Lampiran : 1 SURVEI TOKO

dokumen-dokumen yang mirip
6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

BAB VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA. 7.1 Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Produk Sayuran Organik

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Analisis Strategi Bisnis Malinda Furniture Gallery Pada PT. Andreti Internasional

BAB IV METODE PENELITIAN

Universitas Bina Nusantara. Analisis Strategi Pemasaran Untuk Pengembangan Pasar Pada PT. Padang Digital Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dunia usaha berkembang dengan pesat, hal ini dapat kita

III. METODE PENELITIAN

Inovasi teknologi yang bagus( contoh : penggunaan injeksi )

III. METODE PENELITIAN

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB 1 PENDAHULUAN

METODE KAJIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

EVALUASI STRATEGI P.T. SURABAYA WIRE DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN DI PASAR DOMESTIK PASCA SAFEGUARD PAKU TESIS

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BELUT DI INDUSTRI RUMAH TANGGA SARI ROSO KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis hasil pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

FORMULASI STRATEGI UNTUK PENGEMBANGAN PASAR INDUSTRI SELULER DI PEKANBARU (STUDI KASUS PERUSAHAAN XXX)

METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR PARTY PARTNER MARKET DEVELOPMENT STRATEGY OF PARTY PARTNER

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

BAB III METODE PENELITIAN. design) kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

FORMULASI STRATEGI MENGHADAPI PERSAINGAN INDUSTRI KULINER PADA EINS BISTRO & BOUTIQUE DI BANDUNG *

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI. Studi Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Analisa Faktor Internal dan Eksternal

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

BAB 3 METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis SWOT Deskriptif Kualitatif untuk Pariwisata

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN

Bab 3 Metodologi Penelitian

PRESENTASI TESIS DARMAWAN EFFENDI NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Ria A. A. Soemitro, M. Eng. Ir. I Putu Artama W., M. T. Ph.

IV. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Amani Mastra yang kantornya terletak di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PERUMUSAN STRATEGI PERUSAHAAN PT X MENGGUNAKAN MATRIKS EVALUASI FAKTOR

BAB 3 METODE PENELITIAN

: Budi Utami, SE., MM

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

Lingkungan umum Lingkungan operasional (Struktur Industri) Tahapan dalam Penyusunan Strategi

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA... xiv LAMPIRAN

IV. METODE PENELITIAN. (PKPBDD) yang terletak di Jalan Raya Sawangan No. 16B, Pancoran Mas,

ANALISA SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN PADA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. pihak luar juga yang memberikan kontribusi untuk perkembangan pariwisata

VII. FORMULASI STRATEGI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MINUMAN INSTAN JAHE MERAH (Zingiber officinale Linn.Var.rubrum) CV.HANABIO - BOGOR. Disusun Oleh :

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Asuransi Bangun Askrida, atau yang biasa disebut Askrida, didirikan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Strategi Bisnis Pada Sunburst Adventurindo

PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERUSAHAAN INDUSTRI KIMIA PEWARNA KERAMIK DAN PEWARNA KACA MENGGUNAKAN METODE FRED R. DAVID (Studi Kasus Di PT.

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT. INDOVICKERS FURNITAMA SKRIPSI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Gambaran umum Perusahaan PT. Wung Lucky Perkasa Tour

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PERUMAHAN BEKASI TIMUR REGENSI 3

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODE PROBLEM SOLVING

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode analisis

Kuesioner. Lampiran 1

IV. METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RINGKASAN EKSEKUTIF TESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Disesuaikan dengan tujuan penelitian, jenis penelitian yang digunakan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Sejarah PT. Sinar Abadi Home Center. Sinar Abadi Home Centre berdiri di atas lahan seluas 5.

