Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Akses Pelabuhan Internasional Socah Bangkalan - Madura

dokumen-dokumen yang mirip
Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya Jawa Timur

Data Perencanaan. atau yang lebih besar (14/19) x 100% 73.68%

Peningkatan arus bongkar muat pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

5.3. Perencanaan Geometrik Jalan 1. Alinyemen Horisontal Spiral-Circle-Spiral

Perencanaan Drainase Analisa Hidrologi Pembahasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN BANGKALAN BATAS KABUPATEN SAMPANG STA KABUPATEN BANGKALAN PROPINSI JAWA TIMUR

Oleh : ARIF SETIYAFUDIN ( )

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Tol Pandaan-Malang dengan Jenis Perkerasan Lentur

PROYEK AKHIR. PROGRAM DIPLOMA III TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN DENGAN PERKERASAN LENTUR JALAN RAYA GRESIK STA STA KABUPATEN GRESIK PROPINSI JAWA TIMUR

BAB IV PERENCANAAN. Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Oleh NRP :

Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Tanjung Perak Perhitungan Intensitas Maksimum Stasiun Sampang...

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN GARENDONG-JANALA

PROYEK AKHIR. PERENCANAAN ULANG PENINGKATAN JALAN PASURUAN-PILANG STA s/d STA PROVINSI JAWA TIMUR

Perencanaan Jalan Akses Pelabuhan Teluk Lamong

PROYEK AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BANGKALAN Bts.KAB SAMPANG STA MADURA, JAWA TIMUR

Perencanaan Jalur Ganda Kereta Api Surabaya -Krian

SKRIPSI PERBANDINGAN PERHITUNGAN PERKERASAN LENTUR DAN KAKU, DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (STUDI KASUS BANGKALAN-SOCAH)

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN TUBAN BULU KM KM JAWA TIMUR DENGAN PERKERASAN LENTUR

TUGAS AKHIR. Untuk memenuhi sebagai persyaratan dalam memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Diajukan Oleh : ADI SISWANTO

Oleh : FERRY DWI TRISTANTO (NRP ) RAKHMAD RAHARJO (NRP ) Pembimbing : Ir. Imam Prayogo ( )

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN LAYOUT SIMPANG JALAN LINGKAR LUAR BARAT KOTA SURABAYA

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP:

BAB III METODOLOGI III-1

Pembimbing : Ir. Imam Prayogo ( )

Volume 5 Nomor 1, Juni 2016 ISSN

Perencanaan Ulang Jalan Raya MERR II C Menggunakan Perkerasan Kaku STA Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur

PERENCANAAN ULANG JALAN TOL KERTOSONO MOJOKERTO STA , DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN. TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LINGKAR SELATAN SEMARANG ( Design of Semarang Southern Ringroad )

BAB III METODOLOGI III-1

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN REL ANTARA BANYUWANGI-SITUBONDO- PROBOLINGGO

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API SURABAYA - KRIAN

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. membandingkan perhitungan program dan perhitungan manual.

Disampaikan FAJAR ARIES PUTRA RACHMAD NUGROHO NRP NRP

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

Presentasi Proyek Akhir

PERENCANAAN GEOMETRIK PADA RUAS JALAN TANJUNG MANIS NILAS KECAMATAN SANGKULIRANG

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

Eng. Ibrahim Ali Abdi (deercali) 1

PERENCANAAN JALAN AKSES PELABUHAN. : I Gusti Putu Yoga Putra Perdana

Bagas Aryo Y JUMLAH KENDARAAN TERHENTI Simpang Kumpulrejo TUNDAAN

BAB III LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR - RC

BAB III LANDASAN TEORI. tanah adalah tidak rata. Tujuannya adalah menciptakan sesuatu hubungan yang

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN CONGOT JALI WAWAR SISI SELATAN JAWA TENGAH. Disusun Oleh : Semarang, Nopember 2010

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN ALTERNATIF ARTERI PORONG

Kelandaian maksimum untuk berbagai V R ditetapkan dapat dilihat dalam tabel berikut :

TINJAUAN GEOMETRIK JALAN PADA RUAS JALAN AIRMADIDI-TONDANO MENGGUNAKAN ALAT BANTU GPS

Dalam perencanaan lapis perkerasan suatu jalan sangat perlu diperhatikan, bahwa bukan cuma karakteristik

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

PERENCANAAN JALAN LINGKAR UTARA BANDUNG

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISA PERENCANAAN ULANG GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN BATIPUAH LIMAU KAUM PADA STA S/D 5+000

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan manusia adalah salah satunya dengan menyediakan

254x. JPH = 0.278H x 80 x 2.5 +

BAB III LANDASAN TEORI. Kendaraan rencana dikelompokan kedalam 3 kategori, yaitu: 1. kendaraan kecil, diwakili oleh mobil penumpang,

