JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013 PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) Jack Febriand Adel, SE., MSi., Akt (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Penelitian ini mencoba meneliti mengenai pengaruh akuntabilitas system ganjaran pegawai di bidang penganggaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pengambilan kebijakan pimpinan organisasi dalam meningkatkan pencapaian visi, misi organisasi. Metoda penelitian yang digunakan adalah regresi linier. Data yang digunakan adalah hasil kuisioner yang telah disebarkan kepada pegawai di bidang penganggaran sebanyak 433 kuisioner. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa akuntabilitas sistem ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Kata kunci: sistem ganjaran, visi, misi, tujuan organisasi. PENDAHULUAN Latar Belakang Fungsi organisasi sebagai wadah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang diinginkan sekelompok manusia. Organisasi dikelola dalam suatu manajemen yang profesional. Profesionalitas manajemen ditentukan oleh sumber daya manusia yang berada di dalam organisasi. Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan organisasi adalah suatu aktivitas yang dilakukan sekelompok orang secara sadar, tersruktur dan terkoordinasi. Efisiensi dan efektifitas organisasi dapat terwujud jika sumber daya manusia organisasi bekerja dalam sistem ganjaran yang akuntabel. Unsur pokok yang diangkat sebagai variabel bebas yang diperdugakan dapat mempengaruhi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi adalah akuntabilitas sistem ganjaran. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian ini adalah: Apakah akuntabilitas sistem ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi? 45
PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh akuntabilitas sistem ganjaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. TINJAUAN TEORI Organisasi Untuk mencapai tujuan hidupnya manusia harus efektif dalam bekerja sama dan hal inilah yang mendasari terbentuknya organisasi. Manusia adalah mahluk sosial yang hidup bermasyarakat. Manusia mengatur aktivitas untuk mencapai tujuan. Manusia memiliki kendala keterbatasan kemampuan dan untuk mencapai tujuannya manusia haruslah saling membantu (Ikhsan, 2008 dan Ikhsan dan Ishak, 2008). Visi, Misi dan Tujuan Organisasi Kreitner dan Kinicki (2001) menyatakan visi organisasi adalah tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan organisasi. Visi setiap organisasi tentulah berupa image yang baik dan mampu bertahan dalam segala bentuk perubahan lingkungan di luar organisasi. Visi organisasi ditetapkan untuk jangka panjang dan hanya dapat dicapai jika pegawai dapat memahami visi organisasinya. Misi organisasi menurut Kreitner dan Kinicki (2001) adalah sekumpulan alasan keberadaan sebuah organisasi. Dalam membahas misi organisasi haruslah mampu membedakannya dengan visi organisasi, Misi organisasi boleh lebih dari satu, karena organisasi terdiri dari berbagai unsur kelompok manusia dengan berbagai kepentingan yang menyertainya. Locke, Shaw, Saari dan Latham (1981) mendefinisikan tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh organisasi.organisasi haruslah memiliki visi, misi dan tujuan organisasi yang jelas dan mudah dipahami oleh seluruh anggota organisasi. Kejelasan dan kemudahan dalam memahami visi, misi dan tujuan organisasi akan memberikan pengaruh yang signifikan dalam pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Keterlibatan semua anggota organisasi sesuai perannya, dalam proses penyusunan visi, misi dan tujuan organisasi telah menjadi sebuah kebutuhan. Kebutuhan akan jaminan kesuksesan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Visi, misi dan tujuan organisasi yang disusun tanpa melibatkan seluruh anggota organisasi akan membutuhkan adaptasi dan sosialisasi, yang pada akhirnya akan memperlambat dan menghambat pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Dalam setiap visi, misi dan tujuan organisasi harus rinci 46
