(Risk Analysis Simulator)

dokumen-dokumen yang mirip
FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

Simulasi Monte Carlo

PENGENALAN MS. EXCEL. Cell. Function Bar. Column Heading. Row Heading

Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi

RENCANA BIAYA PELAKSANAAN (RBP) YANG PALING MUNGKIN PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN BANTUAN

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

SIMULASI: Deterministik dan Monte Carlo

PEMBANGKIT RANDOM VARIATE

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

Regresi dengan Microsoft Office Excel

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mendukung penyusunan laporan tugas akhir. Landasan teori

-eq/(ha.tahun). Keluaran matriks emisi untuk tab unit perencanaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Simulation. Prepared by Akhid Yulianto, SE, MSC (Log) Based on Anderson, Sweeney, and Williams Thomson ΤΜ /South-Western Slide

BAB II MODEL Fungsi Model

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

nilai payoff dari Decision Tree, oleh karena itu dilakukanlah pendekatan dengan metode

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

Dasar-dasar Simulasi

Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK

SIMULASI ANTRIAN PELAYANAN BONGKAR MUAT KAPAL

STUDI KASUS : SIMULASI MODEL PERMINTAAN SUPERMARKET DENGAN TEKNIK MONTECARLO

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

Membuat grafik histogram dan polygon serta mencetaknya ke printer

ANALISIS REGRESI DENGAN EXCEL

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

OPERATION RESEARCH-1

BILANGAN ACAK. Metode untuk mendapatkan bilangan acak : 1. Metode Kongruen Campuran Rumus :

PENDUGAAN PARAMETER REGRESI LOGISTIK BINER DENGAN SPREADSHEET SOLVER (ADD-IN MICROSOFT EXCEL)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8

SIMULASI PERGERAKAN HARGA SAHAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE MONTE CARLO

BAB IV PEMBAHASAN. Model prediksi harga saham yang akan dibuat pada penelitian ini merupakan

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

Decision Support System. Indra Tobing

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PROBABILISTIK P

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pemilihan tempat di Kecamatan sentajo raya Kabupaten Kuantan Singingi. segi waktu dan biaya penulis merasa terjangkau.

PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO. Eka Iswandy 1 Novinaldi 2 ABSTRACT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN EXCEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan PT. Surya Wahana Fortuna.

BAB IV PEMBAHASAN. pertanyaan pada perumusan masalah. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini

TEKNIK SIMULASI MONTERCARLO STUDI KASUS DAN PENYELESAIAN. Prepared by Hanna Lestari, M.Eng

PEMETAAN ALTERNATIF INVESTASI MELALUI THE EFFICIENT FRONTIER CURVE DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO (STUDI KASUS: PT.

1.1 Latar Belakang Masalah

Nilai harapan suatu variabel acak x ditulis E (x) didefinisikan E (x) = Σ x. f (x) Var (x) = σ x 2 = E [ x E (x) ] 2 = E (x 2 ) { E (x) } 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bagaimana cara menyelesaikan persoalan Linier Programming and Integer Programming dengan

BAB IX SOLVER. Tujuan instruksional Khusus

Simulasi Monte-Carlo. Tom Huber, Erma Suryani, Pemodelan & Simulasi Wikipedia.

BAB III METODE PENELITIAN

#12 SIMULASI MONTE CARLO

APLIKASI STATISTIKA. Tri Indri Hardini

METODE NUMERIK 3SKS-TEKNIK INFORMATIKA-S1. Mohamad Sidiq PERTEMUAN-1

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Tahap analisis adalah tahap awal sebelum melakukan perancangan

BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

BAB 7 STATISTIK NON-PARAMETRIK

MODUL I PROGRAM DINAMIS

Fungsi di atas sesuai dengan apa yang kita butuhkan di dalam proses penunjang keputusan pada studi kasus di bawah ini:

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PERAMALAN DENGAN METODE DEKOMPOSISI. Metode peramalan yang biasanya dilakukan didasarkan atas konsep

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan solusi tersebut adalah sebagai berikut: harapan dan memiliki manfaat yang maksimal.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Pelatihan Singkat FINANCIAL MODELLING FOR NON FINANCE MANAGER. Workshop Financial Modelling 1

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

PENDAHULUAN Definisi: Contoh Kasus:

KULIAH ANALISIS STATISTIK DATA SIMULASI Tipe-tipe simulasi berdasarkan analisis output:

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

BAB II KEPUTUSAN INVESTASI

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pr { +h =1 = } lim. Suatu fungsi dikatakan h apabila lim =0. Dapat dilihat bahwa besarnya. probabilitas independen dari.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

Monte Carlo Simulation (1)

BAB III PEMBAHASAN

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Sampling dengan Simulasi Komputer

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

SIMULASI MONTE CARLO PADA PENENTUAN PERUBAHAN HARGA SAHAM ADHI.JK MELALUI PENDEKATAN PROSES WIENER DAN LEMMA ITÔ

Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Transkripsi:

