Karena massa katrol diabaikan maka 2T 1. -nya arah ke bawah. a 1. = a + a 0. a 2. = m m ) m 4 mm

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Karena massa katrol diabaikan maka 2T 1. -nya arah ke bawah. a 1. = a + a 0. a 2. = m m ) m 4 mm"

Transkripsi

1 m Pada sistem dibawah ini hitun percepatan benda m 1 nap benda m bererak ke bawah Jawab: T 1 T 1 m 1 T m 0 a 0 T T 1 m 1 m 1 m T 1 m a m Karena massa katrol diabaikan maka T 1 T m k a k 0 atau T T 1 Kasus pada soal ini mirip denan kasus soal sebelumnya, hanya disini a 0 -nya arah ke bawah M m a a 0 a a + a 0 Denan menyelesaikan persamaan-persamaan di atas kita akan peroleh: ( m m m 4 mm ( m + m m + 4mm Pada sistem dibawah ini massa batan M lebih besar dari massa bola m baikan massa dan esekan katrol Pada keadaan awal bola terletak sejajar ujun batan bawah Tentukan teanan tali bila setelah t detik bola sejajar denan ujun batan atas! Panjan batan L Jawab: M T M T m T m ma M bererak ke bawah denan percepatan sedankan m bererak ke atas denan percepatan a, sehina percepatan relatif m terhadap M adalah: a rel + a a + a a Panjan batan L Panjan ini ditempuh oleh benda m denan percepatan relatif a rel dalam waktu t, sehina; L 1 a rel t Selesaikan persamaan-persamaan di atas, kita akan peroleh; T LMm t ( M m Mekanika I 1

2 m M 141 Dalam sistem berikut ini massa bola adalah η 1,8 kali massa batan Panjan batan L 100 cm baikan massa katrol dan massa tali, serta esekan ola mula-mula ditempatkan sejajar ujun bawah batan, kemudian dilepaskan Kapan bola akan sejajar denan tini ujun atas batan? Jawab: T M M T 1 M Karena katrol tidak bermassa maka: T T 1 Seperti soal sebelumnya ( a, kita akan unakan percepatan relatif untuk menhitun t a rel + a dan L 1 a rel t Dari persamaan-persamaan di atas kita akan peroleh, T m T m ma t L a rel t L ( 4 + η 3 ( η h m 1 atau denan memasukkan nilai besaran yan diketahui, kita peroleh: t 1,4 detik 14 Pada sistem dibawah ini massa bend adalah η 4,0 massa benda Tini h 0 cm baikan massa katrol, massa tali dan esekan Pada saat tertentu benda dilepaskan, berapakah tini maksimum yan dicapai benda? m Jawab: T 1 T m 1 T 1 m 1 T m m a m 1 m Perhatikan bahwa ketika bend turun sejauh s, benda akan naik sejauh s sehina percepatan benda dua kali percepatan bend a Mekanika I

3 Karena katrol yan bererak tidak bermassa maka; T 1 T Selesaikan persamaan-persamaan di atas, kita akan peroleh, atau ( m m m + m 1 1 η η + 4 Waktu yan diperlukan bend mencapai tanah dicari denan rumus: atau h 1 t 1 t 1 Dalam waktu t 1 ini benda akan mencapai ketinian h dan kecepatan v h a 1 h 1 a t 1 h v a t 1 Setelah bend mencapai lantai, erakan benda adalah seperti erakan benda yan dilemparkan ke atas denan kecepatan awal v dari ketinian h enda akan mencapai tini maksimum setelah waktu t' v v 0 t 0 v t t v Ketinian maksimum benda dicari denan rumus: h maks h 0 + v 0 t 1 t h + v t 1 t h maks hη + 8 h + 4 hη 8 h η hη η + 4 atau h maks 0,6 m Mekanika I 3

4 143 Pada ambar dibawah ini batan bererak turun vertikal sehina bidan mirin akan terdoron horizontal (bidan mirin dan lantai licin Tentukan percepatan batan dan bidan mirin jika perbandinan massa bidan mirin terhadap batan adalah η! Jawab: nap batan bererak turun denan percepatan a dan bidan mirin akan bererak ke kanan denan percepatan a nap batan menekan bidan mirin denan aya R dan bidan mirin bereaksi denan memberi aya pada batan sebesar R jua R α R sin α m a m R cos α m a α Hubunan perpindahan dan adalah: sehina: tan α S S 1 tan α a a Selesaikan persamaan di atas, kita akan peroleh: m a m cot α + m atau, dan a a η cot α + 1 η cotα + tanα 144 Pada susunan sistem di bawah ini massa bidan mirin m 1 dan massa benda m Gesekan hanya ada antara dindin kanan bidan mirin dan benda m denan koefisien esekan µ baikan massa katrol dan tali Tentukan percepatan m relatif terhadap tanah! Jawab: Ketika benda bererak ke bawah, bend akan tertarik ke kanan Percepatan bend memberi tekanan N pada benda Sebaai reaksinya benda akan menekan bend sebesar N pula 1 N F F N m 1 enda mempunyai erakan arah sumbu y dan x 4 Mekanika I

5 N T m T µn m a y N m a x Sekaran bayankanlah bahwa ketika m turun sejauh L, bidan mirin m 1 akan bererak ke kanan sejauh L jua Gerakan bidan mirin ini akan memindahkan benda m kearah mendatar sejauh L jua, sehina; a x a y a Gunakan F T (menapa bukan T?, selesaikan persamaan - persamaan diatas kita akan peroleh: a m m + µ m + m 1 Percepatan benda m terhadap tanah adalah; atau x y a tot a + a a tot µ m m m erapakah percepatan minimum yan harus diberikan pada balok aar bend dan benda diam relatif terhadap? Koefisien esekan antara balok dan benda-benda µ baikan massa katrol dan tali nap jua katrol licin m Jawab: Jika bererak cepat sekali maka bend akan terdoron ke kiri (benda ke atas Tetapi jika bererak lambat bend akan bererak ke kanan (karena massa benda lebih besar Dari sini kita memperoleh ide bahwa ada suatu keadaan dimana bend dan akan diam f 1 T T µm 1 m 1 Catatan: adalah relatif terhadap tanah (inat hukum Newton hanya berlaku pada sistem inersial, dalam hal ini tanah adalah sistem inersial f T enda bererak kearah mendatar (relatif terhadap tanah Percepatan arah y-nya nol N m a x N m T µn m a y m 0 Mekanika I 5

6 α N α m 1 f α Karena a x a maka persamaan-persamaan di atas dapat diselesaikan untuk memperoleh: a m µ m m + µ m Prism denan balok di atasnya disusun seperti pada ambar Sistem bererak ke kiri denan percepatan a Hitun berapa nilai percepatan maksimum aar balok diam relatif terhadap prisma! Koefisien esekan antara kedua benda ini adalah µ < cot α ma Jawab: ayankan jika a terlalu besar maka balok akan bererak ke atas, sebaliknya jika terlalu kecil balok akan bererak ke bawah Dari sini kita dapat ide bahwa ada nilai a tertentu dimana balok tetap diam relatif terhadap prisma Gaya yan bekerja pada prisma adalah aya tekan dari balok Sedankan aya pada balok disampin aya berat, jua ada aya tekan dari prisma dan aya esek rah aya esek terantun pada kecenderunan benda ini bererak "enda yan berada dalam sistem yan dipercepat denan percepatan a akan menalami aya fiktif sebesar F ma" rah aya ini berlawanan denan arah percepatan Sistem dipercepat ke kiri denan percepatan a, akibatnya balok menalami aya fiktif F m a yan arahnya ke kanan Kasus 1 (balok hampir bererak ke bawah N ma sin α + m cos α ma cos α + µn m sin α Kasus (balok hampir bererak ke atas a ( sin α µ cos α cosα + µ sinα N N ma' sin α + m cos α f α m α ma' ma' cos α µn + m sin α a ( sin α + µ cos α cosα µ sinα Karena yan ditanyakan adalah percepatan maksimum, maka kita ambil kasus (a' > a a maks ( 1 + µ cotα cotα µ 147 Sebuah balok bermassa m ditempatkan diatas prism yan bermassa m 1 Sudut mirin prisma α baikan esekan, hitun percepatan prisma! α 1 Jawab: Ketika balok bererak turun, prism akan bererak ke kanan 6 Mekanika I

