DESAIN DAN IMPLEMENTASI KENDALI DERAU AKTIF PADA RUANG TERBUKA MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF H

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL 2 SISTEM KENDALI KECEPATAN

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan pada Shunt Active Power Filter Tiga Fasa

Perancangan Sliding Mode Controller Untuk Sistem Pengaturan Level Dengan Metode Decoupling Pada Plant Coupled Tanks

BAB III METODE PENELITIAN

STEP RESPONS MOTOR DC BY USING COMPRESSION SIGNAL METHOD

PERBANDINGAN TUNING PARAMETER KONTROLER PD MENGGUNAKAN METODE TRIAL AND ERROR DENGAN ANALISA GAIN PADA MOTOR SERVO AC

SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI OTOMATIS. PID (Proportional-Integral-Derivative)

Kesalahan Akibat Deferensiasi Numerik pada Sinyal Pengukuran Getaran dengan Metode Beda Maju, Mundur dan Tengah

BAB 3 PEMODELAN MATEMATIS DAN SISTEM PENGENDALI

BAB II TEGANGAN TINGGI IMPULS

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN BANTUAN METODE SIMULASI SOFTWARE MATLAB

TE Dasar Sistem Pengaturan. Kontroler

Perancangan IIR Hilbert Transformers Menggunakan Prosesor Sinyal Digital TMS320C542

BAB VIII METODA TEMPAT KEDUDUKAN AKAR

PEMILIHAN OP-AMP PADA PERANCANGAN TAPIS LOLOS PITA ORDE-DUA DENGAN TOPOLOGI MFB (MULTIPLE FEEDBACK) F. Dalu Setiaji. Intisari

FIsika KARAKTERISTIK GELOMBANG. K e l a s. Kurikulum A. Pengertian Gelombang

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB 5E UMPAN BALIK NEGATIF

2. Berikut merupakan komponen sistem kendali atau sistem pengaturan, kecuali... a. Sensor b. Tranducer c. Penguat d. Regulator *

Penentuan Jalur Terpendek Distribusi Barang di Pulau Jawa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia

STUDI PERBANDINGAN BELITAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI TIGA FASA PADA SAAT PENGGUNAAN TAP CHANGER (Aplikasi pada PT.MORAWA ELEKTRIK TRANSBUANA)

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI ROOT LOCUS

ALGORITMA THRESHOLDING ADAPTIF BERDASARKAN DETEKSI BLOK TERHADAP CITRA DOKUMEN TERDEGRADASI Agus Zainal Arifin, Arya Yudhi Wijaya, Laili Cahyani 1

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik yang putaran rotornya

Laporan Praktikum Teknik Instrumentasi dan Kendali. Permodelan Sistem

BAB 6 DISAIN LUP TUNGGAL KONTROL BERUMPAN-BALIK

ANALISIS SIMULASI STARTING MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR DENGAN AUTOTRANSFORMATOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA. perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic

Sistem Pengendalian Level Cairan Tinta Printer Epson C90 Sebagai Simulasi Pada Industri Percetakan Menggunakan Kontroler PID

Simulasi Unjuk Kerja Sistem Kendali PID Pada Proses Evaporasi Dengan Sirkulasi Paksa

Korelasi antara tortuositas maksimum dan porositas medium berpori dengan model material berbentuk kubus

BAB III PERANCANGAN MODEL DAN SIMULASI SISTEM

SIMULASI KARAKTERISTIK MOTOR INDUKSI TIGA FASA BERBASIS PROGRAM MATLAB

ROOT LOCUS. 5.1 Pendahuluan. Bab V:

BAB V ANALISIS HASIL PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman yang cepat seperti sekarang ini, perusahaan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH BANK X KANTOR WILAYAH SEMARANG ABSTRACT

Analisa Kinerja Multiple Input Multiple Output Jaringan Sensor Nirkabel dengan Demodulasi Terdistribusi

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB VII. EVAPORATOR DASAR PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN

Analisa Kendali Radar Penjejak Pesawat Terbang dengan Metode Root Locus

KAJIAN TEORITIS DALAM MERANCANG TUDUNG PETROMAKS TEORETYCAL STUDY ON DESIGNING A PETROMAKS SHADE. Oleh: Gondo Puspito

PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN LABE (LANTAI BERHITUNG) PADA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA SD KELAS III TERHADAP HASIL BELAJAR