(Risk Analysis Simulator) TUJUAN Membuat alat eksperimental, atau simulator, yang akan berlaku seperti sistem yang diinginkan dalam aspek yang pasti dan cepat, dengan biaya yang efektif. PERBANDINGAN ANTARA SIMULASI DENGAN OPTIMASI Pada model optimasi nilai dari variabel penentu merupakan output. Hal ini berarti model menyediakan sejumlah nilai untuk variabel keputusan yang akan memaksimumkan (atau meminimumkan) harga dari fungsi tujuan. Pada model simulasi nilai dari variabel keputusan merupakan input. Model mengevaluasi fungsi tujuan untuk beberapa buah nilai. KAPAN SIMULASI HARUS DILAKUKAN? Pada masa lalu simulasi dijadikan cara terakhir, yang hanya digunakan jika metode analitik tidak dapat menyelesaikan masalah. Namun pada saat ini simulasi merupakan salah satu alat yang sering digunakan untuk analisa kuantitatif. Mengapa model simulasi begitu populer? 1. Model analitik sulit diperoleh, tergantung dari faktor kerumitan dari setiap spesifikasi model, misalnya untuk model capital budgeting (penganggaran modal) meliputi tingkat permintaan yang bersifat tidak pasti, untuk model inventory (persediaan) meliputi tingkat persediaan yang tidak pasti. 2. Model analitik biasanya hanya digunakan untuk memprediksi/ memperkirakan rata-rata atau sesuatu yang bersifat steady-state (tidak berubah terhadap waktu). Dalam memodelkan dunia nyata perlu adanya kemungkinan variasi terhadap pengamatan, atau bagaimana melakukan pengamatan untuk data yang bervariasi. 3. Simulasi dapat dilakukan dengan bermacam-macam software, dari spreadsheet itu sendiri (Excel, Lotus), spreadsheet add-ins (Crystal Ball, @Risk), bahasa pemrograman komputer secara umum (PASCAL, C++) sampai dengan bahasa khusus untuk simulasi (SIMAN). Kemampuan model simulasi untuk mengatasi kerumitan, variasi pelaksanaan pengamatan, dan reproduksi perilaku yang berubah-ubah membuat simulasi itu menjadi alat yang sangat berguna (powerful). Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran 2010

SIMULASI DAN VARIABEL RANDOM Model simulasi seringkali digunakan untuk menganalisa suatu keputusan yang berisiko (decision under risk), dimana perilaku dari satu faktor atau lebih tidak diketahui dengan pasti. Contoh : permintaan produk untuk bulan depan, kembalinya modal investasi, jumlah truk yang akan tiba esok hari untuk bongkar muatan selama jam 8:00 dan 9:00 pagi dan sebagainya. Pada beberapa kasus, faktor yang tidak diketahui secara pasti dikenal sebagai variabel random. Perilaku variabel random digambarkan sebagai distribusi peluang (probability distribution). Simulasi jenis ini disebut Metode Riskan Simulator, seperti putaran rollet di Riskan Simulator, dimana dapat dianggap sebagai alat yang menimbulkan kejadian acak atau tidak pasti. MENGHASILKAN VARIABEL RANDOM Ada 2 jenis variabel random : Variabel random diskrit : sesuatu yang pasti (contoh bilangan bulat) Variabel random kontinu : dapat berupa bilangan pecahan (yang jumlah kemungkinannya tidak terbatas). Contoh penghasil variabel random : Game spinner (lihat Gambar 5.1) dapat digunakan untuk mensimulasikan permintaan. Misalnya 10% peluang permintaan sama dengan 8, 20% peluang permintaan sama dengan 9, 30% peluang permintaan sama dengan 10, 20% peluang permintaan sama dengan 11, 10% peluang permintaan sama dengan 12, 10% peluang permintaan sama dengan 13. Pada saat piringan berhenti, lihat sektor yang ditunjukkan, misalnya 9 berarti tingkat permintaan sama dengan 9. Gambar 1 Game Spinner 2

MENGGUNAKAN PEMBANGKIT ANGKA RANDOM PADA SPREADSHEET Meskipun game spinner mudah dimengerti, metode ini mempunyai kekurangan bila dilakukan percobaan ribuan kali atau jika prosesnya dilakukan dengan menggunakan komputer. Untuk alasan tersebut dikembangkan Random Number Generator (RNG) (pembangkit angka random) pada spreadsheet. Untuk menghasilkan tingkat permintaan, yang pertama dilakukan adalah menentukan range dari bilangan random untuk masing-masing permintaan yang mungkin. Total nilai yang dipilih untuk permintaan harus sama dengan peluang dari permintaan itu (lihat Tabel 5.1). Tabel 1 Hubungan Antara Bilangan Random dengan Tingkat Permintaan Demand Number Demand 0.0-0.09999 8 0.1-0.29999 9 0.3-0.39999 10 0.6-0.69999 11 0.8-0.89999 12 0.9-0.99999 13 RUMUS UNTUK MENGHASILKAN BILANGAN RANDOM Untuk menghasilkan bilangan random pada Excel digunakan rumus : INT(x y +1)*RAND()) Misalnya : INT (5*RAND()) akan memberikan bilangan random kontinu antara 0 dan 5, INT (8+5*RAND()) akan menghasilkan bilangan kontinu antara 8 dan 13 (yaitu lebih dari 12.99999 ). Tabel 2 Menggunakan RAND() Untuk Menghasilkan Permintaan Diskrit Values for RAND() =INT(8+5*RAND()) 0<=RAND()<0.2 8 0.2<=RAND()<0.4 9 0.4<=RAND()<0.6 10 0.6<=RAND()<0.8 11 0.8<=RAND()<1.0 12 3

