Kebijakan Keterpaduan Perencanaan Program Cipta Karya
|
|
- Ratna Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DIREKTORAT BINA PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM Kebijakan Keterpaduan Perencanaan Program Cipta Karya Oleh: Ir. Edward Abdurrahman, M.Sc Kasubdit Kebijakan dan Strategi, Direktorat Bina Program Yogyakarta, 21 Oktober 2014
2 Kerangka Penyajian 2 1. Isu Strategis 2. Arahan Kebijakan Pembangunan Ke Depan 3. Konsep Keterpaduan Pembangunan Bidang Cipta Karya 4. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK Lampiran
3 Percentage (%) 1. Isu Strategis Perkotaan Perdesaan Populasi Indonesia berjumlah 247 juta jiwa, dimana lebih dari separuh penduduknya tinggal di kawasan perkota-an. Urbanisasi diperkirakan terus berlanjut hingga 85% pada tahun Pulau Jawa dihuni oleh lebih dari 140 juta jiwa, sehingga kawasan perkotaan di Jawa memiliki tingkat kepadatan yang sangat tinggi.
4 1. Isu Strategis 4 "Dampak negatif perubahan iklim terhadap ketersediaan dan kualitas sumber daya air harus dikelola dengan baik melalui upaya mitigasi dan adaptasi. -- Djoko Kirmanto, Air Untuk Rakyat: Orasi Ilmiah UGM (2014) Perubahan iklim global yang disebabkan emisi gas rumah kaca telah mengubah pola intensitas hujan dan permukaan laut sehingga meningkatkan kerawanan kekeringan dan banjir. 70% emisi gas rumah kaca berasal dari kawasan perkotaan, salah satunya berasal TPA Open Dumping yang menghasilkan gas metana (CH4). Bangunan gedung juga potensial emisi baik pada tahap konstruksi dan operasi.
5 1. Isu Strategis 5 Goal 7: Memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup Target 7c : Meningkatkan akses lebih dari setengah jumlah rumah tangga tanpa akses berkelanjutan terhadap air minum dan sanitasi layak pada tahun 2015 Target 7d: Meningkatkan kehidupan penduduk miskin di permukiman kumuh pada tahun 2020 Indikator Proporsi penduduk terhadap air minum layak Proporsi penduduk terhadap sanitasi layak 2013 Acuan Dasar (1993) KUMUH EKSISTING Saat ini (2014) Target MDGs ,73% 47,71% 53,26% 55,04% 70% 68,87% 24,81% 51,18% 55,53% 55,60% 62,40% 62,41% Target RPJPN Kota Tanpa Kumuh 2020
6 DKI Jakarta Bali Kalimantan Timur DI Yogyakarta Riau Jawa Timur Kep. Riau Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Sumatera Utara Indonesia Sulawesi Utara Papua Barat Sulawesi Selatan Sumatera Barat Kep. Bangka Belitung Banten Jawa Barat Kalimantan Barat Aceh Kalimantan Selatan Jambi Maluku Utara Maluku Sumatera Selatan Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Gorontalo Lampung Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Papua Sulawesi Barat Bengkulu 1. Isu Strategis 6 PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP SUMBER AIR MINUM LAYAK (2013) Capaian MDGs Air Minum: 67,7% Capaian 2013 Target MDGs per Provinsi Tahun 2015
7 DKI Jakarta Bali Kalimantan Timur DI Yogyakarta Riau Jawa Timur Kep. Riau Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Sumatera Utara Indonesia Sulawesi Utara Papua Barat Sulawesi Selatan Sumatera Barat Kep. Bangka Belitung Banten Jawa Barat Kalimantan Barat Aceh Kalimantan Selatan Jambi Maluku Utara Maluku Sumatera Selatan Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Gorontalo Lampung Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Papua Sulawesi Barat Bengkulu 1. Isu Strategis 7 PROPORSI RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI AKSES TERHADAP SANITASI LAYAK (2013) Capaian MDGs Sanitasi : 59,71% Capaian 2013 Target MDGs per Provinsi Tahun 2015
8 2. Arahan Kebijakan Pembangunan 8 Ke Depan Arahan RPJPN untuk RPJMN 3 bidang Cipta Karya Tema besar RPJMN 3 adalah daya saing (competitiveness), ketersediaan layanan infrastruktur, khususnya infrastruktur dasar (jalan, air, sanitasi dan listrik) sudah terpenuhi terlebih dahulu; Beberapa arahan dalam bidang Cipta Karya adalah: Terpenuhinya penyediaan air minum & sanitasi untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat akses air minum dan sanitasi yang layak : 100% Pemenuhan kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung, didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjang dan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel kota tanpa permukiman kumuh : 0% Pengembangan infrastruktur perdesaan, terutama untuk mendukung pembangunan pertanian.
9 2. Arahan Kebijakan Pembangunan Ke Depan Amanat Pembangunan Nasional - RPJP Nasional - RPJM Nasional - Millenium Development Goals - RTRW Nasional/KSN - RTRW Provinsi/Kab/Kota Kebijakan Ditjen Cipta Karya Eksisting 2013 Cakupan Air Minum : 67,73% Luas Kawasan Kumuh: Ha Cakupan Pelayanan Sanitasi: 59,71% Renstra DJCK Indikator Outcome Renstra DJCK Target (%) Target (%) Target (%) Target (%) Target (%) Capaian pelayanan akses air minum 76,00% 82,00% 88,00% 94,00% 100% Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak 8,00% 6,00% 4,00% 2,00% 0% Capaian pelayanan akses sanitasi 69,90% 77,40% 85,00% 92,50% 100% Penataan Bangunan dan Lingkungan 60,80% 70,60% 80,40% 90,20% 100% Kebutuhan Pendanaan Air Minum : Rp 274,8 T (APBN: Rp 90,7 T) Kawasan Kumuh : Rp 174,1 T (APBN: Rp 22,2T) Sanitasi : Rp 385,3 T (APBN: Rp 94 T) 14
10 2. Arahan Kebijakan Pembangunan Ke Depan 10 Rancangan Renstra Bidang Cipta Karya Indikator Outcome Kebutuhan Pendanaan (T) Target Capaian (%) Kebutuhan Pendanaan (T) Target Capaian (%) Kebutuhan Pendanaan (T) Target Capaian (%) Kebutuhan Pendanaan (T) Target Capaian (%) Kebutuhan Pendanaan (T) Target Capaian (%) Total Pendanaan (T) Porsi APBN (T) Capaian pelayanan akses air minum Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak 70,00% 49,464 76,0% 52,212 82,0% 54,960 88,0% 57,708 94,0% 60, ,0% 274,8 89,1 10,00% 31,338 8,0% 33,079 6,0% 34,820 4,0% 36,561 2,0% 38,302 0% 174,1 22,2 Capaian pelayanan akses sanitasi Penataan Bangunan dan Lingkungan 62,40% 51,354 69,9% 54,207 77,4% 57,060 85,0% 59,913 92,5% 62, ,0% 285, ,00% 17,928 60,8% 18,924 70,6% 19,920 80,4% 20,916 90,2% 21, ,0% 99,6 12,4 150, , , , , ,8 217,7 Catatan : *) Investasi Infrastruktur Kawasan Kumuh (tidak termasuk hunian) Rp.5,3 M/ha dengan hektar kumuh ± ha **) Renstra Kementerian PU : Rusunawa 250 T, dengan harga satuan Rp. 15 M/TB
11 Skenario 1 Rancangan Renstra Bidang Cipta Karya (APBN 26,2%) Indikator Outcome Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Porsi APBN (T) % Capaian pelayanan akses air minum 16,038 16,929 17,820 18,711 19,602 89,1 Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak 3,996 4,218 4,440 4,662 4,884 22,2 Capaian pelayanan akses sanitasi 16,920 17,860 18,800 19,740 20, Penataan Bangunan dan Lingkungan 2,232 2,356 2,480 2,604 2,728 12,4 Total APBN 39,186 41,363 43,540 45,717 47, ,7
12 Skenario 2 Rancangan Renstra Bidang Cipta Karya (APBN 10%) Indikator Outcome Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Kebutuhan Pendanaan (T) Porsi APBN (T) - 10% Capaian pelayanan akses air minum 4,946 5,221 5,496 5,771 6,046 27,5 Proporsi rumah tangga yang menempati hunian dan permukiman tidak layak 3,134 3,308 3,482 3,656 3,830 17,4 Capaian pelayanan akses sanitasi 5,135 5,421 5,706 5,991 6,277 28,5 Penataan Bangunan dan Lingkungan 1,793 1,892 1,992 2,092 2,191 10,0 Total APBN 15,008 15,842 16,676 17,510 18,344 83,4
13 3. Konsep Keterpaduan Bidang Cipta Karya 13 Kluster A (156 Kab/Kota): Kab/Kota Strategis Nasional (PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI) yang memiliki Perda RTRW dan Perda BG, Ibukota Propinsi yg telah memiliki Perda RTRW; serta Kab/kota Prioritas Pusat Kluster B (113 Kab/Kota): Kab/Kota Strategis Nasional (PKN/PKSN/KSN/MP3EI-KPI) yang hanya memiliki Perda RTRW Prioritas Kab./Kota Strategis Nasional Prioritas Kab./Kota Responsif Pemenuhan SPM Pemberdayaan Masyarakat Kluster C (Kab/Kota Lainnya): Memiliki pedoman rencana dan program yang berkualitas untuk pemenuhan SPM Bidang Cipta Karya di Daerah; Karakteristik daerah: rawan bencana alam, cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, daerah kritis (miskin); Memiliki komitmen tinggi dan program yang responsif Kluster E : Program inovasi baru di bidang Cipta Karya; Diusulkan oleh daerah/stakeholder secara kompetitif dan selektif; Ditujukan termasuk untuk memfasilitasi daerah berprestasi; Program Kreatif Kluster D : Kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang Cipta Karya; Bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan di perkotaan dan perdesaan.
14 Lanjutan 3. Konsep Keterpaduan Bidang Cipta Karya 14 ENTITAS Regional Kab/ Kota Kawasan Lingkungan SOFTWARE Masterplan Feasibility Study Sektor AM RISPAM Sektor PPLP SSK RTBL Desain Kawasan Sektor Bangkim RPPKP/SPPIP Sektor PBL Perda BG Rencana Kerja Masyarakat/ Community Action Plan BENTUK DUKUNGAN/KEGIATAN Sektor AM SPAM Regional Sektor AM Penyehatan PDAM SPAM Kab/Kota Sektor AM SPAM MBR (di Rusunawa, Kws Kumuh dan Kws Nelayan) SPAM di Kws KAPET/MP3EI/KEK SPAM IKK SPAM di Pel. Perikanan SPAM di Kws Perbatasan Sektor PPLP Infrastruktur Air Limbah Komunal Infrastruktur TPST/3R Sektor AM SPAM Desa Rawan Air/Pesisir/ Terpencil PAMSIMAS Sektor PPLP Sanimas PEMBANGUNAN FISIK Sektor PPLP TPA Regional IPAL Regional Sektor PPLP Infrastruktur Air Limbah terpusat Infrastruktur Drainase Perkotaan Infrastruktur TPA Sampah Sektor Bangkim Rusunawa Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh PSD Kws Rawan Bencana, Kws Perbatasan, Pulau Kecil Terluar, & Kws Perdesaan Potensial (agro/minapolitan & KTM) Sektor Bangkim PPIP Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman (Perbaikan Kampung/KIP) Sektor PBL PNPM Mandiri Perkotaan (P2KP) Revitalisasi Kawasan, Penataan permukiman tradisional/ bersejarah
15 3. Status Dokumen Perencanaan dan Kriteria Kabupaten/Kota Strategis Nasional Wilayah Sumatera 15 NO KAB/KOTA Kebijakan Nasional PKN PKSN KSN KEK KPI-MP3EI (Perpres (PP No. 26 (PP No.26 (PP No.26 (PP No.2 No.32 Th Th 2008) Th 2008) Th 2008) Th 2011) 2011) Kebijakan Daerah PERDA RTRW PERDA BANGUNA N GEDUNG Kota Hijau/Kota Pusaka/Perdesaan Lestari NAD KLASTER A 1 BANDA ACEH V V V V V 2 ACEH BARAT V V V 3 ACEH BESAR ** V V V 4 SABANG * V V V V 5 LANGSA ** V V V 6 SIMEULUE ** V V V 7 BIREUEN ** V V V KLASTER B 8 ACEH TENGGARA V V 9 ACEH TIMUR ** V V 10 ACEH TAMIANG ** V V 11 BENER MERIAH ** V V 12 LHOKSEUMAWE ** V V V V 13 ACEH UTARA ** V V 14 ACEH SINGKIL ** V V 15 ACEH BARAT DAYA ** V V 16 NAGAN RAYA ** V V 17 GAYO LUES ** V V 18 PIDIE JAYA ** V V Sumatera Utara KLASTER A 1 MEDAN V V V V V V 2 BATU BARA ** V V V KLASTER B 3 SIMALUNGUN V V V V 4 BINJAI V V V 5 LANGKAT ** V V 6 SERDANG BEDAGAI ** V V 7 KOTA TANJUNG BALAI ** V V KOTA HIJAU KOTA PUSAKA PERDESAA N LESTARI
16 NO KAB/KOTA Kebijakan Nasional PKN PKSN KSN KEK KPI-MP3EI (Perpres (PP No. 26 (PP No.26 (PP No.26 (PP No.2 No.32 Th Th 2008) Th 2008) Th 2008) Th 2011) 2011) Kebijakan Daerah PERDA RTRW PERDA BANGUNA N GEDUNG Sumatera Barat KLASTER A 1 KOTA PADANG V V V V V 2 AGAM V V V 3 PASAMAN BARAT * V V V KLASTER B 4 SOLOK SELATAN V V V Riau KLASTER A 1 PEKANBARU V V Jambi KLASTER A 1 BATANG HARI V V V 2 KERINCI V V V KLASTER B 3 KOTA JAMBI ** V V Kota Hijau/Kota 16 Pusaka/Perdesaan Lestari 4 TANJUNG JABUNG BARAT ** V V 5 SAROLANGUN ** V V 6 TEBO ** V V Sumatera Selatan KLASTER A 1 PALEMBANG V V V V V 2 OGAN KOMERING ILIR V V V KLASTER B 3 LUBUKLINGGAU V V 4 EMPAT LAWANG V V 5 MUARA ENIM V V 6 BANYU ASIN ** V V KOTA HIJAU KOTA PUSAKA PERDESAA N LESTARI Keterangan : * : Kabupaten/Kota yang naik kelas dari Klaster B pada TA 2014 menjadi Klaster A pada TA 2015 ** : Kabupaten/Kota yang sebelumnya Klaster C pada TA 2014 menjadi Klaster A/Klaster B pada TA 2015
17 NO KAB/KOTA Kebijakan Nasional PKN PKSN KSN KEK KPI-MP3EI (Perpres (PP No. 26 (PP No.26 (PP No.26 (PP No.2 No.32 Th Th 2008) Th 2008) Th 2008) Th 2011) 2011) Kebijakan Daerah PERDA RTRW PERDA BANGUNA N GEDUNG Bengkulu KLASTER A 1 REJANG LEBONG V V V 2 BENGKULU V V Lampung KLASTER A 1 BANDAR LAMPUNG V V V V V 2 TANGGAMUS V V V V 3 LAMPUNG TIMUR V V V V 4 METRO ** V V V V 5 PIRINGSEWU ** V V V 6 LAMPUNG TENGAH ** V V V 7 LAMPUNG SELATAN ** V V V KLASTER B 8 PESAWARAN ** V V 17 Kota Hijau/Kota Pusaka/Perdesaan Lestari Bangka Belitung KLASTER A 1 KOTA PANGKAL PINANG V V V V 2 KABUPATEN BANGKA BARAT ** V V V V KOTA HIJAU KOTA PUSAKA Kepulauan Riau KLASTER A 1 BINTAN V V V V KLASTER B 2 NATUNA V V V 3 KARIMUN V V 4 LINGGA ** V V 5 KEPULAUAN ANAMBAS ** V V V Keterangan : * : Kabupaten/Kota yang naik kelas dari Klaster B pada TA 2014 menjadi Klaster A pada TA 2015 ** : Kabupaten/Kota yang sebelumnya Klaster C pada TA 2014 menjadi Klaster A/Klaster B pada TA 2015 PERDESAA N LESTARI
18 4. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 18
19 4a. RPI2-JM Sebagai Delivery System Pembangunan Bidang Cipta Karya 19 KAB/KOTA Permasalahan, Isu strategis, kondisi eksisting Kebutuhan infrastruktur Cipta Karya Readiness Criteria Usulan Program PROVINSI SKPD terkait, Satker Randal, Satker AM, PLP, Bangkim, PBL RPI2-JM CIPTA KARYA KAB/KOTA FASILITASI OLEH PROVINSI APBN APBD/DDUB PHLN SWASTA DAN MASYARAKAT PUSAT TARGET RENSTRA CIPTA KARYA
20 Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 20 Sambutan Direktur Jenderal Cipta Karya Kata Pengantar Direktur Bina Program Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Pengertian dan Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya 1.3 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2JM Bidang PU 1.4 Maksud dan Tujuan 1.5 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya 1.6 Muatan Dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya 1.7 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya Penilaian Kelayakan RPI2-JM Bidang Cipta Karya BAB II KONSEP PERENCANAAN BIDANG CIPTA KARYA 2.1 Konsep Perencanaan dan Pelaksanaan Program Ditjen Cipta Karya 2.2 Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya RPJP Nasional RPJM Nasional MP3EI MP3KI KEK Direktif Presiden Program Pembangunan Berkeadilan 2.3 Peraturan Perundangan Terkait Bidang PU/CK UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman UU No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan UU No.20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun 2.4 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya Agenda Habitat Konferensi Rio Millenium Development Goals Agenda Pembangunan Pasca 2015 BAB III RENCANA TATA RUANG WILAYAH SEBAGAI ARAHAN SPASIAL RPI2- JM 3.1 RTRW Nasional 3.2 RTRW Kawasan Strategis Nasional 3.3 RTRW Pulau 3.4 RTRW Provinsi 3.5 RTRW Kab/Kota BAB IV ARAHAN STRATEGIS NASIONAL 4.1 Kawasan Strategis Nasional (KSN) 4.2 Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) 4.3 Pusat Kegiatan Nasional (PKN) 4.4 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 4.5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) BAB V PRIORITAS KABUPATEN/KOTA BIDANG CIPTA KARYA 5.1 Kab/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A 5.2 Kab/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B 5.2 Kab/Kota Klaster C dalam rangka Pemenuhan SPM 5.3 Pemberdayaan Masyarakat (Klaster D) 5.3 Kab/Kota Klaster E bagi daerah dengan Program dan Inovasi yang Kreatif
21 Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 21 BAB VI PROFIL KABUPATEN/KOTA 6.1 Geografi dan Administratif Wilayah 6.2 Demografi 6.3 Topografi 6.4 Geohidrologi 6.5 Geologi 6.6 Klimatologi 6.7 Sosial dan Ekonomi BAB VII KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA 7.1 Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota 7.2 Arahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 7.3 Arahan Perda Bangunan Gedung 7.4 Arahan Rencana Induk Sistem PAM Kabupaten/Kota (RISPAM) 7.5 Arahan Strategi Sanitasi Kota (SSK) 7.6 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) 7.7 Arahan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP) Kabupaten/Kota 7.8 Arahan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK) 7.9I ntegrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan Sektor BAB VIII ASPEK TEKNIS PER SEKTOR 8.1 Pengembangan Permukiman Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman Program-Program Sektor Pengembangan Permukiman Usulan Program dan Kegiatan 8.2 Penataan Bangunan dan Lingkungan Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan Analisis Kebutuhan Penataan Bangunan dan Lingkungan Program dan Kriteria KesiapanPengembangan PBL Usulan Program dan Kegiatan 8.3 Sistem Penyediaan Air Minum Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan,dan Tantangan Analisis Kebutuhan Sistem Penyediaan Air Minum Program dan Kriteria Kesiapan, serta Skema Kebijakan Pendanaan Pengembangan SPAM Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan SPAM 8.4 Penyehatan Lingkungan Permukiman Air Limbah Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Analisis Kebutuhan Pengelolaan Air Limbah Program dan Kriteria Kesiapan Pengembangan Air Limbah Persampahan Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Analisis Kebutuhan Persampahan Program dan Kriteria Kesiapan Pengelolaan Persampahan
22 Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK Drainase Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan Isu strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan dan Tantangan Analisis Kebutuhan Drainase Program dan Kriteria Kesiapan PengembanganDrainase Usulan Program dan Kegiatan serta Pembiayaan Proyek Usulan Program dan Kegiatan Pengembangan Sanitasi Usulan Pembiayaan Pengembangan Sanitasi BAB IX KETERPADUAN PROGRAM BERDASARKAN ENTITAS 9.1 Usulan Program di Entitas Regional 9.2 Usulan Program di Entitas Kabupaten/Kota 9.3 Usulan Program di Entitas Kawasan 9.4 Usulan Program di Entitas Lingkungan/Komunitas BAB X ASPEK LINGKUNGAN DAN SOSIAL DALAM PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KABUPATEN/KOTA 10.1 Aspek Lingkungan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) AMDAL, UKL-UPL dan SPPLH 10.2 Aspek Sosial Aspek Sosial pada Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Aspek Sosial pada Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Aspek Sosial pada Pasca Pelaksanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya BAB XI ASPEK PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA DI KABUPATEN/KOTA 11.1 Arahan Kebijakan Pembiayaan Bidang Cipta Karya 11.2 Profil Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota 11.3 Profil Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBN dalam 5 Tahun Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari APBD dalam 5 Tahun Perkembangan Investasi Perusahaan Daerah Bidang Cipta Karya dalam 5 tahun Perkembangan Investasi Pembangunan Cipta Karya Bersumber dari Swasta 11.4 Proyeksi dan Rencana Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya Proyeksi APBD 5 tahun ke depan Rencana Pembiayaan Perusahaan Daerah Rencana Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bidang Cipta Karya 5 Tahun ke Depan 11.5 Analisis Keterpaduan Strategi Peningkatan Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya Analisis Kemampuan Keuangan Daerah Strategi Peningkatan Investasi Bidang Cipta Karya
23 Buku Pedoman Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 23 BAB XII ASPEK KELEMBAGAAN KABUPATEN/KOTA 12.1 Arahan Kebijakan Kelembagaan Bidang Cipta Karya 12.2 Kondisi Kelembagaan Saat Ini Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya 12.3 Analisis Kelembagaan Analisis Keorganisasian Bidang Cipta Karya Analisis Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya Analisis SWOT Kelembagaan 12.4 Rencana Pengembangan Kelembagaan Rencana Pengembangan Keorganisasian Rencana Pengembangan Ketatalaksanaan Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) BAB XIII MATRIKS RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA (RPI2-JM BIDANG CK) 13.1 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang CK Kabupaten/Kota 13.2 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang CK Kabupaten/Kota di setiap Entitas Daftar Peristilahan Dan Singkatan
24 Pengertian RPI2JM Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah: Dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan, dan penganggaran infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, (multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders). Pelaksana : Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha. Acuan: rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota.
25 Maksud dan Tujuan Maksud Untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Tujuan Untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.
26 Keterkaitan RPI2-JM dengan Dokumen Perencanaan RTRW/ Perda RPJMD Perda BG Integrated Development Plan SSK RTBL KSK RISPAM RP2KP RPI2JM
27 Prinsip Penyusunan RPI2-JM Jangka waktu penyusunan untuk 5 (lima) tahun ke depan. Meliputi semua sektor ke-cipta Karya-an. Memadukan berbagai sumber pendanaan (pemerintah, swasta, dan masyarakat). Melibatkan masyarakat dan swasta sebagai pelaku pembangunan mulai dari proses penyusunan sampai pelaksanaan pembangunan. Memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (bottom-up).
28 Muatan Dokumen Bab I Pendahuluan Latar Belakang, Maksud, Tujuan, Prinsip Penyusunan, Mekanisme Penyusunan. Bab II Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Arahan konsep perencanaan: Amanat Pembangunan Nasional, Amanat Peraturan Perundangan, Amanat Internasional. Bab III Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota (Mengacu kepada Arahan RTRW Nasional, Pulau, Propnsi, RTR KSN, MP3EI, MP3KI, dan KEK) Bab IV Profil Kabupaten/Kota... Geografi, Administrasi Wilayah, Demografi, Topografi, Geohidrologi, Geologi, Klimatologi, Sosial dan Ekonomi.
29 Muatan Dokumen Bab V Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota Arahan RTRW, RPJMD, Perda BG, RTBL, RISPAM, SSK, RP2KP Kab/Kota, RTBL KSK, Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota Bab VI Aspek Teknis Per Sektor Rencana proram investasi infrastruktur semua sektor di Bidang Cipta Karya. Meliputi: isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan dan tantangan, analisis kebutuhan, serta usulan program. Bab VII Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Keterpaduan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan. Bab VIII Aspek Lingkungan dan Sosial Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL UPL, dan SPPLH, serta Kajian Perlindungan Sosial.
30 Muatan Dokumen Bab IX Aspek Pembiayaan Profil APBD, profil investasi, proyeksi investasi dan strategi peningkatan investasi Bab X Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota Kondisi eksisting, Analisis permasalahan dan Rencana Pengembangan Kelembagaan untuk organisasi, tata-laksana dan SDM Bab XI Matriks Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya (RPI2-JM Kabupaten/Kota)
31 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 31 KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max KELENGKAPAN DOKUMEN (9,5) KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max PROFIL KABUPATEN/KOTA (2) A B C LEGALISASI OUTLINE DOKUMEN ARAHAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA 1 Persetujuan Bupati/Walikota Persetujuan dari Kadis PU Provinsi Pendahuluan Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya Profil Kabupaten/Kota Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial Aspek Pembiayaan Aspek Kelembagaan Matriks Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya ARAHAN KEBIJAKAN (4) Amanat Pembangunan Nasional Terkait Bidang Cipta Karya Amanat Peraturan Perundangan Pembangunan Terkait Bidang Cipta Karya 3 Amanat Internasional Bidang Cipta Karya E F PROFIL KABUPATEN/KOTA KETERPADUAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERKOTAAN Geografi dan Administratif Wilayah 0.3 Demografi 0.2 Topografi 0.3 Geohidrologi 0.3 Geologi 0.3 Klimatologi 0.3 Sosial dan Ekonomi Arahan RTRW Kabupaten/Kota Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 3 Perda Bangunan Gedung (BG) Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) KELAYAKAN RENCANA (14,5) Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) 7 Strategi Sanitasi Kota (SSK) 1.0 Strategi Pengembangan Permukiman dan 8 Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kabupaten/Kota Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman 9 Prioritas (RPKPP) Integrasi Strategi Pembangunan Kab/Kota dan 10 Sektor D ARAHAN STRATEGIS NASIONAL BIDANG CIPTA KARYA UNTUK KABUPATEN/KOTA 1 Arahan RTRW Nasional Arahan RTRW Pulau Arahan RTRW Provinsi Arahan RTR Kawasan Strategis Nasional Arahan MP3EI/KEK 0.5
32 Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang CK 32 G H I J KRITERIA RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PBL RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR PPLP RENCANA PROGRAM INVESTASI SEKTOR AIR MINUM KETERPADUAN K 1 PROGRAM No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max 1 Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan Permukiman 4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan 2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan 4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan (Air Limbah, Persampahan, Drainase) Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP (Air 2 Limbah, Persampahan, Drainase) Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan 3 (Readiness Criteria) Sektor Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan Sektor 4 Pengembangan PLP (Air Limbah, Persampahan, Drainase) Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan 1 Tantangan 2 Analisis Kebutuhan Sektor Air Minum KELAYAKAN PROGRAM (46) Kesiapan Daerah terhadap Kriteria Kesiapan (Readiness Criteria) Sektor Air Minum 4 Usulan Kebutuhan Program dan Kegiatan 2.0 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Regional, Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas L KRITERIA N ASPEK KELEMBAGAAN O PERLINDUNGAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL M ASPEK PEMBIAYAAN MATRIKS RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA BERDASARKAN ENTITAS No INDIKATOR PENILAIAN Nilai Max KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL (6) 1 Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL dan SPPLH) 2 Analisis Perlindungan Sosial Profil Perkembangan APBD Kabupaten/Kota Profil Perkembangan Investasi Bidang Cipta Karya (APBN, APBD Prov, APBD Kab./Kota, Swasta, Masyarakat) Proyeksi Investasi Pembangunan Bidang Cipta Karya 4 Strategi peningkatan Investasi bidang Cipta Karya 2.0 Kondisi Eksisting (organisasi, tata-laksana, dan 1 SDM) Analisis Permasalahan (organisasi, tata-laksana, 2 dan SDM) 3 Rencana Pengembangan Kelembagaan KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6) KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6) MATRIKS PROGRAM (6) Telah memuat Rencana Program dan Investasi Infrastruktur bidang Cipta Karya untuk Jangka Menengah (lima tahun) Telah memuat informasi keterpaduan pembangunan berdasarkan entitas wilayah dan sumber pembiayaannya
33 TERIMA 33 KASIH DIREKTORAT BINA PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
34 LAMPIRAN 34
35 Capaian Akses Air Minum dan Sanitasi Layak 35 Capaian Akses Air Minum Provinsi Capaian 2013 Target 2015 Selisih DKI Jakarta (42.49) Bali (14.79) Kalimantan Timur (6.99) DI Yogyakarta Riau (4.36) Jawa Timur (1.04) Kep. Riau (23.57) Sulawesi Tenggara Jawa Tengah Sumatera Utara Indonesia Sulawesi Utara Papua Barat Sulawesi Selatan Sumatera Barat Kep. Bangka Belitung (12.98) Banten (19.51) Jawa Barat Kalimantan Barat Aceh (12.41) Kalimantan Selatan Jambi Maluku Utara Maluku Sumatera Selatan Sulawesi Tengah Nusa Tenggara Barat Gorontalo Lampung Nusa Tenggara Timur Kalimantan Tengah Papua Sulawesi Barat Bengkulu Capaian Akses Sanitasi Layak Provinsi Capaian 2013 Target 2015 Selisih Bali DKI Jakarta DI Yogyakarta Kep. Bangka Belitung Kep. Riau Kalimantan Timur Sulawesi Utara Banten Sulawesi Selatan Jawa Tengah Sumatera Utara Riau Indonesia Jawa Timur Sumatera Selatan Maluku Utara Sulawesi Tenggara Jawa Barat Aceh Jambi Nusa Tenggara Barat Kalimantan Selatan Papua Barat Sulawesi Tengah Sulawesi Barat Maluku Lampung Kalimantan Barat Sumatera Barat Gorontalo Kalimantan Tengah Bengkulu Nusa Tenggara Timur Papua
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM MEMORANDUM PROGRAM SANITASI SEBAGAI DASAR DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PUSAT (RPI2JM- CK)
USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN DALAM MEMORANDUM PROGRAM SANITASI SEBAGAI DASAR DOKUMEN PERENCANAAN TEKNIS PUSAT (RPI2JM- CK) Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Lebih terperinciKebijakan Program Bidang Cipta Karya
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Arahan Direktur Jenderal Cipta Karya Kebijakan Program Bidang Cipta Karya Penajaman Program Palembang 03 Maret 2014 OUTLINE A. Konsep Perencanaan
Lebih terperinciKebijakan Pembangunan dan Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Permukiman Yuke Ratnawulan Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Karya
1 Kebijakan Pembangunan dan Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Permukiman Yuke Ratnawulan Direktorat Bina Program, Ditjen Cipta Karya Disampaikan pada acara Sosialisasi Kegiatan RP2KP/SPPIP TA 2014
Lebih terperinciPROSES PENYUSUNAN RPI2-JM PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Disampaikan oleh : Ir. FRANSISKUS PANGALINAN, M.Si KASATKER RANDAL PIP PROVINSI NTT
PROSES PENYUSUNAN RPI2-JM PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Disampaikan oleh : Ir. FRANSISKUS PANGALINAN, M.Si KASATKER RANDAL PIP PROVINSI NTT OUTLINE : GAMBARAN UMUM PROVINSI NTT PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RPI2-JM
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH (RPIJM) BIDANG CIPTA KARYA KABUPATEN/KOTA
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/241/2016 TENTANG DATA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT PER AKHIR DESEMBER TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
Lebih terperinciKebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya
Kebijakan dan Pelaksanaan Program Bidang Cipta Karya Yogyakarta, 13 Agustus 2015 Oleh : Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN
Lebih terperinciKebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan Keterpaduan Infrastruktur Permukiman dalam Penanganan Permukiman Kumuh Ir. Joerni Makmoerniati, MSc Plh. Direktur
Lebih terperinci(RencanaProgram InvestasiJangkaMenengah) Bidang CiptaKarya
PedomanPenyusunanRPIJM (RencanaProgram InvestasiJangkaMenengah) Bidang CiptaKarya SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten/Kota merupakan dokumen
Lebih terperinciLESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG
LESSON LEARNED PENYUSUNAN RPI2-JM PROVINSI LAMPUNG oleh: Kasatker Randal Provinsi Lampung Disampaikan pada Workshop Peningkatan Kualitas RPI2-JM Kabupaten/Kota Strategis Nasional Wilayah Sumatera Yogyakarta,
Lebih terperinciKebijakan Pembangunan dan Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Permukiman Bernadi Haryawan, ST, MT
1 Kebijakan Pembangunan dan Rencana Investasi Infrastruktur Bidang Permukiman Bernadi Haryawan, ST, MT Direktorat t Bina Program, Ditjen Cipta Karya Disampaikan pada acara Sosialisasi Kegiatan RP2KP/SPPIP
Lebih terperinciKebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan Direktorat Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Outline
Lebih terperinciPERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERANAN RP2KPKP DALAM PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS KUMUH PERKOTAAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciRencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangkaa Menengah (RPI2-JM) Bidang Kabupaten Kerinci Tahun
Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangkaa Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Kerinci Tahun 2016-2020 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KERINCI 2015 i Dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciPERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS
DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI 30 KABUPATEN/KOTA PRIORITAS OUTLINE
Lebih terperinciKETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN Oleh: Dwityo A. Soeranto Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman
Lebih terperinciB. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat
LAMPIRAN UNDANGAN (PEMERINTAH DAERAH) A. Sekretaris Daerah Provinsi Wilayah Barat 1. Sekretaris Daerah Provinsi Aceh 2. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara 3. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera
Lebih terperinciArahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan
. Arahan Kebijakan Bidang PBL dalam Mewujudkan Lingkungan Permukiman yang Layak Huni dan Berkelanjutan Amanat Penataan Ruang/Spasial: Amanat Pembangunan Nasional: Amanat Pembangunan Bidang PU / CK: Amanat
Lebih terperinciPembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN
Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Berdasarkan IMAN #Pecha Kucha 12-DJCK 15 Agustus 2014 HADI SUCAHYONO HARI INI LEBIH BAIK DARI KEMARIN HARI ESOK LEBIH BAIK DARI HARI PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945 UUD
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009 STATUS : 31 AGUSTUS 2010, JAM WIB
SUMBER DANA PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009 PLN JUMLAH PAKET NILAI PAKET PELAKSANAAN LELANG PERSIAPAN PROSES LELANG TERKONTRAK x Rp. 1.000 NILAI TERKONTRAK 1 REGULER (MA 33)
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kebijakan dan Strategi Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Disampaikan oleh: Ir. Rina Agustin Indriani, MURP Sekretaris
Lebih terperinciPENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN LOMBOK, 7-8 OKTOBER 2014
PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN LOMBOK, 7-8 OKTOBER 2014 KUALITAS : 1. Proses 2. Produk 3. Data 4. Keterpaduan 5. Manajemen KOLOKIUM PENYUSUNAN RP2KP/SPPIP 2014 SKEMA
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya. RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya RPIJM DAN KPJM Bidang Cipta Karya Denpasar, 22 Juni 2017 POINT PEMBAHASAN : 1. RPIJM DAN KPJM BIDANG CIPTA KARYA. 2. KEDUDUKAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SPAM PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M P E N Y E D I A A N AIR M I N U M D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M D A N P
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PU MELALUI PENYUSUNAN RPI2JM DALAM RANGKA MEWUJUDKAN RTRW Yogyakarta, 21 Oktober 2014 Direktur Pembinaan Penataan Ruang Daerah Wilayah I KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN
KEGIATAN PERDESAAN POTENSIAL DUKUNGAN INFRASTRUKTUR KE-CIPTA KARYA-AN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR MINAPOLITAN RAPAT KOORDINASI MINAPOLITAN TAHUN 2014 BATAM 21 23 SEPTEMBER 2014 DIREKTORAT PENGEMBANGAN
Lebih terperinciMekanisme Diskusi. Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota
Mekanisme Desk Mekanisme Diskusi Sesi 1 Simulasi Penyusunan RPI2JM Sesi 2 Konsultasi dokumen RPI2JM masing-masing Kab/Kota Kelengkapan Data Desk : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab/Kota; Dokumen Rencana
Lebih terperinciArah Kebijakan Program PPSP 2015-2019. Kick off Program PPSP 2015-2019 Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas
Arah Kebijakan Program PPSP 2015-2019 Kick off Program PPSP 2015-2019 Direktur Perumahan dan Permukiman Bappenas Jakarta, 10 Maret 2015 Universal Access Air Minum dan Sanitasi Target RPJMN 2015-2019 ->
Lebih terperinciAnalisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g. T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013
Analisis Belanja Infrastruktur D i a n t a r a J a l a n B e r l u b a n g T. Triansa Putra Banda Aceh, 26 Februari 2013 Rp. Triliun Belanja Infrastruktur Aceh meningkat lebih dua kali lipat sejak tahun
Lebih terperinciLampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan
Lampiran 1 Nomor : 7570 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Aceh Barat 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Aceh Barat Daya 3. Kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Lampung merupakan provinsi yang berada di ujung selatan Pulau Sumatera dan merupakan gerbang utama jalur transportasi dari dan ke Pulau Jawa. Dengan posisi
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEBIJAKAN PU-DJCK DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN Disampaikan Oleh Direktur Jenderal Cipta Karya Bidakara, 9 10 Februari 2011 Umum Rencana Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2011
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciRakor Evaluasi TA 2016 & Persiapan TA 2017 Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SPAM PADA PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN
D IR E K T OR A T P E NGEMBANGAN SIST E M P E NY E D IA A N A IR M INUM D IR E K T OR A T J E NDERAL C IP T A K A R Y A K E M E NT E R IA N P E K E R J A A N U M U M D A N P E R U M A H A N R A K Y A T
Lebih terperinciKementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Direktorat Pengembangan Permukiman Permukiman Kumuh : RPJPN 2005-2024 TANTANGAN BERTAMBAHNYA LUASAN PERMUKIMAN KUMUH*: 2004 = 54.000 Ha 2009 =
Lebih terperinciCatatan : 26 Mei 2017
Catatan : 1. Registrasi/Check-in peserta hari Rabu tanggal 31 Mei 2017, dimulai pukul 12.00 15.00 WIB, dengan menyerahkan : a. Surat Tugas b. SK Pengangkatan/ Surat Penunjukkan dari masing-masing Dinkes
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pemerintah Indonesia mempunyai komitmen sangat kuat untuk mencapai salah satu target dalam Millenium Development Goals (MDGs), yaitu menurunnya jumlah penduduk yang
Lebih terperinciRUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN
Pembangunan Perumahan Dan Kawasan Permukiman Tahun 2016 PERUMAHAN PERBATASAN LAIN2 00 NASIONAL 685.00 1,859,311.06 46,053.20 4,077,857.49 4,523.00 359,620.52 5,293.00 714,712.50 62,538.00 1,344,725.22
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI PELAKSANAAN PROGRAM SLUM ALLEVIATION
latar Belakang Kesenjangan antar wilayah di perkotaan dan perdesaan ditandai dengan keterbatasan sarana, prasarana, pelayanan pendidikan dan kesehatan yang belum memadai menyebabkan kualitas sumber daya
Lebih terperinciStruktur Organisasi Dinas Kimrum
Struktur Organisasi Dinas Kimrum Strategi Pembangunan Sanitasi di Jawa Barat Air Minum PAMSIMAS (5 kab) SPAM - IKK Air Limbah Perumahan (SPPIP, PPKP), kawasan kumuh, rusunawa Lingkungan Hidup ( ICWRMIP,
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Cipta Karya PENGANTAR
PENGANTAR Sesuai dengan kewajiban, maka dengan berakhirnya Tahun Anggaran 2007, Direktorat Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, sebagai Lembaga Pemerintah Tingkat Eselon I menyusun Laporan Akuntabilitas
Lebih terperinciPendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja Provinsi, Kabupaten dan Kota dalam Pengelolaan Program PPSP 2015 Disampaikan oleh KETUA PIU TEKNIS PROGRAM PPSP Tanggal 11 Maret 2015 DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP DIREKTORAT JENDERAL
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN
DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT Temu Ilmiah Lingkungan, HCD 35 TH PSIL Universitas Indonesia INFRASTRUKTUR
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN
Lebih terperinciKnowledge Management Forum April
DASAR HUKUM DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN PEMDA UNTUK MEMBERDAYAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN IKLIM INDONESIA UU 23 tahun 2014 tentang
Lebih terperinciSTATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN
Lebih terperinciOleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013
Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN LATAR BELAKANG Pada Tahun
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang Sanitasi di berbagai daerah selama ini belum menjadi prioritas, terlihat di Indonesia berada di posisi bawah karena pemahaman penduduknya mengenai pentingnya Sanitasi
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.5-/216 DS995-2521-7677-169 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG
Oleh : Ir. Bahal Edison Naiborhu, MT. Direktur Penataan Ruang Daerah Wilayah II Jakarta, 14 November 2013 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG Pendahuluan Outline Permasalahan
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PESERTA POST TEST (UKG II) Deskripsi Jumlah Sasaran [Orang] Terdaftar 460,279 Menyelesaikan Ujian 427,189 (92.81%) Belum Ujian 33,090 (7.19% ) Orang Modul 833,566 61,654 UKG 2015 POST TEST (UKG II) NO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2013-2018 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Daerah pada dasarnya harus selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional secara exsplisit dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-32.7-/217 DS6553-7197-642-6176 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.
Lebih terperinciMEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016
MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM HIBAH AIR MINUM TA 2016 Ir. Mochammad Natsir, MSc. Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Lokakarya Penyiapan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum APBN 2016 Jakarta,
Lebih terperinciKebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016
Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016 Persentase Juta Jiwa MENGAPA ADA PERMUKIMAN KUMUH? Urbanisasi
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU
Lebih terperinciii Rencana Strategis
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA TAHUN 2015-2019 i ii Rencana Strategis DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA TAHUN 2015-2019 iii Kata Pengantar Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Tahun 2015-2019
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciUPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional
UNIT PELAKSANA TEKNIS DITJEN KP3K UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Sekretariat Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan
Lebih terperinciMODEL KELEMBAGAAN INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH
MODEL KELEMBAGAAN INSTANSI LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH Herman Hermawan Kepala Pusat Kebijakan Strategis KLHK Email: pusjakstra@gmail.com Rapat Regional Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Wilayah Barat
Lebih terperinciPENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT
PENATAAN RUANG KAWASAN GAMBUT Dr. Ir. M. Basuki Hadimulyono, MSc Direktur Jenderal Penataan Ruang Disampaikan pada : Focus Group Discussion (FGD) Tata Ruang Pada Lahan Gambut K E M E N T E R I A N P E
Lebih terperinciPERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017
PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DIREKTUR PERKOTAAN, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN BAPPENAS JAKARTA, 5 SEPTEMBER 2017 1 PERUBAHAN YANG DITUJU Trend Saat Ini Permukiman Kondisi Yang Diinginkan Padat, tidak
Lebih terperincikementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM2011 PROGRAM KERJA
kementerian pekerjaan umum Direktorat Jenderal Cipta Karya PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 1 2 PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA DIREKTORAT BINA PROGRAM PROGRAM KERJA 3 Kata Pengantar Keterpaduan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal
Lebih terperinciOleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS. Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan
Oleh: Ellyna Chairani Direktorat Sistem dan Pelaporan EKP, BAPPENAS Jakarta, 8 Desember 2015 Kementerian Kesehatan Outline Paparan 1. Kinerja Pelaksanaan Rencana Kerja Kemenkes 2014-2015 - Capaian Indikator
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI Jakarta 2011 Sasaran program K/L Kesesuaian lokus program dan kegiatan K/L & daerah Besaran anggaran program dan kegiatan K/L Sharing pendanaan daerah
Lebih terperinciSIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan
SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT http://simpadu-pk.bappenas.go.id Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Materi Paparan OVERVIEW SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN AGENDA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan
Lebih terperinciPANDUAN. Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2
PANDUAN Aplikasi Database Tanah, Bangunan/Gedung, dan Rumah Negara Gol. 2 Bagian Pengelolaan Barang Milik Negara Sekretariat Direktorat Jenderal Cipta Karya DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN
Lebih terperinciKEMENITERIAN PE KERJAAN
KEMENITERIAN PE KERJAAN DIREKTORAT JENDERAL CIPTA Jatan Patimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110, Telp. 021-72796585 UMUM KARYA Fax. 021-72796585 Nomor : Um. o2.ob-dc/ztg Lampiran : 1 (satu) berkas Jakarta,
Lebih terperinciDIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP DIREKTORAT PENGEMBANGAN PLP MENUJU UNIVERSAL AKSES TAHUN 2019 POSISI SANITASI INDONESIA DI ASIA
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017
POKOK-POKOK PIKIRAN KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS 2017 Kepala Subdirektorat Keuangan Daerah Bappenas Februari 2016 Slide - 1 KONSEP DASAR DAK Slide - 2 DAK Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK LANJUTAN TAHUN ANGGARAN 213 NOMOR DIPA-33.5-/213 DS 11-823-4351-5822 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara.
Lebih terperinciProgram Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (Perdesaan Lestari)
Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (Perdesaan Lestari) disampaikan pada Seminar dan Diskusi : Pembangunan Desa Berkelanjutan di wilayah Koridor Rimba Berbasis Ekonomi Hijau Padang, 21
Lebih terperinciSOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI
SOSIALISASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) FISIK 2019 DALAM MENDUKUNG AKSES UNIVERSAL AIR MINUM SANITASI Jakarta, 4 April 2018 Direktorat Perkotaan, Perumahan dan Permukiman Kementerian PPN/ Bappenas CAPAIAN
Lebih terperinciCATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,
CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP 2013 A. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan September 2011 sebesar 29,89 juta orang (12,36 persen).
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciSTRATEGI PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
STRATEGI PERCEPATAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH Jakarta, 5 September 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT PENGEMBANGAN SPAM - DJCK Outline Target, Capaian dan Isu Strategis Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hampir 30% penduduk Indonesia masih buang air besar sembarangan (BABS), baik langsung maupun tidak langsung 18,1% diantaranya di perkotaan. Genangan di permukiman dan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR : TANGGAL : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2019 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Jawa
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Empat Lawang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perilaku hidup bersih dan sehat setiap masyarakat adalah cermin kualitas hidup manusia. Sudah merupakan keharusan dan tanggung jawab baik pemerintah maupun masyarakat
Lebih terperinciLaporan Direktur Jenderal Cipta Karya
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Laporan Direktur Jenderal Cipta Karya dalam acara Konsultasi Regional Kementerian Pekerjaan Umum Kupang, 15 Maret 2012 Outline 1. Kondisi Pelaksanaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BAB 4 Kondisi Ketenagakerjaan Aceh kembali memburuk, terlihat dari TPAK yang menunjukkan penurunan cukup dalam dari 65,85 per Februari 212 menjadi
Lebih terperinciDaftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014
Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 NO WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Pemerintah
Lebih terperinci2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh
No.1368, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAKER. Hasil Pemetaan. PERATURAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG HASIL PEMETAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air minum merupakan kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, sejalan dengan
Lebih terperinciRINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018
RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. BAGI HASIL DAK N FISIK TOTAL ALOKASI UMUM TA PROFESI DESA TA I Provinsi Aceh 126.402.087 76.537.898 19.292.417 396.906.382
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: STAF AHLI MENTERI BIDANG PEMERINTAHAN Dr. SUHAJAR DIANTORO, M.Si KEMENTERIAN DALAM NEGERI Tarakan, 5April 2017 PENDAHULUAN 1 2 3 PEMBANGUNAN
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1
Lebih terperinciRapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018
REPUBLIK INDONESIA Rapat Koordinasi Kemenko PMK: Agenda Strategis 2017 dan RKP 2018 Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 17 Januari 2017 1 OUTLINE (1) Ruang Lingkup Kementerian Desa,
Lebih terperinciIV.B.7. Urusan Wajib Perumahan
7. URUSAN PERUMAHAN Penataan lingkungan perumahan yang baik sangat mendukung terciptanya kualitas lingkungan yang sehat, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dengan meningkatnya kualitas
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.851, 2012 KEMENTERIAN AGAMA. Instansi Vertikal. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA
Lebih terperinci