BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku siswa, dan LKS.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

Megananda dkk : Pengembangan Perangkat Pembelajaran sesuai Model Pembelajaran...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

Taufan Satriadinata 1, Siti Khabibah 2 1 Jurusan Matematika. FMIPA, Universitas Negeri Surabaya

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIMENSI TIGA

Camellia Iveny Sayogi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

Inge Wiliandani Setya Putri 31, Sunardi 32, Dian Kurniati 33

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODE PENELITIAN

Pendahuluan7. Rita Sulvianti et al., Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis...

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa. Instrrumen

Fatimatur dkk : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Sub Pokok Bahasan...

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

III. METODELOGI PENELITIAN

Bab III Metoda Taguchi

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

Rosandys dkk : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN: Vol. 9. No 2 (2014) 63-81

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34)

IV. METODE PENELITIAN

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis ICT yang Berkualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

Mohammad Shaefur Rokhman, M.Si. 1), Dian Nataria Oktaviani, S.Si., M.Pd 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Pancasakti Tegal

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER KREATIF DENGAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

59 BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia pegembaga karea tujuaya megembagka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig pada pokok bahasa bilaga yag meghasilka peragkat pembelajara yag berupa RPP, buku siswa, da LKS. B. Subyek Peelitia Dalam peelitia pegembaga ii yag mejadi subyek peelitia adalah siswa kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik. Hal itu dikareaka kelas VII B terdiri dari siswa yag heteroge tigkat kemampuaya da jumlah siswa dalam satu kelas 18 siswa. Adapu yag bertidak sebagai guru dalam peelitia ii adalah peeliti sediri da guru dari pihak sekolah utuk melaksaaka pembelajara matematika. C. Prosedur Peelitia Model pegembaga peragkat pembelajara pada peelitia ii adalah jeis pegembaga model 4-D (four D model), yag terdiri dari 4 tahap. Keempat tahap tersebut adalah tahap pedefiisia (defie), tahap peracaga (desig), tahap pegembaga (developmet), da tahap peyebara (dissemiate). Namu hasil pegembaga peragkat pembelajara yag megguaka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode 59

60 soroga da team teachig pada peelitia ii dibatasi higga tahap pegembaga saja, hal ii dikareaka peeliti haya melakuka satu kali uji coba atau satu kali peelitia. Adapu tahap-tahap pegembaga peragkat pembelajara tersebut dapat diuraika sebagai berikut : 1. Tahap pedefiisia (Defie) Tujua dari tahap ii adalah meetapka da medefiisika syaratsyarat pembelajara. Tahap ii terdiri atas lima lagkah pokok, yaitu: a. Aalisis awal akhir Di dalam peelitia ii peeliti melakuka telaah terhadap masalah dalam pembelajara matematika yag ada di MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik da melakuka kajia kurikulum beserta teori-teori tetag pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig. b. Aalisis siswa Aalisis siswa sagat petig dilakuka pada awal perecaaa. Aalisa ii dilakuka pada siswa dari kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik dega memperhatika tigkat kemampua da pegalama siswa, baik secara kelompok maupu idividu. Hasil telaah dipakai sebagai baha pertimbaga utuk pelaksaaa peelitia.

61 c. Aalisis kosep Aalisis kosep dilakuka dega megidetifikasi kosepkosep utama yag aka diajarka, meyusu secara sistematis da merici kosep-kosep yag releva yag aka diajarka berdasarka aalisis ujug depa. Aalisis ii merupaka dasar dalam peyusua tujua pembelajara. d. Aalisis tugas Aalisis tugas ditujuka utuk merumuska tugas-tugas yag aka dilakuka siswa selama kegiata pembelajara pada pokok bahasa bilaga. e. Spesifikasi tujua pembelajara Spesifikasi tujua pembelajara ditujuka utuk megkoversi tujua dari aalisis tugas da aalisis kosep mejadi tujua pembelajara khusus yag diyataka dega tigkah laku (idikator). Pericia tujua pembelajara khusus (idikator) tersebut merupaka dasar dalam peyusua tes hasil belajar da racaga peragkat pembelajara. 2. Tahap peracaga (Desig) Tujua tahap ii adalah utuk meyiapka draf peragkat pembelajara. Tahap ii terdiri dari empat lagkah, atara lai : a. Peyusua tes acua patoka, merupaka lagkah awal yag meghubugka atara tahap defie da tahap desig. Tes disusu berdasarka hasil perumusa tujua pembelajara khusus.

62 b. Pemiliha media yag sesuai utuk meyampaika materi pelajara. Proses pemiliha media disesuaika dega hasil aalisis tugas, aalisis kosep serta fasilitas yag tersedia di sekolah. c. Pemiliha format, di dalam pemiliha format ii misalya dapat dilakuka dega megkaji format-format peragkat yag sudah ada. Dalam peyusua RPP, format yag diguaka disesuaika dega kurikulum KTSP. d. Peracaga awal, yaki keseluruha racaga kegiata yag harus dilakuka sebelum uji coba dilaksaaka. Adapu racaga awal peragkat pembelajara yag aka melibatka aktivitas siswa da guru yaitu RPP, LKS, buku siswa, da istrume peelitia yag berupa lembar validasi peragkat, lembar observasi aktivitas siswa, agket respo siswa, keterlaksaaa sitaks pembelajara da tes hasil belajar. 3. Tahap Pegembaga (Develop) Tujua tahap ii adalah utuk meghasilka peragkat pembelajara yag sudah direvisi berdasarka masuka dari para pakar. Tahap ii meliputi: a. Validasi peragkat oleh para ahli diikuti dega revisi. Racaga peragkat pembelajara yag telah disusu pada tahap desig aka dilakuka peilaia/validasi oleh para ahli (validator) dega megguaka lembar validasi yag telah disusu peeliti (lampira 4). Para validator tersebut adalah mereka yag berkompete da megerti tetag peyusua peragkat pembelajara megguaka model

63 kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig. Mereka juga mampu memberi masuka/sara utuk meyempuraka peragkat pembelajara yag telah disusu. b. Simulasi Kegiata simulasi diguaka utuk mejalaka RPP. Kegiata ii ditujuka utuk megecek keterlaksaaa peragkat, kecocoka waktu da yag laiya. Simulasi ii diterapka kepada siswa kelas VII MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik. c. Ujicoba terbatas Peragkat pembelajara yag telah dihasilka selajutya diujicobaka di kelompok yag mejadi subyek peelitia. Tujuaya utuk medapatka masukka lagsug dari guru, siswa da para pegamat terhadap peragkat pembelajara yag telah disusu da melihat kecocoka waktu yag telah direcaaka dalam RPP dega pelaksaaa selama uji coba. Hasil uji coba ii aka diguaka utuk merevisi peragkat pembelajara yag sebelumya. D. Racaga Peelitia Racaga dalam peelitia pegembaga pada tahap develop aka megguaaka oe-shout case study yaitu suatu pedekata dega megguaka satu kali pegumpula data. Desai peelitia ii digambarka: X O

64 Keteraga : X = perlakua, yaitu pembelajara matematika dega model kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig pada pokok bahasa Bilaga. O = hasil observasi setelah dilakuka perlakua, yaitu medeskripsika aktivitas siwa, keterlaksaaa sitaks pembelajara, hasil belajar siswa da respo siswa terhadap pembelajara. E. Istrume Pegumpula Data Istrume peelitia adalah alat batu yag dipilih peeliti dalam kegiata megumpulka data agar kegiataya mejadi sistematis da lebih mudah. Istrume yag diguaka pada peelitia ii adalah sebagai berikut: 1. Lembar Observasi a. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Istrume ii diguaka utuk medapatka data tetag aktivitas siswa selama berlagsugya proses pembelajara di kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik dega megguaka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig. Pegamata dilakuka selama pembelajara berlagsug (dari awal pembelajara sampai berakhirya pembelajara). Peyusua lembar aktivitas siswa ii berdasarka atas kriteria kelayaka peragkat pembelajara poi dua yaitu tetag efektivitas peragkat pembelajara yag membahas aktivitas siswa pada BAB II

65 halama 41-42. Lembar aktivitas siswa secara legkapya dapat dilihat pada lampira 5. b. Lembar Observasi Keterlaksaaa Sitaks Pembelajara Istrume ii diguaka utuk medapatka data tetag keterlaksaaa pembelajara selama berlagsugya pembelajara di kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik dega megguaka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig. Peyusua lembar keterlaksaaa sitaks pembelajara ii berdasarka atas kriteria kelayaka peragkat pembelajara poi dua yaitu tetag efektivitas peragkat pembelajara yag membahas keterlaksaaa pembelajara pada BAB II halama 43. Lembar keterlaksaaa sitaks pembelajara secara legkapya dapat dilihat pada lampira 7. 2. Lembar Agket respo Siswa Istrume ii diguaka utuk medapatka data megeai pedapat siswa terhadap proses pembelajara di kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik yag megguaka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig. Peyusua lembar agket respo siswa ii berdasarka atas kriteria kelayaka peragkat pembelajara poi dua yaitu tetag efektivitas peragkat pembelajara yag membahas respo siswa pada BAB II halama

66 43-44. Lembar agket respo siswa secara legkapya dapat dilihat pada lampira 6. 3. Tes Hasil Belajar Istrume ii disusu utuk medapatka data megeai hasil belajar siswa kelas VII B MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik setelah megguaka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig dalam proses belajar megajar di kelas, apakah rata-rata hasil belajar siswa memeuhi batas ketutasa. Sebelum membuat soal tes hasil belajar peeliti membuat kisi-kisi soal dega materi bilaga dega sub pokok bahasa sifat-sifat pejumlaha bilaga bulat, sifat-sifat perkalia bilaga bulat, da megubah betuk pecaha (lampira 8). Setelah kisi-kisi terbetuk peeliti baru meyusu soal tes hasil belajar utuk tiga pertemua (lampira 9). Setelah soal tes hasil belajar dega materi bilaga selesai disusu, peeliti meyerahkaya kepada tiga validator utuk divalidasi. Dua validator merupaka dose jurusa pedidika matematika da IPA UIN Sua Ampel Surabaya yaitu ibu Yui Arrifadah, M. Pd, da bapak Agus Prasetyo Kuriawa, M. Pd. Satu validator yaitu bapak Drs. Rizqo, M. Si merupaka guru matematika di MTs Nurul Jadid Sidayu Gresik.

67 F. Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data yag diguaka dalam peelitia ii adalah sebagai berikut : 1. Metode Observasi Metode observasi dilakuka selama proses kegiata belajar megajar berlagsug. Observasi ii dilakuka utuk memperoleh data megeai aktivitas siswa da sitaks keterlaksaaa pembelajara. Dalam aktivitas siswa data diambil dega megguaka format observasi yag berisi itemitem tetag kejadia atau tigkah laku yag digambarka aka terjadi, sedagka sitaks keterlaksaaa pembelajara data diambil dega megguaka lembar pegamata keterlaksaaa RPP. Data aktivitas siswa diperoleh dega melakuka pegamata. Pegamata dilakuka dega memberika tada cetag ( ) pada baris da kolom yag tersedia sesuai dega aktivitas siswa yag palig domia setiap lima meit, sesuai dega idikator aktivitas yag telah ditetuka. Siswa yag diamati sebayak 2 kelompok yag terdiri dari 4 siswa berkemampua heteroge sesuai dega rekomedasi guru matematika. Pegamata dilakuka oleh seorag pegamat yag megamati 4 siswa. Data sitaks keterlaksaaa pembelajara diperoleh dega melakuka pegamata. Pegamata dilakuka dega memberika tada cetag ( ) pada kolom keterlaksaaa da peilaia yag tersedia. Pegamata dilakuka oleh seorag pegamat yag megamati jalaya pembelajara.

68 2. Metode Agket Dalam peelitia ii, data yag diambil dega megguaka agket adalah respo siswa terhadap pembelajara yag megguaka model pembelajara kooperatif tipe Jigsaw dega metode soroga da team teachig. Pegisia agket diberika kepada setiap siswa utuk diisi dega kodisi yag sebearya meurut peilaia siswa. 3. Metode Tes Data ketutasa siswa diperoleh dari tes yag dilakuka oleh guru setelah berakhirya pembelajara. Betuk tes yag diguaka adalah betuk essay (uraia). Ketika tes berlagsug, peeliti dibatu oleh guru da reka peeliti utuk megawasi jalaya tes agar soal tes bear-bear di isi berdasarka kemampua mereka sediri-sediri. G. Tekik Aalisis Data 1. Aalisis Data Validasi Peragkat Aalisis data hasil validasi peragkat pembelajara dilakuka dega mecari rata-rata tiap kategori da rata-rata tiap aspek dalam lembar validasi, higga akhirya didapatka rata-rata total peilaia validator terhadap masig-masig peragkat pembelajara. Rumus yag diguaka adalah sebagai berikut :

69 a) Mecari Rata-rata Tiap Kategori dari Semua Validator RK i = j = 1 V ji Keteraga: RK i V ji : rata-rata kategori ke - i : skor hasil peilaia validator ke-j terhadap kategori ke-i : bayakya validator b) Mecari Rata-rata Tiap Aspek dari Semua Validator RA = i j = 1 RK ji Keteraga: RA i : rata-rata aspek ke - i RK ji : rata-rata kategori ke-j terhadap aspek ke-i : bayakya kategori dalam aspek ke-i c) Mecari Rata-rata Total Validitas VR = i = 1 RA Keteraga: VR : rata-rata total validitas RA i : rata-rata aspek ke-i i : bayakya aspek

70 Utuk meetuka kategori kevalida suatu peragkat diperoleh dega mecocokka VR dega kategori kevalida peragkat pembelajara meurut Khabibah, sebagai berikut 1 : Tabel 3.1 Kriteria Pegkategoria Kevalida Peragkat Pembelajara Iterval Skor 4 VR 5 3 VR < 4 2 VR < 3 1 VR < 2 Keteraga : Kategori Kevalida Sagat valid Valid Kurag valid Tidak valid VR adalah rata-rata total hasil peilaia validator terhadap peragkat pembelajara meliputi RPP, buku siswa da LKS. Peragkat dikataka valid jika iterval skor pada semua rata-rata berada pada kategori "valid" atau "sagat valid". 2. Aalisis Data Keefektifa Peragkat Pembelajara a. Aalisis Istrume Aktivitas Siswa Hasil aalisis peilaia terhadap lembar pegamata aktivitas siswa diperoleh dari deskripsi hasil pegamata aktivitas siswa selama pelaksaaa proses pembelajara dalam uji coba di lapaga, yag diaalisis dega megguaka rumus, yaitu : 1 Siti Khabibah, Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika dega Soal Terbuka utuk Meigkatka Kreatifitas Siswa Sekolah Dasar. Disertasi, (Program Pasca Sarjaa Uiversitas Negeri Surabaya, 2006), h.90

71 Aktivitas siswa kategori ke- (%) Σ aktivitas siswa ke yag mucul Σ seluruh aktivitas siswa ke yag mucul x 100% Setelah diperoleh hasil dari aktivitas siswa kategori ke- (%), kemudia meetuka rata-rata prosetase aktivitas siswa dalam kegiata pembelajara dega megguaka rumus : Rata- rata (%) Σ aktivitas siswa kategori ke yag mucul Σ pertemua kegiata belajar megajar x 100% Selajutya peeliti memperhatika besarya aktivitas siswa dalam tiap kategori utuk meetuka aktivitas siswa yag palig domia yaitu prosetase dari aktivitas siswa dikataka aktif jika prosetase dari setiap aktivitas siswa yag dikategorika aktif lebih besar dari pada aktivitas siswa yag dikategorika siswa pasif. Aktivitas siswa dikataka efektif jika prosetase siswa aktif lebih besar dari prosetase siswa pasif. b. Data Respo Siswa Terhadap Pembelajara Data yag diperoleh berdasarka agket tetag respo siswa terhadap peragkat pembelajara da kegiata pembelajara diaalisis dega megguaka statistik deskriptif, yaitu meghitug persetase tetag peryataa yag diberika.

72 Agket respo siswa diguaka utuk megukur pedapat siswa terhadap peragkat baru, da kemudaha memahami kompoekompoe : materi/ isi pelajara, format buku siswa, da tujua pembelajara, LKS, suasaa belajar, da cara guru megajar serta miat pegguaa, kejelasa pejelasa da bimbiga guru. Persetase respo siswa dihitug dega megguaka rumus : persetase respo siswa A B x 100% Keteraaga : A = proporsi siswa yag memilih B = jumlah siswa (respode) Aalisis respo siswa terhadap proses pembelajara ii dilakuka dega medeskripsika respo siswa terhadap proses pembelajara. Persetase tiap respo dihitug dega cara, jumlah aspek yag mucul dibagi dega seluruh jumlah siswa dikalika 100%. Agket respo siswa diberika kepada siswa setelah seluruh kegiata belajar megajar selesai dilaksaaka. Reaksi siswa dikataka positif jika 70% atau lebih siswa merespo dalam kategori positif (seag, bermiat, da tertarik) 2. 2 Shoffa Shoffa, Pegembaga Peragkat Pembelajara Matematika dega Pedekata PMR pada Pokok Bahasa Jajar Gejag da Belah Ketupat.Skripsi,(Jurusa Matematika Fakultas MIPA Uiversitas Negeri Surabaya, 2008 : Tidak dipublikasika), h. 53

73 c. Hasil Keterlaksaaa Sitaks Pembelajara Keterlaksaaa lagkah-lagkah kegiata pembelajara aka diamati oleh 1 orag pegamat yag sudah dilatih sehigga dapat megoperasika lembar pegamata dega keterlaksaaa sitaks pembelajara. Peyajia keterlaksaa8a dalam betuk piliha, yaitu terlaksaa da tidak terlaksaa. Skala persetase utuk meetuka keterlaksaaa RPP dega megguaka rumus sebagai berikut : % keterlaksaaa bayak lagkah yag terlaksaa bayak lagkah yag direcaaka x 100% Selajutya sebelum meetuka rata-rata total (RT) keterlaksaaa RPP terlebih dahulu mecari rata-rata tiap kategori da rata-rata tiap aspek. Utuk meetuka mecari rata-rata tiap kategori da rata-rata tiap aspek megguaka rumus : A i = j = 1 B ji Keteraga: A i B ji : rata-rata kategori ke - i : ilai pertemua ke-j terhadap kategori ke-i : bayakya pertemua

74 C i = j = 1 A ji Keteraga: C i A ji : rata-rata aspek ke - i : rata-rata kategori ke-j terhadap aspek ke-i : bayakya kategori dalam aspek ke-i utuk mecari rata-rata total megguaka rumus sebagai berikut : RT = i = 1 C i Keteraga: RT C i : rata-rata total : rata-rata aspek ke-i : bayakya aspek Peilaia keterlaksaaa pembelajara dilakuka dega mecocoka hasil rata-rata total skor yag diberika dega kriteria sebagai berikut : 3,00 < RT 4,00 : Sagat baik 2,00 < RT 3,00 : Baik 1,00 < RT 2,00 : Kurag Baik RT 1,00 : Tidak Baik

75 Peetua kriteria keefektifa keterlaksaaa sitaks pembelajara berdasarka prosetase keterlaksaaa RPP dalam pembelajara da peilaiaya. Keterlaksaaa sitaks pembelajara dikataka efektif apabila waktu yag diguaka setiap aspek pada setiap RPP dega persetase yag diperoleh 75% dega peilaia baik atau sagat baik 3. d. Data Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa dapat dihitug secara idividual da secara klasikal. Hasil belajar siswa yag dimaksud dalam peelitia ii adalah skor siswa yag diperoleh dega megerjaka tes hasil belajar yag diberika setelah berakhirya proses pembelajara. Berdasarka kriteria ketutasa miimal yag telah ditetapka MTs Nurul Jadid, maka siswa dipadag tutas secara idividual jika medapatka skor 75 dega pegertia bahwa siswa tersebut telah mampu meyelesaika, meguasai kompetesi, atau mecapai tujua pembelajara. Sedagka keberhasila kelas (ketutasa klasikal) dilihat dari jumlah peserta didik yag mampu meyelesaika atau mecapai skor miimal 76, sekurag-kuragya 75% dari jumlah siswa yag ada di kelas tersebut. 3 Ibid

76 Persetase ketutasa klasikal dapat dihitug dega megguaka rumus sebagai berikut : persetase ketutasa jumlah siswa yag tutas x 100% jumlah seluruh siswa