ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perhitungan Tingkat Pengembalian (Return) Reksa Dana Dan

BAB IV METODE RISET. penelitian adalah tahun 2006 s.d maka reksadana saham yang dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB 4. ANALISIS dan BAHASAN. statistik yang telah dilakukan dan selanjutnya adalah analisis berdasarkan metode

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH DAN REKSA DANA KONVENSIONAL. Abstract

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

ANALISIS KINERJA REKSA DANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JENSEN UNTUK PERIODE SOFIKA AZIZIA SASANTI

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini sendiri merupakan jenis penelitian komparatif yakni

DAFTAR ISI. ABSTRAK...i KATA PENGANTAR...iii UCAPAN TERIMA KASIH...iv DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...x DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari rentang waktu Januari 2013 sampai dengan Desember 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

ANALISIS KOMPARASI KINERJA REKSA DANA SYARIAH DENGAN JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) (Periode Januari Desember 2013)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA. Jepryansyah Putra Syarief Fauzie Abstrack

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 11, Nomor 3, Agustus 2014

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki

ANALISIS PERBANDINGAN REKSA DANA SAHAM SYARIAH DENGAN REKSA DANA SAHAM KONVENSIONAL PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

III. METODE PENELITIAN. yang menjadi objek penelitian studi komparasi adalah kinerja dari reksa

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian mengenai analisis perbandingan kinerja reksadana saham, reksadana terproteksi, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Salah satu pilihan bagi para investor tersebut adalah dengan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Dalam pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan ukuran Sharpe,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan

JURNAL EKONOMI DAN BISNIS VOLUME 18, NO. 2, Agt 2017 p-issn e-issn

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Elliv Hidayatul Lailiyah Suhadak Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Perbandingan imbal..., Muhariandi Rachmatullah, FISIP UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara dapat mempengaruhi pasar modal lainnya di negara yang. untuk negara yang masih berkembang (

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

karena hanya diijinkan usaha reksadana yang berjenis tertutup (close-ended). Kemudian setelah disahkan Undang Undang No. 8 tahun 1995 yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PENUTUP. reksa dana saham sampel periode Januari 2013 Desember 2015

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KINERJA REKSA DANA SAHAM MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB IV METODE PENELITIAN

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA OLEH JEPRYANSYAH PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB III OBYEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. aktif diperdagangkan hingga penelitian ini dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern seperti saat ini, perkembangan suatu negara bisa juga

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. investor. Hal ini dapat dilihat pada potensi keuntungan investasi di Bursa Efek

KOMPARABILITAS KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL KRISNO SEPTYAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA SYARIAH DAN REKSADANA KONVENSIONAL DITINJAU BERDASARKAN TINGKAT RISK AND RETURN

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DENGAN METODE RISK-ADJUSTED RETURN DI BURSA EFEK INDONESIAPERIODE TAHUN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

PADA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE, TREYNOR DAN JANSEN. NPM : Jurusan : Akuntansi

Analisis Kinerja Reksa Dana Saham Dengan Menggunakan Metode Sharpe Dan Jensen Untuk Periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Model, Treynor s Model, Jensen s Model, Appraisal Ratio dan Snail Trail.

BAB IV ANALISIS DATA PENELITIAN. 1) Analisis atau Uji Asumsi Dasar (Uji Normalitas). Uji asumsi dasar digunakan untuk memberikan pre test, atau uji

PERBEDAAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain


BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

SKRIPSI ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA SAHAM DAN REKSA DANA CAMPURAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE, TREYNOR, DAN JENSEN OLEH

ANALISIS KEMAMPUAN STOCK SELECTION DAN MARKET TIMING PADA REKSA DANA SAHAM DI INDONESIA PERIODE JANUARI 2008-JULI 2013

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA

ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini, perkembangan instrumen investasi di Indonesia cukup pesat terutama perkembangan instrumen investasi reksa dana. Reks

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tendelin (2001: 3) investasi adalah komitmen atas sejumlah dana

ANALISIS KINERJA REKSADANA PENDAPATAN TETAP DAN REKSADANA CAMPURAN PADA MANAJER INVESTASI TERBAIK TAHUN Oleh : Dedi Setia Ardi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA 14 REKSA DANA SAHAM TERBAIK PERIODE 2010

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi a. PT. Fortis Investment

Transkripsi:

Juni Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Kartini & Rico F. 1 Vol. 2, No 1, Juni 2011, 1-16 PENDAHULUAN ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA REKSA DANA KONVENSIONAL DENGAN KINERJA REKSA DANA SYARIAH Kartini Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Rico Febriyanto Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia 1. Latar belakang Reksa dana merupakan salah satu alternatif dan solusi bagi masyarakat pemodal yang ingin berinvestasi namun memiliki keterbatasan kapasitas dan pengetahuan investasi, informasi, waktu serta dana investasi yang terbatas. Melalui reksa dana, pemodal sudah tidak perlu repot mengelola portofolio investasinya sendiri karena manajer investasi yang akan mengelola dana investasi para pemodal. Menurut Undang - undang Pasar Modal ABSTRACT The objective of the research is to investigate the difference between the performance of conventional equity funds with the performance of Islamic equity funds in the period January 2008 to June 2010. The data used are secondary data derived from 23 conventional equity funds and 6 of Islamic equity funds listed on the Indonesia Stock Exchange in the period January 2008 to June 2010. Data used are monthly data in the form of an Islamic equity fund net asset value (NAV) and conventional equity funds, IHSG, JII, and interest rate of Bank Indonesia (BI rate). This research is using Sharpe index, Treynor index, and Jensen s indices in assessing the performance for each mutual fund equity fund both conventional and Islamic equity funds. In addition, this study used an independent test of the T-test to examine whether there are differences between the performance of conventional equity funds with the performance of Islamic equity funds. The hypothesis of this research is the Sharpe index, Treynor index, and Jensen index shariah funds greater than the Sharpe index, Treynor index, and Jensen s index of conventional mutual funds. Based on independent test T-test, concluded that there was no significant difference between the performance of Islamic equity funds with a performance of conventional equity funds, with a confidence level of 95 %. Keywords: Conventional equity fund, Islamic equity funds, Sharpe index, Treynor index, and Jensen index (UU PM) Nomor 8 Tahun 1995, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Manajer investasi adalah orang yang yang bertanggung jawab mengelola dana yang terkumpul dalam reksa dana. Dana yang telah terkumpul akan dikelola ke dalam berbagai sekuritas atau surat berharga seperti saham, obligasi, dan aset lainnya seperti property dengan tujuan

