TEKNIK SIMULASI MONTERCARLO STUDI KASUS DAN PENYELESAIAN. Prepared by Hanna Lestari, M.Eng

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEKNIK SIMULASI MONTERCARLO STUDI KASUS DAN PENYELESAIAN. Prepared by Hanna Lestari, M.Eng"

Transkripsi

1 TEKNIK SIMULASI MONTERCARLO STUDI KASUS DAN PENYELESAIAN Prepared by Hanna Lestari, M.Eng TEKNIK INDUSTRI UDINUS-,,2013

2 BAB I PENDAHULUAN I.1. Studi Kasus PT. SPOTLIGHT merupakan perusahaan pembuat lampu variasi motor yang berproduksi untuk memenuhi permintaan ( make to order ) dari dealer, bengkel, atau bahkan para distributor. Karena itu, maka banyaknya lampu yang diproduksi tergantung dari permintaan pasar. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1999, dan saat ini baru bisa menguasai pasar beberapa kota besar di Indonesia. Untuk dapat meningkatkan pangsa pasarnya, PT. SPOTLIGHT mencoba untuk menganalisis kebijakan produksinya dengan menggunakan metode simulasi berdasarkan informasi-informasi yang didapat pihak manajemen. PT. SPOTLIGHT memproduksi 3 jenis lampu variasi, yaitu : Xenon Blue, Halogen White, dan lampu biasa. Dalam pemasarannya, masing-masing lampu tersebut sudah dipasangkan pada kap bereflektor besar. Kap tersebut tidak dibuat sendiri oleh PT. SPOTLIGHT tapi disubkontrakkan kepada perusahaan khusus pembuat kap. Setelah dilakukan penelitian, ternyata pihak manajemen menemukan masalah yaitu pada suplai bahan baku gas pengisi lampu. Dalam pengiriman bahan baku sering terjadi kebocoran gas ( gas loss ) sehingga mengakibatkan berkurangmya jumlah bahan baku yang sampai ke perusahaan. Karena bahan baku berkurang maka lampu yang dihasilkan ikut berkurang. Pengiriman bahan baku mengunakan mobil van yang disediakan oleh pihak supplier. Supplier tersebut menyediakan 3 ( tiga ) buah van yaitu Van A, B, dan C. Karena supplier tidak hanya memenuhi permintaan dari PT. SPOTLIGHT saja, maka pengunaan van untuk mengirim bahan baku ke PT. SPOTLIGHT tidak bisa dipastikan, tergantung van mana yang sedang menganggur. Hal itu berdampak pada penetapan harga pokok produksi yang berbeda-beda yang bergantung pada jenis van yang digunakan. Perusahaan akan mengharapkan harga jual produknya sebesar 20% dari biaya pokok produksi. Setelah itu perusahaan masih harus membayar pajak pendapatan sebesar 8%. Nilai buku awal untuk mesin-mesin dan gedung sebesar Rp dan nilai buku

3 diakhir periode sebesar Rp Dari kondisi diatas perusahaan ingin mengetahui apakah produksi lampu motor variasi dapat menghasilkan benefit dimasa depan. Kemudian pihak manajemen mendapatkan beberapa informasi yang bisa digunakan untuk perbaikan kebijakan perusahaan dimasa depan, yaitu: 1. Pihak perusahaan meminta agar bahan baku diantarkan dua kali dalam seminggu. Supplier menetapkan harga khusus untuk pemesanan semacam ini 2. Perusahaan menemukan supplier baru. Supplier ini mempunyai van yang dapat mereduksi loss pengiriman bahan baku. Dari permasalahan diatas, anda sebagai seorang analis sistem diminta untuk : a. Menghitung proyeksi keuntungan perusahaan selama 50 minggu kedepan dengan mengunakan model Simulasi Monte Carlo, dengan sebelumnya membuat model matematis untuk menghitung keuntungan bruto perusahaan dengan melibatkan seluruh variable terkait pada permasalahan diatas. Kemudian baru tentukan Net Income Cash Flownya. b. Membuat dua model alternatif berdasarkan informasi yang didapat tersebut dan memilih salah satu model yang paling tepat untuk diimplementasikan berdasarkan kriteria NPV jika diketahui investasi awal Rp dan tingkat bunga yang diinginkan perusahaan 20 %. I.2. Manfaat dan Tujuan Penyelesaian Kasus 1. Praktikan dapat memahami konsep dasar Pemodelan Sistem dan simulasi Monte carlo 2. Memperkenalkan macam-macam distribusi, pengbangkitan bilangan random langkahlangkah pengujian hipotesis dan validasi model. 3. Praktikan dapat memahami konsep analisa kebijakan. 4. praktikan dapat membuat interprestasi dan membuat kebijakan dari hasil simulasi yang dilakukan berdasarkan kriteria investasi finansial.

