: Prodi D III Keperawatan STIKes ICMe Jombang



dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

ILMU KOMUNITAS MUNTABER

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan merupakan faktor resiko gangguan pada fetal outcome dan memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

METODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk

BABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

UKURAN LOKASI, VARIASI & BENTUK KURVA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) PENYALURAN ENERGI

lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dalam pelaksanaan otonomi daerah belum dapat dilaksanakan secara optimal, antara

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB VB PERSEPTRON & CONTOH

BAB III METODE PENELITIAN

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis

Transkripsi:

KEJADIAN INSOMNIA PADA LANJUT USIA STUDI DI UPT PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA JOMBANG Ika candra fbrant,rulat,s.km.m,kes,agus Muslm.,S.Kep.Ns Korespondens : Ika candra fbrant : Prod D III Keperawatan STIKes ICMe Jombang Jl. K.H.Hasym Asyar 171 Mojosongo-Jombang Jawa Tmur 61419 Telp.(0321) 854915 E-mal : Ica_candra@yahoo.co.d ABSTRACT Impact that occurs when prolonged sleep deprvaton lowers the body s resstance to nfecton and ncrease levels of cortsol n the blood so prone rases stress. Based on the result of prelmnary studes n the UPT done n the Department of Socal Servces Elderly Jombang there s a populaton of 70 elderly people wth an age lmt of 60-90 years and there were 10 respondents, who experenced nsomna at get as much as 4 respondents n because of healt status factors and 6 respondents experenced nsomna from stress factors psychologst. The am s Knowng the ncdence of nsomna n the elderly n the Departement of Socal Servce Unt Jombang elderly.ths type of research s descrptve research. The populaton s all the elderly n Elderly Socal Servces Unt number 70. The samplng technque used was purposve samplng. The varable n ths study was the ncdence of nsomna n the elderly. Questonnare measurng nstrument usng the nstrument. Data was collected usng Edtng, Scorng, Codng, Tabulatng and Percentage.Based on the results of research conducted n UPT Jombang Elderly Socal Servces on May 22, 2014 showe that most respondents get a lot of that gong on nsomna.the concluson of ths study was the ncdence of nsomna n elderly Elderly Socal Servces Unt Jombang n that most respondents get a lot of that gong on nsomna. Keywords : Insomna, elderly PENDAHULUAN Lanjut usa adalah proses alamah yang berart seorang telah melalu tga tahap Kehdupannya, yatu : masa anak,masa dewasa, dan masa tua. Tga tahap n berbeda, bak secara bologs maupun pskologs. Memasuk masatua berart mengalam kemunduran secara fsk maupun psks. Kumunduran fsk dtanda dengan kult yang mengendur, rambut memuth,pnurunan pendengaran, penglhatan menurun, gerakan menjad lambat, kelanan berbaga fungs organ vtal, senstvtas emosonal menngkat, dan kurang garah (R.St Maryam,2008) Insomna adalah ketdakmampuan untuk tdur walaupun ada kengnan untuk melakukannya. Lansa rentan terhadap nsomna karena adanya perubahan pola tdur. Basanya menyerang tahap 4(tdur dalam). Keluhan nsomna mencangkup Ketdakmampuan untuk tertdurserng terbangun, ketdakmampuan untuk kembal tdur dan terbangun pada dn har. Karena nsomna merupakan gejala, maka perhatan harus d berkan pada faktor-faktor bologs, emosonal, dan meds yang berperan, pada kebasaan tdur yang buruk ( Mckey Stanley, 2006 ). Secara umum efek dar gangguan nsomna dapat d lhat dar hal berkut n : serng bngun tdur waktu malam,perubahan suasana hat, serng bngun ketka tdur, sukar untuk tdur,kantong mata htam,mata memerah, merasa leth, badan lemas dan lelah sepanjang har dan secara terus menerus mengalam kesultan untuk

