Fauzi Adi Kurniawan Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

dokumen-dokumen yang mirip
RETURN DAN RISIKO DALAM INVESTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

Nama : Crishadi Juliantoro NPM :

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kritikan Terhadap Varians Sebagai Alat Ukur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL PORTOFOLIO SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

CAPITAL ASSET PRICING MODEL

OVERVIEW 1/40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana yang berasal dari dua

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 4.

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Secara hukum pasar modal sebagai

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

Analisis Model Indeks Tunggal Portofolio Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

CAKUPAN PEMBAHASAN. APT (Arbritage Pricing Theory) Overview. Pengujian CAPM. CAPM (Capital Asset Pricing Model) Portofolio pasar.

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Dan untuk memperoleh persentase tingkat pengembalian selama setahun adalah:

PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin berkembang ini, dunia usaha dan industri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM-SAHAM PADA PERIODE BULLISH DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing

PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja. Pemilihan lokasi penelitian

BAB 2 LANDASAN TEORI

BABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

Peramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI

UKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

PROSEDUR MENGGUNAKAN STRATIFIED RANDOM SAMPLING METHOD DALAM MENGESTIMASI PARAMETER POPULASI

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL PADA SAHAM YANG TERCATAT DI JAKARTA ISLAMIC INDEX ( JII ) PERIODE DESEMBER 2010-NOVEMBER 2011

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran

III PEMBAHASAN. merupakan cash flow pada periode i, dan C. berturut-turut menyatakan nilai rata-rata dari V. dan

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

Model Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

Bab III Analisis Rantai Markov

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Mengacu pada Sunariyah (2011, h4) Investasi dapat diartikan sebagai suatu

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS MODEL INDEKS TUNGGAL SEBAGAI DASAR INVESTASI SAHAMPADA PERUSAHAAN BUMN

Paramitasari, Mulyono Analisis Portofolio Untuk Menentukan Expected Return Optimal 19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

OPTIMALISASI PORTOFOLIO DENGAN KOMBINASI INDEKS KOMPAS 100 MENGGUNAKAN ANALISIS SINGLE INDEX MODEL

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN METODE Z

Transkripsi:

PENEAPAN METODE CAPITAL ASSET PICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM-SAHAM EFISIEN (Stud pada Perusahaan Industr Barang Konsums yang Terdaftar d Bursa Efek Indonesa Perode 2011-2013) Fauz Ad Kurnawan aden ustam Hdayat Dev Farah Azzah Fakultas Ilmu Admnstras Unverstas Brawjaya Malang Emal: fauzkurna17@yahoo.co.d. Abstract Ths research purpose to determne the performance of stock based on the return and rsk to determne the group of effcent stocks and neffcent stock by the use of methods of Captal Asset Prcng Model (CAPM). The sample used n ths study were 15 company shares consumer goods ndustry sector lsted n Indonesa Stock Exchange 2011-2013 that selected based on certan crtera. The analyss showed there s 1 stock companes ncluded n the group of neffcent stock (overvalued) and 14 stock of companes ncluded n the group of effcent stock (undervalued). Decsons that should be make by the nvestors aganst neffcent stock s to sell these stock because the stock ncluded n the overvalued crtera, whle for the stock ncluded n the group of effcent, decsons that should be make by the nvestors are takng or buyng these stock as ncluded n the undervalued crtera. Keywords : Invesment, return, rsk and stock nvestment decsons. Abstrak Tujuan peneltan n untuk menganalss knerja saham-saham berdasarkan tngkat pengembalan dan rsko untuk mengetahu kelompok saham-saham yang efsen dan tdak efsen berdasarkan penggunaan metode Captal Asset Prcng Model (CAPM). Sampel yang dgunakan dalam peneltan n sebanyak 15 saham perusahaan sektor ndustr barang konsums yang terdaftar d Bursa Efek Indonesa perode 2011-2013 yang telah dplh berdasarkan krtera-krtera tertentu. Hasl analss menunjukkan terdapat 1 saham perusahaan yang masuk dalam kategor saham tdak efsen (overvalued) sedangkan 14 saham perusahaan masuk dalam kategor saham efsen (undervalued). Keputusan menjual saham sebaknya dlakukan oleh nvestor terhadap saham tdak efsen karena saham masuk dalam krtera overvalued, sedangkan untuk saham yang masuk dalam kelompok saham efsen, keputusan yang sebaknya dambl oleh nvestor yatu mengambl atau membel saham tersebut karena masuk dalam krtera undervalued. Kata Kunc : Investas, tngkat pengembalan, rsko dan keputusan nvestas saham. I. PENDAHULUAN Teknolog dan lmu pengetahuan yang semakn modern menuntut seseorang untuk terus bersang memperoleh kesejahteraan hdup, terutama kesejahteraan dalam bdang perekonoman. Berbaga kegatan dlakukan seseorang untuk mendapatkan keuntungan agar kesejahteraannya tercapa, salah satunya dengan cara mengnventaskan harta atau surat-surat berharga (sekurtas) melalu pasar modal. Pasar modal merupakan suatu pasar yang dsapkan guna memperdagangkan saham-saham, oblgas dan jens surat berharga lannya dengan memaka jasa perantara pedagang efek (Sunaryah, 2006:5). Pasar modal mempunya peranan yang pentng dalam kegatan ekonom pasar, terutama dalam penghmpunan dana. Pasar modal juga menggerakkan dana masyarakat yang selanjutnya dsalurkan pada kegatan yang produktf. Investas yang memberkan keuntungan (return) relatf besar 1