4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Teori Monte Carlo dan Analisa Kebijakan Bisnis Simulasi Monte Carlo sering digunakan untk melakukan analisa keputusan pada situasi yang melibatkan resiko yang melibatkan beberapa parameter untuk dilakukan pertimbangan secara simultan. Metode ini dapat digunakan secara luas karena didasarkan pada proses simulasi dengan pilihan kemungkinan secara random. Metode ini mengasumsikan pola kejadian variabel perhitungannya pada dua model distribusi, yaitu distribusi normal dan uniform. Asumsi ini dapat melemahkan suatu kasus yang mempunya pola distribusi diluar kedua asumsi diatas, namun dengan sedikit melakukan usaha manipulasi statisik dengan melakukan transformasi data mentah pada variabel yang bersangkutan untuk diubah untuk memenuhi dua asumsi distribusi tersebut dapat dilakukan dengan sederhana. Didalam operasionalnya, Monte Carlo melibatkan pemilihan secara acak terhadap keluaran masing-masing secara berulang sehingga diperoleh solusi dengan nilai pendekatan tertentu. Adapun langkah-langkah pembuatan model simulasi Monte carlo adalah sebagai berikut : 1. Formulasi masalah, dalam tahap ini ditentukan masalah apa saja yang akan dibahas dan ditentukan batasan-batasan masalah.. 2. Pembuatan model simulasi Monte Carlo, dalam tahap ini kita membuat model dan menentukan parameter-parameter model, variabel, hubungan antar bagian model. 3. Pembuatan distribusi untuk variabel, dalam tahap ini kita menetapkan distribusi probabillitas untuk variabel-variabel utama. Dalam tahap ini juga menggunakan teori probabilitas. 4. Ubah distribusi probabilitas menjadi distribusi kumulatif. Hal ini untuk menentukan bahwa hanya satu variabel akan diasosiasikan dengan satu bilangan acak. 5. Simulasikan model. Dalam mensimulasikan model terlebih dahulu ditentukan :

5 a. Aplikasi aturan keputusan b. Pembangkitan bilangan-bilangan acak. 6. Evaluasi strategi model. Pada tahapini kita melakukan evaluasi terhadap model apakah sudah menyerupai sistem nyata. 7. Periksa apakah diperlukan adanya perbaikan model. Pada tahap ini apabila ternyata diperlukan adanya pergantian model dikarenakan model tidak sesuai dengan sistem nyata, maka dilakukan perbaikan ( pengulangan ) formulasi masalah. 8. Keputusan. Keputusan diambil apabila model sudah sesuai dengan sistemnyata. 9. Selesai. Pembuatan model simulasi Monte Carlo selesai. Proses pengambilan keputusan dalam lingkungan yang melibatkan resiko dan ketidak pastian umumnya tidak terjadi secara rutin dengan demikian tingkat kepentingan yang terjadi juga lebih tinggi dibandingkan dengan proses keputusan yang bersifat berulang dalam lingkungan yang terkendali, untuk menterjemahkan hal ini, digunakan model simulasi Monte Carlo untuk mengamati perubahan yang diakibatkan penerapan kebijakan tertentu dalam suatu sistem, kemudian pemodel ( biasanya para manajer ) dapat mempelajari reaksi sistem dengan input yang berubah-ubah. Dengan demikian pemodel/manajer dapat merancang kebijakan dan mengambil keputusan dengan lebih baik Pada tugas akhir Monte Carlo ini, kita akan merancang suatu model kebijakan yang melibatkan analisa investasi untuk pengambilan keputusan apakah suatu kebijakan layak diterapkan dan kebijakan mana yang lebih baik ditinjau dari aspek finansialnya selain tentunya juga menggunakan tehnik statistika dalam melakukan perbandingan output kebijakan yang dibuat pada proses desain eksperimen. Seorang manajer harus melakukan suatu analisa kelayakan sebelum dia memutuskan pemilihan suatu alternatif proyek, oleh karena itu analisa kelayakan investasi sangat diperlukan dalam melakukan analisa baik secara teknis maupun secara ekonomis. Selain itu adapula faktor yang terlibat dalam suatu proyek terutama proyek investasi yaitu faktor waktu dan resiko. Pada jenis investasi tertentu faktor waktu lebih berperan, sementara pada jenis investasi lain faktor resiko lebih dominan.

