9.3. ARITMATIKA INTEGER

dokumen-dokumen yang mirip
Pertemuan Ke-6 ARITMATIKA KOMPUTER

Aritmatika Komputer. Bab 9 4/29/2014

Arithmatika Komputer. Pertemuan 3

Basic Arithmetic Computing. Team Dosen Telkom University 2016

Dari tabel diatas dapat dibuat persamaan boolean sebagai berikut : Dengan menggunakan peta karnaugh, Cy dapat diserhanakan menjadi : Cy = AB + AC + BC

Rangkaian ALU (Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan dengan Adder. Adder juga sering disebut rangkaian

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD April 2018

SISTEM BILANGAN, OPERASI ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

09/01/2018. Prio Handoko, S. Kom., M.T.I.

Arsitektur & Organisasi Komputer. Aritmatika Komputer. Pertemuan I I

Arsitektur dan Organisasi

Bab 3. Aritmetika Komputer

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

PERTEMUAN MINGGU KE-3 REPRESENTASI DATA

Arsitektur dan Organisasi

ARSITEKTUR SISTEM KOMPUTER. Wayan Suparta, PhD Maret 2018

Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma 2013

STEI Institut Teknologi Bandung

Arithmatika Komputer. Pertemuan - 2

2.1 Desimal. Contoh: Bilangan 357.

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

Review Kuliah Sebelumnya

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Sistem Digital (410206)

ARITMATIKA PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2011

ARITHMETIC & LOGICAL UNIT (ALU) Arsitektur Komputer

Dr. novrina

Arsitektur Komputer. Pertemuan ke-2 - Aritmatika Komputer >>> Sistem bilangan & Format Data - Perkembangan Perangkat Keras Komputer

Bab 10 Penyajian Data Integer dan Bilangan Floating Point 10.1 Pendahuluan

REPRESENTASI DATA DATA REPRESENTATION

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

Pertemuan ke 9 Aritmatika Komputer. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Sistem-Sistem Bilangan Sistem-Sistem Bilangan secara matematis: Contoh-2: desimal: biner (radiks=2, digit={0, 1}) Bilangan. Nilai

Sistem Bilangan dan Pengkodean -2-

BAB VI RANGKAIAN ARITMATIKA

BAB V RANGKAIAN ARIMATIKA

OPERASI DALAM SISTEM BILANGAN

Standard IEEE 754 & Big Endian Litle Endian

PENGANTAR KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI 1A

Bilangan Bertanda (Sign Number)

Bab 5. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

DASAR KOMPUTER REPRESENTASI DATA

REPRESENTASI DATA. Arsitektur Komputer

KOMPETENSI DASAR : MATERI POKOK : Sistem Bilangan URAIAN MATERI 1. Representasi Data

Pokok Pokok Bahasan :

Representasi Data Digital (Bagian 1)

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Kuliah#11 TKC205 Sistem Digital. Eko Didik Widianto. 11 Maret 2017

1. Integer Interger adalah data numerik yang tidak mengandung pecahan, dan disajikan dalam memori komputer sebagai angka bulat. Mengacu pada obyek

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Aritmatik Komputer. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

REPRESENTASI dan ALUR PEMROSESAN DATA

Representasi Bilangan Digital (Bagian 2)

Representasi Bilangan dan Operasi Aritmatika

BAB I SISTEM BILANGAN OLEH : GANTI DEPARI JPTE FPTK UPI BANDUNG

KESALAHAN DAN KEAKURATAN

SISTEM BILANGAN DAN KONVERSI BILANGAN. By : Gerson Feoh, S.Kom

FORMAT BILANGAN DALAM MIKROPROSESOR

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan. Sistem Bilangan

Komputer menggunakan dan memanipulasi data untuk perhitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logik. Data adalah bilangan biner dan informasi

PEMECAHAN MASALAH DENGAN C 32 BIT FLOATING POINT BINARY CONVERTER

Basis Bilangan. Disusun oleh: Tim dosen SLD Diedit ulang oleh: Endro Ariyanto. Prodi S1 Teknik Informatika Fakultas Informatika Universitas Telkom

Struktur dan Organisasi Data 2 STRUKTUR DATA

Pengenalan Sistem Bilangan Biner dan Gerbang Logika

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

5. Floating Point Arithmetic

REPRESENTASI DATA. Pengantar Komputer Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

Jobsheet Praktikum PARALEL ADDER

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER

Sistem Digital. Sistem Angka dan konversinya

Pertemuan 04. Pemrograman Dasar 2012

MODUL TEKNIK DIGITAL MODUL II ARITMATIKA BINER

BAB 1 TIPE DATA. Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) adalah sisa dari pembagian Contoh : 27 MOD 4 = 3

BAB 1 TIPE DATA. Struktur Data 1. Sederhana : Array dan Record 2. Majemuk terdiri atas Linier Non Linier

Dari tabel kebenaran half adder, diperoleh rangkaian half adder sesuai gambar 4.1.

Arsitektur dan Organisasi Komputer

Minggu 11. MA2151 Simulasi dan Komputasi Matematika

BAB II SISTEM-SISTEM BILANGAN DAN KODE

CSG2F3 Sistem dan Logika Digital (SLD) REPRESENTASI DATA. Tim Dosen SLD KK Telematika FIF Telkom University

A. SISTEM DESIMAL DAN BINER

SILABUS MATA KULIAH MICROPROCESSOR I Nama Dosen: Yulius C. Wahyu Kurniawan, S.Kom.

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Arsitektur Komputer Pertemuan - 1 By HendraNet

DCH1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

SISTEM BILANGAN REPRESENTASI DATA

Sistem Bilangan pada Bidang Ilmu Komputer (Lanjutan)

MATERI 2 SISTEM BILANGAN DAN REPRESENTASI DATA

1. Konsep Sistem Bilangan 2. Konsep Gerbang Logika 3. Penyederhanaan logika 4. Konsep Flip-Flop (Logika Sequensial) 5. Pemicuan Flip-Flop 6.

GERBANG LOGIKA & SISTEM BILANGAN

A0 B0 Σ COut

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

MODUL 1 SISTEM BILANGAN

TEKNIK DIGITAL KODE BILANGAN

Catatan Kuliah Analisis Numerik Pertemuan 1 : 10 Februari 2015 Sri Istiyarti Uswatun Chasanah G Oleh : Dr.Ir.Sri Nurdiati, M.

Sistem DIGITAL. Eka Maulana., ST, MT, M.Eng

Penggunaan Software Multimedia Logic Untuk Mengecek Kebenaran Rangkaian Logika Berdasarkan Peta Karnough

RANGKAIAN ARITMETIKA 3

SISTEM DIGITAL; Analisis, Desain dan Implementasi, oleh Eko Didik Widianto Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283

SISTEM BILANGAN DIGITAL

Transkripsi:

9.3. ARITMATIKA INTEGER Pada representasi sign-magnitude aturan pembentukan bilangan negatif (negation) bilangan integer cukup sederhana yaitu : Ubahlah bit tanda. Pada notasi komplemen dua, pengurangan sebuah bilangan integer dapat dibentuk dengan menggunakan : 1. Anggaplah komplemen Boolean seluruh bit bilangan integer (termasuk bit tanda). 2. Perlakukan hasilnya sebagai sebuah unsigned binary integer, tambahkan 1. Misalnya: +18 = 00010010 (komplemen dua) Komplemen bit-bitnya = 1101-1 1110= -18 Seperti perkiraan sebelumnya, negatif dari negatif bilangan itu adalah: -18= 1110 (komplemen dua) komplemen bit-bitnya = 00010001 00010010 =18 Interpretasikan sekumpulan n bit bilangan biner an 1an-2 a1a0 sebagai bilangan interger komplemen dua A, sehingga nilainya sama dengan. Sekarang bentuk komplemen bit-bitnya, an-1 an-2 a0, dan perlakukan sebagai sebuah unsigned integer, tambahkan 1. Terakhir, interpretasikan rangkaian n bit bilangan integer hasilnya sebagai bilangan interger komplemen dua B, sehingga nilainya sama dengan. Sekarang kita menginginkan A = -B, yang artinya A + B = 0. hal ini akan dengan mudah ditunjukkan dengan: a. Penurunan di atas mengasumsikan bahwa pertama-tama kita dapat memperlakukan komplemen bit A sebagai unsign integer untuk menambahkan 1, dan kemudian memperlakukan hasilnya sebagai integer komplemen dua.

b. Terdapat dua keadaan khusus yang perlu diperhatikan. Pertama, anggaplah A = 0. Dalam kasus ini, untuk representasi 8-bit, 0= 00000000 (komplemen dua) Komplemen bit-bit = 11111111 1 00000000 = 0 c. Disini terjadi suatu overflow, yang kemudian diabaikan. d. Hasilnya adalah bahwa pengurangan 0 sama dengan 0. e. Keadaan khusus kedua lebih menyerupai masalah. f. Bila kita mengambil pengurangan pola bit 1 yang diikuti oleh n-1 bilangan 0, maka kita akan kembali mendapatkan bilangan yang sama. Misalnya untuk word 8-bit, -128 = 00000000 (komplemen dua) Komplemen bit-bit = 01111111 10000000 = -128 Sebagian anomali seperti itu tidak dapat diabaikan. Jumlah pola bit di dalam sebuah word n = -bit adalah 2n, yang merupakan bilangan genap. Kita ingin merepresentasikan integer positif dan negatif dan bilangan 0. Pada kasus komplemen dua, terdapat representasi n-bit untuk 2n, tapi tidak terdapat 2n. Penambahan dalam komplemen dua ditunjukkan pada Gambar dibawah ini menunjukkan 4 contoh pertama menjelaskan operasi yang berhasil. (a) (-7) - (-5) (b) (-4) + (-4) 1001 1100 0101 0100 1101 = -2 0000 0000 = 0 (c) (+3) +(-4) (d) (-4) + (-1)

0011 1100 0100 1111 0111 = 7 = -5 (e) (+5) + (-4) (f) (-7) + (-6) 0101 1001 0100 1010 0111 = Overflow 0011 = Overflow Pada proses arithmatika ALU hanya dapat melakukan proses penjumlahan dan pengurangan. Untuk melakukan proses perkalian dan pembagian integer dilakukan dengan dua buah proses. 1. Negasi Negasi adalah teknik untuk mencari nilai negatif dengan cara membalikan nilai yang sudah ada ditambahkan nilai 1, contoh : Nilai -10 dapat dicari dengan cara: a. Dilakukan dengan pengurangan pergeseran jumlah satu bit kedepan : yaitu jika nilai desimal bernilai 10 maka didapatkan nilai binernya adalah 1010 yang banyak bilangan bitnya sebanyak 4 bit sehingga nilai kedepan yang dikurangi adalah 10000 sebanyak 5 bit : 10000 1010-0110 b. Dengan cara inverting yaitu membalikan nilai bilangan yang tidak negatif. Caranya antara lain : 10 desimal memiliki nilai biner yaitu 1010, yang berjumlah 4 bit maka kita dapat mencari nilai -10 adalah: 1010, dibalik menjadi nilai 0101 ditambah dengan nilai 1 maka didapatkan nilai 0110. 2. Penjumlahan Arithmatika penjumlahan biner yang dilakukan pada unit Arithmatika dan Logika (ALU) sebenarnya adalah menggunakan gerbang logika kombinaksional yang disebut adder. 3. Pengurangan

Arithmatika pengurangan biner yang dilakukan pada unit Arithmatika dan Logika (ALU) sebenarnya adalah menggunakan gerbang logika kombinaksional yang disebut Sutractor. 4. Perkalian Arithmatika perkalian pada komputer sebenarnya tidak ada yang ada adalah melakukan penjumlahan sebanyak yang dikalikan dengan bantuan logika AND pada setiap yang dikalikan serta melakukan shift register pada masing-masing bit pengali : Multiplicand (11) 1101 x Multiplier (13) 0000 Partial Product + 10001111 Product (143) Pada proses perkalian pembilang dan penyebut dilakukan dengan proses logika AND setelah itu dibentuk bergeser dengan counter register dari awal tulisan seperti perkalian pada bilangan desimal yang dimengerti oleh pemahaman manusia. 5. Pembagian 1101 Divisor 10010011 Deviden Partial Remainder 1110 Partial Remainder 1111 100 Remainder Catatan: turun 2 bit jika tidak dapat dikurangi oleh pembaginya, maka jumlah bit hasilnya diberikan nol pada sisa pertamanya. 9.4. REPRESENTASI FLOATING POINT ARITMETIKA FLOATING-POINT Masalah-masalah dapat timbul sebagai hasil operasi-operasi tersebut diantaranya :

Exponent Overflow: Sebuah eksponen positif melampaui nilai eksponen maksimum. Dalam sebagian sistem, hal ini dapat ditandai dengan + atau -. Exponent Underflow: Sebuah eksponen negatif melampaui nilai eksponen maksimum. Hal ini berarti bahwa bilangan terlalu kecil untuk dapat direpresentasikan, dan bilangan ini dapat dilaporkan sebagai 0. Significand Underflow: Dalam proses penggunaan significand, digit dapat mengalir ke ujung kanan significand. Seperti yang akan kita bahas, diperlukan pembuatan. Significand Overflow: Dalam proses penambahan dua significand yang bertanda sama dapat menghasilkan carry out bit yang paling berarti. Hal ini dapat diperbaiki dengan melakukan realignment seperti akan kita bahas. Range pada Floting Point For a 32 bit number * 8 bit exponent * +/- 2256 1.5 x 1077 Accuracy * The effect of changing lsb of mantissa * 23 bit mantissa 2-23 1.2 x 10-7 * About 6 decimal places