STRUKTUR DATA. Data di kategorikan menjadi : 1. Tipe data tunggal : Integer, Boolean dan Kara 2. Tipe data majemuk : String ( Untai )

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

BAB 1 TIPE DATA. Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) adalah sisa dari pembagian Contoh : 27 MOD 4 = 3

BAB 1 TIPE DATA. Struktur Data 1. Sederhana : Array dan Record 2. Majemuk terdiri atas Linier Non Linier

Struktur dan Organisasi Data 2 STRUKTUR DATA

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

SISTEM BILANGAN I. DEFINISI. II. Teori Bilangan

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

77 = (bilangan biner).

1. Integer Interger adalah data numerik yang tidak mengandung pecahan, dan disajikan dalam memori komputer sebagai angka bulat. Mengacu pada obyek

BAB IV SISTEM BILANGAN DAN KODE-KODE

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

STRUKTUR DATA TIPE DATA DNA-STRUKTURDATA 1

Struktur Data adalah : suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakteristikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

SISTEM BILANGAN DAN FORMAT DATA

JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA

PERTEMUAN : 2 SISTEM BILANGAN

Pokok Pokok Bahasan :

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Sistem Bilangan dan Kode

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng

Sistem Bilangan Mata Kuliah Arsitektur Komputer Program Studi Sistem Informasi 2012/2013 STMIK Dumai -- Materi 08 --

Sistem Bilangan. Desimal Biner Oktal Heksadesimal

Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

DASAR SISTEM BILANGAN

Pert 1 Struktur Data (mengajarkomputer.wordpress.com)

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

SISTEM BILANGAN. B. Sistem Bilangan Ada beberapa sistem bilangan yang digunakan dalam sistem digital, diantaranya yaitu

Pengantar Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Quis. 2. Sistem bilangan yang menggunakan basis 8 adalah: A. Biner D. Hexadesimal B. Oktal E. Sexagesimal C. Desimal

3/20/2013 SISTEM BILANGAN Jam 1

Tabel 1. Jenis data integer Ukuran memori (dalam byte)

Algoritma Pemrograman

OPERASI STRING. Panjang Maksimal suatu string yang diijinkan oleh Pascal adalah 255 karakter.

Sistem Bilangan & Kode Data

Hanif Fakhrurroja, MT

SISTEM BILANGAN (NUMBER SYSTEM)

Hanif Fakhrurroja, MT

Dasar Komputer dan Pemrograman. Konsep Tipe Data dan Operator Nama dan Nilai Data

Integer (Bilangan Bulat) Yang dimaksud bilangan bulat adalah, -1, -2, -3, 0, 1, 2, 3, 4 dan lain lain yang bukan merupakan bilangan pecahan.

Arsitektur dan Organisasi Komputer

Pertemuan 4 KONSEP TIPE DATA

Sistem Bilangan. Rudi Susanto

Variabel, Tipe Data, dan Operator. Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

DATA KOMPUTASI & SISTEM BILANGAN

Representasi Data. M. Subchan M

Variabel dan Tipe data Javascript

.::BAB II.::MENGENAL PASCAL

Dasar Pemrograman Java

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

PERKEMBANGAN PASCAL. Pascal adalah bahasa tingkat tinggi ( high level language) yang orientasinya pada segala tujuan

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Sistem Digital (410206)

KERJAKAN SOAL BERIKUT BESERTA HITUNGANYA DIBUKU CATATAN DAN DIKUMPULKAN DI MEJA GURU DEPAN KELAS

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

Pertemuan Ke-3 (Tipe Data dan Nama) Rahmady Liyantanto. S1 Teknik Informatika-Unijoyo

Tipe Data dan Operator dalam Pemrograman

GERBANG LOGIKA. Keadaan suatu sistem Logika Lampu Switch TTL CMOS NMOS Test 1 Tinggi Nyala ON 5V 5-15V 2-2,5V TRUE 0 Rendah Mati OFF 0V 0V 0V FALSE

Quis. Contoh. Definisi Konsep Part 1,2 Part 3 Part 4. Oleh : Hasan Sanlawi, S.Kom. STMIK Pranata Kampus E : Materi Kuliah STRUKTUR DATA

Algoritma Pemrograman

disebut ternary operator. Di dalam suatu operasi dapat terdapat banyak operator. Urutan eksekusi dari operatoroperator

Dr. novrina

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD Maret 2018

Tipe data dasar merupakan tipe data yang disediakan oleh kompailer, sehingga dapat langsung dipakai Dalam algoritma dan pemrograman yang termasuk dala

FUNGSI STANDAR. Dalam pemrograman, termasuk pembuatan web, string merupakan tipe data yang kerap kali dijumpai dalam berbagai kasus.