6 Yang dimaksud dengan analisa kelayakan investasi adalah suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu proyek bisnis itu dilaksanakan. Maksud layak ( atau tidak layak ) disini adalah perkiraan bahwa proyek itu akan dapat ( atau tidak dapat ) menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dioperasikan. Mengenai pengertian untung itu sendiri berbeda antara pihak yang berorientasi pada keuntungan ekonomi dan non-ekonomi.

7 II.2. Flowchart Penyelesaian Kasus

8 II.3. Pengumpulan Data Dari studi kasus didapatkan data-data sebagai berikut : 1. Data permintaan lampu untuk kota A dan kota B dalam 50 minggu terakhir sebagai berikut : Demand Minggu Kota A Kota B

9

10 2. Data loss bahan baku untuk 50 minggu terakhir sebagai berikut : Loss bahan baku Minggu ( dalam % )

11

12 3. Data penggunaan van yang digunakan untuk mengirimkan bahan baku ke PT. SPOTLIGHT selama 50 minggu terakhir : Van yang Minggu digunakan

13

14 4. Harga Pokok Produksi berdasarkan jenis van yang digunakan : Jenis Van Kapasitas ( liter ) HPP van per lot Van Van Van Harga khusus untuk pemesanan yang telah ditetapkan oleh supplier : Jenis Van Harga Van Van Van Reduksi loss pengiriman bahan baku oleh supplier baru : Loss BB Jenis Van ( dalam % ) Van X 5 Van Y 7 Van Z 8 7. Perubahan HPP akibat penggunaan van dari supplier baru : Jenis Van HPP Van X Van Y Van Z

15 1. Persiapan Data dan Penentuan Distribusi Permintaan Permintaan loss van yg kota A kota B bahan baku (dlm %) digunakan

16 Generating Probability Distribution for Permintaan Kota A Permintaan Cumulative Relative Cumulative Relative kota A Frequency Frequency Probability Probability ,22 0, ,3 0, ,7 0, ,78 0, ,22 Total 50 1 Generating Probability Distribution for Permintaan Kota B Permintaan Cumulative Relative Cumulative Relative kota B Frequency Frequency Probability Probability ,06 0, ,22 0, ,76 0, ,92 0, ,08 Total 50 1

17 Jenis Van Cumulative Relative Cumulative Relative Frequency Frequency Probability Probability ,52 0, ,86 0, ,14 total Descriptives Statistic loss bb Mean 17,12 Standard Error 0, Median 20 Mode 20 Standard Deviation 6, Sample Variance 47, Kurtosis -0, Skewness -0, Range 25 Minimum 5 Maximum 30 Sum 856 Count 50 Smallest(1) 5 3. Penentuan Kelas Penentuan Interval Kelas n 50 max 30 min 5 log n 1,7 k 6,6 6 Class Int 4,2 5 Class Limit Frek kumulatif frek relatif Probabilitas 5 9, ,12 9,2 13, ,14 13,3 17, ,2 17,5 21, ,24 21,7 25, ,18 25,8 30, ,

18 Bahan Baku Loss probabilitas 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0, Frekuensi Series1 Series2 Series3 Series4 Series5 Series6 4. Uji Chi Square Class Limit Class Boundaries Oi P(b) P(a) P Ei 5 9,1 4,95 9, , , , ,2 13,2 9,15 13,25 7 0, , , , ,3 17,4 13,25 17, , , , , ,5 21,6 17,45 21, , , , , ,1 25,7 21,05 25,75 9 0, , , , , ,75 30,05 6 0, , , Diperoleh: Nilai rata rata : 17,12 Standart deviasi : 6,89 Chi-Square Hitung : Chi-Square Tabel : 11,07 Result Analysis : H 0 : Relative Prob. Fits to Normal Distribution H 1 : Relative Prob. Fitless to Normal Distribution If X 2 counted > X 2 Tables, H0 would be refused If X 2 counted < X 2 Tables, H0 would be accepted Result : Relative Probability : FIT with Normal Distribution

