(1) Angka Froude (F R ) = 1 (2.37)

dokumen-dokumen yang mirip
Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca modul mahasiswa memahami kegunaan Energi Spesifik.

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaca modul mahasiswa memahami penggunaan atau penerapan persamaan momentum untuk aliran saluran terbuka.

Hidrolika Saluran. Kuliah 6

DAFTAR ISI. SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR... i. SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR...ii. ABSTRAK...iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI...

bangunan- Gangguan tersebut dapat merupakan dan kedalaman normal.

Aliran berubah lambat laun. surut di muara saluran atau. air atau pasang surut air laut. berpengaruh sampai ke hulu dan atau ke hilir.

Sehubungan dengan keperluan tersebut t maka perencanaan saluran terbuka pada dasarna merupakan perencanaan penampang saluran ang mampu mengalirkan deb

Mekanika Fluida II. Aliran Berubah Lambat

3. PRINSIP ENERGI DAN MOMENTUM DALAM ALIRAN SALURAN TERBUKA

Setelah membaca modul mahasiswa memahami pembagian kecepatan di arah vertical dan horizontal.

PRINSIP DASAR HIDROLIKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. curah hujan ini sangat penting untuk perencanaan seperti debit banjir rencana.

MODEL ANALISIS ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA DENGAN BENTUK PENAMPANG TRAPESIUM PENDAHULUAN

Perancangan Saluran Berdasarkan Konsep Aliran Seragam

I Putu Gustave Suryantara Pariartha

Bab III HIDROLIKA. Sub Kompetensi. Memberikan pengetahuan tentang hubungan analisis hidrolika dalam perencanaan drainase

Pertemuan XV X. Tegangan Gabungan

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Darpublic Nopember 2013

Bagian 2 Turunan Parsial

Energy spesifik : tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur dari dasar saluran. αu 2 /2g. d cosθ

Hidraulika Terapan. Bunga Rampai Permasalahan di Lapangan

ALIRAN BERUBAH BERATURAN

Persamaan Chezy. Pada aliran turbulen gaya gesek sebanding dengan kuadrat kecepatan. Persamaan Chezy, dengan C dikenal sebagai C Chezy

PENERAPAN DIFERENSIAL BAGIAN I

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Fungsi dan Grafik. Darpublic

1. Pengertian Tentang Fungsi dan Grafik

Bab 9 DEFLEKSI ELASTIS BALOK

ANALISIS TINGGI DAN PANJANG LONCAT AIR PADA BANGUNAN UKUR BERBENTUK SETENGAH LINGKARAN

Mekanika Fluida II. Tipe Saluran Terbuka Penampang Hidrolis Terbaik

Prinsip ketetapan energi dan ketetapan t momentum merupakan dasar penurunan persamaan aliran saluran. momentum. Dengan persamaan energi

BAB I. SISTEM KOORDINAT, NOTASI & FUNGSI

Aliran Pada Saluran Terbuka. Dr. Ir. Bambang Yulistiyanto T SipiI UGM. KIasifikas Aliran

Mekanika Fluida II. Karakteristik Saluran dan Hukum Dasar Hidrolika

Hidraulika Terapan. Energi di saluran terbuka

PERTEMUAN 7 A. Kompetensi Mahasiswa memahami proses perencanaan saluran irigasi dan menghitung kapasitas saluran irigasi.

MODUL V PINTU SORONG DAN AIR LONCAT

HIDROLIKA (SIL 232) Dr. Ir. Yuli Suharnoto, MSc. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknolog Pertanian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ALIRAN MELALUI LUBANG DAN PELUAP

Sub Kompetensi. Bab III HIDROLIKA. Analisis Hidraulika. Saluran. Aliran Permukaan Bebas. Aliran Permukaan Tertekan

BAB VI ANALISIS DEBIT BANJIR RENCANA DAN DIMENSI SALURAN DRAINASE

MATEMATIKA. Sesi PROGRAM LINEAR CONTOH SOAL A. BENTUK UMUM PERTIDAKSAMAAN LINEAR B. MENGGAMBAR DAERAH PERTIDAKSAMAAN. ax + by c


Aliran Seragam Pada Saluran Terbuka Teori & Penyelesaian Soal-Soal

3. Gabungan Fungsi Linier

LONCAT AIR (HYDRAULICS JUMP) Terjadi apabila suatu aliran superkritis berubah menjadi aliran subkritis, akan terjadi pembuangan energi.

