RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

LOGIKA MATEMATIKA (Pendalaman Materi SMA)

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

6. LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMK... Mata Pelajaran : Matematika Kelas : XI Program Keahlian : Akuntansi dan Penjualan

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

BAB I LOGIKA MATEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2

Logika Matematika. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

LOGIKA. Arum Handini Primandari

Logika. Modul 1 PENDAHULUAN

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

I. PERNYATAAN DAN NEGASINYA

5. 1 Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka)

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

4. LOGIKA MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

LOGIKA MATEMATIKA I. PENDAHULUAN

BAB I DASAR-DASAR LOGIKA

BAB IV LOGIKA A. Pernyataan B. Operasi uner

Bab 1 LOGIKA MATEMATIKA

Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

Unit 6 PENALARAN MATEMATIKA. Clara Ika Sari Budhayanti. Pendahuluan. Selamat belajar, semoga Anda sukses.

LOGIKA MATEMATIKA. Pernyataan

Logika & Himpunan 2013 LOGIKA MATEMATIKA. Oleh NUR INSANI, M.SC. Disadur dari BUDIHARTI, S.Si.

NEGASI KALIMAT DAN KALIMAT MAJEMUK (Minggu ke-3)

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

LOGIKA. /Nurain Suryadinata, M.Pd

LOGIKA MATEMATIKA. d. 6 + a > -4 e. 7 adalah faktor dari 63. c. 4 x 6 2. Tentukan variabel dan himpunan penyelesaian dari: a.

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

LOGIKA MATEMATIKA. Materi SMA/SMK/MA. kelas X

Latihan Materi LOGIKA MATEMATIKA. 1. Tentukan negasi dari pernyataan-pernyataan berikut ini.

LOGIKA MATEMATIKA. Oleh : Siardizal, S.Pd., M.Kom

Logika Proposisi 1. Definisi 1. (Proposisi) Proposisi adalah kalimat yang bernilai benar atau salah, tetapi tidak keduanya sekaligus.

KONSEP DASAR LOGIKA MATEMATIKA. Riri Irawati, M.Kom Logika Matematika - 3 sks

LOGIKA Matematika Industri I

Unit 5 PENALARAN/LOGIKA MATEMATIKA. Wahyudi. Pendahuluan

Matematika Industri I

Tingkat 2 ; Semester 3 ; Waktu 44 menit

MODUL LOGIKA MATEMATIKA

RENCANA PEMBELAJARAN MATEMATIKA (RPP) Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Ketapang Mata Pelajaran : Matematika

Logika Matematika. Logika Matematika. Jurusan Informatika FMIPA Unsyiah. September 26, 2012

INGKARAN DARI PERNYATAAN

BAB II TAUTOLOGI DAN PRINSIP-PRINSIP PEMBUKTIAN

Logika Matematika. ILFA STEPHANE, M.Si. September Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

MATEMATIKA. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kelas XI. To ali. Kelompok Penjualan dan Akuntansi. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

bab 1 Logika MATEMATIKA

LOGIKA MATEMATIKA. Modul Matematika By : Syaiful Hamzah Nasution

Logika Matematika. Bab 1

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

PENGERTIAN. Proposisi Kalimat deklaratif yang bernilai benar (true) atau salah (false), tetapi tidak keduanya. Nama lain proposisi: kalimat terbuka.

SILABUS. Menyimak pemahaman tentang bentuk pangkat, akar dan logaritma beserta keterkaitannya. Mendefinisikan bentuk pangkat, akar dan logaritma.

LOGIKA PROPOSISI 3.1 Proposisi logika proposisional. Contoh : tautologi yaitu proposisi-proposisi yang nilainya selalu benar. Contoh 3.

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA

Dasar Logika Matematika

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS X ( 1 ) SEMESTER I

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMK DIPONEGORO LEBAKSIU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Silabus. Tugas individu, tugas kelompok, kuis.

