BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Kecelakaan lalu lintas merupakan kejadian yang sangat sering terjadi. Jumlah kecelakaan dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Di Indonesia, pada tahun 2010 jumlah kecelakaan yang terjadi sebanyak sedangkan pada tahun 2013 meningkat menjadi Hal ini merupakan sesuatu yang lumrah dikarenakan jumlah kendaraan bermotor (bus, mobil penumpang, mobil barang, dan sepeda motor) di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2010, jumlah kendaraan bermotor ialah kemudian meningkat drastis pada tahun 2013 menjadi (BPS, 2013). Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia berdasarkan jenis kendaraannya, didominasi oleh kendaraan roda dua (sepeda motor). Berdasarkan data pada tahun 2012 ditemukan sebanyak kasus, kemudian diurutan kedua adalah kendaraan roda empat (mobil penumpang) sebanyak kasus. Lalu diikuti oleh kecelakaan pada mobil barang (truk) dan bus. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah kecelakaan akibat kendaraan roda dua masih mendominasi dengan jumlah kasus. Namun, pada urutan kedua mengalami perubahan dengan jumlah kasus kecelakaan pada mobil barang sedikit lebih banyak daripada roda empat yaitu kasus pada mobil barang dan kasus pada kendaraan roda empat kemudian diikuti dngan bus (PDDA, 2014). 1

2 2 Akibat dari kecelakaan ini antara lain adanya korban dengan luka ringan, luka berat, hingga korban meninggal. Jumlah korban dengan luka ringan pada tahun 2013 paling banyak yaitu sebanyak , diikuti dengan koban luka berat sebanyak , dan korban meninggal sebanyak jiwa (BPS, 2013). Kemudian menurut WHO, kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia menempati urutan ketiga setelah penyakit jantung coroner dan TB. Di mana pada tahun 2011 dikatakan bahwa korban kecelakaan lalu lintas berada pada usia produktif (22-50 tahun) yaitu sebanyak 67% (BIN, 2013). Di DIY sendiri, kecelakaan lalu lintas juga sering terjadi. Berdasarkan Outlook 2013 Transportasi Indonesia, terdapat empat faktor penyebab kecelakaan. Antara lain kondisi sarana dan prasarana transportasi, faktor manusia dan alam. Di antara keempat factor tersebut, faktor manusialah yang menjadi faktor tersering terjadinya kecelakaan (BIN, 2013). Menurut Satlantas Polresta Yogyakarta, dilihat dari faktor sarana dan prasarana, ada beberapa tempat yang memiliki kondisi jalan dengan lampu APILL (alat pemberi isyarat lalu lintas) yang pendek. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan karena pengendara akan memacu kendaraannya dengan terburu-buru dan dapat melanggar rambu-rambu lalu lintas yang ada. Ditinjau dari faktor manusia, masih banyak pengendara yang tidak mentaati peraturan lalu lintas, pengendara kurang berkonsentrasi atau sedang sakit, dan pengendara yang mengantuk. Di Yogyakarta sendiri jumlah kendaraan juga mengalami peningkatan. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor rata-rata 13% per tahun, kendaraan

3 3 pribadi 28% per tahun yang didominasi oleh sepeda motor. Volume lalu lintas melebihi kapasitas jalan, penyalahgunaan ruas jalan dan tingginya penggunaan kendaraan pribadi, meningkatkan kemacetan dan kepadatan lalu lintas. Hal ini tentu juga menyumbang peningkatan risiko terjadinya kecelakaan di Yogyakarta (Dinkes DIY, 2013). Klaten sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah yang sering dilewati masyarakat Yogyakarta karena merupakan akses utama yang menghubungkan Kota Yogyakarta dan Surakarta. Salah satu daya tarik wisata Yogyakarta yaitu Candi Prambanan juga terletak di sana. Selain itu, akses menuju ke luar kota seperti Purwokerto, Bandung, dan Jakarta khususnya jika mengambil jalur selatan juga akan melewati Kabupaten Klaten. Sehingga sekarang ini jalanan Yogyakarta-Klaten semakin padat baik siang maupun malam hari dan semakin besar pula risiko terjadinya kecelakaan. Karena seringnya kecelakaan yang terjadi di sana, maka penulis tertarik untuk meneliti tentang kecelakaan lalu lintas yang terjadi di DIY dimana data diambil dari RSUP dr.soeradji Tirtonegoro, Klaten. Penelitian serupa juga belum banyak dilakukan, dengan adanya informasi mengenai kecelakaan lalu lintas ini diharapkan dapat menjadi bukti yang dapat dipercaya oleh masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dalam berkendara. Hal ini penting dalam usaha pencegahan terjadinya kecelakaan. Di samping itu juga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan untuk masyarakat.