tdur atau selalu terbangun d tengah malam dan tdak dapat d tdur kembal Berdasarakan hasl stud pendahuluan yang d lakukan d UPT Pelayanan Dnas Sosal Lanjut Usa Jombang pada tanggal 22 Me 2014 terdapat populas 70 orang lanjut usa dengan batasan umur 60-90 tahun dan terdapat 10 responden, d dapatkan yang mengalam nsomna sebanyak 4 responden d karenakan faktor status kesehatan dan 6 responden mengalam nsomna dar faktor stres pskolog. Umumnya lansa banyak yang mengalam gangguan dalam pemenuhan kebutuhan tdur bak kualtas maupun kuanttasnya. Insomna pada lansa dsebabkan dar beberapa faktor yatu dar faktor status kesehatan, penggunaan obat-obatan, konds lngkungan,stress pskolog,gaya hdup menyumbangkan nsomna pada usa lanjut. Dampak yang terjad apabla kurang tdur yang berlangsung lama akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap nfeks, menngkatkan kadar gula darah, dan menngkatkan kadar kortsol dalam darah sehngga rawan memunculkam stress. Kebasaan tdur kurang dar empat jam atau lebh dar semblan jam dalam sehar semalam dkatakan menngkatkan resko kematan (Prmana,2007). Orang yang tdur kurang dar 5 jam semalam memlk angka harapan hdup lebh sedkt dar orang yang tdur 7-8 jam semalam. Pada lansa yang terkena nsomna d berkan tdur seperlunya,tetap tdak berlebhan, agar merasa segar dan sehat d har berkutnya. pembatasan waktu tdur dapat memperkuat tdur ; berlebhannya waktu yang dhabskan d temapt tdur tampaknya berkatan harnya dapat memperdalam tdur; namun, lathan yang hanya dlakukan kadangkadang tdak dapat memperbak tdur pada malam berkutnya ( Mckey Stanley,2007). Salah satu upaya yang dlakukan untuk mengatas masalah nsomna d antaranya: mandlah dengan ar hangat 30 ment atau 1 jam sebelum tdur selan tu mnad ar hangat juga mengurang keteganggangan tubuh, makanlah makanan rngan yangv mengandung sedkt karbohdrat menjelang tdur bla terseda tambahkan dengan sgelas susu hangat, hentkan nonton TV atau membaca buku setdaknya 1 jam sebelum tdur, kurang mengkonsums mnuman yang bersfat stmulan atau yang membuat anda terjaga sepert the,kop,alkohol dan rokok.mnuman n akan menyebabkan anda terjaga yang tentu saja tdak anda perlukan bla anda ngn tdur,hndar makan dan mnum terlalu banyak menjelang tdur, gunakanlah tempat tdur anda khusus untuk tdur, lakukan aktftas relaksas secara rutn sepert melath pernafasan, mendengarkan musk,medtas dan lan lan,berolahraga secara teratur dapat membantu orang yang mengalam nsomna. Berdasarkan fenomena d atas maka penelt tertark memngambl judul peneltan dengan judul Kejadan nsomna pada lansa d UPT Pelayanan Dnas Sosal Lanjut Usa Jombang Rumusan masalah Bagamanakah kejadan nsomna pada lansa d UPT Pelayanan Dnas Sosal lanjut usa Jombang Tujuan Peneltan Mengetahu kejadan nsomna pada lansa d UPT Pelayanan Dnas Sosal lanjut usa Jombang dengan tdur yang terputus-putus dan dangkal. Jumlah lathan yang stabl setap BAHAN DAN METODE Peneltan n akan dlaksanakan pada bulan Me 2014 sampa Jul 2014 Tempat Peneltan Peneltan n akan dlakukan d UPT Pelayanan Dnas Sosal Lanjut Usa Jombang.

