12.URUSAN KETENAGAKERJAAN a. Program dan Kegiatan. Program pokok yang dilaksanakan pada urusan Ketenagakerjaan tahun 2012 sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; 2) Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan; 3) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja; 4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. b. Tingkat Pencapaian Standar Pelayanan Minimal. Hasil pelaksanaan program pokok pada urusan Ketenagakerjaan tahun 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja Program ini ditujukan dalam rangka pembangunan sumber daya manusia yang diarahkan pada pembentukan, peningkatan, dan pengembangan profesionalisme tenaga kerja, kemandirian kewirausahaan, produktivitas, efisiensi, efektivitas, etos kerja, daya saing sehingga mampu mengisi, menciptakan dan memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha. sebesar Rp 345.845.000,00 dengan realisasi Rp 345.626.000,00 atau 99,94%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Pelatihan Pengelola Lembaga Latihan Kerja; 2) Uji Keterampilan; 3) Bimbingan Teknis Instruktur Lembaga Latihan Kerja; 4) Monitoring Lembaga Latihan Swasta; 5) Pelatihan Tenaga Kerja; 6) Monitoring Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) dan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Program ini juga dilaksanakan oleh Balai Latihan Kerja, dengan Anggaran Rp 8.570.568.000,00 dan realisasi Rp 5.784.332.480,00 atau 67,49%. Adapun hasil program yaitu terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1)Pengadaan Peralatan Pendidikan LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 123
dan Keterampilan bagi Pencari Kerja; 2)Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Bagi pencari Kerja; 3)Perencanaan, Penyusunan, Evaluasi Program Pelatihan, Monitoring Lulusan dan Pelaporan; 4)Penyuluhan dan Penyebaran Informasi Pelatihan; 5)Penelitian dan Pengembangan Program Pelatihan; 6) Pemasaran Lulusan; 7)Pelatihan Tenaga Kerja. Program ini juga dilaksanakan oleh Balai Produktivitas Ketenagakerjaan, dengan Anggaran Rp 840.860.000,00 dan realisasi Rp 831.604.850,00 atau 98,90%. Hasil program yaitu terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1)Perencanaan, Penyusunan, Evaluasi Program Pelatihan, Monitoring Lulusan dan Pelaporan; 2)Pelatihan Produktivitas; 3)Pengukuran Produktivitas Sektoral dan Regional; 4)Pembinaan Kelembagaan UP3; 5)Bimtek Penerapan UMP Berdasarkan Produktivitas; 7)Pelatihan Bimbingan Konsultansi 5S Pada UKM; 8)Bimtek Bagi Pejabat Produktivitas di Daerah. Indikator keberhasilan pelatihan tenaga kerja yaitu meningkatnya keterampilan dan keahlian pencari kerja sehingga mampu mengisi lapangan kerja di berbagai sektor sesuai dengan keterampilan yang dimiliki. Selain itu pencari kerja juga dibekali dengan keahlian berwira usaha. 2) Program Perlindungan dan Pengembangan lembaga ketenagakerjaan. Program ini mempunyai tujuan dan sasaran yaitu terciptanya suasana hubungan kerja yang harmonis antara pekerja dan pemberi kerja. sebesar Rp. 744.000.000,00 dengan realisasi Rp. 728.429.700,00 atau 97,91%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatankegiatan: 1)Pengembangan Pengupahan 1 paket; 2)Pembinaan Organisasi Pekerja 2 kegiatan; 3)Pengawasan Pelaksanaan Upah Minimum di 13 kabupaten/ kota; 4)Sosialisasi Upah Minimum Provinsi; 5)Forum Komunikasi Tripartit Provinsi Kalimantan Selatan. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 124
Program ini juga dilaksanakan oleh Balai Hiperkes Dan Keselamatan Kerja, dengan Anggaran Rp 1.155.895.000,00 dan realisasi Rp 1.149.368.100,00 atau 99,36%. Adapun hasil program yaitu terlaksananya kegiatan-kegiatan: 1) Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Perusahaan; 2) Penyuluhan Kesehatan dan keselamtan Kerja (K3) di Perusahaan; 3) Peningkatan Kemampuan teknis Pelaksana Hiperkes dan Keselamatan Kerja; 4)Pengujian Lingkungan Kerja; 5)Pemeriksaan Kesehatan Kerja Bagi Tenaga Kerja. Indikator keberhasilan: Terciptanya kondisi hubungan Industrial yang harmonis, dinamis dan berkeadilan yang mendukung terhadap ketenangan berusaha dan ketenangan bekerja di Kalimantan Selatan. Pembinaan berupa penerapan manejemen K3, norma kesehatan kerja terhadap perusahaan. Pembinaan kesehatan dan keselatamatan kerja, pemeriksaan kesehatan bagi tenaga kerja. Peningkatan teknis pelaksana hubungan industrial. Pengujian terhadap lingkungan kerja. 