KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!"

Transkripsi

1 KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana hp ; pin! 2965F5FD

2 KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic ( SM) Realisasi para pertapa tentang kehidupan yang berulang-ulang.

3 NON BUDDHIS: KAMMA Pada jaman Vedic, kamma berarti perbuatan-yang-telahdilakukan atau kurban dalam tradisi Veda. Ada cukup bukti untuk menegaskan bahwa masyarakat pada jaman ini mempunyai keyakinan bahwa ritual yang mereka lakukan mempunyai konsekwensi yang cukup untuk mempengaruhi kehidupan setelah mati. Secara khusus, ritual dilakukan untuk mencegah leluhur supaya tidak meninggalkan surga tertentu, yang dengan demikian tidak menderita karena kematian yang berulang-ulang. (Reichenbach 1990:10)

4 UPANIṢADS Ajaran esoteris: Transmisi ajaran secara rahasia. (Catatan: penegasan Buddha bahwa ajarannya tidak mempunyai tangan guru [D a]) Ārtabhāga, sahabatku, peganglah tanganku. Hanya kita berdua yang mengetahui hal ini; janganlah kita menyebarkannya untuk umum. Keduanya pergi dan kemudian berdiskusi. Apa yang telah mereka katakan dan puji adalah kamma, yakni oleh pekerjaan baik maka dia menjadi baik, oleh pekerjaan-jahat dia menjadi jahat. Kemudian, Ārtabhāga diam. (Bṛhad Āraṇyaka Upaniṣad )

5 Teori kamma adalah usaha penting yang dilakukan untuk pertama kalinya di dalam sejarah spekulasi manusia untuk menjelaskan tujuan hidup manusia kaitannya dengan usaha personal diri-sendiri. Penekanan pada usaha sendiri sebagai jalan yang pasti untuk pemurnian moral dan pencerahan pribadi adalah bentuk perlawanan yang sangat penting terhadap ajaran suku-suku tentang tanggung jawab kolektif. Kamma mengumandangkan teori individualisme, dan, pada tataran keagamaan melawan takdir dan kesewenang-wenangan tuhan pada tataran sosial. (The Origin and Sociology of the Early Buddhist Philosophy of Moral Determinism, Varma VP, 1963:35f)

6 KEHIDUPAN ADA DI TANGAN KITA Setiap orang bertanggung jawab atas pembebasannya sendiri. Menolak mahluk-super yang menghukum dan menganugerahi manusia. Hukum moral universal yang bekerja secara independen. Utu-, bīja-, kamma-, citta-, dhamma,niyāma.(da 2:432; DhsA 272).

7 BUDDHISME: KAMMA Seperti benih yang ditanam, demikianlah yang akan dipetiknya; kebaikan datang pada mereka yang berbuat baik; kejahatan kepada mereka yang berbuat jahat dia yang telah menanam benih akan memetik buahnya. (S 11.10) Berasal dari cerita rakyat; peribahasa; tidak menggambarkan kamma yang diajarkan Buddha secara menyeluruh.

8 CAṆḌĀLA SUTTA (A 3.206) Kualitas murid-semu atau murid-buangan (upāsaka,caṇḍāla): 1. Tidak mempunyai keyakinan. 2. Tidak mempunyai moralitas. 3. Percaya pada ritual untuk mendapatkan keberuntungan. 4. Bergantung kepada keberuntungan, bukan kamma. 5. Mencari hadiah-pantas di luar Ajaran dan memprioritaskannya.

9 LOṆAPHALA SUTTA (A 3.99) Para bhikkhu, untuk siapapun yang berkata, setiap kamma yang dilakukan seseorang, dia akan mengalami hasil yang sama dengan kamma tersebut, maka tidak ada kehidupan suci, tidak ada kemungkinan untuk mengakhiri penderitaan. Tetapi untuk siapapun yang berkata, seseorang yang melakukan kamma yang mempunyai potensi untuk berbuah akan memetik hasilnya, maka ada kehidupan suci, ada kemungkinan untuk mengakhiri penderitaan. Kamma bukan kata lain untuk fatalisme / takdir.

10 LOṆAPHALA SUTTA (A 3.99) Perumpamaan: 1. Perumpamaan tentang butir garam. 2. Perumpamaan tentang kekayaan. 3. Perumpamaan tentang penjagal dan pencuri.

11 LOṆAPHALA SUTTA (A 3.99) Pribadi Besar Tubuh-, moralitas-,batin-,kebijaksanaantelah-berkembang, batinnya luas tak terbatas Sekkhā (ariya non-arahat) Tubuh-telah-berkembang: vipassanā bhāvanā Batin-telah-berkembang: samatha bhāvanā. Merubah pribadi-kerdil menjadi pribadi-besar melalui mettā dan sati.