IV. METODE PENELITIAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 203

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

(Library Reasearch) dan penelitian lapangan (Field research),yaitu:

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Metode Kerja Pengumpulan Data

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

Transkripsi:

108 Lampiran : 1 SURVEI TOKO 1. Merk paku yang dijual ( SQ / Panda / Ispat ) Lainnya 2. Supplier 3. Sebelumnya menjual merk apa 4. Mengapa beralih merk? 5. Penjualan rata-rata perbulan < 20 box 20-50 box 50-100 box 101-200 box > 200 box 6. Apa yang mendasari anda menjual merk paku seperti yang anda jual sekarang? Merk terkenal Kwalitas bagus Harga murah Syarat pembayaran mudah 7. Paku dikatakan BAGUS menurut anda Kedekatan dengan supplier Kecepatan pengiriman Syarat jumlah pembelian Kuat Berat sesuai Kilap Lurus Kepala lebar Bersih Runcing 8. Apakah menjual paku payung? Ya / Tidak. Jika YA, lanjutkan ke pertanyaan pada kolom-kolom di bawah ini : Merk Uk. Paku(inci) Ulir / polos Suplier Penjualan/bln (box) Harga (Rp/kg) Kemasan (kg/box) 9. Apakah anda menjual paku CINA? Ya /Tidak. Merk? Penjualan / bulan : dos 10.Apakah anda tertarik untuk menjadi jalur distribusi produk briket arang? Mengapa? 11.Apakah anda menjual baut dan mur? sekrup, drywall? YA / Tidak? Ukuran yang penjualan banyak KHUSUS PENJUAL BUKAN SUPER QUAT 12. Bila anda ditawari paku Super Quat, apakah anda mau? Mengapa? 13.KHUSUS PENJUAL SUPER QUAT Bila dibandingkan dengan merk lain, apa kelebihan dan kekurangan merk Super Quat? SB : Tidak ada komplain B : Komplain 1-2 kali PAKU TB : Komplain 3-4 kali STB : Komplain lebih 5 kali No PERNYATAAN SB B TB STB 01 Kesesuaian harga dibanding kwalitas 02 Kebersihan paku (tdk tercampur kotoran) 03 Kesesuaian bentuk paku 04 Kualitas poles/kilap 05 Kekuatan box 06 Kekuatan tali strapping 07 Kesesuaian timbangan Masukan dan saran Nama Toko : Stempel Toko :

Lampiran: 2 109 Pembobotan IFE dan EFE Matrix P.T. Surabaya Wire Internal Factors Evaluation A.Strength Bobot 1 Fleksibilitas produksi mengikuti kondisi pasar yang ada 0,10 2 Kemampuan finansial yang baik untuk bersaing dipasar indonesia 0,08 3 Memiliki brand equity (Premium brand : Paku) 0,08 4 Program-program pengembangan sdm yang mengikuti kebutuhan 0,05 5 R&D yang mampu menciptakan mesin yang inovatif 0,06 6 Pengembangan sistim kerja dan proses produksi yang terus menerus dilakukan 0,04 7 Penguasaan teknologi Paku dan Kawat yang ada di dunia 0,05 8 Hubungan kekerabatan/kekeluargaan atasan dan bawahan yang terjalin dengan baik 0,05 9 Kemampuan manajerial yang baik di tingkat atas (kadep ke atas) 0,08 10 Memiliki Sistim manajemen mutu ISO 9001:2008 0,08 0,67 B.Weakness Bobot 1 Turn over sumber daya manusia (sdm) tinggi di level atas 0,08 2 Tidak punya market ekspor 0,05 3 Permesinan yang usang 0,05 4 Keterbatasan saluran distribusi pasar lokal 0,08 5 Sedikit/lemah melakukan diversifikasi produk 0,07 0,33 Total 1,00 External Factors Evaluation C.Opportunities Bobot 1 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun 2011 0,07 2 Adanya safeguard Paku Di Indonesia 0,12 3 Pelanggan yang loyal terhadap merek Paku SQ 0,08 4 Lokasi yang dekat dengan jalur bebas hambatan 0,05 5 Pasar lokal di luar pulau yang terus tumbuh 0,07 6 Diversifikasi produk berbasis distribusi dan permesinan/teknologi yang dimiliki 0,08 7 Bunga bank pinjaman yg relatif rendah 0,05 0,52 D.Threats Bobot 1 Perubahan teknologi 0,05 2 Perpindahan pelanggan karena elastisitas harga 0,07 3 Produk Subtitusi dari Paku 0,06 4 Ancaman pesaing yang agresif 0,07 5 Harga listrik dari perusahaan listrik negara (PLN) yang terus meningkat 0,05 6 Industri paku yang mulai muncul kembali setelah berlakunya safeguard paku 0,12 7 Bahan baku yang dimonopoli oleh pemain besar tertentu. 0,06 0,48 Total 1,00