RUMUS LAIN =-20*LN(1-RAND()) akan menghasilkan distribusi bilangan random eksponensial dengan rata-rata 20. =NORMINV(RAND(),1000,100) akan menghasilkan bilangan random berdistribusi normal dengan rata-rata 1000 dan standar deviasi 100 di Excel SIMULASI DENGAN SPREADSHEET ADD-INS RISKAN SIMULATOR June Wilson adalah seorang manajer pengembangan produk baru, dimana sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk penambahan dalam daftar alat berat PROTRAC. Biaya yang diperlukan untuk model G-9 (dimana di dalamnya tercakup pembelian beberapa peralatan baru, pelatihan karyawan baru dan sebagainya) diperkirakan $150.000. Produk baru akan dijual dengan harga $35.000 per unit. Biaya perbaikan tiap tahun diperkirakan $15.000. Variabel biaya sebesar 72% dari revenue tiap tahun. Depresiasi peralatan baru sebesar $10.000 per tahun setelah 4 tahun masa produksi yang diharapkan dari G-9. Nilai sisa dari peralatan setelah 4 tahun adalah tidak pasti, June memperkirakannya sama dengan 0. Biaya modal dari PROTRAC adalah 10% dan tingkat pajak 34%. (1) Berapakah expected value dari NPV? (2) Berapa kemungkinan NPV diasumsikan mempunyai nilai negatif? SIMULASI DENGAN SPREADSHEET ADD-INS RISKAN SIMULATOR Untuk menjawab dua pertanyaan diatas, maka perlu dibuat modelnya terlebih dahulu seperti yang telihat pada gambar 2. Gambar 2 Spreadsheet Wilson dengan Permintaan yang Dipilih Secara Random 4

MENGEVALUASI PROPOSAL 1. Klik pada sel B21 (sel NPV). 2. Klik pada menu ORBS Define Cell. 3. Klik menu ORBS Preferences dan ubah Trial menjadi 1000. Gambar 3 Kotak dialog preferensi 4. Kemudian pilih menu ORBS Run dan setelah ORBS melakukan 1000 iterasi akan muncul sheet baru dengan nama Result. Dalam sheet Result terdapat tabel distribusi frekuensi beserta grafik dan deskriftif statistik. 5

Gambar 4 Hasil dari simulasi ORBS Downside Risk dan Upside Risk June juga ingin mengetahui kemungkinan terbaik dan terburuk. Pada tampilan yang sama (Gambar 4), NPV terbesar adalah $49,068 dan yang terkecil adalah (24,156). Hal ini memberi June ide yang lebih baik tentang jangkauan NPV yang mungkin terjadi ($73,224). Pada Gambar 5 dapat dilihat berapa persen kemungkinan NPV akan negatif yaitu 19,7%. 6

Gambar 5 Persentase ORBS IKHTISAR Berikut ini merupakan kesimpulan dan komentar dari beberapa aspek yang telah dibahas adalah sebagai berikut : 1. Simulator spreadsheet memerlukan parameter dan keputusan sebagai input dan hasil perhitungan sebagai suatu output. 2. Masing-masing iterasi dari simulator spreadsheet (untuk parameter dan keputusan yang sama) akan menghasilkan nilai yang berbeda. 3. Penambahan jumlah iterasi dari spreadsheet simulator (untuk parameter yang sama) biasanya akan memperbaiki akurasi dari estimasi "expected value" pada hasil perhitungan. Jika digunakan 1000 atau 5000 percobaan pada simulasinya, maka avarage profit untuk masing-masing jumlah pemesanan akan cenderung lebih mendekati expected profit yang sebenarnya. 4. Pada simulasi tidak ada keyakinan bahwa telah ditemukan keputusan yang optimal, meskipun telah digunakan interval keyakinan 95% atau 99% yang secara statistik berarti telah cukup dilakukan percobaan. Keyakinan yang kurang dari 100% ini disebabkan simulasi hanya dapat memberikan estimasi yang diharapkan efektif dan bukan nilai eksak karena inputnya berupa bilangan random. 7

5. Manajemen perlu menaksir empat faktor utama dalam studi simulasi : a. Apakah model bisa mewakili esensi dari permasalahan yang sebenarnya? b. Apakah pengaruh kondisi awal dan akhir dari simulasi perlu diperhitungkan? c. Apakah percobaan sudah cukup dilakukan untuk masing-masing keputusan sehingga average value dari perhitungan yang dilakukan merupakan indikasi bagi expected value yang sebenarnya? d. Apakah keputusan telah cukup dievaluasi sehingga jawaban terbaik yang ditemukan cukup dekat ke nilai optimum? 8