STATISTICS WEEK 7. By: Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

dokumen-dokumen yang mirip
Read a O d ne e 2 008

Bab 5 Distribusi Sampling

Pada prakteknya hanya sebuah sampel yang biasa diambil dan digunakan untuk hal tersebut. Sampel yang diambil ialah sampel acak dan dari sampel

Metode Sampling 6.1. Debrina Puspita Andriani /

Bab IV. Pengantar Peluang. Pengantar Peluang. Eksperimen. Aturan Menghitung Kombinasi Permutasi. Keluaran Eksperimen

Statistika (MMS-1403)

DAFTAR ISI Nida Uddini Amatulloh,2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI 2009

DISTRIBUSI SAMPLING. Berdistribusi normal dengan rataan. Dan variasi

Muhammad Arif Rahman

Distribusi Sampling. Ayundyah K., M.Si. PROGRAM STUDI STATISTIKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2015

Distribusi Sampling 6.2. Debrina Puspita Andriani /

1. PENGERTIAN. Manfaat Sampling :

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN. BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Proses Enkripsi Dekripsi

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan PROBABILITAS. Statistika dan Probabilitas

Populasi dan Sampel. Materi 1 Distribusi Sampling

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

STATISTIK PERTEMUAN VII

Magister Pengelolaan Air dan Air Limbah Universitas Gadjah Mada. 27-Aug-17. Statistika Teknik DISTRIBUSI BINOMIAL

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

Pertemuan 3. Prinsip Dasar Menghitung

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

OZ: Algoritma Cipher Blok Kombinasi Lai-Massey dengan Fungsi Hash MD5

BAB II LANDASAN TEORI

SEBARAN PENARIKAN SAMPEL LOGO

Pembahasan OSN Tingkat Provinsi Tahun 2012 Jenjang SMP Bidang Matematika

2015 PENGARUH INQUIRY BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KESADARAN METAKOGNITIF SISWA KELAS VII PADA MATERI KALOR

SEBARAN PENARIKAN CONTOH

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Teknik Pengolahan Data

STATISTICS. Oleh: Hanung N. Prasetyo DISTRIBUSI NORMAL WEEK 6 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. 1 Pertemuan 3_Statistik Inferensial

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

DISTRIBUSI BINOMIAL. Investigasi thd suatu populasi. karakteristik populasi variabel nilai variabel

PEMBUATAN LAPORAN PEMBUKUAN SIMPAN PINJAM

OLIMPIADE MATEMATIKA SLTP TINGKAT KABUPATEN KOTA 2006

HARAPAN MATEMATIK. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Maret 2016

BAB III ANALISIS SISTEM

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

PENGUJIAN HIPOTESIS. Nurwahyu Alamsyah, S.Kom wahyualamsyah.wordpress.com. D3 - Manajemen Informatika - Universitas Trunojoyo Madura

Pembahasan Soal OSK SMA 2018 OLIMPIADE SAINS KABUPATEN/KOTA SMA OSK Matematika SMA. (Olimpiade Sains Kabupaten/Kota Matematika SMA)

KLASIFIKASI NEAR-RING Classifications of Near Ring

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

SEBARAN PENARIKAN CONTOH (SAMPLING DISTRIBUTION)

LAMPIRAN A KLUSTER SOM DAN VALIDASI RMSSTD. Berikut ini merupakan source code algoritma SOM kluster 3 kluster 6:

BAB I PENDAHULUAN. dapat dianggap mendekati normal dengan mean μ = μ dan variansi

Algoritma Cipher Block EZPZ

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Pengantar Statistika Matematika II

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 5 Rasio dan Proporsi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

INTERVAL KEPERCAYAAN

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 5 Statistika Inferensia (1)

TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

APLIKASI RAPID SURVEY

ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA

OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT KABUPATEN-KOTA TAHUN 2006

Soal Babak Penyisihan 7 th OMITS SOAL PILIHAN GANDA

SELEKSI TINGKAT PROPINSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2008 MATEMATIKA SMA BAGIAN PERTAMA

Populasi dan Sampel. 1. Pengertian Populasi dan Sampel 2. Teknik Pengambilan Sampel 3. Normalitas Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kegunaan Metode Sampling 1.2 Tahap-Tahap dalam Survei Sampel 1. Tujuan survei.