Sudaryatno Sudirham. Studi Mandiri. Diferensiasi. Darpublic

Unit 2 KONSEP DASAR ALJABAR. Clara Ika Sari Pendahuluan

PERANCANGAN ULANG BENDUNG TIRTOREJO YOGYAKARTA (ANALISIS HIDRAULIKA) (181A)

PENGETAHUAN STRUKTUR SLIDE 1

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

MATEMATIKA. Sesi MENCARI MAKSIMUM DAN MINIMUM FUNGSI A. METODE TITIK POJOK

58. Pada tail race masih terdapat kecelakaan air 1m/det serta besarnya K = 0,1. Hitung : 1) Hidrolik Losses!

SIMULASI PROFIL MUKA AIR PADA BENDUNG TUKUMAN MENGGUNAKAN METODE LANGKAH LANGSUNG PROYEK AKHIR

Pertemuan 13 GARIS SINGGUNG DAN GARIS NORMAL

4. TURUNAN. MA1114 Kalkulus I 1

B. Pengertian skalar dan vektor Dalam mempelajari dasar-dasar fisika, terdapat beberapa macam kuantitas kelompok besaran yaitu Vektor dan Skalar.

Bab. Persamaan Garis Lurus. Pengertian Persamaan Garis Lurus Gradien Menentukan Persamaan Garis lurus

TINJAUAN ENERGI SPESIFIK AKIBAT PENYEMPITAN PADA SALURAN TERBUKA

KAJIAN PENGARUH HUBUNGAN ANTAR PARAMETER HIDROLIS TERHADAP SIFAT ALIRAN MELEWATI PELIMPAH BULAT DAN SETENGAH LINGKARAN PADA SALURAN TERBUKA

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan. yang sejajar dengan garis yang diberikan tersebut.

HIDROLIKA TERAPAN. (Bagian 2 : Aliran Dalam Saluran Terbuka) Oleh : Iin Karnisah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bangunan sungai seperti abutment jembatan, pilar jembatan, crib sungai,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. kondisi equilibrium adalah metode praktis untuk analisis dan hitungan

yang tak terdefinisikan dalam arti keberadaannya tidak perlu didefinisikan.

BAB V PENERAPAN DIFFERENSIASI

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

DAFTAR ISI. Percobaan 1 Karakteristik Aliran di Atas Ambang Tajam Berbentuk Segi Empat Tujuan Alat yang Dipergunakan...

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

BAB II Tinjauan Pustaka

ANALISA PENGARUH CEKUNGAN YANG DITERAPKAN PADA PLAT DATAR TERHADAP ALIRAN FLUIDA UNTUK MENDUKUNG TEKNOLOGI MARITIM PENDEKATAN CFD

3.10 ALIRAN MELALUI PINTU SORONG DAN AIR LONCAT

Pertemuan XIV IX. Kolom

MODUL MATEMATIKA II. Oleh: Dr. Eng. LILYA SUSANTI

Soal dan Pembahasannya.

ABSTRAK. Kata kunci: saluran, aliran, saluran terbuka, permukaan, atmosfir, parameter, variasi, penampang. vii

Modul Matrikulasi, SMA Labschool Kebayoran 2017 Page 1

PENGARUH ARAH SAYAP PELIMPAH SAMPING DAN KEDALAMAN ALIRAN TERHADAP KOEFISIEN DEBIT

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Soal dan Pembahasan GLB dan GLBB

HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN. Heri Suprapto

DISAIN SALURAN IRIGASI. E f f e n d y Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Sriwijaya Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139

Strong Jump. Fr = > 9,0

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DIMENSI DRAINASE. Dalam merencanakan dimensi saluran samping yang terletak di kiri dan kanan

Pertemuan 12 MAKSIMUM dan MINIMUM

PERSAMAAN GARIS LURUS

BAB V ANALISIS HIDROLIKA DAN PERHITUNGANNYA

2. Fungsi Linier x 5. Gb.2.1. Fungsi tetapan (konstan):

3.2 Teorema-Teorema Limit Fungsi

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

Darpublic Nopember 2013

Tanah Homogen Isotropis

BAB III LANDASAN TEORI

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

PERTEMUAN X PERSAMAAN MOMENTUM

Suatu kriteria yang dipakai Perancang sebagai pedoman untuk merancang

Transkripsi:

Tujuan Pembelajaran Umum Setelah membaa dan mempelajari modul ini mahasiswa memahami kriteria dan penerapan konsep aliran kritis pada aliran saluran terbuka. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari modul ini dan mengerjakan soal latihan mahasiswa mampu menjelaskan kriteria dan penggunaan konsep aliran kritis serta mampu menghitung kedalaman kritis dan menggunakanna untuk penentuan debit dari suatu aliran.