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN RAYA SIMPANG MEO - TALANG TALING STA STA KABUPATEN MUARA ENIM SUMATERA SELATAN


Memperoleh. oleh STUDI PROGRAM MEDAN

GEOSINTETIK UNTUK PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR DI ATAS TANAH LUNAK DI GRESIK-LAMONGAN Sta TUGAS AKHIR

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PENGHUBUNG PERKEBUNAN PT. JEK (JABONTARA EKA KARSA) BERAU-KALIMANTAN TIMUR

PERENCANAAN GEOMETRIK TEBAL PERKERASAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA RUAS JALAN KARTASURA SUKOHARJO

PERENCANAAN RUAS JALAN RAYA YANG MENGHUBUNGKAN DISTRIT ERMERA DAN SUB-DISTRIT HATOLIA

KAJIAN KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DI KAWASAN PASAR TANAH MERAH BANGKALAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN RENCANA SIMPANG TAK SEBIDANG

PERANCANGAN PERKERASAN CONCRETE BLOCK DAN ESTIMASI BIAYA

LAPORAN AKHIR. Dibuat untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya.

PERENCANAAN GEOMETRIK, TEBAL PERKERASAN, ANGGARAN BIAYA, DAN RENCANA KERJA JALAN BANYUDONO KRECEK KABUPATEN BOYOLALI TUGAS AKHIR

EVALUASI DAN PERENCANAAN GEOMETRIK JARINGAN JALAN DI DALAM UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

PERENCANAAN JALAN PADANG BINTUNGAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

HADIRANTI 1, SOFYAN TRIANA 2

5/11/2012. Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University. Nursyamsu Hidayat, Ph.D. Source:. Gambar Situasi Skala 1:1000

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN SURVEI PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA

PERENCANAAN JALAN LINGKAR UTARA KOTA WONOSARI, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS DELI SERDANG DOLOK MASIHUL-BATAS TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA

METODOLOGI. Kata Kunci--Perkerasan Lentur, CTB, Analisa dan Evaluasi Ekonomi. I. PENDAHULUAN

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN (HSKB 250) Lengkung Geometrik

PROYEK AKHIR Perencanaan Dan Teknis Pelaksanaan Perkerasan Jalan Dengan Metode Analisa Komponen Pada Kawasan Alak Kabupaten Kupang.

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN MUARA BELITI TEBING TINGGI STA STA PROVINSI SUMATERA SELATAN LAPORAN AKHIR

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN BLITAR - SRENGAT (STA STA ) DENGAN METODE ANALISA KOMPONEN TUGAS AKHIR

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN KOMPLEK INDUSTRI DAN PERGUDANGAN PT. WINSTAR KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN PEMBANGUNAN JALAN RUAS ONGGORAWE MRANGGEN PROPINSI JAWA - TENGAH

