BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Bangun Datar dan Segitiga. serta menentukan ukurannya. : 1 x 40 menit

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. soal matematika.hal ini berarti bila seseorang terampil dengan benar

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION)

II. TINJAUAN PUSTAKA


Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

I. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sifat-Sifat Bangun Datar

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika terdiri dari berbagai konsep yang tersusun secara hierarkis, sehingga

yang kuat sejak dini (Depdiknas, 2004: 387).

MENEMUKAN KONSEP LUAS TRAPESIUM DENGAN PENDEKATAN PERSEGI PANJANG DAN SEGITIGA Oleh:

BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Kajian Teori Hakikat Pembelajaran Matematika Menurut H.W. Fowler dalam Pandoyo (1997:1) Matematika merupakan mata

JURNAL ILMIAH PENGGUNAAN METODE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. hidup manusia sebagai makhluk sosial. Pembelajaran kooperatif merupakan. semua mencapai hasil belajar yang tinggi.

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c.

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

SILABUS PEMELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 1 Poncol Kelas : VII (Tujuh) Mata Pelajaran : Matematika Semester : II (dua) GEOMETRI

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

LAMPIRAN 1 Instrumen Pretest

PENGERTIAN PHYTAGORAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA BAGIAN PERTAMA

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari

4. Untuk mengetahui aplikasi model pembelajaran cooperative learning tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam pembelajaran matematika pada

KUMPULAN SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA Bagian Pertama

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

II. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

LEMBAR KERJA SISWA 1

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

BAB II. Pada umumnya belajar adalah suatu kegiatan mengumpulkan sejumlah. pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

47

LAMPIRAN VIII. :Persegi Panjang. Nama :

Pelatihan-osn.com Konsultan Olimpiade Sains Nasional contact person : ALJABAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pemakai buku ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan bahan ajar ini. Cisarua, Maret 2009

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TEOREMA PYTHAGORAS. Contoh Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Kemampuan Menentukan Rumus Luas Jajar Genjang dengan Pendekatan Persegi panjang

I. PENDAHULUAN. mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Undang-Undang Nomor 20 Tahun. Berdasarkan hal itu pemerintah terus berupaya mewujudkan kualitas

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

Menemukan Dalil Pythagoras

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

BAB II LANDASAN TEORI. Novi Sri Rahayu, dkk (2013) menyimpulkan bahwa s iswa dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keliling dan Luas Persegi serta Persegi Panjang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN

II. KAJIAN PUSTAKA. Manusia dalam hidupnya tidak pernah lepas dari belajar, karena dengan

PAKET 2 1. Hasil dari. adalah...

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PAKET Hasil dari. adalah...

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

SD V BANGUN DATAR. Pengertian bangun datar. Luas bangun datar. Keliling bangun datar SD V

PAKET 5 1. Hasil dari 4 5 2, 6 adalah B C D.

LAMPIRAN A. A. 1. Jadwal Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. masalah menurut Abdullah dalam J. Tombokan Runtukahu (2000: 307).

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

Pembahasan : untum membentuk jarring-jaring, maka setiap sisi yang berimpitan akan berimpitan secara tepat.

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA di sekolah saat ini menuntut para guru harus selalu. kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan melalui

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

SIFAT-SIFAT PERSEGIPANJANG. Oleh Nialismadya & Nurbaiti, S. Si

Segiempat. [Type the document subtitle]

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. siswa memahami konsep-konsep yang sulit dalam pemecahan masalah.

LAMPIRAN 1 Surat Ijin Uji Validitas

Vol. 4, No. 2, September 2017 ISSN:

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang memiliki atura-aturan tertentu. Melalui pembelajaran

Shortlist Soal OSN Matematika 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (Kelas Eksperimen II) Nama Sekolah : SMP N 2 Kubung Mata Pelajaran : Matematika

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

Pola (1) (2) (3) Banyak segilima pada pola ke-15 adalah. A. 235 C. 255 B. 250 D Yang merupakan bilangan terbesar adalah. A. C. B. D.

