DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARAH RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL

dokumen-dokumen yang mirip
TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton

BAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS

p da p da Gambar 2.1 Gaya tekan pada permukaan elemen benda yang ter benam aliran fluida (Mike Cross, 1987)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com

Gambar II.1. Skema Sistem Produksi

1. Tekanan pada Plat Diam

BAB I PENDAHULUAN. hampir meliputi di segala bidang kegiatan meliputi: pertanian, industri, rumah

BAB II DASAR TEORI. dari suatut empat ketempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut.

a. Tentukan bentuk akhir dari tiga persamaan di atas yang menampilkan secara eksplisit

UM UGM 2016 Fisika. Soal. Petunjuk berikut dipergunakan untuk mengerjakan soal nomor 01 sampai dengan nomor 20.

GERAK PELURU PENGERTIAN PERSAMAAN GERAK PELURU. Kecepatan awal pada sumbu x. v 0x = v 0 cos α. Kecepatan awal pada sumbu y.

BAB II LANDASAN TEORI

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.

BAB II LANDASAN TEORI

Karena massa katrol diabaikan maka 2T 1. -nya arah ke bawah. a 1. = a + a 0. a 2. = m m ) m 4 mm

Oleh: Tjandra Satria Gunawan

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

I. PENDAHULUAN. EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 2 Mei 2015; 47-52

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

OPTIMASI SUDUT INLET DAN OUTLET SUDU IMPELER POMPA TERHADAP HEAD DAN DAYA POMPA. Taufiqur Rokhman Program Studi Teknik Mesin D-3

2 H g. mv ' A, x. R= 2 5 m R2 ' A. = 1 2 m 2. v' A, x 2

FISIKA GERAK PARABOLA

! 2 H g. &= 1 2 m 2 SOLUSI OSN A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A= Jarak d yang dibutuhkan adalah d =v 0 g

LOGO POMPA CENTRIF TR UGAL

PERSAMAAN BERNOULLI. Ir. Suroso Dipl.HE, M.Eng

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fluida yang dimaksud berupa cair, gas dan uap. yaitu mesin fluida yang berfungsi mengubah energi fluida (energi potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mesin kerja. Pompa berfungsi untuk merubah energi mekanis (kerja putar poros)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan fluida dari suatu tempat yang rendah ketempat yang. lebih tinggi atau dari tempat yang bertekanan yang rendah ketempat

POMPA SENTRIFUGAL. Oleh Kelompok 2

BAB II DASAR TEORI. Kenaikan tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESKRIPSI ALAT UJI DAN PROSEDUR PENGUJIAN

Jurnal e-dinamis, Volume 3, No.3 Desember 2012 ISSN


LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN MODUL PRAKTIKUM PENENTUAN KARAKTERISASI RANGKAIAN POMPA. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia pompa diperlukan dalam berbagai. bidang, selain dalam bidang industri, pertambangan, pertanian dan

[1.7 Hukum Kekekalan Energi]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VIII ALIRAN DI BAWAH PINTU

STUDI ANALISA PERHITUNGAN DAN PENGATURAN RELAI ARUS LEBIH DAN RELAI GANGGUAN TANAH PADA KUBIKEL CAKRA 20 KV DI PT XYZ. Budi Yanto Husodo 1,Muhalan 2

BAB II DASAR TEORI. bagian yaitu pompa kerja positif (positive displacement pump) dan pompa. kerja dinamis (non positive displacement pump).

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum

Modul Praktikum Fisika Matematika: Mengukur Koefisien Gesekan pada Osilasi Teredam Bandul Matematika.

JENIS-JENIS POMPA DAN KOMPRESOR

HIDRAULIKA DRIVE PIPE PADA POMPA HIDRAM

PEMODELAN MATEMATIS UNTUK MENGHITUNG KEMAMPUAN PRODUKSI SUMUR GAS

TUGAS KHUSUS POMPA SENTRIFUGAL

Dengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1.

