BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang ini berlokasi di permukiman Telaga Golf Sawangan, yang terletak di Depok.

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

LANDASAN TEORI. Dimana : TR = Total penerimaan, TC = Total biaya, NT = Biaya tetap, dan NTT = Biaya tidak tetap.

BAB IV METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN. Daerah penelitian adalah wilayah pesisir di Kecamatan Punduh Pidada,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

III..METODOLOGI. A. Lokasi dan Waktu Kajian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Mei 2015 di agroindustri kelanting

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Kabupaten Batu Bara pada ruang

IV. METODE PENELITIAN. di industri perunggasan khususnya telur ayam ras petelur. AAPS berlokasi di km

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

BAB III METODOLOGI. (BPS) dan instansi terkait lainnya. Data yang digunakan adalah PDRB atas dasar

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

N = Ukuran populasi. IFE, EFE, SWOT dan QSP. Beberapa metode analisis yang digunakan dapat. a. Analisis Deskriptif. Keterangan : n = Jumlah sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan data B. Metode Analisis

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data melakukan analisa-analisa sehubungan dengan tujuan

IV METODE PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Sampel

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah strategi bersaing PT. Bintang

IV. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Responden

III. METODE PENELITIAN

VII. FORMULASI STRATEGI

4 METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Jenis dan Sumber Data

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB IV METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan alternatif strategi yang lebih objektif.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODOLOGI 4.1 Metode Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara Tahapan Persiapan RMUP Persiapan UP Seminar UP Pengumpulan Data Persiapan Kolokium Seminar Kolokium Komprehensif Bulan Feb-Mar Apr-Mei Juni-Juli Ags-Sep Okt-Nov 32 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study) dengan satuan kasusnya berupa pembudidaya ikan koi kelompok Padasuka Koi dan pemasaran koi di Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara Studi kasus adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempertimbangkan, menerangkan atau menginterprestaikan suatu kasus dalam konteks secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar (Salim 2000) Objek yang diteliti dalam penilitian ini adalah kelompok pembudidaya Padasuka Koi dan lembaga-lembaga pemasaran ikan koi di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara 33 Jenis Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari : 1 Data primer yang berupa data hasil pengisian kuesioner yang diisi oleh responden dari pembudidaya, pedagang besar, pedagang pengecer, dan konsumen akhir 19

20 2 Data sekunder merupakan data pelengkap yang didapat dari berbagai pihak yang terkait dengan penelitian ini di antaranya data-data statistik, perkembangan pemasaran dan data pendukung yang relevan dari instansi atau dinas yang berhubungan dengan pemasaran ikan hias 34 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan, yaitu: 1 Observasi : melakukan pengamatan langsung terhadap aktifitas kelompok pembudidaya Padasuka Koi terutama yang terkait dengan kegiatan pemasaran 2 Wawancara : melakukan wawancara dengan ketua kelompok, anggota, tim marketing kelompok pembudidaya Padasuka Koi 3 Studi Pendahuluan : mendatangi kelompok pembudidaya Padasuka Koi, melakukan pengamatan dan wawancara langsung dengan ketua kelompok 35 Metode Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Snowball Sampling yaitu teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar Dalam penentuan sampel, dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak (Sugiyono 2009) 36 Definisi dan Operasionalisasi Variabel Sebelum melaksanakan penelitian maka dijelaskan terlebih dahulu definisi serta variabel yang akan dilaksanakan dilapangan nanti, guna melengkapi dan menguji data yang diperlukan dalam penelitian Diantaranya operasionalisasi variabel dijelaskan sebagai berikut 1) Pemasaran adalah proses aliran komoditi yang disertai perpindahan hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat dan guna bentuk, yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran dengan melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi pemasaran (Sudiyono 2002)

21 2) Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi 3) Efisiensi pemasaran adalah seberapa baik sistem pemasaran dapat memperlihatkan apa yang diharapkan konsumen dan pelaku pemasaran (Khols dalam Widyatmoko 2007) Beberapa syarat yang dapat digunakan sebagai ukuran efisiensi pemasaran yaitu: a) Keuntungan pemasaran b) Harga yang diterima konsumen c) Tersedianya fasilitas fisik pemasaran d) Kompetensi pasar yang sehat 4) Marjin pemasaran adalah selisih antara harga yang dibayar konsumen akhir dengan harga yang diterima, diukuru dalam Rupiah per ekor 5) Pendapatan adalah pernyataan moneter mengenai barang dan jasa yang ditransfer perusahaan kepada langganan-langganannya dalam jangka waktu tertentu 6) Penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya 7) Margin share adalah besarnya keuntungan yang diterima lembaga pemasaran sebagai imbalan atas pemasran yang dikeluarkan 8) Market share adalah proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri 9) Struktur pasar merupakan penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri seperti jenis produk yang dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri Dibagi kedalam berberapa bagian yaitu: a) Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen b) Pasar persaingan tidak sempurna

