MODEL PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK GANTI TOKOH PADA SISWA KELAS XI SMAN 1 KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012



dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB IV DESKRIPSI ANALISIS DATA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Al Azhar-3

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

INTERVAL KEPERCAYAAN

BAB III METODE PENELITIAN

SOAL PELATIHAN 1. File_Imamgun_Statistik Inferensial

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN

Pengujian Hipotesis untuk selisih dua nilai tengah populasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi experimental research

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN

PENDUGAAN PARAMETER. Ledhyane Ika Harlyan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Statistika Pertemuan XI-XII

Pendugaan. Parameter HAZMIRA YOZZA IZZATI RAHMI HG JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNIV. ANDALAS LOGO

Selang Kepercayaan dari Parameter Distribusi Log-Normal Menggunakan Metode Bootstrap Persentil

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III ANALISIS PEMODELAN ANTRIAN HAULER PENGANGKUTAN OVERBURDEN PADA JALAN 7F

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

A. PENGERTIAN DISPERSI

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Metode Statistika Pertemuan IX-X

--Fisheries Data Analysis-- Perbandingan ragam. By. Ledhyane Ika Harlyan. Faculty of Fisheries and Marine Science Brawijaya University

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam


BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendugaan Parameter 1

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

MINGGU KE XII PENDUGAAN INTERVAL

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN TEORITIS

M A K A L A H. Disusun oleh : KARTOBI NIM

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB 2 LANDASAN TEORI

Diagram Kendali Simpangan Baku Eksak untuk Proses Berdistribusi Normal dengan Parameter σ Diketahui

Suali SDN Kajjan 02 Blega Bangkalan

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Pendugaan Parameter. Selang Kepercayaan = Konfidensi Interval = Confidence Interval

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 6. Penggunaan SPSS dalam STATISTIK INFERENSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

MODUL PRAKTIKUM Statistik Inferens (MIK 411)

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Bab6 PENAKSIRAN PARAMETER

A.Interval Konfidensi pada Selisih Rata-rata

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK GANTI TOKOH PADA IWA KELA XI MAN KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 0/0 EMA ROHMAWATI NPM. 0.0499 Program tudi PB Idoeia ekolah Tiggi Kegurua da Ilmu Pedidika (TKIP) iliwagi Badug 0 ABTRAK Pembelajara atra perlu diampaika da dilatihka kepada iwa gua meigkatka kemampua iwa dalam megapreiai karya atra. Kegiata megapreiaika karya atra berkaita erat dega latiha mempertajam peraaa, daya alar, daya khayal, erta kepekaa terhadap ligkuga ekitarya. Pembelajara drama memerluka uatu tekik yag bear-bear dapat meujag keaktifa iwa dalam berkreativita. Tekik pembelajara terebut agat berpegaruh bear terhadap proe hail belajar megajar utuk mecapai tujua dalam pembelajara. Kekuragtepata dalam memilih da megguaka tekik pembelajara dapat megakibatka kejeuha pada iwa. Proe iteraki atara guru da iwa haru terwujud dega optimal. Berdaarka uraia di ata, rumua maalah dalam peelitia ii dapat peuli kemukaka ebagai berikut ii. a. Bagaimaakah kemampua iwa dalam memeraka tokoh drama ebelum megguaka tekik gati tokoh pada iwa kela XI MAN Karagpawita Garut tahu pelajara 0/0? b. Bagaimaakah kemampua iwa dalam memeraka tokoh drama eudah megguaka tekik gati tokoh pada iwa kela XI MAN Karagpawita Garut tahu pelajara 0/0? c. Adakah perbedaa kemampua iwa dalam memeraka tokoh drama ebelum da eudah megguaka tekik gati tokoh pada iwa kela XI MAN Karagpawita Garut tahu pelajara 0/0? Kata Kuci : Drama / Gati Tokoh PENDAHULUAN atra merupaka alah atu uur budaya yag megguaka media bahaa ebagai alat pegatarya. Perkembaga mayarakat (truktur oial da item budaya) jela aka ada pegaruhya terhadap perkembaga atra. Pegaruh itu tidak haya terbata terhadap tematema yag diugkapka dalam karya atra tertuli, tetapi karya terebut berpegaruh bear terhadap mayarakat atra. Pegajara atra, di ampig ebagai peletari budaya juga memiliki arti da maka yag agat petig dalam proe pedidika. atra memag haru dapat meyiratka hal-hal yag baik da idah. Kebeara da keidaha dalam atra hedakya dikaitka dega ilai-ilai yag bear da idah. ebuah karya atra haru bia mejajika kepada pecita atra kepekaa terhadap ilai-ilai hidup atra kearifa meghadapi ligkuga kehidupa, realita kehidupa da realita aib dalam hidup. Arti petig pegajara atra dikemukaka oleh Rahmato (00:5) pegajara atra haru ditempatka ebagai euatu yag petig yag patut meduduki tempat elayakya. Mekipu demikia, maih bayak kalaga yag maih belum memahami betapa petigya pegajara atra dalam kehidupa mauia. Maa ekarag pu perdebata da perbicaga megeai atra maih erig didegar. Kemugkia bear hal ii diebabka karea mauia ediri maih megalami keulita dalam megapreiaika ebuah karya atra. Padahal pegajara atra mampu meghailka imajiatif da kreatif. Emoi dalam hati dapat dicurahka dega baik melalui kata-kata dalam tulia maupu lia. Dharmojo (005:) dalam web iteya megemukaka bahwa kodii pembelajara atra di lembaga pedidika formal ejauh ii dapat dikataka megecewaka. Tekik gati tokoh dapat meciptaka ituai pembelajara berdaarka pegalama. Melalui kegiata gati tokoh, iwa dapat lebih aktif dalam megapreiai drama melalui pemahamaya terhadap tokoh yag dilakoka. KAJIAN TEORI DAN METODE Pegertia Drama Drama adalah betuk atra yag dapat mearik gairah da megayikka para pemai da peoto ehigga agat digemari mayarakat. Drama merupaka karya atra yag dapat