TUGAS SARJANA MESIN-MESIN FLUIDA

SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat memperoleh Gelar Sarjana Teknik OLEH : ERICK EXAPERIUS SIHITE NIM :

1. POMPA MENURUT PRINSIP DAN CARA KERJANYA

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN AIR HASIL MODIFIKASI POMPA SENTRIFUGAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

DESAIN DAN PERHITUNGAN TEORITIS POMPA SENTRIFUGAL DENGAN STUDI KASUS DI PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA

HIDRODINAMIKA & APLIKASINYA

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

Gambar 1.1 Nilai Ekspor Mebel Indonesia, dan negara-negara pesaing di Asia, 2005

PERANCANGAN POMPA MOYNO DENGAN KAPASITAS 50 M 3 /JAM HEAD 70 METER UNTUK MENDISTRIBUSIKAN MINYAK MENTAH (CRUDE OIL) PADA PROSES INDUSTRI PERMINYAKAN

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU IMPELER TERHADAP GETARAN PADA POMPA SENTRIFUGAL

LAMPIRAN. Lampiran 1. Hasil Wawancara

Analisis Pengaruh Jarak Sirip Vertikal Dan Kecepatan Angin Terhadap Perpindahan Panas Pada Motor 4 Tak

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

UNJUK KERJA TURBIN AIR TIPE CROSS FLOW DENGAN VARIASI DEBIT AIR DAN SUDUT SERANG NOSEL

BAB 5 DASAR POMPA. pompa

PERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25%

Deni Rafli 1, Mulfi Hazwi 2. Universitas Sumatera Utara (USU) Jl. Almamater, Kampus USU Medan INDONESIA

ANALISIS PENURUNAN KAPASITAS POMPA NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH) DENGAN KAPASITAS 60 M 3 /JAM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ESTIMASI DIMENSI. elemen yang berulang-ulang. Selain itu estimasi awal dapat memberikan. minimum dari elemen struktur yang akan ditinjau.

BAB II LANDASAN TEORI

BOILER FEED PUMP. b. Pompa air pengisi yang menggunakan turbin yaitu : - Tenaga turbin :

Optimasi Ukuran Teras Reaktor Cepat Berpendingin Gas dengan Uranium Alam sebagai Bahan Bakar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) FISIKA GERAK HARMONIK

PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL DENGAN KAPASITAS 1,5 M 3 / MENIT

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

BAB I PENDAHULUAN. misalnya untuk mengisi ketel, mengisi bak penampung (reservoir) pertambangan, satu diantaranya untuk mengangkat minyak mentah

MAKALAH OLEH KELOMPOK II

BAB II LANDASAN TEORI

Desain Pengaturan Level pada Coupled Tank Process dengan Menggunakan Metode Model Predictive Control

BAB I PENDAHULUAN. Banyak macam pompa air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

TUGAS AKHIR PERENCANAAN POMPA SENTRIFUGAL PENGISI KETEL DI PT. INDAH KIAT SERANG

EVALUASI SETTING RELAY OCR, GFR DAN RECLOSER PASCA REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PADA TRAFO 2 GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 12.6.

TUGAS ELEMEN MESIN CHAPTER 18 FLYWHEEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP

Transkripsi:

