PENGARUH JUMLAH UANG YANG BEREDAR TERHADAP INFLASI

dokumen-dokumen yang mirip
Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI NOVEMBER 2011

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI APRIL 2012

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI FEBRUARI 2012

I. PENDAHULUAN. atau nilai tukar (Miskhin, 2007:435). Bagi negara berkembang dengan

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

PERTUMBUHAN SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BI Rate KMK KK KI. Tahun BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Pergerakan indikator ekonomi makro memiliki andil terhadap perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

I. PENDAHULUAN. nasional sangatlah diperlukan untuk mengejar ketertinggalan di bidang ekonomi

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

SURVEY PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN SURVEI KONSUMEN ECERAN

PEREKONOMIAN TERBUKA

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi merupakan suatu isu yang tak pernah basi dalam sejarah panjang

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2011

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB I PENDAHULUAN. Peran perbankan dalam masa pembangunan saat ini sangatlah penting dan

PERTUMBUHAN SIMPANAN *) BANK UMUM POSISI JANUARI 2012

Pertumbuhan Simpanan BPR/BPRS. Semester I Tahun 2013

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

BAB I PENDAHULUAN. dari pasar modal menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang

SURVEI PENJUALAN ECERAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH FEBRUARI 2016

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran

Distribusi Simpanan Bank Umum. September 2012

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

SURVEI PENJUALAN ECERAN

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB I. Pendahuluan. diterima dimasa mendatang. Sebagai salah satu wahana investasi, pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2012

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JUNI 2013

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH APRIL 2015

Bab 6 TRANSAKSI INTERNASIONAL

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

SURVEI KONSUMEN. September 2006

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

PERKEMBANGAN PARIWISATA JAWA TIMUR JULI 2012

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA OKTOBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

I. PENDAHULUAN. pendek, tetapi juga merupakan fenomena jangka panjang. Dalam arti, bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menaikkan tingkat suku bunga, menaikkan bahan bakar minyak, maupun

BAB II LANDASAN TEORITIS

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2016

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA SEPTEMBER 2016

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui apakah data yang dipakai sudah stationary dalam penelitian ini

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JULI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR ECERAN RUPIAH JULI 2015

Kondisi Perekonomian Indonesia

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUNI 2016

Bab 4. Analisis. y t + a 1 y t 1 + a 2 y t 2 + a 3 y t 3 + a 4 y t 4 = b 1 u t 1 + b 2 u t 2 + b 3 u t 3 + b 4 u t 4 (4.1) dengan

BAB I PENDAHULAN. yang sedang berkembang (emerging market), kondisi makro ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan Direksi nomor Kep-00071/BEI/ melakukan perubahan satuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

SURVEI PENJUALAN ECERAN

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai nilai tambah total yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2009

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA NOVEMBER 2016

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

PERKEMBANGAN KUNJUNGAN WISMAN KE PROVINSI KEPULAUAN RIAU DESEMBER 2015

KAJIAN DAMPAK KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI DAN PERDAGANGAN TERHADAP SEKTOR PERTANIAN RENI KUSTIARI

Uang Beredar (M2) dan Faktor yang Mempengaruhi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA S AHAM S EKTOR PROPERTI

Ekonomi, Moneter dan Keuangan


PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JANUARI 2015

SURVEI PENJUALAN ECERAN

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

Transkripsi:

Tugas Makroekonomi I Nama : Kurniasih NIM : 7111414028 Ekonomi Pembangunan B 2014 PENGARUH JUMLAH UANG YANG BEREDAR TERHADAP INFLASI Sebelum kita membahas mengenai pengaruh jumlah uang yang beredar terhadap inflasi, terlebih dahulu kita akan mempelajari mengenai teori kuantitas uang (Quantity Theory of Money). Quantity Theory of Money merupakan penjelasan yang menggambarkan bagaimana tingkat harga ditentukan dan berubah seiring dengan perubahan jumlah uang beredar. Berdasarkan teori ini, jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian menentukan nilai uang, sementara pertumbuhan jumlah uang beredar merupakan sebab utama terjadinya inflasi. Secara umum, teori kuantitas uang menggambarkan pengaruh jumlah uang beredar terhadap perekonomian, dikaitkan dengan variabel harga dan output. Hubungan antara jumlah uang beredar, output, dan harga dapat ditulis dalam persamaan matematis sebagai berikut: M x V = P x Y Atau V = ( P x Y ) / M Dimana P adalah tingkat harga (GDP deflator), Y adalah jumlah output (real GDP), M adalah jumlah uang beredar, PxY adalah nominal GDP, dan V adalah velocity of money (perputaran uang). Persamaan ini disebut sebagai persamaan kuantitas (quantity equation). Friedman dan Schwartz menulis dua makalah yang mendokumentasi sumber dan pengaruh perubahan dalam kuantitas uang selama periode 1867 1960 dan 1867 1975 di Amerika Serikat. Secara empiris, Friedman dan Schwartz berhasil memverifikasi hubungan antara inflasi dan pertumbuhan jumlah uang beredar. Hasil penelitian Friedman dan Schwartz menunjukkan bahwa di Amerika Serikat dekade-dekade dengan pertumbuhan uang tinggi

cenderung memiliki inflasi yang tinggi, dan dekade-dekade dengan pertumbuhan uang rendah cenderung memiliki inflasi yang rendah. Tabel 1. Inflasi dan Perubahan Jumlah Uang yang Beredar di Indonesia Tahun 2003-2013 Bulan Tahun Inflasi (%) Perubahan Jumlah uang Beredar (%) Jan-03 8,68489 4,25538 Feb-03 7,60371 5,26243 Mar-03 7,16536 5,57666 Apr-03 7,61866 6,58354 Mei-03 7,15441 7,19555 Jun-03 6,98166 6,62720 Jul-03 6,27251 5,70775 Agust-03 6,50917 5,67939 Sep-03 6,33426 5,99251 Okt-03 6,48185 7,33653 Nop-03 5,53187 8,57437 Des-03 5,16086 8,12121 Jan-04 4,82111 7,49242 Feb-04 4,60358 5,20168 Mar-04 5,11191 5,64221 Apr-04 5,91520 5,18527 Mei-04 6,46926 6,58646 Jun-04 6,82738 8,85527 Jul-04 7,20136 8,06622 Agust-04 6,67291 8,52249 Sep-04 6,27389 8,44458 Okt-04 6,21699 7,75559 Nop-04 6,17828 6,02754 Des-04 6,40080 8,18098 Jan-05 7,31553 8,34250 Feb-05 7,15385 9,41953 Mar-05 8,80628 10,28802 Apr-05 8,12260 12,71517 Mei-05 7,39593 10,26088 Jun-05 7,42243 10,59464 Jul-05 7,84159 12,12497 Agust-05 8,33480 13,88392 Sep-05 9,06140 16,78643 Okt-05 17,89079 17,09874 Nop-05 18,38146 16,72338 Des-05 17,11450 16,33512 Jan-06 17,03366 17,43976 Feb-06 17,91600 18,07947 Mar-06 15,73928 17,21370 Apr-06 15,40496 14,37599 Mei-06 15,59588 18,32750

Jun-06 15,53422 16,83740 Jul-06 15,15349 14,70501 Agust-06 14,90120 13,84878 Sep-06 14,54999 12,19122 Okt-06 6,28931 13,73882 Nop-06 5,27315 14,78549 Des-06 6,59798 14,94319 Jan-07 6,26442 14,47923 Feb-07 6,29972 14,31601 Mar-07 6,52003 15,05646 Apr-07 6,29476 15,75387 Mei-07 6,00742 12,41704 Jun-07 5,77456 15,64592 Jul-07 6,05996 17,71642 Agust-07 6,50550 17,18615 Sep-07 6,95127 17,15697 Okt-07 6,87783 15,37656 Nop-07 6,70876 16,21757 Des-07 6,58715 19,32516 Jan-08 6,06554 16,71164 Feb-08 6,39441 17,12668 Mar-08 7,10095 15,59942 Apr-08 7,40591 16,30754 Mei-08 8,62052 17,59684 Jun-08 11,03490 17,10490 Jul-08 11,90333 14,32638 Agust-08 11,84683 12,70962 Sep-08 12,13982 17,22314 Okt-08 11,77049 18,16636 Nop-08 11,67762 18,68804 Des-08 11,06126 14,92288 Jan-09 9,17290 17,38609 Feb-09 8,60082 18,48532 Mar-09 7,92406 20,21854 Apr-09 7,30972 18,67182 Mei-09 6,03833 17,38020 Jun-09 3,65189 16,09455 Jul-09 2,70634 16,30438 Agust-09 2,75499 18,56912 Sep-09 2,83444 13,51814 Okt-09 2,56681 11,53261 Nop-09 2,41440 11,40900 Des-09 2,78412 12,95177 Jan-10 3,71770 10,65630 Feb-10 3,80635 8,75023 Mar-10 3,43047 10,19069 Apr-10 3,90625 10,63464 Mei-10 4,15899 11,21727

Jun-10 5,04820 12,82466 Jul-10 6,22110 13,08747 Agust-10 6,43818 12,08670 Sep-10 5,79598 12,70463 Okt-10 5,66507 14,21351 Nop-10 6,32662 13,84927 Des-10 6,95548 15,40229 Jan-11 7,01635 17,49488 Feb-11 6,84353 17,11655 Mar-11 6,65031 16,06349 Apr-11 6,15866 15,04968 Mei-11 5,98096 15,49303 Jun-11 5,53980 13,07130 Jul-11 4,60818 15,64615 Agust-11 4,78520 17,20963 Sep-11 4,61002 16,19271 Okt-11 4,42047 15,97945 Nop-11 4,15222 16,25906 Des-11 3,78685 16,42978 Jan-12 3,65033 17,25496 Feb-12 3,55844 17,84214 Mar-12 3,96668 18,88087 Apr-12 4,50422 20,33832 Mei-12 4,45116 20,97489 Jun-12 4,52964 21,00863 Jul-12 4,56223 19,21501 Agust-12 4,58223 17,93822 Sep-12 4,31376 18,34230 Okt-12 4,60618 18,17382 Nop-12 4,31955 17,52568 Des-12 4,29528 14,95499 Jan-13 4,56837 14,40826 Feb-13 5,30696 15,02155 Mar-13 5,89851 14,01192 Apr-13 5,57417 14,72270 Mei-13 5,47143 14,42091 Jun-13 5,89881 11,81192 Jul-13 8,61370 14,69377 Agust-13 8,79268 13,28941 Sep-13 8,39717 14,57401 Okt-13 8,31663 13,03314 Sumber : Asian Development Bank

Jan-03 Jul-03 Jan-04 Jul-04 Jan-05 Jul-05 Jan-06 Jul-06 Jan-07 Jul-07 Jan-08 Jul-08 Jan-09 Jul-09 Jan-10 Jul-10 Jan-11 Jul-11 Jan-12 Jul-12 Jan-13 Jul-13 Grafik 1. Inflasi dan Perubahan Jumlah Uang yang Beredar di Indonesia Tahun 2003-2013 25 20 15 10 5 0 Inflasi (%) Perubahan Jumlah uang Beredar (%) Analisa : Meningkatnya jumlah uang yang beredar menyebabkan naiknya permintaan terhadap barang dan jasa. Jika jumlah barang dan jasa yang diminta tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa yang diproduksi, maka akan terjadi peningkatan harga. Kenaikan harga yang terus menerus ini merupakan indikasi terjadinya inflasi sehingga dapat disimpulkan tingkat inflasi suatu negara ditunjukkan oleh perubahan persentase dalam tingkat harga, maka meningkatnya jumlah uang beredar akan menyebabkan inflasi. Secara teoretis, tingkat inflasi dipengaruhi oleh jumlah uang beredar. Dalam teori kuantitas uang, ditunjukkan bahwa jika jumlah uang beredar meningkat, maka akibatnya dapat dilihat dari ketiga variabel lainnya: harga harus naik, kuantitas output harus naik, atau kecepatan perputaran uang harus turun. saat Bank Sentral mengubah jumlah uang beredar (M) dan menyebabkan perubahan proporsional terhadap nilai output nominal (PY), perubahan tersebut akan tercermin dalam tingkat harga (P). Karena tingkat inflasi ditunjukkan oleh perubahan persentase dalam tingkat harga, maka meningkatnya jumlah uang beredar akan menyebabkan

inflasi. Secara umum terdapat korelasi positif antara tingkat inflasi dengan pertumbuhan jumlah uang beredar. Seperti dapat kita lihat pada grafik, di tahun 2005 dan 2010 meningkatnya jumlah uang yang beredar membuat inflasi juga meningkat. Pada tahun 2006, 2007 dan 2012 terjadi suatu keadaan yang menyimpang dari teori kuntitas uang, kenaikan pertumbuhan jumlah uang yang beredar tidak dibarengi dengan naiknya inflasi. Perlu diketahui bahwa pertumbuhan jumlah uang yang beredar bukanlah salah satu penyebab utama meningkatnya inflasi disuatu negara. Kenaikan jumlah uang yang beredar membuat permintaan barang dan jasa meningkat, namun apabila dibarengi dengan supply barang dan jasa yang memenuhi tidak akan meningkatkan harganya. Atau dengan kata lain tidak terjadi inflationary gap sehingga inflasi dapat dikontrol. Pemerintah bisa saja melakukan keputusan-keputusan dalam kebijakan monternya, misalnya pada saat jumlah uang yang beredar dimasyarakat cenderung meningkat, pemerintah dapat menjual saham atau obligasi milik negara sehingga jumlah uang yang beredar dapat berkurang dan inflasi dapar dikendalikan. HUBUNGAN ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH DENGAN EKSPOR NETO Kurs (exchange rate) adalah harga sebuah mata uang dari sutu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Kurs sendiri terbagi atas dua kelompok, yaitu : a. Kurs nominal (nominal exchange rate) Harga relatif dari mata uang dua negara. Contohnya, jika dolar AS dan yen Jepang adalah 120 yen per dolar, maka setiap penukaran satu dolar berharga 120 yen di pasar uang. b. Kurs riil (real exchange rate) Harga relatif dari barang-barang diantara dua negara. Kurs riil menyatatakan tingkat dimana kita bisa memperdagangkan barang-barangdari satu negara untuk barang barang dari negara lain. Atau nama lainya adalah tems of trade.

Hubungan yang negatif anatara kurs rill dengan ekspor neto yaitu jika kurs riil tinggi, barang barang luar negeri relatif lebih murah, dan barang barang domestik relatif lebih mahal. Jika kurs riil rendah, barang barang luar negeri relatif lebih mahal, dan barang domestik lebih murah. Pada kesempatan kali ini, akan dibahas hubungan antara kurs ril dengan ekspor neto. Namun, karena untuk menentukan kurs rill dalam jangka watu tertentu sulit untuk dilakukan, karena setiap wilayah dalam suatu negara mempunyai tingkatan harga yang berbeda-beda pada satu produk yang sama maka digunakan kurs nominal sebagai penggantinya. Tabel 1. Kurs tengah bulanan dan ekspor neto Indonesia tahun 2013 Bulan Kurs Tengah Nx (Juta) Tahun Perbulan (ratusan) Januari 96,87 74 Februari 96,86 297 Maret 97,09-137 April 97,24 170 Mei 97,61 52 Juni 98,81 87 Juli 98,77 232 Agustus 105,97-7 September 113,51 80 Oktober 111,19-2 Nopember 116,12-78 Desember 121,26-151 Sumber : Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik (diolah)

Grafik 1. Kurs tengah bulanan dan ekspor neto Indonesia tahun 2013 350 300 250 200 150 100 50 0-50 -100-150 -200 Kurs Tengah Perbulan (ratusan) Nx (Juta) Analisa : Menurut teori bahwa apabila kurs mengalami penurunan, maka akan terjadi kenaikan pada ekspor neto. Namun dengan melihat grafik diatas, bahwa tidak selamanya kurs yang rendah menimbulkan efek positif terhadap ekspor neto (menaikkan). Dilihat dari grafik, terjadi trend yang sangat berbeda antara perubahan kurs dan Nx. Perubahan pada kurs relatif stabil, dimana perubahannya tidak terlalu signifikan. Namun, pada Nx, terjadi perubahan/fluktuasi yang sangat tajam. Pada bulan Oktober, November dan Desember terjadi penurunan pada Nx pada saat nilai tukar rupiah mengalami kenaikan. Hal ini dapat terjadi karena keadaannya benar-benar halhal lain tidak mempengaruhi atau stabil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan kurs di Indonesia pada kenyataannya tidak selalu sesuai dengan teori, yaitu perubahan pada kurs tidak terlalu berpengaruh pada Nx-nya. Untuk mengendalikan perubahan nilai tukar rupiah terhadap dolar salah satunya adalah menjaga tingkat bunga di pasar domestik. Apabila terjadi kenaikan nominal suku bunga di suatu negara maka akan menurunkan permintaan untuk mata uang domestik sebagai tanda terima kredit yang mahal untuk bisnis.