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Sistem Hidroponik Stroberi Menggunakan Kontroler PID Berbasis Arduino Uno

Pengaruh Perubahan Set Point pada Pengendali Fuzzy Logic untuk Pengendalian Suhu Mini Boiler

BAB II Dioda dan Rangkaian Dioda

ANALISIS PENGONTROL TEGANGAN TIGA FASA TERKENDALI PENUH DENGAN BEBAN RESISTIF INDUKTIF MENGGUNAKAN PROGRAM PSpice

PERTEMUAN 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAM LINIER

TRANSFORMASI LAPLACE. Asep Najmurrokhman Jurusan Teknik Elektro Universitas Jenderal Achmad Yani. 11 April 2011 EL2032 Sinyal dan Sistem 1

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Matrik Alih

PENGAMATAN PERILAKU TRANSIENT

SIMULASI KENDALI DERAU AKTIF UMPAN MAJU DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE LINE ENHANCER - LEAST MEAN SQUARE (ALE-LMS)

Kontrol Kecepatan Motor DC Dengan Metode PID Menggunakan Visual Basic 6.0 Dan Mikrokontroler ATmega 16

ANALISIS PENGARUH TEGANGAN INJEKSI TERHADAP KINERJA MOTOR INDUKSI TIGA FASA ROTOR BELITAN (Aplikasi pada Laboratorium Konversi Energi Listrik FT-USU)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Karakteristik Sistem Orde Pertama

Bab 5. Migrasi Pre-Stack Domain Kedalaman. (Pre-stack Depth Migration - PSDM) Adanya struktur geologi yang kompleks, dalam hal ini perubahan kecepatan

PENAKSIR VARIANSI POPULASI YANG EFISIEN PADA SAMPLING ACAK SEDERHANA MENGGUNAKAN KOEFISIEN REGRESI

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Persada

Analisis Rangkaian Listrik Jilid 2

Yusak Tanoto, Felix Pasila Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya 60236,

Sistem Pengaturan Waktu Riil

ADAPTIVE WEB SITE DENGAN METODE FUZZY CLUSTERING

ANALISA KEANDALAN TERHADAP PENURUNAN PADA PONDASI JALUR

Pengendalian Kadar Keasaman (ph) Pada Pengendapan Tahu Menggunakan Kontroler PID Berbasis ATmega328

Transformasi Laplace dalam Mekatronika

STABILISASI SISTEM LINIER POSITIF MENGGUNAKAN STATE FEEDBACK

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila

SIMULASI PERANCANGAN FASA TERTINGGAL SISTEM KENDALI DIGITAL

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB XIV CAHAYA DAN PEMANTULANYA

DAYA LAYAN UJI GEOLISTRIK UNTUK MENDAPATKAN SUMBER AIR TANAH

TEORI ANTRIAN. Pertemuan Ke-12. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

DESAIN AUTOTUNING KONTROLER PID BERBASIS ALGORITMA NEURAL-NETWORK UNTUK SISTEM PENGATURAN CASCADELEVEL DAN FLOW LIQUID PADA PLANT COUPLED TANK

SISTEM PENGENDALI ARUS START MOTOR INDUKSI PHASA TIGA DENGAN VARIASI BEBAN

MODEL MATEMATIK SISTEM FISIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, karena ingin mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Hemat Energi Pada Inverter Sebagai Pengatur Kecepatan Motor Induksi 3 Fasa

PERHITUNGAN KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG TUNGGAL MENGGUNAKAN METODE CLUSTERING DATA SONDIR

PERANCANGAN MOTOR INDUKSI SATU FASA JENIS ROTOR SANGKAR (SQIRREL CAGE)

BAB XV PEMBIASAN CAHAYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III NERACA ZAT DALAM SISTIM YANG MELIBATKAN REAKSI KIMIA

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PRODUKSI PESTISIDA ( PRODUK MIPCINTA 50 WP ) DI PT PETROKIMIA KAYAKU

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

METODE PENELITIAN. penelitian quasi experimental. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi

Analisa Kekokohan Tanggapan Tegangan Sistem Eksitasi Generator Terhadap Perubahan Parameterkonstanta Penguatan Generator dengan Berbagai Pengendali

PENGENDALIAN PROSES VARIABILITAS MULTIVARIATE MELALUI VEKTOR VARIANSI CONTROL ON MULTIVARIATE VARIABILITY PROCESS THROUGH VARIANCE VECTOR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung kelas VII

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. MATERI Konsep Letak Kedudukan Akar

SIMULASI SISTEM PEGAS MASSA

Transkripsi:

DESAIN DAN IMLEMENASI KENDALI DERAU AKIF ADA RUANG ERBUKA MENGGUNAKAN FILER ADAIF H Abtrak Yuda Bakti Zainal Juruan eknik Elektro, Univerita Jenderal Achmad Yani Jalan eruan Jenderal Sudirman O BOX 148 Cimahi 4533 el./fax : 62-22-664-263 E-mail : yuda_bz@yahoo.com ada makalah ini, algoritma filter IIR adaptif H diimplementaikan untuk mengatai maalah kendali derau aktif kanal tunggal pada ruang terbuka dengan menggunakan DS MS 32C671. eredaman derau akutik aktif dilakukan melalui proe identifikai dan kendali. roe identifikai dengan beberapa orde filter IIR dimakudkan untuk memodelkan jalur ekunder, edangkan pengendali yang dierikan dengan plant jalur ekunder terebut, dimakudkan untuk membangkitkan gelombang anti derau yang berkebalikan faa 18 dari gelombang deraunya. Hail uperpoii detruktif dari kedua gelombang, diharapkan menghailkan reidu yang kecil. Untuk menguji algoritma ini dari kealahan pemodelan (modeling error), gangguan dalam pengukuran (meaurement error), dan ketidakpatian kondii awal (initial condition uncertainty) digunakan uji kekokohan (robutne). Hail imulai dan implementai dengan konfigurai umpan maju (feed forward), memperlihatkan keefektipan dari metoda yang diuulkan (peredaman yang diperoleh bia mencapai ± 14 db untuk inyal uji 25 Hz). Kata kunci: Kendali derau aktif, pemroe inyal digital, filter IIR adaptif H, kendali kokoh H. I. endahuluan Derau akutik yang dikeluarkan oleh mein-mein indutri dan kendaraan bermotor, angat mengganggu bagi pendengaran. Dampak gangguan terebut terhadap pekerja dapat menyebabkan hilangnya konentrai, kelelahan dan menurunkan kualita maupun produktifita kerja. Sehingga perlu dicari cara untuk dapat meredam derau akutik terebut. Secara konvenional telah dikembangkan teknik peredaman paif, yaitu peredaman derau akutik dilakukan dengan menggunakan material-material peredam. eknik ini kurang efektif untuk meredam frekueni rendah karena memerlukan material peredam yang angat tebal dan menyulitkan pada aat penerapan di ruang terbuka. Oleh karena itu dikembangkanlah metoda peredaman derau ecara aktif. eredaman derau ecara aktif menggunakan algoritma adaptai dan truktur pengolahan inyal ecara adaptif berdaarkan maukan dari enor-enor yang digunakan. Sedangkan prinip kerja yang dipakai adalah menggunakan prinip interfereni detruktif antara umber derau dengan inyal anti derau [7]. Sinyal anti derau terebut memiliki gelombang yang erupa tetapi berbeda faa 18 dari gelombang deraunya. Dengan prinip terebut diharapkan menghailkan reidu yang kecil. Bentuk yang paling dikenal dari kombinai aritektur atau algoritma adaptif ini adalah pengendali berbai filter tranferal yaitu filter FIR (Finite Impul Repone) atau IIR (Infinite Impul Repone) yang diadaptai menggunakan algoritma tipe gradient-decent (tepet- decent), yaitu metoda yang telah digunakan ecara lua elama puluhan tahun. Sitem kendali derau aktif ini memakai pengendali filter FIR dan IIR yang diadaptai menggunakan algoritma FxLMS (Filtered-x Leat Mean Square) dan FuLMS (Filtered-u Leat Mean Square). Algoritma ini adalah hail pengembangan LMS (Leat Mean Square) dengan menambahkan perhitungan ata pengaruh lintaan ekunder. roe penyeuaian parameter filter dilakukan edemikian rupa agar meminimalkan jumlah akar rata-rata dari kuadrat nilai galat.