DESAIN BENTUK SUDUT SUDUT ARA RADIAL PADA POMPA SENTRIFUGAL Kennie A. Lempoy Abstrak Permasalahan pada ketidakpuasan konsumen pada penunaan pompa air khususnya yan diunakan di rumah tana, pada saat ini banyak dijumpai, dimana pada umumnya didapat kapasitas dan head pompa air yan berbeda denan data spesifikasi yan terdapat pada name plate dari pompa. Perbedaan tersebut dapat menyebabkan pemborosan dalam penunaan eneri listrik, dimana eneri listrik yan diunakan tidak sesuai denan hasil yan didapat dari pompa. Tujuan penulisan adalah untuk menetahui hubunan antara bentuk sudu suatu impeller dan head serta kapasitas suatu pompa, denan menetahui hubunan tersebut diharapkan dapat menatasi permasalah tersebut. Pada tulisan ini, diberikan variasi tia jenis bentuk sudu impeller, dimana bentuk-bentuk sudunya adalah: > 90 0, = 90 0 dan < 90 0. Penaruh bentuk sudu dari suatu impeller akan menyebabkan sudut dan akan berubah, yan selanjutnya akan mempenaruhi head teoritis pompa yan dihasilkan. Kata kunci : head pompa, sudut sudu dan seitia kecepatan. PENDAULUAN Pompa merupakan alat yan diunakan untuk memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat lain. Pompa bila dilihat berdasarkan penubah tenaa, maka dapat dibedakan menjadi dua olonan, yaitu: Pompa positif (positive displacement pump), dan Pompa non positif (non positive displacement pump). Pompa positif diantaranya adalah pompa impeller, pada pompa ini terdapat dua baian utama, yaitu: Impeller, dan assin. Impeller memean peranan pentin dalam menentukan head dan kapasitas pompa, ini disebabkan pada impeller terjadi perubahan tenaa mekanik menjadi tenaa kinetik fluida. Penaruh bentuk sudu dari suatu impeller akan menyebabkan sudut dan jua akan berubah, dan akan mempenaruhi head teoritis pompa yan dihasilkan. Ada 3 macam bentuk sudu impeller, dimana bentuk-bentuk sudu adalah : 90 O, 90 O, dan 90 O. sama denan nol; b = 0 (Michael A. M., dan Khepar S. D., 986). Dari asumsi-asumsi diatas maka bentuk aliran fluida yan terjadi didalam impeller atau diantara sudu-sudu mempunyai bentuk yan sama denan bentuk sudu tersebut, sehina sudut-sudut dan serta arah kecepatan aliran fluida dapat berdasarkan pada bentuk sudu seperti pada ambar. Gambar. Seitia kecepatan pada pompa. STUDI PUSTAKA.. EAD POMPA ead pompa diunakan untuk menalirkan sejumlah fluida yan direncanakan, menurut Austin.., (985), untuk menanalisa head dari suatu pompa diperlukan beberapa keadaan ideal. Pompa ideal adalah dimana pada impeller mempunyai sudu-sudu yan tak terhina banyaknya; z = dan mempunyai ketebalan sudu Berdasarkan perubahan momen dari momentum dan seitia kecepatan (ambar ), maka didapat head teoritis tak berhina ( t~ ), untuk keadaan fluida yan ideal didapat persamaan-persamaan berikut ini: t U.u U. u.. () TEKNO/Volume08/No.53/AGUSTUS 00 3

t t dimana; U.. (3)..os U.. os.. () U U W W sehina persamaan (), (), dan (3) menjadi sebaai berikut: U.u t.. (4) t U..os U.. os.. (5) : head dinamis yan ditimbulkan karena adanya kenaikkan tenaa kinetis. U U W W : head statis yan berasal dari tenaa potensial. U W t.. (6) dari persamaan diatas, maka dapat dikatakan bahwa head yan dihasilkan oleh sudut = 90 O lebih besar dari pada head yan dihasilkan oleh sudut 90 O, ini disebabkan karena komponen kecepatan u atau os menjadi sama denan nol. Gambar. Seitia kecepatan.. ead Pompa Sentrifual Pada pompa sentrifual pada umumnya tanpa menunakan inlet uide vanes, sehina sudut = 90 O dan seitia kecepatan masuk yan terbentuk seperti pada ambar 3. Gambar 4. Seitia kecepatan keluar Dari seitia kecepatan sisi keluar (ambar 4), maka: u U Wu sehina persamaan U.Wu (4) menjadi: t U U.Wu t.. (7) Gambar 3. Seitia kecepatan masuk pada pompa sentrifual ead maksimum pompa akan didapat apabila U.Wu 0, dan ini akan terjadi bila kapasitas pompa = 0, serta 90 O, denan demikian head maksimum pompa adalah: TEKNO/Volume08/No.53/AGUSTUS 00 4

