PEMBANGKIT BILANGAN RANDOM RANDON NUMBER GENERATOR (RNG)

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBANGKIT BILANGAN ACAK

PEMBANGKIT BILANGAN ACAK (Random Number Generator)

BILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER)

PEMODELAN BILANGAN ACAK DAN PEMBANGKITANNYA. Pemodelan & Simulasi

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

Dasar-dasar Simulasi

ANALISIS KINERJA SISTEM ANTRIAN M/M/1

KAJIAN PENGARUH PANJANG INTERVAL KATEGORI PADA PENYEBARAN DATA ACAK BERDISTRIBUSI SERAGAM SKRIPSI OKA ARIYANTO

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

PembangkitVariabelRandom

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perancangan Sistem Media Pembelajaran Balita (Game Akez) dengan Metode Linear Congruentials Generator (LCG)

Random Number Generation (RNG) Pembangkitan Bilangan

Percobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya

ANALISIS TEORITIS DAN PENERAPAN UJI AUTOKORELASI DARI FIVE BASIC TEST UNTUK MENGUJI KEACAKAN BARISAN BIT

ESTIMASI PENGUNJUNG MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA WARUNG INTERNET XYZ

BAB II TEORI ANTRIAN. Denmark yang bernama A.K.Erlang, yang bekerja pada perusahaan telepon di

Membangkitkan Bilangan Acak Menggunakan Matlab

Membangkitkan Bilangan Acak Menggunakan Matlab. Achmad Basuki

Cara memperoleh data: Zaman dahulu, dgn cara : Melempar dadu Mengocok kartu

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah,, ST., MT

METODE MONTE CARLO. Pemodelan & Simulasi TM11

Aplikasi Teori Bilangan Bulat dalam Pembangkitan Bilangan Acak Semu

BAB IV GENERATOR BILANGAN RANDOM

RANDOM NUMBER GENERATOR DENGAN METODE LINEAR CONGRUENT

THEORY. By: Hanung N. Prasetyo PEUBAH ACAK TELKOM POLYTECHNIC/HANUNGNP

DISTRIBUSI SATU PEUBAH ACAK

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

BAB 2 LANDASAN TEORI

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

III PEMBAHASAN. enkripsi didefinisikan oleh mod dan menghasilkan siferteks c.

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Kontinyu 1. Adam Hendra Brata

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

BAB Kriptografi

Statistik Non Parametrik-2

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Achmad Samsudin, M.Pd. Jurdik Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. demikian maka dampak buruk akibat kondisi lingkungan yang kurang baik dapat

PEMODELAN DAN SIMULASI ANALISA SISTEM ANTRIAN PELAYANAN NASABAH DI PT SARANA SUMATERA BARAT VENTURA SSBV MENGGUNAKAN METODE MONTE CARLO

Simulasi Monte Carlo

ELLIPTIC CURVE CRYPTOGRAPHY. Disarikan oleh: Dinisfu Sya ban ( )

APLIKASI RANDOM BANK SOAL UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN METODE LINEAR CONGRUENTIAL GENERATORS (LCG)

Manusia itu seperti pensil Pensil setiap hari diraut sehingga yang tersisa tinggal catatan yang dituliskannya. Manusia setiap hari diraut oleh rautan

Statistik Non Parametrik

Pendiskritan Pembangkit Bilangan Acak Peta Logistik Menggunakan Fungsi Trigonometri Osilasi Tinggi

STUDI KASUS : SIMULASI MODEL PERMINTAAN SUPERMARKET DENGAN TEKNIK MONTECARLO

BAB II LANDASAN TEORI

Perbandingan dan Analisis True Random Number Generation terhadap Pseudorandom Number Generation dalam Berbagai Bidang

Agar Xn berperilaku acak yang dapat dipertanggungjawabkan :

Variabel Random dan Nilai Harapan. Oleh Azimmatul Ihwah

Implementasi Algoritma Mixed Congruential Random Number Generator Untuk Game Siaga Bencana Alam Berbasis Android