Transkripsi:

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Hakikat Pemahaman Konsep Luas Segitiga, Persegi Panjang dan Persegi 2.1.1.1. Pengertian Pemahaman Konsep Pemahaman Konsep terdiri dari dua kata yaitu pemahaman dan konsep. Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti benar, sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami. Menurut Syahputra, dkk (2007:67) dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Menurut Fajri (2008:607-608) pemahaman merupakan suatu proses, cara memahami atau mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak. Sedangkan menurut Suharsimi (2011:10) menyatakan bahwa pemahaman (comprehension) adalah bagaimana seseorang mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Dengan pemahaman siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana diantara fakta-fakta atau konsep. Sedangkan konsep menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:54) adalah suatu rancangan. Sedangkan dalam matematika konsep adalah suatu ide abstrak yang memingkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau kejadian. Menurut Nasution (2006:25) konsep sangat penting bagi manusia, karen a digunakan dalam komunikasi dengan orang lain, dalam berpikir, dalam belajar, membaca dan lain-lain.

Tanpa konsep, belajar akan sangat terhambat. Hanya dengan bantuan konsep dapat dijalankan pendidikan formal. Berdasarkan pengertian pemahaman yang telah di uraikan diatas, maka yang dimaksud dengan pemahaman konsep yaitu suatu rancangan atau ide abstrak yang dipahami dan dimengerti. 2.1.1.2 Segitiga 1. Pengertian Segitiga Menurut Budhayanti, dkk (2010:55) s egitiga merupakan bangun datar yang mempunyai tiga sisi, ketiga sisi segitiga saling berpotongan dan membentuk sudut. Jadi sebuah segitiga memiliki tiga titik sudut, tiga sisi dan tiga sudut. Jumlah besar ketiga sudutnya adalah 180º. a Berikut contoh segitiga c b c a b sudut-sudut yang terdapat pada segitiga ABC yaitu a. sudut A atau sudut BAC atau sudut CAB b. sudut B atau sudut ABC atau sudut CAB c. sudut C atau sudut ACB atau sudut BCA Jadi, ada tiga sudut yang terdapat pada sudut ABC. Dari uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut. Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga

buah sisi dan mempunyai tiga buah titik sudut. Segitiga biasanya dilambangkang dengan. 2. Jenis-Jenis Segitiga Menurut Budhayanti,dkk (2010:56-58) jenis-jenis suatu segitiga dapat ditinjau berdasarkan a. panjang sisi-sisinya 1. Segitiga sembarang segitiga sembarang adalah segitiga yang sisi-sisinya tidak sama panjang. Seperti pada gambar di bawah ini, AB BC AC. C A B 2. Segitiga Sama Kaki Segitiga sama kaki adalah segitiga yang mempunyai dua buah sisi sama panjang. Seperti pada gambar di bawah ini, segitiga sama kaki ABC dengan AB = BC. C A B

3. Segitiga Sama Sisi Segitiga sama sisi adalah segitiga yang memiliki tiga buah sisi sama panjang dan tiga buah sudut sama besar. Segitiga ABC di bawah ini merupakan segitiga sama sisi. C A B b. besar sudut-sudutnya 1. Sudut lancip (0º < x < 90º) Segitiga lancip adalah segitiga yang ketiga sudutnya merupakan sudut lancip, sehingga sudut-sudut yang terdapat pada segitiga tersebut besarnya antara 0º dan 90º. 2. Sudut tumpul (90º < x < 180º) Segitiga tumpul adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. 3. Sudut siku-siku (180º < x < 360º). Segitiga siku-siku adalah segitiga yang salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (besarnya 90º). c. panjang sisi dan besar sudutnya 1. Segitiga siku-siku sama kaki Segitiga siku-siku sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang dan salah satu sudutnya merupakan sudut siku-siku (90º).

