PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

dokumen-dokumen yang mirip
LECTURE NOTES MATEMATIKA DISKRIT. Disusun Oleh : Dra. D. L. CRISPINA PARDEDE, DEA.

TEKNIK MEMBILANG. b T U V W

Matematika Diskrit 1

TUGAS I HIMPUNAN Matematika Diskrit (MUG2A3)

HIMPUNAN Adri Priadana ilkomadri.com

Sudaryatno Sudirham. Aritmatika Interval

Himpunan. Nur Hasanah, M.Cs

LANDASAN MATEMATIKA Handout 2

Matematika Komputasional. Himpunan. Oleh: M. Ali Fauzi PTIIK - UB

Materi 2: Operasi Terhadap Himpunan

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

Metode pembuktian untuk proposisi yang berkaitan dengan bilangan bulat adalah induksi matematik.

SBMPTN 2015 Matematika Dasar

Diketahui : A = {1,2,3,4,5,6,7} B = {1,2,3,5,6,12} C = {2,4,8,12,20} (A B) C = {1,3,5,6} {x x ϵ A dan x ϵ B} (B C) = {2,12}

Bahan kuliah Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Didin Astriani P, M.Stat. Fakultas Ilkmu Komputer Universitas Indo Global Mandiri

Matematika Terapan. Dosen : Zaid Romegar Mair, ST., M.Cs Pertemuan 2

Bahan kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Himpunan. Oleh: Rinaldi Munir. Program Studi Teknik Informatika STEI - ITB 1

MATEMATIKA DISKRIT RELASI

42. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB A)

MODUL PERKULIAHAN EDISI 1 MATEMATIKA DISKRIT

Himpunan (set) Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Teori Dasar Fungsi. Julan HERNADI. December 27, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah, Ponorogo

Sistem Bilangan dan Konversinya. Oleh : Agus Pribadi

43. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

Induksi 1 Matematika

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan siswa dalam memecahkan masalah, dimana kemampuan. memecahkan masalah itu sendiri dalam matematika adalah kemampuan siswa

BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Himpunan. Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

LEMBAR AKTIVITAS SISWA INDUKSI MATEMATIKA

Combinatorics dan Counting

Induksi Matematika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran bertempat di

Teori Himpunan Elementer

BAB II KERANGKA TEORITIS. komposisi biner atau lebih dan bersifat tertutup. A = {x / x bilangan asli} dengan operasi +

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

SILABUS MATAKULIAH. Kegiatan Pembelajaran 1. mendiskusikan pengertian atau batasan. Pokok Bahasan dan Subpokok Bahasan 1. Pengertian atau batasan

RENCANA PEMBELAJARAN

HIMPUNAN MATEMATIKA. Program Studi Agroteknologi Universitas Gunadarma

PELATIHAN OLIMPIADE MATEMATIKA

Kombinatorial. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Definisi dan tujuan. Kombinatorial adalah cabang matematika yang mempelajari pengaturan objek-objek

SISTEM BILANGAN REAL

HIMPUNAN (Pengertian, Penyajian, Himpunan Universal, dan Himpunan Kosong) EvanRamdan

Induksi Matematika. Fitriyanti Mayasari

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan. Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( MATEMATIKA DISKRIT ) Pengesahan. Nama Dokumen : SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATEMATIKA DISKRIT

Logika Matematika Modul ke: Himpunan

Himpunan Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Argumen premis konklusi jika dan hanya jika Tautolog

Penerapan Teori Kombinatorial dan Peluang Dalam Permainan Poker

Induksi Matematik. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

Definisi. Himpunan (set) adalah kumpulan objek-objek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Kombinatorial. Matematika Diskrit Pertemuan ke - 4

BAB I H I M P U N A N

BAB I HIMPUNAN. Contoh: Himpunan A memiliki 5 anggota, yaitu 2,4,6,8 dan 10. Maka, himpunan A dapat dituliskan: A = {2,4,6,8,10}

DEFINISI. Himpunan (set): Dengan kata lain : Elemen dari himpunan : Kumpulan objek-objek yang berbeda.

Sistem Bilangan Real. Pendahuluan

Yang akan dibicarakan adalah relasi-relasi yang determinatif.

I. LAMPIRAN TUGAS. Mata kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Sistem Informasi PA-31 Dosen Pengasuh : Ir. Bahder Djohan, MSc

BAB I PENDAHULUAN. keterkaitannya dengan perkembangan ilmu sosial sampai saat ini. Setiap

induksi matematik /Nurain Suryadinata, M.Pd

Pertemuan 6. Operasi Himpunan

Menyelesaikan Topological Sort Menggunakan Directed Acyclic Graph

MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN

INTERVAL, PERTIDAKSAMAAN, DAN NILAI MUTLAK

Induksi Matematika. Metode pembuktian untuk pernyataan perihal bilangan bulat adalah induksi matematik.

