada siswa aktif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa. Guru sudah memotivasi siswa untuk membangun pemahaman siswa berkenaan dengan materi fungsi organ tubuh manusia, selain itu guru juga memberikan kesempatan pada siswa untuk berani mengungkapkan pendapat. Pada tahap kegiatan inti, manajemen kelas sudah diterapkan dengan baik, guru bersama dengan siswa secara bersama-sama membentuk kelompok belajar siswa dengan cukup cepat yakni dalam waktu 10 menit. Pemanfaatan lembar kegiatan siswa digunakan secara maksimal mulai dari awal pelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi dengan menggunakan lembar observasi dapat diketahui bahwa siswa sudah mendefinisikan permasalahan dan merumuskan hipotesis terkait materi 3 alat pernafasan dan fungsi alat pernafasan dengan benar. Pada kegiatan mengumpulkan data siswa, rata-rata dari kelompok siswa mampu mengumpulkan data

65 melalui wawancara sebanyak 20 responden. Siswa juga sudah menganalisis dengan benar, dengan mengelompokkan dan memasukkan data ke dalam tabel dengan benar. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru sudah melakukan penilaian proses akan tetapi belum berjalan dengan maksimal, mobilitas guru lebih banyak untuk membimbing dan memotivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru juga sudah memberikan pesan yang menarik pada siswa. Pada bagian akhir pembelajaran, siswa mampu memberikan kesimpulan secara baik walaupun masih dibawah bimbingan guru. Terdapat kelemahan pada pertemuan pertama ini yaitu jumlah responden yang terlalu banyak yang harus dicapai siswa saat mengumpulkan data ternyata tidak terkumpul secara utuh 20 responden, melainkan ratarata setiap kelompok siswa mampu mengumpulkan data 18 responden saja, pengelolaan waktu juga belum sempurna. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan pertama, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya dengan berdiskusi bersama observer (guru kelas 5) dan guru kelas mengenai kelemahankelemahan selama pembelajaran, hasil diskusi diantaranya adalah dengan terus memotivasi dan membimbing siswa pada saat melakukan wawancara dengan responden dan pengelolaan waktu perlu ditingkatkan supaya selesai tepat pada waktu. Tabel 4.6 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan I Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran V 4 Menyampaikan Tujuan dan memotivasi Siswa V 3 Menyajikan materi dengan V 4 media Membentuk kelompok V 4 Membimbing kelompok V 4 Memberikan evaluasi V 4 Memberikan Penghargaan V 4 Kesimpulan dan penutup V 4 Total Skor 31

66 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 1 Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa V 4 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru V 3 Kemampuan siswa V 4 mengerjakan LKS Keaktifan siswa dalam V 4 bertanya bekerja kelompok V 4 Keberanian siswa V 4 kejujuran V 4 penghargaan v 4 Kesimpulan dan penutup V 4 Total Skor 35 Pertemuan II Observasi pelaksanaan RPP pada siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan dengan meminta bantuan observer (guru kelas 5) yaitu Bapak Saeful Amri, Am.d.Kom Observasi dilakukan untuk mengamati jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Dari lembar observasi pelaksanaan RPP menunjukkan bahwa hasil observasi sudah lebih baik dari pertemuan pada siklus sebelumnya. Pada tahap pendahuluan pembelajaran guru sudah mengkondisikan siswa dengan baik untuk belajar. Guru mengajak siswa untuk melakukan motivasi dengan menyanyikan lagu disini senang disana senang secara kompak dan senang. Siswa juga menyimak dengan baik tujuan serta langkah-langkah pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pada tahap kegiatan inti, penerapan manajemen kelas sudah diterapkan lebih baik dibanding dengan pertemuan sebelumnya. Siswa secara bersama-sama membentuk kelompok belajar sesuai kelompok masing-masing dengan cepat yakni dalam waktu 7 menit. Lembar kegiatan siswa dimanfaatkan kembali secara maksimal mulai dari awal pelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, guru telah melakukan penilaian proses walaupun belum berjalan secara maksimal. Guru juga telah memberikan pesan yang menarik pada siswa.