MODUL PEMOGRAMAN WEB II STMIK IM BANDUNG MODUL PEMOGRAMAN WEB II. Oleh: CHALIFA CHAZAR. Chalifa Chazar edu.script.id

Dasar Komputer & Pemrograman 2A

Variabel, Operator Dan Ekspresi. Agus Priyanto, M.Kom

SISTEM DIGITAL 1. PENDAHULUAN

PSEUDOCODE TIPE DATA, VARIABEL, DAN OPERATOR

STRUKTUR PROGRAM BASIC

BAB V b SISTEM PENGOLAHAN DATA KOMPUTER (Representasi Data) "Pengantar Teknologi Informasi" 1

KONVERSI BILANGAN. B. Konversi Bilangan Desimal ke Biner Contoh =. 2? Tulis sisa hasil bagi dari bawah keatas =

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman

Catatan Kuliah PAM 282 STRUKTUR DATA

Silabus Struktur Data. Bandung 2013

Chapter 2. Tipe Data dan Variabel

TIPE DATA. Pemrograman Web Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Variabel adalah tempat dimana kita menyimpan nilai-nilai atau informasi-informasi pada JavaScript. Aturan penamaan variabel : Harus diawalai dengan

>>> type ("5") <'type string'> >>> a= Belajar Python >>> type a <'type string'> AP2B Dini Triasanti Struktur Pemrograman Python (Bagian 2)

MANIPULASI STRING. Contoh :

KONVERSI BILANGAN BINNER, OKTAL, DESIMAL & HEXADESIMAL

Kholid Fathoni EEPIS ITS Surabaya

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

PANDUAN PRAKTIKUM KOMPUTER DASAR MICROSOFT EXCEL

Sesi/Perkuliahan ke: II

MATERI 2 JENIS-JENIS DATA SEDERHANA & INPUT/OUTPUT DATA

Module 3. Variabel dan Tipe Data

BAB I SISTEM BILANGAN OLEH : GANTI DEPARI JPTE FPTK UPI BANDUNG

Transkripsi:

STRUKTUR DATA Suatu koleksi / kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operas didefinisikan terhadapnya Data di kategorikan menjadi : 1. Tipe data tunggal : Integer, Boolean dan Kara 2. Tipe data majemuk : String ( Untai ) Struktur data di kategorikan menjadi : 1. Struktur Data sederhana : Array dan Record 2. Struktur Data majemuk : Linier dan Non Linier 1

Tipe Data Tunggal INTEGER: - Himpunan {,-{-(n+1),-n,,-1,0,1,2,,n+1, } - Operasi aritmatika yang dapat dilakukan : Penjumlahan, pengurangan, perpangkatan,perkalian dan pembagian. BOOLEAN : - Tipe data logika - Elemen tipe data : True dan False - Operator logika : OR, NOT, AND Peng.Kompu ter TI- A KARAKTER : - Merupakan suatu kumpulan dari symbol aksara yang meliput digit angka, alfabet dan spesial karakter lainnya 2 Minggu ke 10-13

STRING adalah barisan hingga symbol yang diambil dari himpunan karakter. Himpunan karakter yang digunakan untuk membentuk string dinamakan Alfabet. C/: CD1, C1D,DDC,111D1, dst, termasuk null (empty) Secara umum dapat kita nyatakan String S sebagai : S : a1,a2,, an setiap a anggota alfabet A Panjang dari string didefinisikan sebagai banyaknya karakter, atau dapat ditulis : S := N atau Length (S) := N 3

operasi yang dapat dilakukan : - Length (Panjang) - Concatenation (Produk / Penyambungan) - SubString - Insert (menyisipkan) - Delete (menghilangkan) S1 = Universitas S2 = Gunadarma 1. Length (Sn); Length (S2) = 9 karakter 2. Substr (Sn, I,J); Substr (S1,3,5) = nadar 3. Concat (Sn,Sm); Concat (S1,S2)= Universitas Gunadarma 4. Insert (Sn,I,J); Insert (S1,S2,6)= UniveGunadarmarsitas 5. Delete (Sn,I,J); Delete (S2,3,4)= Gurma 4

SISTEM BILANGAN Terbagi atas 4 macam yaitu : 1. Bilangan Desimal berbasis 10 (0-9) 2. Bilangan Binary berbasis 2 (0 dan 1) 3. Bilangan Oktal berbasis 8 (0-7) 4. Bilangan Hexadesimal berbasis 16 (0-9,A,B,C,D,E,F) 5

Desimal - Digit angka antara 0 sampai dengan 9 - Bentuk nilai suatu bilangan desimal terbagi menjadi 2 yaitu : 1.Integer desimal ( bilangan bulat ) 8598 8 x 10 3 = 8000 5 x 10 2 = 500 9 x 10 1 = 90 8 x 10 0 = 8 --------- + 8598 Position value Absolute Value 6