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

NOTASI ISTILAH DEFINISI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

Transkripsi:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Geometrik dan Perkerasan Jalan Akses Pelabuhan Internasional Socah Bangkalan - Madura Riyan Benny Sukmara, Cahya Buana, dan Istiar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: cahya_b@ce.its.ac.id Abstrak Rencana pemerintah Jawa Timur untuk melakukan mengantisipasi meningkatnya perekonomian Jawa Timur pada tahun 2011 sebesar 7,12% (http://www.jatimprov.go.id) adalah mengembangkan pelabuhan alternatif sebagai pendukung kapasitas pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, salah satu lokasi pengembangan adalah kawasan pantai Socah Kabupaten Bangkalan Madura. Untuk mendukung lancarnya arus transportasi kendaraan, maka diperlukan sebuah jalan akses yang menghubungkan pelabuhan dengan Kota Surabaya via Jembatan Suramadu. Tugas Akhir menggunakan perencanaan Direktorat Jendral Bina Marga dan Indonesian Highway Capacity Manual (IHCM 97) Perencanaan menggunakan umur rencana 10 tahun, dengan tahun 2015 sebagai tahun awal rencana dan tahun 2025 sebagai tahun akhir rencana, panjang jalan 14,495,11 Km (STA 0+000 STA 14+495,11), perkerasan menggunakan flexible pavement dengan menggukan metode Analisa Komponen (Bina Marga). Perecanaan jalan juga meliputi perencanaan geometrik persimpangan. Hasil perencanaan tebal perkerasan yaitu, segmen I dan segmen II : lapis permukaan 16cm, lapis pondasi 20cm, lapis pondasi bawah 60cm dan perbaikan tanah setebal 100cm. Segmen II, lapis permukaan setebal 16cm, lapis pondasi 20cm, lapis pondasi bawah 20cm. Hasil perencanaan simpang, didapat nilai DS masing-masing lengan < 0,85. Biaya yang konstruksi yang diperoleh dari hasil analisa adalah Rp. 1.310.759.193.932,- Terbilang : Satu Triliun Tiga Ratus Sepuluh Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Seratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah P Kata Kunci Perencanaan, jalan, pelabuhan, geometrik, Socah I. PENDAHULUAN ERTUMBUHAN ekonomi Indonesia khususnya di Jawa Timur meningkat sangat signifikan, berdasarkan berita yang dimuat pada http://www.jatimprov.go.id, ekonomi Jawa Timur meningkat sebesar 7,2%. Berbagai kegiatan ekonomi dan perindustrian berlangsung di kota-kota besar Jawa Timur, seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Mojokerto. Hal ini berdampak pada meningkatnya arus bongkar muat yang ada dipelabuhan Tj. Perak Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian (Wiwengku, T dan Firmanto Hadi, Evaluasi Lokasi Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak, Jurnal Teknik ITS Vol. 1 September 2012) tercatat bahwa arus peti kemas pelabuhan Tj. Perak pada tahun 2006 (1.843.638 TEUs), tahun 2007 (2.047.460 TEUs), tahun 2008 (1.830.781 TEUs), tahun 2009 (2.279.091 TEUs), tahun 2010 (2.407.489 TEUs), dan tahun 2011 (2.463.518 TEUs), sedangkan kapasitas pelabuhan Tj. Perak pada tahun 2001 adalah 3.897.348 TEUs. Berdasarkan data diatas, pemerintah mencanangkan program pengembangan pelabuhan baru sebagai alternatif dan antisipasi melonjaknya tingkat arus bongkar muat kapal di pelabuhan Tj. Perak. Salah satu alternatif pelabuhan baru adalah pengembangan pelabuhan Socah (Madura). Seiring rencana pemerintah tersebut, guna mendukung lancarnya arus transportasi dari dan meuju pelabuhan Socah, maka diperlukan adanya prasarana transportasi berupa jalan akses yang memadai. Jalan akses tersebut menghubungkan kota Surabaya dan Pelabuhan Socah via Jembatan Suramadu. Dari data eksisting yang ada, konsdisi tofografi yang akan dilalui jalan akses berupa daerah perbukitan, sehingga diperlukan perhitungan yang tepat pada perencanaan jalan akses tersebut. Pada Tugas Akhir ini akan direncanakan jalan akses pelabuhan Socah sesuai dengan standar Bina Marga. A. Tinjauan Pustaka II. METODE Pustaka atau literatur yang digunakan sebagai acuan pada Tugas Akhir ini mengacu pada standar yang berlaku di Indonesia, yaitu Standar Bina Marga. Literatur berupa tata cara perencanaan dan standar-standar perencanaan yang ditentukan oleh Bina Marga. Literatur perencanaan jalan meliputi perencanaan alinyemen vertikal dan horisontal, perencanaan perkerasan, perencanaan persimpangan, perencanaan drainase jalan dan rencana anggaran biaya konstruksi. Adapun beberapa literatur yang bersumber dari jurnal maupun buku-buku tentang perencanaan jalan, namun tetap relevan pada standar Bina Marga. B. Metodologi Metodologi pada Tugas Akhir ini mengacu pada bagan alir penyusunan Tugas Akhir seperti dibawah ini : Tahapan perencanaan meliputi beberapa tahapan berikut : - Tahap persiapan, terdiri atas pengumpulan dan studi literatur, pembuatan proposal Tugas Akhir, dan perencanaan jadwal penyusunan Tugas Akhir. - Tahap identifikasi masalah, yaitu identifikasi permasalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini dan identifikasi data yang dibutuhkan. - Tahap Pengumpulan Data, terdapat dua jenis data yang dibutuhkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini, yaitu