dimaika da dipetaka di ata paggug. Drama agat tiggi ilai pedidikaya karea drama merupaka peragaa tigkah laku mauia yag medaar. Drama dapat dipetaka dega baik apabila diikuti pegamata yag teliti baik oleh peuli maupu para pemaiya. Pemeraa para pemai agat medukug keberhaila pemetaa ketika para pemai meguaai watak tokoh yag diperaka. Peghayata para tokoh mampu / memberi emoi bagi peoto ketika pemetaa berlagug. Tokoh-tokoh pedidika melihat betuk atra ii ebagai uatu wadah bagi geerai muda dalam meuju kedewaaa melakuka berbagai macam pera yag perlu dipahami dega berkarya. Drama apabila ditijau dari aal kataya beraal dari bahaa Yuai kuo: Draomai yag artiya: berbuat, bertidak, atau beraki (Waluyo, 00: ). Raharjo megataka bahwa drama adalah kualitet komuikai, ituai actio (egala apa yag terlihat di peta) yag meimbulka perhatia, kehebata, da ketegaga pada pedegara atau peoto, drama adalah cerita koflik dalam betuk dialog yag diproyekika pada peta dega megguaka perlegkapa da actio di hadapa peoto. Tekik Gati Tokoh. Pegertia Tekik Gati Tokoh Tekik Gati Tokoh adalah ei dalam berpera watak tokoh para pelaku ecara bergilira ehigga mampu meraaka da meiru dari watak tokoh ecara keeluruha.. Tujua Pegguaa Tekik Gati Tokoh Tujua dari tekik ii adalah iwa mampu memaika tokoh ehigga megetahui potei yag dimiliki pada diri iwa da meambah pegalama dalam memaika tokoh ecara bergilira. 3. Cara meerapka tekik gati tokoh ebagai berikut: a. Guru memberika pejelaa igkat tetag kegiata hari itu; b. Berpikirlah kriti koeptual, aaliti, da reflektif; c. Lakuka pemecaha maalah ecara kreatif; d. Guaka tekik memori tigkat tiggi utuk meyimpa iformai ecara permae; e. Bagilah mejadi beberapa kelompok. f. iapka akah drama yag aka diguaka dalam pembelajara drama dega megguaka tekik ii; g. Ekpreika euai dega watak tokoh yag diperaka ecara bergilira; h. Perhatika da amati kemampua iwa dalam memaika watak tokoh yag terdapat dalam akah drama. 4. Keutuga da kerugia megguaka tekik gati tokoh Metode Peelitia Arikuto (006: 49) meyataka metode adalah cara yag telah teratur da terpikir baik-baik utuk mecapai uatu makud. Dalam peelitia ii metode yag diguaka peuli adalah metode ekperime. Metode Ekperime adalah uatu cara utuk mecari atau utuk memperoleh gambara tetag keberhaila pegguaa tekik gati tokoh dalam pembelajara drama di kela XI MAN Karagpawita Garut. Melalui tekik ii peuli dapat megukur eberapa jauh tigkat keberhaila iwa dalam pembelajara drama yag dilakuka oleh iwa. Tekik Peelitia Tekik peelitia merupaka alah atu uaha bagaimaa cara yag haru ditempuh dega metode tertetu, agar tujua yag diigika dalam uatu peelitia dapat tercapai (udjaa, 007: 9). Tekik peelitia yag diguaka adalah deai prate-pacate atu kelompok. Model deai peelitia ii kelompok tidak diambil ecara acak atau paaga, juga tidak ada kelompok pembadig, tetapi diberi te awal da te akhir di ampig perlakua. Pegukura awal (Tl) da pegukura akhir (T). ecara baga digambarka Kelompok Prate Perlakua Pacate Ekperime Tl X T Tekik Pegumpula Data Tekik pegumpula data yag peuli guaka adalah tekik te perbuata. Peilaia te perbuata yag diguaka berupa mimik, getur, da pelafala. iwa megikuti kegiata belajar megajar tetag pembelajara drama dega megguaka tekik gati tokoh. Utuk memperoleh data yag diperluka dalam peelitia ii, diguaka tekik pegumpula data. Pelakaaa te awal, dilakuka utuk megetahui kor awal iwa ebelum pembelajara. Te awal ii berupa te perbuata yaitu pemeraa drama.. Pelakaaa te akhir, dimakudka utuk memperoleh kor akhir. Te akhir ii berupa te perbuata yaitu pemeraa drama dega megguaka tekik gati tokoh.