A. Pengertian Logika B. Pernyataan C. Nilai Kebenaran

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

LOGIKA DAN PEMBUKTIAN

LOGIKA MATEMATIKA LOGIKA. Altien Jonathan Rindengan, S.Si, M.Kom

p q p? q (p? q) -p -q (1) (2) (3) (4) (5) (6) B B B S S S B S S B S B S B S B B S S S B B B B B S S ( - p? - q ) B S (p? q) S

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

DASAR-DASAR LOGIKA. Pertemuan 2 Matematika Diskrit

PERNYATAAN MAJEMUK & NILAI KEBENARAN

Pertemuan 2. Proposisi Bersyarat

Logika Logika merupakan dasar dari semua penalaran (reasoning). Penalaran didasarkan pada hubungan antara proposisi atau pernyataan (statements).

PERTEMUAN KE 3 F T T F T F T F

MATEMATIKA DISKRIT. Logika

- Mahasiswa memahami dan mampu membuat kalimat, mengevaluasi kalimat dan menentukan validitas suatu kalimat

LOGIKA MATEMATIKA. MATEMATiKA DISKRET S1-SISTEM INFORMATIKA STMIK AMIKOM. proposisi conjungsi tautologi inferensi

Kata Pengantar. Tim Penyusun

MODUL 6 LOGIKA MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. a. Apa sajakah hukum-hukum logika dalam matematika? b. Apa itu preposisi bersyarat?

PENGEMBANGAN SILABUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I LOGIKA KALIMAT

PERNYATAAN (PROPOSISI)

LOGIKA MATEMATIKA Talisadika Maifa

Paket Rumus Matematika Dasar

LOGIKA PROPOSISI. Bagian Keempat : Logika Proposisi

Aktif Menggunakan Matematika

kebenaran 2. Diskusi 3. Ceramah 4. Presentasi

SILABUS ALOKASI WAKTU T M P S P D SUMBER BELAJAR MATERI PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

KISI - KISI SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Kata Pengantar. Terima kasih atas kesediaan Bapak atau Ibu guru yang menggunakan buku Matematika Aplikasi SMA Kelas X XII. Hormat kami, Tim Penyusun

Logika Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

IT105 MATEMATIKA DISKRIT. Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PETA PERKULIAHAN MATA KULIAH : LOGIKA MATEMATIKA KODE MATA KULIAH : GD 321. SEMESTER : GANJIL (5) DOSEN : MAULANA, S.Pd., M.Pd.

Transkripsi:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 1,2 Alokasi Waktu : 5 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pernyataan dan bukan pernyataan (kalimat terbuka). Indikator : a. Pernyataan dan bukan pernyataan dibedakan b. Suatu pernyataan ditentukan nilai kebenarannya I. Tujuan A. Siswa dapat membedakan kalimat berarti dan tidak berarti. B. Siswa dapat mendiskripsikan kalimat terbuka C. Siswa dapat mendiskripsikan kalimat tertutup D. Siswa dapat membedakan antara pernyataan dan bukan pernyataan. II. Materi Ajar 1. Kalimat Berarti dan Tidak Berarti Tata cara menyusun kalimat Bahasa Indonesia, supaya kalimatnya mempunyai makna/arti minimal harus terdiri atas subyek, predikat dan obyek yang tersusun secara benar. Apabila sebuah kalimat tidak tersusun seperti diatas maka kalimat tersebut tak berarti atau tak bermakna. Widodo mengerjakan PR di ruang tamu. Kalimat di atas dapat dimengerti dan dipahami orang lain karena sudah tersusun secara baik, coba bandingkan dengan kalimat berikut : Mengerjakan tamu PR Widodo di ruang tamu. Sebuah kalimat dinyatakan benar atau salah, jika kalimat tersebut hanya memiliki nilai benar atau salah saja dan tidak kedua-duanya atau dikatakan kalimat yang disebut pernyataan. Benar atau salahnya suatu pernyataan dapat ditunjukkan dengan bukti. Apabila untuk menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan harus mengadakan observasi (penyelidikan) maka pernyataan yang demikian disebut faktual. a. Pancasila adalah Dasar Negara RI. ( pernyataan benar ) b. 3 < 8 ( pernyataan benar ) c. Nugraha sedang sakit panas. ( faktual ) Kalimat yang tak mempunyai nilai benar/salah disebut bukan pernyataan. a. Siapa namamu? b. Semoga Anda panjang umur. c. 100 x = 25 d. Tentukan akar-akar persamaan x 2 3x 10 = 0 2. Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang memuat variabel. Jika variabelnya diganti oleh suatu konstanta, kalimat tersebut akan berubah menjadi suatu pernyataan.

