PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

I n.f 2dan2, SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN. KELAPA SAINflT. Tanggal Catatan Perubahan Alasan Perubahan

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PERKIRAAN BIAYA PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

METODOLOGI Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Langsung di Kebun

#NT CORP PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI. (BKrP) NO. ISK/AGR.KBN'30. Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Lampiran 1 Curahan Tenaga Kerja (HK) Tanaman Tebu Per Ha Per Musim

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

keja pengendalian gulma secara manual tidak pernah dapat dicapai oleh tenaga kerja, ha1 ini disebabkan oleh kerapatan dan penutupan gulma.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-nya jualah

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

I. PENDAHULUAN. dapat tumbuh di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia. Kelapa sawit

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

KATA PENGANTAR. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Lembar Isian Kerja ini baik langsung maupun tidak langsung.

Oleh Heri Gunawan Nim

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Oleh M. ALVIANSYAH NIM

KASTRASI DAN MANAJEMEN KANOPI. Disampaikan Pada Materi Kelas PAM

TINJAUAN PUSTAKA. Teknis Panen

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI FELIZA ESTATE KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

WNT CONp. ii,l. ffir% #, ' :''+" PT. BANGKITGIAT USAHA TIJIANDIRI ', I. Padatanggal 15 Fehruari 2013 NO. PSIIITJKO-KBN,02.

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Oleh : Kardiansyah Nim

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009

Oleh RIDWAN HARYONO NIM

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Oleh ABDURRAHMAN NIM

28 Feb 2008 Konsolidasi sisip W8 1 ha 0.25 ha 0.25 ha

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

= pemanen. Sistem Penunasan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan

PEMBAHASAN. Aspek Teknis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Praktikum I BOTANI KELAPA SAWIT. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama

PEMBAHASAN Konsep Pemupukan Tepat Jenis

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. WIRA INOVA NUSANTARA DAN PT

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG. Pelaksanaan Teknis

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009

M. HAJI FARHAN NIM

Oleh : MARIAH NIM PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang sebagai KHL

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT.

III. BAHAN DAN METODE

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BW.PLANTATION DESA SENYIUR KEC.MUARA ANCALONG KAB. KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PKPM - 2. Program Studi Manajemen Perkebunan I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Produktivitas Tanaman Kelapa Sawit Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

Lampiran 1. Jurnal Harian Kegiatan Magang Sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL) di PT Inti Indosawit Subur. 3 titik. 1 ha

Transkripsi:

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PROSEDUR PEMELIHARAAN TANAMAN NO. PSM/AGR-KBN/05 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1 dari 20

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN FRM/JKO-WKM/15-00 07 Mei 2012 Tanggal Catatan Perubahan Alasan Perubahan 15/02/2013 Perubahan terjadi pada identitas Perusahaan berupa Logo Prestasi Perusahaan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 SMM Hal 2 dari 20

1. Tujuan Memberikan panduan agar pemeliharaan tanaman kelapa sawit tumbuh dengan sehat, bebas dari gulma dan hama untuk meminimalkan persaingan memperebutkan hara yang dibutuhkan pohon kelapa sawit, sehingga tanaman kelapa sawit dapat berproduksi secara maksimal. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini mencakup untuk pemeliharaan pembibitan, Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM). 3. Pengertian/Definisi 3.1. Pemeliharaan Pembibitan adalah pemeliharaan tanaman di pre nursery (PN) dan di main nursery (MN). 3.2. Pre nursery/pn adalah lokasi penanaman kecambah sampai dengan bibit siap untuk dipindah ke main nursery. 3.3. Main nursery/mn adalah lokasi pemeliharaan bibit sawit sampai cukup umurnya dengan penampilan fisiologis baik untuk siap ditanam dilapangan. 3.4. Pemeliharaan tanaman belum menghasilkan adalah pemeliharaan pada tanaman umur 0 s/d 36 bulan sejak ditanam kebun kelapa sawit. 3.5. Pemeliharaan tanaman menghasilkan adalah pemeliharaan tanaman yang sudah berbuah sampai tanaman dipanen. 3.6. TBM (tanaman belum menghasilkan) adalah tanaman kelapa sawit pada masa sebelum panen (dimulai dari saat tanam sampai panen pertama) yaitu berlangsung 30-36 bulan. 3.7. TM (tanaman menghasilkan) adalah tanaman kelapa sawit yang telah berproduksi dan dipanen. 3.8. TBM I adalah tanaman pada tahun I (0-12 bulan sejak ditanam). 3.9. TBM II adalah tanaman pada tahun II (13-24 bulan sejak ditanam). 3.10. TBM III adalah tanaman pada tahun III (25-36 bulan sejak ditanam). 3.11. Tenaga Pelaksana pemelihraan adalah adalah petugas/pegawai yang melakukan pemeliharaan tanaman secara langsung dilapangan. Hal 3 dari 20