12 PILIHAN ADA DI TANGAN KITA Kematian YA. Mahā Moggallāna. (Ref: DhA 10.7) Perumpamaan 2 roda (ref: Rathakāra Sutta, A 3.15)

13 SELESAI Pariyatti Sāsana hp ; pin! 2965F5FD

14 KAMMA 2 Interpretasi Psikologis Pariyatti Sāsana hp ; pin! 2965F5FD

15 KAMMA: FAKTOR PSIKOLOGIS Kamma adalah cetanā (Nibbedhika Sutta, A 6.63) Cetanā (kehendak) muncul disetiap momen kesadaran; dan bertanggung jawab dalam merancang dan mengarahkan batin serta pikiran untuk mencapai yang dikehendakinya. Kelenyapan cetanā meninggalkan kamma-satti (potensi kamma) yang mampu memperkuat kecenderungan-kecenderungan batin. Kamma: non-buddha, Pacceka Buddha dan Arahat. Bukan kamma: Buddha, Pacceka Buddha dan Arahat; avijjā dan taṇhā hancur; sakit tubuh bukan batin.

16 JENIS KAMMA Kamma buruk adalah perbuatan yang membuat batin menjadi tidak sehat, secara moral pantas dicela dan menghasilkan penderitaan. Terlahir di 4 alam apāya. Kamma-baik adalah perbuatan yang membuat batin menjadi sehat, secara moral pantas dipuji dan menghasilkan kebahagiaan. Duniawi: terlahir di alam bahagia. Adi-duniawi: JMB 8 = kamma yang mengakhiri kamma.

17 KAMMA: INTERPRETASI PSIKOLOGIS Kamma adalah kehendak (mencakup juga pilihan dan keputusan kita) yang mengalir-keluar ke pintu tubuh, ucapan dan pikiran. Perbuatan-sadar tubuh, ucapan dan pikiran berakar pada 3 akar jahat atau 3 akar baik. Perbuatan-tidak-sadar adalah perbuatan yang dilakukan tanpa perhatian-penuh (sati) yang didorong oleh anusaya (kecenderungan-yang-tertidur), misal: kebiasaan-kebiasaan kita.

18 Kita: Gabungan dari Kamma-saat-ini dan Buah Kamma-lampau Buah Kamma Lampau Kamma Saat-ini Indera-mata Objek-mata Respon/reaksi Indera-telinga Suara Respon/reaksi Indera-hidung Bau/aroma Respon/reaksi Indera-lidah Cita-rasa Respon/reaksi Indera-tubuh Objek-sentuhan Respon/reaksi Indera-batin (Objek-dhamma) Respon/reaksi

19 KAMMA: INTERPRETASI PSIKOLOGIS Pp-Mata Obj. Warna Pp Batin Melihat Warna Pp Batin Nama Warna Pp Batin saññā: paham Pp objek Batin Awal kognisi Bv Bv Bv Pc d Cv Sm Sn Vo J J J J J J J Td Td Bv Bv Bv Mdv J J J J J J J Td Td Bv Bv... Bv Bv Mdv J J J J J J J Td Td Bv Bv... Bv Bv Mdv J J J J J J J Td Td Bv Bv... Bv Bv Mdv J J J J J J J Td Td Bv Bv... Cetanā di Javana = kamma-saat-ini Sisa=buah-kamma-lampau

20 SYARAT & KONDISI UNTUK REAKSI DAN KEMATANGAN BUAH KAMMA Menyirami Benih Kamma Efek Gelombang Air

21 MENYIRAMI BENIH KAMMA Benih kamma akan subur dan berbuah di karenakan kondisi-kondisi (ṭhāna) sbb:! Ref: VbhA XVI.X: 1. Kesuksesan / kegagalan kelahiran (Gati sampatti / vipatti)! 2. Kesuksesan / kegagalan penampilan-fisik (Upadhi sampatti / vipatti)! 3. Kesuksesan / kegagalan waktu (Kāla sampatti / vipatti)! 4. Kesuksesan / kegagalan Cara (Payoga sampatti / vipatti)

22 EFEK GELOMBANG AIR Efek yang kembali ke kita sbg kondisi utk kamma baru Efek kamma ke dunia Kamma

23 TUJUH ANUSAYĀ 1. Nafsu-sensual (kāma,rāga); 2. Kebencian (paṭigha); 3. Pandangan-salah (diṭṭhi); 4. Keraguan-spiritual (vicikicchā); 5. Kesombongan (māna) 6. Keinginan untuk hidup (Bhava,rāga) 7. Kebodohan (avijjā) Ketika membenci perasaan-sakit, kecenderungan-tertidur-kebencian (paṭighānusaya) muncul.! Ketika menikmati kepuasan-inderawi, kecenderungan-tertidur-nafsuinderawi (kāma,rāgānusaya) muncul.! Ketika tidak memahami perasaanperasaan tersebut apa adanya, kecenderungan-tidur-kebodohan (avijjānusaya) muncul. (Sallatthena Sutta, S 36.6)

