Tahapa pembuata jaa sarad Pembuata jaa sarad dimuai seteah pembukaa jaa sarad da peebaga seesai da diakuka oeh tim peyarad dega megguaka traktor Pembu

dokumen-dokumen yang mirip
Penandaan areal non produksi kayu

Ù Lokasi jaa Jaa kotur/ereg Puggug bukit Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Jaa puggug Arah peyarada Sugai Arah pegagkuta Lembah Peyarada aik e

Elias Grahame Applegate Kuswata Kartawinata Machfudh Art Klassen. Pedoman Reduced Impact Logging Indonesia ITTO

KESELAMATAN KERJA Pakaia Pelidug da Perlegkapa Keselamata Kerja Pedoma utuk pakaia pelidug Pekerja Sepatu Celaa Pakaia Pakaia Sarug Pelidug Peutup Pel

BAHAN DAN METODE. Desa Pringgondani Kecamatan Sukadana Kabupaten Lampung Timur, dengan areal

III. METODE PENELITIAN

BAB V ANALISIS HIDROLIKA

Materi 5 DATA MINING 3 SKS Semester 6 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

INFORMASI JABATAN. membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang.

B. Variabel Kesehatan Pekerja

LEVELLING 1. Cara pengukuran PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR (PPD) Poliban Teknik Sipil 2010LEVELLING 1

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman Padi sawah tadah hujan (Oryza

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada lahan tanaman padi sawah tadah hujan (Oryza

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB VI PERHITUNGAN TEKNIS

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

SOAL PRAPEMBELAJARAN MODEL PENILAIAN FORMATIF BERBANTUAN WEB-BASED UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE (Studi Kasus Desa Rambah)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014.

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman jagung (Zea mays, L.) Kelompok

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KAPASITAS SALURAN PRIMER TERHADAP PENGENDALIAN BANJIR (Studi Kasus Sistem Drainase Kota Langsa)

3. Rangkaian Logika Kombinasional dan Sequensial 3.1. Rangkaian Logika Kombinasional Enkoder

Cara Pengisian Pada File Excel

sarana dan prasarana rumah `1 `1 sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paruparu/rumah prasarana `1 `1 Peningkatan pelayan kesehatan di rumah sakit jiwa

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada lahan pertanaman padi (Oryza sativa L.) Kelompok

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

An = an. An 1 = An. h + an 1 An 2 = An 1. h + an 2... A2 = A3. h + a2 A1 = A2. h + a1 A0 = A1. h + a0. x + a 0. x = h a n. f(x) = 4x 3 + 2x 2 + x - 3

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH REVITALISASI SUNGAI TERHADAP KINERJA SISTEM DRAINASE KALI PEPE HILIR KOTA SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INFORMASI PEMBANGUNAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA BARAT TAHUN 2018

MATERI 10 ANALISIS EKONOMI

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian dilakukan di Laboratorium Klinik Meditest Semarang Jalan

PENGGUNAAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK UNTUK PREDIKSI TEGANGAN PADA BALOK KASTELA HEKSAGONAL BENTANG 1 METER (001S)

OPTIMASI SITE LAYOUT MENGGUNAKAN MULTI-OBJECTIVES FUNCTION (Studi Kasus Pada Proyek Pembangunan Graha Rektorat Universitas Negeri Malang Tahap III)

PERENCANAAN RESAPAN AIR SEBAGAI ALTERNATIF PENANGGULANGAN BANJIR DI MAN 1 SUMBAWA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

Perencanaan Ulang Sistem Drainase Subsurface Stadion Gelora Delta Sidoarjo

BAB II DASAR TEORI. Sumber: Stream Coridor Restoration. Universitas Indonesia. Kaji ulang sistem..., Sylvia Yuniar, FT UI, 2008

STUDI EKSPERIMENTAL KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT HALUS DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT

BAB 6. DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT Deret Taylor

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PERHITUNGAN DATA

PENGGUNAAN SUMUR RESAPAN UNTUK MENGURANGI GENANGAN AIR HUJAN DI KAMPUS KARANGMALANG UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

METODOLOGI PENELITIAN. Kerangka Pemikiran

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENATAAN SISTEM SALURAN DRAINASE DI KOMPLEKS WINANGUN PALM WINANGUN SATU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metode Interpolasi

ANALISIS INTENSITAS HUJAN DI STASIUN KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO

Pengendalian Proses Menggunakan Diagram Kendali Median Absolute Deviation (MAD)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB II STUDI PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

INSTRUKSI KERJA PENGAMANAN MOTOR MOV SAAT ROB DAN STOP CWP TANPA MOTOR MOV PLTU

KERANGKA ACUAN PROGRAM KESELAMATAN/KEAMANAN LABORATORIUM PUSKESMAS MUARA AMAN TIM MUTU (AKREDITASI)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Langkah Langkah Dalam Pengolahan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian dan Tinjauan Desain Struktur Gempa. kerak bumi. Kejutan tersebut akan menjalar dalam bentuk gelombang yang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

