Arti Kata & Definisi Robot

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB 2 ROBOTIKA. Perancangan aplikasi..., Dian Hardiyanto, FT UI, 2008.

DEFINISI APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Prinsip Pribadi. Pengantar Robot 4. 4/29/ by hasanuddin sirait Page 1

proyek tersebut dapat diterima, atau layak, namun jika tidak maka proyek tersebut kemungkinan tidak layak untuk dijalankan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Greenhouse. 2.2 Robot Bio-Produksi

Prinsip Pribadi Pengantar Robot 3

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL

Gambar 3.50 Simulator arm robot 5 dof menjepit kardus... 59

Robot End Effector. Robot Kuka. Tugino, ST MT. Jurusan Teknik Elektro STTNAS Yogyakarta. End Effector. Tugino, ST MT STTNAS Yogyakarta 2

TEKNOLOGI WIRELESS SEBAGAI KONTROL GERAK MOTOR

BAB 1 PENDAHULUAN ROBOTIKA

SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR ROBOTIKA KODE / SKS : / 3 SKS

MEKANIKA ROBOTIKA. 1. Pendahuluan Mekanika 2. Mekanisme Aktuator 3. Komponens Sistem Penggerak : Roda gigi (Gir) & sabuk / rantai 4.

PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR

Tugas Besar 1. Mata Kuliah Robotika. Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

Bab I. Pendahuluan. elektronik berupa manipulator yang didesain khusus untuk dapat mampu

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

Struktur&Klasifikasi. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA 1

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

PERANCANGAN SISTEM KENDALI PERGERAKAN ARM MANIPULATOR BERBASIS SENSOR INERTIAL MEASUREMENT UNIT (IMU) DAN SENSOR FLEX

SISTEM PENGENDALI ROBOT TULIS

PENGEMBANGAN MODUL DAN KIT ARM ROBOT UNTUK PEMBELAJARAN EKSTRAKULIKULER ROBOTIKA BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN SIMULASI ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN ROBOT LENGAN

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lembar Latihan. Lembar Jawaban.

Elemen Dasar Sistem Otomasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang Isaac Asimov mengajukan ada 3 hukum dari robotics dimana

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI

PUNTIRAN. A. pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN LENGAN ROBOT PENGIKUT PERGERAKAN LENGAN DAN JARI MANUSIA MENGGUNAKAN FLEX SENSOR

SISTEM KENDALI DIGITAL

PERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Pengantar Robotika. Pertemuan 1 dan 2. Pengantar ROBOTIKA.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel

Dwisnanto Putro, S.T., M.Eng. PENGENALAN ROBOT. Published By Stefanikha69

CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16

PERTEMUAN #10 KONTROL NUMERIK 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

DASAR DASAR PENGGUNAAN SAP2000

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

KONTROL NUMERIK. TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN PERTANIAN DALAM GREENHOUSE

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

TI [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-14 ROBOT INDUSTRI. disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari. Jurusan Teknik Industri 1

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya MATERI PENGENDALI

Aplikasi Penggerak Lengan Robot dalam memindahkan barang pada sistem roda berjalan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN SIMULASI ALAT BANTU PEMINDAH BARANG PADA INDUSTRI MANUFAKTUR DENGAN ROBOT LENGAN

Abdul Mahfudin Alim, M.Pd Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

PERANCANGAN DAN REALISASI LENGAN ROBOT TIGA DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN SENSOR AKSELEROMETER ADXL345 DAN ARDUINO ABSTRAK

PROSES PERMESINAN. (Part 2) Learning Outcomes. Outline Materi. Prosman Pengebor horisontal JENIS MESIN GURDI

Pengantar Sistem Pengaturan

KOMPUTER dan INDUSTRI

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO

BAB 2 LANDASAN TEORI. MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di. Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi

Realisasi Prototipe Gripper Tiga Jari Berbasis PLC (Programmable Logic Control) Chandra Hadi Putra /

SISTEM KONTROL KONTINU DAN DISKRIT

MEKANIKA REKAYASA III

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK MENGGUNAKAN METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

PERTEMUAN #7 SISTEM KONTROL CONTINUE & DISKRIT 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

APLIKASI METODE HILL CLIMBING PADA STANDALONE ROBOT MOBIL UNTUK MENCARI RUTE TERPENDEK

VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

PERANCANGAN SISTEM KONTROL ROBOT LENGAN YANG DIHUBUNGKAN DENGAN KOMPUTER

BAB III PERANCANGAN SISTEM PEMROGRAMAN DAN IMPLEMENTASI ROBOT KARTESIAN

Robot Introduction. Robot technology for Indonesian Intelligent Robot Contest

BAB IV PENGUJIAN ROBOT

Gambar 1.7 Pengelasan busur plasma

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

NASKAH PUBLIKASI PROTOTYPE ROBOT PEMINDAH BARANG BERODA MEKANUM 4WD DENGAN PENGENDALI NIRKABEL JOYSTICK PLAYSTATION 2 KARYA ILMIAH

IMPLEMENTASI METODE STEEPEST ASCENT HILL CLIMBING PADA MIKROKONTROLER MCS51 UNTUK ROBOT MOBIL PENCARI RUTE TERPENDEK

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

Transkripsi:

Materi #10 Arti Kata & Definisi Robot 2 Arti kata robot Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia: robota yang berarti pekerja paksa (forced worker). Definisi robot Menurut Kamus Webster: Robot adalah sebuah alat otomatis yang digunakan untuk melakukan pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia atau operator dengan kecerdasan yang hampir menyamai manusia. Menurut Institut of America: Robot adalah manipulator multi fungsi yang dapat di program berulang-ulang, yang dirancang untuk memindahkan bahan, suku cadang, perkakas, atau alat khusus tertentu melalui serangkaian gerakan terprogram untuk memenuhi serangkaian tugas. 1

Alasan Pemakaian Robot Industri 3 Beberapa alasan mengapa robot industri menjadi penting secara ekonomis dan teknis digunakan dalam proses produksi suatu industri manufaktur, adalah sebagai berikut: Robot dapat menggantikan manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berbahaya atau lingkungan yang tidak nyaman. Robot dapat melakukan siklus pekerjaan secara konsisten dan mampu mengulangi pekerjaan dengan hasil sama, dimana hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh manusia. Robot dapat diprogram. Bila jalannya produksi untuk suatu tugas tertentu telah selesai, robot dapat diprogram kembali dan dilengkapi dengan perkakas yang diperlukan untuk mengerjakan tugas yang berbeda. Robot dikendalikan dengan komputer berarti dapat dihubungkan dengan sistem komputer yang lain sehingga dapat dihasilkan suatu proses manufaktur yang terpadu. Komponen Dasar Robot 4 Setiap robot memiliki komponen dasar yaitu: Manipulator. ( Transduser Sensor (dan.( Analizer Kontroler (dan Unit Konversi Daya. 2

Anatomi Robot & Atribut Terkait 5 Manipulator robot industri dikonstruksi dengan serangkaian sendi (joint) dan batang-hubung (link). Anatomi robot dibedakan atas jenis dan ukuran sendi dan batang-hubung dan aspek lain konstruksi fisik manipulator. Sendi robot industri mirip dengan sendi dalam tubuh manusia. Setiap sendi, memiliki derajat kebebasan (degree-of-freedom/d.o.f) gerakan. Dalam hampir setiap kasus, sendi hanya memiliki satu derajat kebebasan, sehingga jumlah sendi yang dimiliki sebuah robot sama dengan jumlah derajat kebebasannya. Robot sering diklasifikasikan berdasarkan jumlah derajat kebebasan yang dimilikinya. Setiap sendi dihubungkan dengan dua batang-hubung, yaitu batanghubung input (input link) dan batang-hubung output (output link). Batang-hubung merupakan komponen kaku (rigid) manipulator robot. Fungsi sendi adalah untuk mengendalikan gerakan relatif antara batanghubung input dan batang-hubung output. Diagram Konstruksi Robot 6 Joint 1 Base Kebanyakan robot dipasang secara stasioner pada lantai. Joint 2 Link 0 Link 1 Link 2 End-of-arm Sendi 1 (joint 1) dihubungkan dengan batang hubung 0 (link 0) yang merupakan batanghubung input terhadap sendi 1; Batang-hubung output sendi 1 adalah batanghubung 1 (link 1); Batang-hubung 1 merupakan batang-hubung input terhadap sendi 2 (joint 2); Sendi 2 memiliki batang-hubung output yaitu batang-hubung 2 (link 2), dan seterusnya. 3

Jenis Sendi Robot Industri (1/5) 7 Hampir semua robot industri memiliki sendi mekanik yang dapat diklasifikasikan atas lima jenis, yaitu: a) Sendi linear (linear joint L joint); Gerakan relatif antara batang-hubung input dan batang-hubung out-put bertranslasi dengan gerakan luncur (sliding), dimana sumbu kedua batang-hubung sejajar. Jenis Sendi Robot Industri (2/5) 8 b) Sendi ortogonal (orthogonal joint O joint); Sendi bergerak dengan meluncur, tetapi kedua batang-hubung saling tegak lurus selama bergerak. 4

Jenis Sendi Robot Industri (3/5) 9 c) Sendi rotasional (rotational joint R joint); Gerakan rotasional relatif, dengan sumbu putar tegak lurus terhadap sumbu batang-hubung input dan batanghubung output. Jenis Sendi Robot Industri (4/5) 10 d) Sendi puntir (twisting joint T joint); Sendi bergerak rotasional, tetapi sumbu rotasi sejajar terhadap sumbu kedua batang-hubung. 5

Jenis Sendi Robot Industri (5/5) 11 e) Sendi putar (revolving joint V joint); Sumbu batanghubung input sejajar dengan sumbu rotasi sendi, dan sumbu batang-hubung output tegak lurus dengan sumbu rotasi. Konfigurasi Umum Robot 12 Manipulator robot dapat dibagi menjadi dua seksi, yaitu: (1) rakitan badan-dan-lengan (body-and-arm assembly), dan (2) rakitan pergelangan (wrist assembly). Badan-dan-lengan biasanya memiliki tiga derajat kebebasan, sedangkan pergelangan biasanya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Pada ujung pergelangan manipulator terdapat peralatan terkait dengan tugas yang harus dilakukan oleh robot, yang disebut efektor ujung (end effector). Efektor ujung dapat berupa: (1) penjepit (gripper) untuk memegang benda kerja atau (2) perkakas untuk melakukan suatu proses. Badan-dan-lengan robot digunakan untuk memposisikan ujung efektor, sedang pergelangan robot digunakan untuk mengarahkan efektor ujung. 6

Konfigurasi Badan-dan-Lengan 13 Dari lima jenis sendi yang ada, maka dapat dihasilkan 125 kombinasi sendi berbeda (=5x5x5) yang dapat digunakan untuk mendesain rakitan badan-dan-lengan untuk tiga derajat kebebasan manipulator robot. Walaupun demikian, dalam industri robot komersial hanya terdapat lima konfigurasi, yaitu: (1) konfigurasi polar, (2) konfigurasi silindrikal, (3) robot koordinat cartesian, (4) robot sendilengan, dan (5) SCARA. Konfigurasi Polar 14 Atau Polar Configuration Terdiri dari lengan luncur (sliding arm L joint) digerakkan relatif terhadap badan robot, yang dapat berputar pada sumbu vertikal (T joint) dan sumbu horisontal (R joint). 7

Konfigurasi Silindrikal 15 Atau Cylindrical Configuration Terdiri dari kolom vertikal dimana rakitan lengan dapat bergerak vertikal pada kolum (L joint), berotasi pada sumbu kolum (T joint), dan untuk mencapai gerakan radial lengan digunakan O joint. Robot Koordinat Cartesian 16 Atau Cartesian Coordinate Robot Nama lain dari robot ini adalah robot rekti-linear dan robot x-y-z, karena terdiri dari tiga sendi luncur (sliding joint), dua diantaranya ortogonal. 8

Robot Sendi-lengan 17 Atau Jointed-arm Robot Manipulator robot ini memiliki konfigurasi umum lengan manusia. Lengan sendi terdiri dari kolum vertikal yang dapat berputar pada dasar menggunakan T joint. Pada puncak kolom terdapat sendi bahu (R joint) yang batang-hubung outputnya dihubungkan dengan sendi siku (R joint). SCARA 18 Singkatan dari Selective Compliance Assembly Robot Arm (Lengan Robot Rakitan Pemenuhan Selektif). Konfigurasinya mirip dengan robot sendi-lengan kecuali sumbu rotasi bahu dan siku adalah vertikal, yang berarti bahwa lengan itu sangat kaku dalam arah vertikal, tetapi dapat memenuhi dalam arah horisontal. 9

Konfigurasi Pergelangan (Wrist) 19 Pergelangan robot digunakan untuk menentukan orientasi efektor ujung (end effector). Pergelangan robot umumnya memiliki dua atau tiga derajat kebebasan. Ketiga sendi didefinisikan sebagai: 1) Roll, menggunakan T joint untuk melakukan rotasi pada sumbu lengan robot; 2) Pitch, biasanya menggunakan R joint untuk melakukan rotasi naik dan turun; 3) Yaw, biasanya juga menggunakan R joint untuk melakukan rotasi kesamping kiri dan kanan. Gambar Rakitan Pergelangan 20 Bila posisi seperti gambar, maka sendi yang kedua (dibelakang) berfungsi sebagai pitch, tetapi bila posisi roll diputar 90 sendi kedua melakukan rotasi ke kiri dan ke kanan maka berfungsi sebagai yaw, sedang sendi pertama (di depan) melakukan rotasi ke atas dan ke bawah maka berfungsi sebagai pitch. 10

( Gripper ) Penjepit 21 Beberapa jenis penjepit yang biasa digunakan dalam industri antara lain: Penjepit mekanik; terdiri dari dua atau lebih jari, yang dijalankan oleh kontroler robot untuk membuka dan menutup genggaman terhadap bendakerja, Dalam gambar di samping menggunakan dua jari penjepit. Penjepit vakum; digunakan untuk memegang bendakerja datar. Alat-alat magnetik; digunakan untuk memegang bendakerja yang terbuat dari logam ferrous (Fe). ( Tool ) Perkakas 22 Perkakas digunakan bila robot harus melakukan suatu operasi pemrosesan bendakerja. Beberapa contoh perkakas yang digunakan sebagai efektor ujung antara lain: Spot welding gun, Arc welding tool, Spray painting gun, Rotating spindle for drilling, routing, grinding, and so forth, Assembly tool (e.g. automatic screw driver), Heating torch, Water jet cutting tool. 11

Sensor Dalam Robotik 23 Fungsi sensor dalam robotik adalah memberi informasi terus menerus kepada kontroler robot mengenai posisi, kecepatan, dan akselerasi dari setiap batang-hubung (link) yang bisa diumpan balik ke unit kontroler sehingga sistem dapat dikendalikan dengan tepat. Informasi sensor dapat berupa signal digital atau signal analog (diproses dahulu oleh transduser). Klasifikasi Sensor 24 Sensor robotik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu: Sensor internal, digunakan untuk mengendalikan posisi dan kecepatan berbagai jenis sendi (joint) robot. Sensor ini membentuk kendali loop umpan balik dengan kontroler robot. Jenis sensor yang digunakan untuk mengendalikan posisi lengan robot adalah potensiometer dan enkoder optik, sedang untuk mengendalikan kecepatan lengan robot digunakan tachometer. Sensor eksternal, digunakan untuk mengkoordinasi operasi robot dengan peralatan lain dalam sel. Dalam banyak hal, sensor eksternal merupakan peralatan relatif sederhana, seperti misalnya saklar batas untuk menentukan apakah posisi telah ditempatkan dengan tepat dalam pemegang atau mengidentifikasikan bahwa part telah siap untuk dibawa oleh konveyor. 12

Kontroler 25 Kontroler Robot mempunyai tiga tugas utama, yaitu: Memulai dan menghentikan gerakan setiap komponen manipulator sesuai dengan urutan dan lokasi yang diinginkan; Menyimpan data posisi dan urutan di dalam memori; Menghubungkan robot dengan dunia luar melalui sensor. Dalam melakukan tugas di atas, kontroler melakukan perhitungan aritmatika untuk menentukan jalur, kecepatan, dan posisi manipulator yang tepat. Kontroler juga harus mengirimkan signal ke aktuator dengan mengunakan informasi dari sensor. Unit Konversi Daya 26 Fungsinya adalah untuk memberikan energi yang diperlukan oleh aktuator manipulator. Bentuknya dapat berupa amplifier daya untuk sistem yang menggunakan servo, atau kompresor untuk sistem yang menggunakan aktuator pneumatik atau hidrolik. 13

Aplikasi Robot Industri 27 Spot welding and arc welding. Spray painting. Grinding. Aplikasi lain yang melibatkan peralatan rotasi. Parts handling / transfer. Operasi perakitan. Parts sorting. Inspeksi. 28 14