7 N α N α 1 N sin α m 1 Catatan: Semua percepatan diatas diukur menurut penamat yan berdiri di tanah Misalkan percepatan benda relatif terhadap bidan mirin adalah a Hubunan antara a x dan a y denan a dan adalah (nda boleh jua unakan konsep aya fiktif seperti pada soal sebelumnya: α m m N cos α m a y N sin α m a x 1 a x a cos α a y a sin α Dari persamaan-persamaan di atas kita akan peroleh: sinα cosα m1 m + sin α 148 Dalam sistem dibawah ini hitun percepatan seitia jika esekan, massa tali dan massa katrol diabaikan! Jawab: Pada kasus ini balok turun menakibatkan seiti bererak ke kanan T cos α N sin α -ma x T sin α + N cos α m -ma y T α N T 1 N sin α + T T cos α m 1 Seperti soal sebelumnya, jika percepatan benda relatif terhadap bend adalah a maka, a x a cos α a y a sin α Denan menambil a (menapa? kita peroleh: m sinα m ( 1 cosα + m Sebuah pesawat terban bererak dalam suatu lintasan melinkar vertikal berjari-jari R 500 m denan kecepatan konstan v 360 km/jam Tentukan berat semu penerban (m 70 k dititik terendah (C, titik tertini ( dan titik tenah ( dari lintasan! Mekanika I 7

8 m v Jawab: Di titik penerban menalami aya sentrifual F ke atas, akibatnya berat semunya akan berkuran: W m F v C m m v Catatan: F mv R Di titik aya berat oran ini merupakan resultan dari m dan F W F + ( m Sedankan di titik C aya berat ini ditambah denan aya sentrifual W C m + F O θ N O 150 andul dapat meluncur bebas sepanjan suatu lintasan berbentuk setenah linkaran berjari-jari R (lihat ambar Sistem berputar denan kecepatan sudut ω terhadap sumbu vertikal OO' Hitun sudut θ dimana bandul berada pada keseimbanan! Jawab: andul menalami aya normal Jika kita meninjau dari sisi bandul maka kita harus perhitunkan aya fiktif (aya sentrifual Gaya-aya pada arah mendatar: N sin θ mrω m(r sin θω Gaya-aya vertikal: N cos θ m Dari dua persamaan di atas kita peroleh: cos θ Rω Ini adalah syarat keseimbanan Kemunkinan lain adalah benda akan seimban jika θ Sebuah senapan diarahkan ke suatu sasaran yan terletak di sebelah utara Tentukan berapa jauh menyimpannya peluru dari aris yan menhubunkan sasaran dan senapan! Peluru ditembakkan mendatar pada aris lintan φ 60 o, kecepatan peluru v 900 m/s, dan jarak dari taret ke senapan adalah s 1,0 km Jawab: kibat rotasi bumi, suatu benda yan bererak denan kecepatan v di permukaan bumi akan merasakan aya koriolis F k sebesar: F k -mω v denan ω adalah kecepatan sudut rotasi bumi rah ω didefinisikan seperti pada ambar Gaya koriolis ini sebenarnya adalah aya fiktif Gaya ini akan dirasakan oleh benda-benda yan bererak dalam suatu sistem dipercepat (bumi 8 Mekanika I

9 ω arah putar merupakan contoh sistem yan dipercepat, percepatannya adalah percepatan sentripetal esar percepatan koriolis: a k F k m ωv sin φ φ adalah sudut antara ω dan v dalam hal ini sama denan sudut lintan rah percepatan koriolis keluar bidan kertas (perhatikan arah perkalian vektor ini Jadi simpanan akibat a k adalah: h 1 a k t 1 (ωv sin φt Karena t s v, maka: h ωs sin φ v m 15 Sebuah disk yan diletakkan mendatar berputar denan kecepatan sudut konstan ω 6,0 rad/s terhadap sumbu vertikal yan melalui pusat disk Sebuah benda kecil bermassa m 0,5 k bererak sepanjan diameter disk denan kecepatan v' 50 cm/s yan selalu konstan relatif terhadap disk Tentukan aya yan dirasakan benda ketika benda berada pada jarak r 30 cm dari sumbu putaran! Jawab: Pada sistem ini benda akan merasakan 3 aya: aya sentrifual: F c mω r aya ravitasi: F m aya koriolis: F k mωv Gaya-aya ini teak lurus satu terhadap lainnya Jadi resultan aya yan dikenakan pada benda oleh disk adalah: c k F F + F + F 4 F m + ωr + ( v ' ω Denan memasukkan anka-ankanya kita peroleh, F 8 N 153 Sebuah batan licin yan diletakkan mendatar berputar denan kecepatan sudut ω,0 rad/s terhadap suatu sumbu vertikal yan melalui ujun batan Sebuah beban bermassa m 0,50 k meluncur bebas sepanjan batan dari titik denan kecepatan awal v 0 1,00 m/s Tentukan aya koriolis yan bekerja pada beban ini ketika beban terletak pada jarak r 50 cm dari sumbu putar! Jawab: Ketika benda berada pada jarak r dari titik, kecepatan linearnya adalah: (unakan hukum kekekalan eneri dimana usaha oleh aya sentrifual adalah mωr v ( rω + v Jadi, aya coriolis yan dialami benda adalah: 0 Mekanika I 9

10 F k m ω v mωv mω ( rω + v 0 Denan memasukan data yan diketahui, kita peroleh: F k,8 N θ 154 Sebuah bola diantun pada seutas tali dan berayun dalam bidan vertikal sedemikian sehina nilai percepatan efektifnya pada titik tertini dan titik terendah adalah sama Tentukan sudut simpanan ini! Jawab: Di titik tertini kecepatan bola sama denan nol, sehina percepatan sentrifualnya nol (yan ada hanya percepatan tanensial sebesar a sin θ Di titik terendah percepatan tanensial sama denan nol Tetapi percepatan sentrifualnya ada yaitu sebesar: a v L Untuk mencari v kita bayankan benda berada pada posisi mempunyai eneri potensial sebesar m(l L cos θ acuan diambil pada titik Kemudian benda bererak dan eneri potensial benda diubah menjadi eneri kinetik Sampai di titik seluruh eneri potensial telah menjadi eneri kinetik Dari persamaan ini kita peroleh v Karena a a maka kita peroleh, atau θ cot -1 ( 53 m(l L cos θ 1 mv sin θ (1 cos θ θ 155 Sebuah benda kecil mulai meluncur dari puncak suatu linkaran yan jari-jarinya R Tentukan sudut θ dimana benda meninalkan linkaran Hitun kecepatan jatuh benda itu! Jawab: Di titik, aya tekan linkaran pada benda N m Sedankan di titik, aya tekannya sama denan nol (benda meninalkan linkaran m cos θ F F mv R adalah aya sentrifual Untuk mencari v kita unakan hukum kekekalan eneri seperti soal sebelumnya Kita ambil acuan di pusat linkaran Eneri di titik adalah: E mr sedankan eneri di titik adalah: E mr cos θ + 1 mv Karena eneri kekal maka E E Dari sini kita peroleh cos θ 3 30 Mekanika I

11 ma 0 θ 156 Sebuah benda kecil diletakkan pada puncak suatu linkaran licin berjarijari R Kemudian linkaran bererak mendatar denan percepatan konstan a o dan benda mulai menelincir ke bawah Tentukan: (a kecepatan benda relatif terhadap linkaran pada saat jatuh; (b sudut θ 0 antara aris vertikal dan vektor radius yan diambar dari pusat linkaran ke titik jatuh; θ 0 untuk a 0! m N Jawab: (a Pada waktu linkaran diberi percepatan a 0, benda akan menalami aya fiktif sebesar m a 0 berlawanan denan arah a 0 (aya fiktif dapat anda rasakan ketika mobil yan nda naiki di percepat Pada ambar terlihat bahwa, dan m cos θ + ma 0 sin θ N mv R m sin θ ma 0 cos θ ma t Ketika benda jatuh N 0 dan θ θ 0, sehina kita peroleh: m cos θ 0 + ma 0 sin θ 0 mv R Eneri potensial benda di diubah menjadi eneri kinetik di (perhatikan baik-baik bahwa usaha aya fiktif jua harus diperhitunkan disini sehina kita peroleh, 1 mv m (R R cos θ 0 ma 0 R sin θ 0 Dari kedua persamaan diatas kita peroleh, v R 3 (b Denan memasukkan nilai v ke persamaan eneri di atas kita akan peroleh, atau, atau, Sehina kita peroleh, atau, θ 0 17 o cos θ 0 + sin θ 0 R 3R (3 cos θ 0 9 sin θ 0 18 cos θ 0 1 cos θ cos θ Sebuah benda kecil bermassa m 0,30 k meluncur ke bawah dari puncak suatu linkaran berjari-jari R 1,0 m Linkaran berputar denan kecepatan sudut konstan ω 6,0 rad/s terhadap sumbu vertikal yan melalui pusat linkaran Tentukan aya sentrifual dan aya koriolis ketika benda meninalkan linkaran! Mekanika I 31