dapat dkatakan produktf, sehngga dana yang berasal dar nvestor dapat dgunakan semaksmal mungkn oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Berdasarkan data statstk Bursa Efek Indonesa (BEI) d sepanjang tahun 2011-2013, bursa saham Indonesa mencatatkan knerja yang cemerlang. Level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalam kenakan 25,37% dar 3.409,17 pon d awal Januar 2011 menjad 4.274,18 pon per 31 Desember 2011. Penngkatan tersebut menunjukkan IHSG mempunya knerja yang bak dan telah melampau penngkatan ndeks harga saham d bursa-bursa negara lan sepert Bursa Malaysa (22,83%), Sngapore Exchange (-0,39%), Shangha Stock Exchange (-24,18%), Australa Stock Exchange (10,37%), Korea Stock Exchange (-2,82%), London Stock Exchange (15,12%). Hal n menunjukkan sepanjang 2011-2013, potens mbal hasl nvestas d pasar modal Indonesa lebh menjanjkan dbandng bursa-bursa d negara lan tersebut. Investas yang dmnat seorang pemodal atau nvestor adalah nvestas saham melalu bursa d pasar modal. Investor lebh memlh membel saham perusahaan yang sudah go publc, sebab saham perusahaan go publc merupakan komodt nvestas yang menjanjkan return yang tngg karena perusahaan lebh mudah untuk memasarkan produk dan jasa sehngga dapat menngkatkan potens pasar. Investor perlu memperhatkan dua faktor pentng dalam bernvestas, yatu return dan rsko. eturn merupakan faktor yang palng memotvas seorang nvestor dalam bernvestas karena return merupakan suatu mbalan atau keuntungan yang ngn dcapa. eturn dan rsko dbaratkan dua ss mata uang yang selalu berdampngan, yang artnya dalam bernvestas selan mengharapkan return, nvestor juga harus memperhatkan rsko yang harus dtanggungnya. Kemampuan seorang nvestor sangat dperlukan terutama untuk mengestmas return suatu sekurtas. Harapan nvestor yatu mengngnkan return yang tngg dengan rsko yang serendah mungkn, sehngga perhtungan estmas atas return yang akan ddapat d masa mendatang akan dperlukan. Metode untuk menla kelayakan nvestas saham dapat dlakukan dengan perhtungan estmas menggunakan metode Captal Asset Prcng Model (CAPM). CAPM merupakan suatu model yang menggambarkan rsko sstemats dengan menggunakan beta untuk menghubungkan rsk dan return. Tujuan utama dar penerapan CAPM adalah untuk menentukan tngkat expected return dalam memnmalsr nvestas yang bersko. CAPM juga dapat membantu nvestor dalam menghtung rsko yang tdak dapat dversfkas dalam suatu portofolo dan membandngkannya dengan predks tngkat pengembalan (return). Sektor ndustr yang mempunya peranan sangat strategs, terutama dalam upaya mensejahterakan kehdupan masyarakat adalah perusahaan sektor barang konsums karena produkproduk yang dhaslkan sangat dperlukan dalam kebutuhan sehar-har, msalnya makanan & mnuman, obat-obatan, peralatan dan perlengkapan keperluan rumah tangga. Perusahaan sektor ndustr n lebh stabl dan tdak mudah terpengaruh oleh musm ataupun keadaan perekonoman yang berubah-ubah, sepert nflas atau kebjakan pemerntah. Tngkat permntaan yang n-elasts menjad keunggulan d sektor ndustr n karena merupakan kebutuhan pokok atau dengan kata lan walaupun harga nak, konsums kebutuhan pokok tetap dbutuhkan oleh masyarakat. Obyek peneltan n mengambl perusahaan sektor ndustr barang konsums atau consumer goods ndustry karena nvestas pada sektor ndustr n memlk prospek yang bak dalam perkembangan duna nvestas. Berdasarkan uraan datas maka penelt tertark untuk melakukan peneltan dengan judul Penerapan Metode Captal Asset Prcng Model (CAPM) untuk Penetapan Kelompok Saham- Saham Efsen (Stud pada Perusahaan Industr Barang Konsums yang Terdaftar d Bursa Efek Indonesa Perode 2011-2013). II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Defns Pasar Modal Menurut Ahmad (2004:18), pasar modal adalah pasar abstrak, sekalgus pasar konkret dengan barang yang dperjualbelkan adalah dana yang bersfat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga d bursa efek. 2. Defns Investas Menurut Jogyanto (2009:5), nvestas adalah penundaan konsums sekarang untuk dmasukkan ke aktva produktf selama perode waktu yang tertentu. 3. Defns Saham Menurut Bode et. al. (2014:42), saham adalah bagan kepemlkan dalam suatu perusahaan. 4. eturn dan sko Menurut Samsul (2006: 291), return adalah pendapatan yang dnyatakan dalam persentase dar modal awal nvestas. Pendapatan nvestas dalam saham n merupakan keuntungan yang dperoleh 2