By : Refqi Kemal Habib

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT PROVINSI 2008 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2009

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

Modifikasi Blok Cipher

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE DAN DISTRIBUSI SAMPLING. Oleh : Riandy Syarif

BAB 6 PENAKSIRAN PARAMETER

MODUL I PENARIKAN SAMPEL

PENS. Probability and Random Process. Topik 8. Estimasi Parameter. Prima Kristalina Juni 2015

Hipotesis. Penerimaan hipotesis menunjukkan bahwa tidak cukup petunjuk untuk mempercayai sebaliknya

1. AB = 16 cm, CE = 8 cm, BD = 5 cm, CD = 3 cm. Tentukan panjang EF! 20 PEMBAHASAN : BCD : Lihat ABE : Lihat AFE : Lihat

Statistika. Probabilitas. Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Prodi S2 Teknik Sipil.

Statistika (MMS-1001)

Metoda Penelitian TEKNIK SAMPLING

BAB 5 PENENTUAN POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

D I S T R I B U S I P R O B A B I L I T A S

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

SOLUSI SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL SMP SELEKSI TINGKAT PROPINSI TAHUN 2015 BIDANG MATEMATIKA

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

BAB III METODE PENELITIAN

Properti Algoritma RSA

PENAKSIRAN PARAMETER TM_3

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

Distribusi Sampling Sebaran Penarikan Contoh. Bidang Inferensia Statistik membahas generalisasi/penarikan kesimpulan dan prediksi/peramalan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

The Central Limit Theorem

Metode Sampling dan Teorema Central Limit

Transkripsi:

STATISTICS WEEK 7 By: Hanung N. Prasetyo

Ada macam, sampel probabilitas dan non probabilitas. Sampel probabilitas ada empat teknik yang semuanya dapat dilakukan dengan pengembalian atau tanpa pengembalian, yaitu :.Teknik pengambilan dengan acak sederhana.teknik pengambilan dengan acak sistematis 3.Teknik pengambilan dengan acak stratifikasi 4.Teknik pengambilan dengan acak kluster

Pengambilan sampel sebanyak n dimana setiap anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terambil. Teknik ini dipilih jika populasinya homogen. Biasanya dilakukan dengan :.Menggunakan undian..dengan tabel bilangan acak.

Dengan mengambil unsur ke-k dalam populasi dimana titik awalnya ditentukan secara acak diantara k unsur tersebut. Sering digunakan karena dapat menarik kesimpulan yang tepat mengenai parameter populasi sebab sampelnya menyebar secara merata di seluruh populasi.

Dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa strata (tingkatan) kemudian sampel diambil secara acak dari setiap tingkatan. Teknik ini dilakukan bila populasinya heterogen. Cara pengambilan sampel untuk setiap tingkatan tidak sama, harus sebanding dengan jumlah anggota setiap tingkatan (proporsional). Rumusnya : n i N i N n

Mengambil beberapa kluster (kelompok) secara acak kemudian semua atau sebagian dari anggota masing-masing kelompok diambil secara acak sebagai sampel.

Ada empat macam distribusi sampel :. Distribusi sampel rata-rata. Distribusi sampel proporsi 3. Distribusi sampel beda dua rata-rata 4. Distribusi sampel beda dua proporsi

Bila populasi terbatas berukuran N dengan ratarata µ x dan simpangan baku x diambil sampel berukuran n secara berulang tanpa pengembalian, maka diperoleh :. Distribusi sampel rata-rata µ µ. Simpangan baku X dimana X n N - n N - N - n N - X µ X disebut faktor koreksi

Bila n>30, maka distribusi sampelnya akan mendekati distribusi normal sehingga variabel random Z dapat dihitung dengan rumus : Z X -µ X X X -µ X X