Konstanta yang menggantikan variabel suatu kalimat terbuka menjadi pernyataan yang benar disebut penyelesaian dari kalimat terbuka itu. 8x 70 = - 6. Jika x diganti dengan 2 maka menjadi pernyataan yang salah, tetapi jika x diganti dengan 8 maka menjadi pernyataan yang benar. Pada kalimat di atas 8 disebut penyelesaian. Sebuah kalimat matematika yang tidak memuat variabel dan dapat dinyatakan benar/salah tetapi tidak kedua-duanya disebut kalimat tertutup. a. 7 + 5 = 12 ( benar ) b. 14 12 = 20 ( salah ) III. Metode Pembelajaran A. Ceramah B. Diskusi informasi C. Tanya jawab IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal 1. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik mengenai pernyataan dan bukan pernyataan dalam kalimat matematika. B. Kegiatan Inti 1. Siswa membedakan kalimat berarti dan kalimat tidak berarti 2. Siswa membedakan kalimat pernyataan dan kalimat terbuka 3. Siswa menentukan nilai kebenaran suatu pernyataan C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru 2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah V. Alat/Bahan/Sumber Belajar A. Modul Logika Matematika B. Referensi lain yang relevan VI. Penilaian A. Pengamatan B. Tes lisan C. Tes tertulis D. Penugasan Soal Tes Tertulis 1. Tentukan kalimat-kalimat berikut yang merupakan kalimat berarti! a. Hari ini hujan deras. b. Kursi panas TV menyala. c. Tanah api hijau melingkar dan apa?

d. Siapakah namamu? 2. Tentukan kalimat-kalimat di bawah ini merupakan kalimat terbuka atau tertutup? a. 8 + 2 = 10 b. Besuk pagi hujan deras. c. 2x + 17 = 201 d. Jumlah dan besar sudut pada sebuah persegi panjang adalah 180. e. Kerjakan soal-soal di bawah ini! 3. Manakah kalimat-kalimat di bawah ini yang merupakan pernyataan, tentukan benar atau salah! a. Sepuluh adalah bilangan genap. b. Gajah adalah binatang berkaki dua. c. Tahun 2001 siswa-siswa bebas membayar SPP. d. Kucing hewan pemakan rumput. e. Siapa diantara kalian yang tahu rumahnya Pak Budi? f. Semoga kita selamat. g. Mudah-mudahan Bu Wiro cepat sembuh. Kunci Jawaban 1. a. Berarti b. Tidak berarti c. Tidak berarti d. Berarti 2. a. Tertutup b. Terbuka c. Terbuka d. Tertutup e. Tidak terbuka tidak tertutup ( kalimat perintah ) 3. a. Pernyataan benar b. Pernyataan salah c. Pernyataan salah d. Pernyataan salah e. Bukan pernyataan f. Bukan pernyataan g. Bukan pernyataan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 3,4,5,6,7 Alokasi Waktu : 10 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya. Indikator : a. Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi dibedakan. b. Ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya. c. Ingkaran dari konjungsi, disjungsi, implikasi dan biimplikasi ditentukan nilai kebenarannya. I. Tujuan 1. Siswa dapat menyatakan ingkaran / negasi dari sebuah pernyataan tunggal. 2. Siswa dapat menyusun konjungsi dari konjungsi-konjungsi yang tersedia. 3. Siswa dapat menyusun disjungsi dari disjungsi-disjungsi yang tersedia. 4. Siswa dapat menyusun implikasi dari 2 pernyataan. 5. Siswa dapat menyusun bi-implikasi dari 2 pernyataan. 6. Siswa dapat menentukan ingkaran dari kalimat majemuk. 7. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran dari kalimat tunggal dan majemuk. 8. Siswa dapat membuat tabel kebenaran dari beberapa pernyataan. 9. Siswa dapat mengerjakan ekuivalensi dengan tabel kebenaran. II. Materi Ajar 1. Konjungsi Dua pernyataan yang digabungkan dengan kata dan disebut konjungsi. Penulisan dan pada konjungsi dilambangkan dengan :. Sedangkan tabel kebenaran pernyataan-pernyataan konjungsi disampaikan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Pernyataan majemuk P Q dikatakan benar jika kedua-duanya benar dalam hal lain dikatakan salah. P Q P^Q B B B B S S S B S S S S P : 9 adalah bilangan ganjil. ( B ) Q : 9 adalah bilangan prima. ( S ) P Q : 9 adalah bilangan ganjil dan prima. ( S ) 2. Disjungsi Dua pernyataan yang digabung dengan kata atau disebut disjungsi. Disjungsi mempunyai dua arti yang berbeda yaitu : i. Disjungsi Inklusif ii. Disjungsi Eksklusif