67 Model SAVI yang digunakan mampu memotivasi siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran. Hasil observasi kegiatan guru dan siswa dipertemuan kedua ini yaitu guru telah memotivasi siswa dengan baik untuk merumuskan kesimpulan. Siswa sudah merumuskan kesimpulan yang berkenaan dengan materi 3 organ pernafasan manusia dan cara bernafas dengan benar. Siswa juga sudah merekomendasikan pemecahan masalah dengan benar pula. Tahap pelaksanaan kuis siklus 2 telah berjalan dengan tertib dibanding dengan siklus I, walaupun siswa masih butuh bimbingan dari guru. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan kuis belum berjalan secara tepat waktu, siswa yang menghadiri kuis masih ada yang terlambat 3 menit. Namun, semua siswa dengan kelompok masing-masing telah mengikuti semua kegiatan yang ada dalam pelakasanaan kuis, baik itu menerima soal kuis, berdiskusi menyelesaikan kuis maupun mempresentasikan hasil diskusi kuis. Pada bagian akhir pembelajaran, siswa mampu memberikan kesimpulan secara baik walaupun masih dibawah bimbingan guru. Terdapat kelemahan pada pertemuan kedua ini yaitu konsentrasi siswa saat mengikuti kuis kurang terfokus. Siswa merasa terganggu dan kurang nyaman karena siswa di kelas lain yang ingin melihat jalannya pelaksanaan kuis. Dari kelemahan dalam pembelajaran pada pertemuan kedua, maka pada pertemuan selanjutnya perlu mengatasi berbagai kelemahan yang terjadi untuk memperbaiki proses pembelajaran. Usaha tersebut diantaranya dengan berdiskusi bersama dengan observer (guru kelas 5) dan guru kelas mengenai kelemahan yang terjadi selama pembelajaran, hasil diskusi diantaranya adalah dengan terus meningkatkan mobilitas guru untuk memotivasi siswa supaya terfokus mengikuti jalannya pelaksanaan kuis dan menutup pintu kelas supaya suara diluar kelas tidak mengganggu konsentrasi dan membuat siswa tetap nyaman mengikuti kuis.

68 Tabel 4.8 Hasil Penilaian Observasi Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan 2 Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah 1 2 3 4 Persiapan pembelajaran V 4 Menyampaikan Tujuan dan memotivasi Siswa V 3 Menyajikan materi dengan V 4 media Membentuk kelompok V 4 Membimbing kelompok V 4 Memberikan evaluasi V 4 Memberikan Penghargaan V 4 Kesimpulan dan penutup V 4 Total Skor 31 Tabel 4.9 Hasil Penilaian Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan 2 Aspek yang diamati Skor Penilaian Jumlah 1 2 3 4 Kesiapan siswa V 4 Perhatian siswa terhadap penjelasan guru V 3 Kemampuan siswa V 4 mengerjakan LKS Keaktifan siswa dalam V 4 bertanya bekerja kelompok V 4 Keberanian siswa V 4 kejujuran V 4 penghargaan v 4 Kesimpulan dan penutup V 4 Total Skor 35