12 θ cos -1 (/3 θ Jawab: nap benda meninalkan linkaran pada sudut θ Dapat dihitun denan mudah bahwa (lihat soal 155 ( θ cos -1 3 Karena linkaran berputar denan kecepatan sudut ω, maka benda akan merasakan aya sentrifual selama bererak di bidan linkaran ini esar aya sentrifual adalah: F c mrω mr sin θ ω mrω "aaimana? 1 cos θ Cukup senan 8N belajar fisika?" Gaya koriolis: -mω v L "Daripada merenun lebih baik menerjakan soal fisika" F k mω ωr sin θ + R ( 1 cosθ cos θ 3 mrω N 8 3ω R Catatan: nilai v diatas diperoleh dari resultan kecepatan akibat rotasi v 1 ωr sin θ dan kecepatan akibat ravitasi v R ( 1 cosθ sin (90 + θ R ( 1 cosθ cos θ (dicari dari hukum kekekalan eneri 158 Sebuah benda bermassa m ditarik keatas sebuah bukit oleh aya F yan arahnya senantiasa menyinun lintasan Hitun usaha yan dilakukan aya ini, jika tini bukit adalah h, panjan mendatar bukit L, dan koefisien esekan µ! h Jawab: Usaha yan dilakukan oleh aya esekan adalah: W f µml Untuk membuktikan ini silahkan nda menhitun W f ini jika bukit dianap berbentuk seitia, nda akan mendapati bahwa usaha aya esekan tidak terantun pada bentuk lintasan tetapi hanya terantun pada jarak mendatarnya (dapatkah anda memikirkan apa alasan fisis untuk hasil ini? Usaha yan dilakukan oleh aya ravitasi adalah: W mh Usaha oleh aya F diunakan untuk melawan usaha aya esek + usaha aya ravitasi Jadi: W W f + W µml + mh Disini kita anap tidak terjadi perubahan eneri kinetik (eneri kinetik awal dan eneri kinetik akhirnya nol Denan kata lain kita anap ketika benda sampai dipuncak bidan mirin, benda tepat berhenti 3 Mekanika I

13 L α 159 Sebuah benda bermassa m 50 meluncur tanpa kecepatan awal pada suatu bidan mirin denan sudut mirin 30 o (lihat ambar enda ini kemudian melewati lintasan mendatar dan berhenti setelah menempuh jarak 50 cm Hitun usaha yan dilakukan oleh aya esekan sepanjan lintasan yan dilalui benda ini! nap koefisien esekan antara bidan denan benda µ 0,15 x Jawab: Pada proses ini ravitasi melakukan usaha dari puncak sampai dasar bidan mirin sebesar: W ml sin α Disini terjadi perubahan eneri potensial menjadi eneri kinetik Eneri kinetik ini kemudian diubah lai menjadi eneri panas melalui esekan Usaha oleh aya esekan adalah: W f µml cos α + µmx Usaha oleh aya ravitasi ini sama denan aya esekan ml sin α µm cos α L + µmx L µ mx m sinα µ m cosα Masukkan hara L ini ke rumus W f di atas kita peroleh: µ mx W 0,05 J 1 µ cotα F 160 Dua balok bermassa m 1 dan m dihubunkan denan peas rinan pada suatu lantai datar Koefisien esekan antara batan-batan dan lantai µ Hitun aya minimum (mendatar yan harus diberikan aar batan bermassa m 1 dapat meneser balok lainnya! Jawab: nap penambahan panjan peas x Usaha yan dilakukan oleh aya F adalah: W F Fx Eneri yan diterima F ini akan disimpan sebaai eneri potensial dan sebaai usaha untuk melawan aya esek Fx 1 kx + µm 1 x Perhatikan bahwa pada kasus ini usaha oleh aya esekan hanya bekerja pada m 1 saja (benda m tidak berubah tempat Untuk benda aya peas yan dialaminya sama besar denan aya esekan yan dialaminya kx µm Dari kedua persamaan di atas kita peroleh: F µ( m + m Sebuah benda bermassa m dilempar denan sudut elevasi α dan denan kecepatan awal v 0 Hitun daya rata-rata yan dilakukan oleh aya ravitasi selama erakan dan daya sesaat sebaai funsi waktu! Jawab: Daya rata-rata adalah usaha total yan dilakukan oleh ravitasi dibai waktu total Karena usaha total yan dilakukan oleh Mekanika I 33

14 ravitasi sama denan nol (benda kembali keketinian semula, maka: <P> 0 Karena kecepatan sesaat partikel adalah v v x i + v y j (v 0 cos αi + (v 0 sin α tj dan aya ravitasi yan bekerja pada benda adalah F -mj Maka daya sesaat, P F v m(t v 0 sin α 16 Sebuah benda kecil bermassa m diletakan pada pada suatu bidan datar di titik O enda tersebut diberi kecepatan awal mendatar v 0 Hitun daya rata-rata yan dilakukan oleh aya esekan selama erakan (hina ia berhenti, bila koefisien esekan µ 0,7, m 1,0 k, dan v 0 1,5 m/s! Jawab: Daya rata-rata oleh aya esekan adalah usaha yan dilakukan oleh aya esekan dibai denan waktu total Usaha yan dilakukan aya esekan sama denan perbedaan eneri kinetik awal denan akhir (inat bahwa penuranan kecepatan benda adalah karena penaruh aya esekan W E k Waktu total dapat dihitun denan: v v 0 at atau t v 0 a Perlambatan a disebabkan karena esekan, sehina; a f m µ Jadi, daya rata-rata yan dilakukan oleh aya esekan <P> E t k mv 0µ watt 163 Suatu sistem yan terdiri dari dua peas yan dihubunkan secara seri dan memiliki konstanta peas k 1 dan k Hitun usaha minimum yan harus dilakukan untuk merenankan sistem sepanjan l! Jawab: Jika sistem ini diberi aya maka peas akan merean Jika ayanya cukup besar, sistem akan bererak Usaha minimum adalah usaha yan diperlukan cukup untuk mereankan peas saja Jika peas ditarik oleh aya F dan peas terean masin masin sebesar l 1 dan l, maka: F k 1 l 1 k l Sehina, atau l l 1 + l F k 1 + F k F kk 1 k + k 1 Karena besarnya aya berubah-ubah terantun pada besarnya reanan peas, maka usaha oleh aya yan kita berikan itu harus l 34 Mekanika I

15 dirata-ratakan Jadi: W F rata l 1 kk 1 k + k 1 l 164 Sebuah benda bermassa m didoron denan kecepatan awal v 0 ke atas sebuah bidan mirin kasar denan sudut mirin α dan denan koefisien esekan µ Hitun jarak total yan ditempuh benda itu sebelum benda berhenti! Hitun jua usaha yan dilakukan oleh aya esekan sepanjan jarak ini! Jawab: Usaha yan dilakukan oleh aya esekan dan aya ravitasi diunakan untuk menhentikan benda Denan kata lain usaha ini diunakan untuk menubah eneri kinetik menjadi nol atau, W Fs 1 mv 0 (µm cos α + m sin αs s v ( µ cosα + sinα Usaha yan dilakukan oleh aya esekan: W -fs, atau tau: v W -µm cos α ( µ cosα + sinα W 0 mv 0 0 -µ ( µ + tanα H 165 Sebuah benda kecil meluncur tanpa kecepatan awal dari puncak suatu bukit setini H Hitun tini h aar s maksimum! Hitun jarak maksimum ini! Jawab: Dari ketinian H ke ketinian h terjadi perubahan eneri eneri potensial (mh mh Eneri potensial yan hilan ini diubah menjadi eneri kinetik ( 1 mv h 1 mv mh mh s atau, v ( H h Setelah turun dari bukit, benda akan bererak seperti lintasan peluru yan dilemparkan denan kecepatan mendatar v h 1 t atau t karena s vt maka, s 4 ( H h h h Jarak s ini maksimum, bila H h h (anda bisa buktikan ini denan memasukan nilai-nilai H dan h atau denan menunakan konsep kalkulus, jika nda sudah belajar Jadi: s max H Mekanika I 35

