Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

dokumen-dokumen yang mirip
IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

Geometri Dimensi Dua

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

GEOMETRI EUCLID D I S U S U N OLEH :

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus D. Materi Pelajaran Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah geometri selain aksioma diperlukan juga unsur-unsur tak terdefinisi. Untuk. 2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis.

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

GEOMETRI Geometri Dasar Oleh: WIDOWATI Jurusan Matematika FMIPA UNDIP

Sifat-Sifat Bangun Datar

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN GEOMETRI. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XI ALAT PERAGA DALAM GEOMETRI RUANG

BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI

Feni Melinda Safitri. Sudah diperiksa. Pengertian Teorema Phytagoras. Rumus Phytagoras

BAHAN AJAR MATEMATIKA SMP KELAS VIII LINGKARAN (SUDUT KELILING, SUDUT PUSAT, PANJANG BUSUR, LUAS JURING DAN HUBUNGANNYA)

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab pembahasan ini akan dibahas mengenai Geometri Hiperbolik yang

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Bangun Datar. Modul 1 PENDAHULUAN

A. Jumlah Sudut dalam Segitiga. Teorema 1 Jumlah dua sudut dalam segitiga kurang dari Bukti:

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

Menemukan Dalil Pythagoras

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

BAB I DASAR-DASAR GEOMETRI

1. BARISAN ARITMATIKA

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

A. Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang. Definisi 1 (Space) Ruang (space) adalah himpunan semua titik.

BAB 5 POSTULAT KESEJAJARAN EUCLIDES

DASAR-DASAR MATEMATIKA

Fuat. Buku Ajar GMKM (Seri Kongruensi Segitiga)

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

kombinasi antara aljabar dan geometri. Dengan membuat korespondensi antara

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

TINJAUAN MATA KULIAH Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran merupakan mata kuliah yang memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep-konsep geometri

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

MAKALAH SEGITIGA BOLA. disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Program Studi Pendidikan Fisika. oleh. 1. Dyah Larasati ( )

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

ISOMETRI TERHADAP GEOMETRI INSIDENSI TERURUT

RUAS GARIS BERARAH. Andaikan sekarang ada 2 ruas garis berarah AB dan CD. Dalam

BAB I TITIK DAN GARIS

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

KONSISTENSI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

BAB I PENDAHULUAN. Geometri berasal dari kata Latin Geometria. Kata geo memiliki arti

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XII BANGUN DATAR

LAMPIRAN 1 SOAL EVALUASI SEBELUM VALIDITAS SOAL EVALUASI POKOK BAHASAN SIFAT BANGUN DATAR. 1. Yang merupakan bangun persegi adalah. a. b. c.

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

PEMBAHASAN SOAL OSN MATEMATIKA SMP TINGKAT PROPINSI 2012 OLEH :SAIFUL ARIF, S.Pd (SMP NEGERI 2 MALANG)

SEGI BANYAK BAHAN BELAJAR MANDIRI 2

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

RINGKASAN MATERI MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS III SEMESTER 2 PEMBELAJARAN 1 PECAHAN SEDERHANA

MODUL 9: GEOMETRI DATAR DAN GEOMETRI RUANG Oleh: Nahrowi Adjie dan Maulana

SELEKSI OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 2006 TINGKAT PROVINSI TAHUN Prestasi itu diraih bukan didapat!!!

2. Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (x 1,y 1,z 1 ) dan R (x 2,y 2,z 2 ) seperti yang ditunjukkan pada gambar. Z P Q R

BAB I PENDAHULUAN. Geometri berasal dari kata latin Geometria. Geo artinya tanah, dan

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

GEOMETRI EUCLID. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Dwi Juniati, M.Si.

BAHAN BELAJAR: BANGUN DATAR. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

REFLEKSI TERHADAP LINGKARAN SKRIPSI

Bab II TINJAUAN PUSTAKA. Aksioma-aksioma yang membentuk geometri Affin disebut dengan aksioma playfair

Soal-soal dan Pembahasan UN Matematika SMP/MTs Tahun Pelajaran 2011/2012

BUKU AJAR. Matakuliah : Pembelajaran Geometri di SD : 3 (tiga) Semester : Ganjil 2016/2017 Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Akina.

PEMBAHASAN SOAL-SOAL UN TAHUN 2012 KODE : D45. NO SOAL PEMBAHASAN 1 Hasil dari adalah... Ingat!