Tekik Aalii Data Utuk megolah data hail peelitia yag didapat dari kela ekperime, diguaka tekik aalii data dega lagkah-lagkah ebagai berikut ii.. Meetuka hipotei yaitu terdapat perbedaa kemampua memeraka tokoh dalam drama iwa kela XI MAN Karagpawita Garut tahu pelajara 0/0 ebelum da eudah megguaka tekik gati tokoh.. Meetuka ampel yag repreetatif. 3. Megete ormalita ditribui dari maigmaig kelompok. Utuk meetuka ormalita ditribui dega megguaka Uji Lilliefor dari maigmaig kelompok dilakuka lagkah-lagkah a. Meghitug rata-rata b. Mecari deviai tadar c. uulah data dari yag terkecil ampai data yag terbear pada tabel d. Megubah ilai x pada z dega x x rumu: Z e. Meghitug lua z dega megguaka table z f. Meghitug ilai propori data yag lebih kecil atau ama dega data terebut f kum ( zi ) g. Meghitug eliih lua z dega ilai propori Lua Z i - (z i ) h. Meetuka lua makimum (L mak ) dari lagkah g i. Meetuka lua tabel lilliefor (L tabel ); L tabel = L a ( -) j. Kriteria keormala: jika L mak < L tabel maka data berditribui ormal. (udayaa, R. 007: ) 4. Jika kedua kelompok data berditribui ormal maka dilajutka dega uji homogeita F F tabel fx fx F ( ; ) F tabel F ( ; ) Kriteria pegujia jika F hitug < F tabel, maka ho diterima (Variai homoge). 5. Jika meghailka variai yag homoge maka dilajutka dega uji t lagkahlagkahya a. Merumuka Hipotei ol da alteratifya b. Meetuka ilai t hitug dihitug dega rumu: t Md x d N ( N ) Dega: Md = mea dari perbedaa te awal dega te akhir Xd = deviai maig-maig ubjek (d-md) x d = Jumlah kuadrat deviai N = ubjek pada ampel db = ditetuka dega N-l t tabel = t (-) Jika: t tabel t hitug maka Ho diterima (Arikuto, 00: 75) 6. Jika meghailka variai yag tidak homoge, maka dilajutka dega uji t lagkah-lagkah a. Merumuka hipotei ol da alteratifya; b. Meetuka ilai t hitug dihitug dega rumu: t hitug x x 7. Meetuka kriteria pegujia hipotei : Ho diterima jika: wt wt wt wt < t w w w w Dega w ; w = t = t ( ); t = t ( ); udayaa, (007: 37) 8. Jika teryata berditribui tidak ormal maka elajutya megguaka tatitika o parametrik, dalam hal ii megguaka uji Wilcoxo. Lagkah pegujiaya ebagai berikut: a. Utuk etiap paaga, tetapka eliih bertada (d) di atara kedua korya.