dar jual bel saham, dmana jka untung dsebut captal gan dan jka rug dsebut captal loss.. Menurut Halm (2005:73), rsko adalah besarnya penympangan antara tngkat pengembalan yang dharapkan (expected return) dengan tngkat pengembalan yang dcapa secara nyata (actual return) (Halm,2005:73). 4. Expected ate of eturn a. eturn Indvdual () eturn Indvdual merupakan besarnya keuntungan atau kerugan dar harga nvestas saham yang dhtung secara bulanan untuk mengetahu perkembangan knerja perusahaan yang terjad selama perode tertentu. eturn Indvdual dapat dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut: (Pt Pt 1 ) D t,t (Jogyanto, 2009:111) P t 1 b. eturn Market (m) eturn Market dgunakan sebaga acuan dar rata-rata tngkat keuntungan seluruh saham perusahaan yang terdaftar d BEI. eturn Market dapat dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut: IHSG t IHSG t 1 m, t (Fahm, 2012:138) IHSG t 1 c. sk Free (f) sk Free merupakan ukuran mnmum pada aset yang tdak bersko. sk Free pada peneltan n adalah rata-rata tngkat suku bunga Sertfkat Bank Indonesa (SBI) yang dtetapkan oleh Bank Indonesa. umus yang dgunakan untuk menghtung sk Free adalah sebaga berkut: f f (Husnan, 2005:176) N d. sko Sstemats atau Beta (β) Menurut Tandelln (2010:521), Beta adalah kovarans return sekurtas dengan return pasar yang dstandarsas dengan varans return saham. Metode CAPM menyatakan ketka beta=1 maka perubahan tngkat pengembalan saham akan menunjukkan perubahan yang sama dengan perubahan pasar. Saham yang memlk beta >1 merupakan saham dengan rsko tngg yang lebh dar rata-rata perubahan pasar, sedangkan saham yang memlk beta < 1 adalah saham yang rskonya rendah atau dbawah rata-rata perubahan pasar. Beta dapat dhtung dengan rumus sebaga berkut: β σm σ 2 M (Jogyanto, 2009:371). e. Tngkat Pengembalan yang Dharapkan/ Expected eturn [E()] Expected eturn dapat dhtung dengan menggunakan rumus: E( ) f β[e( m) f ] (Jogyanto, 2009:480) 5. Captal Asset Prcng Model (CAPM) Menurut Bode et. al. (2014:293), Captal Asset Prcng Model (CAPM) merupakan pemusatan lmu ekonom keuangan modern. Model n memberkan predks yang tepat dar hubungan yang seharusnya damat d antara rsko aset dan perkraan mbal hasl. 6. Gars Pasar Sekurtas/ Securty Market Lne (SML) Katan Securty Market Lne (SML) dengan CAPM menurut Bode et. al. (2014:303), SML dgunakan sebaga tolok ukur untuk menla perkraan mbal hasl yang pas pada aset bersko. 7. Keputusan Investas Saham Efsen dan Saham Tdak Efsen Membel saham efsen/ good adalah nvestas menjanjkan untuk para nvestor karena saham yang efsen merupakan saham yang dperdagangkan harganya d bawah nla wajar yang telah dtentukan melalu analss (undervalue), sedangkan menjual saham yang tdak efsen/ not good adalah keputusan yang bak untuk nvestor karena nla saham datas harga wajar saham dan saham tersebut kemungknan akan turun (overvalued). III. METODE PENELITIAN Peneltan n merupakan peneltan deskrptf dengan pendekatan kuanttatf. Menurut Sugyono (2005:21), peneltan deskrptf adalah suatu metode yang dgunakan untuk menggambarkan atau menganalss suatu hasl peneltan tetap tdak dgunakan untuk membuat kesmpulan yang lebh luas. Lokas pengamblan data dalam peneltan n dperoleh d Galer Investas Bursa Efek Indonesa Unverstas Brawjaya, JL MT Haryono no. 165 Malang, selan tu data untuk peneltan n juga dapat dakses melalu stus resm Bursa Efek Indonesa yatu, www.dx.co.d. 3

