KAJIAN AWAL PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (STUDI KASUS PADA TANG JEPIT JAW LOCKING PLIERS)

dokumen-dokumen yang mirip
Bab III. Menggunakan Jaringan

PEMERINTAH KOTA DUMAI DINAS PENDIDIKAN KOTA DUMAI SMA NEGERI 3 DUMAI TAHUN PELAJARAN 2007/ 2008 UJIAN SEMESTER GANJIL

Perancangan Sistem Kontrol dengan Tanggapan Waktu

Model Rangkaian Elektrik

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN SNOWBALL THROWING

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi padi merupakan suatu hasil bercocok tanam yang dilakukan dengan

Transformasi Laplace Bagian 1

UJIAN TENGAH SEMESTER EKONOMETRIKA TIME SERIES (ECEU601302) SEMESTER GASAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usahatani belimbing karangsari adalah kegiatan menanam dan mengelola. utama penerimaan usaha yang dilakukan oleh petani.

ANALISIS INSTRUMEN. Evaluasi Pendidikan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tepat rencana pembangunan itu dibuat. Untuk dapat memahami keadaan

ANALISIS TES. Evaluasi Pendidikan ANALISIS TIAP BUTIR SOAL ANALISIS KESELURUHAN TES. - Daya Pembeda - Tingkat Kesukaran - Pengecoh - Homogenitas

PENDAHULUAN LANDASAN TEORI

Lag: Waktu yang diperlukan timbulnya respons (Y) akibat suatu aksi (X)

IV. METODE PENELITIAN

BAB KINEMATIKA GERAK LURUS

III. METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MENGETAHUI JUMLAH PEMBELI BARANG PADA PERUSAHAAN MEBEL SINAR JEPARA TANJUNGANOM NGANJUK.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Metode Peramalan merupakan bagian dari ilmu Statistika. Salah satu metode

PENALAAN PARAMETER PENGENDALI PID DENGAN METODA MULTIPLE INTEGRATION

ANALISIS KINERJA SISTEM PENTANAHAN PT. PLN (PERSERO) GARDU INDUK 150 kv NGIMBANG- LAMONGAN DENGAN METODE FINITE ELEMENT METHOD (FEM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DEKOMPOSISI CENSUS II. Data deret waktu adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

BAB II LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan yang mengestimasi apa yang akan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA MELALUI PEMBELAJARAN PEMBERIAN TUGAS LEMBARAN KERJA SECARA KELOMPOK. Oleh: Yoyo Zakaria Ansori

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL DARI WINTER. Metode pemulusan eksponensial telah digunakan selama beberapa tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimental Design dengan

METODE PENELITIAN. yang digunakan untuk mengetahui dan pembahasannya mengenai biaya - biaya

BAB 2 URAIAN TEORI. waktu yang akan datang, sedangkan rencana merupakan penentuan apa yang akan

15. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan yang berubah-ubah seperti yang digambarkan pada grafik berikut ini.

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS DIRECT SELLING COST DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN Studi kasus pada CV Cita Nasional.

ULANGAN IPA BAB I GERAK PADA MAKHLUK HIDUP DAN BENDA

Bab II Dasar Teori Kelayakan Investasi

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

PENILAIAN TEGANGAN SENTUH DAN TEGANGAN LANGKAH DI GARDU INDUK KONVENSIONAL DAN BERISOLASI GAS

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PEMBUBUTAN BAJA AISI 4340 MENGGUNAKAN PAHAT KERAMIK

Ulangan Bab 3. Pembahasan : Diketahui : s = 600 m t = 2 menit = 120 sekon s. 600 m

EFISIENSI WAKTU PRODUKSI ES BATU SEBAGAI IMPLIKASI URUTAN PENJADWALAN KEDATANGAN JOB YANG TEPAT

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang

HUMAN CAPITAL. Minggu 16

PENJADWALAN PEMBUATAN BOX ALUMININUM UNTUK MEMINIMUMKAN MAKESPAN (Studi Kasus di Perusahaan Karoseri ASN)

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 2 KINEMATIKA. A. Posisi, Jarak, dan Perpindahan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembicaraan sehari-hari, bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang

Aplikasi Metode Seismik 4D untuk Memantau Injeksi Air pada Lapangan Minyak Erfolg

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GENIUS LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa

Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Industri pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

III. METODE PENELITIAN

MODEL OPTIMASI PENGGANTIAN MESIN PEMECAH KULIT BERAS MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN DINAMIS (PABRIK BERAS DO A SEPUH)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII DI SMPN 5 LINGSAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk yang

