Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome.

dokumen-dokumen yang mirip
Pengobatan psikologis untuk depresi dan kecemasan pada demensia dan gangguan kognitif ringan: review sistematis dan meta-analisis

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Proses menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup sehat bagi setiap penduduk akan mewujudkan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

BAB I PENDAHULUAN. Bell s palsy adalah paralisis saraf fasial unilateral akut yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Pasien atas nama Ny.IA berumur 65 tahun yang mengeluh pergelangan

Evaluasi Uji Klinik. Yusi Anggriani, S.Si, Apt, M.Kes

Eksperimen. Prof. Bhisma Murti

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

Sumber Informasi Biomedis. dr. Diani Puspa Wijaya MMedEd Blok Introduksi 1.1

Hasil. Hasil penelusuran

BAB I PENDAHULUAN. optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan upaya pengelolaan berbagai

Systematic Review dengan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses)

BAB I PENDAHULUAN. batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

Sejarah perkembangan konsep penilaian pemakaian obat dalam kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke, yang juga dikenal dengan istilah cerebrovascular

EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) EVIDENCE BASED MIDWIFERY (EBM) LISA TRINA ARLYM, SST., M.Keb

META ANALISIS EFEKTIFITAS EARLY SKIN TO SKIN CONTACT TERHADAP KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

BAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah

I. PENDAHULUAN. nervus medianus tertekan di dalam Carpal Tunnel (terowongan karpal) di

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia terdiri dari berbagai anggota gerak yang saling menopang

BAB 1 PENDAHULUAN. PONV juga menjadi faktor yang menghambat pasien untuk dapat segera

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh ligamen-ligamen kuat yang mempersatukan tulang-tulang ini. Ulna distal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan pre and post test control design. Pengambilan data

Pengobatan herbal berbeda dengan pengobatan secara konvensional namun terdapat sisi penilaian efikasi yg sama dari uji secara klinis.

B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP Kerangka Teori

Vitamin D and diabetes

MANFAAT TERAPI MANIPULASI SARAF FASIALIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN FUNGSIONAL OTOT-OTOT WAJAH PADA PENDERITA BELL S PALSY

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyaknya penggunaan komputer atau laptop di kalangan anak sekolah,

How to Find Current Evidence Best Medicine. Oleh: Sukirno, S.IP., MA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan UUD 1945 adalah melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. polusi udara baik dalam maupun luar ruangan, serta polusi di tempat kerja. 1

NASKAH PUBLIKASI DISUSUN GUNA MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI. Disusun Oleh : Husna Mufidati NIM.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengobati kecelakaan kerja dan penyakit sudah lama diketahui dan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan yang dilakukan setiap hari dapat menimbulkan berbagai macam. penyakit. Salah satunya adalah Carpal Tunnel Syndrome (CTS).

BAB 1. PENDAHULUAN. Skizofrenia merupakan suatu gangguan yang menyebabkan penderitaan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sosial, dan ekonomi individu, yang dapat menyerang berbagai usia dan

Toksisitas yang berhubungan dengan pemberian obat akut atau kronis Kerusakan genetik Pertumbuhan tumor Kejadian cacat waktu lahir.

Pedoman AHS / AAN adalah hasil dari pencarian sistematis, review ahli, dan sintesis rel- Evant bukti untuk perawatan pencegahan episodik migrain.