Varabel Defns Parameter Alat Skala Krtera Operasonal Ukur Kejadan nsomna pada lansa ketdakmampuan untuk tdur walaupun ada kengnan pada lansa yang berumur lebh dar 65 tahun. tpe-tpe nsomna: Sleep onset nsomna dan Sleep mantenance nsomna. K U E S I O N E R N O M I N A L Ya : 1 (Terjad nsomna) Tdak : 0 (Tdak terjad nsomna). Pengolahan Data Setelah data terkumpul, maka dlakukan pengolahan data melalu tahapan Edtng, Scorng, Codng Dan Tabulatng. Edtng Adalah hasl wawancara atau angket yang dperoleh atau dkumpulkan melalu kuesoner perlu dsuntng (edt) terlebh dahulu. Kalau ternyata mash ada data atau nformas yang tdak lengkap, dan tdak mungkn dlakukan wawancara ulang, maka kuesoner tersebut dkeluarkan (droup out) (Notoatmodjo,2012). Scorng Adalah penentuan jumlah skor, dalam peneltan n menggunakan skala nomnal oleh karena tu hasl kuesoner yang telah ds dber skor : Ya : 1 Tdak : 0 Penlan untuk kejadan d ber nla : Tdak terjad : 50 Terjad : 50 Codng Adalah nstrumen berupa kolom-kolom untuk merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode bers nomor responden, dan nomor pertanyaan (Notoatmodjo,2012). Tabulatng Tabulatng adalah membuat table. Jawaban-jawaban yang telah d ber kode kemudan dmasukkan kedalam table (Saryono,2011). HASIL a.karakterstk responden berdasarkan jens kelamn Tabel 5. 1 : Karakterstk Responden bedasarkan Jens kelamn d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang bulan Jul 2014. No. Jens kelamn 1. 2. Lak-lak Perempuan Frekuens 17 53 Present ase (%) 24,3 75,7

Berdasarkan tabel 5.1 datas menunjukkan sebagan besar dar responden perempuan sebanyak 53 responden (75,7%) a. Karakterstk reponden berdasarkan umur Tabel 5.2 : Karakterstk Responden berdasarkan Umur d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang bulan Jul 2014 No. Umur Frekuens Presentas e(%) 1. 60-74 33 47,2 2. 75-90 21 30 3. >90 16 22,8 Berdasarkan tabel 5.2 hampr dar setengahnya responden berumur 60-74 tahun sejumlah 33 responden ( 47,2%) b. Karakterstk responden berdasarkan pekerjaan sebelum ke pant Tabel 5.3 : Karakterstk Responden berdasarkan pekerjaan sebelum d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang bulan Jul 2014 No. Pekerjaa n Frekuens Persentas e(%) 1. Tan 10 14,3 2. Wraswa 5 7,14 sta 3. Swasta 33 47,14 4. Ibu 15 21,42 rumah tangga 5. Penson 7 10 Berdasarkan tabel 5.3 d atas menunjukkan hampr dar setengahnya responden berprofes sebaga Swasta sebanyak 33 responden (47,14%) c. Karakterstk Responden berdasarkan lama menghun pant Tabel 5.4 : Karakterstk Responden berdasarkan lama menghun d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang bulan Jul 2014 No. Lama Frekuens Presentase (%) 1. 0-5 50 71,4 2. 6-10 14 20 3. >10 6 8,6 jumlah 70 100 Berdasarkan tabel 5.4 d atas menunjukkan sebagan besar yang lama menghun pant 0-5 tahun sebanyak 50 responden (71,4%) d. Karakterstk Responden berdasarkan alasan masuk pant Tabel 5.5 : Karakterstk Responden berdasarkan alasan masuk d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang bulan Jul 2014 No. Alasan 1. Keng nan sendr Frekuens Presentase( %) 60 85,7 2. Permn 10 14,3 taan anakny a Berdasarkan tabel 5.5 d atas menunjukkan hampr seluruhnya yang alasan masuk pant dengan kengnan sendr sebanyak 60 responden (85,7%) a.karakterstk responden berdasarkan kejadan nsomna Tabel 5.6 : Karakterstk Responden berdasarkan kejadan nsomna d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang bulan Jul 2014 No. Kejadan Frekuens Presentase( %) 1. Tdak 23 32,86 terjad 2. Terjad 47 67,14 Berdasarkan tabel 5.6 datas dapat dlhat sebagan besar dar responden terbanyak terjad sebanyak 47 responden (67,14%) sedangkan sebagan kecl dar responden tdak terjad sebanyak 23 reponden (32.86%). PEMBAHASAN Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan dar 70 responden sebagan besar mengalam terjad nsomna sebanyak 47 responden (67,14%). ketdakmampuan untuk kembal tdur dan terbangun pada dn har. Karena nsomna merupakan gejala, maka perhatan harus d