BAB III PEMBENTUKAN SKEMA PEMBAGIAN RAHASIA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

SOAL DAN PEMBAHASAN MULTISTAGE SAMPLING. Oleh: Adhi Kurniawan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

PERANCANGAN DATABASE BUKU TAMU DAN SURAT MENYURAT PADA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN BOGOR

TINJAUAN SISTEM DRAINASE DI KELURAHAN KARAME KECAMATAN SINGKIL

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah

Teknik Pengolahan Data

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SESI 13 Payback Period

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN BANJIR GENANGAN DENGAN SISTEM SUMUR RESAPAN. Moh. Agus Maulana Yusuf¹, Damar Susilowati², Heny Purwanti³

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

KURVA INTENSITAS DURASI FREKUENSI (IDF) PERSAMAAN MONONOBE DI KABUPATEN SLEMAN

BAB III METODE PENELITIAN. cuci mobil CV. Sangkara Abadi di Bumiayu. Metode analisis yang dipakai

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,

BAB III PEMBAHASAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai bentuk program linear fuzzy

PERENCANAAN ULANG DRAINASE PERUMAHAN BUMI MINANG 3 KECAMATAN KURANJI

Distribusi Sampling merupakan distribusi teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N,

SEBARAN t dan SEBARAN F

ANALISA SPASIAL LIMPASAN PERMUKAAN MENGGUNAKAN MODEL HIDROLOGI DI WILAYAH PERKOTAAN

3. METODE PENELITIAN

Lampiran 1 Bukti Kas Masuk

BAB VI DERET TAYLOR DAN DERET LAURENT

Transkripsi:

Pembuata jaa sarad Tahapa pembuata jaa sarad : Et-1* Et-1 Peta jariga jaa sarad Et-0 Peadaa jaa sarad Et-0 Kostruksi jaa sarad Pembukaa jaa sarad * Et-0 = tahu waktu pemaea; (-) = tahu sebeum pemaea Pedoma RIL Idoesia 77

Tahapa pembuata jaa sarad Pembuata jaa sarad dimuai seteah pembukaa jaa sarad da peebaga seesai da diakuka oeh tim peyarad dega megguaka traktor Pembuata jaa sarad diseesaika dega mearik keuar poho-poho yag sudah ditebag, perbaika da perataa permukaa jaa sarad Hidarka sedapat mugki gai timbu daam pembuata jaa sarad Kayu keci da cabag-cabag yag tidak dikeuarka, dimafaatka utuk meidugi permukaa jaa sarad Operasi Peyarada Prosedur peyarada Operasi peyarada dimuai seteah pembuata jaa sarad seesai Peyarada dimuai dari batag kayu/og terdekat Pembatu memasag kabe choker/hook pada og Pembatu memberi tada kepada operator traktor utuk megambi posisi wichig Pembatu mearik kabe wich da megaitkaya pada kabe choker/hook pada og yag aka diwich Pembatu pidah ke tempat yag ama da memberi kode bahwa wichig dapat dimuai Pada waktu wichig, traktor harus pada posisi diam da tetap berada di jaa sarad Seteah wichig seesai, muata/og disarad di jaa sarad ke TPN Pembatu mecari og ai dega batua Peta Pemaea Kayu 78 Pedoma RIL Idoesia

HINDARKAN...! ý 1. Meakuka peyarada pada waktu huja da taah masih basah 2. Traktor peyarad bergerak ke uar jaa sarad 3. Pada waktu peyarada, pisau traktor meyetuh /megupas taah da meukai poho di kiri-kaa jaa sarad 4. Traktor masuk ke daam kawasa idug Peregkapa peyarada Peta pemaea kayu dari tim peebag Traktor peyarad egkap dega derek, bade < 4 m 2-4 buah kabe choker/hook 1 buah bock 2 pasag sepatu apaga 2 buah topi pegama 2 pasag sarug taga 2 ste baju kerja apaga 2 buah ratag da 1 buah gao air isi 5 iter Pedoma RIL Idoesia 79

Pemasaga choker Jeis kabe choker Tekik memasag kabe choker ý Saah þ Bear 80 Pedoma RIL Idoesia

Tekik meghidari ritaga a. b. c. d. e. W i c h i g Hukum 3 H Ho H2 H1 3Ho 3H1 3H2 Pedoma RIL Idoesia 81

Tekik wichig beratai 1. Traktor berjaa meurui ereg, kemudia mearik og (posisi traktor diam) 2. Seteah og yag ditarik berada dekat traktor, kabe wich dikedurka 3. Traktor bergerak meuju TPN (tidak meakuka kerja tarik) 4. Seteah traktor sampai di TPN, wichig diakuka kembai sampai og tiba di TPN 82 Pedoma RIL Idoesia