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013 menggambarkan program strategis organisasi, program tahunan dan rencana kegiatan tahunan. Program strategis organisasi sesuai dengan upaya pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Program tahunan organisasi haruslah mengacu pada program strategis organisasi. Penyusunan rencana kegiatan tahunan haruslah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi organisasi. Seluruh anggota organisasi memahami rencana kegiatan tahunan dan bekerja sesuai rencana kegiatan tahunan tersebut. Akuntabilitas Sistem Ganjaran Wexley dan Yuki (2005, menyatakan bahwa akuntabilitas sistem ganjaran berperan penting dalam memacu kinerja anggota organisasi. Sistem ganjaran haruslah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi. Sistem ganjaran yang baik adalah sistem ganjaran yang akuntabel sesuai tugas pokok dan fungsi anggota organisasi, sehingga mampu mempermudah pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Robbins dan Judge (2008), menyatakan bahwa sistem ganjaran akan mengikuti elemen kunci organisasi yaitu spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan formalisasi. Spesialisasi kerja mengambarkan mengenai pembagian tugas dan rincian tugas dalam organisasi. Departementalisasi adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Rantai komando merupakan garis wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi. Rentang kendali menjelaskan tentang sumberdaya manusia yang dapat diarahkan seseorang secara efektif dan efisien dalam menjalankan tugasnya secara bertanggung jawab. Sentralisasi menerangkan sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik dalam organisasi, sedangkan Formalisasi adalah operasionalisasi pekerjaan secara baku dalam organisasi yang bermanfaat untuk terciptanya ketertiban dalam organisasi. Elemen kunci diatas pada akhirnya diharapkan mampu menciptakan kemudahan dalam menerapkan sistem ganjaran yang akuntabel. Faktor ketepatan dalam sistem ganjaran dan keseimbangan beban kerja seluruh anggota organisai juga merupakan kunci keberhasilan sebuah sistem ganjaran. Ketersediaan uraian tugas yang jelas akan membantu kelancaran tugas anggota organisasi. Anggota organisasi yang mengemban suatu tugas akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya jika tidak tersedia uraian tugas yang jelas, sehingga kinerjanya tidak berjalan secara efektif dan efisien. Diperlukan keterlibatan anggota organisasi dalam penyusunan uraian tugas sehingga tercipta sinkronisasi kerja dalam organisasi. Robbins dan Judge (2008) menyatakan bahwa kejelasan tugas pokok dan fungsi haruslah dipahami secara baik oleh setiap pegawai. Dalam bekerja setiap pegawai membutuhkan tupoksi yang 47
PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) jelas untuk setiap jabatan yang diembannya. Tugas pokok dan fungsi mengambarkan tugas pokok dan fungsi yang merupakan kewajiban setiap pejabat yang mengemban jabatan tersebut. Pengetahuan pegawai sangat diperlukan untuk dapat memahami dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Keterampilan pegawai juga memegang peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Sikap kerja pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi juga sangat diperlukan demi terwujudnya kinerja yang baik. Inovasi dan kreativitas pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya haruslah dilestarikan untuk tercapainya kinerja yang baik. Pemahaman terhadap uraian tugas oleh anggota organisasi dalam menjalankan suatu tugas merupakan kunci utama keberhasilannya untuk menciptakan kinerja terbaik bagi organisasi. Tersedianya standar sistem ganjaran merupakan faktor kunci keberhasilan penerapan sistem ganjaran yang akuntabel, yang mampu mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi. Hipotesis Penelitian H 1 : Diperdugakan akuntabilitas sistem ganjaran berpengaruh positif terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. METODA PENELITIAN Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pegawai institusi pemerintahan. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria: pegawai negeri sipil dan bekerja di bidang penganggaran. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulksn melalui kuisioner. Adapun jumlah responden yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 433 responden. Definisi dan Pengukuran Variabel Sistem ganjaran adalah sistem pengajian/pengupahan, penghargaan dan sanksi yang diterapkan secara akuntabel dalam organisasi (Ikhsan, 2008 dan Ikhsan dan Ishak, 2008). Visi organisasi adalah tujuan jangka panjang yang mendeskripsikan image yang diinginkan organisasi. Misi organisasi adalah sekumpulan alasan keberadaan organisasi. Tujuan organisasi sebagai suatu capaian yang ingin diraih oleh organisasi. Variabel penelitian diukur menggunakan kuisioner. 48