3.12. Spot lalang adalah kegiatan pengendalian lalang secara kimia dengan cara disemprot. 3.13. RGK (Rawat Gawangan Kimia) adalah melakukan pemeliharan ruang diantara barisan tanaman secara kimia (menggunakan bahan kimia). 3.14. RGM (Rawat Gawangan Manual) adalah melakukan perawtan ruang diantara barisan tanaman secara manual (dengan parang, cangkul dodos, dll). 3.15. Sisip/sulam adalah menanam tanaman kelapa sawit pada barisan tanaman lama yang mati, rusak atau tumbuh abnormal. 3.16. RPK (Rawat Piringan Kimia) adalah pemeliharaan daerah dalam radius +2 meter dari pokok kelapa sawit yang dilakukan secara kimia. 3.17. RPM (Rawat Piringan Manual) adalah perawatan daerah dalam radius +2 meter dari pokok kelapa sawit yang dilakukan secara manual. 3.18. Kastrasi adalah pemotongan atau pembuangan bunga jantan dan bunga betina yang masih muda. 4. Referensi 4.1. Rencana Kerja Tahunan (RKT) 4.2. Rencana Kerja Bulanan Pemeliharaan 4.3. Rencana Kerja Mingguan Pemeliharaan 4.4. Rekomendasi Jenis dan Dosis Pupuk TBM dan TM 4.5. Instruksi Kerja Pemeliharaan Pre Nursery (ISK/BUM-KBN/00) 4.6. Instruksi Kerja Pemeliharaan Main Mursery (ISK/BUM-KBN/00) 5. Ketentuan Umum 5.1. Apabila pekerjaan dilakukan secara borongan, harus dibuat kesepakatan/perjanjian kerja yang spesifik mengenai jenis pekerjaan pemeliharaan yang akan dilaksanakan yang ditandatangani oleh kepala kelompok/rombongan dan disetujui oleh Mandor Perawatan, Mandor I, Asisten Afdeling, Asisten Kepala dan Estatate Manager. 5.2. Asisten Afdeling harus memastikan ketersediaan alat-alat, bahan, sarana transportasi dan tenaga kerja pada saatnya. Hal 4 dari 20

5.3. Para Mandor lainnya harus memastikan, tenaga pelaksana pemeliharaan memiliki kemampuan yang cukup untuk melaksanakan jenis-jenis pemeliharaan dengan cara menyiapkan Instruksi Kerja/pedoman atau melakukan penyuluhan, pengarahan dan peragaan jika perlu melakukan pelatihan. 5.4. Para Mandor lainnya menyiapkan sarana pencatatan dan administrasi, seperti Buku Absensi, Buku Kegiatan Mandor (BKM) untuk mencatat prestasi kerja pada pelaksanaan pemeliharaan. 5.5. Sebelum melakukan kastrasi, Mandor Tunas terlebih dahulu melakukan monitoring pembungaan denagn mencatat pohon-pohon yang telah berbunga. Hasil catatan tersebut kemudian digambarkan pada peta sensus. 5.6. Setiap Mandor harus mengerti Item pekerjaan DNHK sebagai alat untuk mengontrol kinerja para pekerja pemeliharaan. 6. Rincian Prosedur 6.1. Flowchart Kegiatan Hal 5 dari 20