BAB I PENDAHULUAN. yang berulang-ulang. Salah satunya adalah mengetik atau menekan dan

EKSPLORASI RISET KEPERAWATAN

BADAN POM RI Ind P PEDOMAN PENILAIAN EFIKASI DAN KEAMANAN ANTIHIPERTENSI

Pengobatan Psoriasis Kuku Praktik Terbaik Rekomendasi Dari Dewan Medis dari Yayasan Psoriasis Nasional

Bab I. Pendahuluan. yang ditandai oleh progresivitas obstruksi jalan nafas yang tidak sepenuhnya

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya angka harapan hidup penduduk adalah salah satu indikator

BAB VIII UJI KLINIS SEDIAAN OBAT

TELAAH LAPORAN KEJADIAN SERIUS YANG TIDAK DIINGINKAN

BAB 8: UJI KLINIS SEDIAAN OBAT

Efektivitas Program Pelatihan Rehabilitasi Kognitif Berbasis Komputerisasi dalam Meningkatkan Kemampuan Kognitif pada Penderita Skizofrenia

Rancangan Penelitian Epidemiologi II: Studi Eksperimental

Carpal Tunnel Syndrome di Bagian Instalasi Gizi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan berwawasan kesehatan sebagai strategi nasional menuju Indonesia

Journal Reading ULFA ELSANATA ( )

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik di negara berkembang maupun di negara maju. Penyakit asma termasuk lima

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cenderung meningkatkan risiko terjadinya penyakit vaskular seperti stroke

Carpal tunnel syndrome

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proporsi penduduk usia lanjut tumbuh lebih cepat daripada kelompok umur

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB I PENDAHULUAN. Pergelangan tangan dan jari-jari tangan merupakan kesatuan yang

KEAMANAN Beberapa pertimbangan keamanan diperlukan dalam low-level laser. Namun, berbagai macam jenis laser telah berkembang dan kegunaannyapun

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan oleh izin edar serta dosis, umur pasien dan rute pemberian yang

IMPLEMENTASI MOTIVASI TERHADAP PENURUNAN HBA1C PADA PASIEN DIABETES MELITUS (LITERATUR RIVIEW)

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN PENGARUH EDUKASI MELALUI LAYANAN PESAN SINGKAT DAN BOOKLET TERHADAP KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS

LBM 3 PRAKTIKUM 2 EVIDENCE BASED MEDICINE (EBM) UNTUK FARMASI

INTERVENSI ULTRASOUND

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan guna mencapai kesadaran, kemauan dan kemampuan

Akupunktur - pengobatan alternatif untuk sakit dan kondisi lain

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat penyakit kardiovaskuler pada tahun 1998 di Amerika Serikat. (data dari

BAB I PENDAHULUAN. (glukosa) akibat kekurangan atau resistensi insulin (Bustan, 2007). World

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas tersebut antara lain memasak, mencuci, menulis, mengetik, dan

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

PENATALAKSANAAN SARKOMA UTERI YANG BERULANG

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

Studi epidemiologi deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Populasi usia lanjut (usila) meningkat cepat, baik di negara maju maupun di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebab kematian pada semua umur telah mengalami pergeseran dari

Frequent Q & As. 1. Apakah singkatan DBC?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Defek Sekat Ventrikel (Ventricular Septal Defect/VSD) merupakan kelainan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. antihipertensi di RSUP DR.Sardjito Yogyakarta. Berdasarkan database ASKES jumlah data

TELAAH LANJUTAN TERHADAP PROTOKOL YANG SEDANG DILAKSANAKAN

Disusun oleh : FITRIA NUR CANDRARINI NIM : J

Pengobatan gejala negatif skizofrenia kronis terus menjadi masalah klinis utama.

Tingginya prevalensi kusta di Kabupaten Blora juga didukung oleh angka penemuan kasus baru yang cenderung meningkat dari tahun 2007 sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilaporkan tuntutan pasien atas medical error yang terjadi pada dirinya. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) merupakan suatu sindroma/

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mix method dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. darah termasuk penyakit jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Saraf.