Populas pada peneltan n yatu sebanyak 38 saham perusahaan pada sektor ndustr Barang Konsums yang terdaftar d BEI perode 2011-2013. Teknk purposve samplng dgunakan untuk pengamblan sampel dalam peneltan dan haslnya terdapat 15 saham perusahaan yang memenuh krtera menjad sampel. Berkut secara terpernc tahap-tahap dan proses analss data dalam peneltan n: 1. Melakukan perhtungan tngkat pengembalan saham ndvdu/ return ndvdual () 2. Melakukan perhtungan tngkat pengembalan pasar/ return market (m) 3. Melakukan perhtungan tngkat pengembalan bebas rsko/ rsk free (f) 4. Melakukan perhtungan rsko sstemats atau beta masng-masng saham ndvdu (β) 5. Melakukan perhtungan tngkat pengembalan yang dharapkan/ expected return [E()] 6. Membuat gambaran Gars Pasar Modal (GPS)/ Securty Market Lne (SML) 7. Menganalss pengelompokan dan keputusan saham efsen IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Analss Data dan Interpretas Data 1. Tngkat Pengembalan Saham Indvdu/ eturn Indvdual () Berdasarkan hasl perhtungan rata-rata return ndvdual dar 15 saham perusahaan yang menjad sampel peneltan selama perode 2011-2013 memlk rata-rata sebesar 0,02639 atau 2,639%. Saham yang memlk rata-rata return ndvdual palng tngg adalah saham perusahaan Kma Farma (Persero) Tbk. (KAEF), yatu sebesar 0,05977 atau 5,977%, sedangkan saham yang memlk rata-rata return ndvdual palng rendah adalah saham perusahaan Kalbe Farma Tbk. (KLBF) yatu sebesar 0,00351 atau 0,351%. 2. Tngkat Pengembalan Pasar/ eturn Market (m) Tngkat pengembalan pasar/ return market dgunakan sebaga acuan dar rata-rata return seluruh saham perusahaan d ndeks harga pasar. Hubungannya dengan CAPM, hasl rata-rata return market dgunakan sebaga salah satu varabel perhtungan rsko saham perusahaan. Jumlah return market selama perode tahun 2011-2013 sebesar 0,26096 atau 26,096%, dengan rata-rata tngkat return market sebesar 0,00746 atau 0,746%. Harapan dar rata-rata return market tersebut dperoleh dar total return market yatu sebesar 0,26096, dbag dengan jumlah bulan pengamatan dalam peneltan, yatu 36 bulan. Transaks perdagangan d pasar modal tertngg atau palng aktf selama perode peneltan terjad pada bulan Februar 2013 yatu sebesar 0,07681 atau 7,681%. Sedangkan transaks perdagangan d pasar modal mengalam kelesuan atau return market terendah terjad pada bulan Agustus 2013 yatu sebesar - 0,09008 atau -9,008%. 3. Tngkat Pengembalan Bebas sko/ sk Free (f) Berdasarkan hasl perhtungan rata-rata nla suku bunga SBI selama perode peneltan tahun 2011-2013 adalah sebesar 0,06278 atau 6,278% per tahun. Hasl nla tersebut kemudan dbag dengan jumlah bulan dalam setahun atau 12 bulan untuk mendapatkan tngkat pengembalan bebas rsko/ rsk free (f) per bulan, yatu: 6,278% 0,523% atau f 12 0,0628 0,00523 f 12 Level tertngg nla suku bunga SBI selama perode peneltan terjad pada akhr tahun 2013, yatu sebesar 0,0750 atau 7,50%, sedangkan pada bulan Februar 2012-Me 2013 nla suku bunga SBI berada pada level terendah, yatu sebesar 0,0575 atau 5,75%. 4. sko Stemats atau Beta Masng-Masng Saham Indvdu (β) Berdasarkan hasl analss dketahu bahwa jumlah rsko sstemats (β) dar 15 saham perusahaan yang djadkan sampel yatu sebesar 10,85822, dengan rata-rata rsko sstemats (β) 0,72388. Hal n menunjukkan konds rsko saham cenderung kurang stabl atau lebh lambat dbandngkan dengan perubahan ndeks pasar karena rsko sstemats (β) dar seluruh saham kurang dar 1 (β<1). Hasl perhtungan juga menunjukkan bahwa terdapat 4 saham perusahaan yang memlk rsko sstemats (β) datas 1, yatu saham perusahaan Darya-Vara Laboratora Tbk. (DVLA) yang memlk nla rsko sstemats (β) sebesar 1,01714, saham perusahaan Mayora Indah Tbk (MYO) yang memlk rsko sstemats (β) sebesar 1,44753, saham perusahaan Nppon Indosar Corporndo Tbk. (OTI) yang memlk beta sebesar 1,94471 dan saham perusahaan Kma Farma (Persero) Tbk. (KAEF) memlk nla rsko sstemats (β) tertngg yatu sebesar 2,60763 dan menjad saham yang palng agresf atau memlk tngkat kepekaan yang tngg terhadap perubahan pasar. Saham perusahaan yang memlk nla rsko 4