4 4 b. Perumusan Masalah 1. Berapa insidensi kecelakaan kendaraan bermotor roda dan roda empat di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro sepanjang tahun 2015? 2. Bagaimanakah gambaran korban kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat berdasarkan aspek sosiodemografik (usia, pekerjaan, jenis kelamin, dan peran korban)? 3. Apa sajakah penyebab kecelakaan kendaraan bermotor yang terjadi pada pasien di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro pada tahun 2015? 4. Bagaimana diagnosis klinis pada korban kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro pada tahun 2015? 5. Bagaimana diagnosis forensik pada korban kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat RSUP di dr.soeradji Tirtonegoro pada tahun 2015? 6. Berapa banyakkah kasus kecelakaan kendaraan bermotor yang dimintakan visum et repertum sepanjang tahun 2015? 7. Bagaimana pengaruh aspek sosidemografikpada kasus kecelakaan terhadap jenis cedera terhadap diagnosis klinis, diagnosis forensik, dan lokasi cedera? c. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui insidensi kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro tahun Mengetahui gambaran korban kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat berdasarkan aspek sosio-demografi (usia, pekerjaan, jenis kelamin, dan peran korban).

5 5 3. Mengetahui penyebab kecelakaan kendaraan bermotor (alkohol, NAPZA, penggunaan alat pengaman) yang terjadi pada pasien di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro pada tahun Mengetahui diagnosis klinis (jenis cedera, jumlah luka, dan lokasi cedera) pada korban kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro pada tahun Mengetahui diagnosis forensik (jenis cedera dan jumlah luka) pada korban kecelakaan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat di RSUP dr.soeradji Tirtonegoro pada tahun Mengetahui jumlah kasus kecelakaan kendaraan bermotor yang dimintakan visum et repertum. 7. Mengetahui pengaruh aspek sosiodemografi terhadap jenis cedera berdasarkan diagnosis klinis, diagnosis forensik, dan lokasi cedera. d. Manfaat Penelitian d.1 Bagi Instansi Memberikan bahan masukan bagi pemerintah dan instansi terkait dalam membuat kebijakan mengenai aturan dalam berkendara. Sehingga dapat mencegah dan menurunkan angka kejadian kecelakaan lalu lintas. Lebih lanjut, dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. d.2 Bagi Masyarakat Memberikan informasi mengenai besarnya jumlah kecelakaan, penyebab, dan kemungkinan cedera yang mungkin terjadi akibat kecelakaan. Sehingga dapat

6 6 meningkatkan kewaspadaan masyarakat dalam berkendara baik kendaraan roda dua maupun roda empa serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam melakukan tindakan pencegahan (preventive) dengan mematuhi peraturan di jalan raya dan memakai alat pelindung diri dalam berkendara. Dengan melakukan tindakan pencegahan, nantinya dapat mengurangi angka kesakitan dan kecatatan. d.3 Bagi Penulis Penelitian yang dilakukan ini dapat melatih dan mengembangkan kemampuan peneliti dalam menganalisis teori-teori yang didapat sewaktu kuliah dengan menerapkan teori ini untuk kejadian yang banyak terjadi di masyarakat. Serta dapat berkontribusi khususnya dibidang kecelakaan lalu lintas yang dapat dipakai untuk menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan yang diterapkan di masyarakat. e. Keaslian Penelitian Sejauh hasil penelusuran kepustakaan yang dilakukan penulis, belum ditemukan penelitian serupa yang berkaitan dengan diagnosis klinis dan diagnosis forensik pada kasus kecelakaan kendaraan bermotor, baik pada roda dua maupun roda empat. Namun terdapat penelitian lain yang menyerupai penelitian yang dilakukan penulis, antara lain: a. Oktaviana, Firma (2007), dengan judul Pola Cedera Kecelakaan Lalu Lintas pada Kendaraan Bermotor berdasarkan data RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta tahun Studi ini hanya membahas kecelakaan lalu lintas pada kendaraan bermotor roda dua saja, sedangkan penulis membahas baik pada kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.

7 7 b. Manurung, Jeffry Rio H (2012), dengan judul Hubungan Faktor-Faktor Penyebab dan Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor di Kota Medan Tahun Penelitian ini lebih mambahas pada penyebab kecelakaan dan hanya pada kendaraan bermotor roda dua di kota Medan, sedangkan penulis membahas jenis cedera dan penyebab kecelakaan pada kendaraan roda dua maupun roda empat di Kota Yogyakarta.