2 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni untuk mencapai target investasi yang menguntungkan bagi investor. Reksa dana yang lebih sering dikenal selama ini adalah reksa dana konvensional. Kinerja reksa dana konvensional ini menun-jukkan hasil yang cukup baik. Namun dalam reksa dana konvensional tidak ada proses penyaringan untuk aktivitas investasi yang mengandung mudharat. Oleh sebab itu, dengan semakin maraknya dunia ekonomi Islam, maka Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa mengenai investasi dalam reksa dana. Disamping investasi di Bank Islam masyarakat muslim bisa berinvestasi di pasar modal melalui reksa dana syariah. Reksa dana syariah sebagai bentuk investasi ideal sejalan dengan prinsip syariah yang sangat mendorong alokasi produktif sumber daya ekonomi, partisipasi modal dan pembagian resiko. Reksa dana syariah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kelompok investor yang menginginkan memperoleh pendapatan investasi dari sumber dan cara bersih yang dapat dipertanggungjawabkan secara religius sesuai prinsip syariah (Achsien, 2003). Perkembangan produk - produk reksa dana dewasa ini semakin pesat. Bagi umat Islam khususnya, saat ini telah muncul reksa dana yang berbasis syariah yang merupakan salah satu alternatif yang menyegarkan karena tidak hanya memandang dari jumlah return yang dihasilkan akan tetapi juga memasukkan unsur religius di dalamnya. Oleh karena itu investor tidak perlu ragu lagi mengenai return yang dihasilkan, karena di dalamnya portofolio yang terdapat dalam reksa dana syariah yang ditempatkan pada saham atau obligasi yang sesuai syariah. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hayati (2006) terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional dan reksa dana pendapatan tetap syariah pada periode 2004-2005. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional pada tahun 2005 memiliki kinerja yang memburuk dibanding dengan tahun 2004. Sedangkan kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah menunjukkan kinerja yang baik selama periode 2004-2005. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional. Alimuddin (2007) melakukan penelitian terhadap kinerja reksa dana saham syariah dan reksa dana konvensional pada PT. Danareksa (Persero) pada periode Januari 2003 sampai Juni 2006. Penelitian tersebut membandingkan kinerja reksa dana saham syariah dengan kinerja reksa dana saham konvensional menggunakan metode Sharpe. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional. Berdasarkan siaran pers Bapepam- LK akhir tahun 2008, reksa dana syariah telah menunjukkan peningkatan jumlah reksa dana syariah yang beredar di Indonesia sebesar 38,46%, dari 26 reksa dana syariah pada tahun 2007 meningkat menjadi 36 reksa dana syariah pada tahun 2009 dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah sebesar Rp 1,814 triliun (Bapepam-LK, 2008). Pada tahun 2009 jumlah reksa dana syariah yang memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK meningkat sebesar 24,3% dibanding akhir tahun 2008, dari 37 reksa dana menjadi 46 reksa dana. Proporsi jumlah reksa dana syariah telah mencapai 8,2% dari total reksa dana yang aktif, meningkat dibanding akhir tahun 2008 yang baru mencapai 6,59%. Ditinjau dari NAB, total NAB reksa dana syariah pada Desember 2009 mencapai

Juni Kartini & Rico F. 3 Rp 4,63 triliun, meningkat 161% dari NAB akhir tahun 2008 yang hanya mencapai Rp 1,77 triliun. Perkembangan yang pesat ini meningkatkan proporsi NAB reksa dana syariah terhadap total NAB reksa dana yaitu mencapai 4,09% pada Desember 2009 dibandingkan dengan akhir tahun 2008 sebesar 2,42% (Bapepam-LK, 2009). Berdasarkan siaran pers Bapepam- LK akhir tahun 2010, terjadi pertumbuhan yang cukup menggembirakan pada investasi reksa dana. Jumlah reksa dana syariah meningkat sebesar 6,5%, dari 46 reksa dana menjadi 48 reksa dana. Ditinjau dari NAB, total NAB reksa dana syariah pada Desember 2010 mencapai Rp 5,17 triliun, meningkat 9,71% dari NAB akhir tahun 2009 sebesar Rp 4,63 triliun. Namun disisi lain terjadi penurunan proporsi NAB reksa dana syariah terhadap total NAB reksa dana, dari 4,09% pada akhir 2009 menjadi 3,56% pada akhir tahun 2010 (Bapepam-LK, 2010). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya adalah obyek yang digunakan merupakan reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah yang beredar di Indonesia pada periode Januari 2008 sampai dengan Juni 2010, dan penilaian kinerja reksa dana menggunakan tiga indeks yaitu indeks Sharpe,indeks Treynor, dan indeks Jensen. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah: apakah kinerja (Indeks Sharpe, Trenor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dari pada kinerja (Indeks Sharpe, Trenor, dan Jensen) reksa dana saham konvensional? TINJAUAN TEORI Perbedaan reksa dana konvensional dan reksa dana syariah terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 Perbedaan Reksa dana Konvensional dan Reksa dana Syariah Perbedaan Tujuan investasi Reksa dana Konvensional Memperoleh pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang Reksa dana Syariah Memperoleh pertumbuhan nilai investasi dalam jangka panjang berdasarkan syariah Islam Time horizon Long Medium to long Kebijakan investasi Strategi portofolio Alat ukur dan evaluasi kinerja Proses filterisasi Seluruh investasi yang menunjang investasi - Strategi analisis sekuritas - manajemen portofolio pasif Dibandingkan dengan indeks pasar (IHSG) Tidak ada proses filterisasi Sumber: (Achsien, 2003) Investasi pada aset yang sesuai dengan anjuran Dewan Syariah - Strategi rotasi sektor - Manajemen portofolio aktif Dibandingkan dengan indeks pasar Islami (JII) Ada proses filterisasi 1. Penelitian Terdahulu Penelitian Hayati (2006) terhadap kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional dan reksa dana pendapatan tetap syariah pada periode 2004-2005 menunjukkan bahwa kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional pada tahun 2005 memiliki kinerja yang memburuk dibanding dengan tahun 2004. Sedangkan kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah menunjukkan kinerja yang baik selama periode 2004-2005. Sehingga kinerja reksa dana pendapatan tetap syariah lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana pendapatan tetap konvensional.