Peyarada Tekik meyarad utuk memiimaka kerusaka Agkat pisau traktor sewaktu peyarada Perguaka egkugaya (arch) utuk meaika ujug kayu yag sedag disarad Agkat pisau traktor sewaktu peyarada (+ 0,5 m) Perguaka arch utuk meaika ujug kayu yag sedag disarad Pedoma RIL Idoesia 83

Kode daam peyarada a. Kedurka kabe wich b. Wichig c. Stop wichig da taha d. Traktor stop! e. Traktor boeh muai wichig f. Traktor putar mudur! g. Megatur posisi traktor utuk wichig! h. Pakai wich atas! i. Masuk ke daam traktor! j. Traktor maju! 84 Pedoma RIL Idoesia

Pakaiah peyarada sistem agsir pada beoka tajam Peyarada sistem agsir diterapka utuk meguragi kerusaka pada tegaka tigga da taah þ Bear ý Saah Pedoma RIL Idoesia 85

Pakaiah jembata semetara utuk peyarada meyeberagi sugai/kai þ þ 86 Pedoma RIL Idoesia

Operasi di TPN Pemasaga paku S Pasagah paku og atau paku-s pada ujug-ujug og utuk meghidari ujug og pecah da mejaga kuaitas og Peguita Pedoma RIL Idoesia 87

Peumpuka kayu Peumpuka Pemuata Pemuata ke atas truk 88 Pedoma RIL Idoesia

PEMELIHARAAN, KESEHATAN KAMP DAN KESELAMATAN KERJA 4 Peraata Bergerak PEMELIHARAAN DAN SERVIS 4 Gudag Baha Bakar da Oi 4 Servis Lapaga 4 Pembuaga Sampah da Limbah Beracu 6 KESEHATAN KAMP 4 Persediaa Air 4 Geaga Air 6 KESELAMATAN KERJA 4 4 4 Fasiitas Tambaha Pakaia Peidug & Peregkapa Keseamata Kerja Persyarata Peregkapa Keseamata Kerja Pedoma RIL Idoesia 89

PEMELIHARAAN DAN SERVIS Peraata Bergerak Semua peraata harus dibersihka secara meyeuruh sebeum dipidahka ke area operasi yag baru Sugai 90 Pedoma RIL Idoesia

Gudag Baha Bakar da Oi Lokasi gudag baha bakar da oi harus di area yag mempuyai draiase yag baik, teretak paig tidak 100 m dari desa da 50 m dari sugai Bia gudag baha bakar harus berokasi di dermaga, maka : v Harus dietaka jauh dari aut, seama pegguaa seag pompa masih memugkika v Diegkapi bagua yag baik da taha bocor, bia terjadi tumpaha dapat dipompa ke tempat pembuaga sampah Desa Tagki baha bakar > 100 m Tempat pembuaga sampah Jaa huta Pedoma RIL Idoesia 91

Servis Lapaga da Pemeiharaa Tagki baha bakar, tempat pegisia baha bakar da area pemeiharaa kedaraa dietakka : v Di tempat yag draiaseya baik, di TPN atau di persimpaga jaa v Di uar kawasa yag tidak ditebag Oi bekas tidak boeh dibuag di area pemaea kayu. Oi tersebut harus dikumpuka da dibuag ke tempat pembuaga utama Sugai Begke Tempat pembuaga sampah Jaa huta 92 Pedoma RIL Idoesia

Pembuaga Sampah da Limbah Beracu Tempat pembuaga sampah harus dietakka setidakya 100 m dari tiggi batas bajir maksimum da setidakya 1 m di atas tiggi air taah maksimum Lokasi tempat pembuaga sampah harus diberi tada yag jeas (termasuk tada-tada daam bahasa daerah) da ubag sampah harus dipagari Baha-baha beracu harus dikumpuka dikotaier yag disege Semua imbah padat harus dimasukka ke daam ubag sampah da dipedam segera seteah pemaea kayu di area tersebut seesai Lubag sampah Taah 0.5 m Limbah Kotaier Pedoma RIL Idoesia 93

Jaga meiggaka sampah dimaa-maa ý Jaga membuag sampah ke daam sugai ý Sugai 94 Pedoma RIL Idoesia

KESEHATAN KAMP Persediaa Air Kamp-kamp harus disupai dega air bersih dari sugai yag megair, air huja atau sumur Air disimpa daam tagki da peyimpaa air harus disarig dega baik Sugai Pedoma RIL Idoesia 95

Geaga Air Area kamp harus mempuyai draiase yag baik, sehigga air tidak meggeag da mejadi tempat yamuk berteur/sarag yamuk ý Sampah da geaga air, tempat berteur/sarag yamuk þ Kodisi draiase yag baik 96 Pedoma RIL Idoesia