Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diyakini kebenarannya secara ilmiah. Studi penelitian ini menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM)

III. METODE PENELITIAN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEPUTUSAN HUTANG

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. contact person kepada WP yang telah diwajibkan menggunakan e-filing

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PROYEK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

Peranan Matematika Dan Statistika Dalam Menganalisis Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pertumbuhan Usaha Industri Kecil Di Sulawesi Selatan

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB IV METODE PENELITIAN

Analisa Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja (Studi Kasus: Pabrik Teh Wonosari PTPN XII)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk menggambarkan

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu: Tahap Pendahuluan,

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

PENGARUH KEDISIPLINAN DAN KELALAIAN KERJA. TERHADAP KECELAKAAN KERJA DI PT SERMANI STEEL

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS... ABSTRACT... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kebayoran, Jakarta Selatan selama penelitian. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang dipilih sebagai tempat penelitian.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Surabaya pada Januari 2014, sebagai repository. Website ini dibuat untuk

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. teknik sampling, definisi operasional variabel dan teknik analisis yang digunakan. A. Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini diantaranya adalah desain penelitian, populasi, sampe, teknik sampling.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

1. Tahap Awal. a) Studi Literatur b) Pengumpulan data awal (observasi, wawancara) 2. Tahap Pengumpulan dan Analisis Data

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI PT. GRAMEDIA ASRI MEDIA - GRAMEDIA EXPO SURABAYA

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Susun Petamburan, Jakarta Pusat yang erat hubungannya terhadap

4 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Berpikir Kerangka Pemikiran Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, obyek yang akan diteliti adalah. SMA Negeri 1 Sumbawa Besar, SMA Negeri 1 Lape dan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN DISERTASI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN TEKNIK SEM

Transkripsi:

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PERAN SERTA PEMERINTAH DALAM PROSES PEMBEBASAN LAHAN UNTUK PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL DI SURABAYA (STUDI KASUS JALAN TOL WARU-BANDARA JUANDA) Zanuar Firmanto, Putu Artama Wiguna, Haryono Mahasiswa MMT-ITS, Jurusan Manajemen Proyek Email: z_firmanto@yahoo.com ABSTRAK Pemerintah berharap agar proyek kerjasama dengan pihak swasta di bidang investasi infrastruktur dapat mengurangi beban pemerintah dalam penyediaan fasilitas umum untuk perkembangan ekonomi suatu wilayah. Namun dalam proses pelaksanaannya seringkali hambatan-hambatan dalam proses pembebasan lahan membuat proyek kerjasama tersebut tidak bisa berlangsung dengan mulus. Bahkan Jasa Marga yang merupakan investor terbesar di bidang penyediaan infrastruktur Jalan Tol menyebutkan bahwa risiko investasi Jalan Tol tertinggi adalah terletak pada tahapan Pembebasan Lahan dan konstruksi. Pada proses pembebasan lahan ada dua variabel yang perlu diperhatikan, yang pertama adalah Partisipasi Masyarakat pemilik lahan dan Peran Serta pemerintah selaku panitia pelaksana pembebasan lahan dan Proses Pembebasan Tanah itu sendiri. Kedua variabel tersebut tentunya mempunyai banyak faktor yang harus dipelajari, dan bagaimana variabel-variabel itu berpengaruh satu sama lain. Penelitian ini dilakukan terhadap masyarakat yang lahannya terkena rencana Jalan Tol Waru-Juanda dan dianalisa dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel tersebut satu sama lain. Kata kunci: Investasi Ifrastruktur, Pembebasan Lahan, Resiko, Structural Equation Modeling (SEM), PENDAHULUAN Karena keterbatasan pembiayaan infrastruktur dari anggaran pemerintah maka pemerintah memutuskan untuk menggandeng pihak swasta untuk berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan jaringan jalan di Indonesia. Dengan sistem kemitraan tersebut maka pihak swasta berhak menarik retribusi (yang selanjutnya kita sebut tol) dari pemakai jalan yang melewati jalan tersebut. Hubungan kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta tersebut dituangkan dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), dimana pihak swasta wajib membangun konstruksi jalan tersebut dan berhak menyelenggarakan jalan tol tersebut dalam jangka waktu tertentu. Untuk pembebasan lahan dari proyek pembangunan jalan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun sepertinya harapan pemerintah untuk peningkatan progress pembangunan jalan tol tersebut jauh dari target yang dicanangkan, dalam kurun waktu 5 tahun 1000 km akan terbentang jalan tol di jawa hanya tinggal sebuah harapan. Faktanya hampir seluruh jalan tol diselesaikan lebih lama dari jadwal. Salah satu