Bintari Ratih Kusumaningrum Jurusan Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang

Transkripsi:

Abstrak [Tujuan] Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. [Subjek dan Metode] Empat elektronik database digunakan untuk mengidentifikasi randomized controlled trials (RCTs) yang meneliti efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada carpal tunnel syndrome. Penilaian kualitas dilakukan dengan menggunakan Cochrane risk of bias tool. [Hasil] Empat penelitian telah diidentifikasi dan dimasukkan ke dalam review. Hasil penilaian mendapatkan bias berkisar antara resiko rendah dan moderat. Data yang tersedia hanya dapat dimasukkan sebagai deskripsi narasi. Derajat keparahan gejala menurun dan status fungsional meningkat dengan pemberian kombinasi terapi yang meliputi latihan tendon dan nerve gliding dengan terapi konservatif, dibandingkan dengan hanya pemberian terapi konservatif. [Kesimpulan] Penelitian yang dilakukan oleh 4 RCTs membuktikan bahwa kombinasi latihan tendon dan nerve gliding dan terapi konservatif memiliki efek yang lebih baik pada penderita carpal tunnel syndrome. Namun, masih diperlukan suatu RCTs yang meneliti latihan tendon dan nerve gliding untuk menginvestigasi beberapa hipotesis seperti latihan ini dapat mengurangi carpal tunnel syndrome, dan untuk mengkonfirmasi dan menjelaskan khasiat standar program latihan fisik pada pasien dengan carpal tunnel syndrome. Kata kunci: Tendon dan nerve gliding, Carpal tunnel syndrome

Review pada jurnal ini telah direncanakan dan dilakukan sesuai dengan Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA) guidelines16) dan Consolidated Standards of Reporting Trials (CONSORT) guidelines untuk pelaporan RCTs parallel. Empat elektronik database (Cumulative Index to Nursing and Allied Health Literature (CINAHL), the Cochrane Library, Embase, and PubMed) digunakan untuk mengidentifikasi randomized controlled trials (RCTs) Yang diterbitkan pada periode antara 1963 dan Januari 2015. Pencarian dilakukan dengan memasukan kata kunci berupa carpal tunnel syndrome DAN tendon and nerve gliding exercises atau tendon gliding exercises atau nerve gliding exercises. Semua studi yang memenuhi syarat diambil dan diobservasi, artikel full-text kemudian direview untuk memeriksa apakah studi tersebut memnuhi kriteria. Agar memenuhi syarat untuk dimasukkan, studi harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) Peserta uji coba harus didiagnosis dengan CTS. 2) Penelitian harus RCT yang menggunakan latihan tendon dan nerve gliding sebagai intervensi untuk mengurangi gejala terkait CTS untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan CTS dibandingkan dengan tanpa menggunakan latihan tendon dan nerve gliding, 3) Hasil penelitian menggunakan derajat keparahan gejala dan status fungsional. Penilaian kualitas dilakukan dengan menggunakan Cochrane risk of bias tool seperti yang direkomendasikan di Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions. The Cochrane risk of bias tool adalah suatu alat yang berisi 6 daftar item yang dirancang untuk menilai Sequence generation, penyembunyian alokasi, blinding, hasil data yang tidak lengkap hasil pelaporan selektif, dan potensi sumber bias lainnya. Setiap item dinilai sebagai "ya", "tidak", atau

"Tidak jelas". Menurut Cochrane Handbook, ada 3 level of evidence yakni A, B, dan C. Level yang diberikan pada suatu studi mengindikasikan kualitas penelitian tersebut. Jika desain penelitian memenuhi semua 6 kriteria sebelumnya, level penelitian dianggap A (risiko bias rendah). Sebuah studi dengan level B diberikan ketika satu atau lebih kriteria yang sebagian dipenuhi. Jika satu atau lebih kriteria tidak terpenuhi, studi diberikan level C yang mengindikasikan resiko bias tinggi. Setiap studi dengan level C dieliminasi dari review ini.