Matematika Semester IV

PERSIAPAN UN MATEMATIKA SMP 2014

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Matematika Teknik Dasar-2 4 Aljabar Vektor-1. Sebrian Mirdeklis Beselly Putra Teknik Pengairan Universitas Brawijaya

LINGKARAN SINGGUNG LUAR SEGIEMPAT TIDAK KONVEKS

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

LOGO JARAK DUA TITIK

Transkripsi:

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

Materi KKD I Konsep dasar geometri dan segitiga (termasuk teorema dan aksioma terkait) KKD II Poligon dan Lingkaran (sifat dan luas) KKD III Bangun Ruang I (konsep dasar Lukisan, dan bidang iris) KKD IV Bangun Ruang II (Luas dan Volume)

Pelaksanaan Ujian KKD Jika Ujian I Nilai Kurang dari 60 maka Mhs dapat mengikuti remidi maks 1 kali Mhs yang remidi tetap mengikuti Perkuliahan pada KKD berikutnya Nilai Remidi Maksimal 60 Syarat mengikuti ujian, mhs wajib hadir minimal 75%, tiap tatap muka KKD

SISTEM PERKULIAHAN PENILAIAN KKD I =25% KKD II =25% KKD III =25% KKD IV =25% Total = 100% NA = (N KKD I + N KKD II + N KKD III + N KKD IV)/4 Nilai : A : NA 80 B : 70 NA 79 C : 60 NA 69 D : 40 NA 59 E : NA < 40

REFERENSI Haryono DW. 1993. Geometri. Surakarta : UNS PRESS H.S.M. Coxeter, F.R.S. 1963. Introduction to Geometri New York : John Wiley & Sons. H.S.M. Coxeter, F.R.S. 1967. Geometry Revisited. The Mathematical Association of America

BAB I DASAR-DASAR GEOMETRI A. Pengertian Geometri Geometri berasal dari bahasa latin Geometria, Geo : Tanah dan Metria : Ukuran. Geometri di Indonesia diterjemahkan Ilmu Ukur. Geometri : Cabang Matematika yang mempelajari titik, garis, bidang dan benda-benda ruang beserta sifat, ukuran dan hubungannya dengan yang lain. Objek Geometri : Benda pikir yang berasal dari benda nyata yang diabstraksikan dan di Idialisasikan. Diabstraksikan : tidak diperhatikan warna, bau, suhu dan sifat-sifat yang lain. Diidialisasikan : Dianggap sempurna.

B. Sistem Deduktif Aksiomatik Pengertian Pangkal Definisi Aksioma/Postulat Dalil/Teorema Definisi dst Aksioma/Postulat Dalil/Teorema Lemma

Pengertian Pangkal (Unsur primitif) : Unsurunsur yang tidak perlu didefinisikan. Hal ini diperlukan agar tidak terjadi perputaran dalam definisi. Contoh : titik, garis, bidang dst. Definisi : Ungkapan yang digunakan untuk membatasi konsep. Ciri dalam definisi adalah berlaku biimplikasi. Contoh : Segiempat disebut jajar genjang jika dan hanya jika sisi-sisi yang berhadapan sejajar. Konsep : Ide abstrak yang digunakan untuk mengklasifikasikan sesuatu. Contoh : Jajar genjang, persegipanjang dll.

Aksioma : pernyataan yang secara langsung dapat diterima kebenarannya. Dalil/Teorema : Pernyataan yang harus dibuktikan kebenarannya.

Beberapa Pengertian Pangkal a. Titik Titik disajikan dengan huruf kapital A, B, C,... Contoh : A : Titik A b. Garis Antara titik yang satu dgn yg lain memenuhi relasi kongruensi Garis disajikan dengan huruf kecil, misal a, b, g dst.

Perhatikan : Garis AB atau garis g AB atau g B A Beberapa Aksioma : Aksioma 1.1 : Setiap garis adalah himpunan titik-titik. Aksioma 1.2 : Untuk sebarang dua titik yang berbeda, terdapat tepat satu garis yang memuat dua titik tersebut. Aksioma 1.3 : Setiap garis memuat paling sedikit dua titik yang berbeda. Aksioma 1.4 : Untuk suatu garis tertentu, minimal ada satu titik yang tidak terletak pada garis tersebut.