2. Segitiga tumpul sama kaki Segitiga tumpul sama kaki adalah segitiga yang kedua sisinya sama panjang san salah satu sudutnya merupakan sudut tumpul. Sudut tumpul segitiga ABC pada gambar di bawah adalah sudut B, dengan Ab = BC. 2.1.1.3 Pengertian Persegi Panjang Bangun datar persegi panjang termasuk bangun segi empat karena memiliki empat buah garis yang saling bertemu sehingga membentuk empat buah sudut. Menurut Bahrudin, (2009:90) Persegi panjang adalah segiempat yang setiap sudutnya siku-siku dan sisi yang berhadapan sama panjang. Sedangkan Bahrudin, (2011:93) mendefinisikan persegi panjang adalah bangun datar yang dibatasi oleh empat buah sisi yang saling berhadapan sama panjang, sejajar, dan saling tegak lurus. Persegi panjang merupakan salah satu contoh dari bangun datar. Wahyudin (2012:1) mendefinisikan bangun datar adalah bangun yang seluruh bagian bangun berada pada satu bidang datar. Bangun datar tidak memiliki volume, atau ruang. Bangun datar merupakan bangun dua dimensi yang memiliki panjang dan lebar. Berikut contoh persegi panjang A B D C

Lebih lanjut Wahyudin (2012:4-9) menjelaskan sifat-sifat persegi panjang yaitu : 1. Persegi panjang dapat dipasangkan kedalam bingkainya menurut empat cara 2. Sisi berhadapan dari suatu persegi panjang adalah sama panjang. 3. Diagonal-diagonal persegi panjang adalah sama panjang. 4. Diagonal-diagonal persegi panjang saling membagi dua sama panjang. 5. Sudut-sudut persegi panjang adalah sama besar. 6. Semua sudut persegi panjang adalah sudut siku-siku. 7. Sisi berhadapan suatu persegi panjang adalah sejajar. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai contoh bangun persegi panjang, misalnya lapangan sepak bola, lapangan volyball, permukaan meja, permukaan papan tulis, daun jendela, daun pintu, dan masih banyak contoh bendabenda yang lain. 2.1.1.4. Persegi 2.1.1.4.1. Pengertian Persegi Persegi adalah persegi yang semua sisinya sama panjang. Persegi menurut definisi analitik adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya sama besar, yaitu 90º. Sedangkan menurut genetik persegi adalah bentuk khusus dari persegi panjang dengan keempat sisinya sama panjang. Berikut contoh persegi D C A B

2.1.1.4.2. Sifat-Sifat Persegi 1. Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi 2. Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara 3. Semua sisi persegi adalah sama panjang 4. Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh diagonal-diagonalnya. 5. Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama panjang membentuk sikusiku 2.1.1.5. Luas Segitiga, Persegi Panjang dan Persegi 1. Luas Segitiga A B C Rumus menghitung luas segitiga : Luas = ½ x a x t Dengan a = panjang alas segitiga, dan t = tinggi segitiga Panjang sisi miring segitiga siku-siku dicari rumus Pyhtagoras (A 2 + B 2 = C 2 ) 2. Luas Persegi Panjang Luas persegi panjang dapat diartikan berapa banyak kotak satuan yang menutupi persegi panjang yang akan diukur luasnya (Wahyudin, 2010:4). Contohnya, berupa buah ubin yang akan menutupi seluruh lantai kelas. Dalam hal

ini, ubin sebagai satuan, sedangkan lantai kelas adalah persegi panjang yang akan diukur luasnya. A B C D Sisi AB disebut panjang. Panjangnya sama dengan sisi CD. Jadi jumlah sisi yang sama panjang adalah 2. Sedangkan sisi AC disebut lebar. Sama panjangnya dengan sisi BD. Jumlahnya adalah 2. Jadi masing-masing sisi yang sama panjang adalah 2 buah. Sedangkan jika kita menghitung luas adalah berapa kotak satuan yang berada di dalam suatu persegi panjang. Untuk menghitungnya, langsung saja kita kalikan panjang dan lebar. Dengan contoh tersebut, maka rumus untuk menyelesaikan luas persegi panjang adalah panjang dikalikan dengan lebar atau (L = P x L). 3. Luas Persegi D C A B Rumus menghitung luas persegi yaitu : Luas s x s = s 2 Keliling = 4 x s dengan s = panjang sisi persegi

