kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA
|
|
- Bambang Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 1
2 2 PROGRAM KERJA
3 PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 3
4 Kata Pengantar Keterpaduan antar unit kerja hanya dapat diwujudkan melalui kerjasama yang harmonis serta kebersamaan dan dukungan semua unit kerja. Oleh karena itu rasa kebersamaan harus senantiasa dipertahankan. Program Kerja Direktorat Bina Program, pada hakekatnya merupakan agenda kerja tahunan dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsi Direktorat sebagaimana yang tercantum dalam Permen. Pekerjaan Umum Nomor: 286/PRT/M/2005. Program kerja direktorat ini merupakan salah satu buku pegangan bagi organisasi yang saya pimpin dalam rangka mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK), sebagai bagian dari tugas dan fungsi pemerintahan bidang PU dan permukiman, untuk mewujudkan permukiman yang layak huni, terintegrasi dalam kawasan perkotaan dan perdesaan secara serasi, seimbang, dan berkelanjutan, dengan pelayanan sarana dan prasarana yang handal dalam pengembangan permukiman, sistem penyediaan air minum, penyehatan lingkungan permukiman, penataan bangunan dan lingkungan yang memadai bagi semua. Dalam pelaksanaan pembangunan bidang cipta karya tersebut perlu dilakukan dengan didorong kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan perdesaan untuk memperkuat struktur ruang dalam RTRWN pengembangan wilayah. Bertitik tolak pada fungsi sesuai tugas pembinaan program bidang cipta karya dalam situasi dan kondisi saat ini ( asas desentralisasi) serta lingkungan strategis dalam upaya pencapaian target RPIJM Nasional dan visi Indonesia tahun 2030, Direktorat Bina Program pada tahun akan dihadapkan pada berbagai tantangan strategis terkait dengan (1) Perencanaan kebijakan dan pengendalian program nasional bidang Cipta Karya agar dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional, (2) Mengelola perubahan secara cepat, dengan bekerja keras, dan bertindak tepat untuk kepentingan negara. Beberapa tugas yang perlu diantisipasi dan dikelola secara profesional diantaranya adalah: 4 PROGRAM KERJA
5 Penjabaran & review pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) bidang Cipta Karya. Penjabaran & review pelaksanaan rencana dan strategi (RENSTRA) Kementerian PU dan penyiapan Rencana Kerja (RENJA) tahunan. Penyiapan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Penyiapan Kebijakan, Program & Anggaran serta Evaluasi Kinerja Pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi melalui kemitraan. Peningkatan kapasitas daerah dalam penyiapan rencana & program investasi pembangunan jangka menengah Kabupaten/ Kota dalam rangka pengendalian kebijakan & strategi nasional pembangunan bidang cipta karya. Pengembangan sistem informasi nasional pembangunan bid. CK. Penyiapan Norma Standar Prosedur Manual, bantuan teknis (bantek), serta pembinaan teknis (bintek) perencanaan dan pemrograman serta penataan kawasan permukiman kepada daerah; Ikut mendorong upaya pemberdayaan masyarakat melalui public campaign maupun sosialisasi Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan bidang cipta karya dalam era desentralisasi dan perkuatan otonomi daerah. Mengingat besarnya tantangan dan tugas tersebut maka program kerja ini disusun dengan memperhatikan aspek keterpaduan antar unit kerja dalam penyelesaian tugas pokok dan fungsi. Keterpaduan antar unit kerja hanya dapat diwujudkan melalui kerjasama yang harmonis serta kebersamaan dan dukungan semua unit kerja. Oleh karena itu rasa kebersamaan harus senantiasa dipertahankan. Melalui kerjasama yang baik diharapkan pelaksanaan program kerja tahun dapat ikut memberikan manfaat bagi terwujudnya pengelolaan pembangunan bidang cipta karya yang lebih responsif, adil terhadap perubahan dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan rendah (miskin). Dalam program kerja ini kami paparkan juga rencana kegiatan yang merupakan penjabaran atas tugas dan fungsi yang ada dan kebijakan pimpinan disesuaikan dengan kebutuhan yang berkembang. Kami akan mempertimbangkan dengan baik semua masukan, dan saran perbaikan untuk penyempurnaan selanjutnya. Besar harapan kami agar program kerja ini dapat menjadi acuan kerja dalam meningkatkan kerjasama dan produktivitas kerja seluruh staf di lingkungan Direktorat Bina Program. Jakarta, Januari Direktur Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya Antonius Budiono PROGRAM KERJA 5
6 6 PROGRAM KERJA
7 Daftar Isi PROGRAM KERJA 7
8 KATA PENGANTAR 4 DAFTAR ISI 6 DAFTAR TABEL & GAMBAR 8 BAB 1 PENDAHULUAN 10 BAB 2 ORGANISASI A. Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Jenderal Cipta Karya 15 B. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Cipta Karya 15 C. Tugas dan Fungsi Direktorat Bina Program a. Subdirektorat Kebijakan dan Strategi 16 b. Subdirektorat Program dan Anggaran 17 c. Subdirektorat Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi 17 d. Subdirektorat Data dan Informasi 17 e. Subdirektorat Evaluasi Kinerja 18 f. Subbagian Tata Usaha 18 g. Hubungan Kerja Antar Subdirektorat 18 D. Tugas Khusus Direktorat Bina Program 20 E. Produk output & outcome yang diharapkan 20 a Sasaran Kinerja 20 b. Output Direktorat Bina Program Cipta Karya 34 c. Outcome 35 F. Struktur Organisasi dan SDM Direktorat Bina Program 36 BAB 3 TANTANGAN DAN PRIORITAS KEGIATAN A. Tantangan pelaksanaan kegiatan strategis 39 B. Tantangan Dalam pelaksanaan kegiatan rutin 40 C. Prioritas Kegiatan 40 BAB 4 RENCANA KERJA A. Program Kerja Jangka Menengah 43 a. Subdirektorat Kebijakan dan Strategi 43 b. Subdirektorat Program dan Anggaran 45 c. Subdirektorat Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi 47 d. Subdirektorat Data dan Informasi 49 e. Subdirektorat Evaluasi Kinerja 51 f. Subbagian Tata Usaha 53 B. Program Kerja 55 a. Subdirektorat Kebijakan dan Strategi 55 b. Subdirektorat Program dan Anggaran 57 c. Subdirektorat Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi 59 d. Subdirektorat Data dan Informasi 61 e. Subdirektorat Evaluasi Kinerja 63 f. Subbagian Tata Usaha 64 8 PROGRAM KERJA
9 BAB 5 SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN A. Satuan Kerja Direktorat Bina Program Cipta Karya 67 B. Satuan Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian 68 C. Satuan Kerja Pembinaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) 72 D. Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan (P3SDP) 90 BAB 6 PENUTUP 94 LAMPIRAN 1) Diagram proses penyusunan rencana kerja dan anggaran kementrian negara/lembaga 2) Kegiatan Bantuan Luar Negeri: Urban Sector Development Reform Project 3) Organisasi Direktorat Bina Program DAFTAR TABEL & GAMBAR DAFTAR TABEL Tabel II.1 (Sasaran Kinerja Program Ditjen. Cipta Karya Tahun ) 22 Tabel II.2. (Penetapan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Bina Program 31 Tabel IV.1 (Program Kerja Subdit Kebijakan & Strategi ) 44 Tabel IV.2 (Program Kerja Subdit Program & Anggaran ) 46 Tabel IV.3 (Program Kerja Subdit Kerjasama Luar Negeri & Pola Investasi ) 48 Tabel IV.4 (Program Kerja Subdit Data & Informasi ) 50 Tabel IV.5 (Program Kerja Subdit Evaluasi Kinerja ) 52 Tabel IV.6 (Program Kerja Subag Tata Usaha ) 54 Tabel IV.7 (Program Kerja Subdit Kebijakan & Strategi Tahun ) 56 Tabel IV.8 (Program Kerja Subdit Program & Anggaran Tahun ) 58 Tabel IV.9 (Program Kerja Subdit Kerjasama Luar Negeri & Pola Investasi ) 60 Tabel IV.10 (Program Kerja Subdit Data & Informasi Tahun ) 62 Tabel IV.11 (Program Kerja Subdit Evaluasi Kinerja Tahun ) 63 Tabel IV.12 (Program Kerja Subag Tata Usaha Tahun ) 65 Tabel IV.15 (Program Kerja Satuan Kerja Pembinaan Teknis Rehabilitasi/ Rekonstruksi Bencana Gempa Bumi Di Yogyakarta & Jawa Tengah Tahun ) 86 Tabel V.1 (Program Kerja Satuan Kerja PPK Perencanaan dan Pengendalian Tahun ) Tabel V.2 (Program Kerja Satuan Kerja SNVT/Sementara Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Tahun ) DAFTAR GAMBAR Gambar II.1 (Hubungan Kerja Antar Sub Direktorat) 13 Gambar II.2 (Struktur Organisasi Direktorat Bina Program) 26 PROGRAM KERJA 9
10 10 PROGRAM KERJA
11 Pendahuluan PROGRAM KERJA 11
12 Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk memberikan pedoman pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kewenangan dan kompetensi masing-masing subdirektorat di lingkungan Direktorat Bina Program. Pembangunan bidang Cipta Karya merupakan upaya pemerintah untuk dapat mendorong peningkatan pelayanan permukiman yang layak huni, sebagai tempat aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat untuk mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang berkualitas, terintegrasi dalam kawasan perkotaan dan perdesaan secara serasi dan seimbang serta berkelanjutan dengan sarana dan prasarana dasar seperti air minum dan perumahan yang sehat, sarana dan prasarana lingkungan seperti sanitasi, pengelolaan persampahan, serta drainase yang dapat mencegah terjadinya genangan air yang berlebihan di permukiman, penataan bangunan yang aman, serta lingkungan dan kawasan perkotaan dan perdesaan yang serasi sehingga dapat mendukung sistem ekonomi, sosial budaya dan sistem ekologi lingkungan. Pembangunan bidang Cipta Karya dewasa ini, disadari sepenuhnya masih belum dapat memuaskan semua pihak, karena kita masih banyak menghadapi berbagai permasalahan yang cukup pelik terkait jumlah penduduk yang demikian besar mencapai 220 juta jiwa tersebar di berbagai pulau termasuk daerah daerah terpencil, dengan kehidupan masyarakat yang masih belum sejahtera dengan income/capita yang relatif rendah, bila dibandingkan dengan kondisi negara negara tetangga yang terdekat yang relatif sudah maju. Kemampuan pemerintah sangat terbatas (hanya sekitar 15% dari seluruh investasi yang diperlukan untuk membiayai kebutuhan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang diinginkan) sehingga pemerintah hanya dapat membiayai sebagian pembangunan prasarana dan sarana yang diperlukan. Masyarakat dan dunia usaha mau tidak mau harus membiayai sebagian besar kebutuhannya sendiri. Berbagai tantangan bidang Cipta Karya antara lain kebutuhan akan prasarana dan sarana (seperti Air minum, sanitasi, prasarana permukiman dan sebagainya) yang terus meningkat sebagai akibat keterbatasan pemerintah, pertambahan jumlah penduduk; ditambah lagi kekurangan backlog dari tahun- tahun sebelumnya; serta adanya kebutuhan untuk memenuhi komitmen pemerintah kepada masyarakat internasional dalam pencapaian MDGs 2015 y.a.d. Oleh karena itu untuk dapat mencapai kebutuhan tersebut diperlukan upaya bersama melalui pelibatan peran swasta dan masyarakat dalam pembiayaan pembangunan. Adanya perubahan organisasi dan lingkungan strategis perlu dilihat secara positif sebagai peluang untuk menghadapi tantangan (mencari solusi). Perubahan organisasi departemen dan direktorat jenderal perlu disikapi secara bijak sebagai peluang untuk mewujudkan pola kerja yang lebih efektif dan efisien menghadapi tantangan kedepan. Fungsi dan peran Direktorat Bina Program sangat penting dalam mendorong terjadinya perubahan paradigma pembangunan, pengelolaan konflik sosial, dengan perubahan kebijakan yang lebih pro poor dan mendorong terwujudnya pengembangan ekonomi lokal (elok), pembinaan perencanaan kebijakan dan strategi pembangunan, tata cara pemrograman dan anggaran yang lebih transparan, penataan data dan sistem informasi pembangunan Cipta Karya yang lebih responsif terhadap kebutuhan publik. Tujuan penyusunan buku ini adalah untuk memberikan pedoman pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kewenangan dan kompetensi masing-masing subdirektorat 12 PROGRAM KERJA
13 di lingkungan Direktorat Bina Program. Sehingga dengan demikian dapat menghindari sejauh mungkin terjadinya tumpang tindih penanganan atau kegiatan antar seksi maupun antar subdit. Secara Garis besar Buku Program Kerja Direktorat Bina Program terdiri dari 5 Bab yang garis besar isinya adalah sebagai berikut : Bab I (Pendahuluan), berisi latar belakang penyusunan buku, tujuan dan sasaran buku program kerja. Bab II (Pengorganisasian Direktorat Bina Program), berisi uraian tugas pokok dan fungsi subdit, uraian produk / output dan outcome yang ingin dicapai dalam tahun ; Bab III (Tantangan dan Prioritas kegiatan ), berisi uraian tantangan kegiatan yang dihadapi tahun ; Bab IV (Rencana Program Kerja Direktorat Bina Program), berisi rincian kegiatan 5 tahun dan Tahunan; Bab V (Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Bina Program tahun ) Bab VI (Penutup). Buku program kerja ini berisi arah dan keseluruhan kegiatan Direktorat Bina Program selama satu tahun (tahun anggaran ) dan rencana jangka menengah, serta rincian kegiatan yang akan dilakukan lengkap dengan jadwal pelaksanaannya, berbasis pada upaya peningkatan kinerja pada tahun sebelumnya dan percepatan pelaksanaan. PROGRAM KERJA 13
14 14 PROGRAM KERJA
15 Organisasi Direktorat Bina Program PROGRAM KERJA 15
16 Permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan. Direktorat Bina Program merupakan unit kerja eselon 2 dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Direktorat Bina Program mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan penyusunan rencana, program, anggaran, serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan dan program di bidang Cipta Karya. Direktorat Bina Program mengolah berbagai Program yang digariskan untuk mendukung kebijakan pembangunan bidang keciptakaryaan TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Bina Program adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Departemen Pekerjaan Umum yang dipimpin oleh Direktur Bina Program yang strukturnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Cipta Karya. Direktorat Bina Program mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan, menyusun rencana, program dan anggaran termasuk sumber pembiayaan, pengelolaan data, dokumentasi, publikasi, serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan dan program (Pasal 560). Dalam melaksanakan tugas tersebut Direktorat Bina Program menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan, baik diperkotaan maupun di pedesaan 2. Penyusunan program dan anggaran penyediaan prasarana dan sarana 3. Pengembangan kerjsasama dan penyiapan administrasi pinjaman/hibah luar negeri serta pengembangan program investasi 4. Evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan program 5. Pengelolaan data, informasi dan komunikasi publik, dan 6. Pelaksanaan tata usaha Direktorat. Adapun subdit dibawah Direktorat Bina Program adalah sebagai berikut : 1. SUBDIT KEBIJAKAN DAN STRATEGI Melakukan penyiapan rumusan kebijakan dan strategi pembangunan dan penyediaan. prasarana dan sarana bidang Cipta Karya 2. SUBDIT KERJASAMA LUAR NEGERI Melakukan pengembangan kejasama dan pola investasi luar negeri di bidang cipta karya. 3. SUBDIT PROGRAM DAN ANGGARAN Melakukan penyusunan program dan anggaran bidang cipta karya. 4. SUBDIT EVALUASI DAN KINERJA Melakukan evaluasi kinerja dan analisis pelaksanaan program pembangunan bidang Cipta Karya. 5. SUBDIT DATA DAN INFORMASI Melakukan pengumpulan dan pengelolaan data dan informasi, serta evaluasi dan pelaporan kemajuan pelaksanaan pembangunan bidang cipta karya. 6. SUBBAG TATA USAHA Melakukan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan rumah tangga, tata persuratan, dan kearsipan serta koordinasi administrasi teknik direktorat. 16 PROGRAM KERJA
17 2.2. STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Direktorat Bina Program terdiri atas 5 (lima) Sub Direktorat, 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha dan Kelompok Jabatan Fungsional (sesuai dengan Pasal 562), Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum. Selain itu didukung oleh 3 (tiga) Satuan Kerja, sebagaimana terlihat pada bagan berikut ini: HUBUNGAN KERJA ANTAR SUB DIREKTORAT DIREKTORAT BINA PROGRAM SATKER - Randal PIP Pusat & Prop - P3SD Perkotaan - P3SD Perdesaan SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB DIREKTORAT KEBIJAKAN DAN STRATEGI SUB DIREKTORAT PROGRAM DAN ANGGARAN SUB DIREKTORAT KERJASAMA LUAR NEGERI SUB DIREKTORAT DATA DAN INFORMASI SUB DIREKTORAT EVALUASI KINERJA SEKSI RENCANA DAN KEBIJAKAN SEKSI PROGRAM AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SEKSI MULTILATERAL SEKSI PENGELOLAAN DATA DAN DOKUMENTASI SEKSI AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SEKSI RENCANA JANGKA MENENGAH SEKSI PROGRAM TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN SEKSI BILATERAL SEKSI PENGELOLAAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK SEKSI TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN PROGRAM KERJA 17
18 SUB DIREKTORAT KEBIJAKAN DAN STRATEGI Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum (pasal 563), Sub Direktorat Kebijakan dan Strategi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan dan strategi pembangunan jangka panjang dan menengah. Dalam melaksanakan tugas, Sub Direktorat Kebijakan dan Strategi menyelenggarakan fungsi sebagai berikut (Pasal 564): a. Analisis dan evaluasi kebijakan dan rencana pengembangan prasarana dan sarana permukiman. b. Penyusunan kebijakan dan strategi pengembangan prasarana dan sarana permukiman c. Penyusunan rencana jangka panjang dan menengah. d. Penyusunan pedoman dan manual rencana pengembangan investasi jangka menengah. Sub Direktorat Kebijakan & Strategi dalam melaksanakan fungsinya dan tugasnya terdiri atas dua seksi yaitu sebagai berikut: a. Seksi Rencana dan Kebijakan Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis dan evaluasi kebijakan dan rencana pengembangan, serta penyusunan rencana jangka panjang pengembangan prasarana dan sarana permukiman b. Seksi Rencana Jangka Menengah Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana jangka menengah, serta penyusunan pedoman dan manual rencana pengembangan Investasi Jangka Menengah prasarana dan sarana permukiman SUB DIREKTORAT PROGRAM DAN ANGGARAN Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum pasal 567, Sub Direktorat Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan anggaran. Dalam melaksanakan tugas Pasal 567, Sub Direktorat Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi (pasal 568) sebagai berikut: a. Pengumpulan dan pengolahan data rencana dan program tahunan. b. Analisis dan evaluasi pemrograman, penganggaran serta data dan rencana tahunan. c. Penyusunan pedoman penyiapan program dan anggaran tahunan, dan d. Penyusunan program dan anggaran tahunan bidang air minum, air limbah, drainase, persampahan, penataan bangunan dan lingkungan, serta pengembangan permukiman. Sub Direktorat Program dan Anggaran dalam melaksanakan fungsinya dan tugasnya (Pasal 570) terdiri atas dua seksi (pasal 569) yaitu sebagai berikut: a. Seksi Program Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data rencana, analisis dan evaluasi data dan rencana tahunan, penyusunan pedoman rencana program dan anggaran tahunan, serta penyusunan program dan anggaran bidang air minum, air limbah, persampahan dan drainase. b. Seksi Program Tata Bangunan dan Lingkungan Permukiman Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data rencana, analisis, evaluasi data dan rencana tahunan dan anggaran, penyusunan pedoman rencana program dan anggaran tahunan, penyusunan program bidang penataan bangunan dan lingkungan, serta pengembangan permukiman SUB DIREKTORAT KERJASAMA LUAR NEGERI Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum (pasal 571), Sub Direktorat Kerjasama Luar Negeri mempunyai tugas melaksanakan pengembangan kerjasama dan penyiapan administrasi pinjaman/hibah luar negeri, serta pengembangan program investasi. Dalam melaksanakan tugas, Sub Direktorat Kerjasama Luar Negeri menyelenggarakan fungsinya (Pasal 572) sebagai berikut: a. Identifikasi sumber pendanaan luar negeri untuk pembiayaan pembangunan b. Pengembangan kerjasama luar negeri untu pembiayaan pembangunan. c. Penyiapan administrasi pinjaman/hibah luar negeri. d. Identifikasi sumber dana investasi lainnya dalam pembiayaan pembangunan, dan e. Penyusunan rencana dan program investasi. 18 PROGRAM KERJA
19 Sub Direktorat Kerjasama Luar Negeri dalam melaksanakan fungsinya dan tugasnya (pasal 574) dibagi kepada dua seksi (pasal 573) yaitu: a. Seksi Multilateral Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi sumber pendanaan luar negeri, pengembangan kerjasama luar negeri, serta penyiapan administrasi pinjaman/ hibah luar negeri dengan sumber pendanaan dari lembaga multilateral. b. Seksi Bilateral Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi sumber pendanaan, pengembangan kerjasama luar negeri, administrasi pinjaman/ hibah luar negeri dengan sumber pendanaan dari lembaga bilateral, serta penyiapan program investasi dari sumber dana lainnya SUB DIREKTORAT DATA DAN INFORMASI Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum pasal 575, Sub Direktorat Data dan Informasi mempunyai tugas melakukan penyusunan, pengembangan, dan pengelolaan data dan informasi, pelaporan kemajuan pembangunan, dokumentasi serta komunikasi publik. Dalam melaksanakan tugas, Sub Direktorat Data dan Informasi menyelenggarakan fungsinya (pasal 576) sebagai berikut: a. Pengembangan dan pengelolaan data dan sistem informasi. b. Penyusunan laporan kemajuan pelaksanaan pembangunan. c. Penyusunan dan pengelolaan dokumen dan informasi publik, dan d. Pengelolaan dan pelayanan komunikasi publik. Sub Direktorat Data dan Informasi dalam melaksanakan fungsinya terdiri atas dua seksi (pasal 577) dengan tugasnya (pasal 578) sebagai berikut: a. Seksi Pengelolaan Data dan Dokumentasi Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan sistem data dan pengelolaan dokumen, serta penyusunan laporan kemajuan pelaksanaan pembangunan. b. Seksi Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan dan pengelolaan informasi serta pelayanan komunikasi SUB DIREKTORAT EVALUASI KINERJA Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum pasal 579, Sub Direktorat Evaluasi dan Kinerja mempunyai tugas melaksanakan evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan. Dalam melaksanakan tugas, Sub Direktorat Evaluasi dan Kinerja menyelenggarakan fungsinya (pasal 580) sebagai berikut: a. Penyiapan pedoman dan kriteria evaluasi. b. Pengumpulan dan pengolahan data kinerja tahunan. c. Monitoring dan evaluasi kinerja serta fungsi dan manfaat program. d. Evaluasi kinerja program pinjaman/hibah luar negeri, dan e. Pelaporan kinerja pelaksanaan program. Sub Direktorat Evaluasi Kinerja dalam melaksanakan fungsinya terdiri atas dua seksi (pasal 581) dan tugasnya (pasal 582) yaitu: a. Seksi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, serta evaluasi kinerja pelaksanaan program pembangunan termasuk evaluasi kinerja pinjaman/hibah luar negeri bidang air minum dan penyehatan lingkungan permukiman. b. Seksi Tata Bangunan dan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengumpulan dan pengolahan data, analisis data, serta evaluasi kinerja pelaksanaan program pembangunan termasuk evaluasi kinerja pinjaman/hibah luar negeri bidang penataan bangunan dan lingkungan serta pengembangan permukiman. PROGRAM KERJA 19
20 SUB BAGIAN TATA USAHA Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum pasal 583, Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, administrasi baranga milik negara, tata persuratan dan kearsipan serta koordinasi administrasi direktorat KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum pasal 680, Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya (pasal 681 ayat 1) dimana masing-masing kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal. Jumlah tenaga fungsional pada kelompok jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerjanya dengan jenis dan jenjang jabatan fungsional yang dibutuhkan disesuaikan dengan peraturan perundangundangan yang berlaku HUBUNGAN KERJA ANTAR SUB DIREKTORAT Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tiap Sub Direktorat pada Direktorat Bina Program memiliki hubungan kerja dan keterkaitan satu dengan yang lain. Oleh karena itu tiap Sub Direktorat memiliki peran yang penting untuk saling mendukung dalam melaksanakan kegiatan di Sub Direktorat lain di lingkungan Direktorat Bina Program. Untuk selanjutnya Hubungan Kerja antar Sub Direktorat dilingkungan Direktorat Bina Program dapat dilihat pada diagram berikut ini: 20 PROGRAM KERJA
21 HUBUNGAN KERJA ANTAR SUB DIREKTORAT Konsolidasi Kebijakan Strategi, dan Kerjasama Investasi Kebijakan dan Strategi Penetapan target dan sasaran kinerja Rencana Jangka Panjang dan Menengah Rencana Program Inventasi Jangka Menengah Kerjasama Investasi Swasta Kerjasama Luar Negeri Subdit Kebijakan dan Strategi Subdit KLN dan Investasi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kerjasama dan Investasi Swasta Siklus Penetapan Kebiijakan dan Strategi Penetapan Kebijakan dan Strategi Analisis lingkungan strategis Analisis Pencapaian Kinerja Tantangan yang dihadapi Peluang yang ada Subdit Evaluasi Kinerja Subdit Data dan Informasi Evaluasi Kinerja Konsolidasi Data dan Informasi Konsolidasi Strategi Pelaksanaan Program dan Anggaran Evaluasi Kinerja Pelaksanaan Potensi Masalah Rencana Kerja Tahunan termasuk perubahannya Pelaporan Informasi Data PelaporanHasil Capaian Subdit Program dan Anggaran Penetapan Program dan Anggaran Penetapan Program dan Anggaran Penetapan Program dan Anggaran Rencana Pencapaian Tahunan Siklus Implementasi Program dan Anggaran Review Pencapaian Tahunan Sumberdaya (Dana, SDM) Direktorat Sektor dan Satker Output: Produk Pengaturan Infrastruktur Terbangun PROGRAM KERJA 21
22 22 PROGRAM KERJA
23 Tantangan dan Prioritas Kegiatan PROGRAM KERJA 23
24 Mewujudkan bentuk model penganggaran sebagai suatu instrumen yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan dan memutuskan hal-hal terkait alokasi dan realokasi penganggaran sesuai dengan Renstra Kementerian PU. internal (lingkungan di dalam Direktorat Bina Program), antara lain: Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Bina Program dipengaruhi oleh berbagai kondisi baik eksternal (lingkungan di luar Direktorat Bina Program) maupun internal (lingkungan di dalam Direktorat Bina Program), antara lain: LINGKUNGAN STRATEGIS Dalam melaksanakan tugasnya, Direktorat Bina Program dipengaruhi oleh berbagai kondisi baik eksternal (lingkungan di luar Direktorat Bina Program) maupun 1. Mempertegas peran Direktorat Jenderal Cipta Karya selaku pembina sektor-sektor Bidang Cipta Karya sesuai dengan azas desentralisasi. 2. Meningkatkan peran pemerintah propinsi dalam pembinaan perencanaan dan pemrograman pembangunan perkotaan dan perdesaan khususnya Bidang Cipta Karya melalui proses pendampingan dalam penyusunan strategi pengembangan kabupaten/kota dan Rencana Pembangunan Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten/Kota. 3. Pengembangan kebijakan dan strategi, menentukan prioritas strategi nasional, dan menghindari tumpang tindih penganggaran melalui pemrograman dan penganggaran yang SMART (systemic, manageable, accountable, realistic, and time bound). 4. Penguasaan teknologi, data dan informasi, peraturan perundangan, Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM) untuk menjawab tantangan pembangunan ke-cipta Karya-an baik secara sektoral maupun lintas sektoral secara mendalam dan menyeluruh (holistik), serta dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat. 5. Membangun network, aliansi strategis, dan meningkatkan hubungan dan kerjasama lintas sektoral, instansi, serta mengkomunikasikan program-program pembangunan Bidang Cipta Karya baik di lingkungan pusat/ daerah. 6. Optimalisasi pelaksanaan kegiatan tahun dan penyiapan dalam rangka pencapaian target Renstra PROGRAM KERJA
25 Rencana Kerja Direktorat Bina Program PROGRAM KERJA 25
26 Mewujudkan bentuk model penganggaran sebagai suatu instrumen yang dapat digunakan dalam mempertimbangkan dan memutuskan hal-hal terkait alokasi dan realokasi penganggaran sesuai dengan Renstra Kementerian PU RENCANA STRATEGIS Rencana strategis Direktorat Bina Program disusun dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat Bina Program. Secara rinci, rencana strategis Direktorat Bina Program dapat dilihat pada Lampiran-I VISI, MISI DIREKTORAT BINA PROGRAM TUJUAN DAN SASARAN Direktorat Bina Program memiliki peran pendukung, maka rumusan visi dan misi Direktorat Bina Program mengacu pada visi Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu : Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan. Adapun misi direktorat jenderal Cipta Karya adalah sebagai berikut : Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan untuk memperkuat pengembangan wilayah. Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya. Melaksanakan pembinaan penataan kawasan perkotaan dan perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan. Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar dan daerah tertinggal, serta air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air. Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman dan penanggulangan darurat akibat bencana alam dan kerusuhan sosial. Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional, serta pengembangan NSPM, dengan menerapkan prinsip good governance. Direktorat Bina Program merupakan unit kerja eselon 2 dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Direktorat Jenderal Cipta Karya pada TA memiliki 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman. Dalam mendukung program Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Bina Program menuangkannya 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan oleh masing-masing eselon 3. Kegiatan tersebut adalah merumuskan kebijakan dan penyusunan rencana, program, anggaran, serta evaluasi kinerja pelaksanaan kebijakan dan program di bidang cipta karya. 26 PROGRAM KERJA
27 Adapun tujuan yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam Periode , yaitu : 1. Meningkatnya kualitas perencanaan, pengembangan, dan pengendalian permukiman demi perwujudan pembangunan yang berkelanjutan (termasuk adaptasi dan mitigasi perubahan iklim). 2. Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan pelayanan (infrastruktur) bidang permukiman (cipta karya) untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 3. Meningkatkan pembangunan kawasan strategis, wilayah tertinggal dan penanganan kawasan rawan bencana untuk mengurangi kesenjangan antar wilayah. Sasaran strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya yang akan dicapai berdasarkan tujuan tersebut di atas adalah: 1. Terpenuhinya pelayanan manajemen bidang permukiman. 2. Tersedianya Prasarana dan sarana air minum, air limbah, persampahan dan drainase pada lokasi pasca bencana/ konflik sosial. 3. Terlaksananya pengembangan NSPK bidang pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan termasuk Sumber Daya Manusia dalam pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 5. Terlaksananya pembinaan dan pendampingan dalam rangka pembiayaan. 6. Tersusunnya NSPK bidang pengembangan permukiman. 7. Tersusunnya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIK) di daerah. 8. Tersusunnya Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman (RPKP) di perkotaan dan perdesaan. 9. Terlaksananya pendampingan penyusunan rencana tindak penanganan kawasan kumuh di perkotaan. 10. Terlaksananya pembinaan kelembagaan (organisasi dan SDM) serta peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman. 11. Tersusunnya NSPK bidang penataan bangunan dan lingkungan. 12. Terlaksananya pendampingan penyusunan NSPK bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan oleh Pemda. 13. Terlaksananya pembinaan kelembagaan penataan bangunan dan lingkungan (sosialisasi dan diklat). 14. Tersusunnya NSPK dalam pengembangan pengelolaan sanitasi lingkungan. 15. Terlaksananya pendampingan penyusunan Strategi Sanitasi Kota (SSK) yang berkaitan dengan pengelolaan sanitasi lingkungan oleh Pemda. 16. Terlaksananya pembinaan kelembagaan (organisasi, SDM, peran masyarakat) dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan sanitasi lingkungan. 17. Tersusunnya NSPK dalam pengembangan pengelolaan persampahan. 18. Terlaksananya pendampingan penyusunan SSK yang berkaitan dengan pengelolaan persampahan. 19. Terlaksananya pembinaan kelembagaan (organisasi, SDM, peran masyarakat) dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan persampahan. 20. Terlaksananya Pendampingan Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum kabupaten/kota. 21. Terwujudnya adaptasi terhadap perubahan iklim. 22. Tersusunnya kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri dan pola investasi, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman. 23. Terwujudnya penataan kawasan permukiman kumuh di perkotaan. 24. Terlaksananya pembangunan infrastruktur kawasankawasan permukiman baru. 25. Terwujudnya penataan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan dan lingkungan. 26. Terwujudnya penataan bangunan pada kawasan strategis, tradisional, bersejarah, dan ruang terbuka hijau. 27. Terwujudnya pengembangan Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIP2B). 28. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat mandiri dan sejahtera. 29. Terwujudnya peningkatan pelayanan infrastruktur air limbah. 30. Terwujudnya peningkatan pelayanan infrastruktur drainase. 31. Terwujudnya peningkatan pelayanan infrastruktur persampahan. 32. Terwujudnya peningkatan pelayanan air minum terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Perkotaan. 33. Terwujudnya peningkatan pelayanan air minum terhadap MBR Perdesaan. 34. Bertambahnya NSPK untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan layanan dasar. 35. Terselenggaranya layanan teknis dalam untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman dan cakupan layanan (dasar). 36. Terselenggaranya penanganan kawasan permukiman di kawasan rawan bencana. 37. Terselenggaranya pengembangan kawasan-kawasan potensial di perdesaan. 38. Terwujudnya penataan kawasan di daerah tertinggal, perbatasan, dan pulau-pulau kecil terluar. PROGRAM KERJA 27
28 Berdasarkan Tujuan dan sasaran strategis tersebut di atas, ditetapkan hasil/outcome jangka menengah yang akan dicapai oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam periode adalah meningkatnya jumlah kabupaten/ kota yang menerapkan NSPK dalam pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/ kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman, serta jumlah kawasan yang mendapat akses pelayanan infrastruktur bidang permukiman yang berkelanjutan KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN DIREKTORAT BINA PROGRAM Kebijakan yang digunakan oleh Direktorat Bina Program dalam menjalankan tugas dan fungsinya mengacu pada kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum yaitu: 1. Meningkatkan fasilitasi dan pembinaan daerah otonom dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman, 2. Meningkatnya pembiayaan pengelolaan dan pembangunan infrastruktur permukiman, 3. Meningkatkan peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam upaya mencapai sasaran air minum, air limbah, persampahan, dan drainase, 4. Percepatan pembangunan perdesaan, 5. Pengembangan kajian, strategi, dan kebijakan pengembangan kawasan, 6. Penerapan prinsip-prinsip Good Governance. 7. Peningkatan publikasi dalam berbagai media informasi serta pengembangan teknologi informasi. Untuk merealisasikan kebijakan tersebut di atas, Direktorat Bina Program pada TA mewujudkannya melalui 1 (satu) program, yaitu: Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman. Pelaksanaan program tersebut dirinci dalam kegiatankegiatan untuk tahun 2012 sebagai berikut: 1. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja, dengan output: a. Layanan Perkantoran. b. Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman. c. Program dan Anggaran Bidang Permukiman. d. Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral. e. Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman. f. Data dan Informasi Bidang Permukiman. g. Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman RENCANA KERJA Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Direktorat Bina Program untuk merumuskan visi dan misi secara rinci, dituangkan dalam Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahunan RENCANA KINERJA TAHUNAN Perbandingan dukungan dana tahun anggaran 2010 dan dapat dilihat pada tabel di bawah. Di dalam tabel terlihat penyerapan anggaran yang sedikit menurun pada tahun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut hanya sekitar ± 2% dan tidak mempengaruhi kinerja Direktorat Bina Program. Prosentase dana PHLN dan rupiah murni terhadap total pagu pada tahun 2010 adalah 36.21% (PHLN) dan 63.79% (rupiah murni). Untuk tahun yaitu 8.23% (PHLN) dan 91.63% (rupiah murni). (lihat tabel xxx) tabel xxx Tahun anggaran PAGU REALISASI REALISASI 2010 Rp ,- Rp ,- 94,92% Rp 212,024,613,000,- Rp 194,564,748,000,- 91,77% Tahun anggaran Rupiah Murni PHLN 2010 Rp 915,942,532,000,- Rp 519,941,072,000,- Rp 194,268,288,000,- Rp 17,756,325,000,- 28 PROGRAM KERJA
29 Adapun kegiatan-kegiatan Direktorat Bina Program adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan Kebijakan, Program dan anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi dan Evaluasi Kinerja tahun 2010 sebesar Rp. 84,419,704,000,- sedangkan Tahun sebesar Rp. 212,024,613,000,- 2. Kegiatan PNPM Mandiri pada tahun 2010 sebesar 417,213,900,000,- sedangkan pada tahun tidak terdapat kegiatan tersebut. 3. Pengaturan, Pembinaan, Pengawasan dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman sebesar tahun 2010 sebesar Rp , tahun tidak ada KEGIATAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN, PROGRAM DAN ANGGARAN, KERJASAMA LUAR NEGERI, DATA INFORMASI SERTA EVALUASI KINERJA INFRASTRUKTUR BIDANG PERMUKIMAN a. Tujuan Kegiatan Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan infrastruktur bidang permukiman melalui peningkatan kualitas penyusunan kebijakan, program, dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman. b. Sasaran Kegiatan Tersusunnya kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar negeri, data informasi serta evaluasi kinerja infrastruktur bidang permukiman. c. Keluaran/Output Keluaran/output dari Kegiatan Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran, Kerjasama Luar Negeri, Data Informasi Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman adalah sebagai berikut: 1. Kebijakan dan strategi bidang permukiman 2. Program dan anggaran bidang permukiman 3. Kerjasama luar negeri bilateral dan multilateral 4. Evaluasi kinerja bidang permukiman 5. Data dan informasi bidang permukiman 6. Laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman Jika membandingkan anggaran 2010 dan tanpa kegiatan fisik (tabel 2.4), maka terlihat kenaikan sebesar 25%. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa kinerja Direktorat Bina Program 25% jauh lebih baik daripada tahun sebelumnya. PROGRAM KERJA 29
30 REKAPITULASI ANGGARAN TA YANG DISANDINGKAN DENGAN TA 2010 (x Rp. 1000,-) NO KEGIATAN OUTPUT SATUAN TA 2010 TA Prosentase Penurunan/ JUMLAH DANA JUMLAH DANA Kenaikan 1. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran Kerjasama Luar Negeri Data dan Informasi dan Evaluasi Kinerja 2. Pengaturan,Pembinaa n,pengawasan, dan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Tabel 2.3 Perbandingan dukungan dana per Sub Direktorat Laporan ,633, ,024, Layanan Perkantoran Laporan 9 13,504, ,888, Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Laporan 5 6,799, ,374, Program dan Anggaran Bidang Permukiman Laporan 7 12,427, ,236, Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Laporan 7 8,457, ,574, Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Laporan 8 7,250, ,651, Data dan Informasi Bidang Permukiman Laporan 17 11,093, ,931, Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Laporan 17 24,887, ,366, Laporan Penyelenggaraan PNPM Mandiri Laporan ,213, Desa ,250,000 0 Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Desa ,250, TOTAL 1,435,883, ,024, REKAPITULASI ANGGARAN TA YANG DISANDINGKAN DENGAN TA 2010 (TANPA KEGIATAN FISIK) (x Rp. 1000,-) NO KEGIATAN OUTPUT SATUAN TA 2010 TA Prosentase Penurunan/ JUMLAH DANA JUMLAH DANA Kenaikan 1. Penyusunan Kebijakan, Program dan Anggaran Kerjasama Luar Negeri Data dan Informasi dan Evaluasi Kinerja Laporan ,633, ,024, Layanan Perkantoran Laporan 9 13,504, ,888, Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Laporan 5 6,799, ,374, Program dan Anggaran Bidang Permukiman Laporan 7 12,427, ,236, Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Laporan 7 8,457, ,574, Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Laporan 8 7,250, ,651, Data dan Informasi Bidang Permukiman Laporan 17 11,093, ,931, Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Laporan 17 24,887, ,366, TOTAL 1,435,883, ,024, Tabel 2.4 Perbandingan dukungan dana per Sub Direktorat (Tanpa Kegiatan Fisik) INDIKATOR KINERJA A. INDIKATOR SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang telah ditetapkan. Indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja Direktorat Bina Program adalah : 1. Masukan (input) : Jumlah paket kegiatan dan dana yang direncanakan yang dialokasikan. 2. Keluaran (output) : Jumlah paket kegiatan dan dana yang terealisasi dinilai dalam bentuk persentase fisik kegiatan dan persentase keuangan. 30 PROGRAM KERJA
31 Dalam RKT (Rencana Kinerja Tahunan) Indikator dibagi dalam dua macam yaitu indikator Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan yaitu sebagai berikut: a. Indikator Sasaran : INDIKATOR SASARAN RENCANA KINERJA TAHUN Sasaran Uraian Sasaran Indikator Outcome Rencana Tingkat Capaian (Target) Meningkatnya kualitas pengaturan,pembinaan dan pengawasan pada pembangunan infrastruktur permukiman Tabel 2.5 Indikator Sasaran Meningkatnya jumlah kabupaten/kota yang merupakan NSPK dalam Pengembangan kawasan permukiman sesuai rencana tata ruang wilayah/kawasan bagi terwujudnya pembangunan permukiman Jumlah kebijakan,program dan Anggaran,Kerjasama Luar Negeri,Data Informasi Serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur BIdang Permukiman Laporan 200 b. Indikator Kinerja Kegiatan: INDIKATOR KEGIATAN RENCANA KINERJA TAHUNAN TA Kegiatan Uraian Kegiatan/output Indikator Kinerja Satuan RENSTRA DIPA Rencana Tingkat Capaian Penyusunan Kebijakan,Program dan Anggaran,Kerjasama Luar Negeri,Data Informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman Laporan Layanan Perkantoran Jumlah bulan layanan Perkantoran Bulan/ Tahun Terselenggaranya Layanan Perkantoran Laporan 7 Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman Program dan Anggaran Bidang Permukiman Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Data dan Informasi Bidang Permukiman Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman Tabel 2.6 Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Laporan Kebijakan & Strategi Bidang Permukiman Jumlah Laporan Penyusunan Program dan Anggaran Bidang Permukiman Jumlah Laporan Penyusunan Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Jumlah Laporan Penyusunan Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Jumlah Laporan Penyusunan Data dan Informasi Bidang Permukiman Jumlah Laporan Perencanaan dan Pengendalian Bidang Permukiman Laporan 6 13 Tersusunnya Kebiijakan dan Strategi Bidang Permukiman Laporan 7 55 Tersusunnya Kebiijakan dan Strategi Bidang Permukiman Laporan 8 6 Tersusunnya Laporan Penyusunan Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Laporan 6 9 Tersusunnya Laporan Penyusunan Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Laporan 7 15 Tersusunnya Laporan Penyusunan Data dan Informasi Bidang Permukiman Laporan Tersusunnya Laporan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Permukiman PROGRAM KERJA 31
32 B. RINCIAN KELUARAN/OUTPUT 1) RINCIAN KELUARAN/OUTPUT LAYANAN PERKANTORAN a) Indikator Output Alat ukur pencapaian keluaran/output Sub Bagian Tata Usaha adalah : Terselenggaranya pengelolaan Gaji, tunjangan, TKK dan Lembur, terbinanya pegawai Direktorat Bina program, tersedianya dan terawatnya sarana dan prasarana perlengkapan perkantoran, Kendaraan Operasional, terwujutnya ruang kerja yang nyaman, serta terselenggaraan pengelolaan administrasi keuangan yang akurat dan akuntabel. b) Keluaran dan Volume Output Keluaran yang dihasilkan berupa Laporan Kegiatan sebanyak 6 Laporan, yang terdiri dari : 1. Laporan Persiapan Kegiatan Tahun di Lingkungan Direktorat Bina Program 2. Laporan Penyusunan SIMAK BMN di Lingkungan Direktorat Bina Program 3. Laporan Peningkatan Kinerja Pejabat dan Pegawai di Lingkungan Direktorat Bina program 4. Laporan Monitoring Kegiatan di Lingkungan Direktorat Bina Program 5. Laporan Kelembagaan Unit Pelayanan Pengadaan (ULP) 6. Laporan Konsolidasi Staf Satker Direktorat Bina Program c) Rincian Tahapan/Komponen Output Terdapat 6 (enam) tahapan yang akan dilaksanakan dalam rangka kegiatan Subag Tata Usaha Direktorat Bina Program Tahun yaitu: 1. Persiapan Kegiatan Tahun di Lingkungan Direktorat Bina Program. 2. Penyusunan SIMAK BMN di Lingkungan Direktorat Bina Program. 3. Peningkatan Kinerja Pejabat dan Pegawai di Lingkungan Direktorat Bina program. 4. Monitoring Kegiatan di Lingkungan Direktorat Bina Program.C 5. Kelembagaan Unit Pelayanan Pengadaan (ULP). 6. Konsolidasi Staf Satker Direktorat Bina Program. 2) RINCIAN KELUARAN/OUTPUT KEBIJAKAN DAN STRATEGI BIDANG PERMUKIMAN a) Indikator Output Alat ukur pencapaian keluaran/output Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman adalah Jumlah laporan kebijakan dan strategi bidang permukiman. b) Keluaran dan Volume Output Keluaran yang dihasilkan berupa Laporan Dokumen Kebijakan dan Strategi Bidang Permukiman. 32 PROGRAM KERJA
33 c) Rincian Tahapan/Komponen Output Dalam rangka menyusun kebijakan dan strategi bidang permukiman Tahun, dilakukan beberapa tahapan kegiatan yaitu : 1. Evaluasi Kebijakan dan Strategi. 2. Masukan Teknis Kebijakan dan Strategi. 3. Perencanaan Jangka Menengah dan Panjang. 4. Pedoman dan Manual RPIJM. 5. Pendampingan Strategi dan Perencanaan Jangka Menengah. 3) RINCIAN KELUARAN/OUTPUT PROGRAM DAN ANGGARAN BIDANG PERMUKIMAN a) Indikator Output Alat ukur pencapaian keluaran/output Program dan Anggaran Bidang Permukiman adalah Jumlah laporan Program dan Anggaran Bidang Permukiman Bidang permukiman. b) Keluaran dan Volume Output Keluaran yang dihasilkan berupa Laporan Program dan Anggaran Bidang Permukiman Bidang permukiman sebanyak 7 Laporan, yang terdiri dari : 1. Laporan Sinkronisasi Program dan Anggaran Bidang Cipta Karya Tahun 2012, 2. Laporan Penyusunan Program dan Anggaran Ditjen Cipta Karya 2012, 3. Laporan Pemeliharaan Data Program dan Anggaran, 4. Laporan Pelembagaan Perencanaan dan Pengendalian Program dan Anggaran Ditjen Cipta Karya, 5. Laporan Pengembangan KPJM Bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota, 6. Laporan Pengembangan Spesifikasi dan Biaya Satuan Program Pembangunan PS Bidang Air Minum dan Sanitasi, 7. Laporan Pengembangan Spesifikasi dan Biaya Satuan Program Pembangunan PS Bidang Bangkim dan PBL. c) Rincian Tahapan/Komponen Output Penyusunan Program dan Anggaran Bidang Permukiman tahun anggaran, akan dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan/komponen yaitu : 1. Pengumpulan dan Pengolahan Data Program dan Anggaran. 2. Analisis dan Evaluasi Data Program dan Anggaran. 3. Penyiapan Rencana Program dan Anggaran Tahunan. 4) RINCIAN KELUARAN/OUTPUT KERJASAMA LUAR NEGERI DAN MULTILATERAL a) Indikator Output Alat ukur pencapaian keluaran/output Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Bidang Permukiman adalah Jumlah laporan penyusunan kerjasama luar negeri bilateral dan multilateral bidang permukiman. b) Keluaran dan Volume Output Keluaran yang dihasilkan berupa Laporan Penyusunan Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi Bidang Permukiman sebanyak 7 Laporan, yang terdiri dari : 1. Laporan Administrasi Kegiatan Kerjasama Luar Negeri Tahun Anggaran, 2. Laporan Fasilitasi Penyiapan kegiatan Kerjasama Luar Negeri Tahun Anggaran, 3. Laporan Monitoring dan Evaluasi Penyiapan Kerjasama Luar Negeri Tahun Anggaran, 4. Laporan Fasilitasi Penyiapan Kegiatan Sumber Pendanaan Lainnya Tahun Anggaran, 5. Laporan Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Tahun Anggaran, 6. Laporan Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Air Minum Tahun Anggaran, 7. Laporan Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan dan Sub Bidang Pengembangan Permukiman Tahun Anggaran. c) Rincian Tahapan/Komponen Output Terdapat 7 (tujuh) tahapan yang harus dilaksanakan dalam penyelenggaraan Kerjasama Luar Negeri Bilateral dan Multilateral Bidang Permukiman Tahun yaitu : 1. Administrasi Kegiatan Kerjasama Luar Negeri Tahun Anggaran. 2. Fasilitasi Penyiapan kegiatan Kerjasama Luar Negeri Tahun Anggaran. 3. Monitoring dan Evaluasi Penyiapan Kerjasama Luar Negeri Tahun Anggaran. 4. Fasilitasi Penyiapan Kegiatan Sumber Pendanaan Lainnya Tahun Anggaran. 5. Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman Tahun Anggaran. 6. Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Air Minum Tahun Anggaran. PROGRAM KERJA 33
34 7. Penyiapan Proyek Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Sub Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan dan Sub Bidang Pengembangan Permukiman Tahun Anggaran. 5) RINCIAN KELUARAN/OUTPUT EVALUASI KINERJA BIDANG PERMUKIMAN a) Indikator Output Alat ukur pencapaian keluaran/output Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman adalah Jumlah laporan Laporan evaluasi dan kinerja bidang permukiman. b) Keluaran dan Volume Output Keluaran yang dihasilkan berupa laporan Laporan evaluasi dan kinerja bidang permukiman sebanyak 9 Laporan, yang terdiri dari : 1. Laporan Evaluasi Pelaksanaan Penyusunan RPIJM Cipta Karya, 2. Laporan Data Kinerja Pengelolaan Prasarana hasil Pembangunan Direktorat Jenderal Cipta Karya, 3. Laporan Evaluasi Tahunan Bidang Cipta Karya Tahun, 4. Laporan Evaluasi Kinerja Manfaat Pembangunan Kawasan Agropolitan dan kawasan nelayan di perdesaan, 5. Laporan Evaluasi Kinerja Manfaat Pelaksanaan kegiatan Sanimas & 3R, 6. Laporan Evaluasi Kinerja Manfaat Sistem Pengembangan Air Minum Ibu Kota Kecamatan (SPAM IKK) & Pengembangan Air Minum & Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS), 7. Laporan Evaluasi Kinerja Manfaat Kegiatan Revitalisasi Kawasan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan, 8. Laporan Evaluasi Kinerja Manfaat Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) dan NSD- NUSSP di kawasan Perkotaan, 9. Laporan Fasilitasi Penyusunan Kinerja (PK) dan LAKIP Direktorat Jenderal Cipta Karya tahun. c) Rincian Tahapan/Komponen Output Terdapat 3 tahapan yang akan dilaksanakan dalam rangka Evaluasi Kinerja Bidang Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun yaitu : 1. Penyiapan Pedoman dan Kriteria Evaluasi. 2. Pengumpulan dan Pengolahan Data Kinerja Tahunan Pembangunan Bidang Cipta Karya. 3. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Serta Fungsi dan Manfaat Program Pembangunan Bidang Cipta Karya. 6) RINCIAN KELUARAN/OUTPUT DATA DAN INFORMASI BIDANG PERMUKIMAN a) Indikator Output Alat ukur pencapaian keluaran/output Data dan Informasi Bidang Permukiman adalah Jumlah Penyusunan laporan Data dan Informasi Bidang Permukiman. b) Keluaran dan Volume Output Keluaran yang dihasilkan berupa Laporan Data dan Informasi Bidang Permukiman sebanyak 12 Laporan, yang terdiri dari: 1. Laporan Pemeliharaan Jaringan Sistem Informasi Ditjen Cipta Karya, 2. Laporan Pemantapan Implementasi Pengadaan Barang dan Jasa Elektronik DJCK, 3. Laporan Pemutakhiran Data Peta Tematik Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya, 4. Laporan Review Rencana Induk Pengembangan SIM Ditjen Cipta Karya, 5. Laporan Pemantauan dan Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Cipta Karya TA, 6. Laporan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Melalui DAK, 7. Laporan Penyiapan dan Publikasi Buletin Cipta Karya, 8. Laporan Dokumentasi Hasil Pembangunan Bidang Cipta Karya 2010, 9. Laporan Pengelolaan Situs Web dan Penyebarluasan Informasi Publik Bidang Cipta Karya, 10. Laporan Penyiapan Bahan Penyelenggaraan Pameran dan Display Bidang Ditjen Cipta Karya, 11. Laporan Kampanye Komunikasi Publik Kegiatan Cipta Karya, 12. Laporan Jasa Pendampingan Pelaksanaan Strategi Komunikasi Publik Bidang Cipta Karya Tahun. c) Rincian Tahapan/Komponen Output Terdapat 12 (dua belas) tahapan yang akan dilaksanakan dalam penyusunan Data dan Informasi Bidang Permukiman Tahun yaitu : 1. Pemeliharaan Jaringan Sistem Informasi Ditjen Cipta Karya, 2. Pemantapan Implementasi Pengadaan Barang dan Jasa Elektronik DJCK, 3. Pemutakhiran Data Peta Tematik Prasarana dan Sarana Bidang Cipta Karya, 4. Review Rencana Induk Pengembangan SIM Ditjen Cipta Karya, 5. Pemantauan dan Pelaporan Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan Cipta Karya TA, 34 PROGRAM KERJA
35 6. Monitoring Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Melalui DAK, 7. Penyiapan dan Publikasi Buletin Cipta Karya, 8. Dokumentasi Hasil Pembangunan Bidang Cipta Karya 2010, 9. Pengelolaan Situs Web dan Penyebarluasan Informasi Publik Bidang Cipta Karya, 10. Penyiapan Bahan Penyelenggaraan Pameran dan Display Bidang Ditjen Cipta Karya, 11. Kampanye Komunikasi Publik Kegiatan Cipta Karya, 12. Jasa Pendampingan Pelaksanaan Strategi Komunikasi Publik Bidang Cipta Karya Tahun INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang digunakan untuk mengukur kinerja Direktorat Bina Program adalah sebagai berikut: Jumlah kebijakan, program dan anggaran, kerjasama luar Negeri, data informasi serta Evaluasi Kinerja Infrastruktur Bidang Permukiman. Indikator pencapaian hasil/outcome yang telah ditetapkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Laporan kebijakan dan strategi bidang permukiman, 2. Jumlah Laporan program dan anggaran bidang permukiman, 3. Jumlah Laporan kerjasama luar negeri dan pola investasi bidang permukiman, 4. Jumlah Laporan evaluasi dan kinerja bidang permukiman, 5. Jumlah Laporan data dan informasi bidang permukiman, 6. Jumlah Laporan perencanaan dan pengendalian program bidang permukiman. PROGRAM KERJA 35
36 36 PROGRAM KERJA
37 Satuan Kerja di Lingkungan Direktorat Bina Program PROGRAM KERJA 37
38 Pelaksana Kegiatan bertugas membantu dan bertanggungjawab terhadap kelancaran persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan suatu program atau kegiatan. Selain tugas pokok dan fungsi Direktorat Bina Program sesuai dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum yang terdapat pada tiap sub direktorat di lingkungan Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya, sebagaimana diuraikan pada bagian Tugas & Fungsi, Direktorat Bina Program Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas khusus yang berfungsi dalam mendukung visi dan misi DJCK sesuai dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 22/KPTS/M/2012 tentang Pengangkatan atas atasan langsung Kepala Satuan Kerja tanggal 19 Januari Penjelasan rinci untuk Satuan Kerja dalam pembinaan oleh Direktorat Bina Program DJCK diuraikan dibawah ini, dalam sub bab persatuan kerja sebagai berikut: 5.1. SATUAN KERJA CIPTA KARYA Satuan Kerja Direktorat Bina Program Cipta Karya merupakan Satuan Kerja yang bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat rutin di Direktorat Bina Program. Dalam hal ini masing-masing kegiatan terdapat di tiap Sub Direktorat di lingkungan Direktorat Bina Program. Uraian tugas dan tanggung jawab tiap unit dilingkungan Satker Direktorat Bina Program adalah: a. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK); antara lain bertugas menandatangani kontrak/spk atas program atau kegiatan-kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pelaksana program dan bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang disiimpulkan dari kontrak/spk tersebut serta bertanggung jawab kepada Kepala Satker Pengguna Anggaran. b. Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran; antara lain bertugas menguji keabsahan Surat Permintaan Pembayaran (SPP), serta menandatangani dan menerbitkan Surat Permintaan Membayar (SPM). c. Bendahara Pengeluaran; antara lain bertugas menyelenggarakan pembukuan seluruh transaksi keuangan yang dilaksanakan Satker pada Buku Kas Umum (BKU), buku pembantu, serta buku tambahan lainnya. d. Unit Akuntansi; terdiri dari Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA) dan Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB). e. Pembantu Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran adalah staf yang ditunjuk oleh Kepala Satker Direktorat Bina Program yang membantu menyiapkan untuk melakukan pengujian atas Surat Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Permintaan Membayar (SPM) dan bertanggungjawab kepada Pejabat yang Melakukan Pengujian dan Perintah Pembayaran. f. Pembantu Bendahara I dan II membantu menyelenggarakan pembukuan, menyiapkan Surat Permintaan Pembayaran Uang Persediaan (SPP- UP), melakukan pengamanan kas serta surat-surat berharga, menguji kebenaran penagihan pembayaran uang muka persediaan sesuai dengan MAK, DIPA dan peraturan yang berlaku, yang meliputi pembayaran atas belanja dan bertanggung jawab kepada Bendahara Pengeluaran. g. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (UAKPA); bertugas menyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA), menyusun Neraca Satuan Kerja sesuai dengan SAI yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. h. Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB); bertugas menyusun laporan Barang Milik Negara (BMN) 38 PROGRAM KERJA
39 dan Laporan Kendali Barang (LKB) Satker Direktorat Bina Program sesuai dengan SAI. i. Pelaksana Kegiatan bertugas membantu dan bertanggungjawab terhadap kelancaran persiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan suatu program atau kegiatan. j. Asisten Perencanaan Kegiatan; bertugas menyiapkan Rencana Kerja Kegiatan, menyiapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), menyiapkan usulan kegiatan Satker berikutnya, menyiapkan dokumen Revisi/RKAKL, menyiapkan jadwal pelelangan, dst. k. Asisten Pelaksana Kegiatan; bertugas melaksanakan monitoring terhadap pelaksanaan kegiatan kontraktual dan swakelola, melaksanakan evaluasi progres pelaksanaan, menyiapkam Berita Acara Penerimaan Barang/Jasa, dst. l. Kepala Urusan Umum Kegiatan; bertugas menyiapkan Rencana Kerja Kegiatan penunjang seperti pengadaan barang, perjalanan dinas, menyiapkan dokumen yang diperlukan, memproses surat-menyurat, dst. m. Kepala Urusan Keuangan Kegiatan; bertugas menyiapkan Rencana Operasional Kerja (ROK), SPP, menyiapkan Laporan Progres Keuangan, dst. Untuk selanjutnya kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Program untuk Direktorat Bina Program Ditjen Cipta Karya dapat dilihat pada Bab. IV (Rencana Kerja Dit. Bina Program), pada masing-masing Sub Direktorat SATUAN KERJA PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN PUSAT DAN PROPINSI Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah telah memberikan kewenangan dan kewajiban yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan dan mengelola pembangunan di daerahnya, khususnya untuk bidang infrastruktur permukiman. Dengan kewenangan yang dimiliki diharapkan pemerintah daerah mampu meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakatnya. Namun tidak jarang permasalahan yang dihadapi tersebut tidak dapat diatasi sendiri oleh pemerintah kabupaten/ kota, sehingga memerlukan kerjasama dengan pemerintah pusat, propinsi, serta kabupaten/kota tetangga, maupun pihak swasta dan masyarakat. Perencanaan pembangunan sesuai dengan Undangundang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Perencanaan Pembangunan Nasional terdiri dari empat (4) tahapan yakni: (1) penyusunan rencana; (2) penetapan rencana; (3) pengendalian pelaksanaan rencana dan (4) evaluasi pelaksanaan rencana. Keempat tahapan tersebut diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga secara keseluruhan membentuk satu siklus perencanaan yang utuh. Sedangkan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan dimaksudkan untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran pembangunan yang tertuang dalam rencana melalui kegiatan-kegiatan koreksi dan penyesuaian selama pelaksanaan rencana tersebut. Untuk mendorong kemampuan Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan prasarana dan sarananya, khususnya bidang keciptakaryaan melalui proses yang terpadu/terintegrasi, partisipatif, dan terkendali, diperlukan adanya kerjasama pusat dan daerah. Dengan demikian, pembangunan prasarana dan sarana tidak dilaksanakan secara sepotongsepotong, baik secara fisik maupun pendanaannya, serta mampu memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Pemerintah Pusat berkepentingan dalam melakukan fasilitasi dan peningkatan kapasitas manajemen pembangunan daerah. Hal tersebut dilakukan melalui pemberdayaan perencanaan program investasi infrastruktur yang terstruktur dan terprogram. Selain itu juga diharapkan dapat mewujudkan pembagian sumberdaya bersama melalui kemitraan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, dan kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat. Pembentukan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program (Randal) di masing-masing Propinsi memegang peranan yang sangat vital dalam memperpendek jangkauan koordinasi Pemerintah kepada pemerintah Kabupaten/ Kota demi terwujudnya pembangunan bidang Cipta Karya. Penguatan peran satker randal merupakan salah satu strategi peningkatan hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain itu, untuk memperkuat pusat dan daerah, pembagian tugas antara pemerintah dan pemda sebagai penanggung jawab komponen output tertentu akan disepakati secara lebih jelas, baik anggaran, waktu, maupun personil. Untuk mendukungnya, perancangan distribusi pegawai yang diperbantukan ke daerah akan diperbanyak, seiring dengan meningkatnya alokasi anggaran dan beban kerja. Dengan demikian peran dan fungsi Pemerintah Propinsi sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Pusat untuk memberikan pendampingan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dapat diwujudkan secara nyata. Untuk merealisasikan hal tersebut, Ditjen Cipta Karya mengalokasikan dana/kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Cipta Karya. Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Propinsi dan teralokasi pada Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Propinsi. PROGRAM KERJA 39
40 5.3. SATUAN KERJA PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PERKOTAAN Sebagai upaya pengembangan dan pemantapan ekonomi daerah, salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah pusat dalam membantu pembangunan adalah dengan mengalihkan dan mengintegrasikan dana/kegiatan sektoral yang urusannya telah diserahkan kepada pemerintah daerah ke dalam bantuan pembangunan daerah (Kabupaten/Kota). Hal ini berarti memberikan kesempatan yang luas kepada aparatur dan masyarakat di daerah untuk mengelola dan memanfaatkan bantuan pembangunan tersebut sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada di daerah. PP No.38 Tahun 2007 menyatakan bahwa air minum dan sanitasi merupakan urusan wajib pemerintah daerah. Walaupun demikian, pada dasarnya pemerintah pusat dan pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap pengembangan sistem air minum dan sanitasi untuk menjamin hak setiap orang bagi kebutuhan pokok minimal seseuai dengan kewenangan dan tanggung jawab masingmasing. Oleh karenanya, pemerintah pusat hingga saat ini masih mengalokasikan sebagian dari anggarannya untuk pembangunan air minum dan sanitasi, terutama bagi kegiatan pengaturan, pembinaan, pengawasan serta sebagian pembangunan (terutama bagi penyediaan air baku untuk air minum dan sebagian jaringan perpipaan untuk pengelolaan air limbah terpusat skala kota). Pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan (sanitasi) tidak hanya terkait pada satu bidang tertentu tetapi merupakan suatu kesatuan dari beberapa aspek, yaitu aspek teknis kelembagaan, pembiayaan, sosial dan lingkungan hidup. Berdasarkan pemahaman itulah maka dibentuk Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL), yang terdiri dari kementeriankementerian yang memiliki tupoksi terkait, diantaranya Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Lingkungan Hidup serta dikoordinasikan oleh Bappenas. Salah satu pencapaian penting dari Keberadaan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan adalah tersusunnya Kebijakan Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Bebasis Lembaga. Kebijakan Nasional AMPL BM terdiri dari 11 prinsip pembangunan AMPL BM yang lima tahun terakhir telah dioperasionalisasikan dan di terapkan melalui berbagai program/proyek AMPL yang ada di Indonesia. Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan adalah merupakan salah satu kegiatan dari Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Bidang Keciptakaryaan yang bertujuan untuk mengendalikan perencanaan, penyusunan, dan pelaksanaan program/kegiatan khususnya program/ kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi di daerah dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat permukiman di perkotaan. Penyelenggaraan Bintek dan Wastek merupakan kegiatan utama dari Satuan Kerja Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perkotaan dalam rangka mendukung tugas tim Pembina Pusat DPKK dalam pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan teknis kepada Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/ Kota. fasilitasi dan peningkatan kapasitas manajemen pembangunan daerah. Hal tersebut dilakukan melalui pemberdayaan perencanaan program investasi infrastruktur yang terstruktur dan terprogram. Selain itu juga diharapkan dapat mewujudkan pembagian sumberdaya bersama melalui kemitraan antara Pemerintah Pusat, Propinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, dan kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat. Pembentukan Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program (Randal) di masing-masing Propinsi memegang peranan yang sangat vital dalam memperpendek jangkauan koordinasi Pemerintah kepada pemerintah Kabupaten/ Kota demi terwujudnya pembangunan bidang Cipta Karya. Penguatan peran satker randal merupakan salah satu strategi peningkatan hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Selain itu, untuk memperkuat pusat dan daerah, pembagian tugas antara pemerintah dan pemda sebagai penanggung jawab komponen output tertentu akan disepakati secara lebih jelas, baik anggaran, waktu, maupun personil. Untuk mendukungnya, perancangan distribusi pegawai yang diperbantukan ke daerah akan diperbanyak, seiring dengan meningkatnya alokasi anggaran dan beban kerja. Dengan demikian peran dan fungsi Pemerintah Propinsi sebagai kepanjangan tangan Pemerintah Pusat untuk memberikan pendampingan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota dapat diwujudkan secara nyata. Untuk merealisasikan hal tersebut, Ditjen Cipta Karya mengalokasikan dana/kegiatan Perencanaan dan Pengendalian Program Bidang Cipta Karya. Kegiatan ini dilaksanakan di tingkat Propinsi dan teralokasi pada Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Propinsi. 40 PROGRAM KERJA
41 5.4. SATUAN KERJA PEMBINAAN DAN PENGENDALIAN PRASARANA DAN SARANA DASAR PERDESAAN Satuan Kerja Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan adalah perpanjangan tangan pemerintah dalam mengantisipasi akan kebutuhan sarana pengolahan air limbah, tetapi pola Pembangunan Prasarana dan Sarana Sanitasi bukan hanya tanggung jawab Pemerintah saja, masyarakat juga dilibatkan dalam pembangunan tersebut, hal ini untuk menjaga kesinambungan dari Prasarana dan Sarana Sanitasi yang terbangun. Anggaran pada Satker Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan diperuntukkan untuk menunjang keberhasilan pembangunan sarana air minum dan penyehatan lingkungan berbasis masyarakat dan kegiatan yang bersifat interdep, yang meliputi Direktorat Jenderal Cipta Karya Dit. Bina Program Kementerian Pekerjaan Umum, Direktorat Jenderal Bina Bangda dan Direktorat Jenderal PMD Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal PPPL Kementerian Kesehatan, Bappenas, dan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan. Untuk mendorong kegiatan pada Satuan Kerja P3SDP (Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan), ada 5 Kegiatan Penunjang, sebagai berikut: a. Fasilitasi Pelaksanaan Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan Bidang Infrastruktur. b. Fasilitasi Pelaksanaan Koordinasi Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan. c. Fasilitasi Pelaksanaan Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan Bidang Kelembagaan. d. Fasilitasi Pelaksanaan Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan Berbasis pada Masyarakat. e. Fasilitasi Pelaksanaan Pembinaan dan Pengendalian Prasarana dan Sarana Dasar Perdesaan Bidang Penyehatan Lingkungan. PROGRAM KERJA 41
42 Tabel V.1 PROGRAM KERJA TA 2010 PPK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN Tugas pokok : No Fungsi Kegiatan Lama Bulan Produk Jan Feb Mar Apr Mei Tahun 2010 Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Pedoman perencanaan dan penganggaran Pembangunan di Kabupaten/Kota 1 Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Kota Bidang Cipta Karya 12 bln 1 Pedoman Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya Kabupaten/ Kota. 2 Laporan proceeding Rapat Koordinasi. 3 Laporan hasil fasilitasi dan pendampingan RPIJM bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota. 4 Dokumentasi RPIJM bidang Cipta Karya Kabupaten/Kota status terakhir. 5 Memoradum Program tahun bidang Cipta Karya. 2 Membantu Pemerintah Pusat dalam memonitor dan mengendalikan pelaksanaan program berdasarkan Renstra DJCK 2 Konsultan Manajemen Pusat Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya 7 bln 1 Laporan evaluasi kesesuaian program-program berdasarkan RPIJM Kabupaten/Kota. 2 Materi sosialisasi, penyebarluasan informasi yang berhubungan dengan penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota dan sinkronisasi program pusat dan daerah. 3 Laporan evaluasi capaian kegiatan bidang Cipta Karya berdasarkan RPIJM Kabupaten/ Kota. 4 Informasi dan laporan sesuai dengan petunjuk pimpinan. 5 Laporan rencana kegiatan, laporan kemajuan fisik dan keuangan, laporan mingguan dan laporan bulanan sesuai dengan format-format yang telah ditetapkan, serta menyusun laporan lainnya yang tertuang dalam kontrak 3 Memantau, Mengendalikan dan menginformasikan kinerja satuan kerja di Ditjen Cipta Karya, yang menggunakan dan pinjaman/hibah Luar Negeri (PHLN) dan memberikan informasi kinerja satuan kerja yang menggunakan dan Bantuan Luar Negeri (BLN) 3 Pengendalian Pengelolaan Kegiatan PHLN dan SBN 12 bln Laporan-laporan kegiatan penyelenggaraan pembangunan yang didanai pinjaman/hibah luar negeri. 4 Mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan perkotaan yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif dan berkelanjutan serta saling memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan wilayah. 4.1 Pendampingan Urban Sector Development Reform Project (USDRP) 4.2 Urban Institutional Development Program (UIDP) Management 12 bln 12 bln Pendampingan Kegiatan USDRP 1 Manual proyek UIDP 2 Detail rencana keuangan UIDP 3 Rencana action plan pengelolaan 5 tahun UIDP 4 Detail action plan pembangunan UIDP 5 Rencana strategis 5 tahun UIDP 6 Briefing rencana strategi sektor UIDP 4.3 UIDP Urban Strategy and Policy Development 8 bln 1 Pilot project dalam implementasi strategi 2 Dokumentasi terhadap sosialisasi 3 Petunjuk Manual bagi Pemerintah Daerah 4 Workshop, seminar dan hasil laporan 4.4 Management and Technical Advisory Services to the Central Project Management Unit (CPMU) 12 bln Tercapainya dokumen penyiapan untuk program USDRP 2 42 PROGRAM KERJA
43 No Fungsi Kegiatan Lama Bulan Produk Jan Feb Mar Apr Mei Tahun 2010 Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Local Economic Development and Business Plan 5 bln 1 Rencana Kerja (tahunan dan catur wulan) 2 Laporan progres (tahunan dan catur wulan) 3 Laporan bulanan 4 Laporan penelitian terkait yang dilakukan oleh konsultan. 4.6 Individual Consultant for Professionalizing Asset Management 12 bln 1 Laporan Pendahuluan yang akan menjelaskan rencana kerja konsultan, keluaran, serta jadualnya. Rancangan Laporan Pendahuluan harus diserahkan kepada CPMU paling lama dua minggu setelah konsultan mulai bekerja. Masukan-masukan yang didapat dalam waktu 5 hari kerja harus dimasukkan ke dalam Laporan Pendahuluan tersebut. Apabila setelah 5 hari berlalu namun belum ada komentar yang diterima, maka Rancangan Laporan Pendahuluan tersebut dianggap telah disetujui oleh CPMU; 2 Panduan Umum dan Teknis profesionalisasi sistem pengelolaan pasar dan terminal bis (dua bulan setelah mobilisasi); 3 Panduan Teknis Operasinal dan SOP untuk melaksanakan Panduan Umum dan Teknis (empat bulan setelah mobilisasi); 4 PMM yang telah dimutakhirkan; 5 Laporan Rencana Tindak Terkonsolidasi yang menjelaskan rencana jangka menengah Pemda peserta USDRP serta langkah-langkah yang diambil dalam profesionalisasi sistem pengelolaan pasar dan terminal bis mereka serta pelaksanaan dari rencana tersebut; 6 Laporan Kemajuan Bulanan mengenai pencapaian Pemda peserta USDRP dalam profesionalisasi sistem pengelolaan pasar dan terminal bis serta kinerja Konsultan Pendamping Pembangunan Kapasitas (GCB) dalam memfasilitasi pelaksanaan rencana jangka menengah oleh Pemda peserta USDRP tersebut; 7 Laporan pelatihan dan lokakarya; 8 Laporan kunjungan ke lapangan; 9 Rancangan Laporan Akhir harus diserahkan konsultan kepada CPMU dua bulan sebelum berakhirnya masa penugasan untuk mendapatkan komentar atau masukan. Rancangan Laporan Ahkir menjelaskan pencapaian penugasan serta laporan-laporan dan hasil yang diberikan dibandingkan dengan rencana dan jadual kerjanya. Laporan tersebut juga harus memberikan rekomendasi mengenai langkah-langkah berikutnya yang harus dilakukan oleh Pemda peserta USDRP dalam rencana jangka menengah atau jangka panjang profesionalisasi sistem pengelolaan pasar dan terminal bis mereka. PROGRAM KERJA 43
44 No Fungsi Kegiatan Lama Bulan Produk Jan Feb Mar Apr Mei Tahun 2010 Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Laporan Akhir yang diserahkan sebelum berakhirnya masa penugasan. 4.6 Transparancy, Public Participation and Accountability Reform 12 bln 1 Laporan kemajuan penerapan pembaruan TPA 2 Rencana Kerja yang disetujui Pemda 3 Laporan dua mingguan mengenai isu-isu utama dan rekomendasi tindaklanjutnya. 4 Rencana anggaran operasional konsultan yang disetujui PMU. 5 Rencana dan materi pelatihan yang disetuji CPMU dan PMU 6 Laporan akhir pelaksanaan kegiatan. 4.7 Urban Institutional Development Program (UIDP) Local Governance Reforms 11 bln 1 TOR masing-masing konsultan. 2 Materi dan pelaksanaan workshop, pelatihan dan seminar. 3 Laporan capaian kinerja di masing-masing pemerintah daerah. 4 Laporan akhir pelaksanaan kegiatan 44 PROGRAM KERJA
45 Tabel V.2 PROGRAM KERJA SATUAN KERJA SNVT/SEMENTARA PROGRAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN Tugas Pokok : Pembinaan dan pengendalian prasarana dan sarana dasar perdesaan guna pemberdayaan masyarakat pada pembangunan perdesaan No Paket Ruang Lingkup K-1 Konsultan Manajemen Pusat PPIP 1. Membantu Ditjen Cipta Karya dalam melaksanakan persiapan-persiapan program, penyebarluasan informasi serta sosialisasi pedoman umum dan pedoman pelaksanaan secara luas ditingkat pusat dan daerah. 2. Melakukan pendampingan dalam pelaksanaan sosialisasi di tingkat propinsi oleh TAMP dan pelaksanaan sosialisasi di tingkat Kabupaten oleh TAMK. 3. Melakukan pelatihan kepada Konsultan Manajemen Kabupaten 4. Mambantu dalam pelaksanaan pelatihan fasilitator di tingkat propinsi 5. Melakukan pengendalian pelaksanaan pengembangan masyarakat, pelaksanaan pembangunan fisik dan peningkapan kapasitas para pelaku program. 6. Melakukan monitoring secara berkala dan terus menerus dan melaporkan secara rutin progres keuangan dan fisik kepada Dirjen Cipta Karya 7. Memberikan saran penanganan pengaduan, serta alternatif tindak lanjut penanganannya 8. Melakukan konsolidasasi data-data hasil pelaksanaan mulai dari tahap pelaksanaan persiapan, sosialisasi dan penyebarluasan informasi, pemberdayaan dan perencanaan dan tahap pelaksanaan fisiknya. 9. Menyusun database hasil pelaksanaan program. 10. Melakukan evaluasi pelaksanaan PPIP 2009 dan merumuskan berbagai input serta rekomendasi yang dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan masukan bagi penyempurnaan pelaksanaan progrram tahun berikutnya. 11. Mendampingi Ditjen Cipta Karyaprogram PNPM Mandiri dan melakukan koordinasi pelaksanaan program di daerah 12. Membantu para satuan kerja di daerah dalam menyusun laporan SAI dan E Monitoring 13. Menyampaikan laporan konsolidasi pencapaian kemajuan pelaksanaan setiap bulannya kepada Dirjen Cipta Karya melalui Direktur Bina Program. 14. Memberikan informasi dan laporan dalam setiap bulannya serta menyiapkan laporan yang bersifat mendesak sesuai dengan petunjuk pimpinan. K-2 National Project Managemen Consultant. 1. Membantu dalam pemenuhan persyaratan dan prinsip penyelenggaraan program, seperti keikutsertaan perempuan, lingkungan, dan pembebasan lahan; 2. Mendukung Ditjen Cipta Karya dalam pemenuhan PPMS dan kendali mutu program; 3. Membangun sistem publikasi program; 4. Membangun mekanisme manajemen keuangan proyek dan melaksanakan pengisian kembali Rekening Khusus; 5. Menyediakan dukungan teknis di tingkat pusat; 6. Menyusun rencana manajemen kendali mutu dan membantu dalam pelaksanaannya; 7. Menyusun pedoman dan prosedur terkait perlindungan sosial dan lingkungan; 8. Mengkoordinir dan membantu Konsultan Manajemen Regional (RMC); 9. Membangun dan memelihara Sistem Informasi Program. K-3 Regional Project Managemen Consultant (Lampung Provinsice, Sumatera Selatan Province, Riau dan Jambi Province) 1. Menyediakan dukungan teknis dan bimbingan kepada fasilitator; 2. Memantau kinerja fasilitator; 3. Menjamin dana bantuan disalurkan dengan baik kepada masyarakat; 4. Membantu fasilitator dalam pelaksanaan sosialisasi program; 5. Membantu fasilitator dalam tahapan perencanaan; 6. Menjamin pemenuhan persyaratan keterlibatan kaum perempuan dalam pelaksanaan program; 7. Membantu fasilitator dalam pembentukan dan pemberdayaan OMS; 8. Membantu masyarakat dalam penyusunan PJM Pronangkis Desa; 9. Memfasilitasi diskusi kecamatan untuk mengakomodasi pembangunan infrastruktur antar desa; 10. Memberikan dukungan teknis pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik; 11. Membantu masyarakat dalam menyusun dan mengimplementasikan rencana Operasi dan Pemeliharaan; 12. Memantau perkembangan program dan menyusun laporan 4 bulanan dan laporan tahunan; 13. Membantu fasilitator dalam penyusunan sistem manajemen keuangan dan membantu dalam pelaksanaannya; 14. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan evaluasi. K-4 Advisory Pembangunan Infasrtruktur Permukiman 1. Melakukan koordinasi dengan dinas di daerah dan Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman Provinsi. 2. Melakukan konsolidasi rencana rencana jadwal pelaksanaan perencanaan dan pengendalian di daerah 3. Melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan infrastruktur permukiman 4. Melakukan Identifikasi lokasi pelaksanaan program-program perdesaan berskala kawasan dan skala komunitas 5. Melakukan Identifikasi lokasi pelaksanaan program-program perdesaan berbasis PNPM Mandiri di berbagai kementerian/lembaga 6. Menyusun database lokasi desa, kec dan kab untuk kegiatan berbasis kawasan dan komunitas 7. Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur permukiman perdesanaan dan perkotaan di TA Melakukan identifikasi terhadap komitmen pemerintah daerah dalam penyediaan dana operasional dan Dana Daerah Untuk Program Bersama (DDUPB). 9. Melakukan pemantauan terhadap upaya keterpaduan program pusat dan daerah. 10. Melakukan konsolidasi usulan-usulan program pembangunan infrastruktur permukiman tahun 2010 dan melakukan evaluasi terhadap usulanusulan tersebut. 11. Melakukan penyusunan rencana program dan penganggaran kegiatan perdesanaan di TA PROGRAM KERJA 45
46 No Paket Ruang Lingkup K-5 Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Membangun skenario evaluasi yang dapat menggambarkan dampak pembangunan infrastruktur perdesaan dalam jangka pendek dan proyeksi dampak dalam jangka panjang; 2. Mengumpulkan data dan informasi pelaksanaan di tingkat desa, kabupaten dan propinsi; 3. Melakukan kunjungan lapangan di 33 propinsi sasaran Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan. 4. Melakukan evaluasi dan analisis terhadap pemanfaatan prasarana dan sarana, manajemen pengelolaan keuangan pemeliharaan dan kelembagaan di tingkat masyarakat. 5. Tersusunnya sistem database guna keperluan evaluasi; 6. Mendokumentasikan pemanfaatan hasil PPIP Mendokumentasikan hasil pelaksanaan dan manfaat dari program pembangunan infrastruktur perdesaan; 8. Menyimpulkan keberhasilan dan/atau kelemahan penyelenggaraan program serta menyusun rekomendasi perbaikannya. K-6 Pengembangan Sistem Informasi Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan 1. Melakukan sinkronisasi dengan kementerian/lembaga terkait di tingkat pusat dan instansi terkait di daerah. 2. Melakukan konsolidasi seluruh data desa-desa di Indonesia dan desa yang tergolong tertinggal secara up-to-date. 3. Melakukan konsolidasi seluruh data desa-desa program pemberdayaan yang ternaung dalam PNPM Mandiri melalui berkoordinasi dengan lembaga terkait di tingkat pusat. 4. Melakukan kunjungan lapangan untuk koordinasi dan mendokumentasikan hasil pelaksanaan program pembangunan infrastruktur perdesaan. 5. Melakukan konsolidasi data data desa sasaran PPIP, pembiayaan jenis infrastruktur terbangun dan data-data terkait lainnya; 6. Melakukan penyusunan database secara terorganisir dan data hasil pembangunan secara semi spatial yang dapat menunjuk posisi geografis desa sasaran dan informasi hasil pelaksanaan lainnya. 7. Melakukan penyusunan konsepsi publikasi program pembangunan infrastruktur perdesaan secara tepat sasaran 8. Melakukan publikasi kegiatan PPIP melalui media terpilih. 9. Menyusunan buku hasil pelaksanaan PPIP tahun Menyusun petunjuk pemakaian (manual); 11. Melakukan pelatihan bagi staf/operator di lingkungan Direktorat Bina Program; 12. Menyusun laporan sesuai dengan yang ditetapkan. 46 PROGRAM KERJA
47 Penutup PROGRAM KERJA 47
48 Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak atas kerjasamanya dalam penyusunan buku program kerja ini, berbagai usulan serta masukan penyempurnaan buku ini kami terima dengan tangan terbuka. Penyusunan buku program kerja Direktorat Bina Program merupakan kegiatan tahunan yang seyogyanya dilakukan penyusunannya oleh masing-masing instansi pada awal tahun pelaksanaan program kerjanya. Buku ini cukup penting karena berisi arah, tujuan, pelaksanaan tugas pokok, serta pengorganisasian dari instansi yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Direktorat Bina Program mempunyai kedudukan dan peran yang cukup strategis di lingkungan Ditjen Cipta Karya Kem. PU. Hal ini disebabkan direktorat ini mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan rumusan kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana bidang Cipta Karya, penganggaran / alokasi anggaran selanjutnya kebijakan ini menjadi arahan dan acuan bagi direktorat lainnya di lingkungan Ditjen Cipta Karya. Dalam pelaksanaan pembangunan yang berbasis kinerja yang telah ditetapkan dewasa ini, maka buku program kerja ini mempunyai arti yang cukup penting pula, karena dalam buku ini tertuang kemajuan dan langkah-langkah yang hendak dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) tahun ke depan. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak atas kerjasamanya dalam penyusunan buku program kerja tahun 2010 ini, berbagai usulan serta masukan penyempurnaan buku ini kami terima dengan tangan terbuka serta pengertian yang diberikan terhadap berbagai upaya yang belum terselesaikan. 48 PROGRAM KERJA
49 Lampiran PROGRAM KERJA 49
50 50 PROGRAM KERJA Diagram proses penyusunan rencana kerja dan anggaran kementerian / lembaga
51 Diagram Proses Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran kementerian Negara / Lembaga Januari - April Mei - Agustus September - Desember Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Pembahasan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal & RKP Pembahasan RKA-KL Pembahasan RAPBN UU APBN Kabinet / Presiden RPJM Nas Kebijakan Pemerintah Kebijakan Umum dan Prioritas Anggaran Nota Keuangan RAPBN dan Lampiran Keppres tentang Rincian APBN Kement.Negara PPN Penyusunan Rancangan Awal RKP Rancangan Akhir RKP Keppres tentang RKP Penelaahan Konsistensi dengan RKP Kement.Negara Keuangan SEB Prioritas Program dan Indikasi Pagu TRILATERAL MEETING (Awal Maret) SE Pagu Sementara Lampiran RAPBN (Himpunan RKA-KL) Penelaahan Konsistensi dengan Prioritas Angaran Rancangan Keppres tentang Rincian APBN Pengesahan Kement.Negara/ Lembaga RENSTRA KL Rancangan Renja KL RKA-KL Konsep Dokumen Pelaksanaan Anggaran Dokumen Pelaksanaan Anggaran Daerah A B C D E PROGRAM KERJA 51
52 52 PROGRAM KERJA Urban Sector Development Reform Project (USDRP)
53 Urban Sector Development Reform Project (USDRP) Urban Sector Development Reform Program (USDRP) adalah program yang disiapkan Pemerintah Indonesia (GOI) bekerjasama dengan Bank Dunia (The World Bank) untuk mewujudkan kemandirian daerah dalam penyelenggaraan pembangunan kawasan perkotaan dan perdesaan yang layak huni, berkeadilan sosial, berbudaya, produktif, dan berkelanjutan serta saling memperkuat dalam mendukung keseimbangan pengembangan wilayah. Tujuan: Memfasilitasi mewujudkan kemandirian daerah dalam pembangunan infrastrutur perkotaan sesuai kebutuhan masyarakat (demand). Menyediakan pelayanan publik dan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan yang berkelanjutan. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan pengurangan tingkat kemiskinan (sebagai multiplier effect) melalui peningkatan pelayanan prasarana dan sarana perkotaan. Komponen USDRP Urban Institutional Development Program (UIDP) Reformasi Tata Pemerintahan Dasar Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Bantuan Manajemen Proyek Hibah PHRD USDRP Mewujudkan Kemandirian Daerah Dalam Pembangunan Perkotaan Urban Investment Pembiayaan Proyek Investasi sifat strategis dan layak Proyek digolongkan ke dalam kategori: - Revenue Generating - Domain Ditjen Cipta Karya Pinjaman IBRD PROGRAM KERJA 53
54 Lingkup Reformasi Tata Pemerintahan Dasar Pembaruan Transparansi dan Partisipasi Pembaruan Pengadaan Barang dan Jasa pemberian akses yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh informasi publik, terlibat dalam pengambilan kebijakan/keputusan publik, serta mendorong terciptanya akuntabilitas pada semua institusi publik. meliputi perkuatan sistem pengadaan barang dan jasa berdasarkan prinsip kompetisi dan non-diskriminatif. Mendorong Peningkatan Efektifitas Dan Efisiensi Tata Pemerintahan Guna Mencapai Keberlanjutan Pembangunan Perkotaan Dan Penyelenggaraan Pelayanan Umum Pembaruan Pengelolaan Keuangan Daerah perkuatan sistem pengelolaan keuangan termasuk penganggaran, akuntansi dan pemeriksaan (auditing), sehingga dana publik dapat dikelola secara lebih efisien. Komponen Investasi (US$ 1,000) 3,739 (9%) Terkomitmen Rencana alokasi 26,096 (65%) Belum teralokasi 10,438 (26%) 54 PROGRAM KERJA
55 Alokasi Sub-Proyek IBRD Loan Jumlah Alokasi SLA US$ Terkomitmen Kota Cimahi Kabupaten Parigi Moutong Kabupaten Sidrap Kota Pare-Pare Kota Palopo Kota Palangkaraya Kabupaten Barru US $ US $ US $ US $ US $ US $ US $ US$ (62,6%) Rencana Alokasi US$ (26%) Kabupaten Morowali Kabupaten Solok Selatan Kota Sawahlunto Kota Banda Aceh US $ US $ US $ US $ Belum Teralokasi US$ (11,4%) PROGRAM KERJA 55
56 Status Proses SLA - USDRP Status SLA No. Kabupaten / Kota Belum Proses Sedang Proses Persetujuan Ditandatangani Proses Lelang Status Konstruksi Catatan Sidenreng Rappang ü ü ü 100 % Parigi Moutong ü ü ü 100 % Cimahi ü ü ü 100 % Palopo ü ü ü 10 % Parepare ü ü ü 85 % Palangkaraya ü ü ü 40 % Barru ü ü ü 8 % Sawahlunto ü Morowali ü Banda Aceh ü Solok Selatan ü Palembang ü Konawe Selatan ü 56 PROGRAM KERJA
57 PROGRAM KERJA 57
58 58 PROGRAM KERJA Direktorat Bina Program mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan rumusan kebijakan dan strategi pembangunan dan pengembangan prasarana dan sarana bidang Cipta Karya
59 PROGRAM KERJA 59
Tujuan direktorat Bina Program adalah sebagai berikut :
ii RINGKASAN EKSEKUTIF A. LATAR BELAKANG Direktorat Bina Program merupakan unit kerja eselon 2 dibawah Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum. Direktorat Bina Program mempunyai tugas
Lebih terperinciPENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Bina Program. Ir. Antonius Budiono MCM NIP i - 1
PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-nya maka LAKIP Direktorat Bina Program Tahun 2013 ini dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. LAKIP ini disusun
Lebih terperinciDAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR DIAGRAM DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iii iv v vi BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN 1.1. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI I 1 1.2. KONDISI
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN
SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN PERUMAHAN KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Instansi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN KABUPATEN KUNINGAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN
RENCANA STRATEGIS BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI TAHUN 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI Kata Pengantar...... Daftar Isi......
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR
PENGANTAR Sesuai dengan kewajiban, maka dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2007, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, sebagai Lembaga Pemerintah Tingkat Eselon I menyusun Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN
KEGIATAN PERDESAAN POTENSIAL DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KE-CIPTA KARYA-AN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN RAPAT KOORDINASI MINAPOLITAN TAHUN 2014 BATAM 21 23 SEPTEMBER 2014 DIREKTORAT PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM, PENATAAN RUANG,
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA LAPORAN KINERJA DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN 2 KINERJA 205 KINERJA 205 DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciAGENDA KEGIATAN DIREKTORAT KETERPADUAN INFRASTRUKTUR PERMUKIMAN TAHUN ANGGARAN 2017
Subdirektorat Keterduan Perencanaan dan Kemitraan 1 Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Pedoman dan Standar Kawasan Layak Huni 2 Sosialisasi dan Evaluasi Pencapaian SDG Berbasis RAD (Rencana
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.
No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
Lebih terperinciKOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP
Republik Indonesia Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS KOORDINASI PEMBANGUNAN PERKOTAAN DALAM USDRP DISAMPAIKAN OLEH: DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL DAN OTONOMI DAERAH BAPPENAS PADA:
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciTA 2016 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT PERENCANAAN PENYEDIAAN PERUMAHAN TA 2016 DIREKTORAT JENDERAL PENYEDIAAN PERUMAHAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR: 01/PRT/M/2008 18 Januari 2008 Tentang: ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DAFTAR ISI PENGANTAR I. Direktorat
Lebih terperinciORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 15/PRT/M/2015 TANGGAL 21 APRIL 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii
Lebih terperinci2018, No Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.34, 2018 KEMENPU-PR. DAK Infrastruktur PU-PR. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/PRT/M/2017 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciJakarta, Desember Direktur Rumah Umum dan Komersial
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Direktorat Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai salah satu target dalam Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang
Lebih terperinciBUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG
BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum
Lebih terperinciMENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Perumahan Provinsi Jawa Barat
16 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Dinas Permukiman Dan Provinsi Jawa Barat Dinas Permukiman dan Provinsi Jawa Barat ini merupakan salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Lebih terperinciLAKIP 2011 Direktorat Jenderal Penataan Ruang PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 25 2.1 RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D alam lingkup pembangunan nasional, Undang-Undang Nomor 25 tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciSALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013
Lebih terperinciKebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Ir. Joerni Makmoerniati, MSc Plh. Direktur
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Denpasar, 22 Juni 2017 POINT PEMBAHASAN : 1. RPIJM DAN KPJM BIDANG CIPTA KARYA. 2. KEDUDUKAN
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN GRESIK DENGAN
Lebih terperinciLAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2017
LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A217 Halaman : 1 33 33.1 33.1.1 2379 2382 2383 2384 2387 5682 33.1.2 2381 2389 239 33.2 33.2.3 2391 2392 2393 2394 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2.747.76.255
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak hidup
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciKebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya
Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016
RENCANA STRATEGIS DINAS CIPTA KARYA TATA RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN GROBOGAN Tahun 2011 sd Tahun 2016 1. VISI Tersedianya infrastruktur pekerjaan umum bidang keciptakaryaan dan penataan ruang yang
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan
Lebih terperinci1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinci13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :
RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG
BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 2 LaPORAN Kinerja DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Tahun 2017 sebagai wujud pertanggungjawaban kinerja Direktorat
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
KEBIJAKAN DAN PENANGANAN PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Oleh: R.D Ambarwati, ST.MT. Bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 439/MENKES/PER/VI/2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1575/MENKES/PER/XI/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN KESEHATAN MENTERI
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN
TA 2015 LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN ANGGARAN DAN KLN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT RINGKASAN EKSEKUTIF Biro Perencanaan Anggaran dan Kerjasama Luar Negeri yang
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015 2 LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 3 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2015 4 LAPORAN
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis.
No.606, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM. Dana Alokasi Khusus. Infrastruktur. Juknis. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2010 TENTANG PETUNJUK
Lebih terperinciPERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016
RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU KECAMATAN ANGSANA DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... ii Daftar Tabel... iii Daftar Bagan... iv Daftar Singkatan... v BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
1 GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA
WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 64 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.
PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Millennium (Millennium Development Goals atau disingkat dalam bahasa Inggris MDGs) adalah delapan tujuan yang diupayakan untuk dicapai pada tahun
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA. Laporan Kinerja. Direktorat Jenderal Cipta Karya
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya 2016 2 laporan kinerja Kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya T.A 2016Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan kerusakan, pencemaran, dan pemulihan kualitas lingkungan. Hal tersebut telah menuntut dikembangkannya berbagai
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Disampaikan oleh: Ir. Rina Agustin Indriani, MURP Sekretaris
Lebih terperinciBUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TRANSMIGRASI KABUPATEN KAPUAS
Lebih terperinciPROGRAM KERJA 2016 Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
2 Tugas dan fungsi Direktorat 2016 dituangkan dalam Buku Program Kerja 2016 demi mewujudkan perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan 3 Kata Pengantar Program Kerja 2016, merupakan
Lebih terperinciC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM
LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010 C. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PEKERJAAN UMUM SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URUSAN 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Disampaikan Oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Bidakara, 9 10 Februari 2011 Umum Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2011
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciBUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN PULANG PISAU NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN
Lebih terperinci-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
-1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI
Lebih terperinci- 6 - SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN. 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air daerah.
- 6-3. BIDANG PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu 3. Penetapan
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN MEMIMPIN, MENGKOORDINASIKAN DAN MENGENDALIKAN TUGAS-TUGAS DIBIDANG PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG MELIPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN KHUSUS DAN KERJASAMA PENGEMBANGAN KAWASAN;
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS ( RENSTRA )
PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Semanggi No. 19 Telepon (0370) 633095 - Mataram RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MATARAM 2011-2015 PEMERINTAH KOTA MATARAM DINAS
Lebih terperinciKEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
KEBIJAKAN INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT MATERI PAPARAN DIREKTUR BINA INVESTASI INFRASTRUKTUR FASILITASI PENGUSAHAAN JALAN DAERAH KENDARI, 10 11 MEI 2016 VISI DAN 9
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014
KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014
Lebih terperinciPEMERINTAH. sumber daya air pada wilayah sungai kabupaten/kota.
- 20 - C. PEMBAGIAN URUSAN AN PEKERJAAN UMUM 1. Sumber Daya Air 1. Pengaturan 1. Penetapan kebijakan nasional sumber daya air. 2. Penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah sungai lintas provinsi,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dengan
Lebih terperinciPOKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aspek adalah sebagai salah satu aspek pembangunan yang memiliki fungsi penting dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat karena berkaitan dengan kesehatan,
Lebih terperinciBiro Perencanaan KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja
Lebih terperinciRENJA K/L TAHUN 2016
RENJA K/L TAHUN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DAFTAR ISI 1. FORMULIR I 2. FORMULIR II a) SEKRETARIAT JENDERAL b) INSPEKTORAT JENDERAL c) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN d) BADAN
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 03/PRT/M/2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS BIDANG INFRASTRUKTUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT 2006
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013
BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun 2013 2.1 BAB 2 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2013 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Target Millenium Development Goals (MDGs) menempatkan manusia sebagai fokus utama pembangunan yang mencakup semua komponen kegiatan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan
Lebih terperinci