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 2 data Primer dan data Sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan metode Obserasi, Literatur dan Wawancara. - Tahap Analisa Data, yaitu proses pengolahan data yang sudah diperoleh sebelumnya - Tahap Perencanaan, yaitu tahapan inti Tugas Akhir ini yang berupa perencanaan parameter-parameter jalan dan kelengkapannya. - Tahap Penggambaran, yaitu proses penggambaran hasil perencanaan. - Tahap Analisa Biaya, yaitu proses perhitungan biaya konstruksi sesuai dengan hasil perencanaan dan gambar perencanaan. Gambar. 2. Alternati trase rencana, Alternatif 1 (merah), alternatif II (biru) Rumus perhitungan sudut azimuth : α = ( ) Rumus perhitungan sudut tikungan : Δ1 = (α P1-P2) - (α A-P1) berikut hasil perhitungan sudut azimuth dan sudut tikungan : Gambar. 1. Bagan alir penyusunan Tugas Akhir C. Data Perencanaan Data yang digunakan pada perencanaan Tugas Akhir ini meliputi : data penduduk pulau Madura, data PDRB Madura, data profil pelabuhan rencana (Pelabuhan Socah) dan data lalu lintas dan profil pelabuhan analogi (pelabuhan Tj. Perak, Tj. Wangi, dan gresik), data tanah, data hujan dan data harga satuan dasar. A. Perencanaan Geometrik III. PEMBAHASAN Perencanaan geometrik meliputi alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal dan superelevasi, seperti berikut : Alinyemen Horisontal Perencanaan alinyemen horizontal dimulai dengan penentuan alternatif trase yang nantinya dipilih sebagai trase rencana. berdasarkan hasil komparasi (berdasarkan jarak termpuh) dipilih Alternatif II sebagai trase rencana (L = 14549,11 m). Proses selanjutnya adalah penentuan parameter tikungan, mulai dari sudut tikungan sampai pada perencanaan parameter tikungan. Gambar. 3. Konsep perhitungan sudit azimuth Tabel 1 Hasil perhitungan sudut azimuth No. Nama Titik Azimut (dalam 0 ) 1 A (Start) - 2 P1 68.7504 3 P2 117.0103 4 P3 82.3785 5 P4 140.5635 6 P5 100.0785 7 P6 119.2099 8 P7 127.3671 9 P8 114.5306 10 P9 121.3310 11 P10 131.7221 12 P11 108.4776 13 P12 152.0140 14 P13 130.7766 15 P14 106.9854 16 B (Finish) 130.5963 Sumber : Hasil perhitungan Tabel 2 Hasil perhitungan sudut tikungan No. Nama Azimut Sudut Jarak Titik (dalam 0 Jarak ) Tikungan Komulatif 1 A (Start) - - 0 0 2 P1 68.7504 48.2599 794.555 794.5553 3 P2 117.0103 34.6317 1181.922 1976.4774 4 P3 82.3785 58.1850 1021.710 2998.1878 5 P4 140.5635 40.4850 438.608 3436.7963 6 P5 100.0785 19.1313 578.475 4015.2712 7 P6 119.2099 8.1572 1055.501 5070.7723 No. Nama Azimut Sudut Jarak Jarak