penyebab yang paling berpengaruh adalah pembebasan lahan, masyarakat mulai menunjukkan keengganannya untuk melepaskan tanah mereka bagi pembangunan jalan tol. Banyak dari mereka masih berpikiran bahwa Jalan Tol adalah proyek swasta sehingga mereka mematok harga tinggi untuk pembebasan lahan jalan tol. Proses Pembebasan tanah Tanah merupakan kebutuhan dalam pelaksanaan pembangunan yang menduduki komponen yang paling utama, karena itu sebelum pelaksanaan suatu pembangunan harus ada terlebih dahulu tersedianya komponen yang paling prinsip yang dinamakan lahan atau tanah. Tanpa adanya komponen yang utama ini, maka pembangunan tidak akan bisa diwujudkan (Iska ndarsyah, 2007). Proses pembebasan tanah itu sendiri mempunyai indikator-indikator sebagai berikut: 1. Pemenuhan Jadwal kegiatan pembebasan tanah 2. Perumusan nilai Uang Ganti Rugi (UGR) 3. Pengadministrasian dan Pencabutan Hak atas tanah 4. Pengamanan terhadap aset-aset lahan yang telah dibebaskan Masyarakat mempunyai peranan penting dalam pembangunan, oleh sebab itu keberadaan masyarakat harus bisa berperan aktif dalam pembangunan termasuk penyediaan infrastruktur. Kartasasmita (1997) dalam Purwatiningsih (2006) menyebutkan bahwa studi empiris banyak menunjukkan kegagalan pembangunan atau pembangunan tidak memenuhi sasaran karena kurangnya partisipasi masyarakat, bahkan banyak kasus menunjukkan rakyat menentang upaya pembangunan. Sedangkan indikator partisipasi masyarakat antara lain adalah : 1. Pemahaman masyarakat tentang pembangunan beserta dampaknya 2. Partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan 3. Kemampuan memelihara hasil pembangunan Pemerintah adalah pelaku utama dalam proses pembebasan tanah, sebagai thinktank dari suatu proses pembangunan maka pemerintah memegang peranan penting. Khususnya dalam proses pembebasan lahan pemerintah tidak bisa hanya sebagai thinktank melainkan juga harus turun dan berhadapan langsung dengan masyarakat pemilik lahan. Peran serta pemerintah dalam proses pembebasan lahan dipegang oleh Panitia Pembebasan Tanah (P2T), P2T inilah yang berfungsi sebagai mediator pemilik lahan dan pemerintah sebagai penanggung jawab program pembangunan. Sukses tidaknya Proses pembebasan tanah tergantung dari kinerja P2T sebagai organisasi yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Indikator-indikator pengukuran kinerja P2T antara lain adalah: 1. Biaya pelayanan, Tingkat Pemanfaatan Sumber daya 2. Kualitas dan standar pelayanan 3. Cakupan pelanggan 4. Kepuasan pelanggan 5. Keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat 6. Kemampuan di bidang pertanahan Ketiga variabel diatas mempunyai pengaruh satu sama lain, diharapkan dengan penelitian ini dapat diketahui signifikansi pengaruh antar variabel proses pembebasan lahan sehingga bermanfaat bagi proses pembebasan tanah untuk pembangunan Jalan Tol lainnya. B-9-2

ANALISA DATA Secara skematis tahapan penelitian dapat dilihat pada bagan alir penelitian sebagai berikut: Latar Belakang Perumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Studi Literatur Kerangka Pemikiran Structural Equation Modelling Hipotesis Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Identifikasi Variabel Survey Pendahuluan Rancangan Kuesioner Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Penyebaran Kuesioner Tabulasi Data Analisis Data Deskriptif Analisis Data dengan SEM Hasil Analisis dan Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 1 Bagan Alir Penelitian SEM adalah teknik analisis untuk menguji sebuah rangkaian hubungan. Hubungan itu dapat dibuat antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu atau beberapa variabel dependen. Masing-masing variabel dapat berbentuk faktor atau dibangun dari beberapa indikator. Dengan kata lain SEM merupakan teknik pengolahan statistik untuk menguji pengaruh variabel endogen terhadap variabel eksogen. (Solimun, 2002 dalam Wulan, 2009) menjelaskan langkah-langkah dalam analisis SEM adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan Model berbasis Konsep dan Teori 2. Menyusun data pooling (data mentah) sebagai data input B-9-3