16 h 166 Sebuah benda meluncur pada suatu bidan mirin dari ketinian h enda melanjutkan perjalanan pada setenah linkaran berjari-jari h baikan esekan, tentukan kecepatan benda pada titik tertini lintasan! θ Jawab: nap setelah menuruni bidan mirin, benda bererak dalam linkaran vertikal dan meninalkan linkaran pada sudut θ diukur dari aris mendatar Perubahan eneri potensialnya adalah U mh m( h + h sin θ Eneri potensial yan hilan ini diubah menjadi eneri kinetik Sehina, 1 mv mh ( 1 sinθ Gaya normal di titik adalah nol (karena benda akan meninalkan linkaran, akibatnya aya sentrifual yan dirasakan benda sama denan m sin θ mv h m sin θ Dari dua persamaan di atas kita peroleh, v h 3 Setelah meninalkan bidan linkaran, benda bererak dalam lintasan parabola Di titik maksimum kecepatannya hanya kecepatan arah horizontal saja, yaitu: V max v sin θ 3 h 3 O 167 Sebuah bola kecil bermassa m diantunkan pada seutas tali yan panjannya L erapa kecepatan minimum bola relatif terhadap titik putar O aar bola dapat bererak sepanjan linkaran penuh? Hitun teanan tali ketika bola berada di titik terendah! Jawab: ar benda mencapai titik tertini maka teanan tali di titik tertini nol (ada yan menyatakan bahwa aar benda mencapai titik tertini kecepatan di titik tertini nol, ini tidak benar karena sebelum mencapai kecepatan nol, teanan tali akan mencapai nol akibatnya benda tidak dapat melanjutkan erak melinkarnya Denan menunakan hukum Newton, kita dapat menhitun kecepatan di titik tertini v': m + 0 mv ' L Pada erakan ke, sebaian eneri kinetik diubah menjadi eneri potensial (ml Sehina: 1 mv 1 mv ml Dari dua persamaan di atas kita peroleh, v 5L 36 Mekanika I

17 Di titik terendah: T mv L + m 6m P O θ x 168 Seutas tali karet panjan L dan koefisien elastisitas k diantun pada titik O Ujun tali lainnya dihubunkan denan benda bermassa m enda dilepaskan dari titik O baikan massa tali dan massa penjepit, hitun pertambahan panjan karet! Jawab: nap karet bertambah panjan l Disini terjadi penubahan eneri potensial ravitasi menjadi eneri kinetik benda, kemudian seluruh eneri kinetik ini diubah menjadi eneri potensial karet atau, m (l + l 1 k l kl l m 169 Sebuah balok kecil bermassa m diikat oleh tali pada titik P Sistem diletakkan pada bidan licin dan dihubunkan denan beban yan bermassa m melalui suatu katrol tak bermassa alok jua dihubunkan denan suatu peas yan diantun pada titik O Panjan peas l 0 50 cm dan konstanta peasnya k 5 m/l 0 eberapa saat kemudian tali P dibakar, hitun kecepatan balok sesaat hendak meninalkan bidan! Jawab: nap balok telah berpindah sejauh x ketika balok meninalkan bidan Karena balok dalam keadaan seimban maka m F cos θ Denan F adalah aya peas m k tau: k l l 0 l m Selanjutnya silahkan nda buktikan bahwa: kl x l 1 0 l l m 0 Substitusi nilai k kita peroleh, x 3 l 0 4 dan l l 0 4 Pada proses ini benda jatuh akibat aya ravitasi Disini terjadi perubahan eneri potensial menjadi eneri kinetik + eneri peas Eneri kinetik merupakan eneri kinetik untuk benda 1 k( l + ( 1 mv mx Denan menyelesaikan persamaan di atas kita peroleh, v 19l 0 3 1,7 m/s Mekanika I 37

18 T α 170 Pada suatu bidan datar terdapat sebuah papan yan di atasnya terletak balok bermassa m 1,0 k alok dihubunkan denan titik O melalui seutas tali elastik rinan yan panjannya l 0 40 cm Koefisien esekan antara balok dan papan µ 0,0 Kemudian papan dieser perlahan-lahan ke kanan Ketika sudut θ 30 o balok hampir bererak relatif terhadap papan Hitun usaha yan dilakukan oleh aya esekan! m Jawab: Karena sistem setimban maka, T sin θ µn T cos θ + N m Dari kedua persamaan ini kita peroleh, µ m T sinθ + µ cosθ Dapat dibuktikan bahwa pertambahan panjan tali adalah: l l 1 cosθ 0 cosθ Pada sistem ini usaha yan dilakukan oleh aya esekan sama denan eneri potensial yan tersimpan dalam tali atau, W T rata-rata l 0 +T l µ m l 0 ( 1 cosθ ( sinθ + µ cosθ cosθ W µ ml 0 ( 1 cosθ ( sinθ + µ cosθ cosθ 0,09 J 171 Sebuah batan horisontal yan rinan dan licin dapat berputar pada sumbu yan melalui ujun batan Sebuah benda bermassa m dapat bererak bebas pada batan dan dihubunkan denan ujun melalui sebuah peas tak bermassa yan panjannya l 0 dan konstanta peasnya k erapa usaha yan harus dilakukan aar perlahan-lahan sistem akan mencapai kecepatan sudut ω? m Jawab: Pada saat benda berputar maka aya sentripetal yan bekerja adalah aya peas Menurut hukum Newton (F ma atau, k l mω (l 0 + l 0 l m ω l k mω Usaha yan dilakukan pada sistem akan disimpan sebaai eneri peas dan sebaian akan diubah menjadi eneri kinetik rotasi benda 38 Mekanika I

19 m m 1 W 1 k l + 1 mω (l 0 + l 1 k l ( η 1 ηkl 0 ( 1 + η ( 1 η mω dimana η k 17 Dua massa m 1 dan m dihubunkan melalui suatu katrol yan massanya diabaikan Hitun percepatan pusat massa dari sistem ini! baikan massa tali dan esekan katrol Jawab: Misalkan benda m 1 > m end: m 1 T m 1 a enda : T m m a Dari kedua persamaan ini kita peroleh: ( a m 1 m m + m 1 Percepatan pusat massa dapat dicari denan konsep pusat massa Posisi pusat massa adalah: x mx 1 + mx pm m + m 1 1 Jadi percepatan pusat massanya adalah: a m + ma cm m + m Karena a 1 -a 1 1 a (arahnya berlawanan: a cm m m m + m Sebuah kerucut bermassa m 3, k dan setenah sudut puncak a 10 o menelindin tanpa slip sepanjan permukaan kerucut sedemikan hina puncak kerucut O tetap diam Pusat ravitasi kerucut α sama tininya denan titik O dan berada pada jarak l 17 cm Sumbu kerucut berputar denan kecepatan sudut ω Hitun: (a aya esekan statis pada kerucut, jika ω 1,0 rad/s; (b pada nilai ω berapakah kerucut akan menelindin tanpa slip, jika koefisien esekan antara permukaan adalah µ 0,5 Jawab: Perhatikan susunan aya pada ambar N adalah aya normal yan merupakan reaksi dari kerucut pada kerucut Gaya esekan f arahnya ke atas karena kita anap kerucut mempunyai kecenderunan untuk bererak ke bawah l adalah jarak pusat massa terhadap pusat putaran Mekanika I 39

20 y x f f cos α N cos α N O α N sin α m (a rah sumbu x: F ma f cos α N sin α mω l rah sumbu y: F ma y 0 f sin α + N cos α m Dari kedua persamaan itu kita akan peroleh, f m sin α + mω l cos α 6 N (b Seperti soal a kita peroleh: N cos α + µn sin α m ar kerucut tidak slip maka: µn cos α N sin α mω l Dari persamaan di atas kita peroleh: ω ( µ tanα l ( 1 + µ tanα rad/s Dua balok bermassa m 1 dan m dihubunkan denan sebuah peas tak bermassa denan konstanta peas k Sistem diletakkan dalam bidan datar licin alok kemudian ditekan ke kiri sejauh x lalu dilepaskan Hitun kecepatan pusat massa sistem sesaat setelah balok 1 meninalkan dindin! Jawab: Saat balok m dilepaskan maka terjadilah perubahan eneri dari eneri potensial peas menjadi eneri kinetik dari benda (bend masih diam karena ditahan dindin 1 kx 1 m v v x Kecepatan pusat massa sistem dapat dicari denan rumus pusat massa mv + mv 1 1 x v c m + m m m km + 1 k m Suatu sistem terdiri dari dua kubus identik, masin-masin bermassa m Kedua kubus ini dihubunkan oleh seutas tali dan suatu peas tak bermassa yan terkompres/tertekan, yan mempunyai konstanta peas k Pada suatu ketika tali penhubun kubus dibakar, hitun berapa besar peas mula-mula harus tertekan aar kubus yan bawah akan terankat Hitun kenaikan pusat massanya, jika peas mula-mula tertekan sebesar l 7 m/k! Jawab: a Eneri total awal, E awal 1 k( l + m(l l Eneri total akhir sistem (peas terean x: E akhir 1 kx + m(l + x 40 Mekanika I