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 3 Titik (dalam 0 ) Tikungan Komulatif 8 P7 127.3671 12.8365 591.762 5662.5348 9 P8 114.5306 6.8004 1871.487 7534.0213 10 P9 121.3310 10.3912 1216.777 8750.7987 11 P10 131.7221 23.2445 479.762 9230.5602 12 P11 108.4776 43.5364 482.894 9713.4546 13 P12 152.0140 21.2374 483.978 10197.4331 14 P13 130.7766 23.7912 784.878 10982.3112 15 P14 106.9854 23.6109 1334.933 12317.2445 16 B (Finish) 130.5963-2328.738 14645.9830 Sumber : Hasil perhitungan Kode Sudut Jenis No. LS TC E LC θs P k Ts E Xs Ys Tikungan Tikungan Tikungan 1 P1 48.2599 S-C-S 114.8312 30.7487 137.8569 10.9656 1.8482 57.34484 192.5573 30.7487 114.4106 7.3257 2 P2 34.6317 S-C-S 98.1622 20.0446 143.6128 7.0304 1.0075 49.05639 174.0781 20.0446 98.0144 4.0149 3 P3 58.1850 S-C-S 114.8312 45.4288 189.8246 10.9656 1.8482 57.34484 225.2995 45.4288 114.4106 7.3257 4 P4 40.4850 S-C-S 114.8312 21.7185 97.1476 10.9656 1.8482 57.3448 168.6575 21.7185 114.4106 7.3257 5 P5 19.1313 S-S 114.8312 9.565657 3.15441 64.55724 115.6451 7.428957 6 P6 8.1572 S-S 85.6758 4.0786 1.18049 50.05046 85.78738 2.452993 7 P7 12.8365 S-S 106.1484 6.418243 3.171802 66.77946 106.5079 5.399311 8 P8 6.8004 S-C-S 71.1111 2.0372 0.2108 35.55406 94.9808 1.9746 1.9746 47.5779 71.1021 0.8428 9 P9 10.3912 S-S 98.1622 5.195584 2.371479 61.79211 98.37951 4.03149 10 P10 23.2445 S-C-S 85.6758 4.9089 0.6128 42.8274 145.7913 11.0917 11.0917 117.1711 85.6129 2.4468 11 P11 43.5364 S-C-S 114.8312 25.0251 113.1248 10.9656 1.8482 57.34484 177.8812 25.0251 114.4106 7.3257 12 P12 21.2374 S-C-S 71.1111 12.5026 188.3523 2.9103 0.3012 35.5525 166.8467 12.5026 71.0928 1.2040 13 P13 23.7912 S-C-S 85.6758 11.5995 121.9414 4.9089 0.6128 42.8274 148.2828 11.5995 85.6129 2.4468 14 P14 23.6109 S-C-S 85.6758 11.4306 120.3681 4.9089 0.6128 42.8274 147.4605 11.4306 85.6129 2.4468 Sumber : Hasil pehitungan parameter tikungan Proses selanjutnya adalah perhitungan alinyemen vertikal, berikut konsep perhitungan alinyemen vertikal : PTV' PTV setelah didapat nilai sudut tikungan, dilanjutkan dengan perhitungan kebutuhan superelevasi di masing-masing tikungan PLV 1 2 L PLV' EA PPV' PPV EB L Gambar 5. Konsep Perhitungan lengkung vertikal Gambar 3. Konsep Perhitungan Super Elevasi berikut hasil perhitungan superelevasi rencana : Tabel 3. Hasil perehitungan superelevasi No Kode Sudut R f e D PI Tikungan Desain kontrol hitung 1 P1 48.2599 300 4.774633 D>Dp 0.0894 2 P2 34.6317 400 3.580975 D<Dp 0.0735 3 P3 58.1850 300 4.774633 D>Dp 0.0894 4 P4 40.4850 300 4.774633 D>Dp 0.0894 5 P5 19.1313 300 4.774633 D>Dp 0.0894 6 P6 8.1572 500 2.86478 D<Dp 0.0616 7 P7 12.8365 350 4.092543 D>Dp 0.0811 8 P8 6.8004 1000 1.43239 D<Dp 0.0336 9 P9 10.3912 400 3.580975 D<Dp 0.0735 10 P10 23.2445 500 2.86478 D<Dp 0.0616 11 P11 43.5364 300 4.774633 D>Dp 0.0894 12 P12 21.2374 700 2.046271 D<Dp 0.0463 13 P13 23.7912 500 2.86478 D<Dp 0.0616 14 P14 23.6109 500 2.86478 D<Dp 0.0616 Keterangan Untuk D<Dp maka digunakan hasil perhitungan f1, sedangkan untuk D>Dp maka digunakan perhitungan f2 Selanjutnya adalah perhitungan parameter lengkung horisontal, konsep perhitungannya seperti gambar dibawah ini : Gambar 4. Parameter lengkung horisontal Parameter lengkung horizontal mengacu pada standard Bina Marga Luar kota, dimana terdapat 3 (tiga) jenis lengkung horizontal, diantaranya : Lengkung Full Circle, lengkung Spiral-Circle-Spiral dan lengkung Spiral-Spiral. dan berikut adalah hasil perhitungan parameter tikungan : Tabel 4. Hasil perehitungan parameter tikungan Gambar 6. Sketsa profil eksisting dan rencana berikut perhitungan hasil perhitungan lengkung vertikal rencana : PV1 Diketahui : El. PPV 1 = +40,283m VD = 80km/jam JPH = 139,59 m g1 = 0,16% g2 = -0,294% (-) berarti gradient menurun A Perhitungan L Untuk L (S<L) = g1 g2 = 0,16% - (-0,294%) = 0,455% (Cembung) L = = = 21,9322 m Untuk L (S>L) L = = = -609,25 m L Minimum L = = = 48,1116 m L Drainase L = 50.A = 50. 