IV METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang akan datang. Peramalan menjadi sangat penting karena penyusunan suatu

Perencanaan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Peningkatan Produktivitas

PERHITUNGAN PARAMETER DYNAMIC ABSORBER

BAB II LANDASAN TEORI. Persediaan dapat diartikan sebagai barang-barang yang disimpan untuk digunakan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun 1990-an, jumlah produksi pangan terutama beras, cenderung mengalami

BAB III METODE PENELITIAN

DESAIN SISTEM KENDALI MELALUI TANGGAPAN FREKUENSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Matriks Transformasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari hasil pembangunan yang

Perbandingan Metode Winter Eksponensial Smoothing dan Metode Event Based untuk Menentukan Penjualan Produk Terbaik di Perusahaan X

KLASIFIKASI DOKUMEN TUGAS AKHIR MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS. Wulan Fatin Nasyuha¹, Husaini 2 dan Mursyidah 3 ABSTRAK

BAB 2 TINJAUAN TEORI

III. KERANGKA PEMIKIRAN

MODUL 7 APLIKASI TRANFORMASI LAPLACE

PENGGUNAAN KONSEP FUNGSI CONVEX UNTUK MENENTUKAN SENSITIVITAS HARGA OBLIGASI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Propinsi Sumatera Utara merupakan salah satu propinsi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. salad ke piring setelah dituang. Minyak goreng dari kelapa sawit juga memiliki sifat

Sistem Komunikasi II (Digital Communication Systems)

Faradina GERAK LURUS BERATURAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya /

Modul ini adalah modul ke-4 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Model dan Contoh Numerik

ANALISA PENGARUH UKURAN BUTIR DAN TINGKAT KELEMBABAN PASIR TERHADAP PERFORMANSI BELT CONVEYOR PADA PABRIK PEMBUATAN TIANG BETON

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

REPRESENTASI INTEGRAL STOKASTIK UNTUK GERAK BROWN FRAKSIONAL

1.4 Persamaan Schrodinger Bergantung Waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan

Transkripsi:

KAJIAN AWAL PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) (STUDI KASUS PADA TANG JEPIT JAW LOCKING PLIERS) K. Rihendra Dane Juruan Pendidikan Teknik Mein, Fakula Teknik dan Kejuruan Univeria Pendidikan Ganeha Singaraja, Indoneia email: rihendra_dane@yahoo.co.id Abrak Peneliian ini berujuan unuk mengkaji indikaor-indikaor yang menjadi hal pening dalam pengembangan ebuah produk oomoif ang jepi Jaw Locking Plier. Pengemabngan produk ini dilakukan dengan menggunakan meode QFD (Qualiy Funcion Deploymen) yaiu uau meode yang errukur di dalam pengembangan produk yang memungkinkan im pengembangan produk unuk meneapkan dengan jela emua keinginan dan kebuuhan konumen dan kemudian mengevaluai maing-maing kemampuan produk aau ervice yang diawarkan ecara iemai unuk memenuhi kebuuhan konumen. Perminaan cuomer (cuomer need) merupakan maukan uama QFD, edang langkah proenya ada 4 fae dimana Dari uruan fae QFD, produc planning (penyuunan Houe of Qualiy) merupakan fae perama dan berujuan unuk mendapakan nilai prioria maing-maing Subiue Qualiy Characeriic (SQC) yang naninya akan menjadi maukan pada ahapan Par Deploymen. Kaa Kunci: QFD (Qualiy Funcion Deploymen), HOQ (Houe of Qualiy), SQC (Subiue Qualiy Characeriic), Tang Jepi Jaw Locking Plier Abrac The udy aimed o ae indicaor ha become he prominen facor in developing an auomoive produc, in which he produc being developed i clamo plier jaw locking plier. The developmen of hi produc done hrough QFD (qualiy funcion deploymen), a rucured mehod in developing he produc ha enable he produc developmen eam o deermine clearly all deire and need of he cuomer and hen evaluae each produc a well a ervice affered yemaically o mee he need of he cuomer. Cuomer demand i he main inpu of QFD, in which he are four epof QFD phae, he fir ep i produc planning (preparaion of he houe of qualiy), which he aim i o ge he prioriy value of each ubiue qualiy characeriic (SQC) ha will become inpu fore he par deploymen ep. Keyword: QFD (Qualiy Funcion Deploymen), HOQ (Houe of Qualiy), SQC (Subiue Qualiy Characeriic), Jaw Locking Plier Jurnal Sain dan Teknologi 173

