Nutrisi Pada Geriatri Oleh: DR. dr. Emy Huriyati, M.Kes
Definisi Geriatri Geriatri: Elderly: usia > 65 tahun Very elderly: usia > 85 tahun Geriatri: orang yang berusia tua (secara biologis) yang beresiko akut kehilangan kemandirian yang disebabkan oleh penyakit-penyakit akut/kronis (multipel patologi) yang berhubungan dengan keterbatasan fisik, psikologis, mental, dan sosial. (Volkert et al., 2006)
Geriatri Proses penuaan (ageing) meliputi perubahan pada jaringan dan organ-organ vital. Perubahan ini berpengaruh terhadap: Metabolisme tubuh Asupan nutrisi Absorpsi, penyimpanan, utilisasi, dan ekskresi nutrien Kebutuhan nutrien Kemampuan memilih, menyiapkan, dan mengkonsumsi beragam makanan (Ministry of Health of New Zealand, 2013)
Geriatri Risiko kekurangan gizi meningkat karena: Berkurangnya lean body mass (ex: otot) Kesepian (hidup sendiri) nafsu makan Gangguan mental (demensia) lupa makan Cacat fisik keterbatasan dalam akses & persiapan makanan atau bahkan makan Multi patologi efek obat terhadap nafsu makan/mual/hilangnya mineral Kondisi ekonomi (pensiunan) makan bukan lagi prioritas utama
Geriatri Pemulihan massa sel tubuh lebih sulit daripada pada orang muda butuh dukungan nutrisi preventif (Volkert et al., 2006)
Mengapa Penting? Nutrisi yang baik pada geriatri berhubungan dengan: Pencegahan malnutrisi Mendukung fungsi fisik Mengurangi resiko penyakit kronis Mendukung kesehatan mental Mencegah disabilitas (Ministry of Health of New Zealand, 2013)
Tujuan Nutrisi Geriatri Penyediaan jumlah yang cukup energi, protein dan mikronutrien. Pemeliharaan atau perbaikan status gizi. Pemeliharaan atau perbaikan fungsi, aktivitas dan kapasitas untuk rehabilitasi. Pemeliharaan atau perbaikan kualitas hidup. paling UTAMA agar lansia MANDIRI Pengurangan morbiditas dan mortalitas.
Rekomendasi Diet (NHS Tayside, 2002) Kelompok makanan Sayur dan buah Nasi, roti, kentang, serealia Jumlah sajian per hari Minimal 5 porsi per hari Minimal 5 porsi per hari Susu, keju, yoghurt 3 porsi per hari Daging, ikan, ayam, telur, kacang-kacangan Makanan manis & berlemak Takaran saji (1 porsi) - 2 sdm sayuran yang dimasak - 1 bh apel, jeruk, pisang - 100 ml jus buah segar Nasi: 2 sdm (75 g), Roti: 1 lembar (25 g), Kentang: 2 bh seukuran telur (75 g), Serealia: 1 mangkuk Susu: 300 ml, Keju: 2 potong (25 g), Yoghurt: 100 g 2 porsi per hari Daging: 2 iris (50 g), Ikan: 1 iris fillet (75 g), Ayam: dada ayam (50 g), Telur: 2 bh, Kacang: 3 sdm (100 g) Secukupnya (kurangi pada pasien DM & obese) Air Minimal 1500 ml 8 Gelas (200 ml) Mentega: 1 sdt (15 g), Gula: 1 sdt (10 g)
Nutrisi Pada Geriatri Melibatkan Banyak Faktor
10 Permasalan Kesehatan Umum Geriatri 1. Kesehatan gigi & mulut 2. Kesulitan menelan (disfagia) 3. Penurunan berat badan 4. Konstipasi 5. Irritable Bowel Syndrome (IBS) 6. Defisiensi nutrisional 7. Gangguan otot & tulang 8. Dementia 9. Parkinson s disease 10. Efek pengobatan
Kesehatan Gigi & Mulut Taste buds berkurang persepsi rasa berkurang Gld. Saliva didominasi jar. fibrosa sekresi saliva menurun mulut kering Lidah membesar kesulitan mengunyah Pulpa dentis semakin jelek Penyakit gusi Perubahan struktur gigi geligi
Kesulitan Menelan (Disfagia) Kondisi post-stroke modifikasi tekstur makanan menjadi lebih halus, konsistensi lunak Liquidised food makanan dimasak seperti biasa kemudian dijus, dapat ditambahkan susu, jangan sampai overdilusi (terlalu encer) Gag reflex (reflek menelan) hilang NGT
Penurunan Berat Badan Nafsu makan menurun Berikan makanan dalam jumlah sedikit tetapi lebih sering (setiap 3 jam) Berikan snack di antara waktu makan Minum setelah makan, jangan bersamaan cegah cepat kenyang Gunakan makanan tinggi kalori (gunakan susu full cream, tambahkan gula, tambahkan mentega)
Konstipasi & IBS Konstipasi edukasi tingkatkan mobilitas, cukupkan asupan cairan & serat. IBS: perubahan kebiasaan defekasi (konstipasi/diare/keduanya) disertai nyeri perut butuh investigasi medis lebih lanjut.
Defisiensi Nutrisional Defisiensi Vit. C karena rendahnya asupan buah & sayur, sayuran terlalu matang (overcooked) Defisiensi Fe anemia Anjurkan konsumsi daging merah, ikan, telur, sayuran hijau bersamaan dengan makanan/minuman yang mengandung Vit. C untuk meningkatkan absorpsi Fe Defisiensi Vit. D osteomalacia resiko fraktur tinggi. Anjurkan untuk berjemur di pagi hari (s/d jam 9)
Gangguan Otot & Tulang Gangguan mobilitas karena osteoarthritis, osteoporosis, osteomalacia. Cukupkan asupan kalsium.
Efek Pengobatan Terdapat banyak obat-obatan yang mempengaruhi nafsu makan, absorpsi & metabolisme nutrient. Metformin, Phenytoin mengganggu absorpsi & utilisasi folat Furosemide defisiensi Vit. B1 Isoniazide defisiensi Vit. B6 (White & Ashworth, 2000; White, 2005)
Efek Pengobatan
POLA AKTIFITAS YANG BAIK Sesuai dengan kebutuhannya. Tujuan dari olahraga pada lansia: Memperbaiki kualitas hidup Mempertinggi kapasitas kerja Rekreasional Menghambat penurunan kemampuan fungsional Kemunduran biologis dari proses menua sangat dipengaruhi oleh kurangnya aktifitas fisik.
PENATALAKSANAAN LATIHAN OLAHRAGA Pilih olah raga yang sesuai dengan kemampuan masingmasing individu, aman, berkesinambungan dan ada nilai rekreasinya. Permulaan diberikan latihan selama 10-20 menit. Meningkat menjadi 30 menit bila kondisinya memungkinkan. Sebelum latihan sebenarnya, dilakukan pemanasan dan peregangan selama 5 menit. Latihan diakhiri dengan pendinginan untuk beberapa menit. Frekuensi latihan dilakukan minimal 3x/minggu dan interval tidak boleh melebihi 2 hari.
PENATALAKSANAAN LATIHAN OLAHRAGA Intensitas latihan dapat dipantau dengan menghitung denyut jantung yang tidak boleh melebihi 80-85% denyut jantung maksimal atau kurang lebih 30 kali lebih banyak dari denyut awal latihan.
Jenis Olah raga Walking Jogging Swimming Square dancing Cycling
TERIMA KASIH