FUNGSI. setiap elemen di dalam himpunan A mempunyai pasangan tepat satu elemen di himpunan B.

Contoh:A= { a, e, i, o, u }; S=U = himpunan semua huruf

A. PRINSIP INDUKSI SEDERHANA

RELASI BINER. 1. Hasil Kali Cartes

51. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Teknologi, Kesehatan dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

Materi 1: Teori Himpunan

TEORI DASAR COUNTING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Struktur aljabar merupakan salah satu bidang kajian dalam matematika

DEFINISI. Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

MATA KULIAH SEMESTER GANJIL

50. Mata Pelajaran Matematika Kelompok Akuntansi dan Pertanian untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) A.

KOMBINATORIAL STRUKTUR DISKRIT K-1. Program Studi Teknik Komputer Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Indonesia.

C. Tujuan Dengan memahami rumusan masalah yang ada di atas, mahasiswa dapat menggunakan dan mengaplikasikan kombinatorial dalam kehidupan nyata.

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

Sistem Bilangan Riil. Pendahuluan

Laporan Studi Jadwal Kelas PROGRAM STUDI HARI JAM MULAI JAM SELESAI KELAS KODE MK NAMA MK RUANG JML PESERTA Matematika SENIN 07:30:00 09:15:00 A

Ruang Sampel. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

RELASI DAN FUNGSI. Nur Hasanah, M.Cs

DEFINISI Kombinatorial adalah cabang matematika untuk menghitung jumlah penyusunan objek-objek tanpa harus mengenumerasi semua kemungkinan susunannya.

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

DISTRIBUSI MATA KULIAH PER SEMESTER PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JENJANG PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA (D-III) Mata Kuliah SKS Kel

ALTERNATIF MENENTUKAN FPB DAN KPK

Bilangan Riil, Nilai Mutlak, Fungsi

KOMBINATORIAL. /Nurain Suryadinata, M.Pd

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini dibahas landasan teori yang akan digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari polinomial permutasi atas finite field.

KOMBINATORIKA. Erwin Harahap

A. Latar Belakang Masalah

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

MA2111 PENGANTAR MATEMATIKA Semester I, Tahun 2015/2016. Hendra Gunawan

B. Tujuan Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.

TEORI HIMPUNAN Penyajian Himpunan

Transkripsi:

PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI Misalkan A dan B sembarang himpunan. Penjumlahan A + B menghitung banyaknya elemen A yang tidak terdapat dalam B dan banyaknya elemen B yang tidak terdapat dalam A tepat satu kali, dan banyaknya elemen yang terdapat dalam A B sebanyak dua kali. Oleh karena itu, pengurangan banyaknya elemen yang terdapat dalam A B dari A + B membuat banyaknya anggota A B dihitung tepat satu kali. Dengan demikian, A B = A + B - A B. Generalisasi dari hal tersebut bagi gabungan dari sejumlah himpunan dinamakan prinsip inklusi-eksklusi. Contoh 3.1. Dalam sebuah kelas terdapat 25 mahasiswa yang menyukai matematika diskrit, 13 mahasiswa menyukai aljabar linier dan 8 orang diantaranya menyukai matematika diskrit dan aljabar linier. Berapa mahasiswa terdapat dalam kelas tersebut? Jawab : Misalkan A himpunan mahasiswa yang menyukai matematika diskrit dan B himpunan mahasiswa yang menyukai aljabar linier. Himpunan mahasiswa yang menyukai kedua mata kuliah tersebut dapat dinyatakan sebagai himpunan A B. Banyaknya mahasiswa yang menyukai salah satu dari kedua mata kuliah tersebut atau keduanya dinyatakan dengan A B. Dengan demikian A B = A + B - A B = 25 + 13 8 = 30. Jadi, terdapat 30 orang mahasiswa dalam kelas tersebut.