Disjungsi inklusif mempunyai makna benar jika paling sedikit satu dari pernyataan bernilai benar. Lambang disjungsi inklusif adalah dan tabel kebenarannya sebagai berikut : P Q P Q B B B B S B S B B S S S Pernyatan majemuk P Q dikatakan salah jika kedua-duanya salah, dalam hal lain dikatakan benar. P : Tono pergi foto copy. Q : Andi pergi foto copy. P Q : Tono atau Andi pergi foto copy. Keterangan : Pada contoh dapat mempunyai makna sebagai berikut : 1. Tono pergi foto copy sedang Andi tidak pergi foto copy. 2. Tono tidak pergi foto copy sedang Andi pergi foto copy. 3. Tono dan Andi kedua-duanya pergi foto copy. Dijungsi eksklusif mempunyai makna benar jika paling sedikit satu pernyataan benar tetapi tidak kedua-duanya. Disjungsi eksklusif mempunyai lambang dan tabel kebenaran dari disjungsi eksklusif sebagai berikut : P Q P Q B B S B S B S B B S S S Pernyataan majemuk P Q dikatakan bernilai salah jika P dan Q bernilai sama, dalam hal lain dikatakan benar. P : Ibu sedang pergi ke pasar. Q : Ibu sedang memasak. P Q : Ibu sedang pergi ke pasar sedang memasak. Keterangan : Contoh di atas mempunyai makna : 1. Ibu sedang pergi ke pasar tetapi tidak sedang memasak. 2. Ibu tidak sedang pergi ke pasar tetapi sedang memasak. 3. Tidak mungkin ibu sedang pergi ke pasar sekaligus sedang memasak begitu pula sebaliknya. 3. Implikasi ( kondisional ) Pernyataan majemuk yang berbentuk jika P maka Q disebut implikasi atau kondisional. Lambang implikasi adalah : P Q atau P Q. Dari lambang di atas bermakna : 1. Jika P maka Q 2. P hanya jika Q 3. P syarat yang cukup untuk Q 4. Q syarat yang perlu untuk P Pernyataan majemuk P Q bernilai salah jika P benar dan Q salah, dalam hal lain bernilai benar.