HASIL Sebanyak 164 artikel yang berhubungan dengan kata kunci index pencarian yang disaring. Di antara artikel tersebut,penelitian berpotensi relevan yang diidentifikasi dalam database CHINAL (n = 7), Cochrane library (n = 14), Embase (n = 25), dan PubMed (= 21 n). Setelah judul dari artikel yang diambil, terdapat 48 studi dieksklusikan karena duplikasi pengambilan artikel, desain penelitian bukan RCTs (studi kasus, commentaries, atau review artikel), atau kurangnya konsep sasaran dalam artikel (yaitu, tidak ada CTS). Abstrak dari sisa 19 artikel yang diambil, kemudian dinilai. Setelah menilai abstrak, 4 studi dieksklusikan karena tidak terdapat indeks kata kunci yang mencantumkan latihan tendon dan nerve gliding. Dengan demikian, total terdapat 15 penelitian berpotensi relevan dan dilakukan review artikel full-text terhadap 15 artikel tersebut. Setelah penilaian dari review full-text, terdapat 11 penelitian yang dieksklusikan ; 8 penelitian tidak melakukan RCTs dan 3 penelitian tidak mencantumkan laporan lengkap terkait RCTs. Proses pengambilan studi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar 3.1. Karakteristik yang termasuk dalam studi ditampilkan pada table 3.1.

Berkaitan dengan negara asal, 2 RCT dilakukan di Turkey, 1 dilakukan di USA, dan 1 dilakukan di Taiwan. Studi dilakukan pada pusat-pusat berikut: University of Pittsburgh Medical Center s Orthopedic Outpatient Hand Clinic, the department of physical medicine and rehabilitation of a community hospital, the Outpatient Clinic at the Istanbul Physical Medicine and Rehabilitation Training and Research Hospital, and the Department of Physical Medicine and Rehabilitation and the Department of Neurology of Dokuz Eylül University. Jumlah subjek penelitian pada 4 studi ini bervariasi antara 36-111 peserta dan mencapai total 261 peserta keseluruhan, dengan 243 subjek merupakan wanita dan 18 subjek merupakan laki-laki. Usia rata-rata peserta penelitian yang dilaporkan dalam studi yang berbeda berkisar 49,1-51,9 tahun. Usia rata-rata keseluruhan peserta adalah 50,3 tahun. 4 RCTs yang diidentifikasi dalam review ini dianalisis. Jenis intervensi yang digunakan pada studi ini sangat heterogen: 1 RCT menggunakan terapi parafin ditambah splints ditambah latihan tendon gliding dalam kelompok 1, terapi parafin ditambah splints ditambah latihan nerve gliding dalam kelompok 2, dan terapi parafin ditambah splints dalam kelompok 3; RCT lain menggunakan pengobatan konservatif standar (SCT) dalam kelompok 1, SCT ditambah latihan tendon dan nerve gliding dalam kelompok 2, dan latihan tendon dan nerve gliding dalam kelompok 3; RCT lain menggunakan neutral wrist/metacarpophalangeal (NW/MCP) splints dalam kelompok 1, NW/MCP splints ditambah latihan tenbdon dan nerve gliding dalam kelompok 2, wrist cock-up (WCU) splints dalam kelompok 3, dan WCU splints ditambah latihan tendon dan nerve gliding pada kelompok 4. Sedangkan RCTs lainnya menggunakan neutral volar wrist splints dalam kelompok 1 dan neutral volar wrist splints ditambah latihan tendon gliding dalam kelompok 2.

Lama Intervensi dari 4 penelitian berkisar dari 4 minggu sampai 11 bulan. Intervensi dilakukan di bawah bimbingan fisioterapis, dan brosur yang menggambarkan latihan tendon dan nerve gliding diberikan kepada semua pasien. Penelitian yang dilakukan oleh 4 RCTs membuktikan bahwa kombinasi latihan tendon dan nerve gliding dan terapi konservatif memiliki efek yang lebih baik pada penderita carpal tunnel syndrome. Tidak terdapat laporan efek merugikan selama penelitian berlangsung (Tabel 1). Risiko bias dalam 4 studi ini adalah resiko rendah atau moderat.