69 4.3.3 Refleksi Kegiatan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan I dan II selesai, selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk diskusi atas segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Dalam diskusi berisi tentang evaluasi bagaimana pembelajaran IPA melalui pendekatan model SAVI Berdasarkan diskusi didapatkan bahwa penggunaan strategi belajar dengan menerapkan pendekatan dan model SAVI kegiatan pembelajaran IPA menggambarkan pembelajaran yang mampu memotivasi dan memberdayakan siswa untuk menyelesaikan masalah terkait dengan. 3 organ pernafasan manusia dan cara bernafas dengan benar. Pendekatan model SAVI yang digunakan mampu menigkatkan hasil belajar siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pembelajaran. Siswa menjadi semangat dan aktif bertanya untuk memecahkan masalah yang dihadapkan pada siswa. Siswa mampu mendeskripsikan dan merumuskan hipotesis permasalahan dengan benar. Pada saat pengumpulan data, siswa telah berlomba-lomba untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin. Siswa mengumpulkan data dengan mewawancarai warga terkait 3 organ pernafasan manusia dan cara bernafas dengan benar. Pada saat mewawancarai siswa mampu telah melakukannya dengan sopan dan tepat waktu, dari 6 kelompok hanya ada 3 anggota kelompok yang masih terlihat belum percaya diri ragu-ragu dalam melakukan wawancara dengan responden. Siswa yang telah melakukan wawancara dan memperoleh data juga sudah mampu menganalisa data dengan baik pula, siswa sudah bisa menyelesaikan sendiri dengan membuat pengelompokkan dan memasukkan data yang diperoleh siswa dari wawancara dengan responden ke dalam tabel yang telah siswa buat dengan baik dan tepat waktu. Siswa juga mampu merumuskan kesimpulan bahwa ada beberapa macam organ pernafasan manusia, siswa juga mampu memberikan rekomendasi pemecahan masalah bahwa dari beberapa dampak dalam bernafas, ada salah satu dampak yang paling banyak dialami oleh warga terkait dengan terjadinya pencemaran dalam bernafas. Pada siklus 2 ini pelaksanaan kuis juga sudah berjalan lebih tertib dibanding dengan pelaksanaan kuis disiklus 1. Sudah tidak ada siswa yang terlambat untuk mengikuti kuis. Siswa telah mengikuti semua kegiatan kuis dengan baik walaupun ada beberapa anggota kelompok siswa yang masih kebingungan dan sering bertanya-tanya pada guru.

70 Penghargaan yang diberikan oleh guru setelah mengikuti kuis membuat siswa senang dan meningkatkan hasil belajar siswa untuk berlomba-lomba memberikan hasil kuis yang terbaik. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus 2 pertemuan I dan II selesai, kemudian diambil skor Hasil belajar secara kuantitatif melalui penilaian proses. Adapun hasil observasi tindakan siklus 2 dari pertemuan I dan II, skor maksimal Hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pada siklus ini yakni 96 dan minimal 76 dengan dengan ketuntasan mencapai 96% ( 27 dari 28 jumlah siswa) dan ketidaktuntasan mencapai 4% ( 1 dari 28 jumlah siswa) dan skor rata-rata hasil belajar 81,2. Berikut ini tabel yang menunjukkan kondisi hasil bealjar belajar IPA siswa pada siklus 2: Tabel 4.10 Distribusi Hasil Belajar IPA Siswa pada Siklus 2 No. Skor Hasil Belajar ketuntasan Jumlah Siswa Persentase (%) 1. >80 Tuntas 27 96 2. <80 Tidak Tuntas 1 4 Sumber : Data Primer Jumlah 28 100 Berdasarkan tabel 4.10 Hasil belajar IPA pada siklus 2 ini dapat digambarkan dengan diagram lingkaran sebagai berikut: Sumber : Data Primer Tuntas Tidak Tuntas Gambar 4.3 Diagram Lingkaran Distribusi Hasil Belajar IPA pada Siklus 2

71 Gambar diagram lingkaran hasil belajar IPA siswa pada siklus 2 menunjukkan persentase bahwa siswa hasil belajar meningkat baik dibanding dengan siklus sebelumnya. Pada siklus 2 ini siswa dengan ketuntasanya hasil belajarnya sudah mencapai 90%. 1. Kelebihan a. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran IPA dengan dengan model SAVI b. Siswa sudah percaya diri, sopan dan tepat waktu saat melakukan pengumpulan data melalui wawancara. c. Memotivasi dan memberdayakan siswa untuk belajar menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa, siswa membangun pemahaman sendiri dan memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat. d. Siswa menjadi aktif bertanya untuk menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa. e. Guru sudah memperhatikan perkembangan belajar siswa dengan baik melalui penilaian proses. f. Penghargaan terhadap siswa berupa hadiah yang telah diberikan oleh guru setelah mengikuti kuis mampu memotivasi siswa untuk berlomba-lomba memberikan hasil kuis yang terbaik. 2. Kelemahan Hambatan : a. Pada saat pengumpulan data, butuh pengawasan yang lebih pada saat siswa melakukan wawancara b. Pada saat pelaksanaan kuis, siswa terganggu dengan siswa kelas lain yang ingin melihat jalannya pelaksanaan kuis. Penyelesaian : a. Pengawasan pada siswa perlu ditingkatkan khususnya saat melakukan pengumpulan data di lingkungan dekat sungai supaya siswa tetap terjaga aman. b. Mobilitas guru dalam memotivasi siswa terus ditingkatkan supaya siswa tetap fokus untuk mengikuti jalannya kuis, pintu kelas juga ditutup supaya konsentrasi siswa tidak terganggu.