Definisi : Sebarang himpunan yang memuat paling sedikit dua titik yang merupakan himpunan bagian dari suatu garis disebut himpunan kolinier. Kolinier : Segaris. 3. Relasi Urutan Antara (between) : Relasi teknik yg tidak didefinisikn Suatu titik B yang terletak diantara A dan C disajikan dengan (A, B, C). Aksioma 1.5 : (A, B, C) Jhj (C, B, A) Aksioma 1.6 : Jika (A, B, C) maka A, B, dan C berbeda dan kolinier. Aksioma 1.7 : Jika A, B, C berbeda dan kolinier maka dipenuhi tepat satu dari sifat berikut : (A, B, C) atau (B, C, A) atau (C, A, B)

Teorema 1.1 : Jika (A, B, C) dan (A, C, D) maka A, B, C, dan D berbeda dan kolinier Bukti : Menurut Aks 1.6 bahwa (A, B, C) berarti A, B, C berbeda dan kolinier, demikian juga (A, C, D). Jika D=B maka (A, C, D) menjadi (A, C, B) hal ini kontrakdisi dengan aks 1.7. Akibatnya A, B, C dan D berbeda. Perhatikan Aks 1.2. Terdapat satu grs yang melalui A dan C. Karena B dan D terletak pada garis tersebut maka A, B, C dan D kolinier. Teorema berikut dapat digunakan sebagai latihan : o Teorema 1.2 : Jika (A, B, C) dan (A, C, D) maka (A, B, C, D) o Teorema 1.3 : Jika (A, B, C) dan (B, C, D) maka (A, B, C, D) o Teorema 1.4 : a. Jika (A, B, D) dan (A,C,D) dan B C maka (A, B,C) atau (A, C, D). b. Jika (A,B,C) dan (A, B,D) dan C D maka (B, C, D) atau (B, D, C). c. Jika (A, B,C) dan (A,B, D) dan C D maka (A, D, C) atau (A, C, D).

Definisi: Misalkan O dan A dengan (O A) terletak pada garis g. S 1 : Himp semua titik g yg memuat A dan X sedemikian sehingga (O, X, A) atau (O, A, X) dan S 2 : Himp semua titik X sedemikian sehingga (X, O, A). S 1 dan S 2 disebut setengah garis (half line) dari garis g terhadap O. Definisi : Jika S 1 dan S 2 saling asing, berlaku : Untuk sebarang titik A pd S 1 dan B pada S 2 terdapat suatu titik dalam S (S = S 1 S 2 ). Untuk Sebarang dua elemen A dan B dalam himpunan yang sama tidak terdapat dari S yang terletak diantaranya, maka dikatakan S memisahkan S 1 sdan S 2.

4. Segmen garis. Definisi : Ditentukan dua titik A dan B yang berbeda. Himp semua titik X sedemikian sehingga (A, X, B) disebut segmen. Segmen garis AB disajikan A x B Segmen AB dengan A dan B sebagai Ujung Perhatikan: Segmen AB bersifat terbuka dan kontinu

Teorema 1.5 : A dan B bukan elemen AB 1.6 : AB = BA 1.7 : AB adalah subset dari AB 1.8 : Jika AB = CD maka A=C dan B=D atau C = B dan A = D 1.9 : Ditentukan AB dan (A, P, B). AP dan PB adalah subset dari AB Buktikan teorema 1.11.

Bukti: Diketahui A dan B. AB dan (A, P, B), berarti P terletak diantara Adib segmen AP subset dari segmen AB. Misalkan X adalah titik sebarang pada AP. Karena A, P, B kolinier maka x terletak pada segmen AB. Jadi karena setiap titik pada AP juga terletak pada segmen AB maka segmen AP subset segmen AB. Dengan Cara yang sama dpt ditunjukkan untuk segmen PB.

5. Aksioma Pasch Jika A, B, C adalah tiga titik yang berbeda dan tidak kolinier, g adalah sebarang garis yang tidak melalui A, B dan C, dan g memuat satu titik pada segmen AC maka g juga memuat satu titik pada segmen BC atau AB. Perhatikan : A B g C Teorema 1.10 : Jika A, B, C titik yang berbeda dan tidak kolinier, sebarang garis g yang memuat titik pada segmen AB dan AC pastilah tidak memuat titik pada segemen BC.