22 10) Strategi pengembangan adalah alat bantu untuk menentukan strategi pertumbuhan bisnis 37 Analisis Data Data dianalisis menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berusaha mencari gambaran/ilustrasi (profil/performance) dari suatu benda atau aktivitas manusia untuk kemudian dibuat generalisasi Aktivitas yang dimaksud adalah kegiatan distribusi dan pemasaran ikan koi di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Analisis kualitatif bertujuan untuk menganalisis saluran pemasaran dan struktur pasar melalui wawancara dan pengisisan kuesioner Analisis data kuantitatif digunakan untuk menganalisis margin pemasaran, analisis pendapatan usaha, analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C),analisis Margin Share, dan Market Share 38 Efisiensi Pemasaran 381 Analisis Pendapatan Usaha Konsep analisis pendapatan usaha pendapatan adalah sebagai berikut (Lipsey RG, et al 1995) : π = TR TC Dengan kriteria usaha sebagai berikut : Penerimaan total >biaya total :usaha menguntungkan Penerimaan total = biaya total :usaha tidak untung dan tidakrugi (impas) Penerimaan total <biaya total :usaha merugikan 382 Analisis Imbangan Penerimaan dan Biaya (R/C) Analisis ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup menguntungkan (Sugiarto dkk

23 2005) Secara matematis imbangan penerimaan dan biaya dapat dirumuskan sebagai berikut : = = Dengan kriteria usaha : Bila R/C >1 maka usaha menguntungkan Bila R/C = 1 maka usaha berada pada titik impas Bila R/C <1 maka usaha merugikan 383 Analisis Margin Share Analisis margin share atau rasio keuntungan dan biaya pemasaran merupakan besarnya keuntungan yang diterima lembaga pemasaran sebagai imbalan atas pemasaran yang dikeluarkan Rasio keuntungan dan biaya setiap lembaga pemasaran dirumuskan sebagai berikut : Keterangan : Margin share (%) = ( )x 100% Ki = Keuntungan lembaga pemasaran ke-i (Rp/ekor) Bi = Biaya pemasaran ke-i (Rp/ekor) 384 Analisis Market Share Analisis market share merupakan proporsi kemampuan perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan itu sendiri Tingkat market share ditujukan dan dinyatakan dalam angka persentase Atas dasar angka tersebut dapat diketahui kedudukan perusahaan dan kedudukan pesaing-pesaingnya di pasar Sehingga sering kali tingkat market share dapat digunakan sebagai pedoman atau standar keberhasilan pemasaran perusahaan dalam kedudukannya dengan pesaing-pesaingnya (Kotler 2002) Menentukan besarnya market share secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

24 Ms = ( Keterangan : ) x 100% Ms = Market Share Hp = Jumlah produksi di lembaga pemasaran Ht = Jumlah produksi total 385 Analisis Saluran Pemasaran Saluran pemasaran ikan koi kelompok Padasuka Koi di Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara ditelusuri secara kedepan (forward) Penelusuran kedepan (forward) dimulai dari pembudidaya ikan mas koi kelompok Padasuka Koi kekonsumen akhir, alur pemasaran tersebut akan dapat menggambarkan pola saluran pemasaran (Gambar 3) Kelompok Padasuka Koi Agen ikan Hias Konsumen Langsung Pedagang Konsumen Langsung Gambar 3 Pola Pemasaran Ikan koi 39 Analisis Struktur Pasar Analisis struktur pasar ikan mas koi kelompok pembudidaya Padasuka Koi dapat dilihat dengan mengidentifikasikan banyaknya jumlah penjual dan pembeli yang terlibat, keadaan atau jenis produk, syarat masuk-keluar pasar dan mudah tidaknya mendapat informasi pasar Struktur pasar akan menentukan pasar yang dihadapi oleh lembaga pemasaran, apakah struktur pasar tersebut cenderung mendekati persaingan sempurna atau persaingan tidak sempurna Analisis ini disajikan secara deskriptif

25 310 Analisis SWOT Strategi pengembangan disusun melalui analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti 1997) Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (ooportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) BERBAGAI PELUANG Kuadran 3 Kuadran 1 mendukung strategi mendukung strategi KELEMAHAN turn around agresif KEKUATAN INTERNAL Kuadran 4 Kuadran 2 EKSTERNAL mendukung strategi defensif mendukung strategi diversifikasi BERBAGAI ANCAMAN Gambar 4 Diagram Analisis SWOT (Rangkuti 2006 dalam Renofati 2009) Kuadran 1 : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy) Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara stratifikasi diversifikasi (produk/pasar)

