Operasi pada Bilangan Pecahan

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN

Pengenalan Bilangan Pecahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. diperkenalkan lagi hal baru yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan

Pecahan. 6Bab. Tujuan Pembelajaran

MODUL VII. Buku Siswa PERKALIAN PECAHAN. Untuk Kelas 1 SMP/MTs. Oleh Marsigit

BAB I BILANGAN. Skema Bilangan. I. Pengertian. Bilangan Kompleks. Bilangan Genap Bilangan Ganjil Bilangan Prima Bilangan Komposit

Bab 5 Pecahan. Penghasilan Pak Rusdi selama 1 bulan sebesar Rp ,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya,

1. Nilai Tempat Bilangan s.d Lambang bilangan Hindu-Arab yang setiap kali kita gunakan menggunakan sistem desimal dengan nilai

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

Saat menemui penjumlahan langsung pikirkan hasilnya dengan cepat lalu lakukan penjumlahan untuk setiap jawaban yang diperoleh.

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 2

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN PENGURANGAN PECAHAN DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONE BOLANGO

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

BAB V BILANGAN PECAHAN

Bab. Bilangan Pecahan. Mari menggunakan pecahan dalam penyelesaian masalah. Bilangan Pecahan 161

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BILANGAN PECAHAN. Bilangan pecahan adalah bilangan yang disajikan/ditampilkan dalam bentuk ; a ; a, b bilangan bulat dan b 0 b

PROGRAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS IV SEMESTER 1

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

pangkatnya dari bilangan 10 yang dipangkatkan ( 1

KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH DASAR ( SD ) PENGEMBANGAN SILABUS BERBASIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN M A T E M A T I K A

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB I BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP siklus 1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PEMBELAJARAN PERSEN, PERBANDINGAN, DAN SKALA

C D Tanda yang tepat untuk kalimat : 3,2 x ( 4,3 + 0,7 )... ( 4,3-0,3 ) x 0,4 adalah... A. B. <

Operasi Hitung Bilangan 1

30 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Kelas IV

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P2 UTAMA

134 Ayo Belajar Matematika Kelas IV

Kompetensi dasar Materi Pokok Integrasi Nilai Indikator Pengalaman Belajar Penilaian Alokasi Waktu

BILANGAN. Kita bisa menggunakan garis bilangan di bawah ini untuk memaknai penjumlahan 3 ditambah 4.

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat operasi hitung bilangan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah

Tujuan Pembelajaran Sumber: Dokumen Penerbit

PAKET 2 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 UTAMA SD/MI MATEMATIKA

BAB 1. Sistem Bilangan. 1.1 Pendahuluan

Bab. Bilangan Bulat. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

NASKAH SOAL MATEMATIKA JMSO Tingkat SD/MI 2015

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 BARISAN BILANGAN

Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang. Gemar Belajar. Matematika. untuk Siswa SD/MI Kelas V

BILANGAN PECAHAN. A. Pengertian Bilangan Pecahan dan Pecahan Senilai Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai

Identitas, bilangan identitas : adalah bilangan 0 pada penjumlahan dan 1 pada perkalian.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

BALOK PECAHAN. ,,, dan seterusnya. Berikut contoh balok pecahan

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Fatkul Anam Maria Pretty Tj Suryono. Matematika. untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas 4. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

SILABUS. 8 Silabus Matematika Kelas 5. Standar Kompetensi : 5. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. desimal dan sebaliknya.

SOAL MATEMATIKA SD. Jawaban: = = (B)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan

Operasi Hitung Pecahan

Berdasarkan kurikulum yang berlaku MATEMATIKA. Untuk SMP / MTS. Semester gasal. Nama :... Kelas :... Sekolah:...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Ringkasan Materi Soal-soal dan Pembahasan MATEMATIKA. SD Kelas 4, 5, 6

Keliling dan Luas. Keliling dan luas. Luas bangun datar. Mengenal kembali bangun persegi Menghitung luas persegi dan persegi panjang

Yoni Yuniarto Hidayati MATEMATIKA. untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU

Ulangan Umum Semester 1 Kelas IV

Pembahasan Latihan Soal US SD/MI. Matematika. Latihan Soal Mata Pelajaran. Matematika. Oleh Team Uasbn.com

BAB PECAHAN. Tujuan Pembelajaran

Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja disajikan

Untuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Persen

EKSPLORASI BILANGAN. 1.1 Barisan Bilangan

PENERAPAN AKSIOMA KETERBAGIAN DALAM PEMBELAJARAN KONSEP AKAR PANGKAT DUA DI KELAS VII SMP Oleh : Andi Syamsuddin*

Kisi-kisi : Mengurutkan berbagai bentuk pecahan

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika SD

Pemfaktoran prima (2)

SD kelas 4 - MATEMATIKA BAB 4. PECAHANLatihan Soal 4.2

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SDLB TUNANETRA

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

Aep Saepudin Babudin Dedi Mulyadi Adang. Gemar Belajar. Matematika. untuk Siswa SD/MI Kelas IV

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

Perpangkatan dan Akar

PENYELESAIAN SOAL UASBN MATEMATIKA SD/MI TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KODE P1 UTAMA. Jawaban: = = 68.

APROKSIMASI. Purnami E. Soewardi. Direktorat Pembinaan Tendik Dikdasmen Ditjen GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Free-download

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

BAB I SISTEM BILANGAN OLEH : GANTI DEPARI JPTE FPTK UPI BANDUNG

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

Mas Titing Sumarmi Siti Kamsiyati. Asyiknya Belajar. Matematika. Untuk SD/MI Kelas IV

GASING GASING (Sragen GAmpang asyik MenyenaNGkan)

SILABUS. KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Bilangan Bulat dan Pecahan. pecahan Menyatakan bilangan dalam bentuk

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

- Burhan Mustaqim - Ary Astuty

Soal-soal dan Pembahasan UASBN Matematika SD/MI Tahun Pelajaran 2010/2011

DESKRIPSI KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN HASIL PERKALIAN PECAHAN DI SDN 5 TELAGA KABUPATEN GORONTALO. Yeni Posumah NIM:

Bahan Ajar untuk Guru Kelas Kelas 5 Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat

Operasi Hitung Perkalian dan Pembagian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prakata. iii. Penulis

14. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SD/MI

PENGELOLAAN KELAS MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

Operasi pada Bilangan Pecahan Pada kegiatan belajar ini, akan dibahas beberapa operasi pada bilangan pecahan. Operasi-operasi itu adalah operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian. Pada operasi pembagian dan operasi pengurangan, khususnya yang berkenaan dengan bilangan-bilangan pecahan tidak senama banyak siswa yang tampak kesulitan memahaminya. Hal ini karena siswa tersebut belum mempunyai pemahaman yang baik tentang kelipatan persekutuan terbesar (KPK) dari dua buah bilangan asli. Untuk itu, disarankan agar guru memeriksa kembali kesiapan siswa tentang KPK sebelum melaksanakan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan pecahan tidak senama. A. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan. Bilangan pecahan tidak dapat digunakan untuk menyatakan banyak anggota suatu himpunan Namun demikian, penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat diperagakan dengan benda-benda kongrit, bangun-bangun datar, atau garis bilangan. Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat dikelompokkan dalam dua jenis. Jenis pertama, pejumlahan dan pengurangan bilangan pecahan senama; dan penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan tidak senama.. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Senama. Perhatikan penjumlahan 5 + 5 =? Untuk mencari hasil penjumlahan itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti gambar berikut: 5 4 5 5 Dari gambar di atas, tampak bahwa 5 + 5 = 5 4.