PENDAHULUAN Peryaraan rancangan uau produk adalah rancangan yang dapa diraki, dapa didaur ulang, beba dari koroi aau kara, biaya yang rendah dan dapa dimanufakur era dapa diperika hail akhirnya. Kualia uau produk merupakan alah au fakor pening dalam meningkakan daya aing produk, elain biaya produki dan keepaan waku produki. Pada perancangan produk ini akan dikembangkan produk Tang Jepi (Jaw Locking Plier). Pada umumnya ala ini ering digunakan pada dunia perbengkelan. Ala ini berfungi ebagai ala penjepi bau, mur, aau benda kerja yang lain agar benda yang dijepi idak mudah berpuar aau bergeer dari empa emula aau dari empa yang diharapkan. Alaan penelii erarik mengembangkan produk ini berdaarkan udy pendahuluan yang dilakukan penelii dimana banyak pemakai ala ini mengalami keulian dalam menggunakan dengan alaan yang bervariai, eapi keulian yang imbul idak mempengaruhi aau mengurangi mobilia penggunaan ala ini oleh pengguna diliha dari peningnya kegunaan ala ini. Sehingga berdaarkan hal diaa maka penuli beriniiaif unuk mengembangkan produk Jaw Locking Plier aau yang ering dikenal Tang Jepi. Sebuah Tang Jepi (Jaw Locking Plier) akan dikembangkan euai dengan perkembangan eknologi dan aa perminaan pengguna (cuomer), berdaarkan aa peifikai ekni dan perminaan erebu akan diwujudkan dengan konep yang akan dapa mengarahkan kualia produk. Guna mendapakan informai enang kebuuhan cuomer akan dilakukan : 1. Tanya jawab langung kepada cuomer 2. Menyebarkan kuiioner kepada cuomer 3. Mempelajari dan mengembangkan produk yang udah ada. Unuk mengeahui uara cuomer (cuomer need) dengen menyebarkan kuiioner pengembangan produk Tang jepi Jaw Locking Plier ke konumen Penelian ini berujuan anara lain: Menerapkan QFD kedalam proe perancangan dan pengembangan produk. Unuk mengeahui eberapa bear konribui QFD dalam proe perancangan dan pengembangan produk. Mempelajari bagaimana proe perancangan yang melibakan cuomer, ehingga hail dari proe perancangan erebu benar-benar menjawab kebuuhan paar (cuomer). QFD adalah uau meode yang errukur didalam pengembangan produk yang memungkinkan im pengembangan produk unuk meneapkan dengan jela emua keinginan dan kebuuhan konumen dan kemudian mengevaluai maing-maing kemampuan produk aau ervi yang diawarkan ecara iemai unuk memenuhi kebuuhan konumen [Cohen 95]. QFD merupakan uau prakek unuk mengembangkan produk ebagai anggapan erhadap kebuuhan pelanggan menjadi apa yang dihailkan peruahaan dengan cara memberi prioria dan juga merupakan prakek menuju perbaikan proe yang memungkinkan peruahaan melampoi harapan pelanggan [Ullman]. QFD adalah uau ala dalam perencanaan yang dipergunakan unuk memenuhi keinginan pelanggan. [Beerfield.e.al,1995]. Jadi QFD merupakan meode aau ala banu, guna melakukan perancangan dan pengembangan produk yang errukur, yang memungkinkan im pengembangan produk dapa mengidenifikaikan keinginan dan kebuuhan cuomer dengan jela, kemudian mengevaluai maing-maing kemampuan produk aau kemampuan Jurnal Sain dan Teknologi 174

