BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 di kota Gorontalo

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Propinsi Gorontalo tahun pelajaran 2012/2013.

III. METODE PENELITIAN. yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti sendiri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Paleleh pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 4 Tilamuta Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melakukan smash sebelum dan sesudah latihan power otot lengan adalah sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan strategi umum yang di anut dalam

METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment, dalam hal ini yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimendalah suatu penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk

8. MENGANALISIS HASIL EVALUASI

BAB 5. ANALISIS REGRESI DAN KORELASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana yang variabel bebasnya ( X ) berpangkat paling tinggi satu.

BAB 2. Tinjauan Teoritis

Uji Statistika yangb digunakan dikaitan dengan jenis data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian diajukan untuk melihat dan mengkaji hubungan antara dua

BAB 2 LANDASAN TEORI. perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Regresi linier sederhana merupakan bagian regresi yang mencakup hubungan linier

BAB III METODE PENELITIAN A.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah adalah suatu cara berfikir dan berbuat, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti oleh penulis, maka metode

PERTEMUAN III PERSAMAAN REGRESI TUJUAN PRAKTIKUM

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP

UKURAN GEJALA PUSAT DAN UKURAN LETAK

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa yanng disebut pre-eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. Hasil penelitian ini berdasarkan data yang diperoleh dari kegiatan penelitian

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

S2 MP Oleh ; N. Setyaningsih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah pembelajaran dengan

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pengambilan sampel dari suatu populasi, diperlukan suatu

STATISTIKA A. Definisi Umum B. Tabel Distribusi Frekuensi

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

BAB IX PENGGUNAAN STATISTIK DALAM SIMULASI

ANALISIS REGRESI. Model regresi linier sederhana merupakan sebuah model yang hanya terdiri dari satu peubah terikat dan satu peubah penjelas:

2.2.3 Ukuran Dispersi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. 1.2 Populasi dan Sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Terusan Nunyai. Populasi dalam penelitian

PENDAHULUAN. PILLAR OF PHYSICS EDUCATION, Vol. 2. Oktober 2013, Yani Kurnia Sapta Rika *), Mahrizal **) dan Ermaniati Ramli **)

BAB II LANDASAN TEORI

STATISTIKA: UKURAN PEMUSATAN. Tujuan Pembelajaran

ANALISIS INDEKS DISTURBANCES STORM TIME DENGAN KOMPONEN H GEOMAGNET

LANGKAH-LANGKAH UJI HIPOTESIS DENGAN 2 (Untuk Data Nominal)

PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA ARTICULATE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MAHASISWA

BAB 1 STATISTIKA RINGKASAN MATERI

VOTEKNIKA Jurnal Vokasional Teknik Elektronika & Informatika

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan dilapangan SMP Negeri 11 Tamalate

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1

* MEMBUAT DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI MENGGUNAKAN ATURAN STURGES

BAB IV BATAS ATAS BAGI JARAK MINIMUM KODE SWA- DUAL GENAP

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB 6 PRINSIP INKLUSI DAN EKSKLUSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling

4/1/2013. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut. Dengan: n = banyak data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Babbie, E. (2004: 35), dalam buku Mamang Sangadji Etta dan

BAB III LANDASAN TEORI. Pengisian data hujan yang hilang dapat dilakukan dengan reciprocal method

UKURAN GEJALA PUSAT (UGP)

TEKNIK SAMPLING. Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 ekor sapi Pasundan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Uji Modifikasi Peringkat Bertanda Wilcoxon Untuk Masalah Dua Sampel Berpasangan 1 Wili Solidayah 2 Siti Sunendiari 3 Lisnur Wachidah

Di dunia ini kita tidak dapat hidup sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan orang lain. Hubungan itu pada umumnya dilakukan dengan maksud tertentu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. yang digunakan Dalam hal ini Arikunto (2002:136) menjelaskan bahwa: Metode

BAB III UKURAN PEMUSATAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

TINJAUAN PUSTAKA Evaluasi Pengajaran

STATISTIK. Ukuran Gejala Pusat Ukuran Letak Ukuran Simpangan, Dispersi dan Variasi Momen, Kemiringan, dan Kurtosis

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. regresi berkenaan dengan studi ketergantungan antara dua atau lebih variabel yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

Jawablah pertanyaan berikut dengan ringkas dan jelas menggunakan bolpoin. Total nilai 100. A. ISIAN SINGKAT (Poin 20) 2

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel Distribusi Frekuensi

Penarikan Contoh Acak Sederhana (Simple Random Sampling)

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan,

11/10/2010 REGRESI LINEAR SEDERHANA DAN KORELASI TUJUAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Kota Bogor. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Cilendek Barat RW 05 N1= 113. Cluster random sampling.

3/19/2012. Bila X 1, X 2, X 3,,X n adalah pengamatan dari sampel, maka rata-rata hitung dirumuskan sebagai berikut

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

3 Departemen Statistika FMIPA IPB

Regresi Linier Sederhana Definisi Pengaruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA YP Unila Bandarlampung yang berlokasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

STATISTIKA. A. Tabel Langkah untuk mengelompokkan data ke dalam tabel distribusi frekuensi data berkelompok/berinterval: a. Rentang/Jangkauan (J)

BAB III PERSAMAAN PANAS DIMENSI SATU

Mean untuk Data Tunggal. Definisi. Jika suatu sampel berukuran n dengan anggota x1, x2, x3,, xn, maka mean sampel didefinisiskan : n Xi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kota Serang, Jl. Yumaga, Benggala-Serang. Sampel yang digunakan sadalah

STATISTIKA DASAR. Oleh

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Tempat Da Waktu Peelta 3.. Tempat peelta Peelta dlaksaaka d SMP Neger 5 d kota Gorotalo 3.. Waktu peelta Peelta dlaksaaka sejak bula oktober hgga bula desember, yag melput beberapa tahap kegata peelta d mula dar tahap persapa, pegambla data, pegolaha data, sampa pada peyusua lapora akhr. Pada tahap pegambla data dlakasaaka sebayak eam kal pertemua pada masg-masg kelas eksperme da kelas kotrol. 3. Jes da Desa Peelta Peelta merupaka peelta eksperme semu (quas expermet). Ada kelompok kelas yag dbadgka yatu kelas yag dajar dega model pembelajara Drect strructo sebaga kelas eksperme da kelas yag dajar dega model pembelajara kovesoal sebaga kelas kotrol. Dega demka, maka desa peeltaya adalah posttest-oly cotrol desg (Sugyoo, 00: 5), sepert pada tabel 3. Tabel 3. Desa Peelta Perlakua Post test Kelas Eksperme Kelas Kotrol X A 0 X B 0 5

6 Keteraga: X A = Pembelajara dega perlakua Model Pembelajara Drect structo. X B = Pembelajara dega perlakua Model Pembelajara kovesoal. 0 = Hasl belajar matematka sswa 3.3 Populas da Sampel 3.3.. Populas Yag mejad populas dalam peelta adalah seluruh sswa SMP Neger 5 Kota Gorotalo 3.3. Sampel a) Cara Metuka Sampel Tekk pegambla sampel dalam peelta megguaka Smple Radom Samplg yatu proses pegambla sample yag dlakuka secara acak. (Sugyoo, 0 :7 ). Yag mejad sampel dalam peelta adalah seluruh sswa kelas IX d SMP Neger 5 kota Gorotalo yag tersebar d 4 kelas sepert pada tabel 3. Tabel 3. Dstrbus Ut Sampel Peyebara Sswa Dsetap Kelas IX No Kelas Jumlah sswa IX- 0 IX- 0 3 IX-3 7 4 IX-4 8 Jumlah 75 (Sumber :Daftar Hadr Sswa SMPN 5 Gorotalo T.A 0/03)

7 Utuk meetuka kelas eksperme da kelas kotrol dlakuka secara acak dega melakuka uda. (Sugyoo 0:7). Dar 4 kelas sepert pada tabel 3. kelas dacak da dambl kelas, da terplh kelas IX-3 da IX-4. Kemuda setelah terplh kelas yag dambl secara acak, dar kelas tersebut dacak lag utuk memlh kelas eksperme da kelas kotrol. Hgga akhrya terplh kelas IX-3 yag berjumlah 7 sswa yag djadka kelas eksperme, da kelas IX-4 yag berjumlah 8 orag yag djadka kelas kotrol. 3.4 Varabel Peelta Varabel yag mejad fokus dalam peelta adalah. Varabel Perlakua utuk kelas eksperme pembelajaraya dberka perlakua model pembelajara lagsug, da kelas kotrol dberka perlakua model pembelajara kovesoal. Varabel yag dkotrol Varabel kotrol dalam peelta adalah: a. Guru yag megajar Kelas eksperme da kelas kotrol dajar oleh guru yag sama yatu oleh peelt sedr. b. Mater yag dajarka Kelas eksperme maupu kelas kotrol memperoleh mater pembelajara yag sama. c. Waktu

8 Bak kelas eksperme maupu kelas kotrol madapat alokas waktu yag sama. d. Tes hasl belajar Kelas eksperme maupu kelas kotrol memperoleh tes hasl belajar yag sama. 3. Varabel Terkat atau tak Bebas Varabel tak bebas dalam peelta adalah hasl belajar sswa pada mater luas selmut da volume tabug kerucut da bola utuk sswa kelas IX SMP. 3.5 Tekk Pegumpula Data Tehk yag dguaka dalam megumpulka data peelta adalah tehk tes, yatu berbetuk uraa sebayak 6 butr. Sebelum strume dguaka utuk pegambla data peelta dlakuka valdas kostruk da koteya. Valdas kostruk dlakuka melalu pelaa kesesuaa oleh orag yag daggap ahl (judgmet expert) dalam bdagya da valdas kote dlakuka melalu uj coba lapaga. Para valdator yag memberka pelaa kostruk terhadap strumet tes hasl belajar adalah Drs. Majd, M.Pd da Khardawa Pauwe, S.Pd, M.Pd dar usur dose matematka serta Ramdasyah Hola, S.Pd sebaga guru bdag stud matematka kelas IX SMP Neger 5 Kota Gorotalo yatu. Setelah peguja kostruk dar ahl selesa da soal telah dperbak, maka dteruska dega uj coba strume. Data hasl uj coba dhtug valdtas butr da relabltas strumeya utuk medapatka gambara tetag sejauh

9 maa strume yag dkembagka mampu megukur apa yag seharusya dukur. Utuk meghtug valdtas butr butr poltom atau kotum megguaka formula korelas product momet dar Pearso (Arkuto, 006: 7), yatu korelas atara skor butr tes dega skor total tes dega rumus: r xy N xy x y N x x N y y Krtera peguja valdtas butr adalah jka r htug r tabel maka butr dyataka vald (dterma) dalam hal la dtolak. Utuk meghtug relabltas strume meguaka formula Alfa Crobach (Arkuto, 006 : 96) yatu: r k k b Iterpretas derajat relabltas dguaka tolok ukur yag dbuat oleh Guldford (dalam Suherma, 003: 39) sepert pada tabel dbawah : Tabel 3.3 Pedoma Iterpretas Koefse Relabltas Dasar Nla r Iterpretas r 0,0 Derajat relabltas sagat redah 0,0 < r 0,40 Derajat relabltas redah 0,40 < r 0,60 Derajat relabltas sedag 0,60 < r 0,80 Derajat relabltas tgg 0,80 < r,00 Derajat relabltas sagat tgg Berkut duraka pegembaga strume tes hasl belajar matematka yag dguaka dalam pegambla data peelta.

30 3.5. Defs Koseptual Tes Hasl Belajar Matematka Hasl belajar matematka adalah keterampla atau kemampua sswa yag dperoleh setelah megkut proses belajar dalam kuru waktu tertetu. Hasl belajar tersebut dtujuka oleh kemampua sswa dalam meyelesaka atau memecahka masalah/soal matematka pada mater luas selmut da volume tabug, kerucut da bola berdasarka raah kogtf C3 da C4 yag melput: (3) peerapa, (4) Aalss. 3.5. Defs Operasoal Hasl belajar matematka adalah total skor kemampua matematka sswa yag dperoleh melalu tes terhadap sejumlah pertayaa dalam memecahka da meyelesaka masalah matematka pada mater luas selmut da volume tabug, kerucut da bola berdasarka raah kogtf C3 da C4 yag melput: (3) peerapa, (4) Aalss. Tes hasl belajar dsusu berdasarka dkator-dkator pada stadar kompetes yag megacu pada KTSP. Ks-ks strumet tes hasl belajar matematka dtujuka pada table dbawah. Tabel 3.4 Ks-Ks Istrume Tes Hasl Belajar Mater Nomor Butr Soal Jumlah C 3 C 4 Meghtug luas selmut tabug - Meghtug Volume Tabubg - 3 Meghtug Luas Selmut Kerucut 3-4 Meghtug volume Kerucut - 4 5 Meghtug Luas Selmut Bola 5-6 Meghtug Volume Bola 6 - Jumlah 6

3 3.5.4 Hasl Kalbras Istrume Tes Hasl Belajar Matematka. Hasl Valdas Ahl/rater Berdasarka hasl valdas pakar meujuka bahwa utuk tem soal No 4 da 5 serta tes dsesuaka dega ks-ks.. Hasl Uj Coba Lapaga a. Hasl uj valdtas butr Dar hasl uj coba test yag dlakuka pada kelas VIII 4 dega jumlah sampel 5, dperoleh bahwa r daftar < r htug. I berart semua tem soal vald da cukup bak sebaga alat pegumpul data. Koefse valdas dapat dlhat pada tabel 3.5 (Data perhtuga secara legkap pada lampra 4). Tabel 3.5 Koefse Valdas Butr Tabel Uj Valdtas Test Butr r htug r daftar Ket. 0,600988 0.396 Vald 0,57698 0.396 Vald 3 0,8998 0.396 Vald 4 0,649735 0.396 Vald 5 0,664474 0.396 Vald 6 0,569458 0.396 Vald b. Hasl uj relabltas butr Dar hasl perhtuga data hasl uj coba strume tes, dperoleh la r sebesar 0,7. Berdasarka klasfkas pada Tabel 3.5, maka strume tes yag dbuat mempuya derajat relabltas tgg, artya strume tersebut bak bla dkembagka dalam pegambla data. Data perhtuga secara legkap pada lampra 4.

3 3.6 Tekk Aalss Data Data hasl peelta daalss dega megguaaka aalss deskrptf da aalss feresal. Aalss deskrptf dguaka utuk medeskrpska data metah hasl peelta melalu tabel dstrbus frekues data berkelompok kemuda dhtug rata-rata (mea), la tegah data (meda), data yag ser mucul (modus), da stadar devas ( peympaga data dar rata-rataya) serta dvsualsaska dalam hstogram. Sela tu aalss yag dguaka yatu aalss feresal yatu uj-t dua sampel bebas. Utuk meguj hpotess kesamaa dua rata-rata studet t (tes) dguaka uj t (Sudjaa, 00 :39) sebaga berkut : t S x x Keteraga; t = Nla htug utuk uj t X = Nla rata-rata kelas ekperme X = Nla rata-rata kelas kotrol = Jumlah aggota sampel kelas eksperme = Jumlah aggota sampel kelas kotrol Dmaa S adalah stadar devas gabuga dega rumus : S Keteraga : t s s s s = la htug utuk kesamaa dua rata-rata = jumlah respo kelas eksperme = jumlah respo kelas kotrol = stadar devas kelas eksperme = stadar devas kelas kotrol S = varas gabuga sampel da sampel

33 Krtera peguja : Terma H 0 jka t < t < t, dmaa t d dapat dar daftar dstrbus t dega dk = ( + -) da peluag t htug laya H 0 dtolak (Sudjaa, 00 :39) utuk harga Sebelum peguja hpotess peelta megguaka uj-t terlebh dahulu dlakuka peguja ormaltas data da homogetas varas, karea peguja hpotess mesyaratka data harus homoge da berdstrbus ormal. 3.6. Peguja Homogetas Varas Utuk kelas kotrol da kelas eksperme syaratya harus homoge, dalam hal aka dguaka uj homogetas. Peguja homogetas varas bertujua utuk meguj kesamaa rata-rata dar beberapa varas. Karea dalam peelta haya megguaka dua kelas maka rumus yag dguaka adalah uj kesamaa dua varas. Lagkah-lagkah peguja kesamaa dua varas (Sudjaa, 00: 49) adalah sebaga berkut. Hpotess yag duj adalah: H 0 : H a : Jka sampel dar populas kesatu berukura dega varas s da sampel dar populas kedua berukura dega varas hpotess d atas dguaka statstk uj F sebaga berkut. s F = s s maka utuk meguj Dmaa : F = la uj f = Varas dar kelas eksperme

34 = Varas dar kelas kotrol Krtera peguja adalah terma hpotess H o jka F F F. F,. Utuk taraf yata, dmaa m ddapat dar daftar dstrbus F dega peluag, dk pemblag = da dk peyebut =. Dalam hal laya H o dtolak. 3.6. Peguja Normaltas Data Peguja ormaltas data utuk megetahu apakah data peelta yag dperoleh berdstrbus ormal atau tdak. Data yag dperoleh dharapka dapat berdstrbus ormal sehgga peguja hpotess yag telah dajuka dapat dlajutka. Apabla data yag terkumpul berdstrbus ormal, maka uj statstk yag dguaka dalam peguja hpotess megguaka statstk parametrk. Dalam peelta uj ormaltas yag dguaka adalah uj Llefors (Sudjaa:004:466) dega prosedur sebaga berkut:. Pegamata X, X, X 3,..., X djadka agka baku Z, Z, Z 3,..., Z X X Z dega rumus : S Dmaa: X = Rata rata sampel yag dperoleh dega rumus: X X S = Stadar Devas yag dperoleh dega rumus: S X X. Utuk setap agka baku yag dperoleh dega megguaka daftar F Z P Z dstrbus ormal baku, kemuda dhtug peluag X 3. Dhtug propors Z, Z, Z 3,..., Z yag lebh kecl atau sama dega Z jka propors dyataka dega S(Z ) maka : bayakya Z, Z, Z 3,..., Z Z SZ 4. Dhtug selsh F(Z ) S(Z ) kemuda meyataka dalam harga mutlak.

35 5. Dambl harga yag terbesar d atara harga-harga mutlakya selsh tersebut. Harga tersebut damaka L 0. Utuk meerma atau meolak hpotess ol. Kta badgka L0 dega la krts L. Utuk uj Llefors dega taraf yata yag dplh. Krteraya adalah tolak hpotess ol bahwa populas berdstrbus ormal jka L0 yag dperoleh dar data pegamata melebh L dar daftar. Dalam hal laya hpotess ol dterma. 3.7 Hpotess Statstk Hpotess statstk yag aka duj adalah:: H 0 : μ μ H : μ μ Rumusa hpotess statstk yag aka duj yatu : H 0 : μ μ Rata-rata hasl belajar sswa yag dterapka Model Pembelajara Drect structo lebh redah atau sama dega rata-rata hasl belajar sswa yag dterapka model pembelajara kovesoal H : μ μ Rata-rata hasl belajar sswa yag dterapka Model pembelajara Drect structo lebh tgg dbadg dega rata-rata hasl belajar sswa yag dterapka model pembelajara kovesoal. Ket : μ = rata-rata hasl belajar sswa yag dterapka Model pembelajara Drect structo μ = rata-rata hasl belajar sswa yag dterapka Model pembelajara kovesoal