Perhatikan pengurangan 7 5 7 =? Untuk mencari hasil pengurangan itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti berikut: 5 7 7 7 Dari gambar di atas, tampak bahwa 7 5-7 = 7 Penyelesaian dengan algoritma, masalah di atas dapat diselesaikan sebagai berikut: ( ) 4 + = =, dan 5 5 5 5 5 (5 ) - = 7 7 7 = 7.. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan Tidak Senama. Perhatikan penjumlahan + =? Untuk mencari hasil penjumlahan itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti gambar berikut: atau 6 atau 6

Dari gambar di atas, tampak bahwa + = 6 + 6 = 6 5 Perhatikan pengurangan =? Untuk mencari hasil pengurangan itu, kita dapat menggunakan bangun yang tampak seperti berikut: atau 6 diambil atau 6 Sisa 6 Dari gambar di atas, tampak bahwa = = 6 6 6 Dengan menggunakan algoritma, masalah di atas dapat diselesaikan sebagai berikut: ( ) 5 + = + = =, dan 6 6 6 6 ( ) = = = 6 6 6 6. B. Pembelajaran Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan. Pada saat membahas perkalian dan pembagian bilangan asli, perkalian dua bilangan diartikan sebagai penjumlahan berulang; sedangkan pembagian dapat diartikan sebagai pengurangan berulang. Sebagai contoh: () x diartikan sebagai +, sedangkan x diartikan sebagai + + ; dengan demikian x ½ dapat diartikan sebagai ½ + ½ + ½. () 6 : diartikan sebagai 6 = 0; jadi 6 : =.. Perkalian Bilangan Pecahan.

Sekarang masalahnya adalah bagaimana mengartikan x? Untuk mengalikan dua buah bilangan dengan pengalinya bilangan pecahan, kita tidak dapat lagi menggunakan definisi perkalian dengan pengalinya bilangan asli. Untuk itu kita butuh definisi baru untuk mengartikan x. x dapat diartikan sebagai dari, atau -nya. Untuk lebih jelasnya perhatikan ambar berikut ini. Mewakili Mewakili x Dari gambar di atas tampak bahwa x = atau. Bagaimana menyajikan x dengan gambar? Untuk itu perhatikan gambar berikut ini. Mewakili Mewakili x = 6 Dengan menggunakan algoritma, masalah perkalian di atas dapat diselesaikan sebagai berikut:

x x = x = x = = + = + =, dan x x = x = 6.. Pembagian Bilangan Pecahan. Pembahasan pembagian ini diawali dengan mengajukan beberapa masalah, yaitu: Tanpa menggunakan algoritma pembagian, selesaikan masalah-masalah berikut: a. 6 : = b. : = c. : = d. : = Masalah a dapat kita selesaikan dengan menggunakan pemahaman terhadap bilangan asli, yaitu 6 : = karena 6 = 0. Masalah b, yaitu : tidak dapat kita selesaikan menggunakan definisi di atas. Kita harus mencoba menggunakan pendekatan luas daerah bangun datar. Untuk itu perhatikan gambar berikut ini. Mewakili Mewakili : = 6. Dengan demikian, : = 6.

Masalah c, yaitu : tidak dapat kita selesaikan dengan cara serperti masalah a dan juga tidak dapat kita selesaikan dengan cara seperti masalah b. Untuk itu, kita perlu definisi baru untuk menyelesaikan masalah seperti masalah c ini. Definisi itu adalah sebagai berikut: a : b = n jika dan hanya jika n x b = a Dengan definisi itu, akan kita coba menyelesaikan masalah c, yaitu: : =.., artinya.. x =. Dengan kalimat biasa kita dapat mengatakan bahwa : sama dengan berapa, sama dengan kalimat berapa kali agar sama dengan. Akhirnya, kita dapat menemukan bahwa : = karena x =. Masalah d, yaitu : tidak dapat secara langsung kita selesaikan dengan cara seperti menyelesaikan masalah a maupun masalah b; tetapi sebagai langkah awal kita dapat menggunakan definisi baru ini seperti menyelesaikan masalah c. : =, artinya.. x =. Langkah berikutnya, perhatikan gambar berikut ini. Mewakili Gambar a Gambar b Mewakili Dari gambar di atas tampak bahwa kita memerlukan kali bidang gelap gambar a agar dapat tepat menutup bidang gelap gambar b. Dengan kata lain, x =, atau : =.