19 BAB III PEMBAHASAN III.1. Penyelesaian Studi Kasus 1. Pembangkitan Bilangan Random a. Distribusi Permintaan Lampu Kota A Permintaan Cumulative Relative Random Number KOTA A Probability Probability Generation 200 0,22 0,22 0 to ,3 0, to ,7 0,4 300 to ,78 0, to , to 999 Ket : Jika pembangkitan bilangan random mendapat nilai 200 berarti bilangan random tersebut berada dalam interval Yang artinya nilai dari bilangan random tersebut adalah 200. VLOOKUP TABLE b. Distribusi Permintaan Kota B Permintaan Cumulative Relative Random Number KOTA B Probability Probability Generation 160 0,06 0,06 0 to ,22 0,16 60 to ,76 0, to ,92 0, to ,

20 Ket : Jika pembangkitan bilangan random mendapat nilai 160 berarti bilangan random tersebut berada dalam interval Yang artinya nilai dari bilangan random tersebut adalah 160. VLOOKUP TABLE c. Distribusi Van Yang Digunakan Van Cumulative Relative Random Number Probability Probability Generation 1 0,52 0,52 0 to ,86 0, to , to 999 Ket : Jika pembangkitan bilangan random mendapat nilai 0.52 berarti bilangan random tersebut berada dalam interval Yang artinya nilai dari bilangan random tersebut adalah VLOOKUP TABLE

21 III.2. Analisa Hasil Simulasi Sebelum Pengembangan Setelah menghitung proyeksi keuntungan bruto perusahaan 50 minggu kedepan (thn ke tiga) dengan menggunakan model simulasi montecarlo dengan sebelumnya membuat model matematis untuk menghitung keuntungan bruto perusahaan dengan melibatkan seluruh variabel terkait pada permasalahan diatas, maka didapat data sebagai berikut: 1. Rata-rata keuntungan kotor Rp Total Keuntungan Kotor : ,00 : Rp ,00 Total Tender Rata-rata keuntungan sebelum pajak Rp Total laba Sebelum pajak : ,00 : Rp ,00 Total Tender Rata-rata keuntungan setelah pajak Rp Total Laba Setelah Pajak : ,00 : Rp ,00 Total Tender Rata-rata Net Income Cash Flow Rp Total NICF : ,00 : Rp ,00 Total Tender Rata-rata beban pajak Rp Total Beban Paak : ,00 : Rp ,00 Total Tender 50

22 III.3. Pembuatan Model Pengembangan Pengembangan 1 Pada pengembangan pertama ini Perusahaan meminta agar bahan baku diantarkan dua kali dalam seminggu.suplier memberikan harga khusus untuk pemesanan semacam ini, dengan harga: Jenis Van Harga Van Van Van Pengembangan 2 Pada pengembangan kedua ini Perusahaan menemukan suplier baru. Suplier ini mempunyai van yang dapat mereduksi loss pengiriman bahan baku, yaitu sebagai berikut: Jenis van Loss BB Van X 5% Van Y 7% Van Z 8% Tetapi penggunaan van baru ini dikenai biaya baru yang mengakibatkan berbahnya HPP menjadi: Jenis van HPP Van X Van Y Van Z

23 III.4. Analisa Hasil Simulasi Setelah membuat dua model alternatif berdasarkan informasi yang didapat akan dipilih salah stu model alternatif yang terbaik untuk diimplementasikan berdasarkan NPV dan IRR jika diketahui investasi awal Rp ,- dan tingkat bunga yang diinginkan 20% sebagai berikut: NPV Investasi Awal Model Pengembangan Pengembangan Minggu Awal I II 1 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 2 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 3 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 4 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 5 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 6 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 7 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 8 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 9 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 10 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 11 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 12 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 13 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 14 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 15 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 16 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 17 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 18 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 19 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 20 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 21 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 22 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 23 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 24 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 25 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 26 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 27 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 28 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 29 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 30 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

24 31 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 32 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 33 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 34 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 35 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 36 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 37 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 38 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 39 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 40 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 41 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 42 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 43 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 44 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 45 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 46 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 47 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 48 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 49 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 50 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 i% 20% NPV Rp ,81 Rp ,39 Rp ,18 Dari hasil NPV dimana metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih pada masa yang akan datang.dari hasil perbandingan antara simulasi model awal,pengembangan 1 dan pengembangan 2,dimana NPV psitif menunjukan bahwa proyek tersebut layak untuk dijalankan.model NPV yang terbesar dianggap sebagai model kebijakan paling baik secara kriterian investasi.maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan 1 adalah yang paling baik secara kriterian investasi. Dengan nilai sebesar Rp ,39.