E() sstemats (β) terendah adalah saham perusahaan Mandom Indonesa Tbk. (TCID) yatu sebesar - 0,01399 sehngga termasuk jens saham defensf karena saham tersebut memlk rsko dbawah pasar. 5.Tngkat Pengembalan yang Dharapkan/ Expected eturn Tabel 1. Expected eturn Perode 2011-2013 bahwa perolehan expected return d atas rata-rata return market [ > ]. E( ) ( m ) 7. Classfcaton and Stock Investment Decsons Gambar 2 menunjukkan letak antara besarnya return ndvdual dan expected return [E()]. ( ) Gambar 2. Effcent Stock and Ineffcent Stock Sumber: Data dolah, 2015 Hasl klasfkas dan keputusan nvestas saham good maupun saham not good: Tabel 2. Classfcaton and Stock Investment Decsons Sumber: Data dolah, 2015 ata-rata expected return pada tabel 1 menunjukkan jumlah total E() sebesar 0,00685 atau 0,685%. Expected return palng tngg dmlk oleh saham perusahaan Kma Farma (Persero) Tbk. (KAEF), yatu sebesar 0,01105 atau 1,105%, sedangkan expected return palng kecl dmlk oleh saham perusahaan Mandom Indonesa Tbk. (TCID) yatu sebesar 0,00520 atau 0,520%. 6. Securty Market Lne (SML) Berkut adalah penggambaran SML dar 15 saham yang menjad sampel peneltan: 0.01105 0.00957 0.00846 Securty Market Lne (SML) SML 0.00750 0.00746 0.00727 0.00715-0.01399 0.00686 0.00648 0.00609 0.00565 0.00562 0.00530 0.00525 0.00523 0.00520-0.00065 0 0.0098 0.02949 0.17672 0.18759 0.38605 0.56243 0.72978 Gambar 1. Gars Pasar Sekurtas Sumber: Data dolah, 2015 Melhat pada gambar 1 dketahu bahwa terdapat 4 saham perusahaan yang memlk rsko sstemats (β) d atas 1, hal tersebut menunjukkan Beta 0.86124 0.91257 1 1.01714 1.44753 1.94471 2.60763 Sumber: Data dolah, 2015 Hasl analss menunjukkan terdapat 1 saham perusahaan yang masuk dalam kategor saham tdak efsen (overvalued) sedangkan 14 saham perusahaan masuk dalam kategor saham efsen (undervalued). 5