pelayanan yang diawarkan ecara iemai guna memenuhi kebuuhan cuomer. Perminaan cuomer (cuomer need) merupakan maukan uama QFD, edang langkah proenya ada 4 fae yang dapa diliha pada gambar 1 dibawah ini. PHASE I Produc Planning 6. Mengurangi pengubahan deain eelah dikeluarkan dengan memaikan upaya yang berfoku pada ahap perencanaan. Dari uruan fae QFD, produc planning (penyuunan Houe of Qualiy) merupakan fae perama dan berujuan unuk mendapakan nilai prioria maing-maing Subiue Qualiy Characeriic (SQC) yang naninya akan menjadi maukan pada ahapan Par Deploymen. E Technical correlaion PHASE II Par Deploymen PHASE III Proce Planning A Cuomer need and benefi D Produc requiremen or capabiliie (Subiue Qualiy Characeriic) C Planning Marix (Marke reearch and raegic planning) PHASE IV Producion Planning Gambar 1. Phae QFD [Liu,Kliewer, Sephen,Weening] Adapun beberapa manfaa yang didapakan dengan menerapkan QFD adalah : 1. Memuakan perancangan produk dan jaa baru pada kebuuhan pelanggan. 2. Memaikan kebuuhan pelanggan dipahami dan mendorong proe deain. 3. Menguamakan kegiaan deain, memaikan proe deain dipuakan pada kebuuhan konumen yang paling berari. 4. Menganalia kinerja produk peruahaan erhadap kinerja peaing-peaing peruahaan yang uama unuk memenuhi kebuuhan uama pelanggan. 5. Berfoku pada upaya perancangan ehingga meminimalkan waku perancangan ecara keeluruhan. Pemikiran baru memperhaikan adanya penghemaan 1/4 ampai 1/3 dibanding ebelum QFD dilakukan. B Relaionhip F Prioriie Compeiive benchmark TARGET Gambar 2. HOQ (HoeOf Qualiy) Keerangan : Bagian A : berii daa/informai yang diperoleh dari peneliian paar enang kebuuhan dan keinginan konumen Bagian B : Berii 3 jeni daa yaiu : 1. Daa paar kuaniaif, yang menunjukkan enang kepeningan relaif dari cuomer need and benefi, dan ingka kepuaan cuomer erhadap kompeii awaran aa ini dan organiai. 2. Peneapan ujuan raegi unuk pelayanan dan produk baru. 3. Perhiungan unuk uruan prioria dari keinginan dan kebuuhan cuomer. Bagian C : Berii peryaraan ekni unuk produk jaa baru yang akan dikembangkan. Daa diurunkan berdaarkan informai yang diperoleh Jurnal Sain dan Teknologi 175

mengenai kebuuhan dan keinginan konumen (Bagian: A) Bagian D : Berii penilaian menejemen mengenai kekuaan hubungan anara elemen-elemen yang erdapa pada (echnical repon) peryaraan ekni (Bagian: C) erhadap (cuomer need) keinginan konumen (Bagian: A). Bagian E : Menunjukkan korelai anara peryaraan ekni yang au dengan yang lain yeng erdapa di Bagian: C. Bagian F : Berii 3 jeni daa yaiu : 1. Uruan ingka kepeningan (prioria) peryaraan ekni didaarkan pada uruan cuomer need dan uruan keinginan dari Bagian: B dan hubungannya pada Bagian: D 2. Informai hail perbandingan kinerja ekni produk/jaa yang dihailkan oleh peruahaan erhadap kinerja produk peaing 3. Targe kinerja peryaraan ekni produk aau jaa yang baru dikembangkan. METODE Qualiy Funcion Deploymen (QFD) merupakan uau meode yang dipakai dalam ahap awal perancangan dan pengembangan produk dimana membua rancangan kualia dari uau produk berdaarkan aa perminaan kualia dari pemeanan (Cuomer) aau paar (Marke). QFD merupakan meode yang digunakan unuk menganiipai dan menenukan prioria kebuuhan dan keinginan konumen, era menggabungkan kebuuhan dan keinginan konumen erebu dalam produk barang maupun jaa yang dihailkan peruahaan. Dalam proe perancangan dan pengembangan produk diperlukan uau proe pencarian daa enang apa aja yang menjadi uuan paar. Unuk dapa memperoleh informai dan kebuuhan cuomer diperlukan uau meode unuk melakukannya. Meode yang umum dilakukan adalah: 1. Wawancara langung dengan cuomer. 2. Kuiioner Dengan memperhaikan keerbaaan waku, maka pencarian informai enang keinginan dan kebuuhan cuomer dilakukan dengan meode kuiioner. Adapun cuomer yang dilibakan adalah eluruh mekanik bengkel di kecamaan Buleleng. Pengolahan daa yang di dapakan dari daa kuiioner kemudian daa dapa dirangkum unuk dijadikan daar dalam membua Perminaan Kualia Cuomer (PKC) aau Voice Of Cuomer (VOC). Daa dari cuomer diabelkan dan dihiung perolehan jumlah kuiioner era nilai oal maing-maing peranyaan. Tabel ini gunanya unuk mempermudah meliha angka perolehan kor aau prioria peranyaan pada kuiioner dari cuomer. Lebih lanju, langkah-langkah peneliian ini di uraikan ebagaia beriku: Konep Pengembangan Produk Cara erbaik unuk membua aau mewujudkan konep uau produk adalah mengembangkan ebuah eknik berdaarkan aa fungi produk (yem) aau komponen iu endiri. Teknik ini akan membanu dalam pemecahan maalah dan memberikan keempaan unuk mencari jalan keluar (olui) yang kreaif. Unuk iu perlu memuakan perhaian kia pada ehnik pemecahan fungi produk (funcional decopoiion) dan variai perwujudan konep (concep varian generaion). Hal ini didaarkan aa kenyaaan bahwa banyak kebuuhan pening pelanggan yang haru dipenuhi. Pemenuhan fungi produk (yem) merupakan penilaian performai dari produk iu endiri. Perancangan unuk manufakur melipui dua akivia pening yaiu perancangan dan pengembangan produk. Perancangan dan pengembangan produk haru dilakukan ecara maang, karena proe ini akan menenukan proe elanjunya. Adapun langkah-langkah yang haru dilakukan oleh eorang deainer dalam perancangan dan Jurnal Sain dan Teknologi 176