Dari prinsip energi dan prinsip momentum ang telah dijelaskan di dalam sub-bab sebelumna dapat disimpulkan beberapa kriteria aliran kritis sebagai berikut : (1) Angka Froude (F R ) 1 (.7) () Pada saluran dengan kemiringan keil (θ keil) dan koefisien pembagian keepatan (α) 1 keepatan aliran sama dengan keepatan rambat gelombang

dalam persamaan dinatakan sebagai berikut : V g D (.8) dimana : V keepatan rata rata aliran (m/det) D kedalaman hidrolik (m) g gaa gravitasi (m/det ) keepatan rambat gelombang (elerit) dalam (m/det)

() Tinggi keepatan sama dengan setengah dari kedalaman hidrolik dalam persamaan dinatakan sebagai berikut : dimana : V D g V keepatan rata rata aliran(m/det) g gaa gravitasi (m/det ) D kedalaman hidrolik (m) (.9) (4) Untuk debit tertentu energi spesifikna minimum, dalam persamaan dinatakan sebagai berikut : de dh 0 (.40)

(5) Untuk debit tertentu gaa spesifikna minimum, dalam persamaan dinatakan sebagai berikut : df dh 0 (.41) (6) Untuk suatu energi spesifik minimum debit aliran maksimum

(1) Penampang kritis adalah suatu penampang dari saluran dimana aliranna adalah aliran kritis. Hal ini dapat ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut : Penampang kritis E ΔE Permukaan air aktual h Permukaan air teoritis h 0 E min P C 0 E Gambar.0. Air terjun diinterpertasikan dari kurva enegi spesifik

() Aliran Kritis Apabila kondisi aliran kritis terjadi di sepanjang saluran maka aliran dinamakan aliran kritis. Apabila aliran kritis terjadi si sepanjang saluran prismatis maka untuk debit tetap, kedalaman kritis di setiap penampang di sepanjang saluran adalah sama besar. Kemudian karena, kedalaman aliran sama di sepanjang aliran maka aliran juga merupakan aliran seragam.

1 h 1 h i 0 i h h Gambar.1. Sket definisi aliran kritis Aliran kritis atau mendekati kritis tidak stabil (permu kaan airna tidak stabil/berombak).

() Kemiringan kritis Dalam hal aliran kritis dan seragam kemiringan dasar sedemikian sehingga membuat kedalaman aliran sama dengan kedalaman kritis. Kemiringan tersebut dinamakan kemiringan kritis i (lihat Gb..1). Kemiringan ini disebut juga kemiringan batas, karena kemiringan lebih landai daripada i membuat aliran lebih lambat daripada aliran kritis ang disebut aliran subkritis. Kemiringan ang lebih keil dari pada kemiringan kritis disebut kemiringan landai (mild slope). Sebalikna, kemiringan lebih besar dari pada kemiringan kritis disebut kemiringan uram (steep slope), ang membuat aliran menjadi aliran superkritis.

Perhitungan untuk menari kedalaman kritis (h) dapat dilakukan dengan beberapa ara. Cara - ara ang banak digunakan adalah : (A) Cara Aljabar Cara ini biasana digunakan untuk penampang saluran sederhana seperti penampang penampang ang telah dijelaskan sebelumna.

Contol soal.7 Hitung kedalaman kritis dari keepatan aliran pada saluran terbuka berpenampang trapesium ang mempunai lebar dasar B 6 m, kemiringan tebing 1 vertikal : horisontal, apabila debit aliran Q 17 m /det. Jawaban : Dari Gb... dapat dihitung :

T 1 B 6m Gambar.. Penampang saluran berbentuk trapesium Luas penampang saluran adalah : A ( B + z ) ( 6 + ) ( + ) m Lebar permukaan air adalah : T ( B + z ) ( 6 + ) ( 6 + 4 ) ( + ) m

Kedalaman hidrolik adalah : ( ) ( ) ( ) ( ) m T A D + + + + Keepatan rata-rata aliran : Pada kondisi aliran kritis tinggi keepatan sama dengan setengah dari kedalaman hidrolik, jadi : ( ) ( ) det 17 det 17 m h h m h h m A Q V + + ( ) [ ] ( ) ( ) ( ) ( ) [ ] 7,4 17 ; g atau D g V + + + + +

Dengan ara oba oba didapat 0,84 m Luas penampang kritis adalah : A Keepatan kritis : ( + ) ( + 0,84) 6,45 m 0,84 V Q A,64 17 m 6,45 m det det m