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2010, dan Untuk mendapatkan beberapa informasi dan sumber data yang

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

Sampling dengan Simulasi Komputer

Algoritma dan Struktur Data

Probabilitas dan Statistika Fungsi Distribusi Peluang Kontinyu. Adam Hendra Brata

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh GCG dan Manajemen Risiko

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

Implementasi Algoritma Linear Congruentials Generator Untuk Menentukan Posisi Jabatan Kepanitiaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

MONTE CARLO 1. Tujuan Praktikum 2. Sejarah Monte Carlo

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

3 BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MA1201 KALKULUS 2A (Kelas 10) Bab 7: Teknik Pengintegral

PENGUJIAN HIPOTESIS. Nurwahyu Alamsyah, S.Kom wahyualamsyah.wordpress.com. D3 - Manajemen Informatika - Universitas Trunojoyo Madura

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini diterangkan materi yang berkaitan dengan penelitian, diantaranya konsep

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

Pembangkitan Bilangan Acak dengan Memanfaatkan Fenomena Fisis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

PENGGUNAAN ESTIMATOR JACKKNIFE PADA METODE MONTE CARLO SEBAGAI DETEKSI KEGAGALAN (FAULT DETECTION)

By Emy 1 MEREDUKSI NOISE By Emy By Emy

DISTRIBUSI PELUANG.

BAB III METODE SIMULASI

Pseudo Random Distribution dalam DotA

Matematika Diskrit. Reza Pulungan. March 31, Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Siklus Pengambilan Keputusan

f (a) = laju perubahan y = f(x) pada x = a = turunan pertama y=f(x) pada x = a

Elliptic Curve Cryptography (Ecc) Pada Proses Pertukaran Kunci Publik Diffie-Hellman. Metrilitna Br Sembiring 1

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul. Montecarlo Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia 2017/2018

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. teori yang menjadi dasar dan data yang diperoleh dari Badan

Transkripsi:

PEMBANGKIT BILANGAN RANDOM RANDON NUMBER GENERATOR (RNG)

Pembangkit Bilangan Random Pembangkit bilangan random adalah suatu algoritma yang digunakan untuk menghasilkan urutan-urutan (sequence) dari angka-angka sebagai hasil dari perhitungan dengan komputer yang diketahui distribusinya sehingga angka tersebut muncul secara random dan digunakan terus menerus.

Beberapa Pengertian Urutan (sequence) merupakan bilangan random yang dihasilkan secara urut dalam jumlah yang mengikuti algoritma tertentu sesuai dengan distribusi yang dikehendaki. Distribusi, berhubungan dengan distribusi probabilitas yang digunakan untuk meninjau atau terlibat langsung dalam penarikan bilangan random tersebut. Pada umumnya distribusi yang digunakan adalah distribusi seragam (uniform variate)

Pengertian Random Pengertian random menunjukkan bahwa algoritma tersebut akanmenghasilkan suatu angka yang akan berperan dalam pemunculan angka yang akan keluar dalam proses di komputer. Suatu angka yang diperoleh merupakan angka penentu bagi angka random berikutnya, demikian seterusnya. Meskipun begitu, angka-angka yang muncul dapat berlain-lainan.

Deskripsi Bilangan Random 1. Tabel Bilangan Random 2. Bilangan Random elektronik 3. Congruential Pseudo Random Number Generator: 1. Additive (Aritmetik) Random Number Generator 2. Multiplicative Random Number Generator 3. Mixed Congruential Random Number Generator

Sifat-Sifat Congruential Pseudo Random Number Generator 1. Independent, berarti masing-masing komponen atau variabel-variabelnya harus bebas dari ketentuan-ketentuan tersendiri 2. Uniform, berarti memiliki distribusi yang umum yaitu distribusi probabilitas yang sama untuk semua besaran yang dikeluarkan/diambil. 3. Kerapatan (Densitas), Kerapatan distribusi probabilitas mengikuti syarat distribusi probabilitas (0<p(x)<1). 4. Efficient, berarti metodenya sederhana.

