Brahmavihāra (1) Pendahuluan. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
|
|
- Liana Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Brahmavihāra (1) Pendahuluan Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
2 Terminologi (Ref: Pali-English Dictionary) Brahma: Berkualitas seperti Brahma (contoh: brahmappatta: telah mencapai Brahma [A2:184]) Tuhan Brahmā (D 1:18; 3:30). Vihāra: tempat tinggal bhikkhu; kualitas atau model kehidupan: brahmavihāra = kediaman luhur (S 5:326; SnA 136). Brahmavihāra merujuk kepada kualitas hati seperti yg dimiliki Brahma, yaitu mettā, karuṇā, muditā dan upekkhā. Juga disebut sebagai appamāṇā atau appamaññā (tidak terhingga atau tanpa-batas).
3 Brahmavihāra dan Kehidupan Sosial Mettā: meningkatkan usaha untuk membahagiakan orang lain. Karuṇā: meningkatkan usaha untuk meringankan/menghilangkan penderitaan orang lain. Muditā: secara alamiah bergembira atas kebahagiaan yg sedang dialami oleh orang lain. Upekkhā: kemampuan untuk menerima orang lain apa adanya, meskipun pada saat mereka tidak berperilaku sesuai dengan harapan kita. Brahmavihāra adalah emosi terbaik dan tertinggi; tanpa-cacat. Keempatnya adalah cara terbaik untuk berhubungan dengan orang lain.
4 Musuh Dekat dan Jauh Musuh Dekat (āsannapaccatthika) Musuh Jauh (dūrapaccatthika) Mettā Nafsu (rāga) Kehendak-jahat (vyāpāda) Karuṇā Kesedihan (domanassa) Kebengisan (Vihiṃsā) Muditā Upekkhā Kegembiraan kerumahtanggaan (gehasita somanassa) Masa bodoh (aññāṇupekkhā) Kebencian (arati) Nafsu dan kekesalan-hati (rāgapaṭigha)
5 Musuh Dekat dan Jauh (Vism ) Mettābrahmavihāra mempunyai nafsu sbg musuh-dekatnya ( karena kemampuannya untuk mencemari, karena kemiripannya, spt seorg musuh yg berwajah spt seorg sahabat ) karena keduanya sama-sama melihat kualitas yg baik. Nafsu bertindak spt seorg musuh yg mengintai seseorg dari dekat, dan dg mudah mendapatkan kesempatan (utk menyerang). Jadi, mettā harus dijaga dengan baik, jauh dari nafsu. Kehendak-jahat (vyāpāda) adalah musuh-jauhnya. Spt halnya musuh yg tinggal di gunung-gunung maka mettā harus dijaga dan dijauhkan dari bahaya tsb krn tidaklah mungkin untuk mengembangkan mettā dan pada saat bersamaan memunculkan kemarahan.
6 Musuh Dekat dan Jauh (Vism ) Karuṇābrahmavihāra mempunyai kesedihan dalam kehidupan rumah-tangga (gehasita) sbg musuhdekat dikarenakan keduanya sama-sama melihat kegagalan. Ketika seseorg tidak mendapatkan objek mata yg diinginkan atau ketika seseorg mengingat sesuatu yg dia punya telah hilang dan berubah maka kesedihan muncul. Musuh-jauhnya adalah kebengisan krn tidaklah mungkin untuk mengembangkan kewelas-asihan dan pada saat bersamaan menjadi bengis kpd mahluk hidup.
7 Musuh Dekat dan Jauh (Vism ) Muditabrahmavihāra mempunyai suka-cita dalam kehidupan rumah tangga (gehasita) sbg musuh-dekat karena keduanya sama-sama melihat kesuksesan. Ketika seseorg mendapatkan objek mata yg diinginkan atau ketika seseorg mengingat sesuatu yg dia punya telah hilang dan berubah, kemudian suka-cita muncul di dirinya. Kebencian adalah musuh-jauhnya karena tidaklah mungkin utk mempraktikkan kegembiraan dan pada saat bersamaan menjadi tidak puas dengan tempat tinggal yg terpencil dan keadaan batin yg lebih tinggi.
8 Musuh Dekat dan Jauh (Vism ) Upekkhābrahmavihāra mempunyai ketenangan yg berlandaskan ketidaktahuan (aññāṇupekkhā) di dalam kehidupan rumah tangga sebagai musuhdekatnya, dikarenakan keduanya sama-sama tidak mengacuhkan kesalahan2 dan kebaikan2. Pada saat melihat objek mata dengan menggunakan mata, ketenanganhati muncul di hati seorang awam yg bodoh (muḷha puthujjana), yg awam dan tidak terpelajar (assutava puthujjana) yg belum menundukkan keterbatasannya, yg belum menundukkan buah kamma dimasa-depan, yg tdk melihat bahaya. Ketenangan-hati yg spt ini tidak mengatasi objek mata. Ketenangan-hati yg spt ini disebut ketenangan-hati di dalam kehidupan rumah tangga (gehasitā upekkhā) (M 3:219). Nafsu dan kekesalan hati (rāgapaṭigha) adalah musuh-jauhnya. Oleh krn itu, ketenangan hati haruslah dilatih supaya bebas dari ketakutan akan hal tsb; hal ini karena tidaklah mungkin untuk bersikap dengan ketenangan-hati dan pada saat bersamaan terbakar oleh nafsu atau menjadi kesal-hati.
9 Perasaan di Kehidupan Duniawi dan Penolakan Keduniawian (Ref. M 3: ) Perasaan yg muncul di kehidupan kerumah-tanggaan (gehasita): pengalaman inderawi yg dianggap menyenangkan dipersepsi sbg keuntungan (paṭilābha), bersenang2 dg nya, dan dia mengingat pengalaman tsb dng kepuasan. Tetapi ketika dia tdk mampu mendptkan pengalaman spt ini maka dia kecewa. Dikarenakan masih mempunyai kilesa dan dibawah tekanan karmanya, ketenangan-hatinya di dalam merespon pengalaman inderawi adalah tanpapemahaman akan bahaya yg mungkin akan ditimbulkan (misal: menjadi awal dari munculnya ketidakberuntungan dan penderitaan). (MA 5:24)
10 Perasaan di Kehidupan Duniawi dan Penolakan Keduniawian (Ref. M 3: ) Sebaliknya, seseorang yg menikmati kebahagiaan dalam Penolakan Keduniawian (nekkhammasita) melihat setiap pengalaman inderawi, baik yg sdg muncul maupun yg sudah lewat, sesuai dg realitas yaitu tidak-kekal, penderitaan dan secara alamiah berubah, dia merenungkan pembebasan (pencapaian ke-arahat-an). Memahami ketidakkekalan dari pengalaman inderawi, baik di masa lalu maupun saat kini, apa adanya dengan kebijaksanaan-benar, maka dia berada dalam ketenangan-hati yg sejati.
11 Āyatanavibhaṅga (VibhA 2.154) Aniccalakkhaṇaṃ tāva udayabbayānaṃ amanasikārā appaṭivedhā, santatiyā paṭicchannattā, na upaṭṭhāti. (Dia tidak memahami karakteristik ketidakkekalan selama tidak memperhatikan, tidak menembus muncul-dan-lenyap [fenomena], yang disembunyikan oleh kesinambungan-[proses]). Dukkhalakkhaṇaṃ abhiṇhasampaṭipīḷanassa amanasikārā appaṭivedhā, iriyāpathehi paṭicchannattā, na upaṭṭhāti (Dia tidak memahami karakteristik penderitaan karena tidak memperhatikan, tidak menembus tekanan-ygterus-menerus yg disembunyikan oleh postur). Anattalakkhaṇaṃ nānādhātuvinibbhogassa amanasikārā appaṭivedhā, ghanena paṭicchannattā, na upaṭṭhāti (Dia tidak memahami karakteristik bukan-diri karena tidak memperhatikan, tidak menembus perbedaan bermacam-macam elemen yg disembunyikan oleh kepadatan )
12 Mahā Satipaṭṭhāna Sutta (D 22) Bagaikan ada sebuah karung, yang terbuka di kedua ujungnya, penuh dengan berbagai jenis biji-bijian seperti berasgunung, padi, kacang hijau,kacang merah, wijen, beras merah, dan seorang yang berpenglihatan baik membuka karung itu dan memeriksanya, dapat mengatakan: Ini adalah beras-gunung, padi, kacang hijau, kacang merah, wijen, beras merah, demikian pula seorang bhikkhu memeriksa jasmani ini: Di dalam jasmani ini terdapat rambut kepala...air seni.
13 Mahā Satipaṭṭhāna Sutta (D 22) Bagaikan seorang tukang daging yang terampil atau pembantunya, setelah menyembelih seekor sapi, duduk di persimpangan jalan dengan daging yang telah dibagi dalam beberapa bagian, Demikianlah seorang bhikkhu memeriksa jasmani ini... dalam hal unsur-unsur: Terdapat dalam jasmani ini, unsur tanah, unsurair, unsur-api, unsur-angin.
14 Selesai
BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR
BRAHMAVIHĀRA (2) KEDIAMAN LUHUR DEFINISI 4 BRAHMAVIHĀRA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā: Mejjatīti mettā, siniyhatīti attho. mitte vā bhavā, mittassa vā
Lebih terperinciSĪLA-2. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
SĪLA-2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Murid-buangan (Upāsakacaṇḍāla) Vs Murid-permata (upāsakaratana) Murid buangan atau pengikut-yang-ternoda (upāsakamala) atau pengikut-kelas-bawah
Lebih terperinciBrahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Brahmavihāra (3) Bagaimana Melatihnya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Mettā Sebagai Akar Brahmavihāra Tetapi, Anuruddhā, bagaimana kalian hidup rukun, dalam kegembiraan
Lebih terperinciEmpat Kebenaran Mulia. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin 7E9064DE
Empat Kebenaran Mulia Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 7E9064DE Nilai Penting Empat Kebenaran Mulia Para bhikkhu, dikarenakan tidak memahami, tidak menembus Empat Kebenaran
Lebih terperinciPermintaan Untuk Membabarkan Dhamma. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Permintaan Untuk Membabarkan Dhamma Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Aspirasi Superior (Abhinīhāra) Setelah Aku menyeberang lautan saṃsāra d e n g a n u s a h a
Lebih terperinciKAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir. Pariyatti Sāsana hp ; pin!
KAMMA 1 Bukan kata lain dari fatalisme atau takdir Pariyatti Sāsana www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD KEMUNCULAN TEORI KAMMA Ciri khas agama-agama di India sejak awal periode Vedic (1750-500
Lebih terperincio Di dalam tradisi Theravāda, pāramī bukanlah untuk Buddha saja, tetapi sebagai prak/k yang juga harus dipenuhi oleh Paccekabuddha dan sāvakā.
o Apakah yang dimaksud dengan pāramī? Pāramī adalah kualitas mulia seper/ memberi, dll., yang disertai oleh belas kasih dan cara- cara yang baik (upāya kosalla) serta /dak ternoda oleh nafsu- keinginan,
Lebih terperinciPentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin
Pentahbisan Yasa dan Buddha Memulai Misinya Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Anattalakkhaṇa Sutta (S 3:67) Sutta tentang Karakteristik Bukan-diri dibabarkan 5 hari
Lebih terperinciPembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings)
Pembabaran Dhamma yang Tidak Lengkap (Incomplete Teachings) Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Ada beberapa alasan dari tidak tercapainya Dhamma Mulia. Sebuah contoh dari tidak terealisasinya Dhamma Mulia
Lebih terperinciDāna. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sunday, October 13, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Dāna Mahapphala Sutta Vaṇṇanā Cittālaṅkāracittaparikkhāranti samathavipassanācittassa alaṅkārabhūtañceva
Lebih terperinciSobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
Sobhanacetasika (3) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: (1) Ucapan-benar; (2) Perbuatan-benar; (3) Penghidupan-benar. Ketiganya dinamakan pantangan. (Sammāvācā sammākammanto
Lebih terperinciDhammacakka Pavattana Sutta!
Khotbah Pertama Dhammacakka Pavattana Sutta! (S 5:420-424) Bagian1 Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Bertemu Pertapa Telanjang Upaka Setelah 49 hari retret, Buddha
Lebih terperinciMengapa berdana? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-3 Mengapa berdana? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD 1 Pandangan Tentang Dāna Kaum materialis: Dāna tidak ada buah karena tidak ada kehidupan setelah ini. Kaum Theis:
Lebih terperinciMahā Maṅgala Sutta (1)
Mahā Maṅgala Sutta (1) Azimat Buddhis Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Pseudo Sebab-Akibat Jangan memindah guci-abu-jenasah yang sudah disimpan di vihāra. Penempatan guci-abu. Ibu mengandung
Lebih terperinciSifat Agung Dari Tiga Permata 2
Sifat Agung Dari Tiga Permata 2 Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sugata: yang telah pergi [ke tempat sempurna] dan membabarkan Dhamma dengan benar. Sobhaṇagamana: dikarenakan
Lebih terperinciMeditasi. Oleh : Taridi ( ) KTP. Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri
Meditasi Oleh : Taridi (0104510015) KTP Standar Kompetensi Mengembangkan meditasi untuk belajar mengendalikan diri Kompetensi Dasar Mendeskripsikan meditasi sebagai bagian dari jalan mulia berunsur delapan.
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (3) Dhammavihārī Buddhist Studies
62 PANDANGAN SALAH (3) D. PAHAM PENYANGKALAN TANPA AKHIR Amarāvikkhepavāda Para bhikkhu, beberapa pertapa dan Brahmana seperti belut yang menggeliat. Pada saat ditanya tentang sesuatu, mereka menjawab
Lebih terperinciPERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
PERTAPA GOTAMA MEMILIH JALAN TENGAH & ARIYASĀVAKA TANPA JHĀNA Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD JALAN TENGAH PERUMPAMAAN TENTANG KECAPI Gb: Vīnā (kecapi India)
Lebih terperinciAgama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama
Agama dan Tujuan Hidup Umat Buddha Pengertian Agama Kata agama berasal dari kata dalam bahasa Pali atau bisa juga dari kata dalam bahasa Sansekerta, yaitu dari akar kata gacc, yang artinya adalah pergi
Lebih terperinci6. Pattidāna. (Pelimpahan Kebajikan) hp , pin bb.2965f5fd
6. Pattidāna (Pelimpahan Kebajikan) Tirkuḍḍa sutta 1 (Khp. 6) Makanan dan minuman berlimpah, makanan keras maupun lunak dihidangkan, tetapi tidak ada serangpun yang mengingat mereka. Mahluk-mahluk terkndisi
Lebih terperinciSebagai pengalaman baru
Sebagai pengalaman baru Sekurang2nya ada 6 macam pengalaman baru yg diperoleh oleh klien dalam proses konseling yaitu : 1. Mengenal konflik internal 2. Menghadapi realitas 3. Mengembangkan konsep diri
Lebih terperinciSUTTA SATIPATTHANA [JALAN LANGSUNG]
1 SUTTA SATIPATTHANA Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di negeri Kuru, di kota para Kuru bernama Kammasadhamma. Beliau berkata kepada para bhikkhu: Para bhikkhu. Mereka
Lebih terperinci62 Pandangan Salah (6)
62 Pandangan Salah (6) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id PAHAM SPEKULATIF TENTANG MASA DEPAN (44) (APARANTAKAPPIKA) I. Paham tentang Pemusnahan
Lebih terperinciD. ucapan benar E. usaha benar
1. Keyakinan yang dituntut dalam agama Buddha adalah A. keyakinan tanpa dasar terhadap seluruh ajaran Buddha B. keyakinan yang muncul dari proses pembelajaran, pengalaman, dan perenungan C. keyakinan yang
Lebih terperinciMENGGAPAI PUNCAK KEKUDUSAN
MENGGAPAI PUNCAK KEKUDUSAN ST. YOHANES SALIB SESI 1 M.T. ELEINE MAGDALENA MENGGAPAI PUNCAK KEKUDUSAN MENURUT ST. YOHANES SALIB 1. SEBUAH PENDAKIAN A. Tahap pemula B. Tahap pemurnian C. Tahap pencerahan
Lebih terperinciKasih dan Terima Kasih Kasih dan Terima Kasih
Namo tassa bhagavato arahato sammā sambuddhassa. Pada kesempatan yang sangat baik ini saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran pengurus Dhammavihārī Buddhist Studies (DBS)
Lebih terperinciEMOSI & PERASAAN. PERTEMUAN KE- 7
EMOSI & PERASAAN PERTEMUAN KE- 7 aprilia_tinalidyasari@yahoo.com Pengertian Emosi Suatu kondisi biologis, psikologis an fisiologi dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak Emosi bersifat lebih intens
Lebih terperinciDāna-4. Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana hp ; pin. Friday, April 12, 13
Dāna-4 Berdana Kepada Bhikkhu Leher Kuning? Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Definisi Bhikkhu Leher-Kuning Anggota-anggota dari silsilah Buddha Gotama yang berleherkuning,
Lebih terperinciKāmāvacarasobhana Cittaṃ (1)
Kāmāvacarasobhana Cittaṃ (1) Kesadaran Indah-Lingkup Inderawi Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Saṅgaha: Pāpāhetukamuttāni, sobhanānīti vuccare. Ekūnasaṭṭhi cittāni, athekanavutīpi vā.
Lebih terperinci1. Mengapa bermeditasi?
CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari
Lebih terperinciKamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi
Kamma (6) IV. Berdasarkan Tempat Kematangan Kamma Lingkup Inderawi Tiga Pintu Kamma 1. Pintu-kamma-tubuh (kāyakammadvāra) Isyarat-tubuh (kāyaviññatti). Manusia dan pekerjaan manusia adalah dua hal yang
Lebih terperinci62 PANDANGAN SALAH (1)
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id DARI BRAHMAJĀLA SUTTA DAN KITAB KOMENTARNYA 62 PANDANGAN SALAH (1) PENDAHULUAN Saṃsāra Vs. Nibbāna Pandangan-benar adalah pelopor; memahami pandangan-salah
Lebih terperinciKONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH
KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENDAHULUAN Pengambilan Keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer dalam suatu organisasi. Pengambilan keputusan sering menjadi kegelisahan
Lebih terperinciAbhidhammatthasaṅgaha
Abhidhammatthasaṅgaha Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit, sed diam nonummy nibh euismod tincidunt ut laoreet dolore magna aliquam Dasa Tathāgatabala 5. Tathāgata memahami apa adanya
Lebih terperinciSutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75]
1 Sutta Magandiya: Kepada Magandiya (Magandiya Sutta: To Magandiya) [Majjhima Nikaya 75] Magandiya, seandainya ada seorang penderita kusta yang dipenuhi luka- luka dan infeksi, dimakan oleh cacing, menggaruk
Lebih terperinciPenolakan Keduniawian Bodhisatta. Pariyatti Sāsana Yunior 2 hp ; pin!
Penolakan Keduniawian Bodhisatta Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin! 2965F5FD Penerjemahan yang Tidak Akurat Bodhisatta (Pāḷi) menjadi Bodhisattva (Skt): Bodhi (pencerahan)
Lebih terperinciEmpat Keadaan-Batin Luhur Perenungan terhadap Cinta Kasih, Welas Asih, Turut Berbahagia, dan Keseimbangan Batin
4 Empat Keadaan-Batin Luhur Perenungan terhadap Cinta Kasih, Welas Asih, Turut Berbahagia, dan Keseimbangan Batin Oleh Nyanaponika Thera Alih Bahasa : Willy yandi Wijaya Editor : Marlin S.T. Sampul & Tata
Lebih terperinciIkhtisar Perasaan (Vedanāsaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies
Ikhtisar Perasaan (Vedanāsaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Sekilas Tentang Pañcakkhandha (Lima Agregat) Khandha = rāsi (massa, kumpulan) VibhA. 2 Mahāudakakkhandha kumpulan
Lebih terperinci62 pandangan-salah (2)
62 pandangan-salah (2) Dari Brahmajāla Sutta dan Kitab Komentarnya Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id b. Kekekalan parsialme (ekaccasassatavāda -4) Paham Poytheisme. 6. Deva khiḍḍāpadosikā
Lebih terperinciDāna. Pariyatti Sāsana hp ; pin. Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin. Sunday, October 6, 13
Dāna Sebuah Perhiasan dan Pendukung untuk Batin Pariyatti Sāsana www.pjbi.org; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Posisi Dāna di dalam Praktik Spiritual Buddhis Dāna menempati urutan pertama di: Penjelasan
Lebih terperinciSutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas)
1 Sutta Kalama: Kepada Para Kalama (Kalama Sutta: To the Kalamas) [Anguttara Nikaya 3.65] Demikianlah telah saya dengar. Bhagavan sedang melakukan perjalanan bersama orang-orang Kosala dengan sekumpulan
Lebih terperinciCIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH
CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH Tugas perkembangan AUD Berjalan Belajar memakan makanan keras Belajar berbicara Belajar mengatur gerak gerik tubuh Belajar mengenal perbedaan jenis kelamin Mencapai stabilitas
Lebih terperinciRUANG LINGKUP DAN DASAR KOMUNIKASI
RUANG LINGKUP DAN DASAR KOMUNIKASI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id 2 Berkomunikasi tidaklah sulit Kita hanya harus mengungkapkannya
Lebih terperinciKOMUNIKASI INTERPERSONAL. Rizqie Auliana
KOMUNIKASI INTERPERSONAL Rizqie Auliana rizqie_auliana@uny.ac.id Meningkatkan ketrampilan interpersonal Kemampuan utk bersosialisasi dg orang lain Membina hub baik dg org lain bukan hal mudah, yg dibutuhkan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan suatu kepercayaan tentang konsep Tuhan. Indonesia memiliki 6
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Agama merupakan suatu kepercayaan tentang konsep Tuhan. Indonesia memiliki 6 agama, yaitu agama Katolik, Kristen, Buddha, Islam, Hindu, dan Konghucu. Dalam
Lebih terperinciThe Purpose of Practice. The Purpose of Practice. Sayalay Susīlā s Dhamma talk
The Purpose of Practice Sayalay Susīlā s Dhamma talk 1 terhadap potensi karma. Reaksi Kebiasaan ini : 1. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan sekarang 2. Mengakibatkan efek karma terhadap kehidupan
Lebih terperinciMengapa bhikkhu harus dipotong rambutnya? Mengapa bhikkhu itu tidak boleh beristeri? Mengapa anak perempuan tidak boleh dekat bhikkhu?
TENTANG SANG BUDDHA 1. Apa arti kata Buddha? Kata Buddha berarti "Yang telah Bangun" atau "Yang telah Sadar", yaitu seseorang yang dengan usahanya sendiri telah mencapai Penerangan Sempurna. 2. Apakah
Lebih terperinciSutta Nipata menyebut keempat faktor sebagai berikut: Lebih lanjut, murid para
1 Ciri-ciri Seorang Sotapanna (The Character of a Stream-enterer) Pada umumnya Tipitaka menjelaskan seorang Sotapanna sehubungan dengan empat faktor. Tiga faktor pertama dari keempat faktor Sotapatti ini
Lebih terperinciAN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress)
1 AN 7.63 Sutta Nagara: Benteng (Nagara Sutta: The Fortress) Para bhikkhu, jika benteng batas kerajaan dilengkapi dengan tujuh syarat untuk suatu benteng dan bisa mendapatkan empat jenis makanan sekehendak
Lebih terperinciABHIDHAMMATTHASAṄGAHA AKUSALACITTĀNI
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id ABHIDHAMMATTHASAṄGAHA AKUSALACITTĀNI Saṅgaha: (9) Domanassasahagataṃ paṭighasampayuttaṃ asaṅkhārikamekaṃ (Satu kesadaran, disertai dengan perasaan tidak
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal
HARGA DIRI PADA WANITA DEWASA AWAL MENIKAH YANG BERSELINGKUH KARTIKA SARI Program Sarjana, Universitas Gunadarma Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran harga diri
Lebih terperinciSampayoganaya Metode Asosiasi (2) Dhammavihārī Buddhist Studies
Sampayoganaya Metode Asosiasi (2) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Abhidhammatthasaṅgaha: 28.Sobhanesu pana sobhanasādhāraṇā tāva ekūnavīsatime cetasikā sabbesupi ekūnasaṭṭhisobhanacittesu
Lebih terperinciTerbentuknya Bhikkhunī Sāsana
Terbentuknya Bhikkhunī Sāsana Kemunculannya kembali di era modern Pariyatti Sāsana Yunior 2 www.pjbi.or.id; hp.0813 1691 3166; pin 2965F5FD Sejarah Kemunculan Cūḷavagga Vinaya (V2:253ff) merekam kronologi
Lebih terperinci62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta
62 PANDANGAN HIDUP YANG KELIRU Sumber: Sutta Pitaka, Digha Nikaya 1: Brahmajala Sutta 18 Pandangan yang Berpedoman pada Hal-hal Lampau 4 Pandangan Eternalis (Jiwa dan Dunia adalah Kekal) 4 Pandangan Semi-Eternalis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan menjumpai berbagai permasalahan kecil ataupun besar sedikit ataupun banyak. Permasalahan yang
Lebih terperinciSutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta)
1 Sutta Mahavacchagotta (The Greater Discourse to Vacchagotta) Demikianlah telah saya dengar. Suatu ketika Bhagavan sedang berada di Kalantakanivapa, Hutan Bambu, di Rajagaha. Kemudian Samana Vacchagotta
Lebih terperinciMENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT
www.pjbi.or.id MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTOPILOT MENGHENTIKAN GAYA HIDUP AUTO PILOT Dikendalikan oleh masa-lalu membuat kita seperti robot atau pesawat terbang dengan mode auto pilot. Kita adalah kecenderungan-laten.
Lebih terperinciSUTRA 42 BAGIAN. B. Nyanabhadra
SUTRA 42 BAGIAN [ ] B. Nyanabhadra RAJA MING DINASTI HAN Tahun 28-75 Mimpi tentang makhluk memancarkan cahaya kuning KASYAPA MATANGA & DHARMARATNA Tahun 67 dari India ke Luoyang Menerjemahkan Sutra 42
Lebih terperinciDPD Patria Sumatera Utara. Juara II. Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA
DPD Patria Sumatera Utara Juara II Lomba Berkarya Dhamma PIKIRAN ADALAH PELOPOR DARI SEGALA SESUATU DODI PURNOMO WIJAKSONO, SURABAYA Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa Namo Tassa Bhagavato
Lebih terperinciSutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101]
1 Sutta Devadaha: Di Devadaha (Devadaha Sutta: At Devadaha) [Majjhima Nikaya 101] [Buddha]: Menghampiri para Nigantha yang mengajarkan demikian, saya bertanya kepada mereka, Sahabat- sahabat Nigantha,
Lebih terperinciMerenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka
Merenungkan/Membayangkan Penderitaan Neraka Oleh: U Sikkhānanda (Andi Kusnadi) Seseorang harus benar-benar mempertimbangkan dan merenungkan penderitaan yang akan dijalaninya di neraka. Sewaktu Sang Buddha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agama memiliki pengaruh besar terhadap tindakan dan prilaku manusia yang memeluk suatu ajaran atau agama tersebut. Manusia terikat dengan aturan-aturan dan ideologi
Lebih terperinciSoal-soal Cetasika (2) Dhammavihārī Buddhist Studies
Soal-soal Cetasika (2) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id 1.Pandangan-salah adalah salah satu dari properti mental. Ada berapa citta berasosiasi dengan pandangan-salah? Sebutkan! Pandangan-salah
Lebih terperinciIkhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies
Ikhtisar Objek (3) (Ālambaṇasaṅgaha) Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id 54.Tesu cakkhuviññāṇādīni yathākkamaṃ rūpādiekekārammaṇāneva (Di antara semuanya, kesadaran-mata dll., masingmasing
Lebih terperinci1.Definisi Hukum. 2.Pembagian/jenis-jenis Hukum
1.Definisi Hukum Hukum adalah himpunan petunjuk hidup (perintah atau larangan) yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat dan jika dilanggar dapat
Lebih terperinciKESEHATAN MENTAL DI SEKOLAH A. Hubungan antara kepribadian guru dan tingkah laku murid 1. Arti kes mental bagi guru 2. Arti kepribadian bagi guru 3.
KESEHATAN MENTAL DI SEKOLAH A. Hubungan antara kepribadian guru dan tingkah laku murid 1. Arti kes mental bagi guru 2. Arti kepribadian bagi guru 3. Tingkah laku guru akan selalu ditiru oleh muridnya 4.
Lebih terperinciWEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI
WEWENANG, DELEGASI DAN DESENTRALISASI Wewenang( authority) adalah hak utk melakukan sesuatu / memerintah org lain utk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan. 1. Wewenang( authority)
Lebih terperinciSifat Agung dari Tiga Permata
Sifat Agung dari Tiga Permata Buddha Puncak proses evolusi spiritual selama 4 asaṅkheyya kappa dan 100.000 putaran dunia. Budh = memahami, mengerti, telah bangun : karena dia telah memahami 4KM dan bangkit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk tersebutlah yang menjadi salah satu masalah bagi suatu kota besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini kota besar masih memiliki daya tarik bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kegiatan perekonomian dan pendidikan yang menyebabkan banyak
Lebih terperinciOTOMATISASI PERKANTORAN
OTOMATISASI PERKANTORAN Oleh: Wahyu Nurjaya WK, S.T., M.Kom. OTOMATISASI PERKANTORAN Otomatisasi Kantor ( Office Automation) atau OA, mencakup semua sistem elektronik formal dan informal terutama berkaitan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA BAHAN SHARING COOL PEMUDA Minggu I; Bulan: Februari 2011
DEPARTEMEN PEMUDA DAN ANAK Minggu I; Bulan: Februari 2011 BUAH ROH PENDAHULUAN Matius 12:33,35 :... a) Tuhan Yesus memberikan perumpamaan keberadaan manusia seperti sebuah pohon. Ada 2 jenis pohon yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Menurut Suryabrata (2006), variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian. Jadi, variabel adalah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 20/03/36.73/Th.VI, 1 April PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET KOTA SERANG INFLASI 0,29 PERSEN Memasuki bulan, harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Kota Serang secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1.Latar Belakang Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat dari sekolah bagi siswa ialah melatih kemampuan akademis siswa,
Lebih terperinciDua Jenis Tangisan. oleh: Andi Kusnadi
Dua Jenis Tangisan oleh: Andi Kusnadi Ini adalah penjelasan dari pertanyaan yang diajukan oleh seorang yogi pada Sayadaw. Pertanyaan: Saya sangat menikmati meditasi selama retret, tetapi karena berbagai
Lebih terperinciKesadaran terhadap Napas (Anapanasati)
Kesadaran terhadap Napas (Anapanasati) Daftar Isi: I. Manfaat Konsentrasi II. Berbagai Objek Meditasi III. Kesadaran terhadap Napas 1. Latihan Kesadaran terhadap Napas 2. Membuat Kesadaran Berkelanjutan
Lebih terperinciDhammavihārī Buddhist Studies. DHAMMAVIHARI. Pāramī (3) Penolakan
Dhammavihārī Buddhist Studies DHAMMAVIHARI B U D D H I S T S T U D I E S www.dhammavihari.or.id Pāramī (3) Penolakan Penolakan (Nekkhamma) Meninggalkan kesenangan-kesenangan indriawi, inilah yang disebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Film berperan sebagai komunikasi bahasa. Film mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film berperan sebagai komunikasi bahasa. Film mengungkapkan maksudnya melalui gambar-gambar yang disajikan, menyampaikan pesan pada penonton berhubungan dengannya.
Lebih terperinciMASA KANAK-KANAK AKHIR
MASA KANAK-KANAK AKHIR Masa ini dialami pd usia : 6 tahun 11-13 tahun. Masa Usia Sekolah atau masa SD à anak sudah siap masuk sekolah. GAmbar by FH CIRI KHAS ANAK USIA SD GAmbar by FH Konformitas pd teman
Lebih terperinciTujuh Tips Hidup Bahagia
Ven. Thubten Chodron Tujuh Tips Hidup Bahagia Penerbit Diandharma Ven. Thubten Chodron Cetakan Pertama: April 2017 Ilustrator: Feby Anggiany Penerjemah: Komala Somadevi Penyunting: Alex Tata Letak dan
Lebih terperinciDASAR-DASAR MEDITASI VIPASSANĀ
DASAR-DASAR MEDITASI VIPASSANĀ Yang Mulia Mahāsi Sayādaw Judul Asli: Fundamentals of Insight Meditation Pengarang: Mahasi Sayadaw Terjemahan Bahasa Inggris oleh Maung Tha Noe Penyunting: Bhikkhu Pesala
Lebih terperinciDhammavihārī Buddhist Studies LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA
Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id LIMA RINTANGAN BATIN PAÑCA NĪVARAṆA ETIMOLOGI Nīvaraṇa (rintangan batin) = nis (kebawah) + VṚ (menutupi). Dipahami sebagai: āvaraṇa: layar, hambatan,
Lebih terperinci11/13/2009 By Antonius Mulyanto 1 UJIAN KENAIKAN KELAS AYUB 1:1-5
11/13/2009 By Antonius Mulyanto 1 UJIAN KENAIKAN KELAS AYUB 1:1-5 Ayub adalah pribadi yang nyata, bukan tokoh legenda. Satu dari tiga tokoh besar PL, bersama Nuh dan Daniel (Yeh 14:14, 20). Satu teladan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah sesuatu yang berharga bagi seluruh makhluk hidup di dunia karena tanpa kesehatan, manusia tidak akan dapat menjalani kegiatan hidupnya dengan optimal.
Lebih terperinciKewirausahaan Wira Usaha
KEWIRAKOPERASIAN Masalah Manusia dalam Koperasi Mpy SDM yang masih kurang memiliki etos kerja dan budaya kerja yg menggambarkan jiwa dan semangat kewirausahaan yg tangguh Mpy tk kemampuan, keahlian dan
Lebih terperinciOleh. Dedi Herdiana Hafid
Oleh Dedi Herdiana Hafid 0602141 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG, 2009 PETUNJUK Bacalah pernyataan berikut ini secara teliti, mulai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki buah hati tentunya merupakan dambaan bagi setiap orang yang telah membina keluarga. Menurut Muzfikri (2008), anak adalah sebuah anugrah terbesar nan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN SEKSUAL DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai Derajat S-1, Sarjana Psikologi Disusu Oleh: NUR ZULAIKAH F 100 030 010 FAKULTAS
Lebih terperinci"Jika saya begitu takut maka biarlah saya mati malam ini". Saya takut, tetapi saya tertantang. Bagaimanapun juga toh akhirnya kita harus mati.
Malam di Perkuburan Diposkan pada 03 Januari 2016 Sebelumnya saya tidak pernah tinggal di tanah perkuburan. Dan tak ingin tinggal di sana. Namun suatu saat saya mengajak seorang pa-kow. Ketika saya sampai
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penelitian yang bejudul Konsep Diri Pada Penderita Tumor Jinak
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian yang bejudul Konsep Diri Pada Penderita Tumor Jinak Payudara Perempuan Dewasa Awal ini telah menjawab pertanyaan dari rumusan masalahnya. Dimana rumusan masalahnya
Lebih terperinciPERSEPSI SEBAGAI INTI KOMUNIKASI INTERPERSONAL
PERSEPSI SEBAGAI INTI KOMUNIKASI INTERPERSONAL Pertemuan ke 13 suranto@uny.ac.id 1 Pengertian Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi Persepi interpersonal adalah memberikan makna terhadap
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciBodhipakkhiyā Dhammā (2)
Bodhipakkhiyā Dhammā (2) Empat Fondasi Perhatian Penuh Dhammavihārī Buddhist Studies www.dhammavihari.or.id Cattāro Satipaṭṭhāna Terminologi satipaṭṭhāna: 1. Sati + paṭṭhāna = perhatian-penuh + fondasi/landasan/tumpuan/
Lebih terperinciKAMMA (9)
KAMMA (9) http://facebook.com/abhidhammamadeeasy 3. Kesuksesan Waktu Seseorang mungkin akan terlahir pada saat pemerintahan dipimpin oleh seorang yang tidak baik dan dikelilingi oleh orang-orang yang tak
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN METTA DAN KHANTI DENGAN UPAYA MENGATASI STRES PADA ANAK ASUH LEMBAGA BEASISWA DHARMA PEMBANGUNAN JAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN METTA DAN KHANTI DENGAN UPAYA MENGATASI STRES PADA ANAK ASUH LEMBAGA BEASISWA DHARMA PEMBANGUNAN JAKARTA Yogi Nopriyanto gigii_riyanto@yahoo.co.id Pendahuluan Manusia merupakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN ISU KEBEBASAN BERAGAMA
SEMINAR Peran Polisi, Masyarakat dan Tokoh Agama dalam Penanggulangan Isu Keamanan: Studi Kasus Kekerasan Bernuansa Keagamaan Jogjakarta Plaza Hotel, 23 September 2013 MAKALAH KEBIJAKAN KEPOLISIAN DALAM
Lebih terperinciPERILAKU MENCARI BANTUAN
PERILAKU MENCARI BANTUAN Kasl dan Cobb (1966) membuat 3 tipe berbeda dari Perilaku Kesehatan Perilaku Kesehatan Perilaku Sakit Perilaku peran-sakit Perilaku Kesehatan Suatu aktivitas dilakukan oleh individu
Lebih terperinciSifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:
NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat
Lebih terperinciY. M. Ajahn Chah. Let Your Aim be Nibbāna
Y. M. Ajahn Chah Let Your Aim be Nibbāna JADIKAN NIBB¾NA SEBAGAI TUJUANMU Let Your Aim be Nibbāna Guru Buddha menjelaskan bahwa dari keberadaan penderitaan di dunia ini, terdapat pula dimana penderitaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
No. 18/12/36.73/Th.V, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2016 KOTA SERANG INFLASI 0,90 PERSEN Memasuki awal tahun 2016 bulan, harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat
Lebih terperinci