Tabel kebenaran dari implikasi sebagai berikut : P Q P Q B B B B S S S B B S S B P : 7 x 2 = 72 ( S ) Q : 6 + 4 = 10 ( B ) P Q : Jika 7 x 2 = 72 maka 6 + 4 = 10 ( B ). 4. Bi-Implikasi Pernyataan majemuk yang berbentuk P jika dan hanya jika Q disebut Bi-implikasi. Penulisan Bi-implikasi menggunakan lambang P Q atau P Q. Dari lambang di atas bermakna : 1. P jika dan hanya jika Q. 2. P ekuivalen Q. 3. P syarat yang perlu dan cukup untuk Q. Jika P dan Q dua pernyataan yang tersusun sebagai P Q maka tabel kebenarannya sebagai berikut : P Q P Q B B B B S S S B S S S B Pernyataan P Q bernilai benar jika P dan Q bernilai sama, dalam hal lain bernilai salah. P : 7 < - 20 ( S ) Q : 20 adalah bilangan ganjil. ( S ) P Q : 7 < - 20 jika dan hanya jika 20 adalah bilangan ganjil. ( S ) 5. Negasi Negasi atau ingkaran adalah penolakan dari pernyataan yang ada. Jika sebuah pernyataan bernilai salah maka negasinya bernilai benar dan jika pernyataan bernilai benar maka negasinya bernilai salah. Penulisan lambang negasi P adalah ~ P. Untuk menentukan ingkaran atau negasi dari sebuah pernyataan maka penulisan ditambah kata tidak, tidak benar bahwa, atau bukan di depan pernyataan. Tabel kebenaran dari negasi adalah sebagai berikut : P ~ P P ~ P B S 1 0 S B 0 1 P : 2 adalah bilangan prima. ( B )

~ P : 2 adalah bukan bilangan prima. ( S ) Negasi dari pernyataan ekuivalen dengan disjungsi dari masing-masing konjungsinya dan begitu sebaliknya. Bentuk kesetaraan di atas disebut juga dengan dalil De-Morgan, yaitu : ~ ( P Q ) ~ P ~ Q ~ ( P Q ) ~ P ~ Q Selain dalil De-Morgan masih banyak kesetaraan yang lain, misalnya : ~ ( P Q ) P ~ Q ~ ( P Q ) ( P ~ Q ) ( Q ~ P ) a. 8 adalah bilangan genap dan bulat. Negasinya : 8 adalah bukan bilangan genap atau bukan bilangan bulat. b. Kita dapat berbelanja di Toko Laris atau di Matahari Dept. Store. Negasinya : Kita dapat berbelanja tidak di Toko Laris dan tidak di Matahari Dept. Store. III. Metode Pembelajaran A. Ceramah B. Diskusi informasi C. Tanya jawab IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal 1. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik mengenai kalimat tunggal dan kalimat majemuk. B. Kegiatan Inti 1. Siswa memberi contoh dan membedakan ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya. 2. Siswa membuat tabel kebenaran dari ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya. 3. Siswa menentukan nilai kebenaran dari ingkaran, konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi dan ingkarannya. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru 2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah V. Alat/Bahan/Sumber Belajar A. Modul Logika Matematika B. Referensi lain yang relevan VI. Penilaian A. Pengamatan B. Tes lisan

C. Tes tertulis D. Penugasan Soal Tes Tertulis 1. Buatlah konjungsi dari pernyataan di bawah ini! a. P : Subali anak yang pandai. Q : Subali anak yang dermawan. b. P : x bilangan asli. Q : x bilangan bulat positif. 2. Buatlah disjungsi dari pernyataan di bawah ini! a. P : 7 < 12 Q : 6 14 = 82 b. P : Hari ini hujan. Q : Saya membawa payung. 3. Buatlah implikasi dari pernyataan di bawah ini! a. P : Gajah berbadan besar. Q : Harimau binatang pemakan rumput. b. P : Kucing binatang yang bertelur. Q : 2 x 7 = 49 4. Buatlah bi-implikasi dari pernyataan di bawah ini! a. P : 5 adalah bilangan asli Q : 5 adalah bilang real. b. P : 7 > - 5 Q : - 5 < - 7 5. Tentukan nilai kebenaran dari bentuk-bentuk di bawah ini! a. Jika matahari terbit dari barat maka singa hewan pemakan rumput. b. Lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya dan hari kemerdekaan bangsa kita adalah 30 Februari. c. Kambing hewan yang dapat bertelur atau ayam hewan yang bertelur. d. 15 adalah bilangan asli jika dan hanya jika 7 adalah bilangan irrasional. e. Jika A adalah sebuah bilangan real maka A pasti bilangan rasional. f. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan setiap polisi pasti meninggal dunia 6. Buatlah ingkaran dari pernyataan di bawah ini! a. Jendral Sudirman seorang pahlawan revolusi. b. 78 bilangan yang habis dibagi 2 dan 78 adalah bilangan ganjil. c. Sungai itu curam dan airnya deras. d. Amir anak yang pandai atau Amir anak yang rajin. e. Hari ini di Klaten musim salju. f. Yuda seorang olahragawan atau Yuda ilmuwan. Kunci Jawaban 1. a. Subali anak yang pandai dan Subali anak yang dermawan. b. x bilangan asli dan x bilangan bulat positif. 2.a. 7 < 12 atau 6 14 = 82 b. Hari ini hujan atau saya membawa payung. 3.a. Jika gajah berbadan besar maka harimau binatang pemakan rumput. b. Jika kucing binatang yang bertelur maka 2 x 7 = 49 4.a. 5 adalah bilangan asli jika dan hanya jika 5 adalah bilangan real. b. 7 > - 5 jika dan hanya jika 5 < - 7