Dengan menggunakan algoritma, masalah pembagian di atas dapat diselesaikan sebagai berikut: 6 a. 6 :. b. : : x 6 6. 6 c. : x. d. : x C. Pembelajaran Pecahan Desimal.. Pengertian Bilangan Pecahan Desimal. Untuk mempelajari bilangan pecahan desimal, kita perlu memahami nilai tempat dan arti dari penulisan bilangan pecahan desimal. Untuk itu, perhatikan bilangan-bilangan pecahan yang penyebutnya kelipatan 0 seperti berikut ini. /0, /00, /000, dan /0000. Jika bilangan-bilangan pecahan itu ditulis dalam bentuk pecahan desimal, maka penulisannya adalah sebagai berikut: /0 ditulis 0, /00 ditulis 0,0 /000 ditulis 0,00 /0000 ditulis 0,000 Dengan memperhatikan sistem nilai tempat, kita dapat menyatakan bentuk panjang dari bilangan pecahan desimal seperti,04, yaitu, 04 = ( x 0) + ( x ) + (0 x ) + ( x ) + (4 x ). 0 00 000. Mengubah Penulisan Bilangan Pecahan dari Bentuk Biasa ke Desimal dan Sebaliknya. - Mengubah Penulisan Bilangan Pecahan dari Bentuk Biasa ke Pecahan Desimal.

Mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: () menggunakan bilangan pecahan senama dengan penyebut kelipatan 0, dan () menggunakan cara pembagian panjang. Untuk mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal menggunakan cara (), perhatikan contoh berikut ini. a. Tulislah bilangan 8 ke dalam bentuk pecahan desimal. Jawab: 5 = x 8 8 5 75 = 000 = 0,75. b. Tulislah bilangan 5 ke dalam bentuk pecahan desimal. Jawab: = x 5 5 = 0 4 = 0,4 c. Tulislah bilangan Jawab: 6 = 6 + 5 5 4 = 6 + x 5 4 = 6 + 00 = 6 + 0, = 6,. 6 ke dalam bentuk pecahan desimal. 5 Untuk mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal menggunakan cara (), perhatikan contoh berikut ini. a. Tulislah bilangan 5 ke dalam bentuk pecahan desimal.

Jawab: 0,4 5 0 0 0 0 Jadi, = 0,4 5 9 b. Tulis lah pecahan ke dalam bentuk pecahan desimal. 4 Jawab:,5 4 9 8 0 8 0 0 0 9 Jadi, =,5 4 c. Tulis lah pecahan ke dalam bentuk pecahan desimal. Jawab: 0, 0 0 9 0 9

Jadi, = 0, - Mengubah Penulisan Bilangan Pecahan dari Bentuk Desimal ke Pecahan Biasa. Mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk pecahan desimal ke bentuk pecahan biasa dapat dilakukan dengan memperhatikan bilangannya. Jika bilangan yang ditulis sebagai pecahan desimal itu memuat sejumlah bilangan yang berhingga, maka kita dapat memanfaatkan sistem nilai tempat; sedangkan jika bilangan yang ditulis sebagai pecahan desimal itu memuat sejumlah bilangan yang tidak berhingga tetapi berulang, maka kita harus memanipilasi bilangan itu sehingga bentuk pecahan desimalnya diperoleh. Perhatikan contoh berikut ini. Ubahlah bilangan-bilangan berikut ke dalam bentuk bilanagn pecahan desimal! a. 0,954 b. 5,06 c.,. Jawab: 9 5 4 a. 0,954 = 0 + + + 0 00 000 = 900 000 50 000 4 000 b. 5,06 = 954 =. 000 5 500 00 0 0 506 =. 00 c., 6 00 0 00 6 00 Misal, n =, 00 n =, n =,. 99 n = -