etapi maalah kealahan pemodelan (modeling error), gangguan dalam pengukuran (meaurement error), dan ketidakpatian kondii awal (initial condition uncertainty) kurang mendapat perhatian khuu dari metoda terebut. Dengan memperhatikan hal-hal di ata kehandalan item akan emakin meningkat. Sehingga dibutuhkan uatu cara pandang baru yang lebih handal dalam hal kekokohan (robutne) terhadap gangguan. II. Identifikai Jalur Sekunder Blok diagram yang digunakan untuk identifikai dengan metoda FuLMS dapat dilihat pada Gambar 2.1. di bawah ini : x( a r( b1 b2 Jalur Sekunder 1/z 1/z a1 a2 y( - d( e( x ( )] [ x( x( k 1)... x( k L 1 (2.5) dan vektor inyal y( k 1) didefiniikan ebagai: y ( k )] 1) [ y( k 1) y( k 2)... y( k M (2.6) adalah vektor inyal keluaran yang tertunda atu ampel. Definiikan vektor bobot keeluruhan baru a( w ( (2.7) b( dan ebuah vektor refereni umum x( u ( (2.8) y( k 1) eramaan (2.2) dapat diederhanakan menjadi y( w ( u( (2.9) bn 1/z an Dengan algoritma peng-update-annya adalah Adaptif FULMS Filter IIR Orde-N Gambar 2.1. Identifikai menggunakan filter IIR orde-n dengan metoda adaptif FuLMS Selanjutnya eperti terlihat pada gambar terebut dapat didefiniikan galat ia, ebagai berikut: e( d ( y( (2.1) Sinyal keluaran dari filter IIR y( dihitung ebagai y( a ( x( b ( y( k 1) (2.2) dimana a ( dan b( adalah vektor bobot dari A (z) dan B(z) pada waktu k yang didefiniikan ebagai a )] ( [ a ( a1(... a L 1 ( k (2.3) ( [ b b... b k 1 2 M (2.4) b )] diamana L dan M adalah orde dari filter A (z) dan B (z). Vektor inyal x( didefiniikan ebagai a ( k 1) a( µ x( e( (2.1) b( k 1) b( µ y( k 1) e( (2.11) III. ANC Menggunakan Algoritma Filter IIR Adaptif H Implementai etimai vektor bobot dalam filter IIR ebagai model hampiran jalur primer, menggunakan algoritma adaptif H [euai peramaan ˆ ξ F ˆ ξ K ( mk ( ) H ˆ ξ ), ˆ ]. Secara gari k 1 k k f, k k k ξ bear kema implementai dibagi menjadi tiga et variabel ebagai berikut: (a) Etimator yang mengetimai variabel meliputi: (i) W ˆ ( k ) : etimator optimal H yang mengetimai vektor bobot. (ii) eˆ ( : etimator optimal H yang mengetimai keadaan dari model jalur ekunder. (b) Nilai aktual dari variabel yang meliputi: (i) θ : keadaan aktual dari jalur aktual ekunder (tidak teredia untuk