3) Program Perluasan dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Tujuan program ini adalah untuk mendorong kesempatan kerja produktif serta kualitas kerja dalam rangka mengurangi penganggur dan setengah penganggur baik di pedesaan maupun diperkotaan serta memenuhi pasar kerja internasional. sebesar Rp 1.163.155.000,00 dengan realisasi Rp 917.114.800,00 atau 78,85%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatankegiatan : 1) Padat Karya produktif; 2) Pendataan Kesempatan Kerja Sektoral; 3) Pengembangan Kewirausahaan Pola Grameen Bank; 4) Terapan Teknologi padat Karya sistem Kader; 5) Pengembangan bursa kerja; 6) Pengembangan Informasi pasar kerja; 7)Penyusunan dan penyebarluasan Informasi Ketenagakerjaan. Indikator Keberhasilan: Terbukanya kesempatan kerja bagi pencari kerja melalui kegiatan padat karya produktif, Gramen bank, TTG, bursa kerja, pendataan kesempatan kerja diperusahaan. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 125
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program ini dilaksanakan oleh Balai Hiperkes Dan Keselamatan Kerja dengan Anggaran sebesar Rp40.000.000,00 dengan realisasi Rp39.944.000,00 atau 99,86%. Hasil program ini adalah terlaksananya kegiatan Bimtek Implementasi Peraturan Perundang-Undangan. Program ini juga dilaksanakan oleh Balai Produktivitas Ketenagakerjaan, dengan Anggaran Rp42.635.000,00 dan realisasi Rp 41.592.200,00 atau 97,55% dengan hasil program yaitu terlaksananya kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan. c. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menyelenggarakan. SKPD / UPT yang menyelenggarakan urusan Ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan yaitu: 1) Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, 2)Balai Hiperkes Dan Keselamatan Kerja, 3) Balai Latihan Kerja, dan 4)Balai Produktivitas Ketenagakerjaan. d. Jumlah Pegawai, Latar Belakang Pendidikan, Pangkat Dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural Dan Fungsional. Data jumlah pegawai yang menangani urusan ini dapat dilihat pada data pegawai Provinsi Kalimantan Selatan akhir tahun 2012 berdasarkan SKPD /UPT pada Buku II LPPD sebagaimana terlampir. e. Alokasi dan Realisasi Anggaran. Penyelenggaraan urusan Ketenagakerjaan di Kalimantan Selatan tahun 2012 telah dialokasikan anggaran APBD Tahun 2012 sebesar Rp17.486.673.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp13.875.001.987,00 atau 79,35%.. f. Proses Perencanaan Pembangunan. Perencanaan pembangunan dimulai dari pengusulan program dan kegiatan sesuai sasaran RPJMD 2011-2015 dan Renstra SKPD kepada Bappeda, selanjutnya dibahas melalui pelaksanaan rangkaian kegiatan Musrenbang Provinsi untuk ditetapkan dan dianggarkan melalui APBD dan usulan APBN. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 126
g. Kondisi Sarana dan prasarana yang digunakan. Sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan tugas cukup baik dan memadai, sehingga dapat digunakan untuk pelaksanaan tugas pokok dan kegiatan SKPD. h. Permasalahan dan Solusi. Permasalahan 1) Tingkat pendidikan angkatan kerja yang rendah (55,60%) SD kebawah sehingga tingkat keterampilan juga rendah. 2) Berdasarkan data ketenagakerjaan Kalimantan Selatan tahun 2012, angka pengangguran terbuka Kalimantan Selatan masih relatif tinggi sebesar 100.755 orang. 3) Belum berfungsinya secara optimal kelembagaan dan sarana hubungan industrial seperti PP, PKB, LKS Bipartit, LKS Tripartit, dan Lembaga PPHI. 4) Masih banyaknya terjadi kasus perselisihan hubungan kerja dan perselisihan hubungan industrial. 5) Kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja baik oleh pekerja maupun pengusaha belum maksimal sehingga menimbulkan masih seringnya terjadi kecelakaan akibat kerja. Solusi 1) Melakukan penyuluhan ataupun sosialisasi tentang programprogram pelatihan dan arti pentingnya peningkatan kompetensi bagi tenaga kerja 2) Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan perluasan kerja seperti Padat Karya, Gramen Bank, Wira Usaha Baru, Job Fair, dan penyebaran informasi pasar kerja. 3) Mengintensifkan pembinaan dan koordinasi terhadap terhadap lembaga dan sarana hubungan industrial. 4) Mengintensifkan penyuluhan/sosialisasi tentang pembinaan hubungan industrial dan mendorong partisipasi lembaga kerja dalam pembinaan hubungan kerja di tempat kerja. 5) Mengintensifkan penyuluhan/sosialisasi tentang arti pentingnya mentaati norma-norma keselamtan kerja. LPPD Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2012 127