0,455 = 22,792 m Sehingga L yang terbesar adalah 48,1116 m Perhitungan Elevasi PLV dan PTV STA PLV = STA PPV (L/2) = 0+900 (48,1116/2) = 0+900 24,005 = 0+875,9442 El. PLV = El. PPV (L/2 x g1)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 4 STA PTV = +40,283 (24,005 x 0,16%) = +40,2442 m = STA PPV + (L/2) = 0+900 + (48,1116/2) = 0+900 + 24,005 = 0+924,005 El. PTV = El. PPV (L/2 x g2) = +40,283 (24,005 x 0,294%) = +40,2124 m Perhitungan Elevasi PLV dan PTV STA PLV = STA PPV (0,25L) = 0+900 (0,25 x 48,11160) = 0+900 12,027 = 0+887,977 El. PLV = El. PPV (0,25L x g1) = +40,283 (12,027 x 0,16%) = +40,2636 m STA PTV = STA PPV + (0,75L) = 0+900 + (0,75 x 48,1116) = 0+900 + 36,0837 = 0+912,027 El. PTV = El. PPV (0,75L x g2) = +40,283 (36,0837 x 0,294%) = + 40,2423 Gambar 7. Hasil perhitungan lengkung vertikal PV1 B. Perhitungan Perkerasan Perhitungan perkerasan berdasarkan volume kendaraan hasil korelasi antara jumlah kendaraan dengan panjang dermaga pelabuhan, berikut merupakan hasil perkerasan rencana : Kode Jenis Kendaraan Persentase Jumlah (%) Kendaraan 4 Mikro truck dan mobil hantaran (Box) 0,0191 155 5a Bus Kecil 0,0036 30 5b Bus Besar 0,0025 20 6a Truck tangki 2 sumbu (3/4) 0,0689 558 6b Truck 2 sumbu 0,0538 435 7a Truck 3 sumbu 0,0495 401 7b Truck Gandeng 0,0055 45 7c Truck Semitrailer 0,0703 570 UM Unmotorist 0,0237 192 Total 1,000 8098 Sumber : Hasil perhitungan Perhitungan tebal perkerasan menggunakan umur rencana 10 tahun, analisa nilai i (angka pertumbuhan) diperoleh menggunakan analisa pertumbuhan PDRB sebagai berikut : Tabel 5. Angka pertumbuhan kendaraan No. Kabupaten i 1 Sumenep 5.143% 2 Bangkalan 5.363% 3 Sampang 5.151% 4 Pamekasan 5.661% Rata-rata 5,314 % Berikut hasil perhitungan angka ekivalensi kendaraan : Tabel 6. Angka ekivalensi kendaraan No. Jenis Kendaraan Nilai E 1 Sepeda Motor 0,00000023 2 Mobil Penumpang 0,00045 3 Bus Kecil 0,10906 4 Bus Besar 0,30056 5 Truck 2 Sumbu (3/4) 0,21740 6 Truck 2 Sumbu 5,0264 7 Truck 3 Sumbu 2,74156 8 Truck Gandeng 3,64093 9 Truck Semitrailer 10,1829 Berikut hasil analisa nilai CBR rencana : Gambar 8. Panjang Dermaga (dalam meter) Gambar 9. Korelasi volume kendaraan dengan panjang dermaga dari hasil korelasi diperoleh persamaan : Y = 3,381x - 523.77, dimana x = panjang dermaga dan Y = jumlah kendaraan. Tabel 4. Jumlah kendaraan perjenis Kode Jenis Kendaraan Persentase Jumlah (%) Kendaraan 1 Sepeda Motor 0,5213 4222 2 Sedan, Jeep & St Wagon 0,1798 1456 3 Oplet, Pick Up, Suburban, combi, Minibus 0,0020 16 Tabel 7. Nilai CBR rencana No. Segmen (STA) Nilai CBR 1. STA 0+000 s/d 2+250 2,162 % 2. STA 2+250 s/d 11+450 11,481 % 3. STA 11+450 s/d STA 14+549,11 1,57 % Berdasarkan hasil diatas, diketahui bahwa terdapat 2 (dua) segmen STA yang memiliki nilai CBR yang disyaratkan. Nilai standar CBR minimum Sub Grade yang disyaratkan oleh Departemen pekerjaan Umum (DPU) yaitu 5% (untuk kondisi terendam air). Berdasarkan kondisi diatas, maka dilakukan perbaikan tanah dasar hingga CBR mencapai 5%. Bahan timubunan yang digunakan harus memenuhi persyaratan pada SNI 03-1744-1989. Berdasarkan data perencanaan dari Konsultan PT. VIRAMA KARYA lapisan tanah lunak sebesar 1 m, maka susuai dengan Buku Pedoman Konstruksi dan Bangunan, Pekerjaan Tanah Dasar, Bina Marga (No. 033-02/BM/2006, Hal. 60) tanah asli perlu digali sedalam 1 m dan diganti dengan tanah urugan sesuai persyaratan diatas. Berikut gambaran