BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas banyak terjadi di dunia. Tidak hanya di dunia, salah satu faktor terbesar kematian di Indonesia juga disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Data WHO pada tahun 2010 menunjukkan bahwa terjadi kurang lebihnya 1,24 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Selain itu, pada data yang sama juga menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat 5 dunia setelah China, India, Nigeria, dan Brazil dengan angka 42.434 kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dari negara tersebut, dimana pada negara berpenghasilan rendah dan menengah presentase tingginya kematian akibat kecelakaan lalu lintas berada pada laju 20,1 per 100.000 penduduk (WHO, 2010). Tingginya tingkat kendaraan bermotor tanpa berkembangnya aturan berkendara yang benar merupakan faktor yang berperan pada tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Tren 1
2 terbaru menunjukkan bahwa peningkatan angka kematian akan terus meningkat di negara berkembang dan mengindikasikan penyebab kematian nomor 5 pada tahun 2030 (WHO, 2013). Peningkatan angka kecelakaan lalu lintas juga meningkat pada Daerah Provinsi Yogyakarta dikarenakan terjadinya peningkatan penggunakan kendaraan bermotor. Menurut data Wardirlantas Polda DIY, sepeda motor merupakan jenis kendaraan bermotor yang paling banyak terlihat kecelakaan lalu lintas. Sepeda motor menempati sebesar 79,2 persen atau sebanyak 3.255 kasus kendaraan yang terlibat kecelakaan. Korban dan pelaku paling banyak berada pada usia produktif atau 16-30 tahun (Wadirlantas Polda DIY, 2011). Pada kecelakaan lalu lintas, setiap korban memiliki jenis perlukaan yang berbeda-beda. Pada kecelakaan sepeda motor bahaya terbesar adalah saat pengendara terlempar dari kendaraannya, sehingga cedera dapat mengenai seluruh anggota tubuh terutama kepala. Selain itu, kecelakaan lalu lintas mempunyai lokasi luka yang bermacam-macam sesuai dengan keadaan saat kecelakaan berlangsung (Angela, 2013).
3 Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk mencari lokasi perlukaan dan epidemiologi pada korban kecelakaan sepeda motor di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito. Lokasi perlukaan penting diketahui untuk memberikan gambaran mekanisme terjadinya kematian pada korban tersebut. Selain itu, berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan, lokasi perlukaan, jenis perlukaan, pemeriksaan alkohol dan pengguna jalan juga perlu diamati untuk mengetahui penyebab perlukaan pada korban kecelakaan motor. I.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah, didapatkan rumusan masalah untuk penelitian ini, yaitu: Bagaimanakah deskripsi perlukaan penyebab kematian pada pengendara sepeda motor di instalasi kedokteran forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2014-2015? I.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan deskripsi perlukaan penyebab kematian pada pengendara sepeda motor berdasarkan usia, jenis kelamin, pekerjaan,
4 lokasi perlukaan, jenis perlukaan, pemeriksaan alkohol dan pengguna jalan di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito. I.4. Keaslian Penelitian Penelitian dengan judul Deskripsi Perlukaan Penyebab Kematian pada Pengendara Sepeda Motor di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2014-2015 setahu peneliti belum pernah dilakukan. Penelitian lainnya yang meneliti hal yang serupa beberapa diantaranya adalah: 1. Pola Perlukaan Kemungkinan Penyebab Kematian pada Korban Kecelakaan Sepeda Motor yang Diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik RS Sardjito Yogyakarta yang dilakukan oleh Adelia Wuri Pramudita. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif observasional. Subjek penelitian adalah jenazah korban kecelakaan lalu lintas yang diotopsi di Instalasi Kedokteran Forensik
5 Sardjito tahun 2010. Kuestioner adalah alat yang digunakan pada penelitian ini. 2. Faktor Risiko Kematian Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2005 yang dilakukan oleh Primus R. Prabowo. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Sumber data utama diambil dari kepolisian dan data pendukung lain berasal dari Dinas Perhubungan, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dan Badan Pusat Statistik Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Data dikumpulkan dari kurun waktu 1999-2003. 3. Gambaran Kasus Kecelakaan Lalu Lintas yang Dimintakan Visum et Repertum di Instalasi Kedokteran Forensik dan Medicolegal RSUP Dr. Sardjito Tahun 2009-2010 yang dilakukan oleh Adhitya Bagus Kurniawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan rancangan observasional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 13 April 2011 di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Dr.
6 Sardjito dengan menggunakan data Visum et Repertum mengenai kasus kecelakaan lalu lintas yang berjumlah 150 korban. I.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis Penelitian ini diharap dapat menambah ilmu dan pengetahuan serta gambaran tentang perlukaan penyebab kematian pada pengendara sepeda motor. Teori yang telah dipelajari dan hasil yang ditemukan dapat melatih dan mengasah kemampuan penulis dalam menganalisis suatu masalah. 2. Bagi tenaga medis Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi data gambaran kematian akibat kecelakaan lalu lintas terutama pada sepeda motor sehingga didapatkan prevensi yang tepat. 3. Bagi kalangan akademisi Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai perlukaan pada korban kecelakaan sepeda motor dan memberi data bagi
7 peneliti lain untuk melakukan penelitian-penelitian yang sekiranya berhubungan. 4. Bagi masyarakat luas Hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa masyarakat memiliki pengetahuan luas tentang kecelakaan lalu lintas terutama pada sepeda motor di Daerah Istimewa Yogyakarta.