n = 99 Dengan demikian,,.. =, atau 99,.. = = 99 99 99 99 = = 99. 99 99. Operasi Pada Bilangan Pecahan Desimal. Kita telah mempelajari operasi pada bilangan pecahan biasa dan kita juga telah memahami konsep bilangan pecahan desimal. Pemahaman kita tentang operasi pada bilangan cacah dan konsep bilangan pecahan desimal sangat membantu dalam menjalankan operasi pada bilangan pecahan desimal. Ada beberapa operasi pada bilangan pecahan desimal yang akan dibahas di sisni, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. - Operasi Penjumlahan dan Pengurangan. Pada operasi penjumlahan dan penguarangan dua buah bilangan pecahan desimal, kita harus memanfaatkan sistem nilai tempat. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini. Isilah titik-titik berikut ini dengan bilangan yang tepat sehingga menjadi kalimat yang benar! a. 0,4 + 0,54 = b.,78 + 0, = c. 0,786 0,564 = d.,76,547 = Jawab. a. 0,4 = 0 + 0,4 + 0,0 + 0,00 0,54 = 0 + 0,5 + 0,04 + 0,00 + = 0 + 0,9 + 0,05 + 0,005 = 0 + 0,900 + 0,050 + 0,005 = 0,955.

Dengan menggunakan sistem nilai tempat yang dinyatakan secara lebih eksplisit, masalah ini dapat diselesaikan sebagai berikut: Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 0 4 0 5 4 0 9 5 5 + Dengan demikian, 0,4 + 0,54 = 0,955. Cara lain yang dapat digunakan sebagai adalah: 0,4 0,54 + 0,005 ( perribuan ditambah perribuan) 0,050 ( perratusan ditambah 4 perratusan) 0.900 (4 perpuluhan ditambah 5 perpuluhan) 0,000 (0 satuan ditambah 0 satuan) 0,955 Cara yang cepat yang sering digunakan oleh banyak guru adalah 0,4 0,54 + 0,955 b.,78 = + 0, + 0,07 + 0,008 0, = 0 + 0, + 0,0 + 0,00 + = + 0,4 + 0,09 + 0,0 =,50 Dengan cara ini mungkin siswa mempunyai masalah dengan 0,008 + 0,00 = 0,0, mengapa bukan 0,008 + 0,00 = 0,000? Coba kita perhatikan dengan menggunakan sistem nilai tempat yang dinyatakan secara lebih eksplisit. Masalah ini dapat diselesaikan sebagai berikut:

Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 7 8 0 4 9 + Dengan pengelompokkan kembali ( perribuan = perratusan + perribuan), tabel ini diubah menjadi tabel berikut: Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 7 8 0 + 4 0 Sekali lagi dengan pengelompokkan kembali (0 perratusan = perpuluhan), tabel inipun diubah menjadi tabel berikut: Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 7 8 0 + 5 0 Dengan demikian,,78 + 0, =,50. Cara lain yang dapat digunakan sebagai adalah:, 7 8 0, +, 0 0 () (8 perribuan ditambah perribuan) 0, 0 9 0 (7 perratusan ditambah perratusan) 0, 4 0 0 ( perpuluhan ditambah perpuluhan), 0 0 0 + ( satuan ditambah 0 satuan)

, 4 9 () =, 4 (0) ( perribuan = perratusan dan perribuan) =, 5 0 (0 perratusan = perpuluhan) Dengan demikian,,78 + 0, =,50. Cara cepat yang sering digunakan oleh banyak guru adalah,78 0, +,50 c. 0,786 = 0 + 0,7 + 0,08 + 0,006 0,564 = 0 + 0,5 + 0,06 + 0,004 - = 0 + 0, + 0,0 + 0,00 = 0, Dengan demikian, 0,786 0,564 = 0,. Coba kita perhatikan dengan menggunakan sistem nilai tempat yang dinyatakan secara lebih eksplisit. Masalah ini dapat diselesaikan sebagai berikut: Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 0 7 8 6 0 5 6 4 0 - Dengan demikian, 0,786 0,564 = 0,. Cara lain yang dapat digunakan sebagai adalah: 0, 7 8 6 0, 5 6 4-0, 0 0 (6 perribuan dikurangi 4 perribuan) 0, 0 0 (8 perratusan dikurangi 6 perratusan) 0, 0 0 (7 perpuluhan dikurangi 5 perpuluhan)