21 Karena eneri awal eneri akhir kita akan peroleh, kx -m + ( m k l atau, -m + (m k l Kubus bawah akan naik, jika atau, atau, kx k l m kx m k l m m l 3 m/k b Mula-mula peas tertekan sejauh l 7 m/k Kita hitun dulu kecepatan benda atas ketika benda bawah hampir naik (telah dihitun pada soal a bahwa saat ini peas terean x m/k Disini terjadi perubahan eneri peas pada keadaan tertekan l 7 m/k menjadi eneri potensial benda atas, eneri kinetik benda atas dan eneri peas sistem pada keadaan terean x m/ k 1 k l m (x+ l + 1 mv + 1 kx Kecepatan pusat massa sistem adalah v/ Pusat massa sistem akan naik ke atas Pada kondisi ini seluruh eneri kinetik pusat massa diubah menjadi eneri potensial 1/(m(v/ (mh Diperoleh : h 8m/k 176 Dua kereta sejenis masin-masin memuat 1 oran Kereta ini bererak dalam arah berlawanan Pada suatu saat ketika kereta sejajar, kedua oran itu bertukar tempat denan melompat teak lurus terhadap arah erakan kereta Sebaai akibatnya, keret berhenti dan kereta tetap bererak dalam arah yan sama, denan kecepatan v Tentukan kecepatan awal masin-masin kereta jika massa tiap kereta M dan massa oran m! 1 wal 1 khir Karena momentum kekal maka: Jawab: Kita fokuskan perhatian pada sistem keret dan oran sesaat sebelum oran masuk dalam kereta Perhatikan momentum yan sejajar arah erak kereta Momentum sistem keret adalah: P 1 Mv 1 mv Momentum akhir: P 1 0 Mv 1 mv Mekanika I 41

22 Sekaran perhatikan kereta dan oran 1 Perhatikan momentum sejajar arah erakan kereta : 1 wal khir dan P Mv mv 1 Momentum akhir: P (M + mv Karena momentum kekal maka, Mv mv 1 (m + Mv Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: v 1 mv M m v Mv M m 177 Dua kereta sejenis bererak beririnan denan kecepatan sama v 0 Seseoran bermassa m berada dalam kereta belakan Pada saat tertentu, oran tersebut melompat ke dalam kereta depan denan kecepatan u relatif terhadap keretanya Jika massa masin-masin kereta M, hitun kecepatan tiap kereta sekaran! Jawab: Perhatikan keadaan kereta belakan Momentum mula-mula: wal khir P (M + mv 0 Oran melompat denan kecepatan u relatif terhadap kereta, sehina kecepatan oran terhadap tanah adalah: v or u + v dimana v adalah kecepatan kereta belakan terhadap tanah setelah oran melompat Momentum akhir (perhatikan bahwa momentum selalu diukur terhadap tanah: P Mv + mv or Mv + m(u + v Gunakan hukum kekekalan momentum sehina kita peroleh, (M + mv 0 (M + mv + mu Sekaran perhatikan kereta depan: Momentum awal: wal khir Momentum akhir: P 1 Mv 0 + mv or P 1 (M + mv 1 Gunakan kekekalan momentum, kita peroleh: Mv 0 + m(u + v (M + mv 1 Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh, mu v v 0 M + m 4 Mekanika I

23 dan v 1 v 0 + mmu ( M + m 178 Dua oran, masin-masin bermassa m, berdiri pada ujun kereta yan diam bermassa M baikan esekan, tentukan kecepatan kereta setelah kedua oran tersebut melompat keluar kereta denan kecepatan mendatar u relatif terhadap kereta jika kedua oran itu melompat (a secara bersamaan; (b satu persatu Dari kedua kasus, manakah yan memberikan kecepatan yan lebih besar? Jawab: (a Momentum mula-mula: P 0 nap kecepatan oran terhadap tanah v 0 dan kecepatan kereta setelah oran berlari adalah v k Karena kereta dan oran bererak berlawanan maka, kecepatan relatif oran terhadap kereta adalah: u v k + v 0 Momentum akhir: P mv 0 Mv k -(m + Mv k + mu Gunakan hukum kekekalan momentum, kita peroleh: v k mu m + M (b Ketika oran pertama berlari kita peroleh kecepatan kereta adalah (unakan soal a di atas: mu v k M + m Ketika oran kedua berlari kereta saat itu sedan bererak denan kecepatan v k sehina momentum awal sistem adalah: P (m + Mv k (inat hanya tinal 1 oran dalam kereta Denan cara seperti cara a kita akan peroleh, v k ' ( mu mu + M + m M + m Dari hasil yan diperoleh terlihat bahwa v k < v k ' sehina dapat disimpulkan bahwa kereta akan lebih cepat jika oran melompat secara berturutan Mekanika I 43

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan

Jadi F = k ρ v 2 A. Jika rapat udara turun menjadi 0.5ρ maka untuk mempertahankan gaya yang sama dibutuhkan Kumpulan soal-soal level seleksi Kabupaten: 1. Sebuah pesawat denan massa M terban pada ketinian tertentu denan laju v. Kerapatan udara di ketinian itu adalah ρ. Diketahui bahwa aya ankat udara pada pesawat

Lebih terperinci

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau

SOLUSI. m θ T 1. atau T =1,25 mg. c) Gunakan persaman pertama didapat. 1,25 mg 0,75mg =0,6 m 2 l. atau. 10 g 3l. atau SOLUSI. a) Gambar diaram aya diberikan pada ambar di sampin. b) Anap teanan tali yan membentuk sudut θ adalah terhadap horizontal adalah T. Anap teanan tali yan mendatar adalah T. Gaya yan bekerja pada

Lebih terperinci

MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP

MATA KULIAH : FISIKA DASAR (4 sks) GERAK BENDA DALAM BIDANG DATAR DENGAN PERCEPATAN TETAP MODUL PERTEMUAN KE 4 MATA KULIAH : (4 sks) MATERI KULIAH: Gerak Peluru (Proyektil); Gerak Melinkar Beraturan, Gerak Melinkar Berubah Beraturan, Besaran Anular dan Besaran Tanensial. POKOK BAHASAN: GERAK

Lebih terperinci

Sekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com

Sekolah Olimpiade Fisika davitsipayung.com SOLUSI SELEKSI OSN TINGKAT PROVINSI 06 Bidan Fisika Waktu : Jam Sekolah Olimpiade Fisika davitsipaun.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT SEKOLAH

Lebih terperinci

UM UGM 2016 Fisika. Soal. Petunjuk berikut dipergunakan untuk mengerjakan soal nomor 01 sampai dengan nomor 20.

UM UGM 2016 Fisika. Soal. Petunjuk berikut dipergunakan untuk mengerjakan soal nomor 01 sampai dengan nomor 20. UM UGM 016 Fisika Soal Doc. Name: UMUGM016FIS999 Version: 017-0 Halaman 1 Petunjuk berikut diperunakan untuk menerjakan soal nomor 01 sampai denan nomor 0. = 9,8 m/s (kecuali diberitahukan lain) µ o =

Lebih terperinci

a. Tentukan bentuk akhir dari tiga persamaan di atas yang menampilkan secara eksplisit

a. Tentukan bentuk akhir dari tiga persamaan di atas yang menampilkan secara eksplisit Contact Person : 0896-5985-681 OSK Fisika 018 Number 1 BESARAN PLANCK Pada tahun 1899 Max Planck memperkenalkan suatu sistem satuan iniversal sehina besaran-besaran fisika dapat dinyatakan dalam tia satuan

Lebih terperinci

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan 1 Posisi, kecepatan, dan percepatan Posisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada

Lebih terperinci

Jawaban OSK v ~ F (m/l) v = F a m b l c (nilai 2) [L][T] -1 = [M] a [L] a [T] -2a [M] b [L] c. Dari dimensi M: 0 = a + b a = -b

Jawaban OSK v ~ F (m/l) v = F a m b l c (nilai 2) [L][T] -1 = [M] a [L] a [T] -2a [M] b [L] c. Dari dimensi M: 0 = a + b a = -b Jawaban OSK 01 Fisika B 1- (nilai 6) Jawaban menunakan konsep dimensi v ~ F (m/l) v = F a m b l c (nilai ) [L][T] -1 = [M] a [L] a [T] -a [M] b [L] c Dari dimensi M: 0 = a + b a = -b Dari dimensi L: 1

Lebih terperinci

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω =

v adalah kecepatan bola A: v = ωr. Dengan menggunakan I = 2 5 mr2, dan menyelesaikan persamaanpersamaan di atas, kita akan peroleh: ω = v adalah kecepatan bola A: v = ωr. ω adalah kecepatan sudut bola A terhadap sumbunya (sebenarnya v dapat juga ditulis sebagai v = d θ dt ( + r), tetapi hubungan ini tidak akan kita gunakan). Hukum kekekalan

Lebih terperinci

Dengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1.