berkan pada faktor-faktor bologs, emosonal, dan meds yang berperan, pada kebasaan tdur yang buruk (Mckey Stanley, 2006). Dalam hasl peneltan ddapatkan lansa mengeluhkan bahwa hanya dapat tdur kurang dar 8-9 jam/perhar dan serng terbangun d tengah-tengah pada malam har. Dampak yang terjad apabla kurang tdur yang berlangsung lama akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap nfeks, menngkatkan kadar gula darah, dan menngkatkan kadar kortsol dalam darah sehngga memunculkan stress. Berdasarkan tabel 5.1 d dapatkan sebagan besar pada prempuan sejumlah 53 responden (75,7%). Menurut peneltan secara umum, serangan nsomna baru menjad keluhan para wanta pada menjelang menopause (permenopause). Namun, ternyata ada pemcu nsomna lan pada wanta, kurangnya zat bes dalam tubuh. Jens kelamn adalah kelas atau kelompok yang terbentuk dalam suatu speses sebaga sarana atau sebaga akbat dgunakannya proses reproduks seksual untuk mempertahankan keberlangsungan speses tu. Terjadnya nsomna bedasarkan tabel 5.2 ddapatkan data hampr dar setengahnya responden berusa 60-74 tahun sejumlah 33 responden (47,2%).. Menurut penelt pada orang usa lanjut kadar melatonn n serngkal berkurang sehngga menmbulkan nsomna dan kesultan tdur. Selan tu konds fsk orang lanjut usa juga membuat drnya menjad sult tdur, apalag bla dtambah adanya konds meds yang sedang sakt. Secara umum pun kebutuhan tdur lansa mula berkurang. Yang awalnya 8 jam sehar menjad hanya 3-5 jam saja sehar. Lanjut usa adalah proses alamah yang berart seorang telah melalu tga tahap Kehdupannya, yatu : masa anak,masa dewasa, dan masa tua. Tga tahap n berbeda, bak secara bologs maupun pskologs. Memasuk masatua berart mengalam kemunduran secara fsk maupun psks. Kumunduran fsk dtanda dengan kult yang mengendur, rambut memuth,pnurunan pendengaran, penglhatan menurun, gerakan menjad lambat, kelanan berbaga fungs organ vtal, senstvtas emosonal menngkat, dan kurang garah (R.St Maryam,2008) Umur atau usa adalah rentang kehdupan yang d ukur dengan tahun, dkatakan masa awal dewasa adalah usa 18 tahun sampa 40 tahun, dewasa madya adalah 41 sampa 60 tahun, dewasa lanjut >60 tahun, umur adalah lamanya hdup dalam tahun yang d htung sejak dlahrkan (Harlock,2004). Seorang dnyatakan sebaga orang jompo atau usa lanjut setelah yang bersangkutan mancapa usa 60 tahun, tdak mempunya atau tdak berdaya mencar nafkah sendrn untuk keperluan hdupnya sehar-har, dan menerma nafkah dar orang lan. ( Nurul chayatn,2009) Cr-cr usa 60-74 tahun yatu pupl mata berkurang sepertga dar ukuran ketka berusa 20 tahun, postur tubuh lansa mula berubag bengkok (bungkuk), konds kult mula kerng dan kerput, daya ngat mula menurun,pendengaran berkurang dan perubahan fungs organ-organ reproduks bak pra mauopun wanta (J.W.Santrock,2002). Dar tabel 5.3 menunjukan lansa pekerjaan sebelum d pant hampr dar setengahnya d swasta bedasarkan peneltan yatu sebanyak 33 responden (47,14%). Menurut peneltan pekerjaan n tdak mempengaruh terjadnya nsomna tap cukup ngn sekedar mengetahu pekerjaan sebelum masuk ke pant. Pekerjaan adalah serangkaan tugas atau kegatan yang harus dlaksanakan atau d selesakan oleh bseseorang sesua dengan jabatan atau profes masng-masng. Status pekerjaan yang rendah serng d pengaruh motvas seseorang (Notoadmojo,2003). Kejadan nsomna juga d pengaruh oleh berapa lama mereka masuk kepant dar tabel 5.4 menunjukkan sebagan besar lama berada d pant responden adalah 1-5 tahun berjumlah sebanyak 50 responden (71,4%) Menurut peneltan seseorang lansa yang teralalu lama d pant UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang mebuat mereka merasa jenuh dan gelsah sehngga menyebabkan banyak yang tdak bsa tdur, dan suasannya tdak medukung karena dar seg lngkungan juga dapat mempengaruh kuanttas tdur. Waktu adalah seluruh rangkaan saat ketka proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal n, skala waktu merupakan nterval antara dua buah