b. Buatlah rakig harga-harga (d) tapa memperhatika tadaya c. Berika tada etiap rakig tada poitif (+) atau tada egatif (-) utuk etiap ilai (d). d. Tetapka ilai (T) yaitu jumlah yag lebih kecil dari kelompok rakig yag memiliki tada yag ama, jumlahka euai tada yag ama ambil yag terkecil, lalu ambil yag terkecil e. N adalah bayakya harga (d) yag memiliki tada. f. Kriteria pegujiaya, hituglah harga z dega megguaka rumu, guaka daftar tabel A utuk meetuka ilai p. Tolak Ho : Uji atu pihak jika p, da utuk uji dua pihak jika p. N(N ) Mea = T = 4 Deviai tadar = T N(N )(N ) = 4 N ( N ) T x T Harga z = 4 T N ( N )(N ) 4 HAIL DAN PEMBAHAAN alah atu alat yag diguaka utuk megukur tercapai tidak uatu tujua, adalah alat evaluai. Evaluai dalam pegajara dimakudka utuk megukur ejauhmaa keberhaila pelakaaa pegajara yag dilakuka. Evaluai dalam peelitia ii yag telah peuli lakuka terdiri dari dua jei te, yaitu te awal da te akhir. Te awal dimakudka utuk megetahui kemampua iwa ebelum ekperime dilakuka, edagka te akhir dimakudka utuk megetahui ada tidakya perbedaa hail etelah pelakaaa ekperime, ehigga akhirya dapat kita tetuka bahwa ekperime yag dilakuka mempuyai pcgaruh terhadap pecapaia ilai yag lebih baik. Aalii Hail Kegiata Belajar Megajar Walaupu te yag peuli lakuka buka merupaka atu-atuya alat yag dapat meetuka keberhaila ekperime, aka tetapi hail te terebut dapat memberika gambara apakah proe pembelajara yag dilakuka efektif dalam meigkatka kemampua iwa. Pada bagia ii peuli aka medekripika hail te awal da te akhir yag telah dilakaaka, erta ada tidakya perbedaa hail yag dicapai. Berikut iipeilaia te perbuata ebelum megguaka tekik gati tokoh. Beberapa uur yag dijadika peilaia dalam memeraka drama adalah uur mimik, getur, da pelafala. Dari hail peilaia uur mimik berjumlah 68, uur getur berjumlah 600 da uur pelafala berjumlah 840 dega kor jumlah 058. etelah dijumlah kemudia peeliti memperoleh hail rata-rata dari etiap uurya, mimik memperoleh hail 0,6 getur 0 da pelafala 8 dega jumlah kor ratarata dari etiap uur adalah 68,6. Dari hail rata-rata terebut memperoleh hail peretai yaitu mimik 68,7%, getur 67%, pelafala 70% dega hail kor adalah 68,6%. Peilaia kor miimal yag diperoleh iwa ebelum megguaka tekik gati tokoh adalah 4 da kor makimal adalah 88. Mekipu tidak megguaka tekik gati tokoh tetapi terdapat 3 iwa yag mampu memperoleh kor lebih dari 75. Berdaarka peilaia te perbuata eudah megguaka tekik gati tokoh, diketahui bahwa ecara umum ilai yag telah dicapai iwa dalam kemampua memeraka drama dega megguaka tekik gati tokoh adalah 77,8. Nilai terebut meujukka kemampua memeraka drama yag baik. Berdaarka uur-uur perilaia diperoleh bahwa kemampua iwa dalam megolah mimik mecapai rata-rata 4 dari kor ideal 30 dega demikia kemampua iwa megolah mimik dalam memeraka drama adalah 80 %. Kemampua iwa terkait dega cara berikap da geraka-geraka aggota bada (getur) mecapai rata-rata 3,4 dari kor ideal 30, dega demikia kemampua iwa berikap da geraka-geraka aggota bada dalam memeraka drama adalah 78%. emetara itu kemampua iwa dalam cara pegguaa pelafala mecapai rata-rata 30,4 dari kor ideal 40 atau etara dega 76%. kor miimal yag diperoleh iwa etelah megguaka tekik gati tokoh adalah 60 da kor makimal adalah 94. etelah megguaka tekik gati tokoh teryata terdapat 9 iwa memperoleh kor lebih dari 75. Pembuktia Hipotei Berdaarka hail hituga eliih pada peilaia eudah da ebelum perlakua diberika, terdapat peigkata yag cukup peat pada apek peilaia mimik memperoleh eliih 3,4 da getur memperoleh eliih 3,4. Pada apek pelafala maih terdapat eliih yag cukup kecil atara ebelum megguaka tekik gati tokoh dega eudah megguaka tekik gati tokoh dega eliih ilai haya,4. Maka dari itu apabila aat pembelajara drama megguaka tekik gati tokoh ii maka haru lebih difokuka pada apek pelafala agar hail yag diperoleh meujukka lebih baik.