konstruksi perbaikan tanah yang dilakukan :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 5 40 200 LAPISAN PERMUKAAN LAPISAN BASE COURSE LAPISAN SUB BASE COURSE PERBAIKAN TANAH 100cm (TANAH URUGAN CBR 5%) 700 200 250 Gambar 10. Tipikal Rencana perbaikan tanah Perhitungan perkerasan mengacu pada standar Bina Marga, yaitu metode analisa komponen, berikut hasil perhitungan tebal perkerasan rencana : Lengan II V R = 60 Km/jam e max = 10% e htiung = 0,09992 R coba = 110 m = 52,0587 O Ls = 67,127 m θs = 17,48 Lc = 32,8180 Parameter lengkung yang digunakan adalan S-C-S p = 1,7465 m k = 33,4572 m Ts = 88,0305 m E = 14,3604 m Xs = 66,5026 m Ys = 6,8274 m Tabel 8. Nilai CBR rencana No. Segmen (STA) Nilai CBR Lapisan Surface Base Course Sub Base 1. STA 0+000 s/d 2+250 2,162 % 16 cm 20 sm 60 cm 2. STA 2+250 s/d 11+450 11,481 % 16 cm 20 cm 20 cm 3. STA 11+450 s/d STA 1,57 % 16 cm 20 cm 60 cm 14+549,11 Catatan : - Lapis Permukaan (Surface) = Laston Ms744 (AC/WC) - Lapis Pondasi Atas (Base Course) = Batu Pecah Kelas B - Lapis Pondasi Bawah (Sub Base) = Sirtu Pitrun Kelas A U C. Perhitungan Persimpangan Perhitungan persimpangan mengacu pada standar Bina Marga, direncanakan menggunakan LTOR dan kanalisasi, hal ini dimaksudkan agar kendaraan yang berbelok tidak mengganggu arus kendaraan yang lurus. Perencanaan persimpangan meliputi geometrik perimpangan serta fase persimpangan, dimana fase persimpangan sangat menentukan bentuk geometrik persimpangan, khususnya pada perencanaan panjang lajur antrian belok kiri dan kanan. Kontrol yang digunakan pada perencanaan simpang adalah kontrol tingkat pelayanan berdasarkan derajat kejenuhan (DS), berikut hasil perencanaan persimpangan : Simpang Suramadu Pada persimpangan Suramadu, lengkung LTOR perlu direncanakan menggunakan perhitungan lengkung horizontal Bina Marga.. Berikut contoh perhitungannya : Simpang I direncanakan menggunakan LTOR dengan kanalisasi - Lebar Lajur = 3,5 m - Jumlah lajur per lengan = 2 lajur - Lebar LTOR dengan kanalisasi = 3,5 m - Lebar lajur tambahan = 3,5 m - Panjang lajur belok kiri = 70 m - Panjang Taper = 30 m hasil perhitungan lengkung kanal LTOR diperoleh nilai sebagai berikut : Lengan I V R = 60 Km/jam e max = 10% e htiung = 0,09888 R coba = 110 m = 127,1943 O Ls = 67,127 m θs = 17,48 Lc = 178,50 Parameter lengkung yang digunakan adalan S-C-S p = 1,7465 m k = 33,4572 m Ts = 262,2738 m E = 114,6455 m Xs = 66,5026 m Ys = 6,8274 m Gambar 11. Rencana Simpang Suramadu Simpang Bangkalan Pada persimpangan Bangkalan, kanal LOTR direncanakan menggunakan R min sesuai dengan acuan Bina Marga No.01/T/BNKT/1992. Berikut R (jarijari) lengkung yang digunakan : Jalan Mayor Jalan mayor persimpangan terdiri atas lengan Jalan Akses (sisi timur) dan Pelabuhan (sisi barat). N Lajur Kanal = 1 (LTOR) L Lajur Kanal = 3,5 m R kanal = 150 m Jalan Minor Jalan minor persimpangan terdiri atas lengan Bangkalan (sisi utara) dan Pelabuhan (sisi selatan). N Lajur Kanal = 1 (LTOR) L Lajur Kanal = 3,5 m R kanal = 60 m Gambar 11. Rencana Simpang Bangkalan Analisa kapasitas simpang diperlukan untuk mengukur LOS (Level of Service) dari sebuah simpang. Perhitungan analisa kapasitas dilakukan dengan bantuan software KAJI (Kapasitas Jalan Indonesia). Berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai LOS = A ( ds < 0,6) D. Perhitungan Drainase U R60 R150 R150 Perhitungan drainase mengacu pada standar Bina Marga (Direktorat Jendral Bina Marga (1990). Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No. 008/T/BNKT/1990. Jakarta). Dari hasil perhitungan tersebut diproleh dimensi saluran sebagai berikut : Untuk Saluran Tepi (Batu Kali) H = 30 cm B = 60 cm W = 20 cm R60

