RPI2-JM Kabupaten Pinrang

dokumen-dokumen yang mirip
PROSES PENYUSUNAN RPI2-JM PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Disampaikan oleh : Ir. FRANSISKUS PANGALINAN, M.Si KASATKER RANDAL PIP PROVINSI NTT

5.1 AREA BERESIKO SANITASI

PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Mekanisme Diskusi. Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG. Pendahuluan 1

Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM MEMORANDUM PROGRAM SANITASI SEBAGAI DASAR DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PUSAT (RPI2JM- CK)

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Kebijakan Keterpaduan Perencanaan Program Cipta Karya

Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Kebijakan Pembangunan dan Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Permukiman Yuke Ratnawulan Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Karya

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN

LESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PINRANG TAHUN

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangkaa Menengah (RPI2-JM) Bidang Kabupaten Kerinci Tahun

Pedoman Pemantauan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Bidang Keciptakaryaan

Tabel 4.2 Kegiatan PHBS dan Promosi Higiene yang sedang berjalan Tahun 2012 Biaya (Rp)

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017

Direktorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR

RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016

U R A I A N Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 12,447,960, JUMLAH PENDAPATAN 12,622,960,000.00

Kebijakan Program Bidang Cipta Karya

2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik

PENJELASAN MEKANISME PENYUSUNAN. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman SEMARANG, 5 JUNI 2014

PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS

DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:

ii Rencana Strategis

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN

Tabel 5.1 Visi, Misi dan Kebijakan Strategis Sanitasi Kabupaten Pesisir Selatan Visi Misi Kebijakan Strategis

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017

ARAH PEMBANGUNAN SEKTOR SANITASI Disampaikan oleh : Ir. M. Maliki Moersid, MCP Direktur Pengembangan PLP

Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan

P A P A R A N KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BARITO TIMUR FORUM GABUNGAN SKPD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN pada

2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Geografis

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

BAB 6 MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

(RencanaProgram InvestasiJangkaMenengah) Bidang CiptaKarya

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG KAWASAN PERMUKIMAN

Kata Pengantar. Akhir kata kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun laporan interim ini disampaikan terima kasih.

DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN / KOTA... YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) INFRASTRUKTUR PUBLIK TAHUN ANGGARAN 2017

Bab 2 Profil Sanitasi Saat Ini

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERA CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Sosialisasi Kegiatan Penyusunan Rencana Pembangunan dan

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

( R P I J M ) PROVINSI JAMBI BIDANG PU/CIPTA KARYA

Aspek-aspek minimal yang harus tercantum dalam Perda Kumuh

KEBIJAKAN NASIONAL PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Peningkatan Kualitas terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh; Mengingat : 1. Undang-Undang N

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

KONSEP PENANGANAN SANITASI DI KAWASAN KUMUH PERKOTAAN

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

Bab IV Program Pengembangan Sanitasi Saat Ini dan Yang Direncanakan

PELAKSANAAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA PERMUKIMAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

MODUL PEMAHAMAN DASAR STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.

U R A I A N BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 23,228,645, BELANJA LANGSUNG 230,481,988,000.00

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN LOMBOK, 7-8 OKTOBER 2014

- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

MEWUJUDKAN PERKOTAAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Sumber Daya Air

Disampaikan pada Sosialisasi RP2KP/SPPIP Semarang, 5 Juni 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO

C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah Tahun 2015

1. Sumber Daya Air D. BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

MODEL PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS TERHADAP PERUMAHAN KUMUH DAN PERMUKIMAN KUMUH TAHUN 2016

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 17 TAHUN 2016

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

LAMPIRAN 1: KETERANGAN PELAKSANAAN DESK Masing masing kabupaten/ kota akan diberikan waktu menit untuk menyampaikan hasil penyusunan RP2KP.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

Kebijakan Pembangunan dan Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Permukiman Bernadi Haryawan, ST, MT

PEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.

PROFIL DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KOTA PEKANBARU TA.2017 BIDANG SEKRETARIAT

kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU)

PANDUAN PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) DAN RENCANA PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS (RPKPP)

Transkripsi:

RPI2-JM 2015-2019 BAB IX KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS Dengan adanya Keterpaduan program yang berdasarkan entitas di maksudkan untuk mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Arahan kebijakan tersebut tidak terlepas dari peran kawasan strategis yang telah ditetapkan dalam RTRW Tahun 2012-2032. Adapun Kawasan strategis wilayah merupakan wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana detail tata ruang (RDTR) kawasan strategis kabupaten. Sebagai upaya untuk menyusun keterpaduan seluruh program pembangunan bidang Cipta Karya, maka Pemerintah mengelompokkan usulan program-program pembangunan bidang Cipta Karya-nya sesuai dengan desain program keterpaduan. Desain program keterpaduan pembangunan bidang Cipta Karya dikelompokkan berdasarkan 4 (empat) skala entitas yaitu entitas regional, entitas kabupaten/kota, entitas kawasan, dan entitas lingkungan/komunitas. Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai pertimbangan aspek strategis kabupaten. Kawasan strategis yang ada ditetapkan di kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis nasional IX - 1

dan provinsi. Penetapan kawasan strategis kabupaten di dasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan. Secara rinci penetapan kawasan strategis di diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 9.1 Kawasan Strategis NO NAMA KSK PRIORITAS LOKASI KSK 1 Kawasan Fungsi sebagai pusat pemerintahan, Pusat Pelayanan Kesehatan, Pusat Pelayanan Pendidikan, dan pusat perdagangan dan jasa 2 Kawasan Wiring Tasi Sebagian Kecamatan Watang Sawitto, sebagian Kecamatan Paleteang dan sebagian Kecamatan Tiroang Integrasi Kawasan Minapolitan Wiring Tasi, Pelabuhan, Wisata Alam, Wisata Budaya, Wisata Buatan dan Industri serta Kawasan Pertahanan Pos Angkatan Laut. 3 Kawasan WALIMA (Watang Pulu, Alitta, Makkawaru) Integrasi Kawasan Agropolitan Watang Pulu Alitta Makkawaru, Kawasan Industri Mattiro Bulu dan Pusat Pelayanan Kawasan Sumber: RTRW Kab. 2012-2032 Desa Lero, Desa Ujung Labuang, Desa Wiring Tasi, Desa Tasi Walie Kecamatan Suppa Desa Watang Pulu Kecamatan Suppa, Desa Alitta dan Desa Makkawaru Kecamatan Mattiro Bulu serta 9.1 ENTITAS REGIONAL Entitas regional didefinisikan sebagai suatu wilayah lintas batas administratif yang memiliki kesamaan fungsi, antara lain fungsi ekonomi,sosial, dan lingkungan, yang mendorong terjadinya kerjasama antar daerah. Pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain dalam rangka pengembangan kota metropolitan, KAPET, KEK, dan lain-lain. yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah: a. Masterplan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional b. Feasibility StudyInfrastruktur Bidang Cipta Karya Kawasan Regional Untuk program pembangunan fisik,yang termasuk pada pengembangan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas regional antara lain adalah: a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Regional, sektor Pengembangan Air Minum; IX - 2

b. Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Regional, sektor Pengembangan PLP. Regional Berikut ini adalah Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam tabel Entitas Tabel 9.2 Entitas Regional Entitas Perdesaan Regional: Regional SPAM Regional Infrastruktur Air Limbah Terpusat Regional TPA Regional Sumber: Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum 9.2 ENTITAS KABUPATEN PINRANG Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya entitas kabupaten/kota merupakan infrastruktur yang memiliki tingkat pelayanan skala kabupaten/kota, sebagai berikut: a. Program software/non fisik antara lain berupa: i. Rencana Induk Sistem Pengembangan Air Minum (RISPAM) sektor Pengembangan Air Minum; ii. Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), sektor Pengembangan Permukiman; iii. Perda Bangunan Gedung dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis /Kota (RTBL KSK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; iv. Strategi Sanitasi Kota (SSK), program dari Direktorat Pengembangan PLP Ditjen Cipta Karya, b. Program pembangunan fisik antara lain berupa: i. Penyehatan PDAM, sektor Pengembangan Air Minum; ii. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM)/Kota, sektor Pengembangan Air Minum; iii. Infrastruktur Air Limbah Terpusat, sektor Pengembangan PLP; IX - 3

iv. Infrastruktur Drainase, sektor Pengembangan PLP; v. Infrastruktur TPA Sampah, sektor Pengembangan PLP. Tabel 9.3 Entitas /Kota Entitas Perdesaan /Kota Kota: RISPAM Kota Pembinaan PDAM SPAM Kota Air Limbah Terpusat Drainase TPA Sampah SPPIP Kota Perda Bangunan Gedung RISPK Pembinaan dan Pengembangan : RISPAM SPAM SPPIP SSK SSK Kota Sumber: Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Tabel 9.4 Entitas Regional NO ENTITAS PROGRAM LOKASI DETAIL KAWASAN STRATEGIS 1 2 3 4 5 KABUPATEN/KOTA 1 Penyelenggaran SPAM Terfasilitasi (penyehatan PDAM) 2 Pembangunan Infrastruktur Drainase (Pembangunan Drainase Primer) 3 Peningkatan Kinerja TPA 4 Sistem Proteksi Penanggulangan Kebakaran Sumber: Usulan Kegiatan Keciptakaryaan T.A 2015-2019 9.3 ENTITAS KAWASAN Seperti telah disampaikan pada bab sebelumnya bahwa pada RTRW /Kota telah ditetapkan Kawasan Strategis /Kota (KSK) yang pembangunannya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota terhadap ekonomi, sosial, budaya, dan/atau IX - 4

lingkungan. Terkait dengan hal tersebut, pembangunan infrastruktur entitas kawasan yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya akan diprioritaskan pada Kawasan Strategis /Kota. yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah: a. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; b. Desain Kawasan. Sedangkan untuk program pembangunan fisik, yang termasuk dalam entitas kawasan antara lain adalah sebagai berikut: a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) MBR di Rusuna, Kawasan Kumuh dan Kawasan Nelayan, sektor Pengembangan Air Minum; b. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan KAPET/MP3EI/KEK, sektor Pengembangan Air Minum; c. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) IKK, sektor Pengembangan Air Minum; d. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Pelabuhan Perikanan, sektor Pengembangan Air Minum; e. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) di Kawasan Perbatasan, sektor Pengembangan Air Minum; f. Rusunawa, sektor Pengembangan Permukiman; g. Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh sektor Pengembangan Permukiman; h. PSD Kawasan Rawan Bencana, Kawasan Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, dan Kawasan Perdesaan Potensial (Agro/Minapolitan dan KTM), sektor Pengembangan Permukiman; i. Infrastruktur Air Limbah Komunal, sektor Pengembangan PLP; j. Infrastruktur TPST/3R, sektor Pengembangan PLP; k. Revitalisasi Kawasan, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; l. Pengembangan RTH, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; m. PSD Permukiman Tradisional/Bersejarah, sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan. Berikut ini adalah tabel Entitas Skala Kawasan : IX - 5

Tabel 9.5 Entitas Kawasan Entitas Perdesaan Kawasan : Kawasan Perdesaan: SPAM di Rusunawa SPAM di Kawasan Nelayan SPAM di Kawasan Kumuh SPAM di Kawasan IKK SPAM di Pelabuhan Perikanan Kawasan SPAM di Kawasan Pelabuhan Perikanan Kawasan Perdesaan Infrastruktur Rawan Bencana Air Limbah Setempat/Komunal Kawasan Perdesaan Infrastruktur di Kawasan Rusunawa Perbatasan RPKPP RISE/PISEW Kawasan Infrastruktur permukiman kumuh Agropolitan/Minapolitan Infrastruktur di Rusunawa PNPM Plus Infrastruktur Rawan Bencana Kawasan RTBL RTH PSD Permukiman tradisional/bersejarah Bangunan dan Lingkungan Strategis Sumber: Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum IX - 6

Tabel 9.6 Entitas Kawasan di NO ENTITAS PROGRAM LOKASI DETAIL KAWASAN STRATEGIS 1 2 3 4 5 KAWASAN 1 Kawasan SPAM DI IBU KOTA KECAMATAN (IKK) Kec Tiroang 2 Kawasan Penataan/Peningkatan Infrastruktur Permukiman Kawasan Kumuh Kec Paleteang dan Kec Watang Sawitto 3 Kawasan Sarana dan Prasarana Revitalisasi Kawasan Kec Watang Sawitto Pendampingan Penyusunan RTBL. 4 Kawasan Kec. Watang Sawitto Kab. Kec Watang Sawitto 5 Kawasan Sarana dan Prasarana Penataan Ruang Terbuka Hijau ( RTH ) Kec Watang Sawitto Sarana dan Prasarana Penataan 6 Kawasan Lingkungan Permukiman Tradisional/ Kec Watang Sawitto Bersejarah Soraja Infrstruktur Air Limbah dengan Sistem Setempat (SISTEM KOMUNAL) 7 Kawasan Pembangunan dan Peningkatan Kec Watang Sawitto Infrastruktur Air Limbah dan Sistem Komunal Sumber: Usulan Kegiatan Keciptakaryaan T.A 2015-2019 9.4 ENTITAS LINGKUNGAN/KOMUNITAS Pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada entitas lingkungan diutamakan diselenggarakan pada pembangunan berbasis komunitas, dan lokasi pembangunan diutamakan pada KSK. kegiatan dapat berupa penyusunan Rencana Kerja Masyarakat/Community Action Plan, sedangkan pada program fisik dapat berupa: a. Sistem Pengembangan Air Minum (SPAM) Desa Rawan, sektor Pengembangan Air Minum; b. Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Masyarakat (PAMSIMAS), sektor Pengembangan Air Minum; c. Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan (PPIP), sektor Pengembangan Permukiman; d. SANIMAS, sektor Pengembangan PLP; e. Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas/Neighbourhood Development (PLP-BK/ND), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; IX - 7

f. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (P2KP), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan; g. Perbaikan Kampung/Program Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK), sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan. Beberapa Kegiatan yang termasuk dalam Entitas Lingkungan Tabel 9.7 Entitas Lingkungan Entitas Perdesaan Lingkungan/Komunitas : Lingkungan/ Komunitas PLP-BK/ND PNPM-MP (P2KP) SANIMAS 3R PPIP Lingkungan/Komunitas Perdesaan: PLP-BK/ND PAMSIMAS RIS PNPM Sumber: Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Tabel 9.8 Entitas Lingkungan NO ENTITAS PROGRAM LOKASI DETAIL KAWASAN STRATEGIS 1 2 3 4 5 LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1 Lacina Kec. Cempa 2 Desa Lero Kec. Suppa 3 Desa Sipatuo kamp. Cege Kec. Patampanua 4 Lingkungan/ Komunitas Desa Teppo Lingk. Masolo Kec. Patampanua 5 Desa Letta Solang Kec. Lembang 6 Desa Massewae Lammorro Kec. Duampanua 7 Kamp. Randanan Dsn Sangrua Kec. Lembang IX - 8

8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Desa Dsn Pasaparang Desa Basseang Kec. Lembang Lingk. Sumpang Saddang Kec. Lanrisang Desa Makkawaru Dolangan Kec. Mattiro Bulu Desa Malimpung Kec. Patampanua Kel. Tatae Lingk. Sidomulyo Kec. Duampanua Desa Buttu Sawe Kec. Duampanua, Desa Wae Tuwoe Kec. Lanrisang Desa Ujung Lero, Desa Maritengngae Kec. Suppa Desa Tiroang Kec. Tiroang. Desa Padakkalawa kec. Mattiro Bulu. 18 Dusun Salu/Ato putti suppirang Kec. Lembang, Dusun Palimbongan Kondo Kec. Lembang. 19 Kamp. Bonne Desa Sipatuo Kec. Patampanua 20 Kamp. Baru Ds. Tadang Palie Kec. Cempa dan Dsn Gusung pantai Dewata Kec. Cempa. 21 Desa Langnga, Kec. Mattiro Sompe dan Desa Palammenag, Kec. Mattiro Sompe, Kab. 22 Infrastruktur Tempat Pengolahan Sampah terpadu 3R di Kec Watang Sawitto 23 Keswadayaan Masyarakat (P2KP) Kec Watang Sawitto 24 SANIMAS Kec Watang Sawitto Sumber: Usulan Kegiatan Keciptakaryaan T.A 2015-2019 IX - 9