SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN Januari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan Januari tercatat sebesar 213,4, menurun sebesar -3,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan indeks penjualan tersebut disebabkan oleh berakhirnya perayaan hari besar keagamaan dan musim liburan menyambut tahun baru. Secara tahunan, IPR mengalami kenaikan sebesar 40,2% terutama didorong oleh kenaikan penjualan pada kelompok pakaian & perlengkapannya. Responden memperkirakan penjualan pada 3 dan 6 bulan mendatang masih akan meningkat. Suku bunga kredit pada 6 bulan mendatang diperkirakan oleh responden masih akan menurun sebagaimana ditunjukkan dengan indeks yang berada pada level dibawah 100. Responden memperkirakan tekanan terhadap harga pada 3 dan 6 bulan mendatang semakin berkurang yang tercermin pada penurunan indeks ekspektasi harga pada 3 dan 6 bulan mendatang masing-masing sebesar 1,2 dan 1,1 poin dibandingkan dengan bulan Desember. Indeks penjualan riil turun -3,7% dibandingkan bulan sebelumnya, namun indeks masih meningkat secara tahunan. Perkembangan Penjualan Riil Indeks penjualan riil mengalami penurunan, namun jika dibandingkan tahun sebelumnya indeks masih meningkat. Pada periode Januari, indeks penjualan riil tercatat sebesar 213,4. Seiring dengan berakhirnya perayaan hari besar keagamaan dan musim liburan menyambut tahun baru, indeks penjualan riil tersebut mengalami penurunan sebesar -3,7% namun jika dibandingkan tahun sebelumnya indeks masih tumbuh sebesar 40,2%. Penurunan penjualan pada periode laporan terjadi hampir pada semua kelompok komoditi terutama pada kelompok kerajinan, seni, & mainan dan kelompok pakaian & perlengkapannya. Grafik 1. Perkembangan Indeks Riil Penjualan Eceran Indeks 210.0 190.0 170.0 150.0 90.0 70.0 50.0 Indeks Riil Penjualan Eceran 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1* Metodologi Survei Penjualan Eceran (SPE) dilaksanakan untuk memperoleh informasi dini mengenai arah pergerakan PDB dari sisi konsumsi swasta. SPE merupakan survei bulanan yang dilaksanakan sejak September 1999 terhadap sekitar 270 pengecer sebagai responden (purposive sampling) di kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Medan. Responden bersifat panel dan dikelompokkan berdasarkan 9 Klasifikasi Lapangan Usaha Industri (KLUI) tahun 1997 dan hasil survei penjualan eceran disajikan dalam bentuk indeks riil dengan tahun dasar Oktober 2000. Untuk perkiraan harga umum dan suku bunga kredit perhitungan dengan menggunakan metode balance score (net balance + 100). Berdasarkan uji korelasi selama periode 2001 s.d tingkat korelasi hasil survei dan PDB dari sisi konsumsi swasta sebesar 0,71. 1
Jika dibandingkan periode bulan sebelumnya indeks mengalami penurunan sebesar -3,7%. Penurunan indeks tercermin dari penurunan 8 kelompok komoditi dimana penurunan terbesar terjadi pada kelompok kerajinan, seni, & mainan (- 11,0%), diikuti oleh kelompok pakaian & perlengkapannya (-7,6%), kelompok suku cadang kendaraan (-3,5%), kelompok perlengkapan rumah tangga (-2,1%), kelompok bahan kimia (-1,8%), kelompok bahan bakar (-0,9%), kelompok makanan & tembakau (-0,8%), dan kelompok bahan konstruksi (-0,4%). Satu-satunya kelompok komoditi yang masih mengalami kenaikan penjualan adalah kelompok peralatan tulis (3,3%). Tabel 1. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Bulanan (m-t-m) Makanan & Tembakau 8,8-1,9-4,7 4,7-2,5 5,8 6,3 16,3-25,3 0,4 4,8-5,3-3,3 27,5 8,9 6,8-3,3 5,7 6,9 5,3-4,3-0,3 6,3-0,8 Pakaian & Perlengkapannya 24,3-18,0 6,7 5,1 7,9 5,7 1,0 6,1-22,8-9,5 17,8-7,8-4,2 17,0 6,0 8,2 9,6 6,1 5,3 36,6-12,1 5,0 17,2-7,6 Perlengkapan rumah tangga 0,9-1,1 3,0-1,0 3,2-2,0 11,5 4,2-12,2-6,1 3,9-4,3-2,1 5,1 0,5-0,6-2,1 2,9 3,1 0,1-0,5-2,6 1,3-2,1 Bahan kimia 4,7 11,6 34,9 0,2-2,3 3,4 0,4 5,9-17,6-2,2-3,8-2,7-1,8 8,1 6,1 2,1 0,8 4,7-2,0 10,2-13,7-0,5 2,1-1,8 Bahan konstruksi 10,6-3,9 18,5 17,4 6,6 0,9 1,6-10,5-9,3-5,4 0,6-4,5-2,3 4,7 0,7 6,7 1,0 1,0 4,7 2,1 1,7 3,9 6,6-0,4 Bahan bakar 1,3 1,8-6,2-3,2 15,2-3,0-1,3-7,5-8,2 6,2-2,7-10,4-0,1 8,7-1,7 1,8-1,2 1,6-1,2-1,9 2,7-2,3 0,6-0,9 Peralatan tulis 1,8-4,2-2,2 6,1 13,0 9,2-16,8-6,3-0,9-3,3 2,7-7,3-3,0 12,0 5,5 1,4 11,5 13,3-9,2-4,4-2,2 10,7-10,0 3,3 Suku cadang kendaraan -6,5 1,4 1,1 2,2-11,7 3,2 5,7 9,3-10,2-4,6 11,3 2,1-1,0 12,1-2,2 3,2-0,5 6,5 0,7 0,2 2,6-0,4 5,3-3,5 Kerajinan, Seni & Mainan 12,1-3,6-8,6 4,1 2,9 9,5-4,6 6,3-16,0-8,2 14,5-10,2-4,2 3,1-1,4 3,4 11,6 0,8-7,5 15,8-0,4-5,4 11,8-11,0 8,8-2,9 5,4 3,9 3,7 3,9 0,3 3,6-16,5-3,6 4,9-6,2-2,7 12,0 3,8 4,4 2,9 4,5 1,1 11,2-5,7 1,0 7,1-3,7 Indeks penjualan riil tumbuh 40,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan indeks terjadi pada semua kelompok komoditi yang disurvei dimana kenaikan tertinggi terjadi pada kelompok pakaian & perlengkapannya (114,6%). Selanjutnya, secara berturut-turut kelompok komoditi lainnya juga mengalami peningkatan yaitu kelompok makanan & tembakau (66,1%), kelompok bahan konstruksi (34,3%), kelompok peralatan tulis (28,3%), kelompok suku cadang kendaraan (24,2%), kelompok kerajinan, seni & mainan (13,5%), kelompok bahan kimia (12,8%), kelompok bahan bakar (5,9%), dan kelompok perlengkapan rumah tangga (2,7%). Tabel 2. Pertumbuhan Penjualan Riil secara Tahunan (y-o-y) Makanan & Tembakau -11,9-13,1-21,9-25,6-26,8-25,6-15,8-18,2-38,7-42,6-11,7 1,0-10,2 16,8 33,4 36,1 35,0 34,8 35,6 22,7 57,3 56,4 58,6 66,1 Pakaian & Perlengkapannya 40,9 8,8 14,1 17,2 12,9 5,5 16,3-12,8-40,3-12,0 0,8 6,1-18,2 16,7 15,8 19,3 21,1 21,6 26,8 63,1 85,6 115,4 114,2 114,6 Perlengkapan rumah tangga 9,0 3,0 5,9 7,5 8,0 4,4 16,9 12,2 3,5-34,2-23,0-1,8-4,7 1,2-1,3-0,8-5,9-1,3-8,7-12,4-0,7 3,0 0,5 2,7 Bahan kimia 4,4 6,4 55,6 42,9 38,1 39,4 57,9 50,7 28,4-29,0 12,6 28,0 20,0 16,2-8,6-6,9-3,9-2,7-5,0-1,2 3,5 5,2 11,7 12,8 Bahan konstruksi 73,3 43,9 79,2 91,4 84,4 98,9 95,1 84,9 70,9 48,0 70,9 19,5 5,5 14,9-2,4-11,3-16,0-15,9-13,4-1,3 10,7 21,6 28,8 34,3 Bahan bakar -2,1-11,0-5,7-17,0-2,5-7,6-5,1-12,0-17,8-21,9-31,9-18,9-20,1-14,7-10,6-5,9-19,3-15,5-15,4-10,2 0,5-7,5-4,2 5,9 Peralatan tulis 40,8 22,0 21,9 16,4 21,9 14,3 6,8-12,2-11,2-24,9-8,0-11,2-15,4-1,2 6,6 1,9 0,6 4,4 13,9 16,3 14,7 31,4 15,1 28,3 Suku cadang kendaraan -18,0-20,3-20,6-22,3-34,4-33,1-30,8-28,8-29,4-34,8-8,0 0,5 6,4 17,6 13,8 15,0 29,5 33,6 27,2 16,6 33,1 38,9 31,5 24,2 Kerajinan, Seni & Mainan 11,8 0,9 0,9 2,9-1,2 2,5 4,8 6,4-17,4-35,3-11,4-6,7-20,3-14,8-8,1-8,8-1,0-9,0-11,8-3,9 13,9 17,3 14,6 13,5 11,7 1,7 10,3 7,5 7,4 6,4 13,7 3,2-15,5-26,3-5,0 2,6-8,2 5,9 4,2 4,8 4,0 4,6 5,4 13,1 27,7 33,8 36,5 40,2 Tabel 3. Indeks Penjualan Riil menurut Kategori Makanan & Tembakau 172,9 169,6 161,7 169,3 165,1 174,7 185,7 215,9 161,2 161,8 169,5 160,5 155,3 198,0 215,7 230,4 222,9 235,6 251,8 265,0 253,7 253,0 268,8 266,6 Pakaian & Perlengkapannya 180,3 147,8 157,7 165,8 178,9 189,0 190,9 202,6 156,5 141,6 166,8 153,9 147,4 172,4 182,7 197,7 216,6 229,9 242,1 330,5 290,4 305,0 357,4 330,2 Perlengkapan rumah tangga 194,9 192,9 198,6 196,6 203,0 198,9 221,9 231,3 203,1 190,8 198,1 189,7 185,7 195,1 196,0 194,9 190,9 196,4 202,5 202,7 201,7 196,5 199,0 194,8 Bahan kimia 210,8 235,3 317,5 318,1 310,8 321,3 322,6 341,6 281,5 275,4 264,9 257,7 252,9 273,5 290,3 296,2 298,7 312,7 306,4 337,6 291,2 289,7 295,9 290,6 Bahan konstruksi 158,4 152,2 180,4 211,8 225,8 227,9 231,7 207,4 188,1 177,9 179,0 171,1 167,1 174,9 176,1 187,8 189,6 191,6 200,6 204,7 208,2 216,3 230,6 229,8 Bahan bakar 141,8 144,4 135,4 131,1 150,9 146,4 144,6 133,7 122,7 130,2 126,7 113,5 113,3 123,2 121,1 123,3 121,8 123,7 122,3 120,0 123,3 120,5 121,3 120,2 Peralatan tulis 307,9 295,1 288,5 306,1 345,9 377,7 314,3 294,4 291,7 282,1 289,8 268,7 260,5 291,6 307,6 312,0 347,9 394,2 358,1 342,3 334,7 370,6 333,7 344,8 Suku cadang kendaraan 21,7 22,0 22,2 22,7 20,1 20,7 21,9 23,9 21,5 20,5 22,8 23,3 23,1 25,9 25,3 26,1 26,0 27,7 27,9 27,9 28,6 28,5 30,0 29,0 Kerajinan, Seni & Mainan 302,8 292,0 266,9 277,9 285,9 313,1 298,7 317,6 266,9 245,0 280,4 251,9 241,2 248,8 245,2 253,4 282,9 285,1 263,6 305,1 304,0 287,4 321,4 286,0 161,3 156,6 165,1 171,5 177,9 184,8 185,5 192,2 160,4 154,6 162,3 152,2 148,1 165,8 172,1 179,7 184,9 193,3 195,4 217,3 204,9 206,9 221,5 213,4 2
Ekspektasi Penjualan Penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan masih akan meningkat Penjualan pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan masih meningkat. Responden mengekspektasikan bahwa perkiraan penjualan pada 3 dan 6 bulan mendatang akan mengalami peningkatan. Perkiraan tersebut tercermin pada indeks ekspektasi penjualan untuk 3 dan 6 bulan mendatang yang masing-masing tercatat sebesar 116,0 dan 119,4. Jika dibandingkan dengan hasil survei bulan sebelumnya ekspektasi untuk 3 dan 6 bulan ke depan tersebut masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6,6 dan 6,5 poin. Perkiraan Suku Bunga Kredit Suku bunga kredit untuk 6 bulan mendatang diperkirakan masih menurun Responden memperkirakan suku bunga kredit untuk 6 bulan ke depan masih mengalami penurunan sebagaimana ditunjukkan dengan indeks yang berada pada level dibawah 100 yaitu sebesar 98,3. Sementara itu, jumlah responden yang memperkirakan bahwa suku bunga kredit untuk 3 bulan ke depan akan mengalami kenaikan, semakin berkurang. Hal ini tercermin pada penurunan indeks ekspektasi suku bunga kredit 3 bulan mendatang sebesar 2,1 poin dibandingkan bulan sebelumnya. Perkiraan Harga Umum Tekanan terhadap harga pada 3 dan 6 bulan mendatang semakin berkurang Tekanan terhadap harga umum pada 3 dan 6 bulan ke depan diperkirakan masih akan terjadi meskipun pada level yang lebih rendah. Responden memperkirakan masih akan terjadi tekanan terhadap harga pada 3 dan 6 bulan mendatang meskipun lebih rendah dibandingkan periode survei Desember. Indeks ekspektasi harga pada 3 dan 6 bulan mendatang masing-masing sebesar 131,9 dan 122,2. Kedua indeks tersebut mengalami penurunan sebesar 1,2 poin untuk ekspektasi harga 3 bulan ke depan dan 1,1 poin untuk ekspektasi harga 6 bulan yang akan datang. VARIABEL Ekspektasi Penjualan 3 bulan yad 6 bulan yad Tabel 4. Indeks Ekspektasi Pedagang mengenai Penjualan, Suku Bunga Kredit, dan Harga secara Umum 115,4 116,9 109,9 110,3 115,1 124,5 126,0 120,5 121,5 119,4 123,0 118,2 115,9 120,4 120,9 129,5 132,3 132,6 127,5 125,2 128,6 117,1 109,4 116,0 112,1 121,7 116,9 114,0 113,2 113,7 119,5 110,1 113,0 119,8 115,3 117,2 117,0 118,3 117,1 121,9 122,9 114,2 105,2 107,2 111,5 111,8 112,9 119,4 Ekspektasi Suku Bunga Kredit 3 bulan yad 97,4 102,6 113,6 114,7 121,3 118,8 119,9 133,8 128,5 118,7 113,3 106,3 101,4 101,4 100,0 100,0 97,6 98,3 100,0 100,0 99,3 102,8 105,6 103,5 6 bulan yad 98,5 95,6 111,4 112,1 117,8 113,0 113,0 119,4 108,9 106,0 102,0 95,2 93,5 94,7 95,5 94,8 91,0 93,4 95,1 96,9 95,5 97,2 96,9 98,3 Ekspektasi Harga Umum 3 bulan yad 165,9 157,9 170,6 169,9 169,0 159,2 159,2 151,8 145,9 144,2 137,9 140,7 140,8 136,6 135,5 139,6 138,2 132,6 140,1 132,1 133,8 131,7 133,1 131,9 6 bulan yad 152,7 144,8 153,3 161,4 157,0 149,8 141,5 138,5 135,6 137,0 133,1 140,7 133,9 133,1 135,2 133,7 127,1 123,3 116,0 116,2 123,0 123,3 123,3 122,2 Keterangan : Indeks ekspektasi Harga Umum dan Suku Bunga Kredit dihitung dari Net Balance (%jawaban naik - % jawaban turun) ditambah 100. Indeks diatas 100 artinya harga umum dan suku bunga diekspektasikan akan meningkat, demikian pula sebaliknya. 3
Grafik 2. Ekspektasi Pedagang mengenai Suku Bunga Kredit (Indeks) 140.0 120.0 100.0 90.0 80.0 70.0 Ekspektasi 3 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Suku Bunga SBI 1 bulan 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 (%) Grafik 3. Ekspektasi Pedagang mengenai Harga secara Umum (Indeks) 180.0 170.0 160.0 150.0 140.0 Ekspektasi 3 bln yad Ekspektasi 6 bln yad Inflasi Aktual (%) 4.0 3.0 2.0 1.0 120.0 100.0 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 0.0-1.0 Penjualan Eceran secara Regional Indeks penjualan riil mengalami penurunan di tiga kota yang disurvei Indeks penjualan riil mengalami penurunan di tiga kota yang disurvei. Dibandingkan periode sebelumnya, indeks penjualan riil mengalami penurunan di tiga kota yang disurvei dimana penurunan terjadi di kota Surabaya (-6,0%), Jakarta (-5,4%), dan Medan (-0,04%). Sementara itu, indeks di kota Semarang dan Bandung masih mengalami peningkatan masing-masing sebesar 3,3% dan 0,2%. Secara tahunan, indeks penjualan riil mengalami peningkatan di empat kota yang disurvei kecuali kota Semarang yang mengalami penurunan yaitu sebesar -21,4%. Pertumbuhan indeks yang terjadi di empat kota lain yaitu Jakarta (50,3%), Bandung (49,4%), Surabaya (8,5%), dan Medan (7,3%). 4
Tabel 5. Pertumbuhan Bulanan Penjualan Rill Per Kota (% m-t-m) Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang 16,9-3,9-2,7 15,0 5,0 4,7 0,3 22,7-34,3-3,1 5,3-8,9-3,1 14,0 3,6 6,1 2,8 6,8 1,9 16,9-10,7 2,6 9,2-5,4 2,6-5,0 0,7 0,2 5,3 4,8-1,5-0,8-6,2-7,0 5,1-4,5-2,0 11,8 6,0 3,9 6,5 1,8-0,5 5,7 2,0 1,7 4,7 0,2-6,8 8,2 14,7 2,9 0,0 0,1-0,7 6,0-4,0-6,5 2,1 0,8-3,8 6,9 1,2-0,4 0,8 1,8 3,0 0,3 4,5-1,7 2,2-6,0-2,4 1,6-0,4 4,7-0,9 3,6 4,5 7,7-6,0 1,1 5,3-3,7-1,3 9,3 4,8-0,4 0,3 0,9-3,2 0,3 0,2-5,4 2,4-0,04-5,5-0,5-5,6-0,5-11,4 8,0 2,1-9,8 5,0 1,1 3,3 4,2-0,5 17,9-1,2-1,3-1,3 0,2 0,0 8,6-23,3-15,5-4,3 3,3 8,8-2,9 5,4 3,9 3,7 3,9 0,3 3,6-16,5-3,6 4,9-6,2-2,7 12,0 3,8 4,4 2,9 4,5 1,1 11,2-5,7 1,0 7,1-3,7 Tabel 6. Pertumbuhan Tahunan Penjualan Riil Per Kota (% y-o-y) 17,3 0,6 2,9 7,7 8,6 8,2 21,5 25,9-22,4-36,4-7,2 3,8-14,0 2,1 8,6 0,3-1,8 0,2 1,8-3,0 31,8 39,5 44,7 50,3 9,7 2,5 4,9 4,1 0,9-0,8-3,8-14,6-17,4-18,3-4,4-7,1-11,3 4,4 9,9 13,9 15,2 11,8 13,0 20,3 30,9 43,1 42,5 49,4-13,9-4,0 8,4 12,2 13,1 13,9 14,2 16,1 17,4 8,4 9,3 15,9 19,6 18,1 4,2 0,8 1,6 3,4 7,3 1,5 10,5 16,2 16,4 8,5 28,3 43,0 36,9 50,4 33,0 26,9 26,9 33,4 29,2 25,6 21,4 15,0 16,3 25,1 31,7 25,2 26,7 23,4 14,3 6,5 13,5 6,3 3,4 7,3 22,4 3,1 11,4 1,6-17,3-3,5-5,5-23,9-9,7-5,4 20,6-10,9-6,2 11,1 16,3 15,3 28,4 19,1 16,7 40,5 2,6-14,3-20,6-21,4 11,7 1,7 10,3 7,5 7,4 6,4 13,7 3,2-15,5-26,3-5,0 2,6-8,2 5,9 4,2 4,8 4,0 4,6 5,4 13,1 27,7 33,8 36,5 40,2 5