4 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Penelitian Alimuddin (2007) pada PT Danareksa (Persero) membandingkan kinerja reksa dana saham syariah dengan kinerja reksa dana saham konvensional menggunakan metode Sharpe selama periode Januari 2003 sampai Juni 2006. Hasilnya menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara reksa dana saham syariah dengan reksa dana saham konvensional. Elfakhani dan Hassan (2005) melakukan penelitian terhadap kinerja reksa dana syariah di dunia dengan menggunakan sampel 46 reksa dana syariah yang dibagi menjadi 8 sektor berdasarkan daerah dan jenis investasi yaitu: global equity fund, european equity fund, asian equity fund, american equity fund, malaysian equity fund, emerging market equity fund, emerging market south africa, small cap technology fund, dengan menggunakan data 1 Agustus 1997 hingga 31 Desember 2002. Adapun benchmark yang dipakai adalah Islamic Market Index dan S&P 500 Composite Index, U.S, Treasurry Bill, Kuala Lumpur Stock Exchange Syariah Index untuk Malaysian equity Fund. Dow Jones Islamic Index untuk small cap fund, FTSE untuk europe, american, south africa, global dan pasific basin risk free. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas reksa dana memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan benchmark-nya kecuali asian fund. Ferdian dan Dewi (2007) melakukan study komparatif reksa dana syariah antara Indonesia dan Malaysia dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reksa dana syariah Malaysia lebih mengungguli reksa dana Indonesia, hal ini dikarenakan pasar modal Islam Malaysia lebih mapan dibanding pasar modal syariah Indonesia dari segi jumlah dana, jumlah pemain di pasar dan besarnya permintaan reksa dana syariah Malaysia. Kesimpulan secara keseluruhan, baik reksa dana syariah Indonesia maupun reksa dana syariah Malaysia relatif mengungguli kinerja pasar masingmasing. Maheran dan Mokhtar (2007) melakukan penelitian tentang reksa dana saham syariah di Malaysia pada periode 2002 hingga periode 2006. Penelitian ini berfokus pada jenis agresif reksa dana saham dengan menganalisa resiko dan return (pengembalian). Dengan cara mengukur kinerja reksa dana, yaitu nilai aktiva bersih dari sembilan reksa dana saham syariah dan nilai portofolio pasar atau Kuala Lumpur Syariah Index (KLSI), menggunakan metode Sharpe dan Treynor. Dari sembilan reksa dana yang dijadikan sampel, hanya empat reksa dana saham yang menunjukkan kinerja yang positif. Uji hubungan menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara return pasar diukur dengan Kuala Lumpur Indeks Syariah (KLSI) dan reksa dana saham syariah. HIPOTESIS Hipotesis penelitian ini adalah: Kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dibanding dengan kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham konvensional. Ho : µ1 µ2 Kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah tidak lebih baik atau sama dengan kinerja reksa dana saham konvensional Ha : µ1 > µ2 Kinerja (Indeks Sharpe,Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dari pada kinerja reksa dana saham konvensional

Juni Kartini & Rico F. 5 METODA PENELITIAN 1. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah reksa dana. Data yang digunakan adalah reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah yang terdaftar di BEI dan telah mendapatkan izin dari badan pengawas pasar modal. Selain itu juga menggunakan return pasar sebagai benchmark (pembanding) yaitu IHSG sebagai benchmark dari reksa dana konvensional dan JII sebagai benchmark dari reksa dana syariah. 2. Teknik Pengambilan Sampel Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada purposive sampling. Kriteria yang digunakan sebagai sampel yaitu: a. Reksa dana yang dijadikan sampel merupakan jenis reksa dana saham. b. Sampel yang diambil merupakan reksa dana yang ditawarkan pada periode Januari 2008 sampai dengan Juni 2010. c. Sampel yang diambil merupakan produk dari perusahaan reksa dana yang aktif selama Januari 2008 sampai dengan Juni 2010 dan memiliki Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dipublikasikan di media cetak. d. Tidak pernah diberhentikan sementara kegiatan operasinya selama periode Januari tahun 2008 hingga Juni 2010. Dari syarat tersebut diperoleh sebanyak 29 sampel produk reksa dana saham yang terdiri dari 23 reksa dana saham konvensional dan 6 reksa dana saham syariah. 3. Definisi Operasional Variabel Penelitian Pengukuran kinerja reksa dana dalam penelitian ini menggunakan 3 (tiga) metode, yaitu indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen. a. Metode Sharpe (Sharpe Index) Pengukuran Sharpe diformulasikan sebagai berikut (Achsien, 2003): Sp = R i R f /σ Dimana : S p : Indeks Sharpe Ri : Rata-rata return reksa dana pada periode t R f : Rata-rata investasi bebas risiko untuk periode t σ : Standar deviasi b. Metode Treynor (Treynor Index) Metode Treynor diformulasikan sebagai berikut (Achsien, 2003) : Ti = R i Dimana : R f /β T i : Indeks Treynor R i : Rata-rata return reksa dana pada periode t R f : Rata-rata investasi bebas risiko untuk periode t β : Beta c. Metode Jensen (Jensen Index) Metode Jensen diformulasikan sebagai berikut (Achsien, 2003) : A j = Dimana : ( R R ) β( R R ) i f A j : Indeks Jensen R m : Rata-rata return pasar R f : Rata-rata return bebas risiko R i : Rata-rata return reksa dana β : Beta m f