2.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation 2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Menurut Lie (2002:30) model pembelajaran kooperatif adalah suatu strategi belajar-mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri atas dua orang atau lebih. Model pembelajaran kooperatif juga merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompokkelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah) dan j ika memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang berbeda serta memperhatikan kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model yang merupakan bentuk pembelajaran kooperatif yang paling banyak diaplikasikan, dan telah digunakan mulai dari kelas SD sampai jenjang pendidikan. Pembelajaran kooperatif ini menggunakan game-game akademik dan juga pembelajaran tim. Pembelajaran kooperatif ini memberikan kesempatan kepada guru untuk menggunakan kompetisi dalam suasana kontruktif positif/positif sedangkan bagi peserta didik pembelajaran kooperatif ini bisa meningkatkan pemahaman serta motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika terutama dalam memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi.

2.1.2.2 Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation Maimunah (2005:21) Group investigation merupakan salah satu bentuk model pembelajaran yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan - bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation ini dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. Menurut Winataputra (2001:75) dalam model Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau research, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group. Penelitian disini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melalui proses saling beragumentasi. Slavin (dalam Maesaroh, 2005:28), mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:

1. Membutuhkan Kemampuan Kelompok Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas. Kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja. 2. Rencana Kooperatif Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas. 3. Peran Guru Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar di antara kelompokkelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok. Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan Group investigation adalah strategi belajar yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode GI mempunyai fokus utama untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik atau objek khusus. 2.1.3. Langkah-Langkah Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Menurut Sharan (dalam Supandi, 2005:6) mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran Group Investigation:

1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok heterogen 2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan 3. Guru memanggil ketua kelompok untuk membagi materi/tugas secara kooperatif dalam kelompoknya 4. Masing-masing kelompok membahas materi/tugas yang sudah ada secara kooperatif dalam kelompoknya 5. Masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya 6. Kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya 7. Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) bila terjadi kesalahan sekaligus memberi kesimpulan 8. Evaluasi 2.1.4. Tujuan Model Pembelajaran Group Investigation Menurut Sharan (dalam Supandi, 2005:12) Metode Grup Investigation paling sedikit memiliki tiga tujuan yang saling terkait: a. Group Investigation membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik. Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membantu mencapai tujuan. b. Pemahaman secara mendalam terhadap suatu topik yang dilakukan melalui investigasi.

c. Group Investigation melatih siswa untuk bekerja secara kooperatif dalam memecahkan suatu masalah. Dengan adanya kegiatan tersebut, siswa dibekali keterampilan hidup (life skill) yang berharga dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi guru menerapkan model pembelajaran GI dapat mencapai tiga hal, yaitu dapat belajar dengan penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara kooperatif. 2.1.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Group Investigation Menurut Slavin (dalam Maesaroh, 2005:31), mengemukakan bahwa Group Investigation memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu : a. Kelebihan dari pembelajaran Group Investigation 1. Meningkatkan prestasi belajar siswa 2. Melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapat 3. Membuat suasana saling bekerja sama dan beriteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang 4. Memotivasi dan mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran. b. Kelemahan dari pembelajaran group investigation 1. Membutuhkan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan penyelidikan atau investigasi 2. Membutuhkan waktu yang cukup lama