pengembangan produk adalah ebagai beriku: 1. Mengidenifikai kebuuhan konumen 2. Membua peifikai produk 3. Menganalia kompeeni produk di paar 4. Pengembangan konep 5. Pemilihan konep 6. Penyempurnaan peifikai 7. Analia ecara ekonomi 8. Merencanakan proyek Delapan ahapan erebu dilakukan oleh beberapa yang ergabung dalam im yang diebu dengan developmen im. Tim erebu biaanya melipui bagian pemaaran (markeing), perancang (deigner), produki ( manufacure), mampu ukur, konrol kulia (qualiy conrol) dan maih banyak lagi. Gambar 3 Diagram Alir Pengembangan Konep(Ulrich,1995) Mengidenifikai Kebuuhan Konumen Seuai dengan kegiaan ini adalah unuk memahami kebuuhan konumen dan mengkomunikaikan ecara efekif kepada im pengembang. Membua Targe Speifikai Speifikai adalah uau gambaran ecara jela mengenai fungi produk. Speifikai juga merupakan ranlai dari yang dibuuhkan oleh konumen ke dalam erminologi ekni. dikembangkan uau produk yang mempunyai keunggulan-keunggulan dari pada produk yang udah ada di paaran. Pengembangan konep Saaran dari pengembangan konep uau produk ini adalah unuk meliha lebih lanju jauh apakah produk yang akan dibua udah memenuhi kebuuhan konumen. Dalam pengembangan konep ini maingmaing individu dari im pengembang akan menawarkan konep maing-maing yang maih dalam benuk ke dan penjelaan yang ederhana. Pemilihan Konep Konep yang diawarkan oleh individuindividu lain dari im pengembang, elanjunya dieleki melalui meode creening dan meode coring. Sehingga hail dari creening dan coring naninya ada deain produk yang memenuhi krieria konumen, biaya murah, dapa diproe (manufacurabiliy) dan dapa diperika. Penyempurnaan Speifikai Speifikai produk yang elah dienukan ebelumnya akan diinjau ulang kembali ebagai konekueni dari proe pemilihan konep, karena biaanya konep produk yang dihailkan dari proe penyelekian idak murni hail pemikiran dari uau individu dalam im pengembang, eapi lebih merupakan gabungan dari maing-maing konep yang diawarkan individu-individu. Sehingga pada ahapan ini pengembang haru meneapkan kembali peifikai produk. Analia Secara Ekonomi Tim pengembang dibanu oleh ahli ekonomi unuk membua uau model produk yang bernilai ekonomi. Di ini udah dihiung biaya pengembangan dan pembuaan (manufacure) unuk jangka waku erenu. Analia dari Kompeeni Produk Memahami peifikai yang udah ada di paaran, ehingga dari hal erebu bia Jurnal Sain dan Teknologi 177