IMPULAN Pada bagia ii peuli mecoba mearik beberapa keimpula ebagai hail aalii terhadap data yag peuli dapatka di lapaga. Keimpula yag peuli ambil berdaarka perumua maalah di lapaga. Berdaarka temua da pembahaa peelitia ii, dapat peuli kemukaka beberapa impula di bawah ii.. Kemampua iwa dalam memeraka drama ebelum megguaka tekik gati tokoh memperoleh ilai tertiggi 88 da ilai teredah 4. Apek yag diilai adalah mimik, getur, da pelafala. Dari hail peilaia uur mimik berjumlah 68, uur getur 600, da uur pelafala 840 dega jumlah kor keeluruha 058. Dari hail rata-rata terebut memperoleh hail peretai mimik 68,7 %, getur 67%, pelafala 70%.. Kemampua iwa dalam memeraka drama etelah megguaka tekik gati tokoh memperoleh ilai tertiggi 94 da ilai teredah 60. Apek yag diilai adalah mimik, getur, da pelafala. Dari hail peilaia uur mimik berjumlah 70, uur getur 70 da uur pelafala 9 dega jumlah kor keeluruha 334. Dari hail rata-rata terebut memperoleh hail preetai mimik 80%, getur 78%, pelafala 76%. 3. Dalam pembelajara drama ebelum da eudah megguaka tekik gati tokoh memperoleh data berditribui tidak ormal maka peeliti megguaka uji Wilcoxo dalam membuktika hipotei dega memperoleh ilai z = -,97 maka P = 0,005 karea uji dua pihak maka, P = (0,005), Jadi P = 0,003. Diambil = 0,0 da P < (0,003 < 0,0) dega demikia Ho ditolak. Berdaarka aalii di ata dapat diimpulka terdapat perbedaa hail pembelajara drama iwa ebelum da eudah megguaka tekik gati tokoh pada iwa kela XI MAN Karagpawita Garut tahu pelajara 0/0. Nautio. 99. Metode Reearch. Badug: Jemmar. Ruyaa, Y. 98. Metode Pegajara atra. Badug: Guug Agug. udjaa. N 005. Tututa Peyua Kerja Ilmiah. Badug: iar Baru Algeido. uhedar, M.E da Pie upiah. 993. ejarah da Apreiai atra Idoeia. Badug. Pioir Jaya. urakhmad, Wiaro. 990. Pegatar Peelitia Ilmiah Daar Metode da Tekik. Badug : Tarito. Tariga, Heri Gutur. 993. Priip-primip Daar atra. Badug: Agkaa. Zaida, Abdul Rozak. 000. Kamu Itilah atra. Jakarta: Balai Putaka. DAFTAR PUTAKA Amiuddi. 004. Pegatar Apreiai Karya atra. Badug : iar Baru Algeido. Arikuto. 996. Proedur Peelitia uatu Pedekata da Praktek. Jakarta: Cipta. Depdika. 006. Kurikulum Tigkat atua Pedidika (KTP). Jakarta: Dirje Pedidika.