Lampiran: 3 110 Hasil Rating Internal Factors Evaluation A. Strength Bobot YW Ind Vic YY Mean 1 Fleksibilitas produksi mengikuti kondisi pasar yang ada 0,1 4 4 3 4 3,75 2 Kemampuan finansial yang baik untuk bersaing dipasar indonesia 0,08 3 4 3 4 3,50 3 Memiliki brand equity (Premium brand : Paku) 0,08 4 3 3 4 3,50 4 Program-program pengembangan sdm yang mengikuti kebutuhan 0,05 3 3 3 3 3,00 5 R&D yang mampu menciptakan mesin yang inovatif 0,06 2 4 3 3 3,00 6 Pengembangan sistim kerja dan proses produksi yang terus menerus dilakukan 0,04 3 4 3 4 3,50 7 Penguasaan teknologi Paku dan Kawat yang ada di dunia 0,05 4 3 3 3 3,25 8 Hubungan kekerabatan/kekeluargaan atasan dan bawahan yang terjalin dengan baik 0,05 2 3 4 3 3,00 9 Kemampuan manajerial yang baik di tingkat atas (kadep ke atas) 0,08 3 3 3 3 3,00 10 Memiliki Sistim manajemen mutu ISO 9001:2008 0,08 4 3 3 4 3,50 Total A 0,67 B. Weakness Bobot YW Ind Vic YY Mean 1 Turn over sumber daya manusia (sdm) tinggi di level atas 0,08 2 1 3 2 2,00 2 Tidak punya market ekspor 0,05 2 2 2 2 2,00 3 Permesinan yang usang 0,05 3 1 2 3 2,25 4 Keterbatasan saluran distribusi pasar lokal 0,08 2 1 2 2 1,75 5 Sedikit/lemah melakukan diversifikasi produk 0,07 2 2 2 2 2,00 Total B 0,33 Total A + B 1,00 YW : Kepala Departemen Paku Ind : Kepala Departemen Penjualan Vic : Kepala Departemen Kawat dan PPIC YY : Kepala Departemen HRD

Lampiran: 4 111 Hasil Akhir Pembobotan Internal Factors Evaluation A. Strength Bobot YW In Vic YY Mean Bobot x mean 1 Fleksibilitas produksi mengikuti kondisi pasar yang ada 0,1 4 4 3 4 3,75 0,375 2 Kemampuan finansial yang baik untuk bersaing dipasar indonesia 0,08 3 4 3 4 3,50 0,280 3 Memiliki brand equity (Premium brand : Paku) 0,08 4 3 3 4 3,50 0,280 4 Program-program pengembangan sdm yang mengikuti kebutuhan 0,05 3 3 3 3 3,00 0,150 5 R&D yang mampu menciptakan mesin yang inovatif 0,06 2 4 3 3 3,00 0,180 6 Pengembangan sistim kerja dan proses produksi yang terus menerus dilakukan 0,04 3 4 3 4 3,50 0,140 7 Penguasaan teknologi Paku dan Kawat yang ada di dunia 0,05 4 3 3 3 3,25 0,163 8 Hubungan kekerabatan/kekeluargaan atasan dan bawahan yang terjalin dengan baik 0,05 2 3 4 3 3,00 0,150 9 Kemampuan manajerial yang baik di tingkat atas (kadep ke atas) 0,08 3 3 3 3 3,00 0,240 10 Memiliki Sistim manajemen mutu ISO 9001:2008 0,08 4 3 3 4 3,50 0,280 Total A 0,67 2,238 B. Weakness Bobot YW In Vic YY Mean Bobot x mean 1 Turn over sumber daya manusia (sdm) tinggi di level atas 0,08 2 1 3 2 2,00 0,160 2 Tidak punya market ekspor 0,05 2 2 2 2 2,00 0,100 3 Permesinan yang usang 0,05 3 1 2 3 2,25 0,113 4 Keterbatasan saluran distribusi pasar lokal 0,08 2 1 2 2 1,75 0,140 5 Sedikit/lemah melakukan diversifikasi produk 0,07 2 2 2 2 2,00 0,140 Total B 0,33 0,653 Total A + B 1,00 Total score IFE 2,890