Perencanaan Proyek Perencanaan proyek adalah ahapan erakhir dari meode perancangan dan pengembangan produk. Pada ahapan ini dieapkan jadwal pelakanaan proyek ecara keeluruhan melalui penenuan waku produk, perubahan maerial, peneapan biaya produki, pemilihan paraaf, penenuan waku produk eleai, konrol kualia dari pengiriman produk ke konumen. Revere Engineering Revere Engineering adalah proe ingka empa dalam perkembanga eknik daa unuk menyupor effiieni yang digunakan dari capial reoure dan unuk menaikkan produciviy. Revere engineering memerlukan daa yang akura unuk pengembangan jangka waku panjang dan ala banu unuk kapabilia eknik dimana ini merupakan yang paling uama pada revere Enginerring. Suke pada revere engginering umumnya diukur dengan kembalinya jumlah modal dalam waku erenu. Demikian pula uke RE juga diukur dari efekifia menyeluruh dari objekif jangka panjang dan pendek. Dalam revere enginerring ada beberapa hal-hal pening yang haru diperhaikan : 1. Revere enginerring ebuah erie line producion. 2. Revere enginerring adalah menghailkan ebuah produc aau komponen dengan efiieni inggi aau kualia dengan biaya yang rendah. 3. Revere enginerring mengidenifikaikan kelemahan iem dalam berbagai uaha. 4. Dokumen yang baru, dipakai unuk menyokong peralaan dan iem dokumen peralaan pemeliharaan adalah hal yang nag pening pada pembuaan produk dari Revere Enginerring. Pemilihan Konep Hail HOQ Pengembangan Produk Tang Jepi Berdaarkan dari uunan Houe of Qualiy (HOQ) yang dikembangkan pada pengembangan produk Tang Jepi adalah ebagai beriku : Tabel 1. Tabulai propori pengembangan produk yang diinginkan. No. PKK Hail Bobo PKK (%) 1. PKK 5: 2 in 1 29,69 % 2. PKK 3: Harga Seuai 22,09 % 3. PKK 1: Bera kurang 15,06 % dari 0,5 Kg 4. PKK 2: Panjang 14,5 % kurang dari 25 Cm 5. PKK 6: Keahanan 10,15 % erhadap lip 6 PKK 6: Hardne dan Tahan Koroi 8,51 % Gambar 4. Ske Hail HOQ Pengembangan Produk Tang Jepi Keerangan 1. Komponen / par 1. Mulu Penjepi 2. Komponen / par 2. Handle Aa dan Bawah 3. Komponen / par 3. Tangkai Pelepa Kuncian 4. Komponen / par 6. Keling 5. Komponen / par 8. Kare Pelapi Handle 6. Komponen / par 4. Baang Penghubung Handle Aa dengan Handle Bawah 7. Komponen / par 7. Pega 8. Komponen / par 5. Bau Pengunci HASIL DAN PEMBAHASAN Phae 1. Produc Planing Jurnal Sain dan Teknologi 178

Phae 2. Par Deploymen Secara lebih rinci dapa diimpulkan adapun Komponen-komponen yang dikembangkan ebagai beriku : 1. Mulu penjepi dimana pada ebuah Tang Jepi erdapa dua ipe mulu, yaiu benuk kurva dan benk luru ( 2 in 1) ehingga lebih effiien dalam egi penggunaannya. 2. Handle bagian aa dan bawah dilapii kare dengan kekaaran erenu unuk mencegah erjadinya lip pada aa penjepian benda kerja. 3. Panjang Tang Jepi pada kondii awa epanjang 25 cm dikembangkan menjadi 28 cm diakibakan berambah panjangnya mulu penjepi. 4. Bara oal Tang Jepi kurang dari 0,5 kg. Phae 3. Proe Planing. Analia Gaya dan Momen yang erjadi Tang Jepi. Pada perhiungan ini diaumikan gaya yang diberikan pada handle pada Tang Jepi adalah P = 50 N. Jurnal Sain dan Teknologi 179

Maka dari perhiungan diaa dapa dibua bidang momen ebagai beriku : Jadi dari Bidang momen yang ergambar diaa bia diarik uau keimpulan : 1. Momen yang erbear erjadi pada iik E ( keling E ) ebear M E = 8,25 Nm. 2. Momen erbear kedua erjadi pada iik D ( keling D) ebear M D = 5,25 Nm 3. Momen yang erajadi di iik A ebear M A = 2 Nm. Maka agar benda kerja idak bergerak dari empa yang diinginkan aau dikaakan aman apabila gaya ekan (P) yang diberikan haru lebih bear dari A V dikalikan koefiien geeknya aau dapa diulikan A V. P Analia Kekuaan Paku Keling Pada perhiungan kekuaan paku keling yang akan dilakukan dihiung berdaarkan keling yang menerima gaya dan momen yang paling bear berdaarkan pada perhiungan ebelumnya. Analia Keling F a. Tegangan arik pada baang paku keling 4F d 2 4.(50N) 3,14.(4mm) 15,92Nmm b. Tegangan ekan pada kepala keling 4F e ( D 2 d 2 ) 4.(50N) 3,14.(8mm- 4mm) 15,92Nmm c. Tegangan geer pada kepala paku keling F. d. ho 50N 3,14.(4mm).(2,5mm) 1,59 Nmm dimana = egangan geer yang diijinkan dari bahan paku keling. Sehingga Diameer kepala paku keling dapa dienukan berdaarkan hail perhiungan dan yaiu : D 1 d e 15,92Nmm 1 d 15,92Nmm 1,4d edangkan inggi kepala paku keling dapa dienukan berdaarkan dan yaiu : e Jurnal Sain dan Teknologi 180