PEMBAHASAN Tujuan review ini adalah untuk menilai efikasi latihan tendon dan nerve gliding pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome dibandingkan dengan terapi lainnya. Total terdapat 4 RCT yang memenuhi kriteria dan dimasukan pada review ini. Intervensi yang dilakukan pada semua studi meliputi latihan tendon dan nerve glising untuk penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. Keempat studi penelitian melaporkan peningkatan yang signifikan pada penderita CTS yang meliputi derajat keparahan gejala dan status fungsional pada semua kelompok. Namun, efikasi dari latihan tendon dan nerve gliding sebagai monoterapi tidak dapat diidentidikasi karena keempat studi dalam review ini mengkombinasikan latihan tendon dan nerve gliding dengan terapi konservatif lainnya seperti splints, terapi parafin, dan latihan lainnya. Suatu RCT yang meneliti latihan tendon dan nerve gliding sebagai monoterapi diperlukan untuk mengevaluasi penggunaannya pada penatalaksanaan carpal tunnel syndrome. Peringkat kualitas penelitian termasuk dalam review ini menunjukkan potensi bias rendah sampai moderat. Dua uji coba tidak menyebutkan menyilaukan, yang mungkin telah menyebabkan hasil yang bias. Secara keseluruhan, tidak ada kesimpulan yang kuat dapat dibuat karena kecil jumlah percobaan termasuk dan pertimbangan metodologis lainnya. Penggunaan kriteria metodologis ketat adalah suatu kekuatan dari tinjauan sistematis ini. Di antara studi termasuk besar kekuatan termasuk penggunaan pengacakan, dan kualitas alat pengukuran yang digunakan. Ada tidak ada dilaporkan efek samping terkait dengan penggunaan tendon dan saraf meluncur latihan dalam pengobatan CTS. Keterbatasan studi termasuk juga diidentifikasi. Pertama, generalisasi hasil terbatas karena

sebagian besar peserta memiliki gejala ringan atau sedang. Oleh karena itu, harus hati-hati ketika mencoba untuk menerapkan temuan ini untuk pasien dengan gejala yang lebih parah. Kedua, ada masalah dengan menyilaukan; orang-orang yang diberikan perawatan dan dievaluasi hasil yang tidak buta untuk tugas kelompok mata pelajaran '. Untuk yang ketat dan penelitian metodologis ketat, menyilaukan diperlukan karena dapat mengurangi risiko bias pemastian. Dari 4 RCT termasuk dalam ulasan ini, dua artikel yang terlibat tunggal menyilaukan, dan tidak ada RCT termasuk dalam ulasan ini terlibat membutakan ganda. Namun, membutakan tidak mudah mengimplementasikan dengan intervensi seperti latihan fisik; Oleh karena itu post hoc penelitian harus diproses dengan ketat menyilaukan. Akhirnya, tidak ada RCT digunakan tendon dan saraf meluncur latihan sendiri sebagai pengobatan untuk CTS. Hal ini mungkin telah menyebabkan kesulitan dalam interpretasi dan identifikasi khasiat tendon dan meluncur saraf latihan di pengelolaan CTS. Semua 4 RCT gabungan tendon dan saraf meluncur latihan dengan perawatan konservatif standar. Kesimpulannya, meskipun ulasan ini termasuk hanya terbatas jumlah percobaan kecil, itu memiliki beberapa kekuatan, seperti masuknya hanya RCT dan penggunaan ukuran hasil yang handal, valid, dan umum digunakan di klinik. Namun lanjut ketat RCT berkualitas tinggi dan metodologis diperlukan untuk mengkonfirmasi dan lebih memahami khasiat standar tendon dan meluncur saraf latihan sebagai intervensi

untuk mengontrol keparahan gejala dan meningkatkan fungsional Status di CTS. Penelitian selanjutnya perlu mempertimbangkan nilai ukuran sampel yang lebih besar dan memastikan lebih berat dan kepatuhan yang ketat untuk protokol latihan.