25 IRR Model Pengembangan Pengembangan Tender Awal I II Investasi Awal Rp ( ,00) Rp ( ,00) Rp ( ,00) 1 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 2 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 3 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 4 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 5 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 6 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 7 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 8 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 9 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 10 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 11 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 12 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 13 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 14 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 15 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 16 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 17 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 18 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 19 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 20 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 21 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 22 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 23 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 24 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 25 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 26 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 27 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 28 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 29 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 30 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 31 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 32 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 33 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 34 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 35 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 36 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 37 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

26 38 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 39 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 40 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 41 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 42 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 43 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 44 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 45 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 46 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 47 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 48 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 49 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 50 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 MARR 20% IRR 12% 45% 18% Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai investasi sekarang dengan nilai penerimaan kas bersih pada masa yang akan datang.perhitungan nilai IRR dari suatu proyek industri dilakukan secara coba-coba (trial and error) melalui suatu proses bertahap, bukan secara langsung sebagaimana perhitungan NPV.Dari hasil perbandingan antara simulasi model awal,pengembangan 1 dan pengembangan 2,dimana nilai IRR actual lebih besar dari IRR estimasi menunjukan proyek layak untuk dijalankan.model yang memiliki nilai IRR terbesar dianggap sebagai model kebijaksanaan terbaik menurut kriteria suku bunga pengembalian. Didapat bahwa nilai terbasar adalah pada pengembangan 2, dangan nilai sebesar 45%.

27 Uji Anova Dari hasil NPV model awal, NPV pengembangan 1,dan NPV pengembangan 2 diuji anova yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara hasil simulasi model awl dengan hasil simulasi model pengembangan. JKT Rp ,00 JKA Rp ,00 JKG Rp ,00 S1^2 4,80779E+17 S2^2 3,54373E+15 Fhitung 135, F tabel 3, Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara model awal dengan pengembangan 1 dan 2 Hi : Ada perbedaan yang signifikan antara model awal dengan pengembangan 1 dan 2 Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima Karena F hitung > F tabel yaitu 135,67 > 3,057 maka Ho ditolak artinya ada perbedaan yang signifikan antara model awal dengan pengembangan 1 dan 2 Dari analisa diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan layak untuk melakukan pengembangan dengan menggunakan pola pengembangan 2.

28 BAB IV Kesimpulan dan Saran IV.1. Kesimpulan 1. Dari model yang akan dipilih adalah model yang memiliki NPV positif dan IRR terbesar. 2. Dari model sebelum pengembangan dan model pengembangan 1 dan model pengembangan 2,agar perusahaan mendapat keuntungan yang maksimal maka model yang terpilih adalah model pengembangan 1 dengan keuntungan Rp ,39. IV.2. Saran Sebaiknya perusahaan tetap melakukan penelitian diluar alternatif diatas sehingga dapat memungkinkan hasil pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan model awal serta perusahaan dapat memksimalkan keuntungan lebih banyak lagi.

Simulasi Monte Carlo

Simulasi Monte Carlo Simulasi Monte Carlo Simulasi Monte Carlo Simulasi monte carlo melibatkan penggunaan angka acak untuk memodelkan sistem, dimana waktu tidak memegang peranan yang substantif (model statis) Pembangkitan

Lebih terperinci

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES

SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES SIDANG TUGAS AKHIR ANALISIS ELAYAKAN USAHA MAKANAN TRADISIONAL PEPES Pembimbing: Agus Riyanto, MT Oleh: Winda Octaviany 1.03.08.010 Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Berbagai usaha pada saat ini

Lebih terperinci

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI

BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI BAB III SIMULASI PENGGUNAAN PERTIDAKSAMAAN PADA DISTRIBUSI 3.1 Pendahuluan Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai pertidaksamaan Chernoff dengan terlebih dahulu diberi pemaparan mengenai dua pertidaksamaan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha

Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA

Lebih terperinci

Bab V Hasil dan Pembahasan

Bab V Hasil dan Pembahasan Bab V Hasil dan Pembahasan V.1 Hasil Pengujian Model Dari pengujian model dengan simulasi yang dilakukan sebanyak 10.000 iterasi yang merupakan iterasi terpilih, diperoleh hasil-hasil sebagai berikut:

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000:

Langkah-Langkah Perhitungan Berikut diberikan data penjualan mobil Bima selama tahun 2000: BAB 1 STATISTIK DESKRIPTIF Statistik deskriptif lebih berhubungan dengan pengumpulan dan peringkatan data, serta penyajian hasil peringkasan tersebut. Data statistik yang bisa diperoleh dari hasil sensus,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata laksana BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini adalah PT Rajawali. Adapun hal yang akan dibahas antara lain sejarah singkat, kegiatan, struktur organisasi, serta tata

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan simpanan material yang berupa bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Dari sudut pandang sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan

Lebih terperinci

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi

Lebih terperinci

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI

PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI PEMILIHAN KEBIJAKAN SISTEM PENGGANTIAN SPARE PART PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI Asep dan Abdulah Shahab Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF

REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF REVIEW BIOSTATISTIK DESKRIPTIF POKOK BAHASAN 1. Konsep statistik deskriptif 2. Data dan variabel 3. Nilai Tengah (Ukuran Pusat), posisi dan variasi) pada data tunggal dan kelompok 4. Penyajian data 5.

Lebih terperinci

Sampling Theory. Spiegel, M R, Schiller,J. Schaum's outline of probability and statistics.third Edition. United State: McGraw Hill ;2009.

Sampling Theory. Spiegel, M R, Schiller,J. Schaum's outline of probability and statistics.third Edition. United State: McGraw Hill ;2009. Sampling Theory Spiegel, M R, Schiller,J. Schaum's outline of probability and statistics.third Edition. United State: McGraw Hill ;2009. Pengertian Sampling O Teknik sampling adalah bagian dari metodologi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang

BAB 4 PEMBAHASAN. PT. PLN (Persero) Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang BAB 4 PEMBAHASAN P. PLN (Persero Udiklat Jakarta merupakan lembaga pendidikan yang memiliki fungsi untuk meningkatkan kompetensi SM Pegawai P. PLN (Persero. Selayaknya tempat pelatihan dan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

Monte Carlo. Prihantoosa Toosa

Monte Carlo. Prihantoosa  Toosa Monte Carlo Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@teknosoftmedia.com Pendahuluan Simulasi Monte Carlo dikenal dengan intilah sampling simulation atau Monte Carlo Sampling Technique Istilah Monte Carlo pertama

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO

ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO Rizki Hari Wahyunarso 1), Tri Joko Wahyu Adi 2), dan Farida Rachmawati 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut

Lebih terperinci

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1

TENTANG UTS. Penentuan Cadangan, hal. 1 TENTANG UTS Soal 1: Jawaban umumnya tidak fokus atau straight ke pertanyaan/ masalah yang diajukan. Key words dalam pertanyaan di atas tekanan saturasi, sedangkan dalam banyak jawaban di bawah tekanan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan

Mulai. Merancang bentuk Alat. Menggambar dan menentukan dimensi alat. Persiapan bahan dan alat. Mengukur bahan yang akan digunakan 41 Lampiran 1. flowchart penelitian Mulai Merancang bentuk Alat Menggambar dan menentukan dimensi alat Persiapan bahan dan alat Mengukur bahan yang akan digunakan Memotong bahan yang digunakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data yang didapat dari bulan Mei 2007 sampai bulan Juli 2007 yaitu berupa data-data yang berkaitan dengan perencanaan

Lebih terperinci

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2006-2013 INDAH AYU PUSPITA SARI 14213347/3EA16 Sri Rakhmawati, SE.,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengujian Hasil Analisis dengan Back Testing (LR) - Tentukan nilai T, V dan α - Hitung nilai - Bandingka LR dengan CV pada α tertentu - Kesimpulan uji Membandingkan Actual Loss dengan Metode Standar dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 69 LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN 70 71 72 73 74 LAMPIRAN 2 SURAT KETERANGAN VALIDASI EXPERT JUDGEMENT 75 76 77 78 79 LAMPIRAN 3 INSTRUMEN PENELITIAN 80 ANGKET PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009 Dengan Materi: STATISTIKA DESKRIPTIF Presented by: Andi Rusdi, S.Pd. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE Parepare, 2009 STATISTIK DESKRIPTIF Metode statistik adalah prosedur-prosedur yang yang digunakan