0, 0 0 0 + (0 satuan dikurangi 0 satuan) 0, Cara cepat yang sering digunakan oleh banyak guru adalah 0,786 0,564-0, d.,76 = + 0,7 + 0,06 + 0,00 = + 0,7 + 0,05 + 0,0,547 = + 0,5 + 0,04 + 0,007 = + 0,5 + 0,04 + 0,007 = + 0, + 0,0 + 0,005 =,5 Dengan demikian,,76,547 =,5. - Coba kita perhatikan dengan menggunakan sistem nilai tempat yang dinyatakan secara lebih eksplisit. Masalah ini dapat diselesaikan sebagai berikut: Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 7 6 5 4 7 - Karena 7 tidak menghasilkan bilangan cacah, maka kita membuat pengelompokan kembali, sehinnga tabel di atas berubah menjadi tabel berikut: Satuan Perpuluhan Peratusan Perribuan 7 5 5 4 7 5 -

Dengan demikian,,76,547 = 0,5. Cara lain yang dapat digunakan sebagai adalah:, 7 6 =, 7 5 (), 5 4 7 =, 5 4 7-0, 0 0 5 ( perribuan dikurangi 7 perribuan) 0, 0 0 (5 perratusan dikurangi 4 perratusan) 0, 0 0 (7 perpuluhan dikurangi perpuluhan), 0 0 0 + ( satuan dikurangi satuan), 5 Dengan demikian,,76,547 =,5. Cara cepat yang sering digunakan oleh banyak guru adalah,76,547 -,5 - Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan Desimal. Arti dan model penyajian dengan alat peraga atau gambar pada operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan biasa yang telah kita bahas tidak berbeda dengan pada operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan desimal. Selanjutnya bagian ini kita akan fokus pada pembahasan penyelesaian operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan desimal secara algoritmik. Kita mempunyai paling sedikit dua buah cara menyelesaikan operasi perkalian dan pembagian bilangan pecahan desimal. Cara pertama, kita melakukan pembagian cara panjang dan cara kedua kita merubah dahulu bilangan-bilanagn pecahan desimal itu ke dalam bentuk pecahan biasa. Akan ditunjukkan contoh penggunaan cara kedua, yaitu merubah dahulu bulangan pecahan desimal itu ke dalam bentuk pecahan biasa. (untuk cara pertama, silahkan anda baca sendiri di buku rujukan bahan belajar mandiri ini!). Contoh soalnya adalah sebagai berikut: Selesaikan soal-soal berikut ini! a.,5 x 0,8 = b. 0,75 x 0,8 = c.,4 : 0,05 =

d. 5,5 : 0,008 = Jawab. a.,5 x 0,8 = = b. 0,75 x 0,8 = c.,4 : 0,05 = d., : 0,08 = 5 8 x 0 0 000 0 = 00. 75 8 x 00 0 600 = 000 = 0 6 = 0,6. = = 4 5 : 0 00 4 00 x 0 5 400 50 = 48. 8 : 0 00 = = 00 x 0 8 00 80 = 5 Rangkuman

. Bilangan pecahan tidak dapat digunakan untuk menyatakan banyak anggota suatu himpunan Namun demikian, penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat diperagakan dengan benda-benda kongrit atau gambar.. Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat dikelompokkan dalam dua jenis. Jenis pertama, pejumlahan dan pengurangan bilangan pecahan senama; dan penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan tidak senama.. Secara algoritmik, penjumlahan atau pengurangan bilangan pecahan senama dapat diselesaikan dengan menjumlahkan atau mengurangkan pembilang-pembilangnya dan penyebutnya tetap. Untuk bilangan pecahan tidak senama, operasi itu harus didahului dengan menyamakan penyebutnya. 4. Perkalian bilangan pecahan tidak dapat dapat menggunakan definisi penjumlahan berulang. x 4 diartikan tidak tepat jika diartikan sebagai penjumlahan berulang dari 4, tetapi diartikan sebagai dari 4 atau nya 4. 5. Secara algoritmik, perkalian bilangan pecahan dapat diselesaikan dengan mengalikan pembilang-pembilangnya dan mengalikan penyebut-penyebutnya. Jika bilangan itu berbentuk pecahan campuran, maka perlu diubah dahulu ke dalam bentuk pecahan biasa. 6. Pembagian bilangan pecahan diartikan sebagai pengurangan berulang, tetapi diartikan sebagai balikan dari perkalian. Contoh, : = n diartikan sebagai n x =. 7. Secara algoritmik, pembagian bilangan pecahan dapat diselesaikan dengan mengubah tanda bagi menjadi kali dan membalikkan bilangan pembaginya. Contoh, : = x = = 8. Mengubah bilangan berbentuk pecahan desimal ke dalam bentuk pecahan biasa dapat dilakukan dengan lebih dahulu merubah setiap digitnya menjadi pecahan berpenyebut kelipatan sepuluh sesuai dengan nilai tempatnya. Contoh, 0,5 0 0 5 00 0 00 5 00 5 00 4