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013 Metoda Analisis Metode analisis hasil penelitian ini terdiri atas empat tahapan analisis, yaitu: 1. Uji Reliabilitas Dan Validitas. 2. Uji Normalitas. 3. Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier. PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Jumlah responden 433 orang dan merupakan pegawai bidang penganggaran di institusi pemerintahan. Deskripsi Statistik Hasil pengukuran variable penelitian menunjukkan mean untuk semua instrument penelitian menunjukkan kisaran angka diatas 2,5, sehingga dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas sistem ganjaran dan pemahaman terhadap visi dan misi organisasi oleh responden dapat dikategorikan baik. Tabel 1.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation I1 433 1.00 5.00 3.7806.86624 I2 433 1.00 5.00 3.0624 1.01530 I3 433 1.00 5.00 2.6259 1.05122 I4 433 1.00 5.00 3.4734.82768 I5 433 1.00 5.00 2.9284.98458 I6 433 1.00 5.00 3.6836.73544 I7 433 1.00 5.00 3.6328.82582 I8 433 1.00 5.00 3.1316.90969 I9 433 1.00 5.00 3.3326.92810 I10 433 1.00 5.00 3.6143.81733 I11 433 1.00 5.00 3.6605.75935 I12 433 1.00 5.00 2.8799 1.01807 I13 433 1.00 5.00 2.7552 1.03196 I14 433 1.00 5.00 3.6490.79734 I15 433 1.00 5.00 3.4319.94556 I16 433 1.00 5.00 2.8776 1.07853 I17 433 1.00 5.00 3.2009.97838 I18 433 1.00 5.00 2.9792 1.00785 Valid N (listwise) 433 Uji Reliabilitas Dan Validitas. Untuk melihat reliabilitas instrumen tersebut, akan dihitung 49
PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) Cronbach alpha masing-masing instrumen. Variabel tersebut akan dikatakan reliabel bila Cronbach alpha-nya memiliki nilai lebih besar dari 0,60 (Mardiyah dan Gudono, 2001). Tabel 1.2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.895 18 Untuk menguji validitas instrument penelitian dengan nilai Sig (2-tailed) < 0,05 maka dsimpulkan instrument penelitian valid. Pada table berikut dapat dibuktikan bahwa seluruh instrument penelitian dapat dikatakan valid (Gujarati, 1995). Tabel 1.3 Uji Validitas Correlations I1 I2 I3 I4 I5 I6 I7 I8 I9 Visi, Misi, Tujuan I1 Pearson Correlation 1.442 **.189 **.510 **.272 **.508 **.447 **.348 **.333 **.602 ** I2 Pearson Correlation.442 ** 1.532 **.563 **.641 **.417 **.425 **.532 **.560 **.795 ** I3 Pearson Correlation.189 **.532 ** 1.420 **.591 **.320 **.340 **.429 **.441 **.674 ** I4 Pearson Correlation.510 **.563 **.420 ** 1.505 **.570 **.583 **.473 **.491 **.770 ** I5 Pearson Correlation.272 **.641 **.591 **.505 ** 1.442 **.360 **.654 **.561 **.784 ** I6 Pearson Correlation.508 **.417 **.320 **.570 **.442 ** 1.540 **.374 **.409 **.676 ** I7 Pearson Correlation.447 **.425 **.340 **.583 **.360 **.540 ** 1.517 **.492 **.702 ** I8 Pearson Correlation.348 **.532 **.429 **.473 **.654 **.374 **.517 ** 1.675 **.770 ** I9 Pearson Correlation.333 **.560 **.441 **.491 **.561 **.409 **.492 **.675 ** 1.763 ** Visi, Misi, Tujuan Pearson Correlation.602 **.795 **.674 **.770 **.784 **.676 **.702 **.770 **.763 ** 1 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations I10 I11 I12 I13 I14 I15 I16 I17 I18 Sistem Ganjaran I10 Pearson Correlation 1.721 **.359 **.456 **.367 **.246 **.128 **.086.285 **.631 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.000.008.075.000.000 I11 Pearson Correlation.721 ** 1.390 **.443 **.323 **.321 **.124 **.092.230 **.628 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.000.010.056.000.000 50
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013 I12 Pearson Correlation.359 **.390 ** 1.675 **.216 **.266 **.393 **.085.295 **.689 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.000.000.078.000.000 I13 Pearson Correlation.456 **.443 **.675 ** 1.286 **.232 **.179 **.063.302 **.670 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.000.000.194.000.000 I14 Pearson Correlation.367 **.323 **.216 **.286 ** 1.533 **.233 **.200 **.126 **.572 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.000.000.000.009.000 I15 Pearson Correlation.246 **.321 **.266 **.232 **.533 ** 1.313 **.151 **.187 **.585 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.000.000.002.000.000 I16 Pearson Correlation.128 **.124 **.393 **.179 **.233 **.313 ** 1.515 **.370 **.628 ** Sig. (2-tailed).008.010.000.000.000.000.000.000.000 I17 Pearson Correlation.086.092.085.063.200 **.151 **.515 ** 1.316 **.477 ** Sig. (2-tailed).075.056.078.194.000.002.000.000.000 I18 Pearson Correlation.285 **.230 **.295 **.302 **.126 **.187 **.370 **.316 ** 1.588 ** Sig. (2-tailed).000.000.000.000.009.000.000.000.000 Sistem Ganjaran Pearson Correlation.631 **.628 **.689 **.670 **.572 **.585 **.628 **.477 **.588 ** 1 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Uji Normalitas. Untuk mendeteksi normalitas model regresi dilakukan pengujian dengan One-Sample Kolmogorov