Lebih terperinci

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan di Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive), dengan pertimbangan

Lebih terperinci

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS

HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS HASIL PENGOLAHAN DATA DENGAN PERANGKAT SPSS 1. KARAKTERISTIK DATA PENELITIAN Statistics WAKTU WAKTU WAKTU TINGGAL BAK TINGGAL BAK WAKTU TINGGAL BAK KUALITAS DEBIT LIMBAH SEDIMEN AWAL ANAEROB TINGGAL BAK

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS Pelaksanaan dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang telah dijelaskan pada Bab 3, terhadap faktor-faktor investasi Teknologi Informasi yang berpengaruh

Lebih terperinci

Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi

Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi Detail Tugas Besar Mata Kuliah Pemodelan dan Simulasi Buatlah aplikasi program untuk menyelesaikan kasus permasalahan dibawah ini, dengan menggunakan software aplikasi yang kalian mampu gunakan, interfacing

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id I. Pentinnya Studi Kelayakan Usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS ITALIC 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN TNR 14 BOLD 1.1 Latar Belakang (1 halaman. min 4 paragraf.) TNR 12 SPACE 2.0 BEFORE AFTER 0 MARGIN 3,4,3,3 KERTAS A4 TULISAN INGGRIS 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Persediaan Menurut Jacob, Chase, Aquilo (2009: 547) persediaan merupakan stok dari beberapa item atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan untuk produksi. Sedangkan

Lebih terperinci

Uji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha

Uji Validitas I. Case Processing Summary N % Cases Valid Excluded a Total Reliability Statistics Cronbach's Alpha Uji Validitas I Case Processing Summary N % Cases Valid 19 95.0 Excluded a 1 5.0 Total 20 100.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.971 41 Item Statistics Mean Std. Deviation N PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Heterokidastisitas Dalam uji white, model regresi linier yang digunakan dalam penelitian ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residualnya. Kemudian

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pokok Bahasan Variabel Acak Pola Distribusi Masukan Pendugaan Pola Distribusi Uji Distribusi

Lebih terperinci

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan Skala Pengukuran Nominal (dapat dikelompokkan, tidak punya urutan) Ordinal (dapat dikelompokkan, dapat diurutkan, jarak antar nilai tidak tetap sehingga tidak dapat dijumlahkan) Interval (dapat dikelompokkan,

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 2, Desember 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Simulasi Monte Carlo dan Animasi Operasinya

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a LAMPIRA Case Processing Summary Cases Missing Total Total Penerapan Kewaspadaan Standar 205 100.0% 0 0.0% 205 100.0% Descriptives Statistic Std. Error Mean 232.44.365 95% Confidence Interval for Mean Lower

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING

FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING FORMAT LAPORAN MODUL V DISTRIBUSI SAMPLING ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN (kata pengantar) 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penulisan

Lebih terperinci

STATISTIKA DESKRIPTIF

STATISTIKA DESKRIPTIF STATISTIKA DESKRIPTIF 1 Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistika untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisis data kuantitatif secara deskriptif. Statistika inferensia

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values

Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi. Class Levels Values 63 Lampiran 1 Hasil ANOVA dan Uji Lanjut Duncan untuk pengaruh homogenisasi terhadap stabilitas emulsi Class Levels s factor 1 factor 3 3 Rpm10000 Rpm8000 Rpm6000 Waktu1 Waktu3 Waktu4 Source DF Sum of

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI DAN DATA PENELITIAN 3.1 Pengantar Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian kasus karena dengan rancangan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang mendalam, akurat, lengkap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. sarung tangan kain dan sarung tangan karet. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Perusahaan PT. Delijaya Global Perkasa merupakan perusahaan bisnis keluarga yang bergerak dibidang industry sarung tangan. Perusahaan ini menghasilkan produk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table LAMPIRAN Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table Umur Penderita Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid < 15 tahun 8 3.1 3.1 3.1 15-54 tahun 155 59.8 59.8 62.9 > 54 tahun 96 37.1 37.1

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel

Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Statistik Deskriptif dengan Microsoft Office Excel Junaidi, Junaidi I. Prosedur Statistik Deskriptif pada Excel Statistik deskriptif adalah statistik yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Teknik yang digunakan