Lampiran: 5 112 Hasil Rating External Factors Evaluation C. Opportunities Bobot YW In Vic YY Mean 1 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun 2011 0,07 2 4 3 2 2,75 2 Adanya safeguard Paku Di Indonesia 0,12 3 4 3 3 3,25 3 Pelanggan yang loyal terhadap merek Paku SQ 0,08 3 4 3 4 3,50 4 Lokasi yang dekat dengan jalur bebas hambatan 0,05 2 3 2 2 2,25 5 Pasar lokal di luar pulau yang terus tumbuh 0,07 1 3 2 2 2,00 6 Diversifikasi produk berbasis distribusi dan permesinan/teknologi yang dimiliki 0,08 2 3 3 3 2,75 7 Bunga bank pinjaman yg relatif rendah 0,05 2 4 2 2 2,50 Total C 0,52 D. Threats Bobot YW In Vic YY Mean 1 Perubahan teknologi 0,05 3 3 3 4 3,25 2 Perpindahan pelanggan karena elastisitas harga 0,07 2 1 3 2 2,00 3 Produk Subtitusi dari Paku 0,06 1 1 2 3 1,75 4 Ancaman pesaing yang agresif 0,07 2 2 3 2 2,25 5 Harga listrik dari perusahaan listrik negara (PLN) yang terus meningkat 0,05 4 2 3 2 2,75 6 Industri paku yang mulai muncul kembali setelah berlakunya safeguard paku 0,12 3 2 3 2 2,50 7 Bahan baku yang dimonopoli oleh pemain besar tertentu. 0,06 3 1 3 2 2,25 Total D 0,48 Total C+D 1,00

Lampiran: 6 113 Hasil Akhir Pembobotan Eksternal Factor Evaluation C. Opportunities Bobot YW In Vic YY Mean Bobot x mean 1 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun 2011 0,07 2 4 3 2 2,75 0,193 2 Adanya safeguard Paku Di Indonesia 0,12 3 4 3 3 3,25 0,390 3 Pelanggan yang loyal terhadap merek Paku SQ 0,08 3 4 3 4 3,50 0,280 4 Lokasi yang dekat dengan jalur bebas hambatan 0,05 2 3 2 2 2,25 0,113 5 Pasar lokal di luar pulau yang terus tumbuh 0,07 1 3 2 2 2,00 0,140 6 Diversifikasi produk berbasis distribusi dan permesinan/teknologi yang dimiliki 0,08 2 3 3 3 2,75 0,220 7 Bunga bank pinjaman yg relatif rendah 0,05 2 4 2 2 2,50 0,125 Total C 0,52 1,460 D. Threats Bobot YW In Vic YY Mean Bobot x mean 1 Perubahan teknologi 0,05 3 3 3 4 3,25 0,163 2 Perpindahan pelanggan karena elastisitas harga 0,07 2 1 3 2 2,00 0,140 3 Produk Subtitusi dari Paku 0,06 1 1 2 3 1,75 0,105 4 Ancaman pesaing yang agresif 0,07 2 2 3 2 2,25 0,158 5 Harga listrik dari perusahaan listrik negara (PLN) yang terus meningkat 0,05 4 2 3 2 2,75 0,138 6 Industri paku yang mulai muncul kembali setelah berlakunya safeguard paku 0,12 3 2 3 2 2,50 0,300 7 Bahan baku yang dimonopoli oleh pemain besar tertentu. 0,06 3 1 3 2 2,25 0,135 Total D 0,48 1,138 Total C+D 1,00 Total score EFE 2,598

Lampiran: 7 114 Bobot Competitive Profile Matrix (CPM) P.T. Surabaya Wire Critical Success Factors Bobot Kualitas Produk 16% Daya saing harga 15% Jaringan Distribusi pemasaran 14% Fleksibilitas produksi 11% Kekuatan Financial 10% Kelengkapan ukuran 10% Pangsa Pasar 8% Sistem Manajemen Mutu 6% Penguasaan Teknologi dan riset 5% Loyalitas konsumen 5% Total 100%