V. KESIMPULAN DAN SAAN A. Kesmpulan 1. Berdasarkan hasl analss yang telah dlakukan selama perode peneltan tahun 2011-2013, dketahu bahwa saham perusahaan ndustr barang konsums yang menjad sampel dalam peneltan n menunjukkan performance yang bak. Hal tersebut dtunjukkan oleh rata-rata return ndvdual () yang lebh besar darpada rata-rata return market (m). Dketahu juga hasl perhtungan tngkat rsko sstemats (β) menunjukkan bahwa terdapat sebanyak 4 saham perusahaan yang memlk rsko lebh dar 1 (β >1. 2. Berdasarkan hasl analss yang telah dlakukan, dar 15 saham perusahaan yang menjad sampel peneltan n terdapat 1 saham tdak efsen atau saham yang masuk dalam krtera overvalued [( ) E( )]. Keputusan yang sabaknya dambl oleh nvestor terhadap saham tersebut yatu menjual saham sebelum harga saham turun, sedangkan untuk 14 saham yang masuk dalam kelompok saham efsen, keputusan yang sebaknya dambl oleh nvestor yatu mengambl atau membel saham tersebut karena masuk dalam krtera undervalued [( ) E( )]. B. Saran 1. Bag Investor Para nvestor maupun calon nvestor dalam bernvestas pada sebuah portofolo sebaknya tdak hanya mengacu pada data tngkat pengembalan hstors, namun juga tetap mengkut kebjakan-kebjakan terbaru pemerntah, nformas tentang knerja perusahaan dan su-su yang berkembang seputar konds perusahaan. 2. Bag Peneltan selanjutnya Peneltan n hanya menggunakan 15 sampel saham perusahaan dar sektor ndustr barang konsums, dharapkan dalam peneltan berkutnya dapat dperbanyak lag sampel saham yang dgunakan dengan objek peneltan yang berbeda dan memperpanjang perode peneltan agar hasl yang dperoleh lebh aktual. Bud Wbowo. Manajemen Portofolo dan Investas. Jakarta: Salemba Empat. Fahm, Irham. 2012. Manajemen Investas (Teor dan Soal Jawab). Bandung: Alfabeta. Halm, Abdul. 2005. Analss Investas. Eds Kedua. Jakarta: Salemba Empat. Husnan, Suad. 2005. Teor Portofolo dan Analss Sekurtas. Eds Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta: AMP YKPN. Jogyanto. 2009. Teor Portofolo dan Analss Investas. Eds Keenam. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolo. Jakarta: Erlangga. Sugyono. 2005. Statstka untuk Peneltan. Bandung: CV Alfabeta. Sunaryah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Eds Keempat. Yogyakarta: AMP YKPN. Tandelln, Eduardus. 2010. Portofolo dan Investas: Teor dan Aplkas. Eds Pertama. Yogyakarta: KANISIUS. DAFTA PUSTAKA Ahmad, Kamaruddn. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investas dan Portofolo. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. INEKA CIPTA. Bode, Zv and Kane Alex, and Marcus Alan J. 2014. Investments and Portofolo. Dterjemahkan oleh Zulan Dalmunthe dan 6