Lebih terperinci

(Risk Analysis Simulator)

(Risk Analysis Simulator) (Risk Analysis Simulator) TUJUAN Membuat alat eksperimental, atau simulator, yang akan berlaku seperti sistem yang diinginkan dalam aspek yang pasti dan cepat, dengan biaya yang efektif. PERBANDINGAN ANTARA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan. Perusahaan memproduksi berbagai

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO. Eka Iswandy 1 Novinaldi 2 ABSTRACT

PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO. Eka Iswandy 1 Novinaldi 2 ABSTRACT PEMODELAN DAN SIMULASI DALAM MENENTUKAN JUMLAH PENJUALAN PRODUK MOTOR DENGAN METODE MONTE CARLO Eka Iswandy Novinaldi ABSTRACT Selling is an activity that is increasingly important and is a factor that

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran

A. Kerangka Pemikiran III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan

Lebih terperinci

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8

Journal of Informatics and Technology, Vol 1, No 4, Tahun 2012, p 1-8 PREDIKSI PENDAPATAN PEMERINTAH INDONESIA MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO Afry Rachmat, Sukmawati Nur Endah, Aris Sugiharto Program Studi Teknik Informatika, Universitas Diponegoro afry.rachmat27@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KEBERADAAN JENTIK Aedes aegypti DAN PELAKSANAAN 3M PLUS DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DBD DI LINGKUNGAN XVIII KELURAHAN BINJAI KOTA MEDAN TAHUN 2012 A. Karakteristik Responden

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pengertian Data Pengertian data menurut Webster New World Dictionary, Data adalah things known or assumed, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap. Diketahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemodelan dan Simulasi Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Pemodelan dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE

HASIL ANALISA DATA ROE LDA DA SDA SG SIZE HASIL ANALISA DATA STATISTIK DESKRIPTIF Date: 06/15/16 Time: 11:07 Sample: 2005 2754 ROE LDA DA SDA SG SIZE Mean 17.63677 0.106643 0.265135 0.357526 0.257541 21.15267 Median 11.00000 0.059216 0.251129

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA JASA PENGGILINGAN DAGING DI KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA JASA PENGGILINGAN DAGING DI KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PENDIRIAN USAHA JASA PENGGILINGAN DAGING DI KABUPATEN JEMBER JAWA TIMUR ¹Heri Istanto, ²Isti Fadah, ²Hadi Paramu ¹Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Jember ²Dosen Pasca Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho 8 LAMPIRAN Struktur Organisasi PT. Soho 83 LAMPIRAN Perhitungan Jumlah Sampel Minimum Menurut Sritomo (995, p 84), untuk menetapkan jumlah observasi yang seharusnya dibuat (N ) maka disini harus diputuskan

Lebih terperinci

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi

EVALUASI EKONOMI. Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi : Modal yang ditanam Biaya produksi Analisis ekonomi 1. Modal yang ditanam A.Modal tetap, meliputi : letak pabrik gedung utilities pabrik

Lebih terperinci

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven.

Kasus di atas dapat diselesaikan menggunakan analisis breakeven. I. Analisis Break-Even Analisis break-even merupakan salah satu teknik analisis ekonomi yang berguna dalam menghubungkan biaya variabel total (TVC) dan biaya tetap total (TFC) terhadap output produksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan perumahan merupakan kumpulan atau kelompok rumah yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan di lokasi penanaman JUN Unit Usaha Bagi Hasil- Koperasi Perumahan Wanabakti Nusantara (UBH-KPWN) Kabupaten Bogor

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini penulis akan meneliti kelayakan pembukaan kantor cabang PT Trust Line Marine dalam bidang Keagenan kapal dan perluasan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka 48 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Dari data-data sekunder berupa laporan keuangan yang telah diperoleh, maka selanjutnya dalam bab analisis hasil dan pembahasan ini akan diterangkan mengenai hasil

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN WIRAUSAHA

ANALISIS KELAYAKAN WIRAUSAHA ANALISIS KELAYAKAN WIRAUSAHA Tahapan Analisis... Tahap penemuan ide Tahap formulasi tujuan Tahap analisis Tahap keputusan Tahap Penemuan Ide Memunculkan ide usaha dari... Hobi atau kesukaan Keahlian yang

Lebih terperinci