6 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni 4. Metode Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian yang mengukur dan menganalisa kerja manajemen reksa dana dalam mengelola investasinya dengan menggunakan beberapa indeks pengukuran kinerja antara lain indeks Sharpe, indeks Treynor, dan indeks Jensen. Tahapan pelaksanaan kegiatan penelitian: a. Mencari dan mengumpulkan daftar nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana saham konvensional dan reksa dana saham syariah, yang dapat diperoleh dari Harian Bisnis Indonesia. b. Mencari nilai IHSG dan nilai JII, yang dapat diperoleh di Pojok BEI Universitas Islam Indonesia. c. Mencari tingkat SBI yang dapat diperoleh di website www.bi.co.id.. d. Mencari R i yaitu pertumbuhan nilai aktiva bersih (NAB) untuk reksa dana konvensional dengan menggunakan rumus : IHSG = Indeks Harga Saham t Gabungan akhir bulan ini IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan akhir bulan sebelumnya f. Mencari R i yaitu pertumbuhan Nilai Aktiva Bersih (NAB) untuk reksa dana syariah dengan menggunakan rumus: R i = ( NAB NAB ) t NAB t 1 t 1 Dimana: R i = Return kinerja reksa dana sub-periode tertentu NAB t = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan ini NAB t-1 = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan sebelumnya R i = ( NAB NAB ) t NAB t 1 t 1 g. Mencari nilai R m yaitu pertumbuhan JII untuk reksa dana syariah dengan menggunakan rumus: Dimana: R i = Return reksa dana subperiode tertentu NAB t = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan ini NAB t-1 = Nilai Aktiva Bersih/unit akhir bulan sebelumnya e. Mencari nilai Rm yaitu pertumbuhan IHSG untuk reksa dana konvensional dengan menggunakan rumus : R m = ( IHSG IHSG ) t IHSG t 1 t 1 R m = ( JII JII ) t JII t 1 t 1 Dimana: R m = Return pasar syariah (JII) pada sub periode tertentu JII t = Indeks JII akhir bulan ini JII t-1 = Indeks JII akhir bulan sebelumnya h. Mencari standar deviasi reksa dana konvensional dan reksa dana syariah dengan rumus : Dimana: R m = Return pasar (IHSG) pada sub periode tertentu SD = 2 NAB NAB n 1

Juni Kartini & Rico F. 7 Dimana: S = standar deviasi sampel Σ = simbol dari operasi penjumlahan NAB = nilai data yang berada dalam sampel NAB = rata-rata hitung sampel n = jumlah total data i. Mencari nilai beta dengan meregresi reksa dana syariah terhadap JII dan reksa dana konvensional terhadap IHSG, dimana beta digunakan untuk menghitung indeks Treynor dan indeks Jensen. R p, t = α + β p R m,t Dengan: R p, t = return portofolio reksa dana i pada periode t α = bagian dari tingkat keuntungan portofolio i yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar, dan variabel ini merupakan variabel acak R m, t = return pasar (IHSG)/(JII) pada periode t = beta portofolio reksa dana i β p j. Melakukan perhitungan indeks Sharpe konvensional dan syariah, indeks Treynor konvensional dan syariah, indeks Jensen konvensional dan syariah. k. Melakukan uji independent sample T-test antara: 1) Reksa Dana Saham Konvensional dan Reksa Dana Saham Syariah terhadap indeks sharpe. 2) Reksa Dana Saham Konvensional dan Reksa Dana Saham Syariah terhadap indeks Treynor. 3) Reksa Dana Saham Konvensional dan Reksa Dana Saham Syariah terhadap indeks Jensen. 5. Pengujian Hipotesis Ho : µ1 µ2 Kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah tidak lebih baik atau sama dengan kinerja reksa dana saham konvensional Ha : µ1 > µ2 Kinerja (Indeks Sharpe,Treynor, dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dari pada kinerja reksa dana saham konvensional Statistik uji yang digunakan untuk pengujian hipotesis adalah independent sampel t-test dengan menggunakan tingkat signifikan (α ) 5%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBA- HASAN 1. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional Periode 2008 Dari Tabel 2 dapat terlihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar -0,052 untuk IHSG. Berdasarkan penilaian expected return dari 23 (dua puluh tiga) reksa dana saham konvensional hanya 13 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG. Indeks Sharpe untuk IHSG sebesar -0,526. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe, 22 produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG, hanya BNI Dana Berkembang (-0,697) yang berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG. Pada tahun ini produk reksa dana Panin Dana Maksima menempati peringkat teratas. Sedangkan indeks Treynor untuk IHSG sebesar -0,059. Berdasarkan