9. Mengubah bilangan berbentuk pecahan biasa ke dalam bentuk pecahan desimal dapat dilakukan dengan lebih dahulu membuat penyebutnya berkelipatan 0 dilanjutkan dengan menuliskannya dalam bentuk pecahan desimal dengan memperhatikan nilai tempat setiap digitnya. Cara lainnya adalah melakukan pembagian cara panjang. Contoh, 4 5 6 00 0,6. 0. Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan desimal dilakukan dengan menjumlahkan atau mengurangkan digit-digit yang mempunyai posisi nilai tempat sama. Pada penjumlahan, jika diperlukan, lakukan pengelompokan kembali hasil yang diperoleh. Pada pengurangan yang tidak dapat langsung jalankan, lakukan dahulu pengelompokkan kembali pada bilangan yang diperlukan. Contoh: (i) 0, + 0,79 = 0,48() = 0,49 (ii) (ii) 0,77 0,48 = 0,76() 0,48 = 0,44. Uji Kompetensi Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang anda anggap benar.. Untuk menyatakan banyak anggota suatu himpunan, kita dapat menggunakan bilangan berikut ini, kecuali a. Bilangan pecahan. b. Bilangan bulat. c. Bilangan cacah. d. Bilangan rasional.. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan yang paling mudah bagi siswa untuk menyelesaikannya adalah apabila bentuk pecahannya adalah a. Pecahan biasa. b. Pecahan campuran c. Pecahan murni. d. Pecahan senama. Operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan yang pada umumnya menggunakan prasyarat KPK adalah apabila bentuk pecahannya adalah a. Pecahan tidak murni. b. Pecahan tidak senama.

c. Pecahan campuran. d. Pecahan biasa. 4. Perhatikan gambar berikut ini. Bidang paling gelap Bidang agak gelap Bidang yng paling gelap mengilustrasikan bilangan a. b. c. d. 4 6 6 5 6 5. Perhatikan gambar berikut ini. 5 8 8 8 Kalimat yang tepat untuk gambar di atas adalah a. b. c. 5 7 + = 8 8 8 5 = 8 8 8 5 = 8 8 8

d. 5 + = 8 8 8 6. Perhatikan gambar berikut. Gambar a Gambar b Berapa banyak bidang gelap gambar a dapat tepat menutup bidang gelap gambar b? Pertanyaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk a. x = b. x = c. x =. d. : =. 7. Ibu mempunyai kilogram tepung terigu. Satupertiganya untuk membuat kue bolu. Berapa kilogram tepung terigu yang yang digunakan itu? Bentuk penyelesaian yang sesuai untuk masalah di atas adalah a. x = b. x = c. : = d. x =.8. Pak Amin mempunyai beras 50 kg. Setengahnya diberikan kepada fakir miskin. Berapa kg beras pak Amin yang tersisa? Bentuk penyelesaian yang sesuai untuk masalah di atas adalah a. 50 x =.. b. x 50 = c. ( x 50) =..

d. (50 x ) =. Andi mempunyai buah mangga dengan berat 4 kg dan Budi mempunyai mangga dengan berat kg. Berapa banyak mangga yang harus dipunyai Budi agar beratnya sama dengan mangga punya Andi? Bentuk penyelesaian yang sesuai untuk masalah di atas adalah a. b. c. x = 4 x = 4 : = 4 d. : = 4. Bentuk pecahan desimal dari a.,00 b., 0 c.,05 d.,005 adalah 00