(B) Cara design hart menggunakan Faktor Penampang untuk aliran kritis Faktor penampang untuk aliran kritis adalah : z A D (.4) Dimana : Z Fakltor penampang untuk aliran kritis (m ½ ) A Luas penampang basah aliran (m ) D Kedalaman hidrolik (m)

D g V ( ) ( ) g Q z atau z D A g Q D g A Q atau D g A Q : : (.4) Salah satu kriteria aliran kritis : memasukkan persamaan kontinuitas Q VA ke dalam persamaan tersebut diatas didapat :

Untuk α 1 persamaan (.4) tersebut dapat dinatakan sebagai berikut : z Q g α (.44) Persamaan (.4) tersebut menunjukkan bahwa faktor penampang Z merupakan fungsi dari kedalam aliran [Z f()] dan hana mempunai satu kemungkinan kedalaman aliran kritis untuk satu debit aliran. Untuk memudahkan perhitungan telah dibuat suatu kumpulan kurva seperti pada Gb...

,5 N ilai-nilai Z/b untuk penam pang trapesium 0,001 10 8 6 4 0,01 0,06 0,1 1 10 z 0,5 z 0 (persegi panjang) z 1,0 100 Nilai-nilai /b dan /d0 1 0,8 0,6 0,4 0, 1 b Lin gkaran z 1,5 z,0 z,5 z,0 z 4,0 0,14 0,1 0,08 0,06 0,04 d 0 0,0 0,01 0,0001 0,001 0,01 0,1 1 10,5 N ilai-nilai Z/d 0 untuk penampang lingkaran Gambar.. Design hart Untuk memperjelas penggunaan kurva pada Gb... tersebut dapat digunakan ontoh soal.8.

Contoh soal.8 Diketahui : penampang saluran berpenampang trapesium dengan lebar dasar B 6 m, kemiringan tebing 1 vertikal : horisontal mengalirkan air sebesar Q 17 m /det. Dari ketentuan tersebut dihitung harga Z sebagai berikut : z Q g z 17 m 9,81 m det det 5,48 m,5 B z,5 5,48 6,5 m m,5,5 0,06

Baa kurva pada Gb..9. sebagai berikut : z Tunjuk letak harga 0,06 pada absis (atas), B,5 kemudian tarik garis vertikal kebawah sampai kurva dengan Z, kemudian dari titik pertemuan tersebut tarik garis ke kiri sampai ke garis ordinat (/B), didapat /B 0,14. Dengan demikian maka 0,14 6 0,84 m

(C) Metode Grafis Untuk penampang saluran ang rumit (ompliated), penentuan besarna kedalaman kritis dapat dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara dan Z A lebih dulu. Misalna dalam ontoh soal.8 dibuat perhitungan sebagai berikut : Tabel.5. Perhitungan harga z ontoh soal.7 h A (6 + h)h T 6 + 4h Z A A/T 0,1 0,8 6,4 0,8 0, 1,8 6,8 0,555 0, 1,98 7, 1,08 0,4,7 7,6 1,67 0,5,50 8,0,15 0,6 4, 8,4,10 0,7 5,18 8,8,974 0,8 6,08 9, 4,94 0,9 7,0 9,6 6,00 1,0 8,00 10 7,155

Dari tabel tersebut dibuat Kurva seperti pada Gb..0 Q 17 untuk : z 5,4 g 9,81 1,0 0,84 0,8 0,6 0,4 0, 1 4 5 5,4 6 7 8 z Gambar.4. Kurva vs Z untuk suatu penampang trapesium

Suatu saluran berpenampang trapesium dengan lebar dasar B 6 m, kemiringan tebing 1 : z 1 : mengalirkan air sebesar Q 1 m /det. Hitung kedalaman kritis dengan : a.cara aljabar b.cara grafis.cara grafis menggunakan design hart

Kriteria aliran kritis adalah angka Froud sama dengan satu. Dengan dasar ini diturunkan kriteria ang lain aitu : Tinggi keepatan sama dengan keepatan rambat gelombang. Tinggi keepatan sama dengan setengah dari kedalaman hidrolik Untuk debit tertentu energi spesifik dan gaa spesifik minimum. Untuk suatu energi spesifik minimum debit aliran maksimum.

Penampang aliran adalah suatu penampang dimana aliranna adalah aliran kritis. Aliran kritis terjadi apabila sepanjang aliran memenuhi kriteria aliran kritis ( )