8 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Tabel 2 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Konvensional Periode 2008 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Bahama -0,360 10-0,042 8 0,023 5-0,049 0,155 1,337 2 BNI -0,697 23-0,079 23-0,023 23-0,084 0,131 1,164 3 BUMN -0,411 17-0,048 17 0,015 15-0,056 0,154 1,323 4 DR Mawar -0,424 20-0,050 19 0,011 18-0,052 0,139 1,183 5 Fortis -0,372 12-0,043 11 0,021 10-0,052 0,159 1,366 6 FS Dividend -0,368 11-0,047 16 0,014 16-0,049 0,153 1,197 7 FSI Sectoral -0,386 15-0,045 14 0,018 12-0,050 0,148 1,271 8 GMT -0,338 6-0,040 6 0,022 8-0,039 0,138 1,164 9 Mandiri -0,377 14-0,044 12 0,022 7-0,056 0,167 1,444 10 Manulife -0,419 18-0,049 18 0,012 17-0,048 0,132 1,131 11 Panin -0,216 1-0,026 1 0,003 20-0,022 0,136 1,150 12 Paramitra -0,458 7-0,057 21 0,002 21-0,071 0,170 1,356 13 Phinisi -0,376 13-0,044 13 0,018 13-0,045 0,138 1,183 14 Platinum -0,350 9-0,042 9 0,024 4-0,052 0,168 1,400 15 Pratama -0,339 21-0,040 5 0,029 2-0,053 0,176 1,501 16 RD Grow2-0,335 5-0,043 10 0,016 14-0,034 0,123 0,968 17 RD Maestro -0,420 19-0,050 20 0,011 19-0,052 0,141 1,187 18 Rencana -0,346 8-0,041 7 0,022 6-0,043 0,145 1,229 19 Schroder -0,333 4-0,039 4 0,022 9-0,036 0,129 1,095 20 Si dana -0,311 2-0,038 3 0,024 3-0,036 0,137 1,136 21 Si dana optimal -0,473 22-0,058 22 0,001 22-0,063 0,148 1,205 22 Syailendra -0,317 3-0,036 2 0,030 1-0,041 0,152 1,330 23 Trim -0,391 16-0,046 15 0,018 11-0,054 0,158 1,347 Rm (IHSG) -0,526-0,059 0,000-0,052 0,112 1 Sumber: Data olahan 2011 penilaian kinerja metode Treynor, 22 produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG, hanya BNI dana berkembang berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG karena hanya mampu menghasilkan kinerja sebesar -0,079. Pada tahun 2008 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Panin Dana Maksima menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen hampir semua produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap IHSG hanya BNI dana berkembang (-0,023) yang memperoleh angka negatif karena perolehan expected return reksa dana yang lebih rendah dari IHSG. Reksa dana Syailendra equity opportunity fund menempati posisi pertama berdasarkan metode Jensen 2008. 2. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Periode 2008 Tabel 3, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar -0,062 untuk JII.

Juni Kartini & Rico F. 9 Tabel 3 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Syariah Periode 2008 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Fortis Amanah -0,472 3-0,527 6-0,054 6-0,054 0,130 0,117 2 Mandiri Syariah -0,381 2-0,049 2 0,022 2-0,047 0,141 1,097 3 PNM Syariah -0,166 1-0,022 1 0,071 1-0,025 0,196 1,504 4 CIMB syariah -0,597 6-0,076 4-0,007 3-0,067 0,124 0,972 5 Si Dana syariah -0,541 4-0,089 5-0,019 5-0,076 0,155 0,939 6 Trim syariah -0,578 5-0,075 3-0,008 4-0,084 0,158 1,221 Rm (JII) -0,558-0,069 0,000-0,062 0,123 1 Sumber: Data olahan 2011 Berdasarkan penilaian expected return, hanya tiga reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII, yaitu PNM Syariah (-0,025), Mandiri Syariah (-0,047), Fortis Amanah (-0,054). PNM Syariah merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun 2008. Indeks Sharpe untuk JII sebesar -0,558. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe, hanya empat reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII yaitu PNM Syariah (-0,166), Mandiri Syariah (-0,381), Fortis Amanah (-0,472), Si Dana syariah (-0,541). Pada tahun ini produk reksa dana PNM Syariah menempati peringkat teratas berdasarkan metode Sharpe. Sedangkan indeks Treynor untuk JII sebesar -0,069. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, hanya dua reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII yaitu PNM Syariah (-0,022), Mandiri Syariah (-0,049). Pada tahun 2008 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana PNM Syariah menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen hanya dua produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap JII yaitu PNM Syariah (0,071) dan Mandiri Syariah (0,022). Hanya dua reksa dana saham syariah mampu memberikan nilai yang positif, peringkat teratas ditempati oleh PNM Syariah diikuti oleh Mandiri Syariah. 3. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional periode 2009 Dari tabel 4 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,063 untuk IHSG. Berdasarkan expected return dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 18 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG. Pratama Saham merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun 2009. Indeks Sharpe untuk IHSG sebesar 0,780. Berdasarkan penilaian kinerja Metode Sharpe dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 14 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan 9 (sembilan) produk

