BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi dibagi kedalam dua jenis: pertama, investasi dalam sektor riil: perkebunan, peternakan, dan pertambangan. Kedua, investasi dalam sektor keuangan (pasar modal): saham, obligasi dan reksa dana (Samsul, 2006: 284). Investasi di pasar modal dapat membantu masyarakat yang ingin menginvestasikan dananya dengan mudah serta mendapatkan keuntungan. Maka dari itu, banyak investor yang berkeinginan untuk menanamkan dananya di pasar modal. Akan tetapi, kebanyakan masyarakat masih awam terhadap investasi di pasar modal. Pada umumnya investor mengalami kesulitan untuk melakukan investasi sendiri pada suratsurat berharga: saham, obligasi, dan surat berharga yang lain. Kesulitan yang dihadapi investor antara lain melakukan berbagai analisis dan monitor kondisi pasar secara terus menerus yang sangat menyita waktu serta dibutuhkannya dana yang relatif besar untuk dapat melakukan investasi pada surat-surat berharga tersebut. Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri. Pasar Modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan

2 tersebut salah satunya ditandai dengan berkembangnya secara pesat Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) di Pasar Modal Indonesia. Namun demikian, perlu ditanggapi bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas umat islam, adalah mayoritas Reksa Dana Indonesia masih mengandung hal hal yang tidak sejalan dengan ajaran agama Islam. Misalnya, investasi Reksa Dana pada produk produk yang diharamkan dalam Islam. Seperti, minuman keras, judi, pornografi dan jasa keuangan yang non Syariah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan pengkajian dalam hal ini, serta tuntutan dari para masyarakat muslim yang mempertanyakan hukum investasi Reksa Dana Konvensional dilihat dari hukum Islam, Apakah Halal atau Haram?. Maka hal tersebut mendorong para manajer Investasi untuk mengembangkan sebuah produk investasi yang memang diminati masyarakat luas dan sesuai dengan ajaran Islam, yaitu produk Reksa Dana Syariah. Ini merupakan terobosan besar bagi pelaku dan penguna dari produk investasi Reksa Dana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang lebih luas dan lebih beragam melalui Reksa Dana Syariah. Disamping itu instrumen Pasar Modal Syariah lainnya yang sudah mulai mengalami peningkatan secara signifikan adalah Obligasi Syariah, sedangkan pasar uang Syariah sudah lebih dahulu berkembang dipelopori dengan pendirian Bank berbasis Syariah dengan nama Bank Muamalat yang mulai beroperasi sejak tanggal 1 Mei Reksa Dana Syariah dimaksudkan untuk memberikan alternatif investasi yang lebih luas melalui sumber dan cara yang bersih yang dapat dipertanggungjawabkan secara religious berdasarkan Syari at Islam terutama bagi pemodal muslim, tetapi tidak menutup kemungkinan pula bagi para pemodal non muslim yang ingin memperoleh pendapatan yang lebih kompetitif

3 melalui bagi hasil. Kemunculan Reksa Dana Syariah di Indonesia yang dimotori oleh Dana Reksa Syariah terbitan dari PT Danareksa Investment Management tanggal 25 Juni Reksa Dana Syariah ini merupakan cikal bakal kemunculan Pasar Modal Syariah di Indonesia. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki waktu dan keahlian untuk menghitung resiko atas investasi mereka. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 telah diberikan definisi Reksa Dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dengan kata lain, Reksa Dana merupakan tempat berinvestasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh fund manajer atau manajer investasi. Sedangkan Reksa Dana Syariah mengandung pengertian sebagai Reksa Dana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada Syari at Islam. Instrumen investasi yang dipilih dalam portofolionya haruslah yang dikategorikan halal. Dikatakan halal, jika pihak yang menerbitkan instrument investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, seperti tidak melakukan riba, maysir dan gharar. Jadi saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang dikeluarkan perusahaan yang berhubungan dengan produksi atau penjualan minuman keras, rokok, produk mengandung babi, bisnis hiburan berbau maksiat, bisnis senjata, perjudian, pornografi, dan sebagainya tidak dimasukkan ke dalam portofolio Reksa Dana Syariah. Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional nomor: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksananaan Investasi untuk Reksa Dana Syariah, Reksa Dana Syariah adalah

4 Reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syari at Islam, baik dalam bentuk aqad antara pemodal sebagai pemilik harta (sahib al-mal/rabb al mal) dengan manajer investasi sebagai wakil sahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai wakil sahib al-mal dengan pengguna investasi. Semakin berkembangnya instrumen Reksa Dana Syariah dan konvensional di Indonesia, masalah yang dihadapi dari sudut pandang investor adalah bagaimana memilih alternatif Reksa Dana yang ada berdasarkan kinerja portofolio. Pertanyaan tentang apakah manajer investasi Reksa Dana dapat memberikan perkiraan pengembalian (expected return) di atas rata-rata return pasar adalah isu yang relevan bagi investor. Dan Pada kenyataannya, masih banyak keraguan dari kaum awam atau return yang akan diterima dari Reksa Dana Syariah tidak besar atau menguntungkan dibanding Reksa Dana Konvensional.Keraguan tersebut timbul karena ada dugaan kurang optimalnya pengalokasian produk atau portofolio investasi, akibat adanya proses screening yang membatasi investasi portofolionya hanya pada produk yang sesuai dengan Syari at Islam, sedangkan produk-produk Syariah di Indonesia masih terbatas jumlahnya. Dengan jumlah yang masih sedikit tersebut, apakah bisa menghasilkan investasi portofolio yang optimal dan outperform? Dipihak lain, masyarakat pada umumnya bersikap menghindari resiko (risk averse) terhadap produk-produk baru yang belum terlihat hasil kinerjanya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PERBANDINGAN RISIKO DAN TINGKAT PENGEMBALIAN ANTARA REKSA DANA SYARIAH DENGAN REKSA DANA KONVENSIONAL (Studi Kasus pada Produk Reksa Dana yang dikelola oleh PT Danareksa Investment Management yaitu Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek periode Januari 2010 sampai dengan Desember 2012).

5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan penelitian ini dapat dirangkai sebagi berikut : 1. Bagaimana Perbandingan Risiko dan Tingkat Pengembalian (return) Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek? 2. Bagaimana perbandingan kinerja Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek selama periode penelitian baik menggunakan Mutiple Benchmark maupun Single Benchmark Index? C. Tujuan dan Kegunaaan Penelitian Tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk : 1. Untuk mengetahui perbandingan perhitungan Risiko dan tingkat pengembalian Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek serta perhitungan Risiko dan tingkat pengembalian masing masing pasar (IHSG dan JII) yang menjadi tolak ukur Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek. 2. Untuk Menganalisa Perbandingan kinerja Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek baik menggunakan Multiple Benchmark Index dan Single Benchmark Index. Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk : 1. Bagi penulis, dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mengenai investasi di reksadana dan menambah pengetahuan di bidang Pasar Modal, khususnya terkait Risiko dan tingkat pengembalian Reksa Dana Syariah Berimbang dan Reksa Dana Anggrek.

6 2. Bagi ilmu pengetahuan, dapat memberikan referensi yang dapat memperkaya ilmu pengetahuan khususnya mengenai investasi Reksa Dana, dan bagi peneliti lainnya yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Manager Investasi, dapat dijadikan acuan dan referensi untuk menilai kinerja Reksa Dana dan memberikan gambaran perbandingan hasil kinerja Reksa Dana Syariah dan Reksa Dana Konvensional.