Absolute Value : nilai mutlak dari masing-masing digit bilangan Position Value : penimbang / bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya. Posisi Digit (dari kanan) 1 2 3 4 5 Posisi Value 10 0 = 1 10 1 = 10 10 2 = 100 10 3 = 1000 10 4 = 10000 7

2. Decimal Fraction ( pecahan desimal ) : nilai desimal yang mengandung nilai pecahan dibelakang koma. 1 x 10 2 = 100 8 x 10 1 = 80 3 x 10 0 = 3 7 x 10-1 = 0,7 5 x 10-2 = 0,05 183,75 + 8

KONVERSI SISTEM BILANGAN I. Konversi dari Sistem Bilangan Desimal A. Konversi Ke Sistem Bilangan Binari Metode I : Dengan membagi dengan 2 dan sisa pembagian merupakan digit binari dari bilangan binari hasil konversi 23 : 2 = 11 sisa 1 11 : 2 = 5 sisa 1 5 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 1 0 0 1 1 9

Metode II : Menjumlahkan bilangan-bilangan pangkat dua yang jumlahnya sama dengan bilangan desimal yang akan dikonversikan. Bilangan desimal 45 dikonversi ke bilangan binar 2 0 = 1 1 2 2 = 4 100 2 3 = 8 1000 2 5 = 32 100000 ----+ ------------+ 45 101101 10

B. Konversi ke Bilangan Oktal Untuk mengkonversi bilangan desimal ke bilangan oktal dapat digunakan remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilagan Oktal yaitu 8 Contoh 385 : 8 = 48 sisa 1 48 : 8 = 6 sisa 0 6 0 1 C. Konversi ke Bilangan Hexadesimal Dengan menggunakan remainder method dibagi dengan basis bilangan hexadesimal yaitu 16 Contoh 1583 : 16 = 98 sisa 15 = F 98 : 16 = 6 sisa 2 6 2 F 11

II. Konversi dari Sistem Bilangan Binari A. Konversi ke sistem bilangan desimal Dari bilangan binari dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position value-nya. 101101 2 = 1 x 2 5 + 0 x 2 4 + 1 x 2 0 + 1 x 2 2 + 0 x 2 1 + 1 x 2 0 = 32 + 0 + 8 + 4 + 0 + 1 = 45 10 12

B. Konversi ke sistem bilangan oktal Konversi dari bilangan binary ke oktal dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap tiga buat digit binari 1101101 dapat dikonversi ke oktal dengan cara : 1 101 101 1 5 5 C. Konversi ke sistem bilangan hexadesimal Konversi dari bilangan binary ke hexadesimal dapat dilakukan dengan mengkonversi tiap empat buat digit binari 1101101 dapat dikonversi ke hexadecimal dengan 110 1101 6 D 13

III. Konversi dari Sistem Bilangan Oktal A. Konversi ke sistem bilangan desimal Dari bilangan binari dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position value-nya. 324 8 = 3 x 8 2 + 2 x 8 1 + 4 x 8 0 = 3 x 64 + 2 x 8 + 4 x 1 = 192 + 16 + 4 = 212 10 14

B. Konversi ke sistem bilangan binari Konversi dari bilangan Oktal ke Binari dapat dilakukan dengan mengkonversi masing-masing digit oktal ke 3 digit binari. 5 6 7 dapat dikonversi ke binari dengan cara : 101 110 111 15

C. Konversi ke bilangan hexadesimal Konversi dari bilangan oktal ke hexadesimal dapat dilakukan dengan cara merubah dari bilangan oktal menjadi bilangan binari terlebih dahulu, baru dikonversi ke bilangan hexadesimal : 5 6 7 dikonversi terlebih dahulu ke binari 101 110 111 dari bilangan binar baru dikonversi ke hexadesimal 1 0111 0111 1 7 7 16

IV. Konversi dari Sistem Bilangan A. HexadesimalKonversi ke sistem bilangan desimal Dari bilangan binari dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan position value-nya. B6A 16 = 11 x 16 2 + 6 x 16 1 + 10 x 16 0 = 11 x 256 + 6 x 16 + 10 x 1 = 2816 + 96 + 10 = 2922 10 17

B. Konversi ke sistem bilangan binari Konversi dari bilangan hexadesimal ke Binari dapat dilakukan dengan mengkonversi masing-masing digit hexadesimal ke 4 digit binari. D 6 dapat dikonversi ke binari dengan cara : 1101 0110 18

C. Konversi ke bilangan oktal Konversi dari bilangan hexadesimal ke oktal dapat dilakukan dengan cara merubah ke bilangan binar terlebih dahulu baru dikonversi ke oktal. D 6 dapat dikonversi ke binar dengan cara : 1101 0110 Kemudian dikonversi ke bilangan oktal 11 010 110 3 2 6 19