10 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni reksa dana lainnya berkinerja tidak lebih Berdasarkan metode Jensen hampir baik dibanding IHSG. Pada tahun ini semua produk reksa dana memperoleh produk reksa dana first state indocequety nilai yang positif dan mampu outperform sectoral fund menempati peringkat terhadap IHSG, hanya tiga produk reksa teratas. dana yang memperoleh angka negatif Tabel 4 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Konvensional Periode 2009 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Bahama 0,951 6 0,078 2 0,019 8 0,073 0,070 0,856 2 BNI 0,452 22 0,047 21-0,014 22 0,070 0,142 1,376 3 BUMN 0,612 20 0,077 14 0,015 11 0,062 0,092 0,726 4 DR Mawar 0,833 11 0,074 13 0,014 13 0,066 0,072 0,805 5 Fortis 0,886 8 0,076 6 0,018 9 0,075 0,078 0,903 6 FS Dividend 0,976 4 0,086 10 0,019 7 0,062 0,057 0,649 7 FSI Sectoral 1,127 1 0,088 7 0,039 1 0,066 0,053 0,681 8 GMT 0,830 12 0,079 23 0,021 2 0,080 0,089 0,937 9 Mandiri 0,867 10 0,073 20 0,015 12 0,071 0,075 0,887 10 Manulife 0,874 9 0,067 11 0,010 19 0,069 0,072 0,943 11 Panin 0,822 13 0,071 3 0,015 10 0,080 0,090 1,037 12 Paramitra 0,290 23 0,035 18-0,036 23 0,062 0,195 1,627 13 Phinisi 1,052 2 0,085 22 0,020 3 0,068 0,059 0,729 14 Platinum 0,624 19 0,068 5 0,014 14 0,086 0,128 1,171 15 Pratama 0,681 18 0,072 4 0,020 4 0,100 0,138 1,305 16 RD Grow2 0,705 16 0,068 17 0,013 16 0,081 0,106 1,094 17 RD Maestro 0,907 7 0,067 1 0,009 20 0,062 0,062 0,843 18 Rencana 0,958 5 0,084 9 0,019 6 0,065 0,062 0,699 19 Schroder 1,018 3 0,084 8 0,020 5 0,067 0,060 0,729 20 Si dana 0,799 14 0,069 15 0,013 15 0,079 0,091 1,052 21 Si dana optimal 0,704 17 0,068 19 0,011 17 0,073 0,095 0,982 22 Syailendra 0,563 21 0,051 16-0,008 21 0,070 0,114 1,265 23 Trim 0,735 0,067 12 0,010 18 0,069 0,086 0,937 Rm (IHSG) 0,780 0,057 0,000 0,063 0,073 1 Sumber: Data olahan 2011 Sedangkan indeks Treynor untuk IHSG sebesar 0,057. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, duapuluh produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG, sedangkan tiga reksa dana berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG yaitu Syailendra, BNI, Paramitra karena hanya mampu menghasilkan kinerja masingmasing sebesar 0,051; 0,047,dan 0,033. Pada tahun 2009 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana first state indocequety sectoral fund menempati peringkat teratas. yaitu Syailendra (-0,008), BNI (-0,014), Paramitra (-0,036) karena ketiga reksa dana tersebut memiliki beta yang besar. Tabel diatas menunjukkan bahwa reksa dana first state indocequety sectoral fund menempati posisi pertama berdasarkan metode Jensen 2009 4. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Syariah periode 2009

Juni Kartini & Rico F. 11 Tabel 5 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Syariah Periode 2009 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Fortis Amanah 0,886 1 0,082 3 0,018 3 0,072 0,074 0,808 2 Mandiri Syariah 0,864 4 0,076 5 0,013 5 0,062 0,065 0,728 3 PNM Syariah 0,867 2 0,087 1 0,019 2 0,066 0,069 0,686 4 CIMB syariah 0,864 3 0,076 4 0,013 4 0,062 0,065 0,728 5 Si Dana syariah 0,777 5 0,083 2 0,023 1 0,085 0,101 0,945 6 Trim syariah 0,692 6 0,065 6 0,005 6 0,061 0,079 0,835 Rm (JII) 0,781 0,0592 0,000 0,065 0,076 1 Sumber: Data olahan 2011 Dari Tabel 5 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,065 untuk JII, sedangkan untuk keenam produk reksa dana masing-masing sebesar 0,072; 0,062; 0,066; 0,062; 0,085; dan 0,061. Dengan demikian dari keenam produk reksa dana tersebut hanya tiga reksa dana saja yang kinerjanya lebih baik (outperform) dari JII yaitu Si Dana Saham (0,085), Fortis Amanah (0,072) dan PNM Syariah (0,066). Si Dana Saham Syariah merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun 2009. Indeks Sharpe untuk JII sebesar 0,781, sedangkan untuk keenam produk reksa dana masingmasing sebesar 0,886; 0,864; 0,867; 0,864; 0,777; 0,692. Dari keenam reksa dana tersebut terdapat empat reksa dana yang mampu berkinerja baik sedangkan dua reksa dana lainnya kinerjanya tidak lebih baik (underperfom) dari JII yaitu Si Dana Saham Syariah dan Trim Syariah. Pada tahun ini produk reksa dana Fortis Amanah menempati peringkat teratas berdasarkan metode Sharpe. Sedangkan indeks Treynor untuk JII dengan sebagai pembandingnya, keenam produk reksa dana memperoleh angka masing-masing 0,082; 0,076; 0,087; 0,076; 0,083; 0,065. Semua reksa dana menunjukkan kinerja yang lebih baik dari kinerja JII yang hanya memperoleh angka sebesar 0,0592. Pada tahun 2009 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana PNM Syariah menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen semua produk reksa dana memperoleh nilai yang positif. Tabel di atas menunjukkan bahwa semua reksa dana saham syariah mampu memberikan nilai yang positif, peringkat teratas ditempati oleh Si Dana Saham Syariah. 5. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional Periode 2010 Dari Tabel 6 terlihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,023 untuk IHSG. Berdasarkan penilaian kinerja expected return dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 7 (tujuh) reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan sisanya 16 reksa dana berkinerja tidak lebih baik (underperform) dari IHSG. Bahama Dana Prima merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling

12 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni baik berdasarkan expected return pada tahun 2010. Dilihat indeks Sharpe untuk IHSG sebesar 0,159. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe dari 23 (duapuluhtiga) reksa dana saham konvensional hanya 6 reksa dana yang berkinerja lebih baik (outperform) dari IHSG, sedangkan 17 produk reksa dana lainnya berkinerja tidak lebih baik dibanding IHSG. Pada tahun ini produk reksa dana Bahama Dana Prima menempati peringkat teratas. Sedangkan indeks Treynor untuk IHSG sebesar 0,018. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, hanya dua produk reksa dana mampu berkinerja lebih baik dibanding IHSG yaitu Bahama (0,036) dan BNI (0,025) sedangkan 21 reksa dana lainnya berkinerja tidak lebih baik (underperform) dibanding IHSG. Pada tahun 2010 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Bahama Dana Prima menempati peringkat teratas Berdasarkan metode Jensen hanya 2 (dua) produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap IHSG, 21 produk reksa dana lainnya memperoleh angka negatif karena reksa dana tersebut memiliki beta yang cukup besar dan memiliki perolehan expected return yang lebih Tabel 6 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Konvensional Periode 2010 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Bahama 0,097 16 0,009 15-0,011 17 0,016 0,113 1,251 2 BNI 0,001 20 0,000 20-0,026 22 0,006 0,130 1,462 3 BUMN 0,049 17 0,004 17-0,017 18 0,011 0,114 1,251 4 DR Mawar 0,126 12 0,011 12-0,009 14 0,022 0,130 1,440 5 Fortis 0,151 8 0,014 8-0,006 8 0,023 0,119 1,325 6 FS Dividend 0,164 6 0,015 4-0,003 4 0,024 0,111 1,177 7 FSI Sectoral 0,147 10 0,013 9-0,006 9 0,023 0,120 1,317 8 GMT -0,002 21 0,000 21-0,025 20 0,005 0,125 1,383 9 Mandiri 0,122 13 0,025 2 0,007 2 0,030 0,201 0,971 10 Manulife 0,168 4 0,015 5-0,003 5 0,022 0,101 1,111 11 Panin 0,393 1 0,036 1 0,023 1 0,051 0,115 1,269 12 Paramitra -0,249 23-0,023 22-0,079 23-0,039 0,177 1,937 13 Phinisi 0,166 5 0,009 16-0,018 19 0,022 0,102 1,937 14 Platinum -0,095 22-0,080 23-0,007 12-0,001 0,063 0,074 15 Pratama 0,003 19 0,000 19-0,011 16 0,006 0,069 0,650 16 RD Grow2 0,105 14 0,009 13-0,008 13 0,015 0,089 0,984 17 RD Maestro 0,097 15 0,009 14-0,011 15 0,016 0,109 1,198 18 Rencana 0,147 9 0,013 10-0,006 10 0,023 0,117 1,299 19 Schroder 0,139 11 0,013 11-0,006 11 0,020 0,103 1,138 20 Si dana 0,158 7 0,014 7-0,005 7 0,023 0,114 1,266 21 Si dana optimal 0,168 3 0,015 6-0,003 6 0,024 0,108 1,211 22 Syailendra 0,183 2 0,016 3-0,002 3 0,027 0,119 1,318 23 Trim 0,030 18 0,003 18-0,025 21 0,010 0,151 1,664 Rm (IHSG) 0,159 0,018 0,000 0,023 0,113 1 Sumber: Data diolah 2011

Juni Kartini & Rico F. 13 rendah dibanding IHSG. Tabel di atas menunjukkan bahwa reksa dana Rencana Cerdas menempati posisi pertama berdasarkan metode Jensen 2010. 6. Penilaian Kinerja Reksa Dana Saham Syariah Periode 2010 Dari tabel 7 di atas, dapat kita lihat tingkat pengembalian (return) yang dihasilkan oleh pasar sebesar 0,018 untuk JII. Berdasarkan penilaian kinerja expected return, hanya Fortis Amanah (0,020) yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII. Fortis Amanah merupakan produk reksa dana saham yang kinerjanya paling baik berdasarkan expected return pada tahun 2010. Indeks Sharpe untuk JII sebesar 0,104. Berdasarkan penilaian kinerja metode Sharpe, hanya Fortis Amanah (0,126) saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII. Pada tahun ini produk reksa dana Fortis Amanah menempati peringkat teratas berdasarkan metode Sharpe. Sedangkan kalau dilihat dari indeks Treynor untuk JII sebesar 0,012. Berdasarkan penilaian kinerja metode Treynor, satu produk reksa dana saja yang mampu berkinerja lebih baik dibanding JII yaitu Fortis Amanah (0,013). Pada tahun 2010 berdasarkan metode Treynor, produk reksa dana Fortis Amanah menempati peringkat teratas. Berdasarkan metode Jensen hanya satu produk reksa dana memperoleh nilai yang positif dan mampu outperform terhadap JII yaitu Fortis Amanah (0,001). Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya satu reksa dana saham syariah mampu memberikan nilai yang positif, peringkat teratas ditempati oleh Fortis Amanah. 7. Hasil Pengujian Perbedaan Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional dengan Reksa Dana Saham Syariah periode 2008-2010 Independent Samples Test menguji apakah kedua kelompok memiliki rata-rata yang sama. Hasil Independent Samples Test terlihat pada tabel 8 menunjukkan bahwa indeks Sharpe memiliki t hitung 0,225 < t tabel 1,663 atau tingkat signifikansinya 0,822 > 0,05, sehingga Ha ditolak atau Ho diterima artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja reksa dana saham syariah berdasarkan indeks Sharpe. Sedangkan untuk indeks Treynor t hitung 0,872 < t tabel 1,734 atau tingkat signifikansinya 0,395 > 0,05, sehingga Ha ditolak atau Ho diterima artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja reksa dana saham syariah berdasarkan indeks Treynor. Tabel 7 Hasil Perhitungan Kinerja Reksa Dana Syariah Periode 2010 No RD Saham Sharpe Rank Treynor Rank Jensen Rank E(Ri) SD Beta 1 Fortis Amanah 0,126 1 0,013 1 0,001 1 0,020 0,117 1,106 2 Mandiri Syariah 0,079 2 0,008 2-0,004 2 0,014 0,106 0,997 3 PNM Syariah -0,034 6-0,004 6-0,019 6 0,001 0,132 1,241 4 CIMB syariah 0,030 4 0,003 4-0,005 3 0,007 0,066 0,595 5 Si Dana syariah 0,070 3 0,007 3-0,005 4 0,014 0,123 1,160 6 Trim syariah 0,014 5 0,002 5-0,015 5 0,008 0,150 1,410 Rm (JII) 0,104 0,012 0,000 0,018 0,117 1 Sumber: Data olahan 2011