Lampiran: 8 115 Hasil Rating Competitive Profile Matrix (CPM) P.T. Surabaya Wire Critical Success Factors Bobot SQ Panda 2000 Ispat Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai Kualitas Produk 16% 4 0,64 4 0,64 3 0,48 2 0,32 Daya saing harga 15% 3 0,45 3 0,45 3 0,45 4 0,60 Jaringan Distribusi pemasaran 14% 3 0,42 4 0,56 3 0,42 2 0,28 Fleksibilitas produksi 11% 4 0,44 3 0,33 3 0,33 4 0,44 Kekuatan financial 10% 3 0,30 4 0,40 3 0,30 4 0,40 Kelengkapan ukuran 10% 4 0,40 3 0,30 3 0,30 3 0,30 Pangsa Pasar 8% 4 0,32 4 0,32 2 0,16 2 0,16 Sistem Manajemen Mutu 6% 3 0,18 2 0,12 2 0,12 3 0,18 Penguasaan Teknologi dan riset 5% 3 0,15 2 0,10 2 0,10 3 0,15 Loyalitas konsumen 5% 4 0,20 4 0,20 3 0,15 2 0,10 Total 100% 2,51 2,48 2,08 2,36

Lampiran: 9 116 Hasil Akhir Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) P.T. Surabaya Wire Alternatif Strategi Penetrasi Pasar Pengembangan Produk Critical Success Factors Bobot AS TAS AS TAS A. Strength 1 Fleksibilitas produksi mengikuti kondisi pasar yang ada 0,10 4 0,4 1 0,1 2 Kemampuan finansial yang baik untuk bersaing dipasar indonesia 0,08 2 0,16 4 0,32 3 Memiliki brand equity (Premium brand : Paku) 0,08 4 0,32 3 0,24 4 Program-program pengembangan sdm yang mengikuti kebutuhan 0,05 2 0,1 4 0,2 5 R&D yang mampu menciptakan mesin yang inovatif 0,06 2 0,12 4 0,24 6 Pengembangan sistim kerja dan proses produksi yang terus menerus dilakukan 0,04 4 0,16 3 0,12 7 Penguasaan teknologi Paku dan Kawat yang ada di dunia 0,05 2 0,1 4 0,2 8 Hubungan kekerabatan/kekeluargaan atasan dan bawahan yang terjalin dengan baik 0,05 2 0,1 3 0,15 9 Kemampuan manajerial yang baik di tingkat atas (kadep ke atas) 0,08 3 0,24 4 0,32 10 Memiliki Sistim manajemen mutu ISO 9001:2008 0,08 3 0,24 4 0,32 Critical Success Factors Bobot AS TAS AS TAS B. Weakness 1 Turn over sumber daya manusia (sdm) tinggi di level atas 0,08 3 0,24 4 0,32 2 Tidak punya market ekspor 0,05 2 0,1 3 0,15 3 Permesinan yang usang 0,05 3 0,15 2 0,1 4 Keterbatasan saluran distribusi pasar lokal 0,08 4 0,32 3 0,24 5 Sedikit/lemah melakukan diversifikasi produk 0,07 2 0,14 4 0,28

117 Critical Success Factors Bobot AS TAS AS TAS C. Opportunities 1 Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik di tahun 2011 0,07 4 0,28 3 0,21 2 Adanya safeguard Paku Di Indonesia 0,12 4 0,48 3 0,36 3 Pelanggan yang loyal terhadap merek Paku SQ 0,08 4 0,32 3 0,24 4 Lokasi yang dekat dengan jalur bebas hambatan 0,05 3 0,15 2 0,1 5 Pasar lokal di luar pulau yang terus tumbuh 0,07 4 0,28 3 0,21 6 Diversifikasi produk berbasis distribusi dan permesinan/teknologi yang dimiliki 0,08 2 0,16 4 0,32 7 Bunga bank pinjaman yg relatif rendah 0,05 3 0,15 4 0,2 Critical Success Factors Bobot AS TAS AS TAS D.Threats 1 Perubahan teknologi 0,05 2 0,1 4 0,2 2 Perpindahan pelanggan karena elastisitas harga 0,07 4 0,28 2 0,14 3 Produk Subtitusi dari Paku 0,06 3 0,18 4 0,24 4 Ancaman pesaing yang agresif 0,07 4 0,28 3 0,21 5 Harga listrik dari perusahaan listrik negara (PLN) yang terus meningkat 0,05 3 0,15 2 0,1 6 Industri paku yang mulai muncul kembali setelah berlakunya safeguard paku 0,12 4 0,48 3 0,36 7 Bahan baku yang dimonopoli oleh pemain besar tertentu. 0,06 2 0,12 1 0,06 Total TAS 6,30 Total TAS 123,25

118 Lampiran: 10 Produk yang Dapat Dikembangkan di P.T. Surabaya Wire. Paku Payung Drywall Screw