24 HANYA ADA PERBUATAN, TIDAK ADA PELAKU Nāma-rūpa, fenomena yang terus berubah. Cetanā adalah pelaku, vedanā (perasaan) adalah yang memetik buah kamma. Tidak ada pelaku yang berbuat, Tidak ada seseorang yang merasakan buahnya, Hanya peristiwa yang terus berputar, Sesungguhnya, inilah pandangan-benar,! Awal mula dari kamma dan buahnya, Bergerak bersama dengan penyebab-penyebabnya, Tidak bisa diketahui, seperti halnya dengan pohon, benihnya, dan yang tumbuh bersamanya (Vism )

25 PARATO,GHOSO DAN YONISO MANASIKĀRA Keduanya adalah sebab kemunculan pandangan-benar, yang pada gilirannya unsur Jalan yang lain berkembang. (MN 43) Mendengar-suara-orang-lain (parato,ghoso) melalui pariyatti sāsana (belajar Tipiṭaka). Yoniso manasikāra melalui perenungan anicca, dukkha, anatta dan asubha.

26 CAṄKAMANA SUTTA (S 14.15) Kemudian, sang Bhagavā bertanya kepada para bhikkhu: Apakah kamu, para bhikkhu, melihat Sāriputta berjalan naikturun bersama beberapa bhikkhu? Ya, Bhante. Mereka semua, para bhikkhu, adalah pertapa yang bijaksana. Apakah kamu, para bhikkhu, melihat Devadatta berjalan naik-turun bersama dengan beberapa bhikkhu? Mereka semua, para bhikkhu, adalah pertapa yang jahat.

27 CAṄKAMANA SUTTA (S 14.15) Dikarenakan elemen, para mahluk berkumpul dan cocok. Di masa lalu, masa depan dan sekarang, mereka yang berkecenderungan rendah berkumpul dan merasa cocok dengan mereka yang berkecenderungan rendah. Mereka yang mempunyai kecenderungan kearah baik berkumpul dan merasa cocok dengan mereka yang mempunyai kecenderungan baik.

28 SELESAI Pariyatti Sāsana hp ; pin! 2965F5FD

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Friday, April 12, 13 Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:

Lebih terperinci

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!

SĪLA-2. Pariyatti Sāsana  hp ; pin! SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah

Lebih terperinci

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13

Dāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Friday, April 12, 13 Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,

Lebih terperinci

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari

Lebih terperinci

MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT

MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT www.pjbi.or.id MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTO PILOT Dikendalikan oleh masa-lalu membuat kita seperti robot atau pesawat terbang dengan mode auto pilot. Kita adalah kecenderungan-laten.

Lebih terperinci

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2

Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan

Lebih terperinci

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13

Dāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Sunday, October 13, 13 Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Dāna Mahapphala Sutta Vaṇṇanā Cittālaṅkāracittaparikkhāranti samathavipassanācittassa alaṅkārabhūtañceva

Lebih terperinci

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin! PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD JALAN TENGAH PERUMPAMAAN TENTANG KECAPI Gb: Vīnā (kecapi India)

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam Dasa Tathāgatabala 5. Tathāgata memahami apa adanya

Lebih terperinci

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Aspirasi Superior (Abhinīhāra) Setelah Aku menyeberang lautan saṃsāra d e n g a n u s a h a

Lebih terperinci

Dāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13

Dāna. Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13 Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Posisi Dāna di dalam Praktik Spiritual Buddhis Dāna menempati urutan pertama di: Penjelasan

Lebih terperinci

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para

Sutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para 1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini

Lebih terperinci

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih

Kasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)

Lebih terperinci

Mahā Maṅgala Sutta (1)

Mahā Maṅgala Sutta (1) Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung

Lebih terperinci

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies 62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab

Lebih terperinci

Dhammacakka Pavattana Sutta!

Dhammacakka Pavattana Sutta! Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha

Lebih terperinci

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE

Empat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin 7E9064DE Empat Kebenaran Mulia Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Nilai Penting Empat Kebenaran Mulia Para bhikkhu, dikarenakan tidak memahami, tidak menembus Empat Kebenaran

Lebih terperinci

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)

Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kesadaran Indah-Lingkup Inderawi Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Pāpāhetukamuttāni, sobhanānīti vuccare. Ekūnasaṭṭhi cittāni, athekanavutīpi vā.