Contoh : Kecepatan maksimum 000 mobil mempunyai rata-rata 35,5 km/jam dengan simpangan baku 5, km/jam. Jika sampel sebesar 50 mobil dipilih secara acak tanpa pengembalian, hitung probabilitas kecepatan maksimum rata-rata dari 50 mobil tersebut yang lebih besar dari 36, km/jam! Jawab : X Z X n X -µ X X N - n N - 5, 50 36,-35,5 0,4. 000 50 000,46 0,4 Jadi probabilitas kecepatan maksimum rata-rata mobil yang lebih besar dari 36, km/jam adalah P(X>36,) P(Z>,46) 0,479

Bila populasi berukuran N mengandung jenis p sebanyak X, maka proporsi p adalah X/N. Jika dari populasi tersebut diambil sampel berukuran n yang juga mengandung proporsi x/n dan sampel diambil berulang maka distribusi sampel proporsinya mempunyai :. Rata-rata X µ pˆ µ p N. Simpangan baku pˆ 3. Variabel random Z ( ) p - p n pˆ - p pˆ. N - n N -

Contoh : Diketahui sebanyak 0% dari ibu-ibu rumah tangga di Yogyakarta memakai detergen A untuk mencuci pakaiannya. Jika dari populasi tersebut diambil sampel berukuran 00 : a. Tentukan rata-rata dan simpangan baku dari populasi ibu-ibu rumah tangga yang memakai detergen A! b. Bila dari sampel tersebut ternyata terdapat paling sedikit 5 ibu rumah tangga yang memakai detergen A, tentukan probabilitasnya! Jawab : a. Rata-rata 0, ( ) p - p n 0,.0,9 00 pˆ 0,03 b. Proporsi yang memakai detergen A adalah 5/00 0,5 Z pˆ - p 0,5-0, 0,03,67 pˆ P(Z>,67) 0,5-0,455 0,0475

Terdapat populasi. Populasi sebanyak N dan mempunyai rata-rata µ serta simpangan baku. Populasi sebanyak N mempunyai ratarata µ serta simpangan baku. Dari populasi diambil sampel acak sebanyak n dengan rata-rata X dan dari populasi sampel acak sebanyak n dengan rata-rata X dimana kedua sampel tersebut dianggap saling bebas. Dari sampel X dan X dapat dibuat sampel baru yang juga bersifat acak, yaitu sampel beda dua rata-rata. Rata-rata dan simpangan baku dari distribusi sampel beda dua rata-rata adalah : Rata - rata : µ µ -µ X X Simpangan baku : Variabel random: X X Z n ( X X) ( µ -µ ) X X + n. ( N+ N) ( n+ n ) ( N N )

Contoh : Di suatu universitas diketahui rata-rata tinggi badan mahasiswa laki-laki adalah 64 cm dengan simpangan baku 5,3 cm. Sedangkan mahasiswa perempuan tinggi badannya rata-rata 53 cm dengan simpangan baku 5, cm. Dari dua populasi tersebut diambil sampel acak yang saling bebas masing-masing 50 orang, berapa probabilitas rata-rata tinggi mahasiswa laki-laki paling sedikit cm lebihnya daripada rata-rata tinggi mahasiswa perempuan?

Jawab: Diketahui populasi: µ Misal X X Rata - rata : µ populasi : µ 64 cm, 53 cm, rata - rata tinggi badan mahasiswa laki - laki rata - rata tinggi badan mahasiswa perempuan X µ µ 64-53 cm X 5,3 cm dan sampel 5,cm dan sampel : n : n 50 orang 50 orang Simpangan baku : Z ( X - X) -( µ -µ ) ( X - X) X -X Karena rata - rata X -X n 0,6 + n - tinggi badan mahasiswa laki - laki paling sedikit cm lebihnya daripada badan mahasiswa perempuan, maka ( X - X) 5,3 5, + 0,6 50 50 sehingga - Z,67 sehingga probabilitasnya P(Z,67) 0,5-0,455 0,0475 0,6 rata - rata tinggi