algoritma adaptif kecuali θ diketahui ). aktual, (ii) u( h Wˆ ( : maukan k aktual ke jalur ekunder. (iii) y( : keluaran aktual jalur ekunder. (c) Algoritma adaptif internal copy dari variabel : Dari peramaan m( e( y( d( v dibentuk m ( variabel pengukuran yang diinginkan yaitu m( (digunakan oleh etimator), dan oleh karena itu informai y( diperlukan. Karena y( tidak teredia ecara langung, algoritma adaptif memerlukan internal copy untuk membangkitkan variabel ini (lihat Gambar 3.1). Dengan dinamika dari jalur ekunder dan input u( diketahui, copy dari y( akan ekak jika kondii awal aktual diketahui ecara ekak juga. Kenyataannya pengetahuan kondii awal aktual merupakan atu hal yang tidak dapat diharapkan. Namun demikian, beberapa kealahan pada keluaran jalur ekunder dapat dimaukkan ebagai pori dari gangguan luar v m (, epanjang ini tidak membear tanpa bata. Akan digunakan ubcript copy ebagai acuan pada internal copy dari variabel dalam algoritma adaptif. Algoritma adaptif: 1. Mulai dengan W ˆ () Wˆ, ˆ θ () ˆ θ ebagai maukan awal etimator untuk vektor keadaan pada model hampiran dari jalur primer. Juga aumi bahwa θaktual() θ aktual,, dengan aumi θ copy () θ copy, dan r ( 1)... r( N ), ehingga h ( ) [ x()... ]. Selanjutnya, aumi bahwa d( ) keluaran awal dari jalur primer. Maka untuk k M (finite horizon): 2. Gunakan inyal kendali u( h ˆ, kw ( untuk jalur ekunder. Catatan dengan menerapkan inyal kendali u ( pada jalur ekunder akan menghailkan, θ ( k 1) A ( θ ( B ( u( y( C ( θ ( D ( u( (3.1) y ( ebagai keluaran dari jalur ekunder, elanjutnya akan digunakan untuk mengukur inyal galat pada waktu k : e( d( y( v ( (3.2) yang haru elalu teredia untuk algoritma adaptif. 3. ropagaikan internal copy dari vektor keadaan dan keluaran jalur ekunder menjadi θ m ( k 1) A ( θ ( B ( u( copy copy C ( θ copy ( D ( k y( ) u( 4. Hitung pengukuran yang akan dipergunakan, m(, melalui pengukuran langung e( ehingga m( e( y (, copy 5. Gunakan peng-update-an keadaan (tate) ebagai berikut: ) W ) ( k 1) θ ( k 1) θ copy ( k 1) ) W ( [ Fk K f, k[ C( ] ] K f, kc( [ ] ) θ ( B ( h ( A ( θcopy( [ K f, k ] e( (3.3) Dimana e( adalah hail pengukuran enor galat pada waktu k diberikan oleh eramaan (3.2), dan 1 K F H ( I H H. Sebagai f, k k k k k k k ) catatan untuk algoritma prediki dapat diganti dengan K F H. p, k k k k K f, k 6. Matrik Riccati di-update k menggunakan rekuri Lyapunov, 12, 11 k 1 12, k 1 22, k 1

I B ( h ( I B ( h ( A ( A ( 11 12, k 12, k 22, k (3.4) k 1 akan digunakan dalam eramaan (3.3) untuk meng-update etimai tate. 7. Jika k M kembali ke 2. x( Filter IIR Algoritma Adaptif y( Daerah Akutik Jalur rimer endekatan Model Jalur rimer u( Model Jalur Sekunder Jalur Sekunder - e( Gambar 3.1 ANC dengan algoritma filter IIR adaptif H Secara blok diagram proe peredaman menggunakan algoritma filter IIR adaptif H dapat dilihat pada Gambar 3.1, di bawah ini: IV. Geometri percobaan ercobaan dilakukan dengan menggunakan geometri utama, ebagai berikut : dan geometri tambahan Gambar 3.2 Geometri utama percobaan ANC Gambar 3.3 Geometri tambahan percobaan ANC

V. Hail Ekperimen ANC ada bab ini akan diperlihatkan hail implementai item kendali derau aktif kanal tunggal, melalui proe: Identifikai plant jalur ekunder. Sitem kendali derau aktif yang membandingkan performani kekokohan antara algoritma Filter IIR Adaptif H dengan algoritma FxLMS. Selanjutnya akan diperlihatkan konfigurai perangkat kera percobaan, bb : Seluruh percobaan ini dilakukan dengan menggunakan ampling rate 23 Hz. Gambar 5.2 lot inyal galat identifikai kanal tunggal pada Geometri I dengan menggunakan inyal uji derau berfrekueni. Gambar 5.1 Konfigurai perangkat kera abel 5.1. Hail identifikai jalur ekunder untuk ANC kanal tunggal menggunakan algoritma filter IIR adaptif H. Jeni Derau Orde filter Geometri MSE SNR (db) IIR Frekueni 2 I 1.1528e-5 35.6712 Frekueni 2 II 1.165e-5 31.8971 Frekueni 2 III 1.136e-5 3.6485 Frekueni 2 IV 1.223e-5 22.3126 Frekueni 2 V 1.1918e-5 25.6541 Superpoii (125, 25, 2.881e-5 13.1849 dan 375 Hz) Superpoii (125, 25, 2 II 1.95e-5 12.4339 dan 375 Hz) Superpoii (125, 25, 2 III 1.4787e-5 12.521 dan 375 Hz) Real noie 2 I 1.7282e-5 17.63 Real noie 2 II 1.247e-5 18.696 Real noie 2 III 1.1637e-5 17.1472