ho 0,25d 15,92Nmm 0,25d 1,59 Nmm 2,5d Sehingga unuk menjaga agar perancangan eap aman aau memenuhi peryaraan prancangan maka diambil D = 1,75 d h = 2,8 d Analia Keling E a. Tegangan arik pada baang paku keling 4F d 2 4.(100 N) 3,14.(4mm) 31,85 Nmm b. Tegangan ekan pada kepala keling 4F e 2 2 ( D d ) 4.(100N) 3,14.(8mm - 4mm) 31,84 Nmm c. Tegangan geer pada kepala paku keling F. d. ho 100N 3,14.(4mm).(2,5mm) 3,2 Nmm dimana = egangan geer yang diijinkan dari bahan paku keling. Sehingga Diameer kepala paku keling dapa dienukan berdaarkan hail perhiungan dan yaiu : e D 1 d e 31,85Nmm 1 d 31,84Nmm 1,4 d edangkan inggi kepala paku keling dapa dienukan berdaarkan dan yaiu : ho 0,25 d 31,85 Nmm 0,25 d 3,2 Nmm 2,5 d Sehingga unuk menjaga agar perancangan eap aman aau memenuhi peryaraan prancangan maka diambil D = 1,75 d h = 2,85 d Phae 4. Producion Planing Dari konep yang elah dibua dan deain yang dihailkan dapa dikeahui bahwa kebanyakan dari komponen yang dipilih adalah menggunakan bei cor. Unuk iu proe produki yang dipilih menggunakan meode Pengecoran (caing), Penempaan (forging), Penekanan (ekrui). Diamping iu unuk bagian yang idak erbua dari meal akan dilakukan proe yang euai. Proe-proe yang dilakukan adalah ebagai beriku: Komponen / par 1. Mulu Penjepi Proe pengerjaan perama dikerjakan dengan proe pengecoran dengan bahan bei cor, Selanjunya dilakukan proe pemeinan unruk membua gigi penjepi berbenuk gerigi yang berfungi unuk mencekam benda yang akan dijepi. Selanjunya pelapian galvani unuk mencegah kara/koroi. Jurnal Sain dan Teknologi 181

Komponen / par 2. Handle Aa dan Bawah Proe pengerjaan ini dikerjakan dengan proe forging dengan bahan bei cor, elanjunya dilakukan pengecekan dimeni. Terakhir dilakukan proe pelapian galvani unuk ahan kara/koroi. Komponen / par 3. Tangkai Pelepa Kuncian Proe pengerjaan ini dikerjakan dengan proe forging dengan bei cor, elanjunya pengecekan dimeni. Terakhir dilakukan proe pelapian galvani unuk ahan koroi/kara. Komponen / par 4. Baang Penghubung Handle Aa dengan Handle Bawah Proe pengerjaan ini dikerjakan dengan proe ekrui dengan bahan bei cor. Selanjunya dilakukan pengecekan dimeni. Pelapian galvani dilakukan pada proe erakhir unuk mencegah koroi/kara. Komponen / par 5. Bau Pengunci Dilakukan dengan proe pemeinan yaiu membua ulir luar dengan bahan bei cor unuk yang funginya unuk menjaga lebar mulu rahang penjepi agar idak berubah dari empa yang diinginkan. Terakhir dilakukan pelapian galvani unuk mencegah kara/koroi. Komponen / par 6. Keling Maerial ini hanya diorder euai dengan dimeni dam maerial yang dibuuhkan. Komponen / par 7. Pega Maerial ini diorder euai dengan dimeni yang dibuuhkan. Komponen / par 8. Kare Pelapi Handle Maerial ini diorder euai dengan dimeni dan jeni kare yang diinginkan. SIMPULAN DAN SARAN Dari hail peneliian yang dihailkan maka dapa diimpulkan ebgai beriku: 1. Pada phae 1 No. PKK Hail Bobo PKK (%) 1. PKK 5: 2 in 1 29,69 % 2. PKK 3: Harga Seuai 22,09 % 3. PKK 1: Bera kurang 15,06 % dari 0,5 Kg 4. PKK 2: Panjang 14,5 % kurang dari 25 Cm 5. PKK 6: Keahanan 10,15 % erhadap lip 6 PKK 6: Hardne dan Tahan Koroi 8,51 % 2. Pada phae 2. Komponen-komponen yang dikembangkan dealam pengembangan produk ang jepi: 1. Mulu penjepi dimana pada ebuah Tang Jepi erdapa dua ipe mulu, yaiu benuk kurva dan benk luru ( 2 in 1) ehingga lebih effiien dalam egi penggunaannya. 2. Handle bagian aa dan bawah dilapii kare dengan kekaaran erenu unuk mencegah erjadinya lip pada aa penjepian benda kerja. 3. Panjang Tang Jepi pada kondii awa epanjang 25 cm dikembangkan menjadi 28 cm diakibakan berambah panjangnya mulu penjepi. 4. Bara oal Tang Jepi kurang dari 0,5 kg. 3. Pada phae 3. 1. Momen yang erbear erjadi pada iik E ( keling E ) ebear M E = 8,25 Nm. 2. Momen erbear kedua erjadi pada iik D ( keling D) ebear M D = 5,25 Nm 3. Momen yang erajadi di iik A ebear M A = 2 Nm. Maka agar benda kerja idak bergerak dari empa yang diinginkan aau dikaakan aman apabila gaya ekan (P) yang diberikan haru lebih bear Jurnal Sain dan Teknologi 182