Hal 6 dari 20

Flowchart Rotasi Kegiatan Pemeliharaan Pembibitan Hal 7 dari 20

Flowchart Rotasi Kegiatan Pemeliharaan TBM I Hal 8 dari 20

Flowchart Rotasi Kegiatan Pemeliharaan TBM II Hal 9 dari 20

Flowchart Rotasi Kegiatan Pemeliharaan TBM III Hal 10 dari 20

Flowchart Rotasi Kegiatan Pemeliharaan TM Hal 11 dari 20

6.2. Penjelasan Flowchart 6.2.1 Kegiatan Perencanan Pemeliharaan a. Berdasarkan Rencana Kerja Tahunan (RKT) Asisten Afdeling menyusun Rencana Kerja Bulanan Pemeliharaan (FRM/AGR- KBN/14-00). kemudian di dijabarkan lagi dalam rencana kerja harian (FRM/AGR-KBN/15-00). b. Mandor Perawatan mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya terkait dengan pemeliharaan yang dilakukan secara manual. c. Mandor Semprot mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya terkait dengan pemeliharaan yang dilakukan secara kimia (semprot). d. Mandor Pupuk mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya terkait dengan pemupukan. e. Mandor Tunas mengidentifikasi kebutuhan sumberdaya terkait dengan pemeliharaan yang berhubungan dengan penunasan. f. Mandor I membuat rekapitulasi seluruh kebutuhan sumberdaya yang terkait dengan pemeliharaan secara keseluruhan. g. Mandor I membuat pengajuan/permintaan alat-alat kerja dan bahan-bahan dengan mengisi dan menandatangani Surat Permintaan Mandor Barang/SPMB (FRM/AGR-LOG/01-00) atau Material/Stock Request (MR) material kebun (FRM/AGR/02-00). h. Asisten Afdeling memeriksa kembali SPMB atau MR material kebun, kemudian Manager Estate menyetujui permintaan SPMB atau MR. i. Berdasarkan areal statement dan luasan rencana kerja pemeliharan yang akan dilakukan, Asisten Afdeling mengajukan Surat Permintaan Tenaga Kerja/SPTK (FRM/AGR-KBN/16-00) kepada HRD JKO. j. Apabila tenaga kerja telah mencukupi, Asisten Afdeling di bantu Mandor I dan para mandor lainnya mempersiapkan kegiatankegiatan pemeliharaan. Hal 12 dari 20

6.2.2 Kegiatan Pelaksanaan Pemeliharaan 6.2.2.1 Pelaksanaan Pemeliharaan Pembibitan a. Pemeliharaan pembibitan mencakup pemeliharaan di Pre Nursery dan pemeliharaan di main nursery. b. Pemeliharaan di pembibitan meliputi kegiatan pembersihan, penyiraman, pemupukan, konsolidasi dan penyiangan, pengendalian hama/penyakit dan seleksi. c. Mandor Pembibitan harus memastikan tenaga pelaksana pemeliharaan mengerti cara melakukan kegiatan-kegiatan pemeliharaan di pre nursery, bila perlu dengan cara memberikan contoh/memperagakan cara-cara yang benar. Tata cara melakukan pemeliharaan di pre nursery dan main nursery. d. Tenaga pelaksana pemeliharaan melaksanakan kegiatan pemeliharaan mengacu pada Instruksi Kerja Pemeliharaan di Pre Nursery (ISK/AGR-KBN/06) dan Instruksi Kerja Pemeliharaan di Main Nursery (ISK/AGR-KBN/07). e. Asisten Pembibitan dan Mandor pembibitan mengawasi pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dilakukan dengan cara yang yang tepat sehingga menghasilkan kualitas kerja yang optimal. 6.2.2.2 Pelaksanaan Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 6.2.2.2.1 Pemeliharaan TBM I (tanaman umur 0 12 bulan sejak tanam) 1. Mandor I mengkoordinir seluruh Mandor dan kegiatan sensus. 2. Mandor Perawatan mengkoordinir kegiatan pemeliharaan manual. 3. Mandor Semprot mengkoordinir kegiatan pemeliharaan kimia. 4. Mandor Pupuk mengkoordinir kegiatan pemupukan. 5. Mandor Tunas mengkoordinir kegiatan penunasan. 6. Kegiatan pemeliharaan TBM I adalah : a. Pengendalian gulma secara kimia (spot lalang, Wiping lalang). b. Pengendalian gulma secara manual (RPM, RGM) c. Pemupukan d. Sisip/Sulam Hal 13 dari 20