Contoh 3.2. Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 7 atau 11? Jawab : Misalkan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan Q himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian P Q adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11, dan P Q himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan habis dibagi 11. P = = 142 7 Q = = 90 11 P Q = = 12 (7,11) 77 P Q = P + Q - P Q = 142 + 90 12 = 220. Jadi, terdapat 220 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 atau habis dibagi 11. Ilustrasi dari penghitungan tesebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini. P P Q Q P = 142 P Q = 12 Q = 90

Soal Latihan 3.1. 1. Berapa banyak elemen yang terdapat dalam himpunan A 1 A 2 jika terdapat 12 elemen dalam A 1 dan 18 elemen dalam A 2, dan a. A 1 A 2 = b. A 1 A 2 = 6 c. A 1 A 2 = 1 d. A 1 A 2 2. Pada sebuah sekolah tinggi terdapat 345 siswa yang mengambil mata kuliah kalkulus, 212 siswa mengambil kuliah matematika diskrit dan 188 siswa mengambil kedua mata kuliah tersebut. Berapa siswa yang mengambil kalkulus saja atau matematika diskrit saja? Jika A, B dan C adalah sembarang himpunan, maka A B C = A + B + C - A B - A C - B C + A B C Contoh 3.3. Berapa banyak bilangan bulat positif yang tidak melampaui 1000 yang habis dibagi oleh 5, 7 atau 11? Jawab : Misalkan P himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, Q himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7, dan R himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 11. Dengan demikian P Q R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 atau 7 atau 11, dan himpunan P Q R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 dan 11. Himpunan P Q adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan 7, P R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5 dan 11, dan Q

R adalah himpunan bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 7 dan 11. P = = 200 5 ; Q = = 142 7 ; R = = 90 11 P Q = = 28 (5,7) 35 ; P R = = 18 (5,11) 55 Q R = = 12 (7,11) 77 P Q R = = 2 (5,7,11) 385 P Q R = 200 + 142 + 90 28 18 12 + 2 = 376. Jadi, terdapat 376 bilangan bulat positif tidak melampaui 1000 yang habis dibagi 5, 7 atau habis dibagi 11. Ilustrasi dari penghitungan tesebut dapat dilihat pada diagram di bawah ini. P = 200 P Q R = 2 P P R = 18 P R P Q P Q = 28 P Q R R Q Q R R = 90 Q = 142 Q R = 12

Soal Latihan 3.2. 1. Berapa banyak elemen yang terdapat dalam himpunan A 1 A 2 A 3 jika terdapat 100 elemen dalam A 1, 1000 elemen dalam A 2 dan 10000 elemen dalam A 3, dan jika a. A 1 A 2 dan A 2 A 3 b. Terdapat dua elemen bersama pada setiap pasang himpunan dan satu elemen bersama dari setiap pasangan tiga himpunan. 2. Tentukan banyaknya bilangan bulat positif tidak lebih dari 500 yang habis dibagi oleh 2, 5 dan 7. 3. Seorang mahasiswa harus menjawab 8 dari 10 soal ujian Matematika Diskrit. Berapa banyak pilihan yang ia miliki jika paling sedikit ia harus menjawab 4 dari 5 soal pertama? Formulasi prinsip inklusi eksklusi untuk himpunan hingga A 1, A 2, A 3,..., A n, adalah sebagai berikut : A 1 A 2... A n = A i - A i A j + 1 i n 1 i < j n + A i A j A k -... + 1 i < j < k n + ( -1 ) n+1 A i A j... A n. Contoh 3.4. Berdasarkan prinsip inklusi eksklusi, formula untuk menghitung banyaknya anggota himpunan hasil gabungan empat himpunan hingga. A 1 A 2 A 3 A 4 = A 1 + A 2 + A 3 + A 4 - A 1 A 2 - A 1 A 3 + - A 1 A 4 - A 2 A 3 - A 2 A 3 - A 3 A 4 + + A 1 A 2 A 3 + A 1 A 2 A 4 + + A 1 A 3 A 4 + A 2 A 3 A 4 + - A 1 A 2 A 3 A 4.

Soal Latihan 3.3. 1. Berapa banyak elemen yang terdapat dalam gabungan dari lima himpunan jika setiap himpunan memiliki 10000 anggota, setiap pasang elemen memiliki 1000 elemen bersama, setiap pasangan tiga himpunan memiliki 100 elemen bersama, setiap empat himpunan memiliki 10 elemen bersama dan terdapat satu elemen bersama dari ke lima himpunan? 2. Tuliskan formula inklusi eksklusi untuk menghitung banyaknya anggota gabungan enam himpunan dimana tidak ada tiga himpunan memiliki elemen bersama. 3. Tentukan banyaknya kombinasi 10 dari himpunan { 3.a, 5.b, 7.c }. Taken From : library.gunadarma.ac.id/files/disk1/9/jbptgunadarma-gdl-course-2005- dradlcrisp-414-lecture-1.doc -