14 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Begitu juga untuk indeks Jensen t hitung 0,490 < t tabel 1,663 atau tingkat signifikansinya 0,626 > 0,05, sehingga Ha ditolak atau Ho diterima artinya tidak ada perbedaan signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dan kinerja reksa dana saham syariah berdasarkan indeks Jensen. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan dengan menggunakan independent sampel T-test, maka hipotesis yang menyatakan bahwa kinerja (Indeks Sharpe, Treynor dan Jensen) reksa dana saham syariah lebih baik dibanding dengan kinerja (Indeks Sharpe, Treynor, dan Jensen) reksa dana saham konvensional ditolak. Hal ini mungkin disebabkan jumlah dana kelolaan dari reksa dana saham syariah masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan dana kelolaan reksa dana saham konvensional. Selain itu juga mungkin disebabkan karena jumlah pemain dan jumlah permintaan akan reksa dana saham syariah masih relatif sedikit dibandingkan dengan jumlah pemain Tabel 8 Independent Sample T-Test t-test for Equality of Means t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Sharpe Equal variances assumed 0.225 85 0.822 0,0307934 Equal variances not assumed 0.214 25.013 0.832 0,0307934 Treynor Equal variances assumed 1.431 85 0.156 0,0291693 Equal variances not assumed 0.872 18.173 0.395 0,0291693 Jensen Equal variances assumed 0.490 85 0.626 0,0026366 Equal variances not assumed 0.412 22.153 0.684 0,0026366 Sumber: Data Olahan Penulis dengan SPSS Indeks Sharpe dan permintaan dari reksa dana saham konvensional. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Alimuddin (2007) yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja reksa dana saham konvensional dengan kinerja reksa dana saham syariah dengan menggunakan metode Sharpe. SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian ini sebaiknya para investor muslim tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi pada pasar modal syariah khususnya reksa dana saham, karena rata-rata kinerja reksa dana saham syariah memberikan return yang cukup baik terbukti sebagian besar reksa dana saham syariah mampu berkinerja lebih baik (outperform) dibandingkan kinerja pasarnya yaitu JII. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kinerja reksa dana saham syariah tidak berbeda secara Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Analisis Uji Beda Independent Sample T-test Sig (2-tailed) (0. 822) > α (0.05) Ha ditolak atau Ho diterima. Indeks Treynor Indeks Jensen Sig (2-tailed) (0.395) > α (0.05) Ha ditolak atau Ho diterima. Sig (2-tailed) (0.626) > α (0.05) Ha ditolak atau Ho diterima. Sumber: Data diolah

Juni Kartini & Rico F. 15 signifikan dengan kinerja reksa dana konvensional. DAFTAR PUSTAKA Achsien, Iggi H.,(2003), Investasi Syari ah di Pasar Modal, Menggagas, Konsep dan Praktek Manajemen Syari ah, Cetakan 2, Gramedia, Jakarta. Alimuddin, Arman, (2007), Analisis Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham Syariah dengan Reksa Dana Saham Konvensional pada PT Danareksa (Persero), Jurnal Ichsan Gorontalo Volume 2 No. 3.2007, hal 1028-1044. BAPEPAM-LK, (2008), Ringkasan Siaran Pers Akhir Tahun 2008. BAPEPAM-LK, (2009), Ringkasan Siaran Pers Akhir Tahun 2009. BAPEPAM-LK, (2010), Ringkasan Siaran Pers Akhir Tahun 2010. Elfakhani, S. & Hassan, M. K. (2005). Performance of Islamic Mutual Fund. 12th. Economic Research Forum Conference Paper.http://www. maktabaonline.com/elief. html, diakses 24 Januari 2011. Fatwa Dewan Syari ah Nasional MUI No: 33/DSN-MUI/IX/2002 Tentang Obligasi Syari ah Mudharabah,http://www.mui. or.id/mui_in/product_2/fatwa. php?id=41&pg=2, diakses 10 Januari 2010. Ferdian,Ilham.R. & Miranti K. Dewi, (2007). The Performance Analysis of Islamic Mutual Funds A Comparative Study between Indonesia and Malaysia. Makalah dipresentasikan pada diskusi panel International Conference Islamic Development Bank di Singapura. Harian Bisnis Indonesia, untuk data NAB bulanan dan IHSG bulanan. Hayati, N.R, (2006), Perbandingan Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap (Konvensional dan Syariah) Sebagai Suatu Evaluasi Portofolio Investor di Pasar Modal., Jurnal Bisnis, Manajemen dan Ekonomi, Volume 7 Nomor 4 Mei 2006, hal 954-968. Indonesia Stock Exchange, (2007), Syariah Product, www. idx.co.id/mainmenu/ TentangBEI/OurProduct/ SyariahProducts/tabid/142/ language/id-id/default.aspx, diakses 10 Januari 2010. Maheran dan Mokhtar, (2007), Islamic Equity Mutual Fund in Malaysia, www.nikmaheran. com/v1/attachments/030 icequitymutualfundinmala ysia.pdf, diakses 10 Januari 2011. Majelis Ulama Indonesia (MUI), bekerjasama dengan Bank Muamalat Indonesia, Lokakarya Alim Ulama tentang Reksadana Syariah, 24-25 Rabiul Awal 1417 H bertepatan dengan 29-30 Juli 1997, di Jakarta. http:// fatwadsnmui.blogspot.com/, diakses 26 september 2010.

16 Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi Juni Peraturan Bapepam LK Nomor IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah. Tim Studi Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia, (2004), Studi Tentang Investasi Syariah di Pasar Modal Indonesia. BAPEPAM, Departemen Keuangan Republik Indonesia. www.bapepamlk.depkeu.go.id www.bi.go.id www.jsx.go.id www.mui.or.id