2.1.6. Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Dalam Memahami Konsep Luas Segitiga, Persegi, Persegi Panjang, dan Persegi Langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan model pembelajaran group investigation dalam memahami konsep luas segitiga, persegi panjang, dan persegi, : Pembagian kelompok, dimana guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang heterogen baik dalam jenis kelamin, etnik, maupun kemampuan akademik, kemudian guru menjelaskan maksud pembelajaran dan tugas kelompok yang harus dikerjakan dalam memahami konsep luas segitiga, persegi panjang dan persegi, setelah menjelaskan maksud pembelajaran guru memanggil ketua-ketua kelompok untuk membagi materi/tugas yang sudah ada secara kooperatif dalam kelompoknya. Masing-masing kelompok membahas materi/tugas yang sudah ada secara kooperatif dalam kelompoknya. Setelah selesai, masing-masing kelompok yang diwakili ketua kelompok atau salah satu anggotanya menyampaikan hasil pembahasannya. Di samping itu kelompok lain dapat memberikan tanggapan terhadap hasil pembahasannya. Selama proses pembelajaran berlangsung guru memberikan penguatan kepada siswa, baik secara kelompok maupun individu yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Untuk menutup pembelajaran guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) sekaligus memberikan kesimpulan. Terakhir pemberian evaluasi, dimana guru memberikan evaluasi yang bertujuan untuk menguji pemahaman siswa dalam memahami luas segitiga, persegi panjang dan persegi. Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah di presentasikan tadi.

Contoh penerapannya diuraikan sebagai berikut : a. Menjelaskan konsep luas segitiga Soal : 1. Pahamilah pengertian segitiga. Buatlah persegi kemudian berilah garis yang menggambarkan segitiga pada gambar di bawah ini, kemudian guntinglah segitiga tersebut! 2. Tentukan mana yang termasuk sisi segitiga, dan titik sudut segitiga! 3. Setelah di ketahui yang mana sisi, sudut kemudian tentukan luas segitiga! 4. Berikan kesimpulan dari hasil kerjamu! b. Membedakan konsep luas persegi panjang dan persegi Soal : 1. Pahamilah pengertian persegi panjang dan persegi, kemudian gambarlah persegi panjang dan persegi sesuai pengertian yang dijelaskan! 2. Bangun persegi panjang tadi di gunting sama panjang atau di bagi menjadi 2 bagian sama panjang! 3. Setelah dibagi menjadi 2 bagian bangun apakah yang terjadi? 4. Tentukan mana yang termasuk empat sisi lurus (dua pasang sisi) yang sisisisi berhadapan sama panjang dan yang termasuk empat sisi sama panjang!

5. Setelah di ketahui yang mana keempat sisi lurus, dan sisi-sisi yang berhadapan sama panjang serta sisi sama panjang, kemudian tentukan luas persegi panjang dan persegi! 6. Berikan kesimpulan dari hasil kerjamu! 2.2. Kajian Yang Relevan Beberapa kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Sri Rahayu Auna (2013) dengan judul penelitiannya yaitu Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Siswa kelas IV SDN 9 Bongomeme Kecamatan Dungaliyo kabupaten Gorontalo. Penelitian ini lebih menekankan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan pengurangan bilangan bulat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I kemampuan siswa menyelesaikan pengurangan bilangan bulat belum mencapai indikator kinerja. Dari 15 siswa ada 6 orang atau 40% yang memperoleh nilai ketuntasan minimal 65 ke atas dan 9 orang atau 60% yang memperoleh nilai ketuntasan di bawah 65 ke atas. Sedangkan pada siklus II ada 14 orang atau 93.3% yang memperoleh nilai minimal 65 ke atas dan 1 orang atau 6.7% yang memperoleh nilai ketuntasan di bawah 65 ke atas. Dengan demikian dilihat dari salah satu penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran group investigation dapat digunakan pada semua mata pelajaran. Selain itu model pembelajaran group investigation juga dapat meningkatkan kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan serta menjadikan siswa

lebih aktif dalam berkomunikasi terutama dalam memahami konsep luas segitiga, persegi panjang, dan persegi. 2.3. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka tertulis di atas hipotesis tindakan penelitian adalah jika melalui model pembelajaran Group Investigation, maka pemahaman konsep luas segitiga, persegi panjang dan persegi pada siswa kelas IV SDN 9 Bongomeme akan meningkat. 2.4. Indikator Kinerja Adapun indikator kinerja dalam penelitian ini adalah minimal 75% dari siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai ketuntasan minimal 65 ke atas.