e. Sensus populasi f. Pengendalian hama dan penyakit 7. Rotasi kegiatan pemeliharaan TBM I dalam satu tahun (bulan ke 0 s/d bulan ke 12 setelah tanam pohon) adalah sebagai berikut : a. Spot lalang 1. Cara melakukan spot lalang mengacu pada Instruksi kerja Cara Semprot Lalang (ISK/AGR-KBN/15) b. RPM 1 (Rawat Piringan Manual) dan RGM 1 (Rawat Gawangan Manual). Cara melakukan RPM dan RGM mengacu KBN/17) dan Instruksi kerja RGM (Rawat Gawangan Manual) (ISK/AGR-KBN/19) sekaligus melakukan Pemupukan dengan Urea. Cara melakukan pemupukan mengacu pada Instruksi kerja cara pemupukan (ISK/AGR-KBN/22) c. Melakukan sisip/sulam. Cara melakukan sisip/sulap tanamankelapa sawit mengacu pada Instruksi kerja Sisip/sulam (ISK/AGR-KBN/21). d. Spot lalang 2. e. RPM 2 (Rawat Piringan Manual) dan RGM 2 (Rawat Gawangan Manual). Dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 15-15-6-4. Cara melakukan pemupukan mengacu pada Instruksi kerja pemupukan (ISK/AGR-KBN/22) f. Wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). Cara melakukan pemeberantasan lalang (wiping) mengacu pada Instruksi kerja pemeberantasan lalang (wiping) KBN/16). pada Instruksi kerja RPM (Rawat Piringan Manual) (ISK/AGR- (ISK/AGR- g. RPM 3 (Rawat Piringan Manual) dan RGM 3 (Rawat Gawangan Manual). Dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 15-15-6-4. h. Wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). i. RPM 4 (Rawat Piringan Manual) dan RGM 4 (Rawat Gawangan Manual). Dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 15-15-6-4. Hal 14 dari 20

j. RPM 5 (Rawat Piringan Manual). k. RPM 6 (Rawat Piringan Manual). l. Melakukan sensus populasi. Cara melakukan sensus populasi mengacu pada instruksi kerja Sensus Populasi (ISK/AGR- KBN/23) 6.2.2.2.2 Pemeliharaan TBM II (tanaman umur 13 24 bulan sejak tanam) 1. Mandor I mengkoordinir seluruh Mandor dan kegiatan sensus. 2. Mandor Perawatan mengkoordinir kegiatan pemeliharaan manual. 3. Mandor Semprot mengkoordinir kegiatan pemeliharaan kimia. 4. Mandor Pupuk mengkoordinir kegiatan pemupukan. 5. Mandor Tunas mengkoordinir kegiatan penunasan/kastrasi. 6. Kegiatan pemeliharaan TBM II adalah : a. Pengendalian gulma secara kimia (spot lalang, Wiping lalang, RGK). b. Pengendalian gulma secara manual (RPM, RGM) c. Pemupukan d. Sisip/Sulam e. Kastrasi f. Sensus populasi g. Pengendalian hama dan penyakit 7. Rotasi kegiatan pemeliharaan TBM II dalam satu tahun (bulan ke 13 s/d bulan ke 24 setelah tanam pohon) adalah sebagai berikut : a. Spot lalang 1. b. RGK 1 (Rawat Gawangan Kimia) dan RGM 1 (Rawat Gawangan Manual), dilanjutkan dengan Pemupukan RP (Rock Phosphat). c. Melakukan sisip/sulam. d. Spot lalang 2. e. RPM 2 (Rawat Piringan Manual) dan RGK 2 (Rawat Gawangan Kimia). Hal 15 dari 20