6. Himpunan Konveks Definisi : Himpunan S disebut himpunan konveks jika sebarang dua titik P dan Q anggota S maka segmen PQ terletak dalam S. Contoh : Setiap segmen garis adalah himpunan konveks A P Q B 7. Sinar Definisi : Sinar adalah himpunan semua titik pada suatu garis yang terletak sepihak dengan O. Atau garis yang ditarik dari sebuah titik kearah titik lain. Contoh : O A B Sinar AB atau AB Titik A disebut pangkal dan arah AB disebut arah sinar.

8. Sudut. Definisi : Ditentukan 2 sinar berbeda yang tidak kolinier, misalkan dengan titik pangkal Y. Union dari dua sinar tersebut bersama titik pangkalnya disebut sudut. Titik Y disebut titik Sudut dan sinar-sinar tersebut disebut kaki sudut. Penyajian sudut diatas dengan sudut [XYZ] atau sudut [ZYX] Sedang besar sudut dinyatakan dengan XYZ atau Y.

Dlm pemb sudut [XYZ] disajikan dgn XYZ Sudut dalam (interior) PQR adlh daerah seperti pd gamb berikut. Himpunan S (himpunan titik-2) adalah sudut dalam PQR. Sudut Luar adalah daerah seperti yang ditunjukkan gb berikut.

a. Putaran (rotasi) C A B Jika sebuah sinar diputar pada titik pangkalnya (dari posisi AB ke AC) maka terbentuk sudut BAC. Besarnya sudut yang terbentuk tergantung seberapa besar memutar sinar Awalnya. b. Ukuran Sudut. Besar suatu sudut adalah besar jarak putar kedua sisinya. Untuk menyatakan besar sudut digunakan derajat. Satu putaran ada 360 *) Sudut siku-siku adalah sudut yang besarnya 90, *) Sudut lurus adalah sudut yang besarnya 180. *) Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0 dan 90 *) Sudut tumpul adalah sudut yang besarnya antara 90 dan 180. Latihan :1. Lukislah sudut 90, sudut 30 dan 60 hanya dengan jangka dan penggaris.

c. Sudut berkomplemen yaitu dua sudut yang jumlahnya 90 Dari contoh tersebut, Jika sudut a dan b saling komplemen maka jika besar sudut a= 30 maka sudut b adalah 60.

d. sudut bersuplemen (berpelurus) C O B A AOB dan BOC diktkn saling bersuplemen (berpelurus) e. Sudut bersisian Sudut-sudut yang bersisian adalah dua sudut yang mempunyai titik sudut yang sama dan sebuah sisi yang berimpit yang terletak diantara dua sisi yang lain. O AOB dan BOC adalah saling bersisian. A C B

9. Bidang Bidang tidak didefinisikan. Bidang dibedakan menjadi dua, yaitu bidang datar dan bidang lengkung. Suatu bidang disajikan dengan huruf kecil u, v, w dan seterusnya atau dengan huruf,,,... Contoh: v w Bidang Datar bidang Lengkung

Beberapa Aksioma Aksioma 1.8 : Melalui tiga titik yang berbeda sekurang-kurangnya dapat dibuat satu bidang datar. Aksioma 1.9 : Jika ada 2 titik yang berbeda dan terletak pada bidang datar maka garis yang melalui dua titik tersebut terletak pada bidang 10. Kedudukan dua garis a. Dua garis berpotongan Definisi : Dua garis dikatakan berpotongan jika dan hanya jika mempunyai tidak lebih dari satu titik persekutuan.

Perhatikan gb berikut. 3 2 P 1 4 l g Perhatikan Kedudukan sudut P1 dan sudut P3 serta sudut P2 dan sudut P4 saling bertolak belakang. Teorema: Dua sudut yang bertolak belakang besarnya sama Bukti: Akan dibuktikan bahwa P1 = P3. Sudut P1 dan P2 saling berpelurus sehingga P1+ P2 = 180 Demikian jg sdt P2 dan P3 saling berpelurus shg P2 + P3 = 180 Akibatnya P1 + P2 = P2 + P3 shg P1 = P3. Jadi terbukti Dengan cara yang sama dapat dibuktikan P2 = P4 Sudut potong adalah sudut terkecil yang dibentuk oleh kedua garis yang berpotongan.

SEGITIGA Definisi: Misalkan diberikan 3 titik A, B, C yang tidak kolinier. Himpunan yang merupakan Union dari himpunan yang memuat A, B dan C saja dan bersama dengan segmen AB, AC, dan BC disebut segitiga.