3. Diagram Jalur (Path Diagram) 4. Konversi Diagram Jalur ke dalam Persamaan Struktural. 5. Matrik Input 6. Menilai Masalah Identifikasi/menguji asumsi dalam SEM 7. Evaluasi Goodness of Fit UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Uji Validitas Uji Validitas adalah merupakan esensi kebenaran penelitian. Sebuah instrumen dikatakan valid bila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari varibel yang diteliti secara tepat. Validitas menyatakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur yang valid memberikan nilai data hasil pengukuran mendekati nilai pengukuran sebenarnya. Uji validitas ini dapat diperoleh dengan cara menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor dengan menggunakan rumus teknik Korelasi Product Moment yang rumusnya adalah sebagai berikut (Singarimbun dan Effendi, 1989;137 dalam Wulan, 2009): N( XY ) ( X Y ) r 2 2 2 ( N X ( N Y ( Y ) ) dimana: N = jumlah responden X = skor pernyataan no. 1 Y = skor total XY = skor pernyataan no 1 dikalikan skor total Angka korelasi yang diperoleh harus dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r dengan taraf signifikansi 5 %. Jika angka korelasi yang diperoleh diatas angka kritik maka pertanyaan tersebut memiliki konsistensi internal atau dengan kata lain pernyataan-pernyataan tersebut mengukur aspek yang sama. Uji Reliabilitas Suatu kuisioner dapat dikatakan realible atau handal bila jawaban seseorang terhadap pertanyaan-pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Nazir, 1988 dalam Wulan, 2009). Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan Uji Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6. Model Penelitian Dalam penelitian ini ada tiga variabel yaitu, Partisipasi Masyarakat, Peran serta pemerintah dan Proses Pembebasan Tanah. Variabel laten dalam penelitian ini adalah Peran serta pemerintah mengingat penanggung jawab program pembangunan adalah pemerintah, variabel laten yang lain adalah partisipasi masyarakat. Dalam model ini variabel peran serta pemerintah adalah independen (variabel eksogen) yang mempengaruhi variabel laten lainnya yaitu partisipasi masyarakat. Sedangkan variabel B-9-4

Partisipasi masyarakat adalah variabel dependen yang dipengaruhi oleh kedua variabel tersebut (Peran serta Pemerintah dan Partisipasi Masyarakat). PSP 1 PSP... PSP PSP n PMS PPT PPT 1 PPT.. PPTn PMS 1 PMS. PMS n Dimana: PSP = Peran Serta Pemerintah; PMS = Partisipasi Masyarakat; PPT = Proses Pembebasan Tanah Confirmatory Factor Analysis Sebelum menganalisis model secara keseluruhan dilakukan Confirmatory Factor Analysis terlebih dahulu untuk mendapatkan faktor yang paling berpengaruh dalam sebuah variabel dan faktor-faktor yang tidak berpengaruh atau mempunyai nilai probabilitas (p) > 5%. Untuk faktor (indikator) yang mempunyai nilai p > 5% tidak akan lagi dimasukkan dalam analisa model. Berikut ini adalah hasil analisa faktor dari masing-masing variabel. Variabel Peran Serta Pemerintah Tabel 1 CFA Variabel Peran Serta Pemerintah No Indikator Standar Loading (λ) P Value 1 Pembentukan Tim P2T 0.351 0.000 2 Penentuan Jadwal Pembebasan Tanah 0.534 0.008 3 Biaya Pelayanan 0.416 0.016 4 Tingkat Pemanfaatan Sumber daya 0.336 0.035 5 Kecepatan pelayanan 0.705 0.006 6 Ketepatan Waktu 0.900 0.004 7 Kecepatan respon 0.154 0.247 8 Motivasi 0.890 0.004 9 Komitmen 0.043 0.734 10 Tingkat kepuasan pelayanan 0.069 0.584 11 Keberpihakan terhadap kepentingan masyarakat 0.533 0.009 12 Kemampuan menyelesaikan masalah pertanahan 0.503 0.011 Keterangan: Indikator No.6, Ketepatan Waktu paling berpengaruh Indikator No. 9, Komitmen tidak dimasukkan dalam perhitungan model (p>5%) Indikator No. 10, Tingkat kepuasan pelanggan tidak dimasukkan dalam perhitungan model (p>5%) B-9-5