f. Melakukan wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). g. Melakukan kastrasi pada umur 18 bulan. Cara melakukan kastrasi mengacu pada Instruksi kerja Kastrasi TBM (ISK/BUM- KBN/..) h. RPM 3 (Rawat Piringan Manual) dan RGK 3 (Rawat Gawangan Kimia), dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 15-15-6-4. i. Melakukan wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). j. Melakukan kastrasi pada umur 22 bulan. k. RPM 4 (Rawat Piringan Manual) dan RGK 4 (Rawat Gawangan Kimia), dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 15-15-6-4. l. Melakukan kastrasi pada umur 24 bulan. m. Melakukan sensus populasi. 6.2.2.2.3 Pemeliharaan TBM III 1. Mandor I mengkoordinir seluruh Mandor dan kegiatan sensus. 2. Mandor Perawatan mengkoordinir kegiatan pemeliharaan manual. 3. Mandor Semprot mengkoordinir kegiatan pemeliharaan kimia. 4. Mandor Pupuk mengkoordinir kegiatan pemupukan. 5. Mandor Tunas mengkoordinir kegiatan penunasan/kastrasi. 6. Kegiatan pemeliharaan TBM III adalah : a. Pengendalian gulma secara kimia (spot lalang, Wiping lalang, RGK, RPK). b. Pengendalian gulma secara manual (RPM, RGM) c. Pemupukan d. Sisip/Sulam e. Kastrasi f. Sensus populasi 7. Rotasi kegiatan pemeliharaan TBM III dalam satu tahun (bulan ke 25 s/d bulan ke 36 setelah tanam pohon) adalah sebagai berikut : a. Spot lalang 1. Hal 16 dari 20

b. RGK 1 (Rawat Gawangan Kimia) dan RPK 1 (Rawat Piringan Kimia), dilanjutkan dengan Pemupukan NPK 15-15-6-4. c. Melakukan sisip/sulam. d. Spot lalang 2. e. RPK 2 (Rawat Piringan Kimia) dan RGK 2 (Rawat Gawangan Kimia). Dilanjutkan dengan pemupukan NPK 12-12-17-2. f. Melakukan wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). g. Melakukan kastrasi pada umur 26 bulan. Cara melakukan kastrasi mengacu pada Instruksi kerja Kastrasi TBM (ISK/BUM- KBN/..) h. RPK 3 (Rawat Piringan Kimia) dan RGK 3 (Rawat Gawangan Kimia), dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 12-12- 17-2. i. Melakukan kastrasi pada umur 28 bulan. j. Melakukan wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). k. Pembuatan infrastruktur panen (pasar pikul, TPH, Tipan). l. RPK 4 (Rawat Piringan Kimia) dan RGK 4 (Rawat Gawangan Kimia), dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 12-12- 17-2. m. Melakukan sensus populasi. 6.2.2.3 Pelaksanaan Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan 1. Mandor I mengkoordinir seluruh Mandor dan kegiatan sensus. 2. Mandor Perawatan mengkoordinir kegiatan pemeliharaan manual. 3. Mandor Semprot mengkoordinir kegiatan pemeliharaan kimia. 4. Mandor Pupuk mengkoordinir kegiatan pemupukan. 5. Mandor Tunas mengkoordinir kegiatan penunasan/kastrasi. 6. Kegiatan pemeliharaan TBM III adalah : a. Pengendalian gulma secara kimia (spot lalang, Wiping lalang, RGK, RPK). b. Pengendalian gulma secara manual (RPM, RGM) c. Pemupukan Hal 17 dari 20