keaadaan/kejadan, atau bsa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadan (knabpoetra,2012). Lansa yang masuk ke pant hampr seluruhnya dar kehendak dr sendr bedasarkan tabel 5.5 d pant UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa adalah berjumlah 60 responden ( 85,7%) Menurut peneltan, mereka memkrkan nasb mereka selama belum tnggal d pant. Bahwa mereka kurang beruntung d bandngkan lansa lan yang tnggal d rumah berkumpul anak keluarganya. Mereka masuk ke pant UPT Pelayan Sosal Lanjut Usa Jombang karena dr sendr. Sebagan besar tdak punya rumah dan keluarga tdak mampu merawat drnya sendr sehngga mereka memutuskan untuk tnggal d pant d tempat yang layak. Motvas adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapa tujuan tertentu yang ada dalam dr seseorang yang membangktkan kta untuk bertndak, mendorong kta mencapa tujuan tertentu, dan membuat kta tetap tertark dalam kegatan tertentu ( Wener,1990) SIMPULAN DAN SARAN Smpulan Kejadan nsomna pada lanjut usa d UPT Pelayanan Sosal Lanjut Usa Jombang sebagan besar terjad nsomna. Saran Bag Responden Responden dlakukan aktftas relaksas secara rutn sepert melath pernafasan, mendengarkan musk, medtas dan lan-lan, berolahraga secara teratur dapat membantu orang yang mengalam nsomna agar bsa mencukup kebutuhan tdur yang bak secara kualtas maupun kuanttas sehngga penggunaan obat-obatan dapat dhndar dan selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar dber kesahatan. Bag Dnas Sosal dalam kasus nsomna pemenuhan kebutuhan pada lansa tu harus pentng dalam memberkam nformas memenuh kebutuhan tdurnya sehngga perlu pengawasan yang terjaga agar kebutuhan tdurnya normal dar 8-9 jam perhar dan tdak ada yang bangun serng pada tengah-tengah malam har. Bag penlt selanjutnya d harapkan dapat melanjutkan peneltan kejadan nsomna pada lansa dan factor-faktor yang mempengaruh nsomna menambah referens bak dar jurnal dan sampel sehngga hasl yang ddapatkan lebh sempurna KEPUSTAKAAN Arkunto,2010. Prosedur Peneltan. Jakarta: Rneka Cpta Carpento Lynda Juall,2009. Buku Saku Dagnosa Keperawatan Eds 8. Jakarata: EGC Choyatn nurul,2009.ilmu Komuntas Konsep dan Aplkas. Jakarta:Selemba Medka Ghozt.2012.Cara Mengatas Insomna.http//www.starnurseblogspot.com.Akses 27Jun 2014 Green Weendy,2012. 50 Hal Yang Bsa Anda Lakukan Har In Untuk Mengetas Insomna. Jakarta: Grameda Lumbantobng Prof. Dr. Dr S.M.2004. Gangguan Tdur. Jakarta: EGC Maryam, R St.2008.Mengenal Usa Lanjut dan Perawatannya.Jakarta:Salemba Medka Muhtaram al.2012. Cara Mengatas Insomna.http//www.metrscommunty.com. Akses 27Jun2014 Nya Mulaya.2013. tps-cara-mengatassusahtdur.http//www.neoaskep.blogspot.com.aks es 27 Jun 2014 Notoatmodjo,2010. Metode Peneltan Kesehatan. Jakarta: Rneka Cpta Notoatmodjo,2012. Metode Peneltan Kesehatan. Jakarta: Rneka Cpta Nursalam,2008. Konsep Dan Penerapan Metodelog Peneltan Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medka Pena Tautan.2014. Tanda dan Gejala dan Penyebab

Insomna.http//www.blogspot.com.Akses 27 Jun 2014 Saryono.2011. Metodelog Peneltan Kesehatan. Yogyakarta: Mtra Cendka. Stanley,Mckey.2006.Buku Ajar Keperawatan Gerontk Eds 2. Jakarta: EGC Turana,Y.2007. Gangguan Tdur atau Insomna.http://www.paulusbayu.multply.c om. Tanggal 22 november jam 13.27 wb