Variabel Partisipasi Masyarakat Tabel 2 CFA Variabel Partisipasi Masyarakat No Indikator Standar Loading (λ) P Value Pemahaman tentang pembangunan untuk 1 kepentingan golongan tertentu saja dan akan menyengsarakan masyarakat 0.810 0.000 Pemahaman tentang pembangunan untuk 2 kepentingan rakyat tapi rakyat tidak 0.741 0.000 diikutsertakan 3 Status Hak milik tanah 0.819 0.000 4 Pemahaman tentang Ganti rugi yang akan diterima 0.534 0.000 5 kehadiran dalam setiap kegiatan sosialisasi 0.255 0.043 7 kualitas respon yang diberikan 0.399 0.002 8 kesesuaian dengan tujuan kegiatan 0.333 0.008 9 kehadiran dalam setiap kegiatan musyawarah hingga pembayaran UGR 0.590 0.000 10 keaktifan dalam memberikan respondalam musyawarah 0.284 0.030 11 kegigihan mewujudkan kegiatan 0.113 0.386 12 kemampuan memelihara 0.291 0.024 Keterangan : Indikator No.3, Pemahaman Status Hak Milik Tanah paling berpengaruh Indikator No. 11, Kegigihan mewujudkan kegiatan tidak dimasukkan dalam perhitungan model (p>5%) Variabel Proses Pembebasan Tanah Tabel 3 CFA Variabel Proses Pembebasan Tanah No Indikator Standar Loading (λ) P Value 1 Kesesuaian dengan jadwal yang ditetapkan 0.479 0.000 2 Kesesuaian UGR yang diberikan dengan yang diharapkan masyarakat 0.811 0.009 3 Kelengkapan administrasi dan pencabutan hak 0.461 0.010 4 Pengamanan aset lahan yang telah dibebaskan 0.540 0.003 Keterangan : Indikator No.2, Kesesuaian UGR yang diberikan dengan yang diharapkan masyarakat paling berpengaruh Hasil Analisis Model Hasil data yang diolah dianalisis dengan SEM menggunakan AMOS 5.0 secara lengkap terdapat pada Lampiran. Pengujian hipotesis pada penelitian ini dapat dilakukan dengan cara melihat jalur-jalur pada model struktural yang signifikan. Untuk mengetahui jalur-jalur hubungan (pengaruh) yang signifikan dapat dilihat pada koefisien path secara parsial. Hasil uji secara parsial terhadap koefisien path pada setiap jalur dapat dilihat pada gambar berikut : Hasil pengujian secara parsial terhadap koefisien path pada setiap jalur dapat dilihat dari text output analisis SEM yang dapat dilihat pada lampiran. Pada bagian Reggresion Weights dilihat angka critical weights dan p-value, yang mempunyai angka p-value > 0,10 maka jalur tersebut tidak signifikan. Kemudian kolom koefisien path B-9-6

didapatkan dari angka estimate pada standardized regression weights. Sedangkan arah hubungannya dapat dilihat pada koefisien path apakan bertanda negatif atau positif. Hasil pengujian secara parsial terhadap koefisien path pada setiap jalur dapat dilihat dari text output analisis SEM yang dapat dilihat pada lampiran. Pada bagian Reggresion Weights dilihat angka critical weights dan p-value. Kemudian kolom koefisien path didapatkan dari angka estimate pada standardized regression weights. Sedangkan arah hubungannya dapat dilihat pada koefisien path apakah bertanda negatif atau positif. Hasil Pengujian terhadap Model Signifikan adalah sebagai berikut: PSP 1.12-0.38 PMS 0.75 PPT Keterangan: PSP = Peran Serta Pemerintah PMS = Partisipasi Masyarakat PPT = Proses Pembebasan Tanah Gambar 2. Pengaruh Langsung Antar Variabel Model Signifikan Tabel 4 Hasil Uji Secara Parsial terhadap Koefisien Path pada Setiap Jalur (Model Signifikan) Hipotesis Variabel Variabel Arah Koefisien CR P Sig Pertama PSP ---> PPT positif 0.23100 2.72200 0.00600 Sig Kedua PMS ---> PPT negatif 0.15000-2.52900 0.01100 Sig. Ketiga PSP ---> PMS positif 0.27600 4.84100 0.00000 Sig Sumber: Hasil analisis, 2010. Tabel 5 Koefisien Path Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung (Model Signifikan) Pengaruh Langsung Variabel Independen Variabel dependen Partisipasi Proses Pembebasan Peran Serta Pemerintah Masyarakat Tanah Partisipasi Masyarakat 0.74500 0.00000 Proses Pembebasan Tanah 0.67100-0.50800 Variabel Dependen Pengaruh Tidak Langsung Peran Serta Pemerintah Variabel Independen Partisipasi Masyarakat Proses Pembebasan Tanah Partisipasi Masyarakat 0.00000 0.00000 Proses Pembebasan Tanah -0.37900 0.00000 Variabel Dependen Pengaruh Total Peran Serta Pemerintah Variabel Independen Partisipasi Masyarakat Proses Pembebasan Tanah Partisipasi Masyarakat 0.74500 0.00000 Proses Pembebasan Tanah 0.29200-0.508000 B-9-7