5. a. B b. S c. B d. B e. S f. B 6.a. Tidak benar bahwa Jendral Sudirman seorang pahlawan revolusi. b.78 bilangan yang tidak habis dibagi 2 atau 78 bilangan yang tidak ganjil. c. Sungai itu tidak curam atau airnya deras. d.amir anak yang tidak pandai dan Amir anak yang tidak rajin. e.tidak benar bahwa hari ini Klaten musim salju. f. Yuda bukan seorang olahragawan dan Yuda bukan seorang dermawan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 8 Alokasi Waktu : 2 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Invers, konvers dan kontraposisi Indikator : a. Invers, konvers dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi b. Invers, konvers dan kontraposisi ditentukan dari suatu implikasi dan ditentukan nilai kebenarannya I. Tujuan 1. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk invers jika implikasinya diketahui. 2. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk konvers jika implikasinya diketahui. 3. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk kontraposisi jika implikasinya diketahui. 4. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk kontraposisi jika invers/konversnya diketahui. 5. Siswa dapat menyusun pernyataan dalam bentuk invers jika kontraposisi/konversnya diketahui. 6. Siswa dapat menyusun pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk invers jika implikasinya diketahui. 7. Siswa dapat membuat tabel kebenaran untuk membuktikan ekuivalensi. II. Materi Ajar Jika implikasi P Q maka dapat dibuat pernyataan pernyataan implikasi yang lain, yaitu : 1. Konvers : Q P 2. Invers : ~P ~Q 3. Kontraposisi : ~Q ~P Tabel kebenaran : Implikasi Konvers Invers Kontraposisi P Q ~ P ~ Q P Q Q P ~ P ~ Q ~ Q ~ P B B S S B B B B S B B S B S S B S S B B B B B B B S S B S B B S ekuivalen ekuivalen Dengan memperhatikan tabel kebenaran di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. P Q ~ Q ~ P, suatu implikasi ekuivalen dengan kontraposisi. b. Q P ~ P ~ Q, suatu konvers ekuivalen dengan invers.