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 6 B/H = 2 m = 0 Untuk saluran Tengah (Precast) H = 40 cm B = 40 cm W = 20 cm B/H = 1 m = 0 Pada perencanaan jalan akses suramadu-pelabuhan Socah terdapat 8 lokasi gorong-gorong, yaitu : Tabel 9. Dimensi Gorong gorong rencana No. Kode STA Q H hitung H pakai B pakai A 1 GG I 1+400 0.76333 0.713 1 1 1 2 GG II 3+100 0.67043 0.669 1 1 1 3 GG III 4+300 0.61837 0.642 1 1 1 4 GG IV 5+300 0.97938 0.808 1 1 1 5 GG V 6+800 0.54699 0.604 1 1 1 6 GG VI 7+800 0.54784 0.604 1 1 1 7 GG VII 9+500 1.01979 0.825 1 1 1 8 GG VIII 11+700 0.59367 0.629 1 1 1 0.15 0.50 0.20 Sumber : Hasil Perhitungan 0.50 0.90 B 0.20 W 0.70 W H 4. Desain Geometrik Persimpangan Simpang Suramadu - Burneh Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; W LTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Akses Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; W LTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Sampang Approach : Wa = 7m; We = 7m; W LTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Suramadu Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; W LTOR = 3,5m; Wx = 7m. Simpang Suramadu - Bangkalan Approach : Wa = 7m; We = 7m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Akses Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Kamal Approach : Wa = 7m; We = 7m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. - Pelabuhan Approach : Wa = 10,5m; We = 10,5m; WLTOR = 3,5m; Wx = 7m. 5. Desain Drainase Pada desain drainase terdapat beberapa tipe dimensi saluran, yaitu : Saluran Tepi = (30cm x 60cm); Waking = 20cm Saluran Tengah = 40cm x 40cm Gorong-gorong = (100cm x 100cm) 6. Biaya Konstruksi Berdasarkan perhitungan analisa biaya, diperoleh nilai total biaya adalah Rp. 1.310.759.193.932,- H pakai 1.20 0.15 1.50 H hitung UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini E. Analisa BiayaKonstruksi B pakai Gambar 12. Tipikal Dimensi Gorong-gorong Perhitungan analisa biaya mengacu pada volume pekerjaan, meliputi : perkerjaan pembersihan lahan, galian, timbunan, lapis perkerasan, drainase, dan kelengkapan jalan (marka jalan), berikut hasil perhitungan biaya konstruksi : Dari perhitungan diatas diperoleh biaya konstruksi sebesar Rp. 1.310.759.193.932,- Terbilang : Satu Triliun Tiga Ratus Sepuluh Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Sembilan Juta Seratus Sembilan Puluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah IV. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan yang dilakukan dalam tugas akhir diatas adalah sebagai berikut : Hasil perencananaan jalan akses yaitu : 1. Jalan direncanakan dengan tipe 4/2 D, dengan dimensi : - Lebar lajur = 3,5 meter - Lebar Jalur = 7 meter - Lebar Median = 5 meter - Lebar Bahu = 2 meter - Kecepatan rencana : 80 km/jam 2. Geometrik jalan Alinyemen Horisontal : 11 PI S-C-S; 3 PI S-S Alinyemen Vettikal : 14 PVI (Cembung) ; 11 PVI (Cekung) Superelevasi : Maksimum 10% DAFTAR PUSTAKA [1] Departemen Pekerjaan Umum (1987). Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Analisa Komponen SKBI- 2.3.26.1987. Jakarta : Yayasan Badan Penerbit PU [2] Direktorat Jendral Bina Marga (1990). Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan No. 008/T/BNKT/1990. Jakarta [3] Direktorat Jendral Bina Marga (1990). Petunjuk Perencanaan Marka Jalan No.012/S/BNKT/1990. Jakarta [4] Direktorat Jendral Bina Marga (1992). Tata Cara Perencanaan Persimpangan Sebidang Jalan Perkotaan No. 01/T/BNKT/1992. Jakarta [5] Sukirman, Silvia (1994). Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung : Nova [6] Soewarno (1995). Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data). Bandung : Nova [7] Direktorat Jendral Bina Marga (1997). Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997. Jakarta [8] Direktorat Jendral Bina Marga (1997). Manual Kapasitas Jalan Indonesia. [9] Direktorat Jendral Bina Marga (2004). Perencanaan Median Jalan Pd T-17-2004-B. Jakarta [10] Direktorat Jendral Bina Marga (2006). : Pekerjaan Tanah Dasar Buku 2 Pedoman Pekerjaan Tanah Dasar Untuk Pekerjaan Jalan No. 003-02/BM/2006. Jakarta [11] Anonim (2011). Laporan Pendahuluan Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Bangkalan Socah. Surabaya : PT. Virama Karya [12] Anonim (2011). Laporan Tanah Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Bangkalan Socah. Surabaya : PT. Virama Karya [13] Anonim (2011). Laporan Hidrologi Perencanaan Teknik Jalan dan Jembatan Bangkalan Socah. Surabaya : PT. Virama Karya [14] Wiwengku, T dan Firmanto Hadi, Spetember 2012. Evaluasi Lokasi Pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak. Jurnal Teknik ITS Vol.1 [15] http://www.jatimprov.go.id/site/genjot-pertumbuhan-ekonomi-75-persen-jatimtetap-andalkan-umkm/ 3. Perkerasan jalan No. Segmen (STA) Nilai CBR Lapisan Surface Base Course Sub Base 1. STA 0+000 s/d 2+250 2,162 % 16 cm 20 sm 60 cm 2. STA 2+250 s/d 11+450 11,481 % 16 cm 20 cm 20 cm 3. STA 11+450 s/d STA 1,57 % 16 cm 20 cm 60 cm 14+549,11