Additive (Aritmetik) Random Number Generator Bentuk Rumus Z i = (a. Z i-1 + c) mod m Dimana : Z i-1 = Bilangan random yang lama a = Konstanta a harus lebih besar dari m Z i = Bilangan random yang baru c = Angka konstan bersyarat m = Angka modulo

Multiplicative Random Number generator Bentuk rumusnya : Z i+1 = (a. Z i ) mod m Dimana : Z i = Bilangan random yang lama Z i+1 = Bilangan random yang baru a > 1, c = 0, m > 1 Pemilihan m (modulo), merupakan angka integer yang cukup besar dan merupakan satu kata (word) yang dipakai pada komputer. Komputer 32 bits, angka integer terbesar adalah 2 32-1 - 1= 2 31 1 = 2147488647 Nilai m = 2.147.488.647 + 1 = 2.147.488.648

Mixed Pseudo RNG Rumus yang digunakan Z n = (a n. Z 0 + (a n -1/a-1).c) mod m Syarat utama, n harus berupa bilangan integer dan lebih besar dari nol (linier Congruential RNG) Bila c = 0 maka diperoleh Multiplicative Congruen RNG. Penjelasan : C = bilangan relatif prima terhadap n a = 1 (mod q) untuk setiap faktor prima q dari m a = 1 (mod 4) bila 4 adalah suatu faktor dari m

Uji Statistik untuk Keacakan Uji Keseragaman (Uniformity test) Runs Up and Down Test Lain-lain Autokorelasi dll

Uji Keseragaman Bilangan random harus memiliki distribusi seragam Uji yang digunakan Tes kebaikan suai 2 Test Kolmogorof Smirnov (lihat Bab sebelumnya) Tes kebaikan suai 2 Rumus : ( f O 2 2 f ) e f o

Contoh : 2 Kelas Frekuensi Frekuensi (fo-fe)2/fe Observasi Ekspektasi 0.00-0.10 9 10 0.1 0.10-0.20 12 10 0.4 0.20-0.30 10 10 0 0.30-0.40 11 10 0.1 0.40-0.50 8 10 0.4 0.50-0.60 10 10 0 0.60-0.70 10 10 0 0.70-0.80 7 10 0.9 0.80-0.90 12 10 0.4 0.90-1.00 11 10 0.1 Jumlah 100 100 2.4

Contoh: Lanjutan Hipotesa H0 : 2 hitung < 2 tabel Bil random seragam H1 : 2 hitung > 2 tabel Bil random tdk seragam 2 hitung = 2.40 2 tabel ( =0.05, df=10-1=9) : 16.919 Kesimpulan 2 hitung < 2 tabel Menerima H0, bilangan random yang dibangkitkan memiliki nilai seragam

Runs Up and Down Test Jika ada N bilangan random, maka 2 N 3 1 16 N 90 2 29 Jika ada 40 bilangan random (lihat contoh) + : Run - : Down

0.43 0.32 0.48 0.23 0.9 0.72 0.94 0.11 0.14 0.67 - + - + - + - + 0.61 0.25 0.45 0.56 0.87 0.54 0.01 0.64 0.65 0.32 0.03 - + + - - 0.93 0.08 0.58 0.41 0.32 0.03 0.18 0.9 0.74 0.32 + - + - + - 0.75 0.42 0.71 0.66 0.33 0.44 0.99 0.4 0.51 + - + - + - +

Contoh : lanjutan Rata-rata dan standar deviasi = (2 x 40-1)/3 = 26.33 2 = (16 x 40 29)/90 = 6.79 = 2.61 Hipotesis: H0 : = 26.33 H1 : = 26.33

Misal x = 26 (nilai Run) Maka ( ) Z X Z = (26-26.33)/2.61 = -0.13 Lihat (gambar kurva untuk kesimpulan) H0 ditolak H0 diterima H0 ditolak -1.96-0.13 +1.96 0

Persamaan Matematika Persamaan differensial Berupa turunan waktu dengan x contoh : Persamaan aljabar dx dt atau disimbolkan Persamaan differensial parsial Persamaan perbedaan (difference equation)