1. Implikasi : Jika x 2 = 81, maka x = 9 Konvers : Jika x = 9, maka x 2 = 81 Invers : Jika x 2 81, maka x 9 Kontraposisi : Jika x 9, maka x 2 81 2. Implikasi : Jika suatu bilangan habis dibagi 2 maka bilangan itu genap. Konvers : Jika bilangan genap maka bilangan itu habis dibagi 2. Invers : Jika bilangan itu tidak habis dibagi 2 maka bilangan itu bukan genap. Kontraposisi : Jika suatu bilangan bukan genap maka bilangan itu tidak habis dibagi 2. III. Metode Pembelajaran A. Ceramah B. Diskusi informasi C.Tanya jawab IV. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal 1. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik mengenai pernyataan yang berbentuk implikasi. B. Kegiatan Inti 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian invers, konvers dan kontraposisi dari implikasi. 2. Siswa dapat menentukan invers, konvers dan kontraposisi dari implikasi. 3. Siswa dapat menentukan nilai kebenaran invers, konvers dan kontraposisi dari implikasi. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru 2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah V. Alat/Bahan/Sumber Belajar A. Modul Logika Matematika B. Referensi lain yang relevan VI. Penilaian A. Pengamatan B. Tes lisan C. Tes tertulis D. Penugasan SOAL TES TERTULIS 1. Buatlah konvers dari implikasi di bawah ini! a. Jika ABCD persegi panjang maka AC = BD. b. Jika x bilangan genap maka x 2 habis dibagi 4.

2. Buatlah invers dari kontraposisi di bawah ini! a. Jika guru datang, maka semua murid senang. b. Jika hujan maka, matahari tidak bersinar. 3. Buatlah kontraposisi dari implikasi di bawah ini! a. Jika harga barang naik, maka permintaan berkurang. b. Jika suatu usaha koperasi tidak maju, maka SHU yang diterima anggota kecil. 4. P : Terjadi perang. Q : Rakyat gelisah. Tulislah pernyataan di atas dengan menggunakan notasi : a. P ~ Q c. ~ P ~ Q b. ~ P Q d. ~ Q P 5. Buktikan dengan menggunakan tabel kebenaran! ~ (P Q) P ~ Q Kunci Jawaban 1. a. Jika AC = BD maka ABCD persegi panjang. b. Jika x 2 habis dibagi 4, maka x bilangan genap. 2. a. Jika semua murid senang, maka guru tidak datang. b. Jika matahari tidak bersinar, maka hari hujan. 3. a. Jika harga barang naik, maka permintaan berkurang. b. Jika SHU yang diterima anggota tidak kecil, maka suatu usaha koperasi tidak maju. 4. a. Jika terjadi perang, maka rakyat tidak gelisah. b. Jika terjadi perang, maka rakyat gelisah. c. Tidak terjadi perang jika dan hanya jika rakyat tidak gelisah. d. Rakyat tidak gelisah jika dan hanya jika terjadi perang. 5. ~ (P Q) P ~ Q P Q P Q ~ (P Q) ~ Q P ~ Q B B B S S S B S S B B B S B B S S S S S B S B S ekuivalen terbukti

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 9 Alokasi Waktu : 3 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. Kompetensi Dasar : Menerapkan modus ponens, modus tollens dan prinsip silogisme dalam menarik kesimpulan. Indikator : a. Modus ponens, modus tollens dan silogisme dijelaskan perbedaannya. b. Modus ponens, modus tollens dan silogisme digunakan untuk menarik kesimpulan. c. Penarikan kesimpulan ditentukan kesahihannya. I. Tujuan 1. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan argument modus Ponens 2. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan argument modus Tollens 3. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan argument Silogisme 4. Siswa dapat membuat tabel kebenaran untuk membuktikan validitas II. Materi Ajar Dalam pembelajaran logika ada beberapa cara pengambilan kesimpulan yang disebut sebagai argument, antara lain : 1. Modus Ponens. a. Premis 1 : P Q atau b. Premis 1 : P Premis 2 : P Premis 2 : P Q Konklusi : Q Konklusi : Q Tabel kebenaran berikut menunjukkan bahwa penarikan kesimpulan dengan modus Ponens termasuk dalam katagori valid. P Q P Q (P Q) P {(P Q) P} Q B B B B B B S S S B S B B S B S S B S B Premis 1 Premis 2 Konklusi : Jika hari ini hujan maka saya membawa payung. : Hari ini hujan. : Saya membawa payung. 2. Modus Tollens. Premis 1 Premis 2 Konklusi : P Q : ~ Q : ~ P Tabel kebenaran Modus Tollens P Q ~ P ~ Q P Q (P Q) ~ Q {(P Q) ~ Q ~ P B B S S B S B