(a) (a) (b) Gambar 5.3 Ujicoba ANC menggunakan algoritma Filter IIR adaptif H, dengan menerapkan uji uikan pada mikropon galat. (a) lot inyal galat ebelum dan eudah ANC (b) erbandingan SD keluaran dengan dan tanpa ANC (b) Gambar 5.4 Ujicoba ANC menggunakan algoritma Filter IIR adaptif H, dengan menerapkan uji derau berfrekueni 25 Hz. (a) lot inyal galat ebelum dan eudah ANC (b) erbandingan SD keluaran dengan dan tanpa ANC abel 5.2 Data hail percobaan ANC kanal tunggal (dalam hal uji kekokohan) dengan menerapkan dua jeni gangguan, menggunakan umber derau inuoidal tonal. Geometri Orde Filter engendali Algoritma/ Gangguan Filter IIR adaptif H / Kealahan emodelan FxLMS/ Kealahan pemodelan Filter IIR adaptif H / Uji uikan FxLMS/ Uji uikan Redaman (db) Redaman total (db) 8.327 7.5696 3.5615 3.6825 5.1523 4.3562 1.2569 1.7481

Selanjutnya akan diperlihatkan abel 5.3, untuk uji kekokohan dengan menerapkan inyal uji derau berfrekueni 25 Hz. abel 5.3 Data hail uji kekokohan dengan menerapkan derau berfrekueni 25 Hz. Geometri Orde Filter engendali Algoritma/ Gangguan Filter IIR adaptif H / Frekueni 25 Hz FxLMS/ Frekueni 25 Hz Redaman 25 Hz (db) Redaman total (db) 14.3179 14.3432 2.168 2.958 VI. Keimpulan Algoritma filter IIR adaptif H : erbukti dapat diterapkan pada kau ANC di ruang terbuka dengan baik. Lebih kokoh dibanding FxLMS. roe Identifikai: Menggunakan algoritma FuLMS cukup tangguh dan mampu menghailkan model jalur ekunder dengan baik. Model jalur ekunder dengan nilai MSE dan SNR terbaik, mampu menambah redaman pada proe ANC. Daftar utaka [1] Bijan Sayyarrodari, Jonathan. How, Babak Haibi, and Alain Carrier, An LMI Formulation for the Etimation- Baed Approach to the Deign of Adaptive Filter, roceeding of the 37 th IEEE Conterence on Deciion & Control. ampa, Florida USA. December 1998. [2] Bijan Sayyar-Rodari, Etimation-Baed Adaptive Filtering and Control, A Diertation Submitted to the Department of Electrical Engineering and the Committee on Graduate Studie of Stanford Univerity. July 1999. [3] Bijan Sayyarrodari, Jonathan. How, Babak Haibi, and Alain Carrier, Etimation-Baed Synthei of H - Optimal Adaptive FIR Filter for Filtered-LMS roblem, IEEE ranaction on Signal roceeding, Vol. 19, NO. 1, January 21 [4] Bijan Sayyarrodari, Jonathan. How, Babak Haibi, and Alain Carrier, Etimation-Baed Multi-Chanel Adaptive Algorithm for Filter-LMS roblem, roceeding of the American Control Conference Chicago, Illinoi. June 2 [5] DeFatta, D.J, Luca, J.G, Hodgki, W.S, Digital Signal roceing: A ytem Deign Approach, John Wiley & Son, 1988. [6] Kuo, Sen M. dan Denni R. Morgan, Active Noie Control: A otorial Review, roceeding of he IEEE, Vol. 87, No. 6, June 1996. [7] Kuo, Sen M. dan Denni R. Morgan, Active Noie Control Sytem: algorithm and DS Implementation, New York: John Wiley & Son, Inc, 1996.