Dengan substitusi persamaan (1.2) ke dalam persamaan (1.3) maka kedudukan x partikel sebagai fungsi waktu dapat diperoleh melalui integral pers (1. GERAK PADA BIDANG DATAR 1. Gerak denan Percepatan Tetap C Gb. 1 Grafik kecepatan-waktu untuk erak lurus denan percepatan tetap Pada ambar 1, kemirinan tali busur antara titik A dan B sama denan kemirinan

Lebih terperinci

2 H g. mv ' A, x. R= 2 5 m R2 ' A. = 1 2 m 2. v' A, x 2

2 H g. mv ' A, x. R= 2 5 m R2 ' A. = 1 2 m 2. v' A, x 2 SOLUSI. A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A= H B. Jarak d yan dibutuhkan adalah d=v 0 t A =v H 0 i. Karena bola tidak slip sama sekali dan tumbukan lentin sempurna maka eneri mekanik sistem

Lebih terperinci

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum GEK PELUU eori Sinkat : Y y 0 y o sin α o maks α x o cos α maks Gerak parabola terdiri dari dua komponen erak yaitu :. Gerak orisontal berupa GL. Gerak vertikal berupa GL.Gerak orisontal (seara sumbu-x)

Lebih terperinci

! 2 H g. &= 1 2 m 2 SOLUSI OSN A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A= Jarak d yang dibutuhkan adalah d =v 0 g

! 2 H g. &= 1 2 m 2 SOLUSI OSN A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A= Jarak d yang dibutuhkan adalah d =v 0 g SOLUSI OSN 009. A. Waktu bola untuk jatuh diberikan oleh : t A=! H B.! Jarak d yan dibutuhkan adalah d =v 0 t A =v H 0 i. Karena bola tidak slip sama sekali dan tumbukan lentin sempurna maka eneri mekanik

Lebih terperinci

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) FISIKA GERAK HARMONIK

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN XI (SEBELAS) FISIKA GERAK HARMONIK JENJANG KELAS MAA PELAJARAN OPIK BAHASAN SMA XI (SEBELAS) FISIKA GERAK HARMONIK Benda yan melakukan erak lurus berubah beraturan, mempunyai percepatan yan tetap, Ini berarti pada benda senantiasa bekerja

Lebih terperinci

Xpedia Fisika. Mekanika 02

Xpedia Fisika. Mekanika 02 Xpedia Fisika Mekanika 02 Doc. Nae: XPFIS0102 Version: 2012-07 halaan 1 01. Gaya yan dibutuhkan untuk enerakan bola hoki berassa 0,1 k konstan pada kecepatan 5 /s di atas perukaan licin adalah... (A) Nol

Lebih terperinci

GERAK PELURU PENGERTIAN PERSAMAAN GERAK PELURU. Kecepatan awal pada sumbu x. v 0x = v 0 cos α. Kecepatan awal pada sumbu y.

GERAK PELURU PENGERTIAN PERSAMAAN GERAK PELURU. Kecepatan awal pada sumbu x. v 0x = v 0 cos α. Kecepatan awal pada sumbu y. GERAK PELURU PENGERTIAN Gerak parabola adalah erak abunan dari GLB pada sumbu horizontal (x) dan GJB pada sumbu vertikal (y) secara terpisah serta tidak salin mempenaruhi. PERSAMAAN GERAK PELURU Kecepatan

Lebih terperinci

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh:

(translasi) (translasi) Karena katrol tidak slip, maka a = αr. Dari persamaan-persamaan di atas kita peroleh: a 1.16. Dalam sistem dibawah ini, gesekan antara m 1 dan meja adalah µ. Massa katrol m dan anggap katrol tidak slip. Abaikan massa tali, hitung usaha yang dilakukan oleh gaya gesek selama t detik pertama!

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan

1 Posisi, kecepatan, dan percepatan 1 osisi, kecepatan, dan percepatan osisi suatu benda pada suatu waktu t tertentu kita tulis sebaai r(t). Jika saat t = t 1 benda berada pada posisi r 1 r(t 1 ) dan saat t = t 2 > t 1 benda berada pada

Lebih terperinci

FISIKA GERAK PARABOLA

FISIKA GERAK PARABOLA KTSP K-13 Kelas X FISIKA GERAK PARABOLA TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan. 1. Memahami konsep erak parabola.. Menaplikasikannya dalam pemecahan masalah.

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA

FIsika KTSP & K-13 MOMENTUM DAN IMPULS. K e l a s A. PENGERTIAN GERAK PARABOLA KTSP & K-13 FIsika K e l a s XI MOMENTUM DAN IMPULS Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami konsep erak parabola dan mampu menaplikasikannya dalam pemecahan masalah.

Lebih terperinci

Pelatihan Ulangan Semester Gasal

Pelatihan Ulangan Semester Gasal Pelatihan Ulangan Semester Gasal A. Pilihlah jawaban yang benar dengan menuliskan huruf a, b, c, d, atau e di dalam buku tugas Anda!. Perhatikan gambar di samping! Jarak yang ditempuh benda setelah bergerak

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap 1 Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika terdiri dari dua (2) bagian yaitu : soal isian singkat (24 soal) dan soal pilihan

Lebih terperinci

B C D E... 2h g. =v 2h g T AB. B, y. = 2 v' =2e v 2h T BC

B C D E... 2h g. =v 2h g T AB. B, y. = 2 v' =2e v 2h T BC 1. Gerak benda di antara tubukan erupakan erak parabola. Sebut posisi ula-ula benda adalah titik A, posisi terjadinya tubukan pertaa kali adalah titik B, posisi terjadi tubukan kedua kalinya adalah titik

Lebih terperinci

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016

METHODIST-2 EDUCATION EXPO 2016 TK/SD/SMP/SMA Methodist- Medan Jalan M Tharin No. 96 Medan Kota - 01 T: (+661)46 81 METODIST- EDUCATION EXPO 016 Loba Sains Plus Antar Pelajar Tinkat SMA se-suatera Utara NASKA SOAL FISIKA - Petunjuk Soal

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS

BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS BAB 3 DINAMIKA GERAK LURUS A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya-gaya pada benda 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gerak objek 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

MODUL FISIKA SMA Kelas 10

MODUL FISIKA SMA Kelas 10 SMA Kelas 0 A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu benda dengan meninjau penyebabnya. Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola menggelinding di atas

Lebih terperinci

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi:

Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: solusi: Kumpulan soal-soal level Olimpiade Sains Nasional: 1. Sebuah batang uniform bermassa dan panjang l, digantung pada sebuah titik A. Sebuah peluru bermassa bermassa m menumbuk ujung batang bawah, sehingga

Lebih terperinci

ULANGAN UMUM SEMESTER 1

ULANGAN UMUM SEMESTER 1 ULANGAN UMUM SEMESTER A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e di depan jawaban yang benar!. Kesalahan instrumen yang disebabkan oleh gerak brown digolongkan sebagai... a. kesalahan relatif

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif

Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan gerak dalam bidang datar Contoh gerak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melingkar Gerak relatif Gerak Dua Dimensi Gerak dua dimensi merupakan erak dalam bidan datar Contoh erak dua dimensi : Gerak peluru Gerak melinkar Gerak relatif Posisi, Kecepatan, Percepatan r i = vektor posisi partikel di A

Lebih terperinci

p da p da Gambar 2.1 Gaya tekan pada permukaan elemen benda yang ter benam aliran fluida (Mike Cross, 1987)

p da p da Gambar 2.1 Gaya tekan pada permukaan elemen benda yang ter benam aliran fluida (Mike Cross, 1987) 6.3 Gaya Hambat Udara Ketika udara melewati suatu titik tankap baik itu udara denan kecepatan konstan ( steady ) maupun denan kecepatan yan berubah berdasarkan waktu (unsteady ), kecenderunan alat tersebut

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI & DAYA

USAHA, ENERGI & DAYA USAHA, ENERGI & DAYA (Rumus) Gaya dan Usaha F = gaya s = perpindahan W = usaha Θ = sudut Total Gaya yang Berlawanan Arah Total Gaya yang Searah Energi Kinetik Energi Potensial Energi Mekanik Daya Effisiensi

Lebih terperinci

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014

Jawaban Soal OSK FISIKA 2014 Jawaban Soal OSK FISIKA 4. Sebuah benda bergerak sepanjang sumbu x dimana posisinya sebagai fungsi dari waktu dapat dinyatakan dengan kurva seperti terlihat pada gambar samping (x dalam meter dan t dalam

Lebih terperinci

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik

GAYA GESEK. Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik GAYA GESEK (Rumus) Gaya Gesek Gaya Gesek Statis Gaya Gesek Kinetik f = gaya gesek f s = gaya gesek statis f k = gaya gesek kinetik μ = koefisien gesekan μ s = koefisien gesekan statis μ k = koefisien gesekan