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengaruh antar variabel yang signifikan yaitu peran serta pemerintah berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat sebesar 0.74500 dan berpengaruh langsung terhadap proses pembebasan tanah sebesar 0.67100. Partisipasi Masyarakat berpengaruh negatif langsung terhadap proses pembebasan tanah sebesar -0.508000 yang berarti semakin tidak partisipatif masyarakat maka proses pembebasan tanah tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Goodness of Fit Model Model dikatakan baik bilamana pengembangan model hipotetik secara konseptual dan teoritis didukung oleh data empiris. Hasil Analisis Goodness of Fit Overall Model yang disajikan pada tabel 6 dilihat nilai-nilai indeksnya yang dibandingkan dengan nilai kritis (cut-off value) dari masing-masing indeks. Sebuah model yang baik akan mempunyai indeks-indeks Goodness of Fit yang lebih besar atau sama dengan nilai kritis. Tabel 6 Pengujian Goodness of Fit Overall Model Jalur Signifikan Goodness of Fit Index Cut off Value Hasil Analisis Evaluasi Model Chi Square Besar 555,147 Marginal Signifikansi 0,05 0,000 Marginal RMSEA 0,08 0,162 Marginal C MIN/DF 2,00 2,937 Marginal KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan permasalahan, tujuan, hipotesis dan hasil analisis tentang pengaruh pengaruh partisipasi masyarakat dan peran serta pemerintah dalam proses pembebasan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Waru-Bandara Juanda dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Peran serta Pemerintah berpengaruh positif terhadap proses pembebasan. Hal tersebut menunjukkan bahwa tanpa peran serta pemerintah yang baik maka pembebasan tanah tidak akan berjalan sesuai yang diharapkan. 2. Peran serta pemerintah berpengaruh positif terhadap partisipasi masyarakat dalam proses pembebasan tanah. Dengan peran serta pemerintah yang baik melalui kinerja tim P2T maka partisipasi masyarakat dapat ditingkatkan. 3. Partisipasi Masyarakat berpengaruh negatif terhadap proses pembebasan tanah. Semakin tidak partisipatif masyarakat maka proses pembebasan lahan tidak akan berjalan sesuai rencana. Saran 1. Peran serta pemerintah dalam proses pembebasan tanah untuk proyek pembangunan perlu ditingkatkan melalui perbaikan kinerja Tim P2T yang berfungsi sebagai ujung tombak pemerintah. 2. Proses Pembebasan tanah menuntut secara aktif partisipasi dari masyarakat, tanpa adanya dukungan dari masyarakat pemilik lahan maka proses pembebasan tanah tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Untuk itu perlu peningkatan partisipasi masyarakat dalam proses pembebasan tanah. 3. Dengan segala keterbatasan dalam pemilihan variabel penelitian ini diperlukan suatu variabel atau indikator lain yang sesuai dengan keadaan masyarakat pemilik lahan untuk melengkapi model tersebut. B-9-8

REFERENSI Indrawati, D. Partisipasi Masyarakat dalam Upaya Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah, Jurnal Pengelolaan DAS, Vol. IX, hal. 30-43. Iskandarsyah, M. Dasar-dasar Pembebasan Tanah untuk Kepentingan Umum, Jala Permata Jakarta, 2007. Mahmudi. Manajemen Kinerja Sektor Publik, UPPM STIM YKPN, Yogyakarta, 2007. Pemerintah Republik Indonesia (2005), Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum, Jakarta, 2005. Priyatno, D. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, Grava Media, Yogyakarta, 2009. Purwatiningsih, A. Faktor-Faktor Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Politik Desa, Tesis Pascasarjana, Universitas Brawijaya Malang, 2006. Riduwan. Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistika, Alfabeta, Bandung, 2006. Sunito, F. Upaya untuk Menerobos Hambatan Investasi Jalan Tol, Konferensi Teknik Jalan Indonesia, Jakarta, 2007. Wulan, R. Pengaruh Sistem Proteksi Keselamatan Terhadap Tingkat Kecelakaan Kerja Konstruksi (Water Palace dan Ciputra World), Tesis Pascasarjana, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, 2009. B-9-9