B S S B S S B S B B S B S B S S B B B B B Premis 1 : Jika saya sakit maka saya pergi ke dokter. Premis 2 : Saya tidak pergi ke dokter. Konklusi : Saya tidak sakit. 3. Silogisme. i. Silogisme Disjungsi 1. Premis 1 : P Q atau 2. Premis 1 : P Q Premis 2 : ~ Q Premis 2 : ~ P Konklusi : P Konklusi : Q Tabel kebenaran Silogisme Disjungsi P Q ~ Q P Q (P Q) ~ Q {(P Q) ~ Q } P B B S B S B B S B B B B S B S B S B S S B S S B Premis 1 : Subali anak yang rajin atau Subali anak yang kaya. Premis 2 : Subali anak yang tidak rajin. Konklusi : Subali anak yang kaya. ii. Silogisme Hipotetik Premis 1 Premis 2 Konklusi : P Q : Q R : P R Tabel kebenaran Silogisme Disjungsi P Q R P Q Q R (P Q) (Q R) P R (P Q) (P R) (P R) B B B B B B B B B B S B S S S B B S B S B S B B B S S S B S S B S B B B B B B B S B S B S S B B S S B B B B B B S S S B B B B B Premis 1 : Jika saya rajin maka saya naik kelas. Premis 2 : Jika saya naik kelas maka saya dibelikan sepeda motor. Konklusi : Jika saya rajin maka saya dibelikan sepeda motor. III. Metode Pembelajaran A. Ceramah B. Diskusi informasi C.Tanya jawab IV. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal 1. Mengadakan tanya jawab dengan peserta didik mengenai penarikan kesimpulan. B. Kegiatan Inti 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian modus ponens, modus tollens dan silogisme. 2. Siswa dapat menarik kesimpulan dengan menggunakan modus ponens, modus tollens dan silogisme. 3. Siswa dapat menentukan kesahihan penarikan kesimpulan. C. Kegiatan Akhir 1. Siswa membuat rangkuman dengan bimbingan guru 2. Siswa diberi tugas untuk dikerjakan di rumah V. Alat/Bahan/Sumber Belajar A. Modul Logika Matematika B. Referensi lain yang relevan VI. Penilaian A. Pengamatan B. Tes lisan C. Tes tertulis D. Penugasan SOAL TES TERTULIS Lengkapi pernyataan-pernyataan berikut sehingga menjadi argument yang valid! 1. Premis 1 :. Premis 2 : x adalah bilangan bulat Konklusi : x memenuhi x + 10 = 5 2. Premis 1 :. Premis 2 : y bukan bilangan asli. Konklusi : y bukan bilangan prima. 3. Premis 1 :. Premis 2 : Jika diri kita sehat maka kita dapat berhemat. Konklusi : Jika lingkungan kita bersih maka kita dapat menghemat. Lanjutkan pernyataan-pernyataan berikut sehingga menjadi argument yang valid! 4. Premis 1 : Jika Subali bintang Bollywood maka Subali terkenal. Premis 2 : Subali tidak terkenal. Konklusi :.. 5. Premis 1 : Jika matahari terbit dari barat maka hari kiamat. Premis 2 :.. Konklusi : Matahari tidak terbit dari barat.

6. Premis 1 : Jika 12 bilangan bulat maka 12 habis dibagi dua. Premis 2 : 12 bilangan bulat. Konklusi :.. 7. Premis 1 : Jika kita menang dalam pertandingan final maka kita juara. Premis 2 :.. Konklusi : Jika kita menang dalam pertandingan final maka kita mendapat piala gubernur. Kunci Jawaban 1. Jika x adalah bilanagn bulat maka x memenuhi x + 10 = 5 2. Jika y bilangan prima maka y bilangan asli. 3. Jika lingkungan kita bersih maka diri kita sehat. 4. Subali bukan bintang Bollywood. 5. Hari ini tidak kiamat. 6. habis dibagi dua. 7. Jika kita juara maka kita mendapat piala gubernur.