Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

dokumen-dokumen yang mirip
PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)

KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Dhammacakka Pavattana Sutta!

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

62 Pandangan Salah (6)

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13

Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sifat Agung dari Tiga Permata

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Abhidhammatthasaṅgaha

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Penolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Cetasika (2) Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

62 PANDANGAN SALAH (1)

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Pendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, September 29, 13

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

62 pandangan-salah (2)

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Dharmayatra tempat suci Buddha

Di Manakah Sang Buddha?

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

KAMMA (9)

Ānāpāna ssati. Yang Mulia Pa Auk Tawya Sayadaw. dijelaskan oleh. ( Sadar Penuh pada Napas )

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

HARTA SESUNGGUHNYA Lokuttara Dhamma BHIKKHU ASSAJI

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

MEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010

I s i SECUIL CATATAN HARIAN. Secuil Catatan Harian (1) Manfaat Mengendalikan Pikiran (16) M.N. 118 [Anapanna Sati Sutta] (28) S.N.

MANFAAT MEMBACA PARITTA

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (17) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 13 November 2005 s.

4 Macam Manusia. oleh U Sikkhānanda

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM INFORMASI Semester : 1

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005

"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.

FOR FREE DISTRIBUTION ONLY

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Abhidhammatthasaṅgaha

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN

Pratityasamutpada: Sebuah Pujian Buddha (Dependent Arising: A Praise of the Buddha) oleh Je Tsongkhapa

Kebahagiaan Berdana. Diposkan pada 02 Desember 2015

62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta

Aṅguttara Nikāya Khotbah-Khotbah Numerikal Sang Buddha

4. Sebutkan apa yang termasuk dalam catuparamatthadhammā! Yang termasuk catuparamatthadhammā adalah : Citta, Cetasika, Rūpa dan Nibbāna.

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Inspirasi dari Para Bhikkhuni Mulia

Bagaimana Memilih Agama?

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur.

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Bodhipakkhiyā dhammā. Dhamma-dhamma yang kondusif untuk pencerahan. Dhammavihārī Buddhist Studies

SAMATHA DAN VIPASSANâ

Pengembara yang Tersesat

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

Dhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD

KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

Pengenalan Abhidhamma

SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA

Perkembangan Pandangan Terang

Buletin Maya Indonesia

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

Sutta Maha-Saccaka: Ajaran Kepada Saccaka (Maha-Saccaka Sutta: The Longer Discourse to Saccaka) Majjhima Nikaya 36

BAGAIMANA MEMILIH AGAMA? (How To Choose A Religion?)

Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

E. Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Buddha untuk Sekolah Dasar (SD)

Sutta Cula- hatthipadopama: Perumpamaan Singkat Jejak Gajah (Cula- hatthipadopama Sutta: The Shorter Elephant Footprint Simile) [Majjhima Nikaya 27]

DEWAN PENGURUS DAERAH PEMUDA THERAVADA INDONESIA SUMATERA UTARA

Transkripsi:

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD

Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan kepergiannya yang indah (JMB 8) Sundaran ṭhānaṃ gatattā: dikarenakan dia telah pergi ke tempat yang indah, Nibbāna. Sammāgatattā: dikarenakan dia telah pergi secara benar, pencapaian kesucian, telah meninggalkan kilesa dan tidak pernah kembali kepadanya. Sammāgadattā: dikarenakan pembicaraan dia yang benar. Dia hanya berbicara yang baik-baik dan pada waktu yang tepat. (Benar, sesuai fakta, berkaitan dengan tujuan, menyenangkan dan bisa diterima, lihat Abhaya Rājakumāra Sutta [MN 58])

Lokavidū: yang mengetahui (3) dunia Beliau mengetahui 3 dunia (saṅkhāra loka, okāsa loka dan satta loka, [Vism 204, DA 1.173, MA 1.397]) dalam segala bentuknya. Bhagava memahami dunia, kemunculannya, lenyapnya dan jalan menuju lenyapnya. (Rohitassa Sutta, SN 2.26) Dunia yang dimaksud oleh Buddha adalah dunia formasi-formasi (saṅkhāra loka) untuk menjawab pertanyaan Rohitassa tentang dunia fisik (okāsa loka).

Anuttaro purisadammasārathī: pembimbing yang tiada taranya untuk mereka yang harus ditundukkan....di dunia ini dengan para deva, Māra dan Brahmanya, generasi ini dengan para pertapa dan brahmananya, raja dan rakyat, saya tidak melihat pertapa dan brahmana manapun yang lebih baik dalam hal kebajikan dibandingkan diriku sendiri,..dst. [Gārava Sutta, SN. 6.2]

Buddha telah menundukkan: Binatang, seperti nagaraja Apalāla (Mahv 242). Cūḷadara. Mahodara (Mahv 7 f), Aggisikha. Dhūmasikha (VismṬ 202) dan gajah Dhanapālaka (Vin 2.194-196) Manusia: Saccaka (M 35 & 36), Ambaṭṭha (DN 3), Pokkharasāti (DN 1.109), Soṇadanda (DN 4), Kūṭadanta (DN 6). Non-manusia (amanussa purisa): Yakkha Āḷavaka (Sn h31), Sūciloma dan Kharaloma (Sn h 47 f), Sakka (DN 1.263 f). Lihat juga Kesī Sutta (A 4.111) dan Saḷāyatana Vibhaṅga Sutta (MN 137).