26 Kuadran 3 : Perusahaaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal Fokus strategi perusahaan adalah meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik Kuadran 4 : Merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal Menurut Rangkuti (2006) dalam Renofati (2009), dalam pembuatan analisis SWOT dibutuhkan analisis terhadap faktor internal dan eksternal Analisis internal dan eksternal ini dapat dilakukan dengan menggunakan matriks IFE dan EFE dilakukan dengan membuat matriks SWOT Matriks IFE digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor internal untuk melihat kekuatan dan kelemahan utama perusahaan terhadap fungsi-fungsi bisnisnya, sedangkan matriks EFE memungkinkan perencana strategi untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal seperti : Ekonomi, politik, sosial, teknologi dan kondisi persaingan Penyusunan matriks IFE dan EFE dilakukan dengan menyusun seluruh kekuatan dan kelemahan pada matriks IFE dan peluang dan ancaman pada matriks EFE Menurut Kinnear dan Taylor (1991), penentuan bobot dilakukan dengan menggunakan metode Paired Comparison yang memberikan penilaian terhadap bobot di setiap faktor internal dan eksternal Dalam penentuan bobot digunakan skala 1,2,3 yang dimanfaatkan untuk pengisian kolom, sebagai berikut: 1 = Apabila indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = Apabila indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal 3 = Apabila indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal Bobot pada tiap variabel didapatkan dengan menetapkan nilai pada tiap variabel terhadap jumlah keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus, yaitu: Keterangan: =bobot variabel ke i = 1,2,3, n = =nilai variabel ke i n = jumlah variabel

27 Penilaian bobot faktor strategis internal dan eksternal dapat dilihat pada Tabel 2 dan Tabel 3 ( Kinear dan Taylor, 1991 dalam Renofati, 2009) Tabel 2 Penilaian bobot faktor strategis internal Faktor strategis internal A B C Total Indikator A Indikator B Indikator C Total Faktor eksternal Indikator A Indikator B Indikator C Total Tabel 3 Penilaian bobot faktor strategis eksternal strategis A B C Total Pemberian rating untuk tiap-tiap faktor diberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi usaha perikanan tangkap (Rangkuti, 2006) Skala peringkat yang digunakan untuk matriks IFE, antara lain: 1 = sangat lemah 3 = kuat 2 = lemah 4 = sangat kuat Sedangkan skala peringkat yang digunakan untuk matriks EFE, antara lain: 1 = rendah 3 = tinggi 2 = sedang 4 = sangat tinggi Nilai dari bobot dan rating dikalikan pada tiap-tiap faktor dan hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan secara vertikal agar mendapatkan total skor pembobotan Hasil dari pembobotan dan rating dapat ditampilkan dalam bentuk Tabel 4 dan Tabel 5 (David, 2003 dalam Renofati, 2009)

28 Faktor Internal Kekuatan : 1 2 Kelemahan : 1 2 Tabel 4 Matriks Internal Factor Evaluation strategis Bobot Rating Skor Total Faktor Eksternal Kekuatan : 1 2 Kelemahan : 1 2 Tabel 5 Matriks External Factor Evaluation strategis Bobot Rating Skor Total Menurut David (2003) dalam Renofati (2009), seberapa banyak faktor yang dimasukkan dalam matriks IFE dan EFE, jumlah nilai terbobot dapat berkisar 1,0 yang rendah sampai dengan 4,0 yang tertinggi, dan 2,5 sebagai rata-rata Total nilai rata-rata terbobot yang jauh di bawah 2,5 merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal Sedangkan jumlah yang jauh di atas 2,5 menunjukkan posisi internal yang kuat Alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis adalah matriks SWOT Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan

29 kelemahan yang dimiliki Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis 1) Strategi SO (strength-opportunity) Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran suatu perikanan budidaya, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya 2) Strategi ST (strength-threat) Strategi ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman 3) Strategi WO (weakness-opportunity) Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada 4) Strategi WT (weakness-threat) Kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman Matriks SWOT dapat dilihat pada Tabel 6 Tabel 6 Matriks Strength Weakness Opportunities Threats Eksternal Internal Kekuatan ( strength ) Kelemahan ( weakness ) Peluang ( opportunities) Strategi SO: Ciptakan Strategi WO: Ciptakan strategi yang strategi yang menggunakan kekuatan meminimalkan untuk memanfaatkan kelemahan untuk peluang memanfaatkan peluang Ancaman ( threats ) Strategi ST: Ciptakan Strategi WT: Ciptakan strategi yang strategi yang menggunakan kekuatan meminimalkan untuk mengatasi ancaman kelemahan dan menghindari ancaman Berdasarkan empat set kemungkinan strategi di atas, dapat dikaitkan tiaptiap faktor internal dan eksternal, sehingga dapat dilihat peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh suatu perusahaan yang dapat dikaitkan dengan kelemahan dan kekuatan internalnya Model perumusan strategi berdasarkan Nurani (2008) dalam Renofati (2009) dapat dilihat pada Gambar 5

30 Analisis Internal Perumusan Pernyataan Misi Mengembangkan Alternatif Strategi Alternatif strategi Analisis Eksternal Gambar 5 Model Perumusan Strategi Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci, yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu-x dan total nilai EFE yang diberi bobot pada sumbu-y Matriks IE dapat disusun berdasarkan total nilai yang dibobot tersebut Pada sumbu-x matriks IE, total nilai IFE yang dibobot dari nilai 1,00 sampai 1,99 yang menunjukkan posisi internal yang lemah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; sedangkan nilai 3,0 sampai dengan 4,0 dianggap kuat Demikian pula pada sumbu-y, total nilai EFE yang diberi bobot dari 1,0 sampai 1,99 dianggap rendah; nilai 2,0 sampai 2,99 dianggap sedang; sedangkan nilai 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi Matriks IE dapat dilihat pada Gambar 6 Gambar 6 Matriks Internal Eksternal (IE)