d. Sisip/Sulam e. Kastrasi f. Sensus populasi g. Pengendalian hama dan penyakit 7. Rotasi kegiatan pemeliharaan TM dalam satu tahun adalah sebagai berikut : a. Spot lalang 1. b. RGK 1 (Rawat Gawangan Kimia) dan RPK 1 (Rawat Piringan Kimia), dilanjutkan dengan Pemupukan NPK 15-15-6-4. c. Melakukan sisip/sulam. d. Spot lalang 2. e. RPK 2 (Rawat Piringan Kimia) dan RGK 2 (Rawat Gawangan Kimia). Dilanjutkan dengan pemupukan NPK 12-12-17-2. f. Melakukan wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). g. Melakukan kastrasi pada umur 26 bulan. Cara melakukan kastrasi mengacu pada Instruksi kerja Kastrasi TBM (ISK/AGR- KBN/24) h. RPK 3 (Rawat Piringan Kimia) dan RGK 3 (Rawat Gawangan Kimia), dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 12-12- 17-2. i. Melakukan kastrasi pada umur 28 bulan. j. Melakukan wiping lalang (pemberantasan lalang secara kimia). k. Perawatan infrastruktur panen (Pasar pikul, TPH, Tipan). l. RPK 4 (Rawat Piringan Kimia) dan RGK 4 (Rawat Gawangan Kimia), dilanjutkan melakukan pemupukan dengan NPK 12-12- 17-2. m. Melakukan sensus populasi. 6.2.3 Kegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pemeliharaan Pengawasan secara langsung dilakukan oleh Mandor sesuai dengan bidang tugas masing-masing, pengawasan oleh mandor meliputi : Hal 18 dari 20

6.2.3.1 Pengawasan Terhadap Material/Bahan dan Alat-Alat 1. Mandor memastikan material/bahan-bahan yang diminta berdasarkan SPMB, diterima sesuai baik fisik maupun spesifikasinya dan penggunaannya sesuai dengan pemeliharaan yang direncanakan (tidak ada kehilangan material bahan/alat-alat). 2. Mandor memastikan bahwa pengembalian alat-alat setelah selesai pemeliharaan tidak ada kekurangan/kehilangan dan dikembalikan/disimpan dalam keadaan bersih. 3. Kelebihan material/bahan harus dilaporkan kepada Asisten Afdeling dan dikembalikan ke gudang. 6.2.3.2 Pengawasan Terhadap Kinerja dan Kualitas Kerja 1. Mandor memastikan para tenaga kerja pemeliharan telah memenuhi norma-norma yang berlaku dengan kualitas yang standar. 2. Mandor menegur/memberikan peringatan terhadap pekerja yang tidak memenuhi norma dan/atau kualitas kerja yang dibawah standar. 6.2.3.3 Pengawasan terhadap tanaman 1. Mandor harus melakukan pengamatan secara visual dan mendiagnosis dalam rangka early warning system (sistem peringatan dini) dalam pengendalian gulma, hama dan penyakit. 2. Mencatat dalam data sensus, tanaman yang mati, hilang atau tumbuh abnormal). 6.2.3.4 Pengawasan terhadap metode/tata cara pemeliharaan 1. Mandor harus memastikan bahwa metode/tata cara pemeliharaan telah sesuai dengan prosedur/instruksi kerja yang berlaku. Hal 19 dari 20

2. Mandor harus memastikan, dosis dan jenis (pupuk/pestisida/herbisida) telah diaplikasikan dengan benar. 3. Mandor harus memastikan waktu pelaksanaan pemeliharaan telah sesuai/mengacu pada RKT. 7. Daftar Dokumen Pendukung. 7.1. Berita Acara Pemusnahan Bibit (FRM/AGR-KBN/13) 7.2. Stok Opname Bibit Kelapa Sawit Main Nursery (FRM/AGR-KBN/07) 7.3. Berita Acara Seleksi PN ke MN (FRM/AGR-KBN/10) 7.4. Trip Ticket Pengiriman Bibit MN ke Blok Tanam (FRM/AGR-KBN-12) 7.5. Laporan Harian Penanaman Kelapa Sawit (FRM/AGR-KBN/06) 7.6. Buku Kegiatan Mandor (BKM) 7.7. Rekomendasi Jenis dan Dosis Pemupukan di TBM 7.8. Rekomendasi Jenis dan Dosis Pemupukan di TM 8. Lampiran Tidak ada Hal 20 dari 20