Satthā deva manussānaṃ: guru untuk para deva dan manusia. Bhagava disebut satthā karena beliau adalah seperti seorang pemimpin caravan yang membawanya melewati daerah terpencil tanpa makanan dan air...membawanya dan melewatinya menuju ke tempat yang aman. (Mahā Niddesa 1.446) Untuk para deva dan manusia. Kalimat ini digunakan merujuk pada mereka yang terbaik dan mampu untuk berkembang secara spiritual (bhabba) Sebenarnya beliau juga mengajar kepada binatang. Binatang bisa mendapatkan manfaat dari mendengar Dhamma dalam bentuk pendukung-kuat (upanissaya) sehingga melaluinya mereka bisa mencapai Jalan dan Buah di kelahiran ke-2 ataupun ke-3, dst. Maṇḍuka Vimāna Vatthu menceritakan seekor katak yang mendengarkan Dhamma dan mengingat suara Buddha sebagai tanda kamma dan kemudian terlahir di Istana Emas di alam deva.

Buddho: yang telah bangkit Bhagava telah bangkit dan memahami 4 KM oleh dirinya sendiri, dan telah membangkitkan mahluk lain; jadi untuk alasan inilah dia disebut Buddha. Dia bangkit, berarti dia telah muncul dari lumpur kekotoran batin, atau dia telah menembus 4KM, atau dia telah merealisasi Nibbāna. (DhsA 217; VbhA 310)

Bhagavā: terberkahi Istilah yang dipakai untuk menghormati beliau sebagai Yang Terberkahi, sebagai mahluk tertinggi, seseorang yang ternama dikarenakan kualitas kebajikannya. Bhāgavā ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia mengambil bagiannya (kebajikannya), kebajikannya tidak dipunyai oleh mahluk lain.

Bhagavā: terberkahi Bhatavā ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia didukung (oleh kebajikannya), dikarenakan dia didukung dengan baik oleh kesempurnaankesempurnaannya dari banyak kehidupan lampau. Bhage vamī ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia telah menolak berkah-berkah seperti kejayaan, tahta, ketenaran dst. Bhāge vamī ti bhagavā: dia adalah bhagavā karena dia telah menolak bagian-bagian seperti agregat, landasan, elemen dll.

Manfaat Merenungkan Kualitas Buddha Sandhita Thera mencapai tingkat Arahat dengan berlandaskan perenungan terhadap Buddha yang menghasilkan upacāra samādhi. (konsentrasi jenis ini juga dikenal sebagai perenungan terhadap Buddha ) Dengan mengingat para Buddha di masa lalu, dia tercerahkan setelah merealisasi anicca. (ThaA 2.82) Manfaat: penuh penghormatan terhadap Buddha, mencapai keyakinan yang tinggi, perhatian dengan penuh kesadaran, kebijaksanaan dan kebajikan yang tinggi. Dia mempunyai kegiuran dan kebahagiaan yang besar, mengalahkan ketakutan, mampu menahan rasa sakit. Dia merasa seolah-olah hidup bersama dengan Buddha. Ketika ada kesempatan untuk melakukan pelanggaran, disebabkan oleh perenungan terhadap kualitas Buddha yang sangat kuat, diapun mantab di dalam rasa malu dan takut secara moral, seolah-olah merasa berada di hadapan Buddha. (Vism 7.66)

Enam Sifat Agung Dhamma Manfaat Merenungkan Dhamma Ketika pariyuṭṭhāna kilesa berhasil ditekan dan batin terpusat pada subjek meditasi, kemudian vitakka dan vicāra memegang sifat agung Dhamma sebagai objeknya, maka pīti, passaddhi dan sukha muncul. Hanya upacāra samādhi yang didapat dikarenakan kedalaman dari kualitas Dhamma yang membuat batin terus menerus merenungkannya. Konsentrasi ini juga disebut sebagai Perenungan Dhamma karena konsentrasi ini muncul sebagai akibat merenungkan kualitas Dhamma.

Enam Sifat Agung Dhamma Manfaat Merenungkan Dhamma Dengan merenungkan Dhamma, seseorang akan makin menghormati Dhamma. Dia mempunyai kegiuran dan kebahagiaan yang besar, mengalahkan ketakutan, mampu menahan rasa sakit. Dia merasakan hidupnya terlindung oleh Dhamma. Ketika ada kesempatan untuk melakukan pelanggaran, disebabkan oleh perenungan terhadap kualitas Dhamma yang sangat kuat, rasa malu dan takut secara moral akan muncul. Apabila tidak menembus lebih dalam lagi maka dia akan terlahir di alam penuh kebahagiaan.

Selesai