Lebih terperinci

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies

Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra. Dhammavihārī Buddhist Studies Kamma (7) Kamma Baik Lingkup-Indra Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Tiga Jenis Virati 1. Pantangan kesempatan telah datang (sampattavirati) Seseorang, walaupun tidak sedang melatih

Lebih terperinci

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)

Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) 1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta

Lebih terperinci

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)

Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) 1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan

Lebih terperinci

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)

Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia

Lebih terperinci

D. ucapan benar E. usaha benar

D. ucapan benar E. usaha benar 1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang

Lebih terperinci

BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR

BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR DEFINISI 4 BRAHMAVIHĀRA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā: Mejjatīti mettā, siniyhatīti attho. mitte vā bhavā, mittassa vā

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017

LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 LEMBAR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD T. P. 2016/2017 Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XI/IV Alokasi Waktu : 120 menit Guru

Lebih terperinci

Dhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA

Dhammavihārī Buddhist Studies  LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA ETIMOLOGI Nīvaraṇa (rintangan batin) = nis (kebawah) + VṚ (menutupi). Dipahami sebagai: āvaraṇa: layar, hambatan,

Lebih terperinci

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]

Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] 1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,

Lebih terperinci

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin

Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin Brahmavihāra (1) Pendahuluan Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Terminologi (Ref: Pali-English Dictionary) Brahma: Berkualitas seperti Brahma (contoh: brahmappatta:

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya

Kompetensi Dasar: - Menumbuhkan kesadaran luhur dalam melaksanakan peringatan hari raya Pendidikan Agama Buddha 2 Hari Raya Agama Buddha Petunjuk Belajar Sebelum belajar materi ini Anda diharapkan berdoa terlebih dahulu dan membaca materi dengan benar serta ketika mengerjakan latihan soal

Lebih terperinci

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama

Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha

Abhidhammatthasaṅgaha Abhidhammatthasaṅgaha Lokuttaracittaṃ Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: (1) Sotāpatti,magga,cittaṃ, (2) sakadāgāmi,magga,cittaṃ, (3) anāgāmi,magga,cittaṃ, (4) arahatta,magga,cittañceti

Lebih terperinci

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136

Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1 Sutta Maha Kammavibhanga: Penjelasan Mendetail Tentang Kamma (Maha Kammavibhanga Sutta: The Great Exposition of Kamma) Majjhima Nikaya 136 1. Demikianlah telah saya dengar. Pada suatu waktu, Bhagavan

Lebih terperinci

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.

o Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā. o Apakah yang dimaksud dengan pāramī? Pāramī adalah kualitas mulia seper/ memberi, dll., yang disertai oleh belas kasih dan cara- cara yang baik (upāya kosalla) serta /dak ternoda oleh nafsu- keinginan,

Lebih terperinci

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies

Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: (1) Ucapan-benar; (2) Perbuatan-benar; (3) Penghidupan-benar. Ketiganya dinamakan pantangan. (Sammāvācā sammākammanto

Lebih terperinci

62 Pandangan Salah (6)

62 Pandangan Salah (6) 62 Pandangan Salah (6) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id PAHAM SPEKULATIF TENTANG MASA DEPAN (44) (APARANTAKAPPIKA) I. Paham tentang Pemusnahan

Lebih terperinci

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies

Lima Daya Pengendali. Pañcindriya. Dhammavihārī Buddhist Studies Lima Daya Pengendali Pañcindriya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Definisi Daya Pengendali Kata Indriya (Daya Pengendali) berasal dari nama salah satu Dewa Hindu, yaitu Dewa Inda (Indra).

Lebih terperinci

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?

Mengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu? TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah

Lebih terperinci

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]

SUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG] 1 SUTTA SATIPATTHANA Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di negeri Kuru, di kota para Kuru bernama Kammasadhamma. Beliau berkata kepada para bhikkhu: Para bhikkhu. Mereka

Lebih terperinci

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum

1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum 1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies Abhidhammatthasaṅgaha Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Cetasika (Faktor-faktor Mental) Abhidhammatthasaṅgaha: Lima puluh dua dhamma yang terkait dengan kesadaran, yang muncul dan lenyap

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015

Dhamma Inside. Kematian Yang Indah. Orang-orang. Akhir dari Keragu-raguan. Vol September 2015 Dhamma Inside Vol. 22 - September 2015 Kematian Yang Indah Akhir dari Keragu-raguan Orang-orang Kematian Yang Indah Oleh : Bhikkhu Santacitto Kematian adalah peristiwa yang tidak dapat dihindari oleh siapapun,

Lebih terperinci

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri

Meditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Meditasi Oleh : Taridi (0104510015) KTP Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Kompetensi Dasar Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.

Lebih terperinci

Bodhipakkhiyā Dhammā (2)

Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Empat Fondasi Perhatian Penuh Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Cattāro Satipaṭṭhāna Terminologi satipaṭṭhāna: 1. Sati + paṭṭhāna = perhatian-penuh + fondasi/landasan/tumpuan/

Lebih terperinci

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA

MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA (edited version 15/8/06, Daung) (edited version 17/8/06, Andi Kusnadi) CERAMAH DI CAMBRIDGE MEDITASI VIPASSANĀ & EMPAT KESUNYATAAN MULIA OLEH : SAYADAW CHANMYAY Kata Pengantar Minggu sore 11 Juli 2004

Lebih terperinci

Penolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!

Penolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2  hp ; pin! Penolakan Keduniawian Bodhisatta Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Penerjemahan yang Tidak Akurat Bodhisatta (Pāḷi) menjadi Bodhisattva (Skt): Bodhi (pencerahan)

Lebih terperinci

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]

Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] 1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies Abhidhammatthasaṅgaha Aṭṭhakathā Atthasāliṇī oleh Ācariya Buddhaghosa Sammohavinodanī oleh Ācariya Buddhaghosa Pañcappakaraṇa Aṭṭh a k a t h ā o l e h Ā c a r i y a Buddhaghosa Abhidhammatthasaṅgaha oleh

Lebih terperinci

TIGA PERMATA MULIA. --Hari Asadha--

TIGA PERMATA MULIA. --Hari Asadha-- TIGA PERMATA MULIA --Hari Asadha-- Redaksi Sukhemadewi Tiandi Widayat Yensita Layout and Editing Andre Krislee Hery Ciaputra Michael Tanoto Pandapotan Sitinjak Renardi Winata Diterbitkan oleh: Sekretariat

Lebih terperinci

Meditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan

Meditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan Perihal Sukses Meditasi Sarana untuk Mencapai Kesuksesan Hidup sukses acapkali menjadi idaman banyak orang. Sukses dalam pemahaman masyarakat luas, berarti berhasil atau beruntung. Orang disebut sukses

Lebih terperinci

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies

Abhidhammatthasaṅgaha. Dhammavihārī Buddhist Studies Abhidhammatthasaṅgaha Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Setelah menghormat sepenuh hati kepada Yang Sepenuhnya Tercerahkan, Yang Tanpa Tandingan, bersama dengan Ajaran Luhur

Lebih terperinci

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun

PANDANGAN BENAR : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun PANDANGAN BENAR Penulis : Upa. Jayagandho Willy Yandi Wijaya Proof Reader : Upa. Sasanasanto Seng Hansun Ukuran Buku : 80 x 120 mm Kertas sampul : Art Cartoon 210 gsm Kertas isi : HVS 70 gsm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

Pendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, September 29, 13

Pendahuluan Tipiṭaka. Pariyatti Sāsana  hp ; pin. Sunday, September 29, 13 Pendahuluan Tipiṭaka Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Kronologi Kanon Pāḷi Tradisi lisan pada jaman Buddha. Kitab suci yang ada sekarang bersumber pada Konsili-konsili yang

Lebih terperinci

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih)

Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) Meditasi Mettā (Meditasi Cinta Kasih) oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dari ceramah Dhamma Chanmyay Sayadaw pada retret meditasi vipassanā tanggal 2-3 Jan.2009 di Pusat Meditasi YASATI, Bacom, Cianjur,

Lebih terperinci

Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id 54.Tesu cakkhuviññāṇādīni yathākkamaṃ rūpādiekekārammaṇāneva (Di antara semuanya, kesadaran-mata dll., masingmasing

Lebih terperinci

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi

Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi Tiga Pintu Kamma 1. Pintu-kamma-tubuh (kāyakammadvāra) Isyarat-tubuh (kāyaviññatti). Manusia dan pekerjaan manusia adalah dua hal yang

Lebih terperinci

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005

KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 KUMPULAN 50 TANYA JAWAB (11) Di Website Buddhis Samaggi Phala Oleh Bhikkhu Uttamo Online sejak tanggal 18 Januari 2005 s.d. tanggal 07 Maret 2005 01. Dari: Jazica, Bandung 1. Apa arti kejahatan menurut

Lebih terperinci

SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA

SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA SAMATHA AND VIPASSANA SAMATHA DAN VIPASSANA PENGARANG: BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA PENERJEMAH: STEVENSON KANTADHAMMO, S.E PENYUNTING: YULIANA LIE PANNASIRI DESIGN COVER: ROFIN BODHIKUSALO PENERBIT:

Lebih terperinci

Sifat Agung dari Tiga Permata

Sifat Agung dari Tiga Permata Sifat Agung dari Tiga Permata Buddha Puncak proses evolusi spiritual selama 4 asaṅkheyya kappa dan 100.000 putaran dunia. Budh = memahami, mengerti, telah bangun : karena dia telah memahami 4KM dan bangkit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi

Lebih terperinci

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan

Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan Dhammavihārī Buddhist Studies DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S www.dhammavihari.or.id Parābhava (2) Khotbah tentang Keruntuhan Parābhava Sutta (Khotbah tentang Keruntuhan) Sn 1.6; KN 5.6 Demikianlah

Lebih terperinci

62 PANDANGAN SALAH (1)

62 PANDANGAN SALAH (1) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id DARI BRAHMAJĀLA SUTTA DAN KITAB KOMENTARNYA 62 PANDANGAN SALAH (1) PENDAHULUAN Saṃsāra Vs. Nibbāna Pandangan-benar adalah pelopor; memahami pandangan-salah

Lebih terperinci

LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD

LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD LEMBAR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2016-2017 SMA EHIPASSIKO SCHOOL BSD Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hari, Tanggal : Rabu 8 Maret 2017 Kelas/Semester : XII/VI Alokasi Waktu : 120 menit

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual

BAB V ANALISIS KOMPARATIF. daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual BAB V ANALISIS KOMPARATIF A. Persamaan Agama Hindu dan Budha merupakan satu rumpun agama dan berasal dari daerah yang sama, yaitu India. Sehingga memiliki corak, budaya serta ritual keagamaan yang terkandung

Lebih terperinci

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin

Manfaatkan Waktu. Semaksimal Mungkin Manfaatkan Waktu Semaksimal Mungkin Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Pernahkah anda merenungkan seberapa baik anda memanfaatkan waktu yang anda miliki? Dapat dipastikan jawabannya adalah TIDAK. Sebagian

Lebih terperinci

62 pandangan-salah (2)

62 pandangan-salah (2) 62 pandangan-salah (2) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) Paham Poytheisme. 6. Deva khiḍḍāpadosikā

Lebih terperinci

Bhante Dhammavuddho Maha Thera. terbatas untuk kalangan sendiri

Bhante Dhammavuddho Maha Thera. terbatas untuk kalangan sendiri KEBEBASAN SEMPURNA Bhante Dhammavuddho Maha Thera terbatas untuk kalangan sendiri Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia) www.vbgnet.org

Lebih terperinci

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA

TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA TANYA JAWAB DI GROUP ABHIDHAMMA (Pada tanggal 30 Nopember 2016 terjadi tanya-jawab antara Ashin Kheminda dan murid-murid Abhidhamma. Tanya-jawab ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman para murid tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pergilah, bekerjalah untuk keselamatan orang banyak, untuk kebahagiaan orang banyak, karena belas kasihan pada dunia, untuk kesejahteraan, untuk keselamatan,

Lebih terperinci

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka

Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha

Lebih terperinci

Sampul & Tata Letak: Jimmy Halim, Leonard Halim Tim Dana: Laura Perdana. Diterbitkan Oleh:

Sampul & Tata Letak: Jimmy Halim, Leonard Halim Tim Dana: Laura Perdana. Diterbitkan Oleh: Sutta Paticca-samuppada-vibhanga: Analisis dari Kemunculan Bersama yang Dependen Judul Asli: Paticca-samuppada-vibhanga Sutta: Analysis of Dependent Co-arising Diterjemahkan dari bahasa Pali oleh : Bhikkhu

Lebih terperinci

MEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010

MEDITASI KESADARAN ASHIN TEJANIYA TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010 ASHIN TEJANIYA MEDITASI KESADARAN TUNTUNAN UNTUK BERLATIH PUSAT MEDITASI SHWE OO MIN DHAMMA SUKHA TAWYA MARET 2010 DITERJEMAHKAN KE BAHASA INDONESIA OLEH: HUDOYO HUPUDIO NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA

Lebih terperinci

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta)

Agama Buddha dan Kehidupan Sosial (Konsep dasar pola pikir Buddhis berdasarkan Sutta) Agama Buddha dan Kehidupan Sosial ) A. Filsafat dan ciri-ciri Filsafat Buddhis. 1. Panna bersifat menembus hakikat kenyataan (Dhamma) dan langsung dihasilkan dari samadhi. Barang siapa bersamadhi, ia akan

Lebih terperinci

Ikhtisar Pintu (Dvārasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies

Ikhtisar Pintu (Dvārasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies Ikhtisar Pintu (Dvārasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: 35.Dvārasaṅgahe dvārāni nāma cakkhudvāraṃ sotadvāraṃ ghānadvāraṃ jivhādvāraṃ kāyadvāraṃ manodvārañceti

Lebih terperinci

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA

DPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA DPD Patria Sumatera Utara Juara II Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa Namo Tassa Bhagavato

Lebih terperinci

Dua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi

Dua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi Dua Jenis Tangisan oleh: Andi Kusnadi Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw. Pertanyaan: Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai

Lebih terperinci

Sabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi

Sabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi Sabbadānam Dhammadānam Jināti Diantara semua pemberian, pemberian Dhamma adalah yang tertinggi The Key to Liberation (Jalan Menuju Pembebasan) Nama Penulis: YM. Ajahn Chah Penerjemah: Aina Viriyawati Penyunting:

Lebih terperinci

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk

The Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk The Purpose of Practice Sayalay Susīlā s Dhamma talk 1 terhadap potensi karma. Reaksi Kebiasaan ini : 1. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan sekarang 2. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan

Lebih terperinci

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN

TIGA KUSALAMULA TIGA AKAR KEBAIKAN Hai Saudara-saudari Se-Dhamma Marilah kita melatih diri menjalankan Atthangasila di hari Uposatha-sila di bulan Oktober 2008 {06(8), 13(15), 21(23), 29(1)}. Selamat menjalankan Uposatha-sila (Pengamalan

Lebih terperinci

FOR FREE DISTRIBUTION ONLY

FOR FREE DISTRIBUTION ONLY JUDUL ASLI: MINDFULNESS, RECOLLECTION & CONCENTRATION PERHATIAN, PERENUNGAN & KONSENTRASI KARYA DARI: BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHA THERA DIALIH-BAHASAKAN OLEH: YULIANA LIE PANNASIRI, BBA, MBA & ANDROMEDA

Lebih terperinci

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd

6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan)  hp , pin bb.2965f5fd 6. Pattidāna (Pelimpahan Kebajikan) Tirkuḍḍa sutta 1 (Khp. 6) Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada serangpun yang mengingat mereka. Mahluk-mahluk terkndisi

Lebih terperinci

Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA

Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA Artikel ilmiah Tema Politik dan Agama Buddha MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA OLEH: SACCA HANDIKA MENUJU KEPEMIMPINAN YANG DEMOKRATIS MENURUT AJARAN BUDDHA SACCA HANDIKA ABSTRAK

Lebih terperinci

Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia)

Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia) Artikel ini dialih bahasakan seizin Bhante Dhammavuddho Maha Thera (Abbot dari Vihara Buddha Gotama, Perak, Malaysia) www.vbgnet.org Dipublikasikan secara gratis oleh DPD PATRIA Sumut Diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002

KEPUTUSAN MAHA SANGHA SABHA (PASAMUAN AGUNG) TAHUN 2002 SANGHA THERAVADA INDONESIA. Nomor : 02/PA/VII/2002 KEPUTUSAN Nomor : 02/PA/VII/2002 Tentang: PROGRAM KERJA LIMA TAHUN ( TAHUN 2002 2007 ) NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMASAMBUDDHASSA Memperhatikan : Musyawarah dan mufakat dalam Mahã Sangha Sabhã (Pesamuan

Lebih terperinci

Pengenalan Abhidhamma

Pengenalan Abhidhamma (Sesion 1) TRIPITAKA/TIPITAKA Pengenalan Abhidhamma 1. Pengertian Abhidhamma 2. Abhidhamma merupakan bagian dari Tipitaka 3. Sejarah Abhidhamma 4. 5 macam maksud abhidhamma 5. Pengertian Abhidhammatthasangaha

Lebih terperinci

Pengembara yang Tersesat

Pengembara yang Tersesat Pengembara yang Tersesat Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Dahulu kala ada seorang pengembara yang sering berpergian dari kota yang satu ke kota yang lainnya. Suatu ketika karena waktu yang sangat terbatas,

Lebih terperinci

LIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA

LIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA LIBERATION: RELEVANCE OF SUTTA - VINAYA KEBEBASAN SEMPURNA: PENTINGNYA SUTTA - VINAYA BHIKKHU DHAMMAVUDDHO MAHATHERA ARTIKEL INI PERTAMA KALI MUNCUL DI THERAVADA (MARET 1999) THE JOURNAL OF THERAVADA SOCIETY

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015

Dhamma Inside. Munculkan Sebab-Sebabnya. Jalan Yang Sederhana. Manusia. Vol Agustus 2015 Dhamma Inside Vol. 21 - Agustus 2015 Munculkan Sebab-Sebabnya Jalan Yang Sederhana Manusia Munculkanlah Sebab-Sebabnya Oleh : Bhikkhu Santacitto Salah satu kecenderungan kita sebagai manusia adalah ketika

Lebih terperinci

Kesadaran terhadap Napas (Anapanasati)

Kesadaran terhadap Napas (Anapanasati) Kesadaran terhadap Napas (Anapanasati) Daftar Isi: I. Manfaat Konsentrasi II. Berbagai Objek Meditasi III. Kesadaran terhadap Napas 1. Latihan Kesadaran terhadap Napas 2. Membuat Kesadaran Berkelanjutan

Lebih terperinci

Perkembangan Pandangan Terang

Perkembangan Pandangan Terang Perkembangan Pandangan Terang Diterjemahkan oleh: Henny Gunarsa 19-02-2007 Diedit oleh: Andi Kusnadi 23-02-2007 Buku Dhamma mengenai perkembangan pandangan terang ini hanyalah kutipan-kutipan dari beberapa

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen

SILABUS PEMBELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Kelas : VIII (Delapan) Mata Pelajaran : PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA Semester : 1 (Satu) Aspek : Sejarah Standar : 1. Mengungkapkan sejarah Pangeran Siddharta pada masa bertapa

Lebih terperinci

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN:

DALAM AGAMA BUDDHA AGAMA DIKENAL DENGAN: A. DEFINISI AGAMA 1. Mennurut KBBI : suatu sistem, prinsip kepercayaan kepada tuhan (dewa & sebagainya) dengan ajaran kebaktian dan kewajiba-kewajiban yang bertalian dengan ajaran itu 2. Atau seperangkat

Lebih terperinci

MENJADI PEMENANG ARUS

MENJADI PEMENANG ARUS MENJADI PEMENANG ARUS PENDAHULUAN Di dalam Agama Buddha kita mengenal adanya tingkat-tingkat kesucian yang dapat dicapai oleh seorang umat Buddha yang telah dapat mengerti melaksanakan dan menembus EMPAT

Lebih terperinci

Membuka Jalan. Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara. Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa

Membuka Jalan. Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara. Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa Membuka Jalan Petunjuk untuk Para Yogi pada Saat Wawancara Ceramah oleh: Shwe Taung Gon Sāsana Yeiktha Sayadaw U Panditābhivamsa UNTUK DIBAGIKAN SECARA GRATIS Diterjemahkan (Inggris - Indonesia) oleh:

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

DEPENDENT ORIGINATION ASAL USUL YANG SALING BERGANTUNGAN BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA

DEPENDENT ORIGINATION ASAL USUL YANG SALING BERGANTUNGAN BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA DEPENDENT ORIGINATION ASAL USUL YANG SALING BERGANTUNGAN BHIKKHU DHAMMAVUḌḌHO MAHĀTHERA PENERJEMAH: YULIANA LIE PAÑÑĀSIRI, MBA PENYUNTING: ÑĀṆA SURIYA JOHNNY, S.E PHOTOGRAPHER: SUKIRWAN WONGSO VIJAYA,

Lebih terperinci

(Untuk Dilihat) Di Sini dan Saat Ini: Sepuluh Ceramah Dhamma. Kita Semua dilanda Kelahiran, Pelapukan, dan Kematian

(Untuk Dilihat) Di Sini dan Saat Ini: Sepuluh Ceramah Dhamma. Kita Semua dilanda Kelahiran, Pelapukan, dan Kematian (Untuk Dilihat) Di Sini dan Saat Ini: Sepuluh Ceramah Dhamma Judul Asli: (To Be Seen) Here and Now: Ten Dhamma Talks Penulis: Ayya Khema Penerjemah: Feny Anamayani Editor: Anne Martani Proofreader: Andrea

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak:

STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA. Oleh: Warsito. Abstrak: STRATEGI PEMBINAAN UMAT OLEH DHARMADUTA Oleh: Warsito Abstrak: Perkembangan Dharmaduta di Indonesia telah berkembang pesat sejak masa kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur.

Lebih terperinci

(Untuk Dilihat) Di Sini dan Saat Ini: Sepuluh Ceramah Dhamma. Kita Semua dilanda Kelahiran, Pelapukan, dan Kematian

(Untuk Dilihat) Di Sini dan Saat Ini: Sepuluh Ceramah Dhamma. Kita Semua dilanda Kelahiran, Pelapukan, dan Kematian (Untuk Dilihat) Di Sini dan Saat Ini: Sepuluh Ceramah Dhamma Judul Asli: (To Be Seen) Here and Now: Ten Dhamma Talks Penulis: Ayya Khema Penerjemah: Feny Anamayani Editor: Anne Martani Proofreader: Andrea

Lebih terperinci

KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA

KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA i KISAH INSPIRATIF PUTERI BUDDHA Free Distribution Only Penerbitan PVVD 2012 ii Pustaka 34 Penerbitan PVVD Kisah Inspiratif Puteri Buddha Penerjemah Tim Penerbitan PVVD Widya Putra - Fernandy- Rini Oktaviani

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci