II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Greenhouse. 2.2 Robot Bio-Produksi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Greenhouse. 2.2 Robot Bio-Produksi"

Transkripsi

1 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Greenhouse Menurut Suhardiyanto (2009) greenhouse pada umumnya dibangun menggunakan kaca sebagai atap dan dinding. Itulah sebabnya greenhouse lebih identik dengan glasshouse kemudian diterjemahkan sebagai rumah kaca. Namun dalam perkembangnnya, penggunaan kaca sebgaai bahan penutup greenhouse sudah jauh tertinggal dibandingkan dengan penggunaan plastik. Sehingga, istilah rumah kaca sebagai terjemahan dari greenhouse sudah kurang tepat lagi. Agar lebih mencerminkan fungsi greenhouse sebagai bangunan pelindung tanaman maka greenhouse dikenal sebagai rumah tanaman. Penggunaan greenhouse dalam budidaya tanaman merupakan salah satu cara untuk memberikan lingkungan yang lebih mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman. Di dalam greenhouse, parameter lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanama yaitu cahaya matahari, suhu udara, kelembabanudara, pasokan nutrisi, kecepatan angin, dan konsentrasi karbondioksida dapat dikendalikan dengan lebih mudah. Penggunaan greenhouse memungkinkan dilakukannya modifikasi lingkungan yang tidak sesuai bagi pertumbuhan tanaman menjadi lebih mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman. 2.2 Robot Bio-Produksi Pengertian robot bioproduksi belum didefinisikan dengan jelas oleh para ahli yang berhubungan dengan bidang ini. Apa yang dimaksud dengan robot bio-produksi masih menjadi subjek diskusi. Secara garis besar, robot bio-produksi memiliki struktur dasar anatara lain: manipulator, endeffector, vision sensor, traveling device, kontrol device, dan actuator. Robot bio-produksi harus mampu membedakan target dan non-target, karena letak target yang acak. Berbeda halnya dengan robot industri yang letak targetnya selalu tetap, sehingga tidak membutuhkan kemampuan untuk membedakan target dan non-target. Robot bio-produksi dirancang untuk menangani tanaman, binatang, makanan, dan objek bilogi lainnya. Oleh karena itu, perlu pengetahuan mengenai karakteristik objek biologis. Aspek sosial seperti ekonomi, manajemen, pemasaran, dan tingkat penerimaan masyarakat terhadap teknologi ini juga perlu dipertimbangkan (Kondo dan Ting, 1998). Belforte dkk. (2006) meneliti dan mendesain robot untuk aplikasi greenhouse. Robot yang dikembangkan memiliki tiga derajat bebas terdiri dari dua perismatik joint (joint 1 dan joint 3) serta satu rotational joint. Besar gerakan joint 1 dibaca dengan menggunakan digital encoder sedangkan joint lainnya menggunakan potensiometer. Ruang yang dibutuhkan robot untuk bermanufer antara 1-2 m². Gambar robot aplikasi dalam grrenhouse hasil penelitian Belforte dkk (2006) dapat dilihat pada Gambar 1. Penentuan koordinat target menggunkan kamera CCD, posisi end-effector dilakukan 3

2 koreksi (loop tertutup) setelah koordinat tercapai. Besar simpangan hasil pengujian robot dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 1. Operasi robot di dalam greenhouse (Belforte dkk. 2006) Gambar 2. Histogram simpangan setelah koreksi (Belforte dkk. 2006) 4

3 2.2 Manipulator Berdasarkan Japanese Industrial Standard (JIS B , Terms for Industrial robot), manipulator adalah peralatan yang mempunyai fungsi sama dengan lengan manusia dan dapat memindahkan benda dalam ruang tiga dimensi. Banyak yang mengira bahwa manipulator sama seperti lengan manusia karena mempunyai fungsi hampir sama dengan lengan manusia. Tetapi pada kenyataanya mekanismenya tidak selalu sama. Beberapa tipe manipulator yang umum dikenal antara lain: cartesian coordinate, cylindrical coordinate, scara, manipulator tipe polar, dan tipe antropomorphic. Menurut Okamoto (1992) diacu dalam Graha (2007) banyaknya sambungan yang mempengaruhi posisi dan oriantasi ujung manipulator. Supaya dapat bergerak dalam ruang tiga dimensi, manipulator membutuhkan minimal tiga derajat bebas. Semakin besar jumlah derajat bebas, akan semakin kompleks kontruksi robot dan semakin sulit untuk mengontrol sistem. Mekanisme dasar manipulator dapat diubah sesuai dengan jumlah derajat bebas, tipe joint, panjang link, dan panjang offset. Manipulator tersusun atas link dan joint. Mobilitas manipulator dijamin dengan adanya joint (sambungan) anatara dua titik. Pada suatu rantai kinematik terbuka, tiap sambungan prismatik atau sambungan putar menyediakan derajat mobilitas tunggal. Derajat mobilitas manipulator tersalur sepanjang struktur mekanisnya untuk menyediakan derajat bebas yang diperlukan dalam melakukan pekerjaan. Jenis-jenis manipulator antara lain : 1. Manipultor tipe cartesian-coordinate/ rectangular-coordinate Manipulator tipe cartesian coordinate mempunyai tiga prismatic joint yang berperan dalam menetapkan posisi dalam ruang. Mekanisme dan kontrol manipulator ini mudah, tetapi kurang fleksibel. Manipulator jenis ini mempunyai nilai keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan dengan manipulator jenis lain. Gambar manipultor tipe cartesian-coordinate/ rectangular-coordinate dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Manipulator Tipe Cartesian-Coordinate (Graha, 2007) 5

4 2. Manipulator tipe cylindrical-coordinate Manipulator tipe cylindrical-coordinte mempunyai dua prismatic joint dan satu rotational joint yang kurang berperan dalam menentukan posisi dalam ruang. Manipulator jenis ini lebih fleksibel dibanding jenis yang pertama. Positioning accuracy menurun dengan bertambahnya stroke horizontal. Gambar manipulator tipe cylindrical-coordinate dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Manipulator tipe cylindrical-coordinate (Graha, 2007) 3. Manipulator tipe polar-coordinate/ spherical-coordinate Manipulator tipe spherical-coordinate mempunyai satu prismatic joint dan dua rotational joint yang berperan dalam menentukan posisi dalam ruang. Manipulator jenis ini lebih fleksibeldari dua tipe sebelumnya. Positioning accuracy menurun dengan bertambahnya stroke radial. Gambar manipulator tipe polar-coordinate/ spherical-coordinate pada Gambar 5. Gambar 5. Manipulator tipe polar-coordinate/ spherical-coordinate (Graha, 2007) 4. Manipulator tipe scara Manipulator tipe scara (selective compliance assembly robot arm) memiliki kekuatan relatif tinggi untuk pembebanan vertikal dan lentur untuk pembebanan horizontal. Umum 6

5 digunakan untuk menangani benda kecil. Gambar manipualtor tipe scara dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6. Manipualtor tipe scara (Graha,2007) 5. Manipulator tipe articulated/ anthropomorphic Manipulator tipe articulated mempunyai tiga rotational joint. Manipulator tipe ini mempunyai joint-joint yang mirip dengan lengan manusia, yaitu bahu, siku, dan pergelangan tangan. Manipulator ini paling fleksibel dan cepat tetapi mekanisme dn cara kontrol makin sulit serta akurasi posisi lebih rendah dibandingkan jenis-jenis manipulator sebelumnya. Elbow Joint putar Untuk end-effector shoulder Waist Gambar 7. Manipulator tipe articulated/ anthropomorphic (Graha, 2007) 7

6 2.3 LabVIEW LabBIEW adalah sebuah software pemrograman yang diproduksi oleh National Instruments dengan konsep yang berbeda. Seperti bahasa pemrograman lainnya yaitu C++, matlab atau visual basic, LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaanya bahwa labview menggunakan bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara bahasa pemrograman lainnya menggunakan basis text. Program labview dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual Instruments karena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah instruments. Pada labview, pengguna pertama-tama membuat user interface atau front panel dengan menggunakan kontrol dan indikator, yang dimaksud dengan kontrol adalah knobs, push button, dials, dan peralatan input lainnya sedangkan yang dimaksud dengan indikator adalah graphs, LEDs dan peralatan display lainnya. Setelah menyusun user interface, lalu user menyusun blok diagram yang berisi kode-kode Vis untuk mengontrol front panel. 2.4 Manipulator Sebelumnya Graha (2007) telah berhasil mengembangkan manipulator tipe cylindrical-coordinate dapat dilhat pada gambar 8. Manipulator yang telah dibuat memiliki ruang operasi atau daerah tiga dimensi yaitu pada koordinat X antara -460 mm sampai 460 mm, pada koordinat Y antara 0 sampai 460 mm, dan pada koordinat Z antara 0 mm sampai 620 mm. Arah pemanenan yang mampu dilakukan adalah tegak lurus baris tanaman dan menyamping. Hasil pengujian dari manipulator ini dapat dilihat pada Tabel 1. Modifikasi dilakukan yaitu mengganti perismatik joint dengan rotational joint pada gerak translasi horizontal end-effector dan mengubah sistem interface PPI 8255 menjadi NI-DAQ USB Tabel 1. Hasil pengujian manipulator tipe cylindrical-coordinate Koordinat Simpangan rata-rata (mm) Ketepatan rata-rata (%) X Y Z Titik acuan terhadap koordinat tujuan Sumber : Graha,

7 Gambar 8. Manipulator yang telah ada dan akan dimodifikasi (Graha, 2007) 9

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2

PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2 PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE MENGGUNAKAN LABVIEW Setya Permana Sutisna 1, I Dewa Made Subrata 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Ibn Khaldun Bogor

Lebih terperinci

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE SKRIPSI SETYA PERMANA SUTISNA F

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE SKRIPSI SETYA PERMANA SUTISNA F MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN BUAH DALAM GREENHOUSE SKRIPSI SETYA PERMANA SUTISNA F14070007 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 MODIFICATION OF CYLINDRICAL

Lebih terperinci

SKRIPSI DISAIN DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM LINGKUNGAN GREENHOUSE OLEH BASUKI SETYADI GRAHA F

SKRIPSI DISAIN DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM LINGKUNGAN GREENHOUSE OLEH BASUKI SETYADI GRAHA F SKRIPSI DISAIN DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM LINGKUNGAN GREENHOUSE OLEH BASUKI SETYADI GRAHA F14102059 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

Arti Kata & Definisi Robot

Arti Kata & Definisi Robot Materi #10 Arti Kata & Definisi Robot 2 Arti kata robot Robot berasal dari bahasa Cekoslovakia: robota yang berarti pekerja paksa (forced worker). Definisi robot Menurut Kamus Webster: Robot adalah sebuah

Lebih terperinci

PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PERTEMUAN #8 ROBOT INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL ROBOT INDUSTRI Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer- Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 7 PERTEMUAN #8 TKT312 OTOMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anggota gerak pada manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota gerak bawah,

BAB I PENDAHULUAN. Anggota gerak pada manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota gerak bawah, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia menggunakan anggota gerak untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Anggota gerak pada manusia terdiri dari anggota gerak atas dan anggota gerak bawah, anggota

Lebih terperinci

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN PERTANIAN DALAM GREENHOUSE

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN PERTANIAN DALAM GREENHOUSE MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN KOMODITAS PERTANIAN DALAM GREENHOUSE SKRIPSI Oleh : RAHMAT SALEH F14103084 2008 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh.

PENGENALAN ROBOTIKA. Keuntungan robot ini adalah pengontrolan posisi yang mudah dan mempunyai struktur yang lebih kokoh. PENGENALAN ROBOTIKA Manipulator robot adalah sistem mekanik yang menunjukkan pergerakan dari robot. Sistem mekanik ini terdiri dari susunan link(rangka) dan joint (engsel) yang mampu menghasilkan gerakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode

METODE PENELITIAN. 4.1 Tempat dan Waktu. 4.2 Bahan dan Alat. 4.3 Metode IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Agustus 2011 di Lab. Instrumentasi dan Kontrol, Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logika Fuzzy Logika Fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun1965. Teori ini banyak diterapkan di berbagai bidang, antara lain representasipikiran manusia

Lebih terperinci

BAB 2 ROBOTIKA. Perancangan aplikasi..., Dian Hardiyanto, FT UI, 2008.

BAB 2 ROBOTIKA. Perancangan aplikasi..., Dian Hardiyanto, FT UI, 2008. BAB 2 ROBOTIKA 2.1 Definisi Robot Apabila kita melihat di dunia industri, penggunaan robot dapat dikatakan sebagai hal yang sudah biasa, meskipun penggunaan dari tipe sederhana hingga robot cerdas yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, 92 BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, maka diperlukan analisis kinematika untuk mengetahui seberapa jauh model matematika itu

Lebih terperinci

III. PENDEKATAN DISAIN

III. PENDEKATAN DISAIN III. PENDEKATAN DISAIN 3.1. Kriteria Disain Manipulator direncanakan untuk robot pemanen buah di dalam greenhouse sehingga manipulator harus mampu bergerak dan mencapai ruang tumbuh yang tersedia. Beberapa

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan dari prototype yang dibuat, yaitu konsep dasar alat, diagram blok, perancangan elektronika yang meliputi rangkaian rangkaian elektronika

Lebih terperinci

SKRIPSI DISAIN DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM LINGKUNGAN GREENHOUSE OLEH BASUKI SETYADI GRAHA F

SKRIPSI DISAIN DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM LINGKUNGAN GREENHOUSE OLEH BASUKI SETYADI GRAHA F SKRIPSI DISAIN DAN PENGUJIAN MANIPULATOR ROBOT PEMANEN BUAH DALAM LINGKUNGAN GREENHOUSE OLEH BASUKI SETYADI GRAHA F14102059 2007 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN PERTANIAN DALAM GREENHOUSE

MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN PERTANIAN DALAM GREENHOUSE MODIFIKASI MANIPULATOR TIPE KOORDINAT SILINDER UNTUK ROBOT PEMANEN KOMODITAS PERTANIAN DALAM GREENHOUSE SKRIPSI Oleh : RAHMAT SALEH F14103084 2008 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL

SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL ISSN: 1693-6930 209 SIMULATOR LENGAN ROBOT ENAM DERAJAT KEBEBASAN MENGGUNAKAN OPENGL Balza Achmad, Musthofa Sunaryo, Agus Arif Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Jl. Grafika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Konstruksi Prototipe Manipulator Manipulator telah berhasil dimodifikasi sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dimensi tinggi manipulator 1153 mm dengan lebar maksimum

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT Dalam bab ini berisi tentang tahapan dalam mendesain humanoid robot, diagaram alir penelitian, pemodelan humanoid robot dengan software SolidWorks serta pemodelan kinematik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

DEFINISI APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT.

DEFINISI APPLIED ARTIFICIAL INTELLIGENT. Copyright 2017 By. Ir. Arthur Daniel Limantara, MM, MT. Chapter 2 ROBOTIKA DEFINISI Berdasarkan definisi Robotics Institute of America (RIA): "Robot adalah manipulator multifungsi yang dapat diprogram ulang yang dirancang untuk memindahkan material, komponen,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.1-2012 PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER Usep Mohamad Ishaq 1), Sri Supatmi 2), Melvini Eka Mustika

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Proses pengendalian mobile robot dan pengenalan image dilakukan oleh microcontroller keluarga AVR, yakni ATMEGA

Lebih terperinci

Prinsip Pribadi. Pengantar Robot 4. 4/29/ by hasanuddin sirait Page 1

Prinsip Pribadi. Pengantar Robot 4. 4/29/ by hasanuddin sirait  Page 1 Pengantar Robot 4 4/29/2009 1 by hasanuddin sirait http://www.hsirait.co.cc email:hsirait@telkom.net Page 1 Robot SCARA (Selective Compliance Assembly Robot Arm) Robot Assembly bisa didesain menurut koordinat

Lebih terperinci

BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK

BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK BAB III KALIBRASI DAN VALIDASI SENSOR KAMERA UNTUK PENGEMBANGAN RUMUS POSISI TIGA DIMENSI OBYEK A. Pendahuluan Latar Belakang Perhitungan posisi tiga dimensi sebuah obyek menggunakan citra stereo telah

Lebih terperinci

BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK LEMON PADA TANAMANNYA

BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK LEMON PADA TANAMANNYA BAB IV UJI PENENTUAN POSISI TIGA DIMENSI BUAH JERUK LEMON PADA TANAMANNYA A. Pendahuluan Latar belakang Robot selain diterapkan untuk dunia industri dapat juga diterapkan untuk dunia pertanian. Studi yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Syarifah Hamidah [1], Seno D. Panjaitan [], Dedi Triyanto [3] Jurusan Sistem Komputer, Fak.MIPA Universitas Tanjungpura [1][3] Jurusan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK. robot industri yang mudah dibawa / dipindahkan. Robot ini dirancang untuk dapat

BAB 3 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK. robot industri yang mudah dibawa / dipindahkan. Robot ini dirancang untuk dapat 39 BAB 3 PERANCANGAN MODEL INDUSTRIAL ROBOT SECARA KINEMATIK Model industrial robot yang akan dirancang merupakan model skala kecil dari robot industri yang mudah dibawa / dipindahkan. Robot ini dirancang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT BIOPRODUKSI DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK ADITIYA PERMADI

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT BIOPRODUKSI DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK ADITIYA PERMADI PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGENDALIAN MANIPULATOR ROBOT BIOPRODUKSI DENGAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK ADITIYA PERMADI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia kedokteran gigi, dikenal suatu teknologi yang dinamakan dental unit. Dental unit digunakan sebagai tempat periksa untuk pasien dokter gigi yang telah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Toolbox Virtual Reality. Sistem robot pengebor PCB dengan batasan posisi,

ABSTRAK. Toolbox Virtual Reality. Sistem robot pengebor PCB dengan batasan posisi, ABSTRAK Industri robot saat ini sedang berkembang dengan pesat. Perancangan sebuah robot harus direncanakan sebaik mungkin karena tingkat kesulitan dan biaya pada saat pembuatan. Perangkat simulasi dapat

Lebih terperinci

Struktur&Klasifikasi. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA 1

Struktur&Klasifikasi. Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA 1 Struktur&Klasifikasi Nuryono S.W. UAD TH22452 ROBOTIKA 1 Sistem Robotika TH22452 ROBOTIKA 2 Bagian Utama Sistem Robotika TH22452 ROBOTIKA 3 Bagian Manipulator End Effector Pergelangan Lengan Joint Base

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat saat ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap segala aspek kehidupan manusia. Saat ini teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi di dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama di bidang robotika. Saat ini robot telah banyak berperan dalam kehidupan manusia. Robot adalah

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. elektronik berupa manipulator yang didesain khusus untuk dapat mampu

Bab I. Pendahuluan. elektronik berupa manipulator yang didesain khusus untuk dapat mampu Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan robotika dewasa ini menjadi suatu hal yang sangat menarik untuk diamati dan dipelajari, hal ini dapat terlihat dengan semakin banyaknya buku-buku, jurnal-jurnal,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

Penggunaan Labview Untuk Simulasi Sistem Kontrol Keamanan Rumah

Penggunaan Labview Untuk Simulasi Sistem Kontrol Keamanan Rumah Penggunaan Labview Untuk Simulasi Sistem Kontrol Keamanan Rumah Taufiq Hidayat Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, Bae, PO.BOX 53, Kudus * Email: ophiqhd@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan modernisasi peralatan elektronik dan komputer telah menyebabkan terjadinya perubahan yang mendasar di dalam kegiatan manusia, di mana manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 1. Perumusan Masalah Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengidentifikasian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan

I. PENDAHULUAN. Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pertanian tanaman sayuran di Indonesia masih dibudidayakan dilahan terbuka. Namun, budidaya sayuran pada lahan terbuka menghadapi banyak masalah yaitu cuaca [1].

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ROBOT TULIS

SISTEM PENGENDALI ROBOT TULIS SISTEM PENGENDALI ROBOT TULIS Afu Ichsan Pradana 1, Eko Purwanto 2, Nurchim 3 STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA 123 afu_pradana@outlook.com 1 ekopurwanto_stmik@yahoo.co.id 2 nurchim@stmikdb.ac.id 3 ABSTRAK Hasil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KENDALI PADA ROBOT PEMANJAT DINDING DESIGN CONTROL OF WALL CLIMBING ROBOT.

RANCANG BANGUN KENDALI PADA ROBOT PEMANJAT DINDING DESIGN CONTROL OF WALL CLIMBING ROBOT. ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 3247 RANCANG BANGUN KENDALI PADA ROBOT PEMANJAT DINDING DESIGN CONTROL OF WALL CLIMBING ROBOT 1 Fauzan Dwi Septiansyah, 2 Mohammad

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LABVIEW UNTUK SIMULASI SISTEM KONTROL KEAMANAN RUMAH

PENGGUNAAN LABVIEW UNTUK SIMULASI SISTEM KONTROL KEAMANAN RUMAH Penggunaan Labview Untuk Simulasi Sistem Kontrol Keamanan (Hidayat) PENGGUNAAN LABVIEW UNTUK SIMULASI SISTEM KONTROL KEAMANAN RUMAH Taufiq Hidayat Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 PENGGAMBARAN 3 DIMENSI (3D)

BAB 2 PENGGAMBARAN 3 DIMENSI (3D) BAB 2 PENGGAMBARAN 3 DIMENSI (3D) 2.1 Pengaturan Dasar 3D Sebelum melakukan penggambaran 3D dengan AutoCAD, Anda perlu melakukan beberapa pengaturan yang berkaitan dengan proses penggambaran. Pengaturan-pengaturan

Lebih terperinci

Penggunaan greenhouse dalam budidaya tanaman merupakan salah satu cara untuk memberikan lingkungan yang lebih mendekati kondisi optimum bagi

Penggunaan greenhouse dalam budidaya tanaman merupakan salah satu cara untuk memberikan lingkungan yang lebih mendekati kondisi optimum bagi Penggunaan greenhouse dalam budidaya tanaman merupakan salah satu cara untuk memberikan lingkungan yang lebih mendekati kondisi optimum bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse dikembangkan pertama kali dan

Lebih terperinci

Rekayasa Elektrika. Perancangan Lengan Robot 5 Derajat Kebebasan dengan Pendekatan Kinematika

Rekayasa Elektrika. Perancangan Lengan Robot 5 Derajat Kebebasan dengan Pendekatan Kinematika Jurnal Rekayasa Elektrika VOLUME 11 NOMOR 2 OKTOBER 2014 Perancangan Lengan Robot 5 Derajat Kebebasan dengan Pendekatan Kinematika Firmansyah, Yuwaldi Away, Rizal Munadi, Muhammad Ikhsan, dan Ikram Muddin

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang robot menggunakan algoritma kinematika balik. 2.1. Metode Trial and Error Metode trial and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robot merupakan perangkat otomatis yang dirancang untuk mampu bergerak sendiri sesuai dengan yang diperintahkan dan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman sekarang, menuntut manusia untuk terus menciptakan inovasi baru di bidang teknologi. Hal ini

Lebih terperinci

Gambar 3.50 Simulator arm robot 5 dof menjepit kardus... 59

Gambar 3.50 Simulator arm robot 5 dof menjepit kardus... 59 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Robot manipulator... 5 Gambar 2.2 Robot beroda... 6 Gambar 2.3 Beberapa jenis robot berkaki... 7 Gambar 2.4 Autonomous robot... 7 Gambar 2.5 Mobile robot dan remote control...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi robotika saat ini telah mampu berperan dalam membantu aktifitas kehidupan manusia serta mampu meningkatkan kualitas maupun kuantitas berbagai

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana.

KATA PENGANTAR. 1. Bapak Dr. Ir. I Ketut Gede Sugita,MT selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Simulasi Sistem Kontrol Gerak Kinematika Robot Manipulator

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Metode Grayscale Suatu citra grayscale adalah suatu citra yang hanya memiliki warna tingkat keabuan. Penggunaan citra grayscale dikarenakan membutuhkan sedikit informasi yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program cosiprog yang digunakan untuk mengendalikan robot RVM-1. Dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program cosiprog yang digunakan untuk mengendalikan robot RVM-1. Dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Penelitian yang dilakukan adalah untuk mengurangi hambatan yang diciptakan oleh program cosiprog yang digunakan untuk mengendalikan robot RVM-1. Dengan menambahkan feature

Lebih terperinci

Bab III Perangkat Pengujian

Bab III Perangkat Pengujian Bab III Perangkat Pengujian Persoalan utama dalam tugas akhir ini adalah bagaimana mengimplementasikan metode pengukuran jarak menggunakan pengolahan citra tunggal dengan bantuan laser pointer dalam suatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT DALAM BENTUK TAMPILAN VISUAL PADA KOMPUTER

PERANCANGAN MODEL INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT DALAM BENTUK TAMPILAN VISUAL PADA KOMPUTER PERANCANGAN MODEL INTERAKSI MANUSIA DAN ROBOT DALAM BENTUK TAMPILAN VISUAL PADA KOMPUTER Muhamad Yusvin Mustar 1), P. Insap Santosa 2), Rudy Hartanto 3) 1), 2), 3) Jurusan Teknik Elektro Dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2]

BAB II DASAR TEORI. bentuk api dan lapangan pertandingan pada KRPAI. Pemadam Api (Setyawan, D.E dan Prihastono, 2012) [2] BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang mendukung skripsi. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari kajian pustaka, konsep dasar sistem yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tak tampak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi iklim yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman. Greenhouse atau yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Greenhouse adalah sebuah bangunan yang berkerangka atau dibentuk menggelembung, diselubungi bahan bening atau tembus cahaya yang dapat meneruskan cahaya secara optimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Objek tiga dimensi merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Objek tiga dimensi dibentuk oleh sekumpulan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sudah menjadi trend saat ini bahwa pengendali suatu alat sudah banyak yang diaplikasikan secara otomatis, hal ini merupakan salah satu penerapan dari perkembangan teknologi dalam

Lebih terperinci

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt Adiyatma Ghazian Pratama¹, Ir. Nurussa adah, MT. 2, Mochammad Rif an, ST.,

Lebih terperinci

Elemen Dasar Sistem Otomasi

Elemen Dasar Sistem Otomasi Materi #4 Sumber: Mikell P Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 Elemen Dasar Sistem Otomasi 2

Lebih terperinci

Konsep Umum Sistem Kontrol

Konsep Umum Sistem Kontrol Konsep Umum Sistem Kontrol 1 1 Konsep Umum Sistem Kontrol 1.1. Pendahuluan Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan dengan tingkat peradaban manusia. Dengan bertambahnya ilmu dan teknologi yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di. Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di. Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 MATLAB MATLAB adalah singkatan dari MATRIX LABORATORY, yang biasanya di gunakan dalam : Pengembangan Algoritma matematika dan komputasi Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype

Lebih terperinci

REALISASI ROBOT MANIPULATOR BERBASIS PENGONTROL MIKRO DENGAN KOMUNIKASI INTRANET

REALISASI ROBOT MANIPULATOR BERBASIS PENGONTROL MIKRO DENGAN KOMUNIKASI INTRANET REALISASI ROBOT MANIPULATOR BERBASIS PENGONTROL MIKRO DENGAN KOMUNIKASI INTRANET ABSTRAK Paulus Christianto(0822073) JurusanTeknikElektroUniversitas Kristen Maranatha Email : kurniawan.paulus73@gmail.com

Lebih terperinci

TEKNOLOGI WIRELESS SEBAGAI KONTROL GERAK MOTOR

TEKNOLOGI WIRELESS SEBAGAI KONTROL GERAK MOTOR Teknologi Wireless sebagai Kontrol Gerak Motor (Sarifudin) TEKNOLOGI WIRELESS SEBAGAI KONTROL GERAK MOTOR Sarifudin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendeteksian objek dalam suatu citra merupakan hal mendasar dalam banyak aplikasi analisis citra (image analysis). Manusia bisa langsung mengenali objek yang dilihatnya

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARM MANIPULATOR 4 DOF DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALIAN CARTESIAN SPACE-TRAJECTORY PLANNING

PERANCANGAN ARM MANIPULATOR 4 DOF DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALIAN CARTESIAN SPACE-TRAJECTORY PLANNING PERANCANGAN ARM MANIPULATOR DOF DENGAN MENGGUNAKAN PENGENDALIAN CARTESIAN SPACE-TRAJECTORY PLANNING Muhammad Fathul Faris, Aris Triwiyatno, and Iwan Setiawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman membutuhkan air dalam proses evapotranspirasi, fotosintesis, aktivitas metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk menghasilkan 1

Lebih terperinci

MEKANIKA ROBOTIKA. 1. Pendahuluan Mekanika 2. Mekanisme Aktuator 3. Komponens Sistem Penggerak : Roda gigi (Gir) & sabuk / rantai 4.

MEKANIKA ROBOTIKA. 1. Pendahuluan Mekanika 2. Mekanisme Aktuator 3. Komponens Sistem Penggerak : Roda gigi (Gir) & sabuk / rantai 4. MEKANIKA ROBOTIKA 1. Pendahuluan Mekanika 2. Mekanisme Aktuator 3. Komponens Sistem Penggerak : Roda gigi (Gir) & sabuk / rantai 4. End effector 1. PENDAHULUAN MEKANIKA Istilah Dasar : Poros gerakan :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggota tubuh manusia terdiri dari kepala, badan, tangan dan kaki. Seperti anggota tubuh lainnya, tangan berfungsi sebagai anggota gerak bagian atas manusia. Manusia

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF

Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF Furqan, Rusdhianto Effendi AK, Eka Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS

OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS OPTIMASI ALGORITMA IDENTIFIKASI STRABISMUS PADA MATA MANUSIA BERBASIS IMAGE PROCESSING DENGAN EUCLIDEAN DISTANCE PADA SISTEM MEKANIKAL AUTOMATED OPTICAL INSPECTION (AOI) AHMAD RIFA I RIF AN NRP. 2106 100

Lebih terperinci

proyek tersebut dapat diterima, atau layak, namun jika tidak maka proyek tersebut kemungkinan tidak layak untuk dijalankan.

proyek tersebut dapat diterima, atau layak, namun jika tidak maka proyek tersebut kemungkinan tidak layak untuk dijalankan. proyek tersebut dapat diterima, atau layak, namun jika tidak maka proyek tersebut kemungkinan tidak layak untuk dijalankan. 2.3.5 Bank Indonesia (BI) Rate BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DALAM BENTUK VIDEO PENDEK ANIMASI TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN 3DS MAX DESIGN 2014

PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DALAM BENTUK VIDEO PENDEK ANIMASI TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN 3DS MAX DESIGN 2014 PEMBUATAN APLIKASI PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA DAN TSUNAMI DALAM BENTUK VIDEO PENDEK ANIMASI TIGA DIMENSI MENGGUNAKAN 3DS MAX DESIGN 2014 Program Studi Teknik Informatika, STMIK U Budiyah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Kendali Sistem Kendali atau control system terdiri dari dua kata yaitu system dan control. System berasal dari Bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5 LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR Disusun Oleh : JOSSY KOLATA (1007121681) KELOMPOK 5 LABORATORIUM PENGUKURAN PROGRAM STUDI SARJANA JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TI [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-14 ROBOT INDUSTRI. disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari. Jurusan Teknik Industri 1

TI [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-14 ROBOT INDUSTRI. disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari. Jurusan Teknik Industri 1 TI091209 [2 SKS] OTOMASI INDUSTRI MINGGU KE-14 ROBOT INDUSTRI disusun oleh: Mokh. Suef Yudha Prasetyawan Maria Anityasari Jurusan Teknik Industri 1 OUTLINE PERTEMUAN INI Perkembangan awal Definisi & Aplikasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL

DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR SIMBOL DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PENGAKUAN LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI HALAMAN PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC VISUALISASI DAN PENGENDALIAN GERAK ROBOT LENGAN 4 DOF MENGGUNAKAN VISUAL BASIC [1] Uray Ristian, [2] Ferry Hadary, [3] Yulrio Brianorman [1] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR

PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER LAPORAN AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA

SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA SISTEM PENJEJAK POSISI OBYEK BERBASIS UMPAN BALIK CITRA Syahrul 1, Andi Kurniawan 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipati Ukur No.116,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah

BAB II DASAR TEORI. pemperbaiki kualitas citra agar mendapatkan hasil citra yang baik dan mudah BAB II DASAR TEORI 2.1 Visi Komputer (Computer Vision) Visi komputer merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana komputer dapat mengenali objek yang akan diamati/ diobservasi. Hal ini dilakukan bertujuan

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO

HALAMAN JUDUL KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 KINEMATIKA BALIK MENGGUNAKAN NEURO-FUZZY PADA MANIPULATOR ROBOT DENSO Rika Puspitasari Rangkuti NRP 2215105046 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, MT. DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering

BAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Pengendalian secara manual sudah tidak lagi efisien karena akan membutuhkan waktu.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ROBOT HUMANOID SOCCER DENGAN PEMROGRAMAN MOTION. Abstrak

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ROBOT HUMANOID SOCCER DENGAN PEMROGRAMAN MOTION. Abstrak 1 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ROBOT HUMANOID SOCCER DENGAN PEMROGRAMAN MOTION Roni Setiawan (08518241014) Prodi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Humanoid

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai konsep dasar sistem, perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 2.1.Konsep Dasar Sistem

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Kebutuhan Desain

BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Kebutuhan Desain BAB V ANALISIS Pada bab ini membahas mengenai analisis yang dilakukan berdasarkan hasil pengolahan data pada bab sebelumnya. Adapun analisis yang akan dibahas yaitu analisis kebutuhan desain, analisis

Lebih terperinci

Mulai. Memilih dan menentukan bagian manipulator yang akan dimodifikasi. Disain kasar bentuk modifikasi manipulator

Mulai. Memilih dan menentukan bagian manipulator yang akan dimodifikasi. Disain kasar bentuk modifikasi manipulator LAMPIRAN 61 Lampiran 1. Tahapan Penelitian Mulai Memilih dan menentukan bagian manipulator yang akan dimodifikasi Disain kasar bentuk modifikasi manipulator Mencari komponen konstruksi utama di pasaran

Lebih terperinci

Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel

Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel Lengan Robot untuk Memindahkan Obyek Berbahaya Terkendali secara Nirkabel Daniel Santoso 1, Indra Gitomarsono 1 1 Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Diponegoro

Lebih terperinci

Deskrpsi ROBOT LENGAN LENTUR DUA-LINK DENGAN VARIASI BEBAN BAWAAN

Deskrpsi ROBOT LENGAN LENTUR DUA-LINK DENGAN VARIASI BEBAN BAWAAN 1 2 3 Deskrpsi ROBOT LENGAN LENTUR DUA-LINK DENGAN VARIASI BEBAN BAWAAN Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan suatu lengan lentur sehingga memperingan gerakan robot lengan, khususnya lengan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TUGAS AKHIR RE Rakhmad Adi Rodiyat NRP Dosen Pembimbing. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri

PENGEMBANGAN TUGAS AKHIR RE Rakhmad Adi Rodiyat NRP Dosen Pembimbing. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri z TUGAS AKHIR RE 1599 PENGEMBANGAN ROBOT KARTESIAN PEMINDAH BARANG DENGAN MENGGUNAKAN KAMERA UNTUK MENGIDENTIFIKASI LOKASI AWAL OBJEK Rakhmad Adi Rodiyat NRP 2205100169 Dosen Pembimbing Ir. Djoko Purwanto,

Lebih terperinci

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA

ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA ANTROPOMETRI TEKNIK TATA CARA KERJA PROGRAM KEAHLIAN PERENCANAAN PRODUKSI MANUFAKTUR DAN JASA Definisi Antropometri adalah suatu studi yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia Antropometri

Lebih terperinci

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD

4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem yang dibuat, yaitu sebagai berikut : 4.1 Pengujian Tuning Pengontrol PD Prinsip kerja dari perancangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN ALAT UJI KEBOCORAN PADA BOTOL AIR MINERAL BERBASIS MIKROKONTROLER Herman Adi Prasetya 1, Sutono, M.Kom 2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung hrmn_steel@yahoo.co.id, sutonost@yahoo.com

Lebih terperinci