dari A V dikalikan koefiien geeknya aau dapa diulikan A V. P 4. Unuk menjaga agar perancangan eap aman aau memenuhi peryaraan prancangan maka diambil diameer paku keling D = 1,75 d, dengan inggi h = 2,85 d 4. Pada phae 4. 1. Komponen / par 1. Mulu Penjepi Proe pengerjaan dikerjakan dengan proe pengecoran dengan bahan bei cor, Selanjunya dilakukan proe pemeinan unruk membua gigi penjepi berbenuk gerigi yang berfungi unuk mencekam benda yang akan dijepi. Selanjunya pelapian galvani unuk mencegah kara/koroi. 2. Komponen / par 2. Handle Aa dan Bawah Proe pengerjaan ini dikerjakan dengan proe forging dengan bahan bei cor, Selenjunya dilakukan proe pelapian galvani unuk ahan kara/koroi. 3. Komponen / par 3. Tangkai Pelepa Kuncian Proe pengerjaan ini dikerjakan dengan proe forging dengan bei cor, elanjunya dilakukan proe pelapian galvani unuk ahan koroi/kara. 4. Komponen / par 4. Baang Penghubung Handle Aa dengan Handle Bawah Proe pengerjaan ini dikerjakan dengan proe ekrui dengan bahan bei cor. Selanjunya dilakukan pelapian galvani pada proe erakhir unuk mencegah koroi/kara. 5. Komponen / par 5. Bau Pengunci Dilakukan dengan proe pemeinan yaiu membua ulir luar dengan bahan bei cor unuk yang funginya unuk menjaga lebar mulu rahang penjepi agar idak berubah dari empa yang diinginkan. Terakhir dilakukan pelapian galvani unuk mencegah kara/koroi. 6. Komponen / par 6. Keling Maerial ini hanya diorder euai dengan dimeni dam maerial yang dibuuhkan. 7. Komponen / par 7. Pega Maerial ini diorder euai dengan dimeni yang dibuuhkan. 8. Komponen / par 8. Kare Pelapi Handle Maerial ini diorder euai dengan dimeni dan jeni kare yang diinginkan. Menyadari banyak kekurangan dalam hail peneliian ini maka diarankan Dalam proe manufakur, hal yang pening unuk diperimbangkan adalah biaya, yaiu apakah uau rancangan yang elah dibua bia dimanufakur aau idak. Seelah iu dicoba diuahakan agar dapa menurunkan biaya pada proe manufakur. Uaha ini diuahakan dengan cara andariai komponen-komponen dan maerial. Menurunkan biaya proe produki dan perakian. Pemilihan proe dan perakian dapa diliha dengan meliha fungi dari komponen dan ala produki. DAFTAR PUSTAKA Dr. Ing. Ir. I Made Londen Baan, Meng, Pengembangan Produk, Dika Kuliah, Surabaya, 2004. George E. Dieer, Mealurgi Mekanik, Edii Keiga Jilid 2, Penerbi Erlangga, 1986, Jakara. H. Darmawan Haro Koeoemo, Penganar Perancangan Teknik (Pengembangan Produk), Edii II, ITB Bandung. Ir. Sardjono, Mekanika Teknik Sai Terenu, Karya Indah Surabaya. Ir Sunarko, Mekanika Teknik I, Dika Kuliah, Juruan Teknik Mein FTI-ITS. Ir. Zainun Achmad, MSC, Elemen Mein I, Penerbi PT Refika Adiama, Ceakan Perama, 1999. Rakiman; Pengembangan Produk Kran Air, Tuga Pengembangan Produk 1, Surabaya, 2004. Rober C. Juvinall, Engineering Conideraion Of Sre,Srain and Srengh, McGraw-Hill Book Company, New York. Jurnal Sain dan Teknologi 183