Lebih terperinci

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5

Lebih terperinci

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM

LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM LATIHAN USAHA, ENERGI, IMPULS DAN MOMENTUM A. Menjelaskan hubungan usaha dengan perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari dan menentukan besaran-besaran terkait. 1. Sebuah meja massanya 10 kg mula-mula

Lebih terperinci

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton

TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS. Roda Pelton 6 TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika

BAB 3 DINAMIKA. Tujuan Pembelajaran. Bab 3 Dinamika 25 BAB 3 DINAMIKA Tujuan Pembelajaran 1. Menerapkan Hukum I Newton untuk menganalisis gaya pada benda diam 2. Menerapkan Hukum II Newton untuk menganalisis gaya dan percepatan benda 3. Menentukan pasangan

Lebih terperinci

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK BAB V HUKUM NEWTON TENTANG GERAK Ilmuwan yang sangat berjasa dalam mempelajari hubungan antara gaya dan gerak adalah Isaac Newton, seorang ilmuwan Inggris. Newton mengemukakan tiga buah hukumnya yang dikenal

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 FISIKA

Antiremed Kelas 10 FISIKA Antiremed Kelas 0 FISIKA Dinamika, Partikel, dan Hukum Newton Doc Name : K3AR0FIS040 Version : 04-09 halaman 0. Gaya (F) sebesar N bekerja pada sebuah benda massanya m menyebabkan percepatan m sebesar

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIRMD KLAS 11 FISIKA Persiapan UAS 1 Fisika Doc. Name: AR11FIS01UAS Version : 016-08 halaman 1 01. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r = 5t + 1, maka kecepatan rata-rata antara t

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya.

USAHA DAN ENERGI 1 USAHA DAN ENERGI. Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. USAHA DAN ENERGI 1 U S A H A USAHA DAN ENERGI Usaha adalah hasil kali komponen gaya dalam arah perpindahan dengan perpindahannya. Jika suatu gaya F menyebabkan perpindahan sejauh sebesar W, yaitu W = F

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013 Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat

Lebih terperinci

BAB MOMENTUM DAN IMPULS

BAB MOMENTUM DAN IMPULS BAB MOMENTUM DAN IMPULS I. SOAL PILIHAN GANDA 0. Dalam sistem SI, satuan momentum adalah..... A. N s - B. J s - C. W s - D. N s E. J s 02. Momentum adalah.... A. Besaran vektor dengan satuan kg m B. Besaran

Lebih terperinci

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN

MEKANIKA UNIT. Pengukuran, Besaran & Vektor. Kumpulan Soal Latihan UN Kumpulan Soal Latihan UN UNIT MEKANIKA Pengukuran, Besaran & Vektor 1. Besaran yang dimensinya ML -1 T -2 adalah... A. Gaya B. Tekanan C. Energi D. Momentum E. Percepatan 2. Besar tetapan Planck adalah

Lebih terperinci

Konsep Gaya Hukum Newton I Massa Gaya grafitasi dan Berat Hukum Newton III Analisa Model dengan HK Newton II Gaya gesek

Konsep Gaya Hukum Newton I Massa Gaya grafitasi dan Berat Hukum Newton III Analisa Model dengan HK Newton II Gaya gesek 8//0 Konsep Gaa Huku Newton I Massa Gaa rafitasi dan Berat Huku Newton III Analisa Model denan HK Newton II Gaa esek Konsep Gaa Pada kuliah sebeluna, kita telah ebahas erak suatu objek dala hal posisi,

Lebih terperinci

PETUNJUK KHUSUS PETUNJUK

PETUNJUK KHUSUS PETUNJUK Olympiad of Physics 1 PETUNJUK UMUM 1. Sebelum menerjakan soal, teliti terlebih dahulu jumlah soal yan terdapat pada naskah soal. Naskah soal ini terdiri dari 40 soal denan TIPE I sebanyak 10 soal dimulai

Lebih terperinci

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik.

Jenis Gaya gaya gesek. Hukum I Newton. jenis gaya gesek. 1. Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik. gaya yang muncul ketika BENDA BERSENTUHAN dengan PERMUKAAN KASAR. ARAH GAYA GESEK selalu BERLAWANAN dengan ARAH GERAK BENDA. gaya gravitasi/gaya berat gaya normal GAYA GESEK Jenis Gaya gaya gesek gaya

Lebih terperinci

BAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS

BAB VI TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS BAB I TURBIN AIR A. TURBIN IMPULS Turbin impuls adalah turbin dimana bererak karena adanya impuls dari air. Pada turbin impuls, air dari sebuah bendunan dialirkan melalui pipa, dan kemudian melewati mekanisme

Lebih terperinci

SOAL DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,

Lebih terperinci

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber:

Kinematika Gerak KINEMATIKA GERAK. Sumber: Kinematika Gerak B a b B a b 1 KINEMATIKA GERAK Sumber: www.jatim.go.id Jika kalian belajar fisika maka kalian akan sering mempelajari tentang gerak. Fenomena tentang gerak memang sangat menarik. Coba

Lebih terperinci

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik.

GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. GERAK LURUS Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip dasar kinematika dan dinamika benda titik. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak dengan kecepatan dan percepatan konstan.

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA

BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 1 BAB USAHA DAN ENERGI I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Usaha yang dilakukan oleh suatu gaya terhadap benda sama dengan nol apabila arah gaya dengan perpindahan benda membentuk sudut sebesar. A. 0 B. 5 C. 60

Lebih terperinci

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol

Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol HUKUM I NEWTON Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol ΣF = 0 maka benda tersebut : - Jika dalam keadaan diam akan tetap diam, atau - Jika dalam keadaan bergerak lurus

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU KLAS X

PENGENDALIAN MUTU KLAS X PENGENDLIN MUTU KLS X. Untuk mengukur ketebalan selembar kertas yang paling teliti menggunakan alat ukur. mistar. jangka sorong C. rol meter D. micrometer sekrup E. sferometer 2. Perhatikan gambar penunjuk

Lebih terperinci

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata adalah

Lebih terperinci

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar.

1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. 1. Sebuah benda diam ditarik oleh 3 gaya seperti gambar. Berdasar gambar diatas, diketahui: 1) percepatan benda nol 2) benda bergerak lurus beraturan 3) benda dalam keadaan diam 4) benda akan bergerak

Lebih terperinci

FIsika USAHA DAN ENERGI

FIsika USAHA DAN ENERGI KTSP & K-3 FIsika K e l a s XI USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami konsep usaha dan energi.. Menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel).

BAB IV DINAMIKA PARTIKEL. A. STANDAR KOMPETENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). BAB IV DINAMIKA PARIKEL A. SANDAR KOMPEENSI : 3. Mendeskripsikan gejala alam dalam cakupan mekanika klasik sistem diskret (partikel). B. KOMPEENSI DASAR : 1. Menjelaskan Hukum Newton sebagai konsep dasar

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS.

USAHA DAN ENERGI. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. USAHA DAN ENERGI Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MT., MS. SOAL - SOAL : 1. Pada gambar, kita anggap bahwa benda ditarik sepanjang jalan oleh sebuah gaya 75

Lebih terperinci

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika.

TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. MATA KULIAH : FISIKA DASAR TUJUAN :Mahasiswa memahami konsep ilmu fisika, penerapan besaran dan satuan, pengukuran serta mekanika fisika. POKOK BAHASAN: Pendahuluan Fisika, Pengukuran Dan Pengenalan Vektor

Lebih terperinci

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak?????

Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain. benda + gaya = gerak????? DINAMIKA PARTIKEL GAYA Tarikan/dorongan yang bekerja pada suatu benda akibat interaksi benda tersebut dengan benda lain Macam-macam gaya : a. Gaya kontak gaya normal, gaya gesek, gaya tegang tali, gaya

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum

Lebih terperinci

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s)

MOMENTUM & IMPULS. p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan benda (m/s) MOMENTUM & IMPULS (Rumus) Momentum: Hasil kali massa benda dengan kecepatannya (besaran vektor). Perubahan momentum bersudut Pada sumbu-x: p : momentum benda (kg.m/s) m : massa benda (kg) v : kecepatan

Lebih terperinci

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta

Penghitungan panjang fetch efektif ini dilakukan dengan menggunakan bantuan peta Bab II Teori Dasar Gambar. 7 Grafik Rasio Kecepatan nin di atas Laut denan di Daratan. 5. Koreksi Koefisien Seret Setelah data kecepatan anin melalui koreksi-koreksi di atas, maka data tersebut dikonversi

Lebih terperinci

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si

DINAMIKA. Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA Rudi Susanto, M.Si DINAMIKA HUKUM NEWTON I HUKUM NEWTON II HUKUM NEWTON III MACAM-MACAM GAYA Gaya Gravitasi (Berat) Gaya Sentuh - Tegangan tali - Gaya normal - Gaya gesekan DINAMIKA I (tanpa gesekan)

Lebih terperinci

BAB USAHA DAN ENERGI

BAB USAHA DAN ENERGI BAB USAHA DAN ENERGI. Seorang anak mengangkat sebuah kopor dengan gaya 60 N. Hitunglah usaha yang telah dilakukan anak tersebut ketika: (a anak tersebut diam di tempat sambail menyangga kopor di atas kepalanya.