72 4.4. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil tindakan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan skor Hasil belajar IPA siswa melalui SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually) bagi siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam Gondangmanis Bae Kudus pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Keberhasilan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini: Tabel 4.11 Perbandingan Kenaikan Skor Hasil Belajar IPA Siklus 1 dan Siklus 2 Skor Hasil Belajar Ketuntasan Jumlah Anak Siklus I % Jumlah Anak Siklus II % >80 Tuntas 22 78 27 96 <80 Tidak Tuntas 6 22 1 4 Jumlah 28 100 28 100 Sumber Data: Primer Berdasarkan tabel 4.11 perbandingan kenaikan skor Hasil belajar IPA pada siklus 1, siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan Hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Pada siklus 1 Hasil belajar IPA yang diperoleh siswa pada siklus ini yakni 89 dan minimal 50 dengan ketuntasan mencapai 78% ( 22 dari 28 jumlah siswa) dan ketidaktuntasan mencapai 22% ( 6 dari 28 jumlah siswa). Pada siklus 2 terjadi peningkatan siswa dengan Pada siklus 2 yakni 96 dan minimal 76 dengan dengan ketuntasan mencapai 96% ( 27 dari 28 jumlah siswa) dan ketidaktuntasan mencapai 4% ( 1 dari 28 jumlah siswa). 1 siswa yang tergolong tidak tuntas dikarenakan sakit dan mengikuti tes susulan.. Kondisi ini dapat digambarkan pada gambar diagram perbandingan Hasil belajar IPA dibawah ini:

73 30 25 20 15 10 Tuntas Tidak Tuntas 5 0 Siklus 1 Siklus 2 Sumber : Data Primer Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Kenaikan Skor Hasil Belajar IPA pada Siklus 1 dan Siklus 2 Perolehan skor maksimal Hasil belajar IPA siswa juga meningkat dilihat dari perbandingan siklus 1 dan siklus 2 dengan skor maksimal siklus 1 sebesar 89, siklus 2 menjadi 96. Kondisi ini dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:

74 100 80 60 40 20 0 SKor Maksimal Hasil Belajar IPA 50 Siklus 1 Siklus 2 95 Skor Maksimal Hasil Belajar IPA Data:data premeir Gambar 4.5 Grafik Perbandingan Skor Maksimal Hasil Belajar IPA pada Siklus 1, dan Siklus 2 Berdasarkan gambar 4.5 grafik perbandingan skor maksimal hasil belajar IPA dapat diketahui bahwa ada peningkatan skor Hasil belajar IPA siswa dari siklus 1, siklus 2. Skor minimal Hasil belajar IPA siswa juga mengalami peningkatan. Dari skor minimal siklus 1 sebesar 50, dan siklus 2 menjadi 76. Kondisi ini dapat dilihat dari grafik diberikut ini: 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Skor Minimal Hasil Belajar IPA 50 Siklus 1 Siklus 2 76 Skor Minimal Hasil Belajar IPA Gambar 4.6 Grafik Perbandingan Skor Minimal Hasil Belajar IPA pada Siklus 1,dan Siklus 2

75 Gambar grafik menunjukkan adanya peningkatan skor minimal pada tiap siklus. Hal ini menyatakan bahwa skor rata-rata hasil belajar IPA tiap siklus juga mengalami peningkatan tiap siklusnya. Pada siklus 1 rata-rata skor Hasil belajar 76,54 dan sangat siklus terakhir siklus 2 menjadi 81,2. Kondisi ini dapat dilihat dalam grafik sebagai berikut: Skor Rata-rata Hasil Belajar IPA 82 81 80 79 78 77 76 75 74 Skor Minimal Hasil Belajar IPA Siklus 1 Siklus 2 76.54 81.2 Sumber : Data Primer Gambar 4.7 Grafik Perbandingan Skor Rata-rata Hasil Belajar IPA pada Siklus 1, Siklus 2 4.5 Pembahasan Hasil Penelitian Berikut ini akan dibahas perolehan skor motivasi belajar IPS siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam Bae Kudus setelah diberi tindakan pembelajaran IPA menggunakan pendekatan model SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually) dari siklus 1 sampai dengan siklus 2: Berikut ini akan dibahas perolehan skor motivasi belajar IPA siswa kelas 5 MI NU Pendidikan Islam setelah diberi tindakan pembelajaran IPA menggunakan pendekatan buah dengan model SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually), dari siklus 1 sampai dengan siklus 2: 4.5.1 Pembahasan Siklus 1 Fokus perbaikan pada penelitian ini adalah peningkatan Hasil belajar IPA siswa menggunakan pendekatan model SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually) Strategi ini memiliki kelebihan melibatkan semua anggota kelompok untuk ikut berperan

76 aktif berdiskusi saling tanya jawab menyelesaikan masalah yang dihadapkan pada siswa secara kritis, logis dan sistematis. Siswa juga termotivasi dengan adanya pemberian penghargaan pada kelompok terbaik setelah mengikuti kuis. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 menunjukkan bahwa dari jumlah 28 siswa dikelas 5, diambil skor Hasil belajar secara kuantitatif melalui penilaian proses diperoleh skor maksimal Hasil belajar IPA yakni 89 dan minimal 50 dengan skor rata-rata Hasil belajar 76,52. Siswa yang tuntas yaitu 22 siswa (78%), siswa yang belum tuntas 6 siswa (22%). Skor Hasil belajar IPA pada siklus ini sudah menunjukkan hasil yang cukup baik. Namun, hasil ini belum memenuhi kriteria yang ingin dicapai yaitu seluruh siswa di kelas 5 memperoleh skor Hasil belajar IPA dengan nilai yang tinggi. Untuk menindaklanjutinya maka, perlu dilakukan tindakan siklus 2. Pembelajaran pada siklus 1 ini masih belum optimal, masih terdapat kelemahan diantaranya managemen waktu pembelajaran belum berjalan tepat waktu, saat pengumpulan data, waktu pelaksanaan wawancara dengan responden belum berjalan tepat waktu, siswa belum percaya diri dalam melakukan wawancara dengan responden dan penilaian proses yang dilakukan oleh guru belum berjalan secara maksimal. Akan tetapi dari kelemahan yang ada, pembelajaran IPA menggunakan model SAVI (Somatic, Auditory, Visualization, Intelectually) juga membawa pengaruh yang positif diantaranya siswa menjadi senang karena siswa belum pernah diajarkan ddengan model SAVI, siswa merasa senang karena mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan sebelumsebelumnya, siswa belum pernah melakukan pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan warga dan siswa juga termotivasi untuk berlomba-lomba memperoleh penghargaan dengan menjadi kelompok yang terbaik disetiap pelaksanaan kuis. Pada pembelajaran sebelum-sebelumnya siswa jarang diberikan penghargaan atas kinerjanya, oleh karena itu siswa juga merasa senang karena setelah mengikuti kuis ada hadiah yang diberikan oleh guru. 4.5.2 Pembahasan Siklus 2 Proses pembelajaran pada siklus 1 menunjukkan bahwa adanya peningkatan baik peran guru, persentase pembelajaran maupun persentase skor Hasil belajar IPA siswa. Namun, hasil penelitian pada siklus 1 ini belum maksimal, karena belum tercapainya