Smirnov Test, nilai Asymp. Sig (2- tailed) > 0,05 maka dsimpulkan data terdistribusi secara normal, artinya dapat disimpulkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas (Santoso, 2001). One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Visi, Misi, Tujuan Sistem Ganjaran N 433 433 Normal Parameters a,,b Mean 29.6513 29.0485 Std. Deviation 5.93178 5.12934 Most Extreme Differences Absolute.053.062 Positive.045.041 Negative -.053 -.062 Kolmogorov-Smirnov Z 1.109 1.291 Asymp. Sig. (2-tailed).171.071 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Hasil Pengujian Hipotesis Dengan Regresi Linier Model regresi linier dalam penelitian ini adalah: Y= β0 + β1x1 + e Keterangan: Y = pencapaian visi, misi dan tujuan X1 = akuntabilitas sistem ganjaran 51
PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) β0 = konstanta β1β2= koefisien regresi e = galat Dalam penelitian ini pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat signifikan α= 5%. Model R R Square Tabel 1.5 Pengujian Hipotesis Model Summary Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.629 a.396.394 4.61649 a. Predictors: (Constant), Sistem Ganjaran ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 6014.894 1 6014.894 282.231.000 a Residual 9185.448 431 21.312 Total 15200.342 432 a. Predictors: (Constant), Sistem Ganjaran b. Dependent Variable: Visi, Misi, Tujuan Model Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 8.520 1.277 6.670.000 Sistem Ganjaran.727.043.629 16.800.000 a. Dependent Variable: Visi, Misi, Tujuan Hasil analisis regresi linier menunjukkan R 2 sebesar 0,396 berarti variasi variabel dependen (visi, misi dan tujuan organisasi) 39,6% bisa dijelaskan oleh variabel independen (akuntabilitas sistem ganjaran). Sedangkan, sisanya 60,4% dijelaskan oleh variabel lain. Nilai F= 282,231 dengan tingkat signifikan 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi atau dapat dikatakan bahwa akuntabilitas sistem ganjaran berpengaruh terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Hipotesis penelitian menguji pengaruh akuntabilitas sistem ganjaran terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Dari Tabel diatas tampak nilai t= 16,800 dengan tingkat signifikan 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Hasil regresi ini menghasilkan koefisien regresi positif dan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis null dapat ditolak sehingga hipotesis pertama dapat diterima, artinya akuntabilitas sistem ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. t Sig. 52
JEMI, Vol. 4, No. 1, Juni 2013 PENUTUP Simpulan Hasil penelitian menyimpulkan bahwa akuntabilitas sistem ganjaran berpengaruh positif signifikan terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.pengaruh pengukuran sistem pengukuran Keterbatasan Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan: 1. responden penelitian terbatas pada pegawai bidang penganggaran dan tidak membedakan pengalaman kerja dan kepangkatan. 2. data yang dianalisis menggunakan instrumen yang mendasarkan persepsi jawaban responden. Hal ini akan menimbulkan masalah jika persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya. Implikasi Penelitian Di Masa Yang Akan Datang Hasil penelitian ini minimal dapat menambah referensi dan mendorong dilakukannya penelitian-penelitian berikutnya. Dengan keterbatasan-keterbatasan yang ada diharapkan dapat diperbaiki dalam penelitian-penelitian yang akan datang. 53
PENGARUH AKUNTABILITAS SISTEM GANJARAN TERHADAP PENCAPAIAN VISI, MISI DAN TUJUAN ORGANISASI (Studi Kasus Pada Pegawai Bidang Penganggaran) DAFTAR PUSTAKA Gujarati, D. N., (1995) Basic Econometrics, 4rd Ed, New York: McGraw-Hill Inc. Ikhsan, A., (2008) Akuntansi Sumberdaya Manusia. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Ikhsan, A., dan Ishak, M., (2008) Akuntansi Keperilakuan. Cetakan Ketiga. Penerbit Salemba Empat. Kreitner, R. dan Kinicki, A., (2001) Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin, McGraw-Hill. Locke, E. A., et al., (1981) Goal Setting and Task Peerformance: 1969-1980. July Edition. Psychological Bulletin. Mardiyah, A. A., and Gudono, (2001) Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Disentralisasi Terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (Jan): 1-30. Robbins, S. P., dan Judge, T. A., (2008) Perilaku Organisasi. Edisi 12. Penerbit Salemba Empat. Santoso, S., (2001) Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Wexley, K. N., dan Yuki, G. A., (2005) Perilaku Organisasi dan Psikologi Personalia. Penerbit Rineka Cipta. 54