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas FISIKA Persiapan UAS - Latihan Soal Doc. Name: K3ARFIS0UAS Version : 205-02 halaman 0. Jika sebuah partikel bergerak dengan persamaan posisi r= 5t 2 +, maka kecepatan rata -rata antara

Lebih terperinci

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1

GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 GURUMUDA.COM. KONSEP, RUMUS DAN KUNCI JAWABAN ---> ALEXANDER SAN LOHAT 1 Soal UN Fisika sesuai SKL 2012 disertai dengan konsep, rumus dan kunci jawaban. Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat

Lebih terperinci

BAB BESARAN DAN SATUAN

BAB BESARAN DAN SATUAN 1 BAB BESAAN DAN SATUAN I. SOAL PILIHAN GANDA 01. Sesuai dengan Hukum I Newton, bila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka. A. Benda itu pasti dalam keadaan diam B. Benda tu

Lebih terperinci

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha

Uraian Materi. W = F d. A. Pengertian Usaha Salah satu tempat seluncuran air yang popular adalah di taman hiburan Canada. Anda dapat merasakan meluncur dari ketinggian tertentu dan turun dengan kecepatan tertentu. Energy potensial dikonversikan

Lebih terperinci

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA.

Hak Cipta Dilindungi Undang-undang SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2016 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA. SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 6 TINGKAT KABUPATEN / KOTA FISIKA Waktu : 3 jam KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN

Lebih terperinci

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata

Lebih terperinci

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m

USAHA DAN ENERGI. W = F.s Satuan usaha adalah joule (J), di mana: 1 joule = (1 Newton).(1 meter) atau 1 J = 1 N.m USAHA DAN ENERGI Usaha (W) yang dilakukan pada sebuah benda oleh suatu gaya tetap (tetap dalam besar dan arah) didefinisikan sebagai perkalian antara besar pergeseran (s) dengan komponen gaya (F) yang

Lebih terperinci

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat 1

GuruMuda.Com. Konsep, Rumus dan Kunci Jawaban ---> Alexander San Lohat  1 Indikator 1 : Membaca hasil pengukuran suatu alat ukur dan menentukan hasil pengukuran dengan memperhatikan aturan angka penting. Pengukuran dasar : Pelajari cara membaca hasil pengukuran dasar. dalam

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2015 CALON TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2016 Bidang Fisika Waktu : 180 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

KINEMATIKA 1. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. KINEMATIKA 1 LAJU: Besaran Skalar. Bila benda memerlukan waktu t untuk menempuh jarak d, maka laju rata-rata

Lebih terperinci

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK

KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK KINEMATIKA GERAK 1 PERSAMAAN GERAK Posisi titik materi dapat dinyatakan dengan sebuah VEKTOR, baik pada suatu bidang datar maupun dalam bidang ruang. Vektor yang dipergunakan untuk menentukan posisi disebut

Lebih terperinci

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN

MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN MOMENTUM, IMPULS, DAN TUMBUKAN Mata Kuliah Dosen Pengampu : FISIKA TEKNIK : Ari Dwi Nur Indriawan M.Pd. Di Susun Oleh : Nama : Edi Susanto NIM : 5202415018 Rombel : 01 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

Lebih terperinci

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA

ANTIREMED KELAS 11 FISIKA ANTIREED KELAS 11 FISIKA UTS Fisika Latihan 1 Doc. Name: AR11FIS01UTS Version : 2014-10 halaman 1 01. erak sebuah benda memiliki persamaan posisi r = (-6-3t)i + (8 + 4t)j Semua besaran menggunakan satuan

Lebih terperinci

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. DINAMIKA (HKM GRK NEWTON) Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. HUKUM-HUKUM GERAK NEWTON Beberapa Definisi dan pengertian yang berkaitan dgn hukum gerak newton

Lebih terperinci

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN

DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN FIS A. BENDA TEGAR Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk dan volume selama bergerak. Benda tegar dapat mengalami dua macam gerakan, yaitu translasi dan rotasi. Gerak translasi

Lebih terperinci

Bidang Fisika yg mempelajari tentang gerak tanpa mengindahkan penyebab munculnya gerak dinamakan Kinematika.

Bidang Fisika yg mempelajari tentang gerak tanpa mengindahkan penyebab munculnya gerak dinamakan Kinematika. idan isika y epelajari tentan erak tanpa enindahkan penyebab unculnya erak dinaakan Kineatika. idan isika y epelajari tentan erak beserta penyebab unculnya erak dinaakan Dinaika. Huku Newton tentan Gerak

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA ntiremed Kelas 11 FISIK Usaha dan Energi - Latihan Soal Doc Name: R11FIS0501 Version : 2012-07 halaman 1 01. Grafik berikut adalah gaya yang diberikan pada suatu benda terhadap jarak yang ditempuh benda

Lebih terperinci

USAHA, ENERGI DAN MOMENTUM. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT.

USAHA, ENERGI DAN MOMENTUM. Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. USAHA, ENERGI DAN MOMENTUM Fisika Dasar / Fisika Terapan Program Studi Teknik Sipil Salmani, ST., MS., MT. Impuls dan momentum HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM LINIER : Perubahan momentum yang disebabkan

Lebih terperinci

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI

TES STANDARISASI MUTU KELAS XI TES STANDARISASI MUTU KELAS XI. Sebuah partikel bergerak lurus dari keadaan diam dengan persamaan x = t t + ; x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan partikel pada t = 5 sekon adalah ms -. A. 6 B. 55

Lebih terperinci

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik

Usaha Energi Gerak Kinetik Potensial Mekanik BAB 5 USAHA DAN ENERGI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi pada bab ini, diharapkan Anda mampu menganalisis, menginterpretasikan dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan konsep usaha,

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6 th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap energi merupakan salah

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TP 2009/2010

UJIAN NASIONAL TP 2009/2010 UJIAN NASIONAL TP 2009/2010 1. Seoran anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 12 meter, dan belok lai ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan yan dilakukan anak tersebut dari

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas 0 Fisika UAS Doc. Name:K3AR0FIS0UAS Doc. Version: 205-0 2 halaman 0. Perhatikan tabel berikut! Diketahui usaha merupakan hasil perkalian gaya denga jarak, sedangkan momentum merupakan hasil

Lebih terperinci

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa  WhatsApp: Treefy Education PEMBAHASAN LATIHAN 1 1.a) Bayangkan bola berada di puncak pipa. Ketika diberikan sedikit dorongan, bola akan bergerak dan menabrak tanah dengan kecepatan. Gerakan tersebut merupakan proses

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON B A B B A B

HUKUM NEWTON B A B B A B Hukum ewton 75 A A 4 HUKUM EWTO Sumber : penerbit cv adi perkasa Pernahkah kalian melihat orang mendorong mobil yang mogok? Perhatikan pada gambar di atas. Ada orang ramai-ramai mendorong mobil yang mogok.

Lebih terperinci

BAB 4 USAHA DAN ENERGI

BAB 4 USAHA DAN ENERGI BAB 4 USAHA DAN ENERGI 113 BAB 4 USAHA DAN ENERGI Sumber: Serway dan Jewett, Physics for Scientists and Engineers, 6th edition, 2004 Energi merupakan konsep yang sangat penting, dan pemahaman terhadap

Lebih terperinci

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah...

4. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan konstan 72 km/jam. Jarak yang ditempuh selama selang waktu 20 sekon adalah... Kelas X 1. Tiga buah vektor yakni V1, V2, dan V3 seperti gambar di samping ini. Jika dua kotak mewakili satu satuan vektor, maka resultan dari tiga vektor di atas adalah. 2. Dua buah vektor A dan, B masing-masing

Lebih terperinci

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA

BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA BAB iv HUKUM NEWTON TENTANG GERAK & PENERAPANNYA CAKUPAN MATERI A. Hukum Pertama Newton B. Hukum Kedua Newton C. Hukum Ketiga Newton D. Gaya Berat, Gaya Normal & Gaya Gesek Satuan Pendidikan E. Penerapan

Lebih terperinci