t.3. ead Pompa Aksial U Pada pompa aksial yan mempunyai diameter masuk dan keluar yan sama, U = U, denan demikian maka: u m u m W Wu m W Wu m dari persamaan-persamaan diatas bila disubtitusikan kedalam persamaan (3), akan didapat: dari persamaan diatas, didapat persamaan head maksimum untuk pompa sentrifual dan pompa aksial adalah sama pada sudut = 90 O. Persamaan-persamaan tersebut diatas adalah berdasarkan pada asumsi-asumsi ideal tertentu, yaitu: tanpa esekan, aliran tanpa turbulensi dan penarahan fluida dianap. Tini tekanan (head) aktual akan lebih rendah dibandinkan denan head teoritis tak berhina. Pada impeller, terdapat dua jenis aliran yan serempak, yaitu pertama aliran fluida yan melalui laluan, dan yan kedua aliran fluida yan bersirkulasi. Membesarnya sudut menjadi, serta menecilnya sudut menjadi pada sisi keluar akan mempenaruhi aliran sirkulasi, dimana pada sisi masuk sudut membesar, dan sudut menecil. 3. PEMBAASAN t u u.. (8) jika = 90 O.. u 0 ;Wu Wu U, Wu Wu maka persamaan (8) akan menjadi: u U Wu t.. (9) dimana untuk: u U Wu, atau Penaruh bentuk sudu atau vane dari suatu impeller akan menyebabkan sudut-sudut dan jua berubah, demikian jua denan head teoritis pompa yan dihasilkan akan berubah, hal ini dapat diketahui dari persamaan berikut ini. u U Wu.. (a) t rad W U.. (b) dari subtitusi persamaan (a) dan (b) didapat: rad u U.. (c) t persamaan (c) subtitusi ke persamaan (4), didapat: U U. rad u.. ().t u U Wu UWu Pada ambar 5, 6, dan 7 ditunjukkan ketia bentuk sudu denan sudut 90 O, = 90 O, dan 90 O. sehina persamaan (9) menjadi: U U.Wu t.. (0) TEKNO/Volume08/No.53/AGUSTUS 00 5

Gambar 5. Bentuk sudut yan dibenkokkan kedepan, 90 O. (Sumber: Soenoko R, 00). Pada ambar 5, ditunjukkan bentuk sudu yan dibenkokkan kedepan (forward), 90 O dimana head maksimum pompa adalah: t U dimana head maksimum pompa adalah: U t Gambar 8. Seitia kecepatan keluar denan alas U untuk bentuk sudu 90 O. Gambar 6. Bentuk sudu lurus, = 90 O. (Sumber: Soenoko R, 00). Pada ambar 6, ditunjukkan bentuk sudu lurus (straiht), = 90 O dimana head maksimum pompa adalah: t U Pada ambar 8, ditunjukkan seitia kecepatan keluar denan alas U untuk bentuk sudu denan 90 O, untuk bentuk sudu 90 O denan besar kecepatan radial rad adalah kostan serta = 90 O, maka head maksimum pompa: U.u t, dari ambar 8, didapat: seitia EMA: 90 O U = 0 ead pompa = 0 Sudut = sudut terkecil seitia EMB: U = AB t U AB 90 O Gambar 7. Bentuk sudu yan dibenkokkan kebelakan, 90 O. (Sumber: Soenoko R, 00). Pada ambar 7, ditunjukkan bentuk sudu yan dibenkokkan kebelakan (backward), 90 O seitia EM: seitia EMD: = 90 O U = A = U t 90 O U = AD t U U AD TEKNO/Volume08/No.53/AGUSTUS 00 6

4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.. Kesimpulan Berdasarkan persamaan-persamaan diatas, maka dapat disimpulkan sebaai berikut:. Bentuk impeller mampunyai penaruh yan besar terhadap head suatu pompa, khususnya untuk sudut yan merupakan sudut yan terbentuk dari aris kecepatan relatif fluida terhadap impeller, W dan perpanjanan aris kecepatan kelilin U dari sisi keluaran, yan U.u didapat dari persamaan: t. ead teoritis tak berhina akan bertambah besar denan bertambahnya besar sudut 3. Dari diaram seitia kecepatan sisi keluar dapat diketahui denan bertambahnya besar sudut maka proyeksi kecepatan ke U akan bertambah besar. Dari uraian diatas, maka disarankan dalam mendisain impeller suatu pompa sanat perlu memperhatikan sudut. DAFTAR PUSTAKA Austin hurch, terjemahan Zulkifli., 985. Pompa dan Blower Sentrifual, Pradnya Paramita, Jakarta. Michael A. M., Khepar S. D., 986. Water Well and Pump Enineerin, McGraw ill Office, New Delhi, India. Soenoko R., 00. Sistem Perancanan Mesin Konversi Eneri dan Mesin-Mesin Turbo, Proram Studi Teknik Mesin Proram Pascasarjana UNIBRAW, Malan. Sularso., Tahara., 994. Pompa dan Kompressor; Pemilihan, Pemakaian dan Pemeliharaan, Pradnya Paramita, Jakarta. TEKNO/Volume08/No.53/AGUSTUS 00 7