J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KELAS I FRANS KAISIEPO BIAK PEDOMAN MUTU PEDOMAN MUTU

A. KRITERIA AUDIT SMK3

BAB II PROSES BISNIS PT. INDONESIA POWER UBP KAMOJANG

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

Sistem manajemen mutu Persyaratan

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Sistem manajemen mutu Persyaratan

PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

PEDOMAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN (SMK3)

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

PELATIHAN PELAKSANA BENDUNGAN MODUL DCE 10 SISTEM MANAJEMEN MUTU

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

PEDOMAN MANAJEMEN MUTU UPT PUSKESMAS II NEGARA No Kode : Terbitan : No Revisi : Tgl Mulai Berlaku : Halaman :

USULAN ELEMEN SMK3 UI BERDASARKAN PERMENAKER No 5 Tahun 1996 dan OHSAS 18001

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

Kepemimpinan & Komitmen

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO)

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007

MIA APRIANTHY ( )

Sehingga semua pihak merasa ikut memilki dan merasakan hasilnya. Pelatihan dan Kompetensi Kerja Sistem Manajemen K3 SMK3

KOMITMEN DAN KEBIJAKAN DALAM MEMBANGUN K3 PERTEMUAN #4 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB II PROSES BISNIS

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

SMK3. MIM-HSE-P.Ol PROSEDUR

KLAUSUL-KLAUSUL ISO Oleh Ir. Sadar Wahjudi,M.T.

Lampiran 2 FORMAT RENCANA K3 KONTRAK (RK3K)

(SMKP) ELEMEN 6 DOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN (SMKP) MINERAL DAN BATUBARA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI MANUAL MUTU DAN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

2. Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan paling sedikit memuat : a. Tujuan dan Sasaran

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR: PER.05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA

MANUAL Sistem Jaminan Halal

Kebijakan Manajemen Risiko

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI PROSEDUR IDENTIFIKASI ASPEK DAN BAHAYA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

1. Jelaskan tujuan dari sistem manajemen K3. Jawab : Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya,

BAB III ANALISIS METODOLOGI

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

Manual Prosedur Tinjauan Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk

PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS AN PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS PINKER

( (021) : (021) NSS : NIS : NPSN

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PROSEDUR MUTU PENGENDALIAN DOKUMEN

PERSYARATAN ISO 9001:2008 (KLAUSUL 7 8)

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 04/PRT/M/2009 TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

KLAUSUL-KLAUSUL ISO 9001

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

SISTIM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) SESUAI PP NO. 50 TAHUN 2012

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

PANDUAN MUTU PELAYANAN PUBLIK

Standard Operating Procedure Tinjauan Manajemen

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

K A T A P E N G A N T A R

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

Transkripsi:

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 1 dari 2 J udul Dokumen : M - SPS - P2K3 Dokumen ini adalah properti dari PT SENTRA PRIMA SERVICES Tgl Efektif : 09 Februari 2015 Dibuat Oleh, Disetujui Oleh, Andhi Novianto Sekretaris P2K3 Puspito N Buntoro Ketua P2K3 Status Dokumen Stempel : Stempel : R IWAYAT REVISI Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan 00 09-02-2015 - Terbitan asli

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 2 dari 2 BAB I PENDAHULUAN I.1. TUJUAN Manual sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) ini dibuat sebagai panduan umum di dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan SMK3 di PT.SENTRA PRIMA SERVICES sesuai dengan kebijakan perusahaan di dalam masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. I.2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup implementasi sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di perusahaan ini mencakup semua persyaratan yang diminta di dalam standard SMK3 PP 50 Tahun 2012 di Kantor Pusat dan Proyek, mulai dari proses Marketing-Projek sampai ke pelanggan, serta proses pendukung lainnya yang berlaku di perusahaan. I.3. SEJARAH SINGKAT PT.SENTRA PRIMA SERVICES Merupaka sebuah Perusahaan Kontraktor Umum dan Supplier yang berdiri sejak Maret 2004, yang pada awalnya bergerak di bidang general supplier sebagai mitra kerja dalam proyek-proyek pembangunan. Bidang usaha lain yang dikembangkan di antaranya adalah general kontraktor, service dan maintenance power palant, pengadaan spare part dan distribusi barang dan jasa. 1.4. BISNIS PROSES Di dalam melaksanakan Sistem manajemen K3 perusahaan telah menetapkan struktur organisasi dan memetakan kegiatan atau aktivitas perusahaan di dalam suatu pemetaan proses bisnis seperti tercantum dalam diagram Proses Terlampir I.5. REFERENSI NORMATIF Normative reference dalam mengimplementasikan sistem management mutu adalah sebagai berikut: 1. SMK3 PP 50 Tahun 2012, Tentang Sistem Manajemen K3 I.6. BATASAN DAN DEFINISI 1.6.1. Audit Suatu penilaian sistematis untuk menentukan apakah aktivitas dan hasil-hasil yang berhubungan sesuai dengan pengaturan yang telah direncanakan dan apakah pengaturan tersebut diterapkan secara efektif dan sesuai untuk mencapai kebijakan dan tujuan organisasi (lihat 3.9)

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 3 dari 2 1.6.2. Bahaya Sumber atau situasi yang berpotensi mencelakakan manusia atau sakit, kerusakan properti, kerusakan lingkungan tempat kerja, atau kombinasi dari semuanya. 1.6.3. Identifikasi bahaya Proses untuk mengetahui adanya suatu bahaya (lihat 3.4) dan menentukan karakteristiknya 1.6.4. Insiden kejadian yang timbul menjadi kecelakaan atau mempunyai potensi menjadi kecelakaan Catatan : Suatu kecelakaan di mana tidak terjadi sakit, luka, rusak, atau kecelakaan lain yang terjadi juga disebut sebagai nyaris terjadi. Istilah insiden termasuk nyaris terjadi. 1.6.5. Pihak-pihak terkait Individu atau kelompok yang mempunyai perhatian atau mempengaruhi kinerja K3 organisasi 1.6.6. Perusahaan Adalah PT. SENTRA PRIMA SERVICES yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi dengan wilayah operasi di seluruh Indonesia 1.6.7. Penilaian risiko Proses perkiraan besarnya tingkat risiko untuk menentukan apakah risiko dapat ditolerir atau tidak 1.6.8. Risiko Kombinasi dari kemungkinan dan konsekuensi terjadinya kejadian berbahaya yang terpersyaratan 1.6.9. Risiko yang dapat ditolerir Risiko yang telah dikurangi sampai pada tingkat yang mampu dipikul oleh organisasi berkenaan dengan peraturan hukum dan kebijakan K3 organisasi itu sendiri. 1.6.10. Sistem manajemen K3 Bagian dari sistem manajemen perusahaan untuk memudahkan perusahaanan dalam pengelolaan risiko K3 yang terkait dengan kegiatan bisnis organisasi. Hal

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 4 dari 2 ini termasuk struktur organisasi, perencanaan kerja, tanggung jawab, praktek, prosedur, proses, tinjauan dan pemeliharaan kebijakan K3 organisasi. 1.6.11. Tujuan Sasaran, dalam hal kinerja K3 yang ditetapkan organisasi untuk dicapai. Catatan : Tujuan harus dikuantifikasikan bila dimungkinkan

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 5 dari 2 BAB II VISI, MISI, KEBIJAKAN, TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN DAN ORGANISASI 2.1. VISI DAN MISI PERUSAHAAN VISI Perusahaan yaitu menjadi badan usaha jasa konstruksi terkemuka secara Global dan MISI perusahaan yaitu mampu menyediakan produk dengan layanan terbaik, meraih laba, membangun citra dan mengembangkan profesionalisme 2.2. KEBIJAKAN K3 PT.SENTRA PRIMA SERVICES, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Jasa Konstruksi yang beroperasi secara Internasional, selalu berusaha untuk meminimalkan resiko terhadap terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perusahaan bertekad: 1. Mematuhi semua peraturan dan persyaratan lainnya yang berlaku sesuai dengan aktifitas perusahaan, termasuk persyaratan pelanggan. 2. Memberikan pelatihan yang memadai, mengkomunikasikan dan menyediakan kebijakan K3 ini kepada seluruh karyawan dan pihak lain yang berkepentingan. 3. Menyediakan tempat dan sarana kerja yang sehat, aman dan nyaman 4. Mengendalikan resiko K3yang timbul akibat dari kegiatan usaha perusahaan 5. Menjadikan kebijakan K3 ini sebagai dasar dalam penentuan dan pengkajian sasaran dan program K3. 6. Meninjau kebijakan ini secara periodik dan merevisinya jika seperlunya untuk memastikan agar tetap relevan 7. Melaksanakan segala usaha untuk menuju peningkatan kinerja K3 berkesinambungan. 2.3. TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN. Manajemen perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan sumberdaya di dalam pengembangan, penerapan dan pemeliharaan system manajemen K3.Sumberdaya bisa mencakup sumberdaya manusia, alam, peralatan, teknologi, informasi dan keuangan. Manajemen menunjuk salah satu dari anggota direksi sebagai wakil menejemen perusahaan untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 ditetapkan, diterapkan dan dipelihara dengan baik dan efektif sesuai persyaratan SMK3 PP 50-2012 2.4.. STRUKTUR ORGANISASI

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 6 dari 2 Dalam menjalankan aktifitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin seluruh aktifitas operasional perusahaan berjalan dengan efektif (Terlampir chart struktur organisasi)

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 7 dari 2 BAB III SISTEM MANAJEMEN K3 3.1. PERSYARATAN UMUM Secara umum, Sistem Manajemen K3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema berikut : 3.2. PENILAIAN RESIKO Perusahaan akan melakukan suatu penilaian resiko terhadap semua kegiatan atau aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan baik yang bersifat rutin maupun non rutin, kondisi normal, abnormal dan darurat. Penilaian resiko ini meliputi suatu kegiatan identifikasi bahaya (yang berdampak terhadap manusia), penilaian atau pengkalifikasian level resiko serta bagaimana cara mengontrol resiko tersebut. Hasil penilaian resiko akan diperbaharui secara teratur pada periode tertentu untuk memastikan kecukupannya. 3.3. IDENTIFIKASI PERSYARATAN HUKUM DAN PERSYARATAN LAINNYA Perusahaan mempunyai untuk mematuhi terhadap peraturan perundangan yang telah ditetapkan melalui penerapan SMK3 PP 50 Tahun 2012 dengan tetap menjaga peraturan dan perundangan dalam kondisi mutakhir (up to date). Masing-masing fungsi yang relevant mempunyai tugas untuk mengidentifikasi, mengendalikan dan menjaga tetap mutakhir (up to date) peraturan dan persyaratan lain tsb, untuk memastikan bahwa persyaratan hukum dan persyaratan lainnya seperti standard, persyaratan pelanggan dan persyaratan organisasi terpenuhi. 3.4 DOKUMENTASI & REKAMAN SISTEM MANAJEMEN K3 Bentuk dokumen sistem manajemen K3 Perusahaan adalah sebagai berikut: a) Manual (dokumen level 1),

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 8 dari 2 b) Prosedur (dokumen level 2), c) Instruksi Kerja (dokumen level 3), d) Rekaman, dan 3.4.1. MANUAL K3. Untuk menjamin kesesuaian setiap produk yang dihasilkan dengan persyaratan yang ada serta dilakukan dengan cara yang aman dan sehat baik bagi karyawan, maka Perusahaan menetapkan manual K3 dan pedoman kerja tertulis yang mengatur masalah K3 sebagai bagian dari sistem manajemen K3. Manual K3 tersebut mengacu pada SMK3 PP 50 Tahun 2012 3.4.2. PENGENDALIAN DOKUMEN Dokumen sistem manajemen K3 Perusahaan yang terdiri dari manual K3 prosedur K3, instruksi kerja, Rencana K3 Proyek, dokumen kontrak, standar eksternal dan rekaman harus dikendalikan guna memenuhi persyaratan standar. 3.4.3. PENGENDALIAN REKAMAN Semua rekaman yang timbul dari kegiatan sistem manajemen K3 harus dikelola secara baik dan dipastikan keamanannya, untuk membuktikan kesesuaian persyaratan dan efektifitas pelaksanaan sistem manajemen K3.Rekaman tersebut harus diidentifikasi secara jelas dan dapat dengan cepat ditemukan bila diperlukan serta mudah dipahami. 3.4.4. PUBLIKASI Manual K3 Perusahaan dibuat oleh Sekretaris P2K3 dan disetujui oleh Direktur Utama. Sekretaris P2K3 bertanggung jawab atas hal-hal yang berhubungan dengan masalah administrasi Manual K3 yang diberi cap CONTROLLED COPY. 3.4.5. DISTRIBUSI Manual K3 akan didistribusikan dengan dua cara : 1. Manual K3 dengan stempel UNCONTROLLED COPY akan didistribusikan kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap berkepentingan untuk memiliki Manual K3. Daftar Distribusi Dokumen Manual K3 akan diterbitkan dikelola oleh Sekretaris P2K3. Manual K3 ini akan ditandatangani dengan stempel CONTROLLED COPY pada halaman muka (cover) Manual K3. 2. Manual K3 dengan stempel UNCONTROLLED COPY tidak tercakup dalam layanan revisi. Manual K3 ini tidak dikendalikan oleh Sekretaris P2K3. Manual

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 9 dari 2 K3 dengan stempel UNCONTROLLED ini didistribusikan kepada pihak pihak tertentu diluar perusahaan dan dapat dipergunakan untuk jangka waktu tertentu saja. Para pemegang Manual K3 dengan stempel UNCONTROLLED COPY ini juga terdaftar dengan disertai bukti tanda terima. 3.4.6. REVISI Revisi akan dilakukan jika perusahaan memandang perlu adanya adanya suatu perubahan terhadap dokumen tsb, dalam rangka menuju ke suatu peningkatan berkelanjutan

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 10 dari 2 BAB IV PENGELOLAAN SUMBERDAYA 4.1. PENYEDIAAN SUMBER DAYA Perusahaan senantiasa berusaha menyediakan sumber daya yang diperlukan agar dapat menetapkan, menerapkan dan merawat sistem manajemen K3 dan melakukan peningkatan secara berkesinambungan terhadap efektifitasnya. 4.2. SUMBER DAYA MANUSIA Personil-personil yang pekerjaannya dapat mempengaruhi K3 produk harus diberdayakan melalui pendidikan dan pelatihan agar memiliki pengetahuan, kepedulian, kemampuan dan kompetensi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran yang telah direncanakan dan persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan. 4.3. INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN KERJA Infrastruktur untuk yang dipakai di dalam aktifitas operasioanl perusahaan untuk mencapai sasaran-sasaran dan persyaratan hasil kerja harus diidentifikasi dan dipenuhi oleh setiap pimpinan unit kerja, untuk mencapai kesesuaian produk atau jasa yang dihasilkan, termasuk penyediaan berbagai sarana pendukung yang diperlukan seperti: 1. Gedung, tempat kerja dan berbagai fasilitas lainnya yang relevan. 2. Peralatan proses yang diperlukan baik perangkat lunak maupun keras. 3. Kegiatan pendukung lainnya (alat transportasi dan komunikasi). Lingkungan kerja disemua lini perusahaan harus dirawat, dijaga kebersihannya, kerapihan, keamanannya agar dapat mendukung komitmen manajemen di dalam penerapan sistem manajemen K3.

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 11 dari 2 BAB V IMPLEMENTASI 5.1. UMUM Perusahaan telah menetapkan prosedur-prosedur dan kriteria-kriteria aktifitas operasional perusahaan untuk memastikan semua produk atau yang jasa yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan serta seluruh proses pekerjaan dilaksanakan dengan cara yang aman dan sehat baik bagi manusia, aset perusahaan dan lingkungan dimana perusahaan melaksanakan aktifitasnya.pengendalian operasional tsb juga berlaku terhadap tamu, sub kontraktor, pemasok dan pihak lain yang terkait atau berkepentingan yang mempunyai akses ke tempat kerja. 5.2. PERENCANAAN PROSES PROYEK Sebelum melaksanakan proses produksi, harus dibuat perencanaan proses produksi yang mengacu pada persyaratan sistem manajemen K3 yang telah dibuat dan persyaratan-persyaratan proses lainnya yang terkait. Perencanaan proses produksi di atur dalam rencana K3 proyek. 5.3. PROSES YANG TERKAIT DENGAN PELANGGAN. 5.3.1. Penetapan persyaratan yang terkait dengan produk Didalam rencana K3 proyek harus dinyatakan dengan jelas persyaratan yang ditetapkan pelanggan dan persyaratan lain yang diperlukan termasuk yang berkaitan dengan persyaratan K3 serta aspek hukum. 5.3.2. Tinjauan terhadap persyaratan berkaitan dengan produk Sebelum perusahaan memberikan komitmen atau kesanggupan untuk menyediakan produk, maka harus dilakukan tinjauan-tinjauan terhadap persyaratan yang diminta oleh pelanggan pada saat kegiatan : prakualifikasi, tender dan kontrak. 5.4. RANCANGAN DAN PENGEMBANGAN Kegiatan rancangan dan pengembangan produk baru harus direncanakan sebelumnya dan dalam prosesnya harus dikendalikan.

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 12 dari 2 Selama perancangan dan pengembangan harus ditetapkan: 1. Tahapan rancangan dan pengembangan, 2. Tinjauan, verifikasi dan pengesahan yang memadai dalam setiap tahap rancangan dan pengembangan, dan 3. Tanggung jawab dan wewenang dalam rancangan dan pengembangan. Untuk memastikan komunikasi yang efektif dan tanggung jawab yang jelas, keterkaitan antara kelompok yang berbeda yang terlibat dalam perancangan dan pengembangan harus dikelola dengan baik. 5.5. PENGADAAN Semua fungsi organisasi Perusahaan yang terlibat dalam proses pengadaan memastikan bahwa produk yang dibeli harus sesuai dengan persyaratan baik persyaratan dari pelanggan, persyaratan dari perusahaan sendiri maupun persyaratan hukum lainnya.untuk itu harus dilakukan seleksi dan evaluasi terhadap pemasok berdasarkan kriteria K3 yang ditetapkan oleh Perusahaan dan rekamannya harus dipelihara. Informasi pengadaan termasuk persyaratan dan spesifikasi harus dinyatakan dengan jelas untuk menghindari kesalahan, oleh karena itu setiap membuat dokumen pengadaan harus dipastikan sudah memuat penjelasan mengenai persyaratan, prosedur, proses dan peralatan, persyaratan tentang kualifikasi personil, dan persyaratan sistem manajemen K3. Sebelum dikomunikasikan kepada pemasok sudah harus dipastikan dahulu kecukupan persyaratan tersebut. Verifikasi terhadap barang atau jasa yang dibeli dilakukan untuk memastikan bahwa barang atau jasa yang dibeli sesuai dengan spesifikasi di mana verifikasi bisa dilakukan di tempat pemasok kalau memang diperlukan 5.6. PRODUKSI DAN PENYEDIAAN JASA 5.6.1. Pengendalian produksi dan penyediaan jasa Dalam merencanakan dan melaksanakan proses produksi dan penyediaan jasa Perusahaan melaksanakan dalam kondisi terkendali. Pengendalian tersebut apabila memungkinkan mencakup: 1. Ketersediaan informasi yang menjelaskan tentang karakteristik produk, 2. Ketersediaan instruksi kerja, 3. Penggunaan peralatan yang memadai, 4. Ketersediaan dan penggunaan alat monitor dan alat ukur yang memadai, 5. Pelaksanaan monitoring dan pengukuran sesuai rencana, dan 5.6.2. Pengesahan proses produksi dan penyediaan jasa Untuk proses produksi dan penyediaan jasa dimana kekurangan hanya bisa dilihat setelah produk digunakan, maka Perusahaan akan melakukan pengesahan pada setiap proses produksi dan penyediaan jasa. Pengesahan harus menunjukkan kemampuan proses-proses tersebut untuk mencapai hasil

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 13 dari 2 yang telah direncanakan. Jika memungkinkan perusahaan menerapkan peraturan untuk proses-proses tersebut sebagai berikut: a. Menetapkan kriteria atau peninjauan dan persetujuan proses tersebut, b. Persetujuan peralatan dan kualifikasi personil, c. Penggunaan metoda dan prosedur yang telah ditentukan, d. Bukti-rekaman yang diperlukan, dan e. Pengesahan ulang. 5.6.3. Identifikasi dan Mampu Telusur Guna mencegah kegagalan dan ketidaksesuaian produk yang dihasilkan, maka penanggung jawab setiap proses harus mengidentifikasikan seluruh tahapan proses produksi dengan cara yang paling sesuai. Status produk pada semua tahapan proses wajib diidentifikasi berdasarkan hasil monitoring dan pengukuran terhadap persyaratan yang ditentukan.bilamana persyaratan ketelusuran dipersyaratkan oleh pelanggan, maka penanggung jawab proses wajib memberikan identifikasi produk pada setiap tahapan secara jelas. 5.6.4. M pelanggan Milik pelanggan yang menjadi tanggung jawab Perusahaan harus diidentifikasi dan dilindungi serta diamankan dari kemungkinan hilang dan rusak. Jika milik pelanggan hilang, rusak atau tidak sesuai untuk dipakai harus dilaporkan kepada pelanggan dan dipelihara bukti-rekamannya. Termasuk milik pelanggan ialah hak milik intelektual. 5.6.5. Perawatan produk Setelah suatu produk / proyek selesai maka Perusahaan wajib menjaga hasil pekerjaan terhadap K3 yang disyaratkan sampai dengan pekerjaan diserahkan perusahaanan untuk yang terakhir melalui penyerahan kedua. 5.7. Rencana Gawat Darurat Perusahaan menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi adanya suatu kecelakaan, insident atau situasi gawat darurat lainnya untuk mencegah dan menghilangkan kemungkinan terjadinya sakit, cidera atau kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kondisi gawat darurat tsb.perusahaan akan mereview prosedur gawat darurat tsb dan mengetesnya jika memungkinkan untuk memastikan kecukupan dan keefektifannya

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 14 dari 2 BAB VI PENGUKURAN, PEMANTAUAN, ANALISA DAN PENINGKATAN 6.1. PENGUKURAN & PEMANTAUAN Perusahaan menetapkan dan memelihara dokumen/ prosedur untuk mengukur beberapa karakteristik kunci dalam pelaksanaan operasi dan aktivitas yang dapat menimbulkan potensi bahaya. Diatur dalam, prosedur identifikasi bahaya dan penilaian resiko, instruksi kerja untuk kegiatan konstruksi dan prosedur pengawasan K3 Untuk menjamin pelaksanaan sistem manajemen K3 akan dilakukan internal audit dengan interval waktu yang telah ditentukan, diatur di prosedur audit internal. Kepuasan pelanggan dilakukan dengan menggunakan prosedur pengukuran kepuasan pelanggan. Perusahaan menjamin bahwa produk yang tidak sesuai dengan persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah penggunaan atau pengiriman, hal tersebut diatur dalam prosedur/instruksi kerja untuk kegiatan konstruksi. 6.2. PENGENDALIAN KETIDAKSESUAIAN Semua ketidaksesuaian yang telah terdeteksi dan teridentifikasi baik ketidaksesuaian yang berhubungan dengan produk, kecelakaan dan insiden yang mempunyai efek negatif terhadap manusia, aset dan lingkungan harus dikendalikan serta dicegah agar tidak dipergunakan atau dilanjutkan ke proses berikutnya, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. 6.3. TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN Tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab timbulnya ketidaksesuaian ( cacat produk, kecelakaan, insiden) harus diambil dalam rangka mencegah terjadinya ketidaksesuaian serupa.tindakan pencegahan untuk menghilangkan penyebab potensi ketidaksesuaian harus diambil perusahaan untuk mencegah terjadinya suatu ketidaksesuaian. 6.4. RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN Rapat tinjauan manajemen dilakukan secara berkala di Kantor Pusat dan Proyek, berdasarkan agenda yang telah ditentukan masing-masing dimana hasilnya didokumentasikan dan didistribusikan oleh pihak-pihak yang terlibat, yang disebut secara spesifik untuk tindak lanjut yang diperlukan. 6.5. PENINGKATAN BERKESINAMBUNGAN Perusahaan melakukan analisa data untuk menunjukkan kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen K3 dan mengevaluasi untuk mencapai peningkatan berkesinambungan Seluruh personil dan jajaran pimpinan bertanggung jawab untuk ikut serta melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap efektifitas sistem

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 15 dari 2 manajemen K3 dengan mengacu kepada komitmen yang tertuang dalam kebijakan K3 sasaran K3 hasil audit, tindakan koreksi, tindakan pencegahan dan tinjauan manajemen.

Kode Dokumentasi : M SPS SMK3 Halaman : 16 dari 2 BAB. VII LAMPIRAN 7.1. Interrelasi antara dokumen dengan standard SMK3 PP 50 ahun 2012 7.2. Struktur Organisasi 7.3. Proses Bisnis