Ada populasi. Populasi berukuran N terdapat jenis X dengan proporsi X /N. Populasi berukuran N terdapat jenis X dengan proporsi X /N. Bila populasi diambil sampel acak berukuran n maka sampel ini akan mengandung jenis x dengan proporsi x /n. Demikian juga dengan populasi diambil sampel acak berukuran n maka sampel ini akan mengandung jenis x dengan proporsi x /n. Sampel dan dapat membentuk sampel acak baru yaitu sampel beda dua proporsi. Distribusinya mempunyai : Rata - rata : µ pˆ -pˆ Simpangan baku : Variabel random: p pˆ -pˆ Z - p p( - p) p( - p) ( N+ N) ( n+ n ) +. n n ( N N) ( pˆ - pˆ )-( p - p ) pˆ -pˆ

Contoh : 5% barang di gudang timur cacat, sedangkan barang yang cacat di gudang barat sebanyak 0%. Bila diambil sampel acak sebanyak 00 barang dari gudang timur dan 300 barang dari gudang barat, tentukan probabilitas persentase barang yang cacat dalam gudang barat % lebih banyak dibanding gudang timur!

Jawab: Gudang barat : n Gudang timur :n pˆ pˆ pˆ Z Z proporsi barang yang cacat di gudang barat dalam sampel proporsi barang yang cacat di gudang timur dalam sampel -pˆ maka p 300, p 00, p 0, 0,05 ( - p ) p ( - p ) 0, ( 0,9 ) 0,05 ( 0,95 ) n ( pˆ - pˆ )-( p - p ) ( pˆ - pˆ )-( 0,- 0,05) ( pˆ - pˆ ) 0,0-0,05 -,3 0,03 Jadi probabilitasnya adalah P n 0,03 300 Karena barang cacat di gudang barat % lebih banyak daripada di gudang timur pˆ -pˆ > + 0,0 sehingga diperoleh : 00 0,03 ( pˆ - pˆ > 0,0) P( Z> -,3) 0,5+ 0,403 0,903 90,3% +

. Pada suatu pengiriman barang yang terdiri dari 000 tube elektronika telah diketahui terdapat 600 unit tube yang tidak memenuhi standar mutu. Jika sampel acak sebanyak 500 unit dipilih dari populasi tersebut tanpa pengembalian, berapakah probabilitas sampel populasi yang tidak memenuhi standar mutu : a. akan kurang dari 50/500 b. antara 44/500 sampai dengan 45/500 c. lebih besar dari 64/500

. Besi baja yang diproduksi perusahaan A mempunyai rata-rata daya regang sebesar 4500 lbs dan variansi sebesar 40000 lbs, sedangkan yang diproduksi perusahaan B mempunyai rata-rata daya regang sebesar 4000 lbs dan variansi sebesar 90000 lbs. Misalkan sampel random sebanyak 50 diambil dari perusahaan A dan sampel random sebanyak 00 diambil dari perusahaan B, berapakah probabilitas rata-rata daya regang beda dua rata-rata dari dua sampel itu yang lebih besar dari 600 lbs?

Sifat Distribusi Sampling :. Jika sampel random dengan n elemen diambil dari suatu populasi dengan mean µ dan variansi, maka distribusi sampling harga mean mempunyai mean dan variansi. Jika populasinya berdistribusi normal, maka distribusi sampling harga mean berdistribusi normal juga 3. Jika sampel-sampel random diambil dari suatu populasi yang berdistribusi sembarang dengan mean µ dan variansi, maka untuk n > 30 : Teorema Limit Pusat

Sampel Random :. Dengan Pengembalian : dan. Tanpa Pengembalian : dan atau Jika N sangat besar relative terhadap n, (N tidak disebutkan), maka : atau Dalam Distribusi Sampling :

Di depan telah dikemukakan bahwa sampel harus sedemikian rupa sehingga kita dapat membuat inferensi/menarik kesimpulan tentang populasi setepat mungkin. Mengapa sampel acak?. Dalam setiap kegiatan analisis data/statistik boleh dikatakan selalu dituntut keacakan sampel. Hal ini mengingat bahwa sampel acak memiliki sifat-sifat matematik yang sangat menguntungkan baik yang menyangkut parameter, maupun yang menyangkut bentuk distribusi. Yang menyangkut parameter. Misalkan µ dan adalah mean dan variansi suatu populasi. Jadi adalah deviasi standarnya. Dari populasi ini diambil sampel acak berukuran n, yang diberi lambang X, X,..., X n. Kita tuliskan kembali rata-rata sampel (sample mean) dan variansi sampel s sebagai berikut (s adalah standar deviasi sampel).

Jelas harga dan s tergantung dari sampel acak yang terambil. Jika untuk setiap sampel acak yang mungkin kita hitung harga masing-masing rata-rata sampel, maka harga-harga ini akan memiliki distribusi tersendiri. Dengan demikian memiliki parameter rata-rata tersendiri dan variansi tersendiri. Rata-rata dari (atau rata-rata dari ratarata sampel/mean of sample mean) diberi lambang m( ). Sedangkan variansi dari (variansi dari rata-rata sampel) diberi lambang Var( ). Selanjutnya, deviasi standar dari diberi lambang sd( ). Mengingat bahwa sampel adalah himpunan bagian dari populasi, maka tentunya; a. Harga rata-rata sampel akan menggambarkan harga mean populasi µ. b. Harga variansi sampel s akan menggambarkan harga variansi populasi.

Sekali lagi, sampel harus menjamin bahwa inferensi/kesimpulan tentang populasi dapat dilakukan setepat mungkin. Pengertian setepat mungkin ini sekarang dapat dirumuskan sebagai berikut. Seberapa tepatkah mampu menggambarkan µ?. Berikut adalah tiga sifat yang menggambarkan hubungan dan µ. Sifat. Rata-rata dari rata-rata sampel sama dengan mean populasi. Artinya, Contoh. Misalkan kita mempunyai populasi yang terdiri atas 5 orang mahasiswa {A, B, C, D, E} dan kita tertarik untuk meneliti tinggi badannya. Sebut saja tinggi badan itu X. Bila tinggi badan dari A, B, C, D, dan E berturut-turut adalah (dalam cm): 6, 68, 70, 65, 60 maka kita berhadapan dengan populasi nilai X, atau biasa disebut populasi X, yakni himpunan {6, 68, 70, 65, 60}. Dari populasi ini diambil sampel acak berukuran n tanpa pengembalian. a. Tentukan semua sampel acak yang mungkin. b. Carilah rata-rata untuk setiap sampel acak yang mungkin. c. Periksa apakah

Penyelesaian. a. Karena sampel diambil tanpa pengembalian, maka ada 0 buah sampel yang mungkin seperti terlihat pada himpunan berikut. W {(A, B), (A, C), (A,D), (A,E), (B,C), (B,D), (B,E), (C,D), (C,E), (D,E)} W adalah himpunan semua sampel acak yang mungkin b. Rata-rata untuk setiap sampel acak yang mungkin disajikan pada Tabel di bawah. Dari Tabel itu kita peroleh populasi, atau himpunan semua nilai mungkin, yakni Tabel. Nilai yang mungkin {65; 66; 63,5; 6; 69; 66,5; 64; 67,5; 65; 6,5} yang Sampel Data Tinggi Badan Rata-rata sampel (A,B) (6, 68) (6 + 68)/ 65 (A,C) (6, 70) (6 + 70)/ 66 (A,D) (6, 65) (6 + 65)/ 63,5 (A,E) (6, 60) (6 + 60)/ 6 (B,C) (68, 70) (68 + 70)/ 69 (B,D) (68, 65) (68 + 65)/ 66,5 (B,E) (68, 60) (68 + 60)/ 64 (C,D) (70, 65) (70 + 65)/ 67,5 (C,E) (70, 60) (70 + 60)/ 65 (D,E) (65, 60) (65 + 60)/ 6,5

c. Untuk memeriksa apakah, kita hitung m( ) dan m. (). Mean populasi µ adalah (ingat anggota populasinya ada 5), µ (6 + 68 + 70 + 65 + 60)/5 85/5 65 (). Mean dari adalah (ingat anggota populasi ada 0), (65 + 66 + 63,5 + 6 + 69 + 66,5 + 64 + 67,5 + 65 + 6,5)/0 650/0 65 Tampak bahwa Catatan. Hubungan µ tetap berlaku untuk pengambilan sampel dengan pengembalian seperti akan terlihat pada contoh berikutnya.

Sifat. standar Deviasi dari dibagi ukuran sampel n. Artinya, sama dengan standar deviasi populasi Catatan. sd( ) disebut juga galat standar (GS). Berdasarkan Sifat dan Sifat, populasi mempunyai mean µ dan variansi /n. Contoh. Perhatikan lagi populasi 5 orang mahasiswa {A, B, C, D, E}. Populasi tinggi badannya X adalah {6, 68, 70, 65, 60}. Dari populasi ini diambil sampel acak berukuran n dengan pengembalian. a. Hitunglah variansi populasi. b. Apakah?.

Penyelesaian. a. Variansi populasi,, k banyaknya anggota populasi X. {(6-65) + (68-65) + (70-65) + (65-65) + (60-65) }/5 (9 + 9 + 5 + 0 + 5)/5 3.6 b. Apakah?. Ada 5 sampel yang mungkin, yakni W {(A,A), (A,B), (A,C), (A,D), (A,E), (B,A), (B,B), (B,C), (B,D), (B,E), (C,A), (C,B), (C,C), (C,D), (C,E), (D,A), (D,B), (D,C), (D,D),(D,E), (E,A), (E,B), (E,C), (E,D), (E,E)} Jadi, populasi adalah, {6; 65; 66; 63,5; 6; 65; 68; 69; 66,5; 64; 66; 69; 70; 67,5;65; 63,5; 66,5; 67,5; 65; 6,5; 6; 64; 65; 6,5; 60}

6 rata-rata tinggi badan A dan A, 65 rata-rata tinggi badan A dan B, dst. Sekarang kita hitung rata-rata dari, m( ) (6 + 65 + 66 + 63,5 + 6 + 65 + 68 + 69 + 66,5 + 64 + 66 + 69 + 70 + 67,5 + 65 + 63,5 + 66,5 + 67,5 + 65 + 6,5 + 6 + 64 + 65 + 6,5 + 60)/5 65 Selanjutnya kita hitung variansi dari,dengan m adalah banyaknya anggota populasi, yang sama dengan 5. Dari perhitungan diperoleh Var( ) 6,8 dan sd( ),60768 Diketahui s 3,6 dan n. Dengan demikian, s/,60768. Jadi, jika sampel diambil dengan pengembalian, tampak bahwa. Catatan. Apabila sampel diambil tanpa pengembalian, maka, dengan m adalah banyaknya anggota populasi, yang sama dengan 0. Di sini pun m( ) 65. Jadi,

Var( ) {(65-65) + (66-65) + (63,5-65) + (6-65) + (69-65) + (66,5-65) + (64-65) + (67,5-65) + (65-65) + (6,5-65) } /0 5, Dengan demikian sd( ),5838. Ternyata jika sampel diambil tanpa pengembalian, maka

Sifat 3 (Hukum Bilangan Besar). Jika n, maka harga m. Yang menyangkut bentuk distribusi. Ke tiga sifat di atas adalah sifat yang sangat fundamental tentang parameter mean dan parameter variansi dari rata-rata sampel acak. Berikut adalah sifat fundamental yang menyangkut bentuk distribusi dari. Sifat ini terkenal dengan nama dalil limit pusat/centrallimittheorem. Sifat 4 (Dalil Limit Pusat/Central Limit Theorem). Jika n, maka bentuk distribusi dari populasi mendekati distribusi normal dengan mean m dan variansi s /n, disingkat ~ N(m, s /n).

Contoh: Nilai kesalahan baku dari nilai tengah penarikan sampel berukuran 36 sebuah populasi adalah, berapa ukuran sampel tersebut harus dinaikkan agar kesalahan bakunya,? Jawab: Diketahui sampel dengan n 36 dan x Bila diinginkan, berapa n? x 4 44( nilai x n 36 Bila diinginkan, maka x n x 44,44 n 00 n ini tetap)