1. Kegiatan selama liburan 5 dari 8 responden mengisi waktu liburannya hanya di rumah saja. Sebanyak 2 orang jalan-jalan, dan 1 orang mengurus organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa para mahasiswa masih kurang produktifnya liburan mereka. Jalan-jalan: 2 Dirumah aja: 5 Saya biasanya di rumah aja sih teh, mincing mincing gitu. Ga ada kegiatan lain (BB, L, Pasif, 2015) Organisasi: 1 Kalo sekarang sih lagi ada kegiatan organisasi. Tapi kalo biasanya sih aku ngabisin waktu sama keluarga dan temen temen (NA, P, Sosial, Marnat, 2014) 2. Menghabiskan liburan dengan exchange Semua responden setuju bahwa menghabiskan liburan dengan exchange merupakan hal bagus dan menarik untuk dilakukan. Bagus, seru: 8 Tidak menarik:0 Netral: 0 Ragu: 0 3. Program exchange yang diketahui 6 dari 8 responden sudah tahu berbagai macam program exchange yang ada, dan 6 orang ini sudah tahu AIESEC sebagai salah satu organisasi yang menyediakan exchange. Tahu (bisa menyebutkan nama program/penyelenggara exchange): 6 Y.C. Lee and Youthreach summer school, UNESCO essay comp (TS, P, Sosial, 2014)
Sekedar tahu sekilas: 1 Tidak Tahu: 1 4. Sumber informasi tentang program exchange Karena Bandung tersebar berbagai universitas, maka sumber informasinya mereka pun beragam. Namun semuanya tetap menjawab bahwa sosial media seperti akun official line tetap menjadi sumber informasi utama untuk kegiatan non-akademik. Pihak kampus / sekolah: 3 Sosial media / internet: 3 Dari teman: 1 5. Partisipasi dalam kegiatan exchange Dari 8 Responden hanya 2 orang yang pernah mencoba untuk exchange walaupun pada seleksinya gagal. Dan 6 orang belum pernah sama sekali mencoba. Ada 1 responden yang sudah pernah mau mendaftar global citizen namun dibatalkan karena masih tidak yakin (tidak ditanyakan lebih dalam apa ketidakyakinan tersebut), namun responden tersebut bilang bahwa tidak tertarik dengan program exchange yang berbayar. Sudah pernah ikut seleksi: 2 Belum: 6 6. Hambatan untuk ikut exchange Sebanyak 2 orang menganggap hambatan merupakan hambatan utama (pertama disebutkan) adalah biaya, lalu ada 1 orang hambatannya adalah izin orang tua.. dan 5 lainnya tidak ditanyakan. Biaya: 2 Tapi once orang denger (tentang Global Citizen) berbayar ya langsung males (FA, P, Pasif, ITB, 2014) kalo ada yang berbayar langsung aku skip sih soalnya ga tertarik gitu) (VS, P, Pasif, 2013)
Orang tua: 1 Bahasa: 0 Waktu (dengan amanah atau acara lain): 0 Akademik: 0 Tidak ditanyakan: 5 7. Pendapat tentang sponsorship class Dari 8 responden tidak ada 1 pun yang ditanyakan pendapatnya tentang sponsorship class ini. Setuju: Tidak Setuju: Ragu: Tidak ditanyakan: 8 8. Pendapat tentang booklet for parents Dari 8 responden tidak ada 1 pun yang ditanyakan pendapatnya tentang booklet for parents ini. Setuju: Tidak Setuju: Ragu: Tidak ditanyakan: 8
9. Willingness to pay Dilihat dari data dibawah ini, ternyata willingness to pay responden masih belum banyak yang bisa diketahui karena sedikitnya jumlah responden yang ada. Sebanyak 3 orang responden masih berada di kisaran 0 1.000.000 rupiah bahkan ada 1 responden yang benar-benar tidak ingin mengeluarkan biaya sama sekali alias 0. 1 orang menjawab sampai dengan 5.000.000 rupiah. 2 orang menjawab sampai dikirasan 10jutaan. Dan ada 2 orang yang tidak ditanyakan dan tidak menjawab willingness to pay nya maka kita tidak dapat mengidentifikasi secara spesifik kemampuan mereka untuk mengeluarkan biaya untuk exchange. Tidak ditanyakan/dijawab = 2 orang 0 1.000.000 = 3 orang 1.000.001 5.000.000 = 1 orang 5.000.001 10.000.000 = 0 orang > 10.000.000 = 2 orang 10. Pengetahuan tentang AIESEC Global Citizen Dari 6 orang responden yang tahu tentang program exchange AIESEC hanya 2 orang saja yang tahu tentang branding Global Citizen. Tahu: 2 aku sempet mau ikut (seleksi Global Citizen) tapi gajadi hehe (TS, P, Sosial, UPI, 2014) Cuma tau kalo AIESEC punya exchange (ga tau branding global citizen): 4 Tidak Tahu sama sekali: 2
11. Pendapat tentang promosi Global Citizen kedengeran banget sih. Even dosen nya aja ikutan ngepromote GC gitu dan join AIESEC juga (TS, P, Sosial, UPI, 2014) kurang kedengeran sih soalnya temen temen yang ikutan AIESEC itu dikit (VS, P, Pasif, 2013) 12. Media yang paling menarik untuk promosi program exchange Berikut ini ada beberapa masuka menarik yang dapat menjadi pertimbangan untuk promosi non-sosial media. Namun untuk sosial media, mereka prefer untuk menggunakan line. Sosial media: 4 (video, akun official line) Non-Sosial media: 4 (1 mading kampus) jangan poster sih, mungkin lebih ke nyelenggarain sebuah acara gitu kali ya (NA, P, Sosial, Marnat, 2014) dengan dosen itu sih kak, pasti kalo gitu tuh rasanya kaya wah ini acaranya recommended banget gitu dan diliat dari kakak tinggat nya yang pernah ikutan juga (TS, P, Sosial, UPI, 2014) mungkin kalo mau daftar kaya diadain lomba lomba kaya bikin post Instagram trus kalo berhasil dikasih hadiah kaya buku atau apa gitu (VS, P, Pasif, 2013) Tidak ditanyakan: 0
13. Pendapat tentang info booth 3 responden setuju info booth masih efektif untuk melakukan promosi. Namun dengan catatan booth tersebut dibuat semenarik mungkin di waktu dan tata letak yang pas, dengan dekorasi yang menarik. Paling banyak pada jawaban tidak setuju sebanyak 4 orang, dan satu orangnya tergantung. Setuju / penting: 3 Menarik sih kak soalnya kan AIESEC sendiri udah banyak yang tau dan banyak yang tertarik soalnya dari marnat ada program kaya gitu juga dan banyak yang tertarik. Jadi kalo buka booth disini (Maranatha) sih kemungkinan banyak yang tertarik (JF, P, Aktif, Marnat, 2015) efektif sih kak, waktu itu pernah dan yang datang banyak kok (TS, P, Sosial, UPI, 2014) Tidak Setuju / tidak penting: 4 mending oprec trus sebar link aja sih. Paling kalo misalkan buka stand itu di luar luar gedung kampus sih (BB, L, Pasif, 2015) bisa sih cuman kalo itu enaknya join sama seminar yang ada soalnya peserta seminarnya sekalian lewat gitu (GZ, L, Aktif, UPI, 2014) Kalo booth untuk pengenalan bagus tapi buat penyampaian informasi ga efektif sih soalnya orang orang kampus juga males kan kesana tapi ga akan pada peduli gitu (SK, P, Aktif, ITB, 2014)
buka stand ga preferable. Kalo mau attracting bikin mega properties gitu sih di kampus (FA, P, Pasif, ITB, 2014) Tergantung: 1 Netral: Tidak ditanyakan: 14.Pendapat tentang class visit Sebanyak 5 responden tidak setuju dengan adanya class visit (di marnat, UPI, ITB). Pendapat ini tentunya masih terlalu sedikit karena hanya bersumber dari 8 responden saja dan tidak dapat menjadi patokan utama. Setuju: 2 possible sih tapi harus buat janji dulu sama perwakilan kelasnya soalnya biasanya suka pada langsung ngilang (TS, P, Sosial, UPI, 2014) Tidak Setuju: 5 agak sulit sih kak soalnya perizinan nya susah. Biasanya sih paling disini aja di student center soalnya yang lain juga kalo apa apa tuh promote nya disini (JF, P, Aktif, Marnat, Bandung) Tapi kalo efektifitas nya sih engga soalnya banyak yang gasuka waktu pulang nya keganggu (GZ, L, Aktif, UPI, 2014) engga efektif sih soalnya anak anak ITB suka terburu buru gitu jadi class visit gak possible (SK, P, Aktif, ITB, 2014)
Tapi kalo class visit kasian ke orang orang nya ngurusnya agak ribet apalagi kalo dosen suka dateng lebih awal. (VS, P, Pasif, 2013) Tergantung: 1 bisa aja sih tapi harus cepet dan singkat. Dan itu kayanya enaknya minta anak yang udah dikenal sama mereka buat ngejelasin. Soalnya kalo yang ga dikenal malah kesel jadinya bukannya pengen dengerin (FA, P, Pasif, ITB, 2014) Netral: Tidak ditanyakan: 15. Ketertarikan mengikuti global citizen 1 responden dari 8 responden (menunjukkan) ketertarikan untuk mengikuti program global citizen. Ada 2 orang yang merasa ragu karena biaya, dan ada 2 orang tidak tertarik sama sekali untuk mengikuti program global citizen. Pada wawancara yang dilakukan tidak secara gamblang ditanyakan apakah responden tertarik dengan program global citizen terutama setelah mendapat penjelasan dari pihak pewawancara. Tertarik: 1 (tertarik mengikuti exchange karena) pengalaman sama ilmu (SK, P, Aktif, ITB, 2014) Ragu: 2 Tidak tertarik: 2 Tidak ditanyakan: 3