BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian eksperimen, Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 : Desain penelitian oleh Newman dalam Endang mulyatiningsih (2011:89) Keterangan: R = Random Assigment X 1

BAB III METODE PENELITIAN

Desain Nonequivalent Control Group Design

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD IMBAS GUGUS IMAM BONJOL SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian, Desain dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I I METODOLOGI 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. data, (6) uji instrumen, (7) teknik analisis data dan pengujian hipotesis. yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen,

O 1 X O O 3 O 4

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment. Eksperimen semu (quasi experiment) merupakan pengembangan dari eksperimen murni (true experimental design), yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 3.1.2. Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non- Equivalent Control Group Design, karena setelah dilakukan uji kesetaraan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kedua kelompok tidak setara. Dalam penelitian ini, menggunakan model eksperimen dengan subjek penelitian terpisah. Pada kelompok eksperimen diperlakukan metodeinvestigasi kelompok, sedangkan pada kelompok kontrol diperlakukanmetode demonstrasi. Sebelum diberikan perlakuan,pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan pretest. Pretest digunakan untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan dilakukan. Setelah diberikan pretest maka kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan perlakuan, kemudian diberi posttest. Posttest untuk mengukur variabel terikat setelah diberikan perlakuan. Dari hasil pretest dan posttest dapat diketahui perubahan hasil belajar IPA pada siswa yang terjadi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah mendapat perlakuan dengan yang belum mendapat perlakuan. Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control Group Design, dapat digambarkan sebagai berikut: O 1 X 1 O 2 O 3 X 2 O 4 Gambar 3.1. Desain penelitian eksperimen semu Non-Equivalent Control Group Design 31

32 Keterangan: O 1 : Hasil belajar IPA pada siswa sebelum mendapat perlakuan (pretest) pada kelompok eksperimen. O 2 O 3 O 4 X 1 X 2 : Hasil belajar IPA pada siswa setelah mendapat perlakuan(postest) pada kelompok eksperimen. : Hasil belajar IPA pada siswa sebelum mendapat perlakuan(pretest) pada kelompok kontrol. : Hasil belajar IPA pada siswa setelah mendapat perlakuan(postest) pada kelompok kontrol. : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode investigasi kelompok. : Perlakuan melalui pembelajaran dengan metode demonstrasi. 3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Variabel bebas sering juga disebut variabel independen, dimana variabel ini mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel terikat juga sering juga disebut variabel dependen, dimana variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. 3.2.2. Definisi Operasional Pada penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah metode investigasi kelompok (X 1 ) dan metode demonstrasi (X 2 ). Hal ini dikarenakan metode investigasi kelompok dan metode demonstrasi memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA pada siswa. Sedangkan yang bertindak sebagai variabel terikat (Y) adalah efektivitas pembelajaran. Hal ini dikarenakan, efektivitas pembelajaran mendapat pengaruh dari variabel bebas yaitu metode investigasi kelompok dan metode demonstrasi. Efektivitas pembelajaran diukur melalui hasil belajar IPApada siswa melalui pretest dan posttest yang berbentuk pilihan ganda.hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif IPA pada siswa dengan KD 6.1. Mendeskripsikan sifat-sifatcahaya.

33 3.3. Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas V pada dua sekolahan berbeda yang berada pada satu Gugus Imam Bonjol, yaitu SD Negeri Sidorejo Lor 02 sebagai kelompok eksperimen dan SD Negeri Sidorejo Lor 06 sebagai kelompok kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan metode investigasi kelompok, sedangkan pada kelompok kontrol diterapkan metode demonstrasi. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian adalah 46 siswa, rincian dari subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Subjek Penelitian Subjek Penelitian Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki Perempuan Siswa Kelompok Eksperimen 12 9 21 Kelompok Kontrol 17 8 25 Jumlah 46 Sesuai dengan desain penelitian yang dipilih maka sebelum dilakukan penelitian, dilakukan uji kesetaraan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Uji kesetaraan dilakukan untuk mengetahui apakah pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setara atau tidak. Uji kesetaraan juga digunakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Data yang digunakan untuk menguji kesetaraan adalah hasil belajar pada siswa dengan materi pelajaran yang sebelumnya telah diajarkan. Pada penelitian ini uji kesetaraan menggunakan 15 soal tes hasil belajar dengan KD sebelumnya yang telah diajarkan guru. Tes hasil belajar tersebut tentunya telah diuji validitas dan reliabilitasnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui kesetaraan tersebut maka dilakukan analisis uji beda menggunakan uji t. Sebelum dilakukan uji kesetaraan, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Normalitas sebuah data dapat diketahui dengan pengujian normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan onesample-kolmogrov test pada SPSS 16.00. Sig (2-tailed) pada output data tersebut

34 digunakan sebagai acuan untuk mengetahui normal tidaknya sebuah data. Jika sig (2-tailed) > 0,05 maka sebaran data tersebut normal, sedangkan jika sig. (2tailed) < 0,05 maka sebaran data tersebut tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Hasil Uji Normalitas Instrumen Pra Eksperimen Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa analisis uji Kolmogorov-Smirnov tingkat signifikasi pada kelompok eksperimen 0,200 dan pada kelompok kontrol nilai signifikasinya 0,148, berarti signifikasi lebih besar dari 0,05 maka kedua kelompok berdistribusi normal. Berikut ini disajikan gambar plot yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal. Gambar 3.2. Grafik Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Instrumen Pra Penelitian Kelompok Eksperimen

35 Pada gambar dapat dilihat sebaran data yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan untuk kelompok kontrol dapat dilihat sebaran datanya pada Gambar 3.3. Gambar 3.3. Grafik Hasil Uji Normalitas Distribusi Data Instrumen Pra Penelitian Kelompok Kontrol Setelah diketahui bahwa kedua kelompok berdistribusi normal, maka dilakukan uji homogenitas. Untuk melihat hasil uji homogenitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat dari Tabel 3.3. Tabel 3.3 Hasil Uji Homogenitas Pra Eksperimen Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabeldiketahui bahwa signifikasi sebesar 0,503. Karena signifikasi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varian yang sama. Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya. df1=

36 jumlah kelompok data 1 atau 2-1=1, sedangkan df2= jumlah data jumlah kelompok atau 25-3=22. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas maka dilakukan uji t antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil Uji t Pra Eksperimen Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai t hitung sebesar -2,537. Oleh karena t hitung < t tabel (-2,537 <2,015) dan signifikasi 0,015 <0,05, maka ada perbedaan antara hasil belajar pada siswa kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Nilai t hitung negatif, berarti rata-rata kelompok kontrol lebih tinggi dari pada kelompok eksperimen. 3.4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data berupa hasil belajar IPA pada siswa maka ditentukan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini, yaitu observasi dan tes. Observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai keterlaksanaan perlakuan (treatment) di dalam kegiatan pembelajaran. Pada kelas eksperimen dilaksanakan pembelajaran menggunakan metode investigasi kelompok, sedangkan pada kelompok kontrol dilaksanakan pembelajaran menggunakan

37 metode demonstrasi. Instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar observasi. Lembar observasi dibuat sesuai dengan syntak. Tesdigunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar IPA pada siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Instrumen yang digunakan untuk tes adalah tes hasil belajar IPA pada siswa dengan aspek kognitif. Tes yang diberikan yaitu pretest dan posttest. Pretest diberikan sebelum dilakukan perlakuan (treatment), sedangkan posttest diberikan setelah dilakukanperlakuan (treatment). 3.4.2. Instrumen Pengumpulan Data 3.4.2.1. Instrumen Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui bahwa perlakuan (treatment) yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sesuai dengan sintak metode yang digunakan dalam penelitian atau tidak. Kisi-kisi observasi pelaksanaan metode investigasi kelompok dapat dilihat pada Tabel 3.5.

38 Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Investigasi Kelompok Sintak 1. Mengidentifikasikan topik dan mengatur murid ke dalam kelompok. 2. Merencanakan tugas yang akan dipelajari. 3. Melaksanakan investigasi. 4. Menyiapkan laporan akhir. 5. Mempresentasikan laporan akhir. 6. Evaluasi Penilaian proses kerja dan hasil proyek siswa. Kegiatan Pembelajaran a. Guru menginformasikan tentang topik yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. b. Guru memberikan penjelasan singkat tentang sifatsifat cahaya dengan mermberikan peta konsep kepada siswa. c. Guru menjelaskan bahwa siswa akan bekerja bersama-sama dalam kelompok kecil untuk menyusun penelitian melalui pertanyaaan yang diajukan masing-masing kelompok.. d. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil secara heterogen. e. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan tentang topik sifat-sifat cahaya. f. Masing-masing kelompok memilih satu pertanyaan di papan tulis. a. Siswa menyusun rencana penelitian untuk menemukan jawaban tersebut dan menuliskannya di kertas serta guru membimbing siswa jika diperlukan. a. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengumpulkan data, melakukan penelitian, dan menyelesaikan tugas yang mereka rancang sendiri. b. Guru membimbing penelitian masing-masing kelompok. a. Siswa berdiskusi membahas hasil penelitian. b. Siswa menyusun laporan penelitiannya. c. Guru membimbing siswa dalam penyusunan dan pembuatan laporan. d. Siswa membagi tugas untuk melaporkan hasil penelitiannya. a. Setiap kelompok melaporkan hasil penelitiannya. b. Siswa melakukan tanya jawab dari hasil laporan masing-masing kelompok. a. Siswa dibimbing guru menarik kesimpulan dengan menggabungkan semua penelitian yang dilakukan masing-masing kelompok. b. Guru memberikan evaluasi. Sedangkan kisi-kisi observasi pelaksanaan metode demonstrasi dapat dilihat pada Tabel 3.6.

39 Tabel 3.6 Kisi-kisi Observasi Pelaksanaan Metode Demonstrasi Sintak A. Persiapan 1. Guru mengkaji kesesuaian metode dengan tujuan yang akan dicapai. 2. Memilih, memilah peralatan yang akan dipakai. 3. Memperkirakan waktu yang akan diperlukan. 4. Mencoba peralatan terlebih dahulu. B. Pelaksanaan 1. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai dengan demonstrasi tersebut. 2. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti demonstrasi dengan menjelaskan prosedur atau cara kerja peralatan yang dipakainya. 3. Memperagakan suatu proses atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, pertanyaanpertanyaan yang diikuti oleh seluruh siswa secara seksama. Kegiatan Pembelajaran a. Guru mengkaji kesesuaian metode dengan tujuan yang akan dicapai. a. Memilih, memilah peralatan yang akan dipakai. a. Memperkirakan waktu yang akan diperlukan. a. Mencoba peralatan terlebih dahulu. a. Guru menginformasikan tentang topik yang akan dipelajari yaitu sifat-sifat cahaya. (eksplorasi) b. Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai. (eksplorasi) a. Guru menjelaskan prosedur peralatan yang digunakan. (eksplorasi) a. Guru memberikan penjelasan tentang sifat cahaya dapat merambat lurus. (elaborasi) b. Guru mendemonstrasikan percobaan yang membuktikankan bahwa cahaya merambat lurus. (elaborasi) c. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari percobaan yang sudah dilakukan. (konfirmasi) d. Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang menunjukkan bahwa sifat cahaya merambat lurus. (elaborasi) e. Guru memberikan penjelasan tentang sifat cahaya dapat menembus benda bening. (eksplorasi) f. Guru mendemonstrasikan percobaan yang membuktikankan bahwa cahaya menembus benda bening. (elaborasi) g. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari percobaan yang sudah dilakukan. (konfirmasi)

40 C. Tindak Lanjut 1. Siswa diberi kesempatan untuk mendiskusikan, menanyakan terhadap suatu proses atau urutan langkahlangkah yang baru saja selesai didemonstrasikan. 2. Siswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan ulang, bila belum tepat atau h. Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang menunjukkan bahwa sifat cahaya menembus benda bening. (elaborasi) i. Guru memberikan penjelasan tentang sifat cahaya dapat dibiaskan. (eksplorasi) j. Guru mendemonstrasikan percobaan yang membuktikankan bahwa cahaya dapat dibiaskan. (elaborasi) k. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari percobaan yang sudah dilakukan. (konfirmasi) l. Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang menunjukkan bahwa sifat cahaya dapat dibiaskan. (elaborasi) m. Guru memberikan penjelasan tentang sifat cahaya dapat dipantulkan. (eksplorasi) n. Guru mendemonstrasikan percobaan yang membuktikankan bahwa cahaya dapat dipantulkan. (elaborasi) o. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari percobaan yang sudah dilakukan. (konfirmasi) p. Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang menunjukkan bahwa sifat cahaya dapat dipantulkan. (elaborasi) q. Guru memberikan penjelasan tentang sifat cahaya dapat diuraikan. (eksplorasi) r. Guru mendemonstrasikan percobaan yang membuktikankan bahwa cahaya dapat diuraikan. (elaborasi) s. Guru dan siswa membuat kesimpulan dari percobaan yang sudah dilakukan. (konfirmasi) t. Siswa menyebutkan contoh peristiwa yang menunjukkan bahwa sifat cahaya dapat diuraikan. (elaborasi) a. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku dan menayakan hal yang belum dimengerti kepada guru. (elaborasi) a. Siswa diberi kesempatan untuk mendemonstrasikan ulang dan guru membimbingnya. (elaborasi)

41 soalah guru dapat memperagakan ulang. 3. Guru memberikan tugastugas kepada siswa untuk lebih memperjelas terhadap bahan yang baru saja didemonstrasikan. a. Siswa menuliskan hasil analisisnya tentang sifat-sifat cahaya yang telah didemonstrasikan. (elaborasi) 4. Guru mengadakan evaluasi. a. Guru memberikan evaluasi. (konfirmasi) 3.4.2.2. Tes Hasil Belajar Tes dilakukan untuk mengungkapkan hasil belajar IPA pada siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan. Untuk menjamin bahwa instrumen tes formatif yang akan digunakan merupakan instrumen yang baik, maka tes disusun mengikuti langkah-langkah penyusunan soal. Langkah yang dimaksud adalah: 1) penyusunan kisi-kisi, 2) uji coba instrumen, 3) uji validitas dan reliabilitas. Kisi-kisi disusun berdasarkan SK dan KD yang ditetapkan, yaitu dengan SK menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model dan KD mendeskripsi-kan sifat-sifat cahaya. Kisi-kisi untuk mengukur hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 3.7.

42 Tabel 3.7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar SK KD Indikator 6. Menerapkan sifatsifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu karya atau model. 6.1.Mendeskripsi kan sifatsifat cahaya. 1. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. 2. Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. 3. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat merambat lurus. 4. Membuktikan bahwa cahaya menembus benda bening. 5. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat menembus benda bening. 6. Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan. 7. Menyebutkan sifat cermin datar. 8. Menyebutkan sifat cermin cembung. 9. Menyebutkan sifat cermin cekung. 10. Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan. 11. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat dibiaskan. 12. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan. 13. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat diuraikan. Butir Soal 1, 2 3 4, 5 6, 7, 8 9, 10 11 12 13, 14, 15 16 17 18, 19, 20, 21, 22 23, 24 25, 26 Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu harus valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas penting digunakan untuk membuat hasil penelitian lebih akurat (valid dan reliabel). Untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas maka instrument yang telah disusun diujicobakan di sekolah yang tidak menjadi subjek penelitian. Uji coba dilakukan di kelas V SD Dukuh 01

43 Salatiga dengan jumlah siswa 38.Berdasarkan hasil uji coba instrument tersebut dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan bantuan SPSS window s version 16. Penetapan butir soal yang valid digunakan ketentuan sebagaimana dikemukakan oleh Azwar dalam Priyatno (2010:90) semua item yang mencapai koefisien minimal 0,30 daya pembedanya dianggap sangat memuaskan. Tetapi azwar mengatakan apabila jumlah item belum mencukupi kita bisa menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25. Oleh karena itu, pada penelitan ini menggunakan batas minimal koefisien korelsinya 0,30 untuk menyatakan bahwa item intrumen valid. Kategori inilah yang digunakan untuk menentukan apakah soal valid atau tidak, maka diperoleh 17 soal yang valid dan 9 soal tidak valid, rincian dapat dilihat pada Tabel 3.8. No. Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Indikator Butir Soal Hasil Uji Validitas Valid Tidak Valid 1. Menyebutkan sifat-sifat cahaya. 1, 2 2 1 2. Membuktikan bahwa cahaya merambat lurus. 3 3-3. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat merambat lurus. 4, 5 4 5 4. Membuktikan bahwa cahaya menembus benda bening. 6, 7, 8 6, 8 7 5. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat menembus benda bening. 9, 10 9 10 6. Membuktikan bahwa cahaya dapat dipantulkan. 11 11-7. Menyebutkan sifat cermin datar. 12 12-8. Menyebutkan sifat cermin cembung. 13, 14, 15 13 14, 15 9. Menyebutkan sifat cermin cekung. 16 16-10 Membuktikan bahwa cahaya dapat dibiaskan. 17 17-11. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat dibiaskan. 18, 19, 20, 21, 18, 22 19, 20, 22 21 12. Membuktikan bahwa cahaya dapat diuraikan. 23, 24 23, 24-13. Menyebutkan contoh bahwa cahaya dapat diuraikan. 25, 26 25 26

44 Berdasarkan hasil uji validitas di atas dari 26 soal terdapat 17 soal yang valid. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Dari 17 soal yang valid diambil 15 soal yang digunakan sebagai instrument penelitian. Dalam penentuan pemilihan soal mengacu pada setiap indikator harus ada minimal 1 soal untuk mewakilinya, untuk indikator yang terdapat beberapa soal yang valid dipilih semua atau beberapa soal sesuai tingkat validitasnya yang paling tinggi. Setelah dilakukan uji validitas maka dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur. Ketentuan reliabilitas pada penelitian ini mengacu pada pendapat Azwar dalam Priyatno (2010:98) menyatakan bahwa reliabiliti kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh melalui SPSS window s version 16 dapat dilihat pada Tabel 3.9. Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.809 17 3.5. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif yang didapatkan dari hasil pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Data tersebut dilakukan pengujian perbedaan rata-rata dengan uji t yang dilakukan dengan bantuan SPSS window s version 16. Teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan mean hitung dari kelompok kelas eksperimen dan kelas kontrol (untuk mencari efektivitas). Teknik uji t yang dipilih yaitu uji Independent Samples Test. Sebelum data diuji t, dilakukan analisis diskripsi dan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan homogenitas. Dari nilai t hitung selanjutnya dilihat dengan signifikasi atau probabilitas. H 0 : Tidak terdapat perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penggunaan metode investigasi kelompok dengan metode demonstrasi

45 dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Imbas Gugus Imam Bonjol Salatiga semester II tahun ajaran 2011/2012. H 1 : Ada perbedaan efektivitas pembelajaran yang signifikan antara penggunaan metode investigasi kelompok dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Imbas Gugus Imam Bonjol Salatiga semester II tahun ajaran 2011/2012. Jika diperoleh signifikasi > 0,05 maka H 0 diterima dan H 1 ditolak. Akan